KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

A. Perjanjian Kinerja Tingkat Kementerian Sosial 1. Pernyataan Perjanjian Kinerja Tingkat Kementerian Sosial. (Lambang Kementerian Sosial)

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

DR. ASROPI, SIP, MSi SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

KERTAS KERJA REVIU FORMAT LAPORAN KINERJA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

SASARAN REFORMASI BIROKRASI

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5)

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

Sasaran Reformasi Birokrasi

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Oleh: Endang Wahyudi Kepala Bagian Akuntabilitas dan Pelaporan

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. oaching

PERJANJIAN KINERJA DAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH OLEH: WIGIT JATMIKO KEPALA SUBBAGIAN AKUNTABILITAS DAN PELAPORAN I

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB I P E N D A H U L U A N

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan

MATRIK RENSTRA

Mewujudkan instansi pemerintah yang (lebih) akuntabel terhadap kinerjanya. Ananda Juarsa - Kemenpan dan RB

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Disampaikan dalam Persiapan Asistensi Sakip Barenlitbang Kota Malang Malang, 11 April Oleh : Sugeng Widodo, AP, MM Inspektorat Kota Malang

PENYUSUNAN PELAPORAN KINERJA. Permenpan No. 53 Tahun 2014

PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

a. bahwa pelaksanaan penyusunan penetapan kinerjadan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah perlu dilakukan penyempurnaan;

a. bahwa pelaksanaan penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah perlu dilakukan penyempurnaan;

Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja

PEDOMAN. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA SKPD kota TAHUN 2010 Y T a b c d e HITUNGAN

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 1 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

KERTAS KERJA EVALUASI (KKE) SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAK SKPD PROVINSI JAWA TENGAH

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

A. PELAKSANAAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan

Penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Melalui Indikator Kinerja Utama

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Dalam Modul Pembentukan Auditor Ahli yang berjudul Akuntabilitas

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

L A P O R A N K I N E R J A

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas d

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL EVALUASI LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PERPRES 29 TENTANG SAKIP RPJMD Rencana Kerja dan Anggaran Rencana Strategis Rencana Kinerja Tahunan Daftar Penetapan Anggaran Perjanjian Kinerja Laporan Keuangan Laporan Keuangan Reviewed Reviu oleh APIP Laporan Kinerja Laporan Kinerja Reviewed Audit Keuangan Audit Kinerja 3

KOMPONEN SAKIP PERENCANAAN CAPAIAN KINERJA PENGUKURAN KOMPONEN SAKIP EVALUASI PELAPORAN 4

Publik Sector Management (adaptasi di Indonesia) Sistem AKIP RPJMD RENSTRA Rencana Kinerja Tahunan Rencana Kerja Tahunan Perjanjian Kinerja Rencana Kerja dan Anggaran Penganggaran Kinerja Aktual Laporan Kinerja Laporan Keuangan 5 5

KESELARASAN SAKIP DENGAN SISTEM PERENCANAAN DAN SISTEM PENGANGGARAN RPJP RPJMN/D Sistem Perencanaan RKP/D RKA- KL/SKPD Sistem Penganggaran DPA (Dok Pelak Angg) Sistem AKIP RENSTRA KL/SKPD Feedback EVALUASI RKT/RENJA KL/SKPD LAPORAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA (PK) KINERJA AKTUAL PENGUKURAN KINERJA

PERBEDAAN PERMENPANRB 29/2010 DENGAN PERMENPAN 53/2014 7 29 /2010 53/2014 Istilah Penetapan Kinerja Perjanjian Kinerja Penyusunan PK Penyampaian LAKIP K/L Segera setelah DIPA/DPA disahkan 2,5 Bulan setelah TA berakhir Paling lama 1 bulan setelah DPA/DIPA disahkan 2 Bulan setelah TA berakhir Penyampaian LAKIP 3 Bulan setelah TA 3 Bulan setelah TA berakhir Pemda berakhir Laporan Kinerja dikirim ke Dana Dekon/Tugas Pembantuan Review atas Lap. Kinerja Kemenpan Kemenpan, Bappenas Kemenkeu, Kemendagri, Gubernur

FORMAT KEBIJAKAN 8 PermenPANRB yang singkat dengan lampiran pedoman yang komprehensif; Lampiran : I. Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja II. Petunjuk Teknis Pelaporan Kinerja III. Petunjuk Teknis atas Pelaksanaan Reviu Atas laporan Kinerja Diterapkan sejak penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2014 dan PK 2015

PERJANJIAN KINERJA UU ASN Perjanjian kinerja di tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi. Sebagai dasar perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan, dan pengembangan kompetensi. Pemberhentian jika tidak mencapai target kinerja. 9

10 KESEPAKATAN KINERJA yang terukur PEMBERI AMANAH PENERIMA AMANAH Berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang, sumber daya yang tersedia

KINERJA HASIL DARI TAHUN INI DAN TAHUN SEBELUMNYA 11 KINERJA YANG DISEPAKATI Kinerja yang dihasilkan dari tahun 2015 Kinerja yang dihasilkan dari tahun sebelumnya

TUJUAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA 1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur; 2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; 3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; 4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah; 5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

PERJANJIAN KINERJA PADA BERBAGAI TINGKATAN 13 KEMENTERIAN / LEMBAGA Pimpinan Kementerian / Lembaga PEMERINTAH DAERAH Kepala Daerah Pimpinan Unit Kerja (Eselon 1) Kepala SKPD Pimpinan Satuan Kerja Diperluas sesuai kebijakan pemda Perjanjian Kinerja disampaikan paling lambat 1 bulan setelah DIPA/DPA disahkan

CONTOH PERJANJIAN KINERJA TINGKAT UNIT KERJA/SKPD/SATUAN KERJA - Logo Lembaga - PERJANJIAN KINERJA TAHUN. Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tanngan di bawah ini, Nama : Jabatan : selanjutnya disebut pihak pertama; Nama : Jabatan : selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua. Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tannggung jawab kami. Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua,...,...20.. Pihak Pertama,.....

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20XX SKPD No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) Program Anggaran Keterangan 1. Rp. 2.. Rp..., 20XX Gubernur/Bupati/Walikota. Pimpinan SKPD.....

CONTOH PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA/PROVINSI/KABUPATEN/KOTA - Logo Lembga PERJANJIAN KINERJA TAHUN... Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tanngan di bawah ini, Nama : Jabatan : berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tannggung jawab kami....,...20.. Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/ Bupati/Walikota...

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20XX KEMENTERIAN/LEMBAGA/PROVINSI/KABUPATEN/KOTA No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) Program 1. 2.. Anggaran Rp. Rp..., 20XX Menteri/Kepala/Gubernur/Bupati/ Walikota. (................ )

Penggunaan Sasaran dan Indikator Di Dalam PK 1. Untuk tingkat K/L/Pemda sasaran yang digunakan menggambarkan dampak dan outcome yang dihasilkan serta menggunakan Indikator Kinerja Utama K/L/Pemda dan indikator kinerja lain yang relevan. 2. Untuk tingkat Eselon I sasaran yang digunakan menggambarkan dampak pada bidangnya dan outcome yang dihasilkan serta menggunakan Indikator Kinerja Utama Eselon I dan indikator kinerja lain yang relevan. 3. Untuk tingkat Eselon II sasaran yang digunakan menggambarkan outcome dan output pada bidangnya serta menggunakan Indikator Kinerja Utama Eselon II dan indikator kinerja lain yang relevan.

DANA DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN Disusun PK tersendiri antara pimpinan unit organisasi K/L yang bertanggung jawab dengan pimpinan SKPD. PK tersebut menjadi bagian dari PK antara Kepala Daerah dengan SKPD. Lapkin SKPD yang menerima Dana Dekonsentrasi/ Lapkin SKPD yang menerima Dana Dekonsentrasi/ Tugas Pembantuan disampaikan kepada K/L pemberi Dana Dekonsentrasi/tugas pembantuan (cq. unit organisasi terkait selain Kepala Daerah).

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN Dokumen perencanaan jangka menengah; Dokumen perencanaan kinerja tahunan; Dokumen penganggaran dan atau pelaksanaan anggaran.

REVISI PERJANJIAN KINERJA Terjadi pergantian atau mutasi pejabat; Perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran (perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran); Perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran.

Keselarasan/Keterkaitan Renstra, RKT, RKA, dan PK

Kondisi JM (1-5 thn) yg akan diwujudkan Kondisi tahunan yg akan diwujudkan TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN (STRATEGI) URAIAN INDIKATOR TARGET URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3

RENSTRA KETERKAITAN RENSTRA DENGAN RKT TUJUAN SASARAN STRATEGI URAIAN INDIKATOR TARGET URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Usia harapan hidup Tujuan/sasaran berorientasi hasil 80 Thn Meningkatnya aksesibilitas masyarakat kurang mampu thdp sarana kesehatan Meningkatnya jaminan layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat % pemegang kartu gakin yg mendapat layanan pengobatan saat dibutuhkan Rasio penduduk yang yang memiliki jaminan kesehatan per 100000 penduduk SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 Meningkatnya aksesibilitas masyarakat kurang mampu thdp sarana kesehatan % pemegang kartu gakin yg mendapat layanan pengobatan saat dibutuhkan 75% RKT

KETERKAITAN RKT DENGAN RKA RKA RKT SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 Meningkatnya aksesibilitas masyarakat kurang mampu thdp sarana kesehatan % pemegang kartu gakin yg mendapat layanan pengobatan saat dibutuhkan 75% Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja Capaian Program Masukan Keluaran Hasil % pemegang kartu gakin yg mendapat layanan pengobatan saat dibutuhkan 75%

KETERKAITAN RKT DENGAN PK RKT SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 Meningkatnya aksesibilitas masyarakat kurang mampu thdp sarana kesehatan % pemegang kartu gakin yg mendapat layanan pengobatan saat dibutuhkan 75% usulan Perjanjian Kinerja SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 Disepakati sesuai sumber daya Meningkatnya aksesibilitas masyarakat kurang mampu thdp sarana kesehatan % pemegang kartu gakin yg mendapat layanan pengobatan saat dibutuhkan 80% Atasan Pejabat, Tanda tangan Pejabat, Tanda tangan

PENGUKURAN KINERJA Setiap akhir periode instansi melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja; Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja; Hasil pengukuran kinerja dituangkan dalam Laporan Kinerja.

PERJANJIAN KINERJA Unit Kerja : (a) Tahun Anggaran : (b) Sasaran strategis Indikator Kinerja Target Program/ Kegiatan Anggaran (1) (2) (3) (4) (5) Jumlah Anggaran : Program. : Rp ( c ) PENGUKURAN KINERJA Sasaran strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) GUBERNUR...,..., 20... KA SKPD Jumlah Anggaran Tahun : Rp ( c ) Jumlah Realisasi Anggaran Tahun : Rp..: ( d ) (... ) (... )

Perjanjian Kinerja SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 Meningkatnya aksesibilitas masyarakat kurang mampu thdp sarana kesehatan Atasan Pejabat, % pemegang kartu gakin yg mendapat layanan pengobatan saat dibutuhkan Pejabat, 80% Tanda tangan Tanda tangan SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 1 2 3 4 5 Pengukuran Kinerja Meningkatnya aksesibilitas masyarakat kurang mampu thdp sarana kesehatan % pemegang kartu gakin yg mendapat layanan pengobatan saat dibutuhkan 80% 55% 68,75%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 1 2 3 4 5 Meningkatnya Derajat Kesehatan Usia Harapan hidup (tahun) 74,76 76,08 Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup Angka kematian bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup Angka Kematian Balita per 1.000 kelahiran hidup Angka Kesembuhan penderita TB Paru dan BTA (%) Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk Prevalensi HIV terhadap penduduk berresiko (%) 69,31 87.61 4,08 4,70 2 0,14 83 87,6 53 23,46 0,5 0,04 Balita dengan gizi buruk (%) 0,53 0,45 Persentase penduduk yang menjadi peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%) 51 67,7 101,77 73,60 84,80 193 105,54 155,74 192 115,09 132,74

Cara menghitung Persentase Capaian KINERJA 1. Semakin tinggi realisasi menunjukan Pencapaian Kinerja yang semakin baik, digunakan rumus: Persentase Tingkat Capaian Realisasi = X 100% Target 2. Semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah Pencapaian Kinerja, digunakan rumus: Persentase Tingkat Capaian = Target - (Realisasi - Target) Target X 100%

Merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja

Tujuan Pelaporan Kinerja 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, 2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

Pengukuran Kinerja SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 1 2 3 4 5 Laporan Kinerja Tahunan Meningkatnya aksesibilitas masyarakat kurang mampu thdp sarana kesehatan I. URAIAN SINGKAT ORGANISASI Pada bab ini diuraikan secara singkat tentang organisasi seperti Dasar hukum, uraian singkat tugas dan fungsi, mandat yang dimiliki, issu strategis dan berbagai permasalahan (secara garis besar) yang mungkin dapat mempengaruhi capaian kinerja organisasi serta hal lain yang perlu diungkapkan. II. PERJANJIAN KINERJA Pada bab ini diuraikan secara singkat muatan/substansi dari Perjanjian Kinerja tahun yang bersangkutan serta kaitannya dengan Renstra/RPJMD. % pemegang kartu gakin yg mendapat layanan pengobatan saat dibutuhkan 80% 55% 68,75% RENSTRA III. AKUNTABILITAS KINERJA Meningkatnya aksesibilitas masyarakat kurang mampu 1. Tujuan/Sasaran #1 thdp sarana kesehatan Indikator Kinerja Target Realisasi s.d Tahun Berjalan Utama Renstra/RPJMD Tahun Berjalan Target Realisasi Capaian Analisis Capaian Kinerja Penjelasan yang memadai atas capaian kinerja di atas. 2. Tujuan/Sasaran # 2 Indikator Kinerja Target Utama Renstra/RPJMD Realisasi s.d Tahun Berjalan Analisis Capaian Kinerja Penjelasan yang memadai atas capaian kinerja di atas. IV. REALISASI ANGGARAN IV V. PENUTUP Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Tahun Berjalan Target Realisasi Capaian TUJUAN SASARAN STRATEGI URAIAN INDIKATOR TARGET URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM LKj thn V, harus menginformasikan capaian target Tujuan yg ada di Renstra KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Meningkatny a derajat kesehatan masyarakat Usia harapa n hidup 80 Thn Meningkatn ya aksesibilitas masyarakat kurang mampu thdp sarana kesehatan % pemega ng kartu gakin yg mendap at layanan pengob atan saat dibutuhk an

Sistematika Laporan BAB I. Pendahuluan Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. BAB II. Perencanaan Kinerja Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan. BAB III. Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. BAB IV. Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran: 1) Perjanjian Kinerja 2) Lain-lain yang dianggap perlu

PELAPORAN JUJUR OBYEKTIF TRANSPARAN CUKUP

PENYAMPAIAN LAPORAN KINERJA 39 KEMENTERIAN / LEMBAGA PEMERINTAH DAERAH Kemen PANRB Kemenkeu Kemen PPN / BAPPENAS Menteri / Pimpinan Lembaga Pimpinan Unit Kerja Februari Kemen PANRB Kemendagri Kemen PPN / BAPPENAS Gubernur Maret Kepala Daerah Februari Pimpinan SKPD Pimpinan Satuan Kerja

MANFAAT SAKIP Dapat mengukur Kinerja Pemerintah Daerah dan SKPD Fungsi Manajemen berjalan sesuai Tupoksi Sebagai dasar untuk Promosi, mutasi dan rotasi Outcome Keberhasilan Pembangunan Pemda dan SKPD menjadi terukur Tingkat Efektifitas dan efisiensi dapat terukur Kinerja Pegawai dan Akuntabilitas menjadi lebih baik Sebagai Dasar Pemberian Reward dan Punishment Mengurangi Pemborosan terhadap kegiatan-kegiatan yang tidak terkait

SARAN Menjaga keselarasan Sasaran Strategi dan indikator outcome dalam dokumen RPJMD, RKPD, Renstra SKPD, Renja SKPD, dan dokumen Pnganggaran. Sistem pengumpulan data kinerja perlu dibangun dan dijadikan sebagai alat pemantauan dan pengendalian kinerja secara berkala. Laporan kinerja menyajikan evaluasi dan analisis yang lebih komprehensif mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian target kinerja, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam PK. Agar dapat lebih mendorong kualitas penerapan SAKIP SKPD, peranan inspektorat dalam melaukan evaluasi lebih ditingkatkan.

Reviu adalah penelaahan atas laporan kinerja untuk memastikan bahwa laporan kinerja telah menyajikan informasi kinerja yang andal, akurat dan berkualitas. Tujuannya: Membantu penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan data/informasi kinerja Instansi Pemerintah sehingga dapat menghasilkan Laporan Kinerja yang berkualitas.

TATACARA REVIU 43 Pihak yang melaksanakan reviu Direviu oleh auditor Aparat Pengawasan Intern Pemerintah atau tim yang dibentuk untuk melakukan reviu Waktu Pelaksanaan Reviu Secara paralel dengan pelaksanaan manajemen kinerja dan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Reviu harus sudah selesai sebelum ditandatangani pimpinan Laporan Kinerja yang ditandatangani pimpinan Instansi Pemerintah dan disampaikan kepada Kemen PANRB, harus disertai pernyataan telah di-reviu

TATACARA REVIU 44 Ruang lingkup pelaksanaan reviu Reviu dilakukan atas Laporan Kinerja tingkat Instansi Pemerintah Reviu dilakukan terhadap metode pengumpulan data/ informasi untuk menguji keandalan dan akurasi data dan informasi kinerja Reviu dilakukan atas keselarasan perencanaan strategis antar tingkat di dalam instansi pemerintah

Contoh Pernyataan Telah di Reviu PERNYATAAN TELAH DIREVIU KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMDA TAHUN ANGGARAN Kami telah mereviu Laporan Kinerja instansi pemerintah (Kementerian/Lembaga/ Pemda) untuk tahun anggaran.. sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Kementerian/Lembaga/Pemda... Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan secara akurat, andal, dan valid. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini. (Nama Kota), (tanggal, bulan, tahun) Inspektur... (nama Penanda tangan) NIP

Contoh Formulir Checklist Reviu No. Pernyataan I. Format 1. Laporan Kinerja (LKj) telah menampilkan data penting IP 2. LKj telah menyajikan informasi target kinerja 3. LKj telah menyajikan capaian kinerja IP yang memadai 4. Telah menyajikan dengan lampiran yang mendukung informasi pada badan laporan 5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke depan 6. Telah menyajikan akuntablitas keuangan Check List

No. II. Mekanisme Penyusunan Pernyataan 1. LKj IP disusun oleh unit kerja yang memiliki tugas fungsi untuk itu 2. Informasi yang disampaikan dalam LKj telah didukung dengan data yang memadai 3. Telah terdapat mekanisme penyampaian data dan informasi dari unit kerja ke unit penyusun LKj 4. Telah ditetapkan penanggung jawab pengumpulan data/informasi di setiap unit kerja 5. Data/informasi kinerja yang disampaikan dalam LKj telah diyakini keandalannya 6. Analisis/penjelasan dalam LKj telah diketahui oleh unit kerja terkait 7. LKj IP bulanan merupakan gabungan partisipasi dari dibawahnya. Check List

No. Pernyataan III. Substansi 1. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam perjanjian kinerja 2. Tujuan/sasaran dalam LKj telah selaras dengan rencana strategis 3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak, maka terdapat penjelasan yang memadai 4. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam Indikator Kinerja 5. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam Indikator Kinerja Utama 6. Jika butir 4 dan 5 jawabannya tidak, maka terdapat penjelasan yang memadai 7. Telah terdapat perbandingan data kinerja dengan tahun lalu, standar nasional dan sebagainya yang bermanfaat 8. IKU dan IK telah cukup mengukur tujuan/sasaran 9. Jika tidak telah terdapat penjelasan yang memadai 10.IKU dan IK telah SMART Check List

KOMPONEN 1. Perencanaan Kinerja 2. Pengukuran Kinerja 3. Pelaporan Kinerja MATERI PENILAIAN BOBOT SUB KOMPONEN 30 Renstra, Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian Kinerja 25 Pemenuhan Pengukuran, Kualitas Pengukuran, Implementasi Pengukuran 15 Pemenuhan Pelaporan, Penyajian Informasi Kinerja, Pemanfaatan Informasi Kinerja 4. Evaluasi Kinerja 10 Pemenuhan Evaluasi, Kualitas Evaluasi, Pemenfaatan Hasil Evaluasi 5. Pencapaian Kinerja TOTAL 100 20 Kinerja yang dilaporkan (Output dan Outcome), dan Kinerja lainnya

PERUBAHAN PENGKATEGORIAN NILAI NO Kategori Semula) Menjadi Interpretasi 1 AA > 85-100 > 90-100 Sangat Memuaskan 2 A > 75-85 > 80-90 Memuaskan, Memimpin perubahan, berkinerja tinggi dan sangat akuntabel 3 BB - > 70 80 Sangat Baik, Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja yang andal 4 B > 65-75 > 60-70 Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan 5 CC > 50-65 > 50 60 Cukup (memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat kebijakan, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk memproduksi informasi kinerja untuk pertanggungjawaban, perlu banyak perbaikan tidak mendasar 6 C > 30-50 > 30-50 Kurang, sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan, memiliki sistem untuk manajemen kinerja tapi perlu banyak perbaikan minor dan perbaikan yang mendasar 7 D 0-30 0-30 Sangat Kurang, sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan untuk penerapan manajemen kinerja, perlu banyak perbaikan sebagai perubahan yang sangat mendasar

Inti Akuntabilitas Kinerja YANG DIRENCANAKAN YANG DIPERJANJIKAN YANG DILAKSANAKAN YANG DILAPORKAN YANG DIEVALUASI