BAB I PENDAHULUAN.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN QUALITY ASSURANCE PADA PRODUKSI TIRE RADIAL DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA. Disusun Oleh: Mita Anisa Kurniastiti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Flow diagram pemecahan masalah

BAB IV PENGUMPULAN DATA

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN BAN TIPE PASSENGER RADIAL PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PLANT KARAWANG

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PEMBUATAN PRODUK BAN DALAM DIPT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di CV. Panyileukan)

ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

MEMPELAJARI SISTEM PRODUKSI PADA PT ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY. Oleh LENDRA KARTAMIHARDJA H

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dimana segala sesuatu dituntut serba cepat,

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN CETAK DI PT XY MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi ke-5

SKEMA SERTIFIKASI BAN KENDARAAN BERMOTOR

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti;

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

USULAN PERBAIKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN FIN FORMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE EFEKTIFITAS SELURUH PERALATAN (OEE) DI PT.

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) *

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

2015, No Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 44/M-IND/ PER/9/2013 tentang Penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. data yang diperoleh pada bab ini akan digunakan untuk mengukur nilai indikator

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja

3 METODOLOGI. Gambar 2 Peta lokasi penelitian

BAB I PENDAHULUAN. besar atau kecil sangat membutuhkan sumber daya manusia yaitu karyawan.

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin secara terus - menerus, maka dibutuhkan kegiatan

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti)

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi dua jenis produk yaitu Upper dan Full Shoe.

BAB I PENDAHULUAN. tempo kerja pekerja. Hal-hal ini memerlukan pengerahan tenaga dan pikiran

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap

I.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Struktur Organisasi Departemen FSBP FSBP FLOUR SILO AND BULK FLOUR PACKING & BY PRODUCT PACKING

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V ANALISIS HASIL

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung)

PROSES KERJA MESIN 2ND STAGE PADA PEMBUATAN GREEN TYRE DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Menghadapi persaingan di era globalisasi yang semakin cepat,

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,

BAB I PENDAHULUAN. Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran

1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas

Pengukuran Produktivitas Proses Produksi Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang. jumlah, mutu, pelayanan maupun perbandingan antara hasil yang didapat

BAB I PENDAHULUAN. work center. Waktu yang diijinkan untuk menyelesaikan elemen pekerjaan itu

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi. Perbaikan secara berkelanjutan ini harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA HASIL. mengetahui kondisi perusahaan dari waktu ke waktu selama pengukuran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan harus melakukan perbaikan secara berkala untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)

Gambar 4.5 Diagram Alir Penilaian Kinerja Mesin

BAB III METODOLOGI.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tata letak pabrik merupakan landasan utama dalam pengaturan tata letak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya, PT. Bridgestone Tire Indonesia memerlukan adanya peningkatan akan produktivitas dari pekerjanya secara berkelanjutan agar dapat melakukan hal yang optimal terhadap produk yang dihasilkannya. Sebagai langkah awal dari usaha-usaha peningkatan produktivitas, maka perlu dilakukan suatu pengukuran produktivitas. 1.2 Perumusan Masalah Pada PT. Bridgestone Tire Indonesia menggunakan model produktivitas KGPMH (Kilo Gram Per Man Hours) yaitu perbandingan antara jumlah produk yang dihasilkan dengan jumlah waktu kerja. http://www.gunadarma.ac.id/

1.3 Tujuan 1. Menganalisa produktivitas pada Departemen Produksi 3 V3 (proses curing dan proses finishing) PT. Bridgestone Tire Indonesia dengan menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) yang berguna sebagai bahan masukan yang baik dalam pengukuran produktivitas bagi perusahaan. 2. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang selama ini memiliki pengaruh terhadap perkembangan produktivitas. 3. Memberikan usulan dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk masa yang akan datang. 1.4 Pembatasan Masalah 1. Melihat ada beberapa jenis ban yang dihasilkan maka penulis hanya mengambil proses di Departemen Produksi 3 V3 (proses curing dan proses finishing) produk ban radial PT. Bridgestone Tire Indonesia. 2. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan menggunakan model Objective Matrix (OMAX). 3. Periode dasar atau periode pembanding adalah bulan januari 2008 hingga desember 2008. 4. Periode pengukuran adalah bulan januari 2009 hingga agustus 2009. 5. Data yang diperoleh adalah data non finansial. 6. Pengukuran produktivitas disini tidak dimaksud untuk membandingkan dengan produktivitas tiap departemen dan perusahaan lainnya.

1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: - BAB I : PENDAHULUAN - BAB II : LANDASAN TEORI - BAB III: METODOLOGI PENELITIAN - BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA - BAB V : ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN - BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tujuan Penelitian Pengumpulan Data Ya Tidak Data Cukup Pengolahan Data Dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Analisa Hasil Pengukuran Produktivitas Kesimpulan Dan Saran Selesai

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Data penunjang yang diperlukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bridgestone Tire Indonesia berdiri pada 8 september 1973. Pemegang saham dari Bridgestone Tire Indonesia terdiri dari 2 pemegang saham yaitu 45,75% dipegang oleh PT. Sinar Bersama Makmur dan 54,25% dipegang oleh Bridgestone Corporation. Modal dasar perusahaan ini berkisar US $ 24.960.000. Perkembangan perusahaan Bridgestone Tire Indonesia dimulai pada tahun 1975, produksi ban pertama kali dilakukan di pabrik bekasi pada tanggal 1 oktober 1975 yaitu ban truk atau bis. Pada tanggal 5 februari 1976 perusahaan diresmikan oleh menteri perindustrian RI dan gubernur propinsi jawa barat yang berlangsung di pabrik bekasi. Kebijakan Dan Misi Perusahaan Motto perusahaan Bridgestone Tire Indonesia adalah menyumbang masyarakat dengan produk mutu tinggi.

- Kondisi dan lingkungan tempat kerja Berdasarkan pengamatan dan survei langsung ke lapangan, didalam kawasan pabrik banyak terdapat poster keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kalimat motivator untuk pekerja. - Tata Tertib Perusahaan - Jenis Produk PT. Bridgestone Tire Indonesia memproduksi berbagai jenis ban kendaraan penumpang, ban komersil (truk ringan dan mini bus), ban untuk keperluan industri, ban untuk keperluan pertanian dan untuk pemakaian dimedan berat. Produk ban yang dihasilkan terdapat tipe ban tubeless (tanpa ban dalam) dan tube (ban dalam). - Struktur Organisasi meliputi struktur organisasi perusahaan, struktur organisasi seksi V3 (proses curing dan finishing), dan struktur organisasi seksi industrial engineering. - Layout Pabrik PT. Bridgestone Tire Indonesia memiliki luas lantai produksi 275.700 m². Curing Curing Curing Curing Seksi Building Seksi Cutting Seksi Cutting SR Belt Seksi Calender Seksi Banburry Banburry Banburry Banburry TWH A Finishing Curing Curing Curing Seksi Cutting Seksi Extruding Banburry Banburry Banburry Curing Curing Seksi Bead Chemical Area chemical dan bahan baku Bahan Baku Mixing Chemical Mixer

- Proses Produksi Dalam pembuatan produk ban tipe radial meliputi proses banburry, proses extruding, proses bead, proses calender, proses cutting, proses building, proses curing, dan proses finishing. - Penggunaan Metode Kgpmh Kgpmh adalah jumlah produk yang dihasilkan oleh satu orang tenaga kerja langsung dalam waktu satu jam. Dimana formulasi rumus kgpmh sbb: Jumlah Total Pr oduksi KGPMH = Jumlah Orang x 7. 17 x 3/4 x Hari Kerja x 0. 96 Over Time Man Jam Bulan Jumlah Produksi Aktual Jumlah Tenaga Kerja Jumlah Hari Kerja Jumlah Jam lembur Yang Digunakan Kgpmh Januari 08 2265458 289 21 178,77 71,90 Februari 08 2275583 286 21 186,2 72,96 Maret 08 2371253 286 22 182 72,60 April 08 1942808 288 22 160,2 59,11 Mei 08 2391233 287 20 173,02 80,23

Bulan Jumlah Produksi Aktual Jumlah Tenaga Kerja Jumlah Hari Kerja Jumlah Jam lembur Yang Digunakan Kgpmh Juni 08 2283803 285 21 152,72 73,55 Juli 08 2353155 285 21 178,25 75,72 Agustus 08 2269748 286 22 178,67 69,50 September 08 2046435 286 22 130,2 62,75 Oktober 08 1913558 285 20 145,37 64,71 November 08 1915133 285 21 148,15 61,69 Desember 08 1274955 286 21 46,52 41,06 Januari 09 826950 280 21 36,77 27,21 Februari 09 1167443 285 21 27,89 37,75 Maret 09 1557653 284 22 20,33 48,26 April 09 1752210 284 22 59,12 54,22 Mei 09 2152658 291 20 81,38 71,45 Juni 09 2037885 284 21 92,05 65,99 Juli 09 2086328 283 21 110,17 67,76 Agustus 09 2026650 287 22 107,02 61,97

4.2 Pengolahan Data Sebelum pembentukan metode omax dilakukan perhitungan rasio, dimana ada 6 rasio yang menjadi data penunjang. Rasio tersebut merupakan kriteria yang ditetapkan untuk perusahaan, formulasi rumus dari ke 6 rasio ini adalah sbb: Rasio 1 = Jumlah Pr oduk Cacat Tire Jumlah Pr oduksi Aktual Tire X 100 Rasio 2 = Pemakaian Listrik Jumlah Pr oduksi Aktual Tire Rasio 3 = Jumlah Jam Lembur Yang Digunakan Jam Jumlah Jam Kerja Tersedia Jam X 100 Rasio 4 = Waktu Line Stop Jam Waktu Pr oduksi Jam X 100 Rasio 5 = Jumlah Pr oduk Aktual Tire Jumlah T arget Pr oduksi Tire X 100 Rasio 6 = Jumlah Absensi Hari Jumlah Hari Kerja Tersedia Hari X 100

Bulan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Januari 08 8,51 2,25 0,41 90,36 94,29 0,13 Februari 08 9,13 2,10 0,43 92,07 99,04 0,18 Maret 08 5,70 2,19 0,40 89,40 96,62 0,17 April 08 5,86 2,24 0,35 88,77 95,60 0,14 Mei 08 6,44 2,13 0,42 94,14 97,47 0,17 Juni 08 8,31 2,16 0,36 91,40 97,07 0,20 Juli 08 7,44 2,16 0,42 92,04 96,57 0,17 Agustus 08 6,61 2,20 0,40 92,58 95,84 0,17 September 08 6,16 2,17 0,29 89,73 94,77 0,17 Oktober 08 6,48 2,30 0,36 87,58 97,37 0,21 November 08 7,04 2,55 0,35 89,70 97,25 0,20 Desember 08 8,80 3,12 0,11 90,20 99,83 0,18 Jumlah 86,46 27,57 4,28 1087,97 1161,72 2,15 Nilai Standar Awal 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 Nilai Terburuk 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0,21 Nilai Sasaran Akhir 3,9 2,00 0,25 45,33 100 0

Tabel Kenaikan setiap Level Interval Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Atas 0,4729 0,0429 0,0153 6,476 0,456 0,0257 Bawah 0,64 0,2733 8,528 1,157 1,0067 0,01 Keterangan : Kenaikan Interval Atas Kenaikan Interval Bawah = Nilai Sasaran Akhir Level 10 Nilai S tan dar Awal Level 3 Jumlah Level = 7 Nilai S tan dar Awal Level 3 Nilai Terburuk Level 0 = Jumlah Level = 3 Tabel Bobot Produktivitas Dan Sasaran Peningkatan Rasio Bobot Produktivitas Sasaran Peningkatan 1 16,71 % 35,47 % 2 16,19 % 33,54 % 3 16,45 % 34,82 % 4 16,71 % 37,92 % 5 18,41 % 36,21 % 6 15,52 % 32,90 %

Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Januari 2009 Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 7,93 4,05 0,09 89,22 97,25 0,29 Performance 3,9 2,00 0,25 45,33 100 0 4,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0,21 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 2 0 10 4 3 0 16,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 33,42 0 164,5 66,84 55,23 0 Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 319,9 Periode Dasar 300 Indeks 6,633

Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 8,15 2,82 0,06 93,08 85,41 0,20 Performance 3,9 2,00 0,25 45,33 100 0 4,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0,21 2 2 10 1 3 1 16,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 33,42 32,38 164,5 16,71 55,23 15,52 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 317,76 Periode Dasar 300 Indeks 5,92 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Februari 2009

Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 6,99 2,43 0,05 83,63 95,59 0,21 Performance 3,9 2,00 0,25 45,33 100 0 4,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0,21 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 4 3 10 5 3 0 16,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 66,84 48,57 164,5 83,55 55,23 0 Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 418,69 Periode Dasar 300 Indeks 39,56 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Maret 2009

Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 6,3 2,38 0,13 84,16 96,27 0,21 Performance 3,9 2,00 0,25 45,33 100 0 4,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0,21 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 5 3 10 5 3 0 16,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 83,55 48,57 164,5 83,55 55,23 0 Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 435,4 Periode Dasar 300 Indeks 45,13 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan April 2009

Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 6,08 2,14 0,20 85,67 95,12 0,10 Performance 3,9 2,00 0,25 45,33 100 0 4,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0,21 6 7 10 4 3 6 16,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 100,26 113,33 164,5 66,84 55,23 93,12 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 593,28 Periode Dasar 300 Indeks 97,76 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Mei 2009

Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 6,20 2,18 0,22 87,62 94,00 0,22 Performance 3,9 2,00 0,25 45,33 100 0 4,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0,21 6 6 10 4 3 0 16,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Bobot Nilai 100,26 97,14 164,5 66,84 55,23 0 Indikator Performansi Saat Ini 483,97 Periode Dasar 300 Indeks 61,32 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Juni 2009

Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 5,44 2,20 0,26 87,16 95,10 0,24 Performance 3,9 2,00 0,25 45,33 100 0 4,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0,21 7 6 10 4 3 0 16,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 116,97 97,14 164,5 66,84 55,23 0 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 500,68 Periode Dasar 300 Indeks 66,89 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Juli 2009

Metode Objective Matrix (OMAX) Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Kualitas Efektivitas Inferensial 6,44 2,28 0,24 89,20 98,42 0,16 Performance 3,9 2,00 0,25 45,33 100 0 4,37 2,04 0,27 51,81 99,54 0,03 4,85 2,09 0,28 58,28 99,09 0,05 5,32 2,13 0,30 64,76 98,63 0,08 5,79 2,17 0,31 71,23 98,18 0,10 6,26 2,21 0,33 77,71 97,72 0,13 6,74 2,26 0,34 84,19 97,26 0,15 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18 7,85 2,57 8,884 91,816 97,81 0,19 8,49 2,84 17,412 92,973 98,82 0,20 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0,21 5 4 10 4 6 4 16,71 16,19 16,45 16,71 18,41 15,52 83,55 64,76 164,5 66,84 110,46 62,08 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Bobot Nilai Indikator Performansi Saat Ini 552,19 Periode Dasar 300 Indeks 84,06 Gambar Objective Matrix (OMAX) Bulan Agustus 2009

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Kriteria Produktivitas a. Faktor Manusia : persentase cacat, efisiensi pemakaian energi, efisiensi waktu produksi, persentase waktu line stop, dan efisiensi jam kerja. b. Faktor Material : Terjadi pada kriteria produktivitas 1 (persentase cacat). Disebabkan karena material yang digunakan kurang dan penggunaan material yang tidak layak pakai. c. Faktor Metode : Terjadi pada kriteria produktivitas 1 (persentase cacat). Disebabkan karena metode kerja yang salah dari tahap pencetakan sampai dilakukan pemasakan dalam proses curing. d. Faktor Mesin : persentase cacat, efisiensi pemakaian energi, efisiensi waktu produksi, persentase waktu line stop, efisiensi jam kerja, Disebabkan karena kurang terawat dan usia mesin. e. Faktor Lingkungan : persentase cacat, efisiensi pemakaian energi, efisiensi waktu produksi, persentase waktu line stop, dan efisiensi jam kerja. Disebabkan karena listrik padam dan kebersihan sekitar pabrik yang kurang dijaga. Usulan perbaikan kriteria produktivitas a. Faktor Manusia : Melakukan on the job training, dan sebaiknya supervisor dengan para pekerja dapat berkoordinasi dengan baik. b. Faktor Material : Penggantian material yang baru dan persediaan material perlu ditingkatkan. c. Faktor Metode : Simulasi proses dengan mengganti curing bladder dan ketepatan pensettingan temperatur. d. Faktor Mesin : Perawatan mesin, penggantian mesin lama dengan mesin yang memiliki kualitas lebih baik, dan menjaga kebersihan mesin. e. Faktor Lingkungan : Memaksimalkan penggunaan genset dengan melakukan perawaan secara berkala dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar pabrik agar tidak mengganggu aktivitas para pekerja.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Tingkat Produktivitas Selama Periode Pengukuran Januari 09, IP = 6,633 % dengan nilai saat ini sebesar 319,9. Februari 09, IP = 5,92 % dengan nilai saat ini sebesar 317,76. Penurunan IP dari periode januari 09 sebesar 0,713. Maret 09, IP = 39,56 % dengan nilai saat ini 418,69. April 09, IP = 45,13 % dengan nilai saat ini 435,4. Mei 09, IP = 97,76 % dengan nilai saat ini 593,28. Juni 09, IP = 61,32 % dengan nilai saat ini 483,97. Penurunan IP dari periode mei 09 sebesar 36,44 %. Juli 09, IP = 66,89 % dengan nilai saat ini sebesar 500,68. Agustus 09, IP = 84,06 % dengan nilai saat ini sebesar 552,19. Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Produktivita rata rata rasio 1 (Kriteria Kualitas) = 4,625. Kondisi cukup baik karena produk cacat tidak banyak. rata rata rasio 2 (Kriteria efisiensi) = 3,875. Kondisi pemakaian listrik terlalu besar. rata rata rasio 3 (kriteria efisiensi) = 10. Kondisi sangat baik karena capai target perusahaan dlm mengefisiensikan antara waktu lembur dengan waktu kerja yang digunakan. rata rata rasio 4 (kriteria efisiensi) = 3,875. Dalam memperbaiki mesin terlalu lama sehingga produksi terhenti (Line stop). rata rata rasio 5 (kriteria efektivitas) = 3,375. Disebabkan produksi aktual tidak sesuai dengan target produksi yang direncanakan. rata rata rasio 6 (kriteria inferensial) = 1,375. Disebabkan banyaknya pekerja yang absen dikarenakan beberapa alasan seperti sakit,tanpa keterangan dan izin. Adapun saran untuk perusahaan sbb: 1. Mengadakan pelatihan untuk semua karyarwan baru maupun lama agar lebih terampil dan menghasilkan kinerja yang lebih efisien dan efektif. 2. Selalu dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap cara kerja agar perusahaan selalu produktif. 3. Pemeriksaan terhadap material yang masuk harus memiliki kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan pemesanan. 4. Sistem preventive maintenance untuk mencegah penghentian mesin harus terencana dengan baik agar mesin dan peralatan dapat diandalkan dan mempunyai produktivitas yang tinggi. 5. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja harus lebih ditingkatkan, diharapkan sesuai dengan praktek dilapangan agar tidak terjadi kecelakaan dalam pekerjaan sehingga dapat menyebabkan penurunan hasil produksi yang dikarenakan tenaga kerja tidak masuk. 6. Untuk tetap dapat mempertahankan dan meningkatkan produktivitas perusahaan, maka sebaiknya untuk perhitungan IP harus dilakukan secara berkala sehingga perusahaan dapat secara terus menerus memantau kriteria kriteria yang menyebakan terjadinya penurunan produktivitas dan dapat segera menanggulangi penyebab penurunan produktivitas tersebut.