PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS 1



dokumen-dokumen yang mirip
Manjemen Perpustakaan Khusus

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Oleh Arif Surachman 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

STANDAR PERPUSTAKAAN. Tanggal: 31 Juli Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: Tanggal:

MEDIA SOSIAL & SOSIALISASI

Disyaratkan menggunakan teknologi telekomunikasi dan computer

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

Perpustakaan umum kabupaten/kota

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perpustakaan perguruan tinggi

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN IKIP PGRI SEMARANG. A. Sejarah Perpustakaan IKIP PGRI Semarang

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dibaca dan disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk

Perpustakaan umum kabupaten/kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Rangkuman Materi Mata Kuliah Kerjasama dan Jaringan Perpustakaan Terkait dengan Penerapan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

Wajib Simpan Karya Ilmiah di Perguruan Tinggi Studi Kasus di Institut Pertanian Bogor

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

CONTOH ANALISIS SWOT DI PERPUSTAKAAN

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

BAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang

KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Perpustakaan Khusus 1. Arif Surachman 2

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERPUSTAKAAN LEMBAGA STUDI DAN ADVOKASI MASYARAKAT

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

1 Universitas Indonesia

TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015

UPT PERPUSTAKAAN PROFIL SINGKAT VISI MISI

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya (Sulistyo-Basuki, 1991: 51). Perpustakaan perguruan tinggi mendukung

BAB I PENDAHULUAN. dan misi dari perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan menjadi bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUKU PROFIL. The garden of knowledge resources. UPT. PERPUSTAKAAN Tahun Universitas Internasional Batam

Perpustakaan Digital sebagai Wujud Penerapan Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan

Pustakawan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara menyongsong world class library. Habiba Nur Maulida

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU

L/O/G/O. Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Koleksi Nasional Jakarta, Mei 2014 OLEH : ADRIATI

STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1

UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. dan rekreasi dengan menyediakan berbagai macam informasi yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi,

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk memenuhi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

MANAJEMEN KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN oleh : Arlinah I.R.

BAB V PENUTUP. pemustaka dari luar Universitas Gadjah Mada yang berkunjung ke perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan

PERPUSTAKAAN IDEAL: Di Tinjau Dari Berbagai Aspek pendukungnya

PENYIANGAN (WEEDING) KOLEKSI REFERENSI PADA UNIT LAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

BAB II KAJIAN TEORITIS. koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Naeni Sabila, 2013

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI

MODEL PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA: SEBUAH USULAN 1

PROFIL PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS WIDYATAMA : PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BANDUNG

Taman Perpustakaan Cengkareng Arsitektur Hijau

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN...

PANDUAN DISCOVERY SEARCH PERPUSTAKAAN UGM

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

commit to user BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan informasi yang semakin

BIMBINGAN PEMUSTAKA UNTUK MAHASISWA BARU STMIK SURABAYA DI ERA DIGITAL. Deasy Kumalawati Perpustakaan STMIK Surabaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN E-JOURNAL DI PERGURUAN TINGGI Oleh Purwani Istiana

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.

AKTIVITAS PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PERAN PUSTAKAWAN DALAM LITERASI INFORMASI BAGI PEMUSTAKA. Oleh: Ismanto Pustakawan Penyelia Universitas Islam Indonesia

Perpustakaan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Panduan Akses Pangkalan Data dan Jurnal Elektronik. Nur Cahyati Wahyuni Maryatun

Sumber Daya Jurnal Tercetak Profesi Pustakawan : Sebuah Survei Bibliografi Oleh : Maryono

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk pembelajar yang dinamis, karena pada hakekatnya belajar

BAB IV PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam program kegiatan praktek Kuliah Kerja Perpustakaan (KKP)

Perpustakaan Universitas Bina Nusantara (Ubinus)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

lib.ugm.ac.id PERPUSTAKAAN PERPUST Univer Univ sit er as sit Gadjah Mada

Transkripsi:

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS 1 oleh Arif Surachman PENDAHULUAN Perpustakaan berkembang pesat dari waktu ke waktu menyesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi. Perkembangan tersebut juga membawa dampak kepada pengelompokkan perpustakaan berdasarkan pola-pola kehidupan, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi tadi. Istilah-istilah perpustakaan membengkak menjadi sangat luas namun cenderung mempunyai sebuah spesifikasi tertentu. Dilihat dari perkembangan teknologi informasinya perpustakaan berkembang dari perpustakaan tradisional, semi-tradisional, elektronik, digital hingga perpustakaan virtual. Kemudian dilihat dari pola kehidupan masyarakat berkembang mulai perpustakaan desa, perpustakaan masjid, perpustakaan pribadi, perpustakaan keliling, dan sebagainya. Kemudian juga dilihat dari perkembangan kebutuhan dan pengetahuan sekarang ini banyak bermunculan istilah perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan anakanak, perpustakaan sekolah, perpustakaan akademik (perguruan tinggi), perpustakaan perusahaan, dan lain sebagainya. Namun dari sekian banyak istilah dan jenis perpustakaan tersebut, sebetulnya berdasarkan sifat dan golongan besar perpustakaan secara umum terbagi dalam sebuah bentuk perpustakaan khusus dan perpustakaan umum. Dimana dari kedua perpustakaan tersebutlah berkembang istilah lain yang disesuaikan dengan cara pengelolaan, pengguna, tujuan, teknologi yang digunakan, pengetahuan yang dikemas, serta tujuan perpustakaan didirikan. Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi dan misi lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama berhubungan dengan penelitian dan pengembangan. Biasanya perpustakaan ini berada di bawah badan, institusi, lembaga atau organisasi bisnis, industri, ilmiah, pemerintah, dan pendidikan misal perguruan tinggi, perusahaan, departemen, asosiasi profesi, instansi pemerintah dan lain sebagainya. Perpustakaan khusus biasanya juga mempunyai karakteristik khusus apabila dilihat dari fungsi, subyek yang ditangani, koleksi yang dikelola, pemakai yang dilayani, dan kedudukannya. Sehingga dari hal tersebut nantinya akan terlihat dengan jelas perbedaannya dengan perpustakaan-perpustakaan pada umumnya. PERPUSTAKAAN KHUSUS VS PERPUSTAKAAN UMUM Perpustakaan khusus dan perpustakaan umum apabila dilihat secara sekilas sebetulnya tidak ada banyak perbedaan. Bahkan tidak sedikit terjadi tumpang tindih antara perpustakaan yang bersifat khusus dan perpustakaan yang bersifat umum. Hanya dalam halhal tertentu akan terlihat bahwa ada perbedaan signifikan antara keduanya. 1 disampaikan dalam Seminar Jurusan Seni Kriya, Institut Seni Indonesia, 31 Agustus 2005 Penanggung Jawab Perpustakaan Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian UGM 1

Secara umum sebetulnya kita dapat melihat, membedakan dan membandingkan antara perpustakaan khusus dan perpustakaan umum seperti di bawah ini: Kedudukan Cakupan Subyek Koleksi Pemakai Fungsi PERPUSTAKAAN KHUSUS Bernaung di bawah badan/ instansi/lembaga/organisasi tertentu seperti organisasi profesi, perusahaan, pusat studi, departemen, dsb Berkaitan erat dengan bidang/subyek tertentu (khusus) dari berbagai disiplin ilmu. Mempunyai jenis-jenis koleksi yang mempunyai informasi tertentu (bidang tertentu tergantung dari spesifikasi perpustakaan) dan termuat dalam berbagai media. Mempunyai / Melayani pemakai dalam kelompok tertentu Berfungsi untuk menyimpan, menemukan, memberikan dan menyebarkan informasi secara cepat. PERPUSTAKAAN UMUM Bernaung di bawah lembaga / badan / organisasi publik seperti pemerintah, yayasan social, dsb Mencakup bermacam subyek / bidang ilmu pengetahuan Biasanya koleksi berupa buku dan pamlet dengan cakupan bidang koleksi yang lebih luas dan umum Mempunyai / Melayani pemakai secara umum / luas Berfungsi untuk memberikan fasilitas baca dan pinjam untuk tujuan pendidikan, rekreasi dan penelitian. UNSUR PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan perpustakaan khusus, yakni: Koleksi Koleksi perpustakaan khusus difokuskan pada koleksi muktahir di dalam subyek yang menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau untuk mendukung kegiatan badan induknya. Koleksi suatu perpustakaan khusus adalah tidak terletak dalam banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis terbitan lainnya melainkan ditekankan kepada kualitas koleksinya, agar dapat mendukung jasa penyebaran informasi muktahir serta penelusuran informasi. 2 Pembinaan koleksi perpustakaan khusus menekankan pada beberapa jenis bahan pustaka seperti referensi, buku teks, majalah, jurnal ilmiah, hasil penelitian dan sejenisnya dalam bidang khusus, baik dalam bentuk tercetak maupun media rekam lainnya. Sumber Daya Manusia Penanganan perpustakaan khusus memerlukan seorang ahli dalam bidang/subyek yang ditangani. Hal ini akan mempermudah perpustakaan dalam memberikan apa yang menjadi tuntutan dan kebutuhan pemakainya. Untuk itu biasanya dalam perpustakaan khusus ini dibutuhkan seorang pustakawan yang mengerti dan paham akan bidang kerja/bidang yang ditangani oleh lembaga induknya. Sehingga kebutuhan akan pustakawan khusus adalah penting. 2 Panduan Koleksi Perpustakaan Khusus, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992. 2

Pengolahan Proses pengolahan dalam perpustakaan khusus pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan perpustakaan pada umumnya. Hanya biasanya dalam proses pengolahan dituntut untuk lebih memberhatikan kecepatan dalam temu kembali informasi dan penyajian. Sehingga terkadang dalam klasifikasi contohnya disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter perpustakaan tersebut. Pengguna Perpustakaan khusus dalam pemilihan dan setting pengelolaan sangat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik penggunanya. Hubungan antara pengguna dan pengelola perpustakaan sangat erat terutama apabila dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan dan pengembangan perpustakaan itu sendiri. Tidak sedikit pengguna akan ikut andil dalam menentukan pola pengelolaan dan juga penentuan koleksi/informasi yang perlu disediakan oleh perpustakaan. Pengguna mempunyai arti penting karena pengguna merupakan faktor penting mengapa perpustakaan khusus itu ada. Layanan Layanan perpustakaan khusus harus dapat memberikan nilai lebih kepada pengguna dan organisasi/badan induk yang membawahinya. Untuk itu pengelola perpustakaan perlu selalu memberikan alternatif-alternatif dalam penyampaian informasi kepada penggunanya. Aspek layanan menjadi penting untuk diperhatikan dikarenakan tuntutan kebutuhan penyajian informasi yang cepat, tepat dan terbaru selalu ada. Jenis layanan perpustakaan khusus dapat bersifat terbuka maupun tertutup, tergantung pada kebijakan organisasi, pengelola dan tipe penggunanya. Namun kebanyakan perpustakaan khusus menerapkan sistem terbuka dengan akses terbatas. Hal ini untuk lebih memberikan peluang kepada penggunaan yang lebih luas namun tetap terkontrol. Terbuka artinya siapapun dapat memanfaatkan koleksi yang ada, sedangkan akses terbatas adalah pengaturan terhadap proses pemanfaatan koleksi seperti fasilitas pinjam, fasilitas baca, fotokopi, dan sebagainya. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG LAINNYA Teknologi Informasi Teknologi informasi merupakan satu hal yang tidak bisa dihindarkan akan masuk ke dalam proses perkembangan perpustakaan. Apalagi dalam perpustakaan khusus yang mengutamakan informasi yang muktahir dan serba cepat, maka penerapan teknologi informasi adalah kebutuhan mutlak. Hal ini terutama difokuskan pada teknologi yang memberikan kesempatan kepada pengguna untuk memperoleh informasi lebih luas, cepat, tepat, dan up to date, misalkan melalui fasilitas Internet, Database Online, Media Compact Disk, dan sebagainya. Jaringan Kerjasama Jaringan kerjasama perpustakaan adalah penting, terutama bagi perpustakaan khusus yang memiliki perhatian dalam bidang yang sama. Kerjasama ini akan banyak membantu untuk 3

peningkatan layanan perpustakaan dan saling melengkapi layanan informasi antara satu perpustakaan dan perpustakaan lainnya dalam jaringan tersebut. Pemasaran / Promosi Pemasaran atau promosi adalah hal penting yang perlu dilakukan dalam sebuah perpustakaan khusus. Promosi bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi antara perpustakaan dan calon pengguna. Karena salah satu keberhasilan sebuah perpustakaan adalah dapat dilihat dari tingkat kunjungan pengguna dan pemanfaatan informasi (koleksi) oleh pengguna. Hal yang penting yang harus dipikirkan adalah dukungan dari manajemen, karena promosi mestinya termasuk dalam anggaran perpustakaan dan terintegrasi ke dalam proses perencanaan perpustakaan. STUDI KASUS Berikut ini adalah sebuah contoh dari pengelolaan perpustakaan khusus. Studi Kasus American Corner UGM American Corner merupakan sebuah layanan yang digagas oleh US Embassy dan dikelola untuk memberikan informasi khusus mengenai Amerika Serikat dan hal-hal yang berhubungan dengannya. US Embassy melakukan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mendirikan American Corner yang diintegrasikan dalam perpustakaan perguruan tinggi tersebut. Operasional pengelolaan diserahkan kepada perpustakaan perguruan tinggi sedangkan untuk koleksi dan fasilitas sarana dan prasarana fisik didukung oleh US Embassy. Pada prinsipnya American Corner memberikan pelayanan kepada pengguna secara umum, hanya dalam pelaksanaannya pengguna American Corner adalah mereka-mereka yang mempunyai minat terhadap studi Amerika. Hal ini dikarenakan koleksi yang ada di American Corner melulu mengenai studi Amerika mulai dari sejarah, politik, kesenian, bahasa, geografi, hingga program-program pendidikan dan beasiswa. Ruang American Corner terbagi dalam ruang koleksi VCD/DVD, Ruang Baca dan Ruang Koleksi, dan Ruang Akses Internet. Pelayanan American Corner ini bersifat terbuka akan tetapi keanggotaan bersifat terbatas. American Corner UGM sendiri saat ini memiliki 2 jenis koleksi yakni koleksi American Corner dan Koleksi American Studies. Koleksi yang saat ini dikelola berupa buku teks, majalah, jurnal, buku referensi, direktori, peta, dan koleksi film baik dokumenter maupun bukan dalam format VCD, DVD, dan VHS yang semuanya mengkhususkan pada hal-hal yang berhubungan dengan Amerika. Pengguna dapat menggunakan semua koleksi secara bebas. Koleksi American Corner sendiri hanya dapat dibaca, difotokopi dan tidak dipinjamkan, sedangkan koleksi American Studies Library dapat dipinjam oleh anggota perpustakaan yang merupakan sivitas akademika UGM. Koleksi Buku diklasifikasi dengan menggunakan home system, yaitu berdasarkan subyek-subyek tertentu seperti Biography, Culture Essay, Fiction, History, Reference, Political Science, dan sebagainya. American Corner juga mempunyai fasilitas tambahan berupa program kegiatan seperti seminar, diskusi, presentasi beasiswa, pemuttaran film dan sebagainya. Program diskusi tersebut merupakan bagian yang dikemas oleh American Corner sebagai media untuk mempromosikan American Corner sekaligus untuk melibatkan pengguna dalam layanan 4

American Corner. Selain itu American Corner menyediakan komputer yang dapat digunakan oleh pengguna untuk mengakses internet dan database yang dilanggan oleh US Embassy. Dalam pelaksanaan dan pengelolaan American Corner, pengelola selalu berkoordinasi dengan US Embassy (IRC Information Resource Center) dan juga mengadakan pertemuan rutin dengan seluruh pengelola American Corner di Indonesia. Hal ini menjadi penting agar pelayanan American Corner dapat selalu pada jalurnya dan meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu American Corner UGM melakukan upaya kerjasama dengan berbagai pihak sebagai upaya penyebaran informasi, memaksimalkan koleksi, dan menemukan bentuk American Corner sebagai pusat informasi. American Corner UGM merupakan sebuah layanan khusus yang notabene sebetulnya merupakan perpustakaan yang dikelola secara khusus namun terintegrasi ke dalam perpustakaan akademik (perguruan tinggi). Studi Kasus Perpustakaan PSKP UGM Perpustakaan Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada (PSKP UGM) adalah merupakan perpustakaan di bawah pusat studi yang berfungsi sebagai sumber informasi ilmiah bagi staf, peneliti dan mahasiswa bidang perdamaian, keamanan dan resolusi konflik. Perpustakaan PSKP UGM memfokuskan pada koleksi yang berhubungan dengan bidang perdamaian, keamanan dan resolusi konflik baik berupa hasil penelitian, tesis, skripsi, disertasi, buku teks, buku referensi, majalah, jurnal, kliping artikel surat kabar hingga koleksi VCD/DVD. Perpustakaan ini merupakan bagian terintegrasi dengan pusat studi dimana dituntut mampu memberikan daya dukung terhadap kebutuhan dalam pelaksanaan visi dan misi pusat studi. Selain itu perpustakaan ini juga merupakan sumber belajar bagi mahasiswa Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik Universitas Gadjah Mada (MPRK UGM) sehingga dalam pembinaan koleksi selalu disesuaikan dengan kurikulum dan silabus yang ada. Keanggotaan perpustakaan pusat studi ini bersifat terbatas artinya hanya diperbolehkan bagi internal staf dan peneliti PSKP UGM dan mahasiswa MPRK UGM. Sedangkan untuk penggunaan perpustakaan ini bersifat terbuka untuk umum, khususnya untuk layanan baca dan fotokopi. Klasifikasi koleksi menggunakan sistem DDC (Dewey Decimal Classification) dan telah menggunakan katalog elektronik sebagai media penelusuran informasi koleksi. Perpustakaan pusat studi ini ditangani oleh 1 orang pustakawan dengan dibantu dua tenaga operasional yang kesehariannya merupakan staf bagian administrasi pusat studi. Sebagai sebuah perpustakaan khusus, perpustakaan ini mempunyai kekhususan dalam bidang koleksi dan informasi yang dikelola, pengguna, dan juga cara pelayanannya. PENUTUP Pada intinya perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang mempunyai kekhususan dalam hal informasi yang dikemas, koleksi yang dimiliki, pengguna, dan juga cara pengelolaannya. Perpustakaan khusus menjadi penting karena biasanya merupakan bagian dari tercapainya sebuah tujuan, misi maupun visi sebuah organisasi atau institusi. Eksistensi dan mutu dari perpustakaan khusus ini sangat dipengaruhi oleh informasi, koleksi dan cara pengelolaan sehingga menarik dan mampu mencukupi kebutuhan penggunanya. Hal ini 5

dikarenakan biasanya apa yang ada diperpustakaan khusus tidak bisa diketemukan di perpustakaan lain. Dalam sebuah institusi pendidikan, keberadaan perpustakaan khusus harus memberikan andil tersendiri dalam proses pembelajaran. Untuk itu perlu adanya sinergi yang kuat antara kebijakan dalam institusi pendidikan dengan pengelola perpustakaan terutama untuk memberikan daya dukung dalam mencapai tujuan dan misi institusi. Disini peran pengambil kebijakan, pengelola perpustakaan dan civitas akademika (pengguna) tidak bisa saling dipisahkan. BAHAN BACAAN. Guidelines for Australian Special Libraries. 1999. http://www.alia.org.au/policies/special.libraries.html. Diakses tanggal 19 Agustus 2005.. Starting A Special Library from Scratch. Special Libraries Handbook. http://www.libsci.sc.edu/bob/class/clis724/speciallibrarieshandbook/scratchindex_fi les/scratchlibraryindex.htm. Diakses tanggal 18 Agustus 2005.. Top Ten Reasons to Use an Information Center. http://www.sla.org/content/sla/ professional/meaning/what/isldten.cfm Diakses tanggal 20 Agustus 2005. Ala, Roland Astall. Special Libraries and Information Bureaux: an examination guidebook. Melbourne: F W Cheshire, 1966. Berry, Aimee. Promoting Special Library Services. Special Libraries Handbook. 21 April 1999. http://www.libsci.sc.edu/bob/class/clis724/speciallibrarieshandbook/ promoting.htm Diakses tanggal 18 Agustus 2005. Broxis, Peter F. Organising the Arts. Melbourne, F W Cheshire, 1968. Harrison, K.C. The Library and the Community. London: Andre Deutsch, 1963. Haverkamp, Laura J and Kelly Coffey. Instruction Issues in Special Library. Special Libraries Handbook. http://www.libsci.sc.edu/bob/class/clis724/ SpecialLibrariesHandbook/ Diakses tanggal 18 Agustus 2005. Hunter, David. Core Competencies and Music Librarians. Library School Liaison Subcommittee of the Music Library Association, April 2002. Parent, Roger H., What s Special About Special Libraries? 64 th IFLA General Conference August 16-August 21, 1998. Chicago: American Association of Law Libraries, 1998. Perpustakaan Nasional RI. Panduan Koleksi Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992.. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992.. Pembinaan Jaringan Layanan Perpustakaan dan Informasi Bidang Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992.. Standar Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2002. 6

Price, Carol Lynn. Defining Value in Information Centers. CLIS 724/Spring 2004. Special Libraries Handbook. http://www.libsci.sc.edu/bob/class/clis724/ SpecialLibrariesHandbook/definingvalue.htm. Diakses tanggal 18 Agustus 2005. Setiarso, Bambang. Upaya Pemberdayaan Forum Perpustakaan Khusus di Masa Mendatang. Makalah disampaikan pada Rapat Kerja Pusat XI Ikatan Pustakawan dan Seminar Ilmiah. Jakarta: Perpustakaan Nasional, 5-7 November 2001. Shofner, Pamela. Use of Library Committees in Special Libraries. CLIS J724. April 26, 2004. Weaver, Susanna. Non-Traditional Jobs for Special Librarians. Special Libraries Handbook. http://www.libsci.sc.edu/bob/class/clis724/ SpecialLibrariesHandbook/nontraditional.htm. Diakses tanggal 18 Agustus 2005. 7