BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Perasaan atau kekuatan emosional yang besar dalam diri seorang manusia pasti mengalami sebuah perasaan tertentu yang timbul dari ransangan indera yang dicerapnya. Penulis lebih menceritakan pada perasaan bahagia dan marah di dalam karya lukis ekpresionis. Perasaan yang timbul dari perubahan secara badaniah dalam bernapas, detak jantung, perubahan kelenjar-kelenjar dan kondisi mental seperti keadaan menggembirakan yang ditandai dengan perasaan yang kuat dan biasanya disertai dengan dorongan yang mengacu pada suatu bentuk perilaku. Emosi merupakan suatu suasana yang komplek dan getaran jiwa yang menyertai atau muncul sebelum atau sesudah terjadinya suatu perilaku. Emosi merupakan kekuatan psikologis yang kuat yang menyebabkan suatu hasrat atau keinginan intens terhadap suatu obyek atau situasi demi pemenuhan emosi tersebut. Manusia memeiliki insting di dalam dirinya yang menjadikan manusia tersebut dikendalikan oleh insting atau mengendalikan insting tersebut. Kemarahan adalah suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan antara lain peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Rasa marah menjadi suatu perasaan dominan secara perilaku maupun fisiologi. Ekspresi dari kemarahan dapat ditemukan raut muka, bahasa tubuh, dan respon psikologi. Keduaanya adalah perasaan adanya dorongan dari indera yang menjadi suatu bentuk ekspresi. Penulis mengalami dan melihat kondisi sosial di dalam lingkungan, kemarahan sebenarnya posisi negatif maka batasan sabar positif karena amarah harus bisa dikendalikan. Kemarahan bagian emosi para ahli psikologi modern memandang kemarahan sebagai suatu emosi primer, alami, dan matang yang dialami oleh semua manusia pada suatu waktu, dan merupakan sesuatu yang memiliki nilai fungsional untuk kelangsungan hidup. Kemarahan yang tak terkendali dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup pribadi dan sosial. Meskipun banyak filsuf dan penulis telah memperingatkan terhadap kemarahan yang spontan dan tak terkendali, terdapat ketidaksepakatan tentang nilai intrinsik dari kemarahan. Penanganan kemarahan telah menjadi bahan tulisan sejak para filsuf awal hingga saat ini. Ahli psikologi modern, berlawanan dengan para penulis awal, juga telah menunjukkan dampak buruk
karena menekan rasa marah. Penunjukan kemarahan juga telah digunakan sebagai strategi manipulasi untuk pengaruh sosial. marah dasar yang dimiliki semua manusia, rasa marah tersebut sebenarnya tidak baik untuk dipendam karena dapat menibulkan stres dan banyak marah-marahpun tidak baik, tetapi rasa marah tersebut dapat diolah menjadi bentuk positif. Contoh amarah yang dapat menghasilkan dengan positi dari hal yang negatif bahkan membentuk suatu kesukaan yang bertujuan untuk menhibur penonton dan mengalami kenimatan kemenagan pada pemainniya karena tinju suatu olahraga ini bersifat merusak bahkan merugikan pelakunya tetatapi atas dasar hadiah dan membentuk bisnis yang menguntungkan tinju dapat memiliki suatu bentuk yang positif walaupun terdapat sisi negatif, karena ini bersifat hiburan pada masyarakat bahkan tidak melarang acara ini untuk tidak ditampilkan masyarakat menerimanya begitu saja. Penulis menyampaikan bentuk amarah yang diolah tersebut didalam bentuk karya lukis yang berupaya menciptakan dan membentuk amarah yang menjadikan kebahagian tersebut dengan cara berkarya dan mencoba memberi peran dan pengendalian marah tersebut dengan akal yang baik dan menjadi bentuk hal yang positif. Karena amarah yang dipendam dan tidak dikendalikan akan melampui batas dan menciptakn suatu yang dapat merugikan sekali terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya. Penulis mencoba bentuk suatu karya lukis dengan cara gaya ekspresionis karena dengan karya tersebut mencoba menuangkan amarah tersebut dari peleburan yang menjadikan perasaan bahagia di dalamnya. Dari karya ekpresionis tersebut penulis mencoba menyampakain perasaan amarah yang diolah tersebut menjadi bentuk karya dan bentuk kecil amarah yang menjadikan positif. Pengalaman emosi amarah yang melebur di dalam rasa kebahagiaan dan menjadikan lukisan ekpresionis tersebut memberikan penyampaian ke masyarkat umum terhadap pelukis. 1.2 Masalah Penciptaan 1.2.1 Identifikasi Masalah
Kemarahan yang tidak dikendalikan dan diolah menjadi suatu kerusakan dan merugikan terhadap orang lain dan lingkungan. Manusia memiliki nafsu amarah tersebut bisa mengendalikan dan mengolah menjadi bentuk positif dari contoh karya penulis yang ekspresif ini adalah suatu contoh bentuk pengolahan nafsu amarah tersebut menjadi bentuk positif. Dari bentuk pengalaman amarah yang diolah tersebut menjadikan kebahagian pada pelakunya yang tidak bersifat merugikan orng lain dan lingkungan sekitarnya. 1.2.2 Pembatasan Masalah Menggunakan medium kanvas dan cat minyak Membentuk lukisan ekspresi marah yang di dalamnya terdapat kebahagian Melukis bentuk distorsi dan berkesan bentuk amarah yang diolah Gaya yang tidak keluar dari konvensi lukis 1.2.3 Rumusan Masalah Rumusan yang dipilih penulis dalam berkarya adalah pengolahan emosi amarah yang berdampak kebahagian di dalam diri melalui karya ekpresionis Berikut rumusan masalah pada proses penciptaan Bagaimana menyampaikan pesan amarah di dalam lukis yang diolah dan menciptakan suatu kebahagian? Bagaimana menciptakan karya yang meberi kesan mewakilkan karya amarah yang menjadikan kebahagian? 1.2.4 Tujuan penciptaan Secara umum tujuan dari proses penciptaan Melukis di atas kanvas dengan menggunakan cat minyak Menyampaikan pada masyarakt bahaya amrah yang tidak diolah yang bersifat merugikan orang lain dan lingkungan Membentuk karya lukis yang ekspresif di dalam kemarahan yang diolah ada kebahagian di dalamnya dan membentuk suatu tindakan positif
1.2.5 Tujuan Khusus Memberikan pengalaman positif dari kebahagiaan di dalam amarah lewat karya lukis yang menciptakan suatu bentuk karya Menyampaikan tidak hanya proses karya lukis ini hanya satu contoh karya amarah yang diolah menjadikan bentuk kebahagian bagi pelakunya Syarat pemenuhan prosedur untuk memenuhi syarat kelulusan dengan melukis ekspresionis dapat diselesaikan dengan cukup instan konsep yang diangkat tidak terlalu berat. Melukis dengan tujuan menciptakan suatu yang bukan seni 1.2.6 Manfaat Penciptaan Berikut ini manfaat penciptaan: Menambah keberagaman teknis karya ekpresionis di dalam karya lukis bukan seni Bagi Mahasiswa, masyarakat, dan institusi dapat menjadi wacana yang penulis angkat 1.2.7 Metode Penciptaan Studi literatur, pengumpulan data dari buku, jurnal makalah, dan artikel dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung jawabkan ke validannya Kerja studio, yang mengeksporasi material dan teknik dan mencari potensi visual, kemudian mengontruksi ide serta gagasan, sehingga menjadi sebuah karya. 1.2.8 Sistematika Penulisan Bab I Menjelaskan pendahuluan. Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah. Bab II
Menjelaskan teori dan refrensi bab ini berisi tentang teori dan pemikiran yang di anggap menunjang proses berkarya. Dalm bab ini refrensi seniman yang dipilih penulis. Bab III Proses berkarya bab ini akan dibahas mengenai prose berkarya penulis dari awal hingga ahkir. Pertimbangan estetika yang seniman pertimbangkan. Bab IV Deskripsi dantinjauan karya bab ini membahas dan menerangkan tentang penulis buat. Bab V Kesimpulan dan daftar pustaka, bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang penulis buat selama pengerjaan karya.