KATA PENGANTAR. Batam, November 2011 Kepala Dinas Pendapatan Kota Batam. Drs. JEFRIDIN, M.Pd Pembina, Nip

dokumen-dokumen yang mirip
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

BAB I PENDAHULUAN. tahapan perencanaan pembangunan tetapi harus dilihat sebagai tahap

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan pemerintah Kabupaten Pelalawan dibidang. pemberdayaan masyarakat desa perlu disusun Rencana

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA - PD ) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 31 TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS

KATA PENGANTAR. Raba - Bima, Januari 2013 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BIMA. DRS. MUKHTAR, MH Pembina Tk.I/IVb

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEM BANGUNAN DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2016

1 of 6 02/09/09 11:59

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KAB.MURA TAHUN ANGGARAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

GUBERNUR BALI, Mengingat

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PERUBAHAN DRAFT AWAL RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999;

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-nya penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendapatan Kota Batam 2-26 dapat terselesaikan. Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan rencana lima tahun ke depan yang disusun dengan mempertimbangkan berbagai keadaan dan tetap mengacu RPJMD Kota Batam 2-26, terutama menyangkut keunggulan, peluang, kendala dan tantangan instansi pelaksana. RENSTRA diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan arahan dalam upaya mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Renstra ini tak banyak artinya tanpa ditindaklanjuti dengan pelaksanaan yang tuntas, komitmen dan motivasi bisa timbul dari keberhasilan mengaktualisasikan diri dalam setiap kegiatan. Harapan kami, RENSTRA ini dapat dijadikan skenario pembelajaran jangka panjang dan sekaligus sebagai acuan rencana kerja tahunan bagi Dinas Pendapatan Kota Batam. Rencana Strategis ini merupakan suatu keharusan bagi SKPD untuk mengarahkan pelayanan SKPD khususnya dan Pembangunan pada umumnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan serta harus mampu menjawab 3 (tiga) pertanyaan mendasar yaitu :. Apa yang hendak dicapai oleh SKPD dalam 5 (lima) tahun kedepan? 2. Bagaimana cara mencapainya? 3. Langkah-langkah strategi apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan? Kami menyadari Renstra ini masih banyak kekurangannya, meskipun demikian kami berharap dengan Renstra ini semua kebijakan, program dan kegiatan yang telah susun mengarah kepada tujuan dan sasaran yang telah disepakati dan dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya untuk mendukung pencapaian Visi Pemerintah Kota Batam dan Visi Dinas Pendapatan Kota Batam khususnya. Demikian Rencana Strategis ini disusun, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-nya untuk kelancaran serta keberhasilan Dinas Pendapatan Kota Batam dalam berupaya mewujudkan visinya. Batam, November 2 Kepala Dinas Pendapatan Kota Batam Drs. JEFRIDIN, M.Pd Pembina, Nip. 968225 9982 6 Dinas Pendapatan Kota Batam i

DAFTAR ISI Halaman KA TA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang....2 Landasan Hukum... 2.3 Maksud dan Tujuan... 3.4 Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan yang lain... 8.5 Sistimatika Penulisan... BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi... 3 2.2 Sumber Daya... 28 2.3 Kinerja Pelayanan... 3 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan... 37 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD... 39 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala dan Wakil Kepala Terpilih... 44 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi... 48 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis... 48 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis 54 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4. Visi dan Misi SKPD... 63 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah... 65 4.3 Strategi dan Kebijakan... 67 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5. Program... 74 5.2 Program Kegiatan... 77 5.3 Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif... 79 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU 89 PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD... PENUTUP... 94 Dinas Pendapatan Kota Batam ii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2. Jumlah PNS Dispenda Kota Batam Berdasarkan Jabatan 28 2 Tabel 2.2 Jumlah PNS/THL Dispenda Kota Batam Berdasarkan Pangkat dan Golongan... 29 3 Tabel 2.3 Jumlah PNS/THL Dispenda Kota Batam Berdasarkan Pendidikan... 3 4 Tabel 2.4 Perkembangan Pendapatan 26-2... 33 5 Tabel 2.5 Perkembangan Target dan Realisasi PAD terhadap RPJMD 26-2... 33 6 Tabel 2.6 Perkembangan Target PAD 26-2... 33 7 Tabel 2.7 Perkembangan Realisasi PAD 26-2... 34 8 Tabel 2.8 Persentase Realisasi PAD 26-2... 34 9 Tabel 2.9 Target Penerimaan Pajak 26-2... 34 Tabel 2. Realisasi Penerimaan Pajak 26-2... 35 Tabel 2. Persentase Realisasi Penerimaan Pajak 26-2... 35 2 Tabel 2.2 Komposisi Target Pajak 26-2... 35 3 Tabel 2.3 Komposisi Realisasi Pajak 26-2... 36 4 Tabel 2.4 Perkembangan Jumlah Wajib Pajak 26-2 36 5 Tabel 3. Penerimaan Pemerintah Kota Batam 27-2... 52 6 Tabel 3.2 Estimasi Pendapatan Pemerintah Kota Batam 2-26... 53 7 Tabel 3.3 Estimasi Pendapatan Dinas Pendapatan Kota Batam 2-26... 53 8 Tabel 4. Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan... 69 9 Tabel 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah... 7 2 Tabel 5. Rencana Program, Kegiatan, Indikator, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif... 8 2 Tabel 6. Indikator Kinerja Dinas Pendapatan Kota Batam Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD... 9 Dinas Pendapatan Kota Batam iii

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya... 2 Gambar 2. Struktur Organisasi... 27 3 Gambar 3. Perkembangan Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Batam 2-2... 5 4 Gambar 3.2 Jumlah Penduduk Kota Batam Per Kecamatan s/d Juni 2... 5 5 Gambar 5. Hubungan Umpan Balik RPJMD dengan Renstra Dinas Pendapatan Kota Batam... 75 6 Gambar 6. Bagan Informasi Kinerja... 89 Dinas Pendapatan Kota Batam iv

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dengan ditetapkannya Batam oleh Pemerintah sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 27, Peraturan Pemerintah No. 46 27 serta Keputusan Presiden Nomor 9 28, maka Batam secara keseluruhan mempunyai peranan dalam perkembangan dunia usaha yang tidak terlepas dan menjadi salah satu bagian yang terlibat didalamnya. AFTA dan globalisasi memacu pertumbuhan Kota Batam semakin pesat, karena posisi Pulau Batam berada pada jalur perdagangan Internasional, yaitu sekitar 2 km sebelah tenggara Singapura, diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Oleh karena itu, munculnya kawasan baru untuk perkembangan tersebut menjadi hal yang signifikan dan diharapkan mampu memberikan nilai tambah serta Multiplier Effects pada perekonomian lokal maupun internasional. Kerjasama dalam hal pengawasan pelaksanaan program kerja antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah dalam merealisasikan rencana yang telah diprogramkan, perlu dukungan yang melibatkan berbagai Satuan Kerja Perangkat (SKPD) tentang indikasi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sebagai pemberi amanah dapat terpantau sehingga prinsip-prinsip kepemerintahan (Good Governance) dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan melalui tiga pilar utamanya yaitu adanya transparansi, partisipasi dan akuntabilitas berjalan dengan baik. Untuk mengukur kinerja instansi pemerintah melaksanakan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (Good Governance), Pemerintah telah menerbitkan Inpres Nomor 7 999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai upaya pertanggungjawaban instansi pemerintah baik di pusat dan daerah agar dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara efektif dan efisien. Dinas Pendapatan Kota Batam

Berdasarkan Inpres Nomor 7 999 tentang AKIP tersebut, setiap instansi pemerintah diwajibkan menyusun suatu perencanaan stratejik untuk 5 (lima) tahun ke depan. Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen pertanggung jawaban, perencanaan stratejik merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan stratejik instansi pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan stratejik, nasional, dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional. Memperhatikan hal tersebut, Dinas Pendapatan Kota Batam secara organisatoris telah merumuskan Rencana Strategi (Renstra) untuk lima tahun kedepan, yaitu tahun 2-26 yang sangat relevan dengan upaya pengembangan paradigma pembangunan, pengelolaan kebijakan publik dan perumusan manajemen stratejik untuk meningkatkan pelayanan publik dan sebagai pedoman dalam melaksanakan visi dan misi yang telah ditetapkan. Renstra merupakan target kwalitatif organisasi, sehingga pencapaian target tersebut merupakan ukuran keberhasilan atau kegagalan organisasi. Dengan tersusunnya Renstra maka jelas bagi organisasi arah yang akan dituju..2 LANDASAN HUKUM Pelaksanaan Pemerintah menghendaki arah dan tujuan kebijakan pembangunan daerah yang lebih banyak diletakkan pada wewenang dan tanggungjawab pemerintah daerah beserta masyarakatnya. Landasan hukum yang menjadi dasar adalah :. Pasal 8 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 945. 2. Undang-undang Nomor 28 999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia 999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 385); Dinas Pendapatan Kota Batam 2

3. Undang-Undang Nomor 53 999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia 999 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 392) sebagaimana terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 28 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 53 999 Tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, san Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia 28 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 488); 4. Undang-Undang Nomor 36 2 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia 2 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 453 27 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 27 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 36 2 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia 27 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4775); 5. Undang-Undang Nomor 25 22 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia 22, Nomor Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237); 6. Undang-Undang Nomor 7 23 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia 23 Nomor. 47, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor. 4286); 7. Undang-Undang Nomor 25 24 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia 24 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 442); 8. Undang-Undang Nomor 32 24 tentang Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia 24 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 2 28 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 24 tentang Dinas Pendapatan Kota Batam 3

Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia 28 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9. Undang-Undang Nomor 33 24 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia 24 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);. Undang Undang Nomor 28 29 tentang Pajak-Pajak dan Retribusi (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 29 Nomor 3);. Peraturan Pemerintah Nomor 25 2 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia 2 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 35 2 tentang Tata cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. (Lembaran Negara Republik Indonesia 2 Nomor 247, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 449); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 2 tentang Tata cara Penjualan Barang Sitaan yang dikecualikan dari Penjualan secara lelang dalam rangka Penagihan Pajak dengan surat paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia 2 Nomor 248, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 45); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 25 tentang Standar Akuntansi Pemeritahan (Lembaran Negara Republik Indonesia 25 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 453); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 25 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia 25 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 56 2 tentang Sistem Informasi Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia 25 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 57 25 tentang Hibah Kepada (Lembaran Negara Republik Indonesia 25 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 25 tentang Pengelolaan Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia 25 Nomor 4); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 25 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia 25 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); Dinas Pendapatan Kota Batam 4

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 26 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia 26 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 464); 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 26 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan ; 22. Peraturan Pemerintah Nomor 38 27 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 23. Peraturan Pemerintah Nomor 46 27 tentang Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Batam sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 2 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 46 27 Tentang Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia 2 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 595); 24. Peraturan Pemerintah Nomor 8 28 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia 28 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 487); 25. Peraturan Presiden Nomor 5 2 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2 24; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 2 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 28 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. 27. Peraturan Kota Batam Nomor 6 27 tentang perubahan Peraturan Nomor 5 tahun 2 tentang Pajak-Pajak Kota Batam (Lembaran Kota Batam 2 Nomor 5). 28. Peraturan Kota Batam Nomor 2 27 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kota Batam (Lembaran No.2, Tambahan Lembaran Nomor 5); 29. Peraturan Kota Batam Nomor 2 29 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (Lembaran Kota Batam 29 Nomor 2, Tambahan Lembaran Kota Batam Nomor 58); 3. Peraturan Kota Batam Nomor 5 29 tentang Retribusi Penggunaan Tanah dan / atau Bangunan yang dikuasai Pemerintah untuk Pemasangan Reklame (Lembaran Kota Batam 29 Nomor 5, Tambahan Lembaran Kota Batam Nomor 6); Dinas Pendapatan Kota Batam 5

3. Peraturan Kota Batam Nomor 6 29 tentang Menara Telekomunikasi di Kota Batam (Lembaran Kota Batam 29 Nomor 6, Tambahan Lembaran Kota Batam Nomor 62); 32. Peraturan Kota Batam Nomor 8 29 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Kota Batam (Lembaran Kota Batam 29 Nomor 8, Tambahan Lembaran Kota Batam Nomor 64); 33. Peraturan Kota Batam Nomor 29 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar di Kota Batam (Lembaran Kota Batam 29 Nomor, Tambahan Lembaran Kota Batam Nomor 65); 34. Peraturan Kota Batam Nomor 2 29 tentang Retribusi Izin Usaha di Kota Batam (Lembaran Kota Batam 29 Nomor 2, Tambahan Lembaran Kota Batam Nomor 66); 35. Peraturan Kota Batam Nomor 2 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Batam (Lembaran Kota Batam 2 Nomor, Tambahan Lembaran Kota Batam Nomor 67); 36. Peraturan Kota Batam Nomor 2 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Kota Batam 2 Nomor, Tambahan Lembaran Kota Batam Nomor 7); 37. Peraturan Kota Batam Nomor 2 2 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Kota Batam 2 Nomor 2, Tambahan Lembaran Kota Batam Nomor 72); 38. Peraturan Kota Batam Nomor 3 2 tentang Rumah Susun (Lembaran Kota Batam 2 Nomor 3, Tambahan Lembaran Kota Batam Nomor 73); 39. Peraturan Kota Batam Nomor 4 2 tentang Retribusi IMB (Lembaran Kota Batam 2 Nomor 4, Tambahan Lembaran Kota Batam Nomor 74); 4. Peraturan Kota Batam Nomor 5 2 tentang Pajak Kota Batam (Lembaran Kota Batam 2 Nomor 5, Tambahan Lembaran Kota Batam Nomor 75).3 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusunan Renstra Dinas Pendapatan Kota Batam, tahun 22-26 adalah sebagai dokumen perencanaan pendapatan dari PAD, Dana Perimbangan, dan Pendapatan lain-lain yang sah dengan perencaan pengelolaan belanja langsung ataupun belanja tidak langsung selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Dengan demikian Renstra Dinas Pendapatan Kota Batam merupakan guiden line dalam membuat priorintas pembangunan yang akan dibiayai APBD Dinas Pendapatan Kota Batam 6

Kota Batam dari tahun 22-26. Dari maksud tersebut dapat disimpulkan bahwa maksud disusunnya Renstra SKPD adalah :. Sebagai pedoman dalam melaksanakan Visi dan Misi yang telah ditetapkan. 2. Merupakan alat ukur keberhasilan atau kegagalan organisasi. Tujuan penyusunan Renstra Dinas Pendapatan Kota Batam tahun 22-26 adalah untuk memberikan arah yang jelas dalam menentukan PPAS, PPA demi lancarnya pelaksanaan program yang ditetapkan dalam KUA, RKPD, RENJA Kota Batam dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan potensi yang tersedia, dengan tujuan antara lain :. Sebagai dokumen dasar / acuan penyusunan kebijakan 5 (lima) tahunan Dinas Pendapatan Kota Batam untuk mengakomodir Visi, Misi, Program dan Sasaran Walikota Batam yang telah ditetapkan yang disinergikan dengan Visi dan Misi Organisasi. 2. Sebagai pedoman dan alat pengendali kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 22 26. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat (Renstra-SKPD) haruslah mengacu pada isu strategis yang mendukung Visi dan Misi Walikota yang diterjemahkan dalam Visi dan Misi SKPD memuat strategi dan kebijakan, tujuan dan sasaran, program dan menggambarkan indikasi kegiatan dengan mengantisipasi perkembangan masa depan sesuai dengan tugas dan fungsi kerja perangkat daerah yang disusun dengan berpedoman pada rumusan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) dan bersifat Indikatif, sehingga pada akhirnya akan bermanfaat bagi masyarakat. Penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra-SKPD) adalah Rencana Kerja (Renja- SKPD) yang harus mempunyai keselarasan rumusan substansi yang ditekankan pada Rencana Kereja Pemerintah (RKPD) dan untuk dapat melihat konsistensi antara Renstra-SKPD dan Renja-SKPD, maka dokumen Renja-SKPD haruslah mempunyai keterkaitan pokok-pokok isi dari Renstra-SKPD tersebut seperti isu strategis, Visi, Misi, strategi dan kebijakan, maupun tujuan dan sasarannya sedangkan program SKPD haruslah mempedomani rumusan program Dinas Pendapatan Kota Batam 7

RPJMD. Kegiatan yang direncanakan pada Renja-SKPD harus juga berpedoman pada indikasi kegiatan pada Renstra-SKPD dan mempunyai keselarasan rumusan substansi yang ditekankan pada RKPD. Untuk dapat melaksanakan kegiatan seperti yang tertuang dalam Renja-SKPD, maka disusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-SKPD) yaitu Dokumen Perencanaan dan Penganggaran yang berisikan program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya. Adapun manfaat Renstra yaitu :. Untuk merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks. 2. Untuk pengelolaan keberhasilan, dimana Perencanaan strategik akan menuntun diagnosa organisasi terhadap pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif. 3. Perencanaan Strategik memungkinkan organisasi untuk memberikan komitman pada aktivitas dan kegiatan dimasa mendatang (berorientasi pada masa depan). 4. Perencanaan Strategik yang fleksibel dengan pendekatan jangka panjang dapat untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada. 5. Untuk memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat, karena pola-pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. 6. Untuk meningkatkan komunikasi baik vertikal maupun horizontal antar unit kerja sehingga mendorong proses pengambilan keputusan dalarn pencapaian tujuan organisasi..4 HUBUNGAN RENSTRA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN YANG LAIN Berkaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU No.25 tahun 24, maka keberadaan RPJM Kota Batam 2-26 merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja Dinas Pendapatan Kota Batam 8

di lingkungan Pemerintah Kota Batam khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang baik dalam RPJP Kota Batam maupun RTRW Kota Batam, serta dari keberadaannya akan dijadikan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat (SKPD) untuk penyusunan Renstra SKPD. Arah masa depan daerah disebut sebagai Visi Pembangunan daerah, yang setidaknya terdiri dari : visi, misi dan agenda pembangunan yang terdiri dari 5 (lima) tahunan, rumusan visi harus tertuang dalam dokumen :. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) 3. Rencana Strategis Satuan Kerja Pengangkat (Renstra SKPD) Yang masing-masing memiliki fungsi dan makna yakni : Visi RPJPD Visi RPJMD : Sebagai kompas untuk menggerakan perekonomian daerah agar daerah tumbuh berkembang. : Memberikan arah yang nyata untuk 5 (lima) tahun kedepan sebagai konsekuensi dari sasaran 5 (lima) tahunan yang telah ditetapkan pada dokumen RPJPD. Visi Renstra SKPD : Merupakan rumusan visi yang berorientasi untuk mencapai target yang tertuang dalam RPJMD. Terkait tupoksi SKPD dari penjelasan diatas dapat disampaikan bahwa RPJPD harus mempunyai keterkaitan nyata dengan dokumen RPJMD yakni harus ada indikator sasaran 5 (lima) tahun dari tiap misi atau penjabaran dari misi RPJPD. Selanjutnya dalam rangka pelaksanaan RPJPD yang berorientasi mengatasi target program yang tertuang dalam RPJMD, SKPD yang bertanggungjawab terhadap misi pembangunan menindaklanjuti dengan menyusun renstra dan rencana kerja tahunan SKPD. Kendati terjadi beberapa perubahan, baik sistematika maupun nama didalam dokumen perencanaan hingga terbitnya Undang-undang Nomor 25 24, esensi utama tidak berubah yaitu dokumen perencanaan harus disusun secara Dinas Pendapatan Kota Batam 9

partisipatif dalam rangka mengoptimalkan pelayanan masyarakat yang menuntut adanya efisiensi dan efektifitas termasuk dibidang pengelolaan pendapatan daerah. Perbedaan mendasar sistematika dan hierarki dokumen perencanaan sebelum dan setelah Undang-undang Nomor 25 24 adalah adanya Rencana Kerja an Satuan Kerja Perangkat Dinas (Renja SKPD) yang menjadi pertimbangan penyusunan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah ). Artinya sebelum Undang-undang Nomor 25 24 dilahirkan, Dinas hanya fokus pada perencanaan strategis (Renstrada) untuk periode 5 tahun sementara sekarang dokumen tersebut harus diterjemahkan setiap tahun dalam bentuk Renja SKPD. Gambaran tentang hubungan antara RPJM Kota Batam 27-2 dengan dokumen perencanaan lainnya baik dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan maupun dengan sistem keuangan adalah sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini : Gambar. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya PEMERINTAH PUSAT RPJP NASIONAL Pedoman RENSTRA K/L Pedoman RPJMD NASIONAL Pedoman Dijabarkan Diacu RENJA K/L RKP Pedoman Pedoman RKA K/L RAPBN Pedoman Pedoman RINCIAN APBN APBN Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui musrenbang PEMERINTAH DAERAH RPJP DAERAH Pedoman RPJMD DAERAH Pedoman RENSTRA SKPD Dijabarkan Pedoman Diacu RKPD RAPBD APBD Pedoman Pedoman RENJA SKPD Pedoman RKA SKPD Pedoman RINCIAN APBD UU No 25 24 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan UU No. 7 23 tentang Keuangan Negara Dinas Pendapatan Kota Batam

.5 SISTEMATIKA PENULISAN Rencana strategis yang dibuat untuk rentang waktu pelaksanaan lima tahunan ini memuat 7 (tujuh) komponen utama seperti yang diamanatkan di UU No 25 24, yakni: visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan serta program-program dan kegiatan indikatif yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan akhir organisasi. Ketujuh komponen ini dilaksanakan dan diwujudkan secara partisipatif, sinergi dan berkelanjutan oleh seluruh komponen stakeholders Kota Batam. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra-SKPD) Dinas Pendapatan Kota Batam 2 s.d 26 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I BAB II PENDAHULUAN Menjelaskan mengenai: Latar Belakang, Landasan Hukum Maksud dan Tujuan, Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen lainnya serta Sistematika Penulisan. GAMBARAN PELAYANAN Menjabarkan tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Kota Batam dibagi berdasarkan bagiannya, sumber daya, kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Menjelaskan sejauhmana tingkat pelayanan SKPD, terkait dengan tupoksi, telaahan visi, misi Kepala dan Wakil Kepala yang terpilih, telaahan Renstra, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) serta penentuan isu-isu strategis. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini menjabarkan visi dan misi Dinas Pendapatan Kota Batam serta sasaran dan target yang ingin dicapai dalam waktu lima tahun ke depan. Bab ini juga menjabarkan beberapa tujuan strategis dan kebijakan, target yang berkorelasi dengan tujuan strategis dengan upaya pencapaian visi dan misi organisasi. Dinas Pendapatan Kota Batam

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Bab ini diuraikan dalam bentuk tabel tentang rencana program dan kegiatan serta pendanaan indikatif. BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Bab ini memuat indikator yang akan dicapai melalui sejumlah program yang akan dilaksanakan lima tahun kedepan. Dinas Pendapatan Kota Batam 2

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Nomor 2 27, kedudukan Dinas Pendapatan Kota Batam merupakan unsur pelaksana Otonomi, urusan pemerintahan bidang pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggujawab kepada Walikota melalui Sekretariat. Tugas Pokok Dinas Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pendapatan daerah serta tugas lainnya yang diberkan oleh Walikota. Fungsi Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Pendapatan Kota Batam mempunyai fungsi sebagai berikut :. Penyusunan program dan kegiatan dinas dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang; 2. Penyelenggaraan urusan tata usaha perkantoran yang meliputi urusan umum, keuangan dan urusan kepegawaian; 3. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan; 4. Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional yang meliputi bidang pendataan dan penetapan, bidang penagihan dan bidang retribusi dan pendapatan lainlain; 5. Penyelenggaraan administrasi dan pelayanan umum kepada masyarakat dalam lingkup tugasnya; 6. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; 7. Pelaksanaan koordinasi dengan unsur terkait lainnya dalam setiap penyelenggaraan kegiatan dinas; 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dinas Pendapatan Kota Batam 3

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Dinas Pendapatan membawahi :. Sekretaris, 2. Bidang Program, 3. Bidang Pendataan dan Penetapan, 4. Bidang Penagihan, 5. Bidang Retribusi dan Pendapatan Lain-lain. 2.. Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Pendapatan Kota dalam melaksanakan pelayanan penunjang teknis dan administrasi, koordinasi dan pembinaan, pengendalian dalam urusan ketatausahaan, organisasi, kepegawaian, keuangan, umum, perlengkapan, hukum serta kehumasan, kerumahtanggaan dan perpustakaan kepada seluruh satuan organisasi di Dinas Pendapatan. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Penyusunan rencana dan program ketatausahaan, keuangan dan kepegawaian dinas; b. Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan organisasi dan tata laksana; c. Pengkoordinasian pengelolaan administrasi kepegawaian; d. Pengkoordinasian pengelolaan administrasi, surat-menyurat, kearsipan, inventarisasi dan rumah tangga dinas; e. Penyiapan data, informasi, humas, protokol, hukum dan penyelenggaraan penyusunan dokumentasi dan perpustakaan; f. Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan; g. Pengelolaan administrasi latihan pegawai dan kesejahteraan pegawai; h. Penyiapan bahan perlengkapan rumah tangga, pengadaan dan pemeliharaan, serta penginventarisir sarana dan prasarana dinas; i. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Kepala Dinas Pendapatan Kota Batam. Dinas Pendapatan Kota Batam 4

Dalam pelaksanaan tugas, Sekretaris membawahi :. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Kepegawaian. 2... Sub Bagian Umum Mempunyai tugas menyelenggarakan dan melaksanakan urusan tata persuratan, Kehumasan, Hukum, Protokol, dan Dokumentasi, informasi kesehatan serta mengelola inventarisasi, perlengkapan, penggandaan, pengadaan, pendistribusian barang, penghapusan, penyimpanan, dan pemeliharaan serta pengawasan barang. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Penyelenggaraan dan pelaksanaan pencatatan surat masuk dan keluar, pengarsipan, pendistribusian, ekspedisi dan tata laksana kepustakaan; b. Penyelenggaraan dan pelaksanaan pekerjaan dan kegiatan yang berkenaan penyediaan akomodasi dan fasilitas kantor; c. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan protokol, kehumasan dan dokumentasi; d. Penyelenggaraan dan pelaksanaan keamanan kantor; e. Penyelenggaraan dan pelaksanaan koordinasi inventarisasi barang, penggandaan surat dan naskah dinas; f. Penyelenggaraan dan pelaksanaan koordinasi, perencanaan, pengadaan dan penyimpanan barang kebutuhan kantor; g. Penyelanggaraan dan pelaksanaan koordinasi penyimpanan dan pencatatan barang; h. Penyelenggaraan dan pelaksanaan koordinasi pendistribusian, penghapusan, pemeliharaan dan pengawasan barang; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Dinas Pendapatan Kota Batam 5

2...2 Sub Bagian Keuangan Mempunyai tugas menyelenggarakan dan melaksanakan koordinasi dalam hal pengelolaan keuangan dan perbendaharaan serta menyusun rencana anggaran belanja tidak langsung (BTL) dan belanja langsung (BL). Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Penyusunan rencana dan tatalaksana belanja tidak langsung; b. Penyelenggaraan dan Pelaksanaan administrasi gaji pegawai; c. Penyelenggaraan dan pelaksanaan penyusunan dan pelaporan keuangan; d. Penyelenggaraan dan pelaksanaan pembukuan, pertanggungan jawaban, verifikasi, laporan dan pembinaan bendaharawan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. 2...3 Sub Bagian Kepegawaian Mempunyai tugas menyelenggarakan dan melaksanakan koordinasi dalam hal administrasi kepegawaian, pengelolaan pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan kesejahteraan pegawai dan merencanakan kebutuhan formasi pegawai. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Penyelenggaraan dan pelaksanaan koordinasi dalam hal administrasi kepegawaian seperti penyusunan rencana kebutuhan pegawai, daftar urut kepangkatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, pemindahan, pemberhentian, pensiun, cuti, ujian dinas serta sumpah pegawai negeri sipil dan pembinaan pegawai; b. Penyelanggaraan dan pelaksanaan prosedur pendidikan dan pelatihan pegawai; c. Penyelenggaraan dan pelaksanaan dokumentasi kepegawaian; d. Penghimpunan dan penyusunan inventarisasi data kepegawaian; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Dinas Pendapatan Kota Batam 6

2..2 Bidang Program Bidang Program mempunyai tugas membantu Dinas dalam menghimpun, mensistematisasikan, mengintegrasikan, menyusun rencana, membuat program dan kegiatan kerja, melakukan pemantauan dan evaluasi atas program serta melakukan penelitian dan analisis dan kegiatan kerja yang telah ditetapkan oleh Dinas. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Penghimpunan, pensistematisasian dan pengintegrasian penelitian dan analisis semua data dan informasi dalam pembuatan dan perumusan rencana kegiatan dan program dari unit kerja terkait dalam lingkungan dinas; b. Pembuatan dan perumusan rencana kegiatan dan program kerja tahunan dinas; c. Pembuatan dan perumusan rencana kegiatan dan program kerja lima tahunan dinas; d. Pemantauan dan evaluasi terhadap rencana program dan kegiatan baik tahunan maupun lima tahunan yang telah ditetapkan oleh dinas; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Pendapatan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Program terdiri dari :. Seksi Data dan Informasi. 2. Seksi Penyusunan Program. 3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan. 2..2. Seksi Data dan Informasi Mempunyai tugas menyiapkan data dan informasi yang berkenaan dengan program kerja Dinas Pendapatan yang telah ditetapkan oleh Kepala Dinas. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Penghimpunan, penelitian dan analisis data-data dari masing-masing bidang. b. Penyusunan bahan informasi yang berkenaan dengan kebijakan dinas. c. Pengkoordinasian data-data dari masing-masing bidang untuk perumusan pedoman dan petunjuk teknis. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Program sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Dinas Pendapatan Kota Batam 7

2..2.2 Seksi Penyusunan Program Mempunyai tugas menyiapkan serta menyusun rencana program dan kegiatan di bidang Pendapatan yang telah ditetapkan oleh Kepala Dinas. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Penghimpunan dan pengkajian peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas-tugas bidang penyusunan program; b. Penyusunan perencanaan umum program tahunan (RKP, RKT), program jangka menengah (RPJM) dan program jangka panjang dinas (RPJP); c. Penginventarisasian, pengkajian, dan penginputan semua data dalam rangka penyusunan program dinas; penyiapan bahan bersama unit kerja terkait dalam rangka penyusunan Renstra, Rencana Anggaran Pendapatan Belanja (RAPBD) dan target kinerja dinas; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Program sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. 2..2.3 Seksi Evaluasi dan Pelaporan Mempunyai tugas melaksanakan evaluasi, pemantauan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang pendapatan yang telah ditetapkan Kepala Dinas. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Pelaksanaan monitoring, pengawasan dan evaluasi terhadap perkembangan dan pelaksanaan kegiatan dinas; b. Pembuatan pelaporan berkala terhadap hasil monitoring, pengawasan dan evaluasi yang dilakukan; c. Penyiapan bahan untuk pelaksanaan koordinasi dan evaluasi program; d. Penyusunan pelaporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang menjadi kewenangan dinas; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Program sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Dinas Pendapatan Kota Batam 8

2..3 Bidang Pendataan dan Penetapan Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan rencana program kerja bidang pendataan dan penetapan dengan menyelenggarakan teknis pengelolaan dan pemungutan pajak daerah yang meliputi pendataan, pendaftaran, pengolahan data dan informasi perpajakan daerah, pemeriksaan dan penetapan pajak daerah. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Penyusunan dan pelaksanaan rencana program kerja bidang pendataan dan penetapan pendapatan daerah; b. Pelaksanaan pendataan dan pendaftaran wajib pajak daerah; c. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi perpajakan daerah; d. Pelaksanaan pemeriksaan pajak daerah; e. Pelaksanaan penetapan pajak daerah; f. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program kerja bidang pendataan dan penetapan; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Pendapatan kota Batam sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pendataan dan Penetapan terdiri dari :. Seksi Pendataan. 2. Seksi Penetapan. 3. Seksi Pemeriksaan. 2..3. Seksi Pendataan Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pendataan dan Penetepan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan rencana program kerja bidang pendataan yang meliputi penyusunan kegiatan pendataan terhadap subjek wajib Dinas Pendapatan Kota Batam 9

pajak, menatausahakan serta mengawasi penertiban atas subjek dan objek pajak dan membuat laporan secara periodik. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Penyusunan rencana kegiatan pendataan; b. Pendataan terhadap subjek wajib pajak daerah; c. Penerbitan surat pengukuhan dan penunjukan sebagai wajib pajak daerah serta kartu pengenal wajib pajak daerah; d. Penatausahaan terhadap hasil pendataan; e. Pengawasan dan pengendalian serta penertiban atas subjek dan objek pajak; f. Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan kinerja Seksi secara periodik; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pendataan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. 2..3.2 Seksi Penetapan Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan rencana program kerja bidang penetapan yang meliputi membuat nota, menerima permohonan serta menerbitkan Surat Ketetapan Pajak dan membuat laporan secara periodik. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () meliputi : a. Penyusunan dan pelaksanaan rencana program kerja bidang penetapan pendapatan; b. Pembuatan nota perhitungan pajak daerah berdasarkan hasil nota pemeriksaan dan atau laporan perhitungan pajak daerah terhutang lainnya. c. Penerimaan permohonan penyelenggaraan reklame, meneliti kelengkapan permohonan dan menerbitkan izin penyelenggaraan reklame sesuai dengan ketentuan yang berlaku; d. Pembuatan dan penerbitan Surat Ketetapan Pajak ; e. Penerimaan karcis/bill/tanda masuk untuk diperforasi/dilegalisir; f. Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan secara periodik; Dinas Pendapatan Kota Batam 2

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. 2..3.3 Seksi Pemeriksaan Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan rencana program kerja bidang pemeriksaan meliputi menyusun rencana pemeriksaan, menerbitkan SPT, menyiapkan kelengkapan dokumen sebagai bahan pemeriksaan serta koordinasi dengan instansi terkait dan melakukan pemeriksaan/penertiban terhadap subjek dan objek pajak serta membuat laporan secara periodik. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Penyusunan rencana pemeriksaan baik verifikasi dan lengkap; b. Penyiapan dan pengaturan serta penerbitan Surat Perintah Tugas Pemeriksaan; c. Penyiapan kelengkapan dokumen sebagai bahan pemeriksaan penyidikan, penertiban dan atau penyegelan terhadap pelanggaran peraturan perundang undangan pajak dan retribusi daerah; d. Koordinasi dengan instansi terkait di bidang pemeriksaan, pengawasan dan pengendalian, pengusutan dan atau penyidikan terhadap subjek dan objek pajak dan retribusi daerah; e. Pemeriksaan pajak terhadap subjek dan objek pajak sesuai dengan prosedur dan metode pemeriksaan yang baik; f. Pelaksanaan penertiban dan penyidikan terhadap subjek dan objek pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; g. Pembuatan laporan kegiatan Seksi secara periodik; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. 2..4 Bidang Penagihan Dinas Pendapatan Kota Batam 2

Bidang Penagihan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Pendapatan dalam melaksanakan pembukuan penerimaan pajak daerah, penatausahaan piutang pajak daerah, penerbitan surat-surat fiskal, upaya penagihan, penghitungan piutang pajak daerah dan pemrosesan permohonan banding/keberatan. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () meliputi : a. Penyusunan dan pelaksanaan rencana program kerja bidang penagihan pendapatan; b. Penyelenggaraan pembukuan penerimaan pajak daerah; c. Penyiapan pelaporan realisasi penerimaan dan tunggakan pajak daerah; d. Pelaksanaan rekonsiliasi dan verifikasi penerimaan pajak daerah; e. Pelaksanaan penagihan pajak daerah yang telah melampaui batas jatuh tempo; f. Penerbitan Surat Tagihan Pajak, Surat Perjanjian Pencicilan Pembayaran Piutang pajak daerah; g. Pelaksanaan penerimaan permohonan banding keberatan pajak daerah; h. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program kerja bidang penagihan; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Pendapatan Kota Batam sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Penagihan terdiri dari :. Seksi Pembukuan dan Verifikasi; 2. Seksi Penagihan dan Perhitungan; 3. Seksi Pertimbangan dan Keberatan. 2..4. Seksi Pembukuan dan Verifikasi Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penagihan dalam melaksanakan pembukuan dan verifikasi. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Penatausahaan penerimaan pajak daerah; b. Pelaksanaan verifikasi penerimaan pajak daerah; Dinas Pendapatan Kota Batam 22

c. Pembuatan perhitungan hasil bersih penetapan pajak daerah secara berkala; d. Pembuatan daftar piutang pajak daerah; e. Penyiapan laporan periodik mengenai realisasi penerimaan pajak daerah; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Penagihan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. 2..4.2 Seksi Penagihan dan Perhitungan Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang penagihan dalam melaksanakan penagihan dan perhitungan pendapatan. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Pelaksanaan upaya-upaya penagihan aktif dan pasif; b. Pelaksanaan monitoring pembayaran piutang/tunggakan pajak daerah; c. Penerbitan surat persetujuan untuk pengangsuran tunggakan, surat peringatan I, surat peringatan II, surat peringatan III, surat teguran, surat usulan untuk disita dan surat usulan untuk pelelangan; d. Penerbitan surat keterangan pembayaran pajak (fiskal); e. Pembuatan laporan kegiatan secara periodik; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Penagihan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. 2..4.3 Seksi Pertimbangan dan keberatan Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penagihan dalam melaksanakan pertimbangan dan keberatan pajak daerah. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () meliputi : a. Penerimaan dan penelitian permohonan pertimbangan dan keberatan pajak daerah; b. Pengumpulan bukti, penganalisaan, pengkajian dan membuat laporan pertimbangan dan keberatan pajak daerah; c. Penerbitan Surat Keputusan Keberatan dan Pertimbangan Pajak daerah; d. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Seksi secara periodik; Dinas Pendapatan Kota Batam 23

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Penagihan sesuai lingkup tugas dan fungsinya. 2..5 Bidang Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain Bidang Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Pendapatan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan rencana program kerja bidang retribusi dan pendapatan lain-lain yang meliputi merencanakan dan mengembangkan objek pajak dan subjek retribusi daerah, koordinasi pemungutan dan penerimaan retribusi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan retribusi daerah dan penerimaan lain-lain serta tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Dinas Pendapatan. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Penyusunan dan pelaksanaan rencana program kerja bidang retribusi dan pendapatan lain-lain; b. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait untuk penyusunan perencanaan dan pengembangan objek dan subjek retribusi daerah dan penerimaan lainlain; c. Pelaksanaan penatausahaan dan pelaporan penerimaan retribusi dan penerimaan pendapatan lain-lain; d. Pelaksanaan koordinasi pemungutan dan penerimaan retribusi dan penerimaan lain-lain; e. Pembinaan dan pemantauan pelaksanaan retribusi, kontribusi bagian laba Badan Usaha Milik (BUMD) dan badan usaha daerah lainnya; f. Pengelolaan dan pengendalian benda-benda berharga yang merupakan penerimaan pendapatan lain-lain daerah; g. Pelaksanaan evaluasi dan penyyusunan pelaporan pelaksanaan program kerja bidang retribusi dan pendapatan lain-lain; h. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Dinas Pendapatan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Dinas Pendapatan Kota Batam 24

Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain terdiri dari :. Seksi Penerimaan Retribusi dan Pendapatan PAD Lain-Lain yang sah; 2. Seksi Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan yang sah; 3. Seksi Legalisasi dan Pembukuan Surat-Surat Berharga. 2..5. Seksi Penerimaan Retribusi dan Pendapatan PAD Lain-Lain yang sah Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lain-lain dalam melakukan penerimaan retribusi, membuat laporan realisasi penerimaan retribusi serta pendapatan lain-lain dan membuat laporan kegiatan Seksi secara periodik. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Pembukuan penerimaan retribusi, kontribusi bagian laba Badan Usaha Milik dan penerimaan pendapatan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku; b. Pelaksanaan verifikasi penerimaan retribusi, kontribusi bagian laba Badan Usaha Milik dan penerimaan pendapatan lain-lain; c. Pembuatan pelaporan realisasi penerimaan retribusi, kontribusi bagian laba Badan Usaha Milik dan penerimaan pendapatan lain-lain daerah; d. Pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan Seksi secara periodik; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lain-lain sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. 2..5.2 Seksi Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan yang sah Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lain-lain dalam melaksanakan penyusun dan pelaksanaan rencana program kerja bidang dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah meliputi pembukuan hasil pajak, mempelajari peraturan perundang-undangan tentang hasil pajak dan pembinaan pelaksanaan hasil pendapatan serta membuat laporan kegiatan secara periodik. Dinas Pendapatan Kota Batam 25

Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Pembukuan penerimaan bagi hasil pajak dan bukan hasil pajak dan membuat laporan secara periodik; b. Pengkajian peraturan perundang-undangan tentang pajak bagi hasil pajak dan bukan pajak; c. Penghimpunan data dan pelaksanaan koordinasi, monitoring serta verifikasi penerimaan bagi hasil pendapatan; d. Pembinaan dan pemantauan pelaksanaan bagi hasil pendapatan daerah; e. Pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan secara periodik; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. 2..5.3 Seksi Legalisasi dan Pembukuan Surat-surat Berharga Mempunyai tugas membantu Bidang Retribusi dan Pendapatan Lain-lain dalam menghimpun, melakukan, mengolah surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh Pemerintah dan menganalisa kebutuhan benda-benda berharga dan membuat laporan kegiatan secara periodik. Uraian tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Penghimpunan data berkenaan dengan surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Batam; b. Pemantauan dan analisa kebutuhan benda-benda berharga; c. Pengelolaan dan pendistribusian serta pengendalian kebutuhan benda-benda berharga; d. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Seksi secara periodik; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain sesuai lingkup tugas dan fungsinya. Dinas Pendapatan Kota Batam 26

Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Batam KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN BIDANG PROGRAM BIDANG PENDATAAN DAN PENETAPAN BIDANG PENAGIHAN BIDANG RETRIBUSI DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN SEKSI DATA DAN INFORMASI SEKSI PENDATAAN DAN PENDAFTARAN SEKSI PEMBUKUAN DAN VERIFIKASI SEKSI PENERIMAAN RETRIBUSI & PENDAPATAN PAD YANG SAH SEKSI PENYUSUNAN PROGRAM SEKSI PENETAPAN SEKSI PENAGIHAN DAN PERHITUNGAN SEKSI DANA PERIMBANGAN DLL PENDAPATAN YANG SAH SEKSI EVALUASI DAN PELAPORAN SEKSI PEMERIKSAAN SEKSI PERTIMBANGAN DAN KEBERATAN SEKSI LEGALISASI PEMBUKUAN SURAT-SURAT BERHARGA UPTD Dinas Pendapatan Kota Batam 27

Struktur Organisasi diatas menunjukkan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada dalam menjalankan kegiatan operasional dan menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan hubungan aktivitas sesuai dengan tupoksi dan menunjukkan adanya spesialisasi kegiatan kerja, standardisasi kegiatan kerja, koordinasi kegiatan kerja dan besaran seluruh organisasi untuk mencapai tujuan. 2.2 SUMBER DAYA Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah dalam melaksanakan pembangunan diperlukan aparatur pegawai negeri sipil (PNS) yang profesional, bermoral, bersih, bertanggung jawab serta beretika. Profesionalisme sangat terkait dengan kompetensi PNS yang didalamnya terdapat tingkat penguasaan ilmu pengetahuan/keterampilan yang diperlukan oleh jabatan yang akan dan sedang didudukinya. Mewujudkan profesionalisme dikalangan PNS memerlukan proses yang panjang diawali dengan proses rekrutmen yang benar, pengembangan PNS yang mengarah pada peningkatan kompetensi dan prestasi kerja, termasuk juga didalamnya pola pembinaan karier PNS, hal tersebut akan dapat dicapai secara efektif dan efisien apabila telah didukung oleh organisasi yang rasional serta disusun untuk mencapai Visi dan Misi yang ditetapkan. 2.2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Jabatan pada Dinas Pendapatan Kota Batam. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam susunan suatu organisasi. Tabel 2. Jumlah Pegawai Dispenda Kota Batam Berdasarkan Jabatan NO ESELON FORMASI TERISI KURANG JENIS KELAMIN LK PR II/b Dinas Pendapatan Kota Batam 28