BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dan meningkatkan usaha dapat tercapai. menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup nya, untuk itu ada

BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran pada

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik

BAB I PENDAHULUAN. nasional, oleh karena itu maka kualitas sumber daya manusia senanntiasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja, suatu perusahaan menjalankan aktivitasnya akan selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

BAB I PENDAHULUAN. Sebab tanpa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mustahil

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara yang membawahi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada saat ini dunia pemasaran berkembang begitu pesat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

RIKA HAPSARI B

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. atau lembaga pemerintahan dituntut mengadakan penyesuaian-penyesuaian dalam semua

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi, adalah perilaku extra-role atau perilaku baik warga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Perkembangan Sentra Pendidikan BRI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. Visi, misi dan filosifi BPJS Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting saat ini bahkan dimasa yang akan datang, karena perusahaan tidak akan

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, PELATIHAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL PT. KOSOEMA NANDA PUTRA KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan penggerak dari semua sumber-sumber yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahannya berbentuk Republik dengan kehadiran berbagai lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan yang semakin lama semakin menjamur di Negara Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Bisa dilihat saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini

Manusia di dalam kehidupannya sehari-hari tidak lepas dari kehidupan. berorganisasi, manusia akan selalu untuk hidup bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sangat menarik dalam literatur manajemen karena dapat mempengaruhi efektifitas

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai sistem tertutup (closed system) sudah waktunya. menuntut para pekerja harus terampil.

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya untuk senantiasa produktif sebab semangat keberadaan seorang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

BAB I PENDAHULUAN. SDM untuk melakukan pengelolaan secara komperhensif dan berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi tidak hanya

BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH. ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai wujud aplikasi UUD 1945 Bab XIV tentang Kesejahteraan Sosial dan implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagaimana diatur oleh Undang-Undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), maka pemerintah mengesahkan Undang-Undang No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dalam Undang-Undang tersebut telah diatur pembentukan BPJS menjadi dua badan yakni, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. PT.Askes (Persero) menjadi Sektor Utama dalam penerapan BPJS Kesehatan dan PT. Jamsostek (Persero) sebagai tulang punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Transformasi perusahaan merupakan respon manajemen untuk beradaptasi dengan dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut terjadi pada PT Jamsostek (Persero) yang bertransformasi menjadi BPJS (Badan Pelayanan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum bertransformasi merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang didirikan berdasarkan PP 36/1995 tentang Penunjukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, namun setelah bertransformasi statusnya berubah menjadi Badan Hukum Publik dan langsung bertanggung-jawab kepada Presiden sesuai dengan UU No.24 Tahun 2011 tentang Penyelanggaraan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS) (Gema Jamsostek, 2013:4). 1

2 Pada tanggal 1 Januari 2014, PT Jamsostek (Persero) mulai beroperasi dengan status baru sebagai BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut merupakan momentum perubahan yang harus dihadapi seluruh karyawan. Transformasi perusahaan meliputi sifat, organ, prinsip pengelolaan, budaya, strategi, struktur, teknologi dan produk pelayanan (Jamsostek, 2013:4). Transformasi BPJS Ketenagakerjaan diharapkan mampu melayani dan mengakomodasi kebutuhan tenaga kerja di Indonesia melalui pelayanan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Program perlindungan ketenagakerjaan pada BPJS Ketenagakerjaan, yaitu: Program Jaminan Kecelakaan (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja beserta keluarganya (Jamsostek, 2013). Dengan adanya transformasi tersebut diharapkan perusahaan mampu meningkatkan jumlah kepesertaan sesuai dengan target yang diharapkan, didukung dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan, penyediaan fasilitas pendukung dan penggunaan teknologi untuk mempermudah aksesibilitas peserta. Kinerja BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol sebagian besar diukur dari kinerja bidang pemasaran sebagai core unit yang melakukan perluasan kesepertaan dalam hal menjaring tenaga kerja di seluruh Indonesia untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang dilindungi kesejahteraannya, sisanya adalah kinerja supporting team dari bidang pelayanan, keuangan dan IT, dan SDM. Produktifitas divisi pemasaran mengalami penurunan dan pencapaian perolehan kepesertaan tenaga kerja baru pada saat persiapan era transformasi di tahun 2014-2015 sebagaimana terlihat pada Tabel dibawah 1.1 dibawah ini :

3 Tabel. 1.1 Kinerja BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol No Tahun Target Perolehan Tenaga Kerja Baru Realisasi Perolehan Tenaga Kerja Baru % 1 2011 38.719 42.315 109.28 2 2012 44.929 50.789 113.04 3 2013 77.767 78.320 100.71 4 2014 79.013 75.731 95.84 5 2015 87.097 80.873 92.85 Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol Berdasarkan Tabel. 1.1 tersebut dapat dilihat bahwa pencapaian hasil kerja selama tiga tahun terakhir telah terealisasi sesuai target dan selalu naik setiap tahunnya. Tetapi untuk pencapaian perolehan kepesertaan tenaga kerja baru mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir yaitu tahun 2013, 2014 dan 2015 yang semula 100,71% turun menjadi 95,84% kemudian menurun lagi menjadi 92,85%. Hal ini dikarenakan pada tiga tahun tersebut merupakan masa euphoria transformasi dan masa peralihan transformasi Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan, dimana terjadi perubahan strategi bisnis yang semula berorientasi pada produk menjadi berorientasi pada pelanggan (Jamsostek, 2013:3). Hal ini menuntut peningkatan jumlah kepesertaaan tenaga kerja sebagai anggota yang didukung dengan peningkatan pelayanan, penggunaan teknologi dan pengadaan fasilitas. Peningkatan kualitas produk dan pelayanan menjadi suatu hal yang harus selalu diperhatikan oleh perusahaan. Hal tersebut menjadi suatu keharusan bagi perusahaan apabila ingin memenangkan persaingan. Perusahaan yang berhasil mempertahankan kualitas pelayanannya bahkan memperbaikinya secara terus- menerus akan menjadi yang terbaik karena berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan dan memenangkan persaingan.

4 Elvyn G. Masassya sebagai Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan menjelaskan, banyaknya pencapaian hasil kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di sektor formal dan meningkatnya kualitas pelayanan tergantung pada Coorporate Culture dan Kompetensi Sumber Daya Manusia. Begitupula Perubahan organisasi dapat berjalan dengan sukses dikarenakan adanya kesiapan berubah individu yang ada di dalamnya, dan kesiapan berubah itu dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan (Bridge, 2015:8). Transformasi BPJS Ketenagakerjaan serentak dilaksanakan dari Kantor Pusat, Kantor Wilayah dan Kantor Cabang Tangerang Cikokol. Sejalan dengan transformasi tersebut, perusahaan mengaplikasikan budaya BPJS Ketenagakerjaan, meliputi: menanamkan nilai untuk mencapai visi perubahan, sosialisasi dan edukasi internal guna menumbukan motivasi untuk bertransformasi, merumuskan ide dan strategi yang tepat untuk membangun kebersamaan dalam bertransformasi, mengembangkan model komunikasi untuk internalisasi tujuan transformasi dan membangun etika kinerja dengan sistem remunerasi dan penghargaan (Gema Jamsostek, 2013:5). Hal tersebut menjadi modal dasar perusahaan untuk mengarahkan seluruh karyawan mencapai tujuan transformasi dan siap terhadap perubahan. Mengarahkan karyawan menuju perubahan bukan perkara yang mudah. Tuntutan akan adanya perubahan dihadapi juga oleh BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol. Karyawan harus siap beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, namun dalam kenyataanya tidak mudah mengarahkan karyawan untuk beradaptasi dengan perubahan. Situasi tersebut menuntut seluruh karyawan

5 yang ada pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol siap terhadap peningkatan kapasitas kerja karena adanya peningkatan jumlah kepesertaan didukung adanya penggunaan teknologi, produk-produk dan kebijakan baru yang terjadi akibat adanya transformasi BPJS Ketenagakerjaan. Perubahan organisasi mengantarkan perusahaan pada situasi yang lebih kompleks. Bagi perusahaan yang belum pernah mengalami perubahan bukan merupakan hal yang mudah mengarahkan karyawan menerima dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Perubahan tersebut memunculkan adanya pencapaian target-target baru yang ingin dicapai oleh perusahaan. Adaptasi yang dilakukan karyawan dapat berlangsung dengan cepat ataupun lambat tergantung dengan bagaimana cara manajemen mengelola perubahan tersebut. Faktor-faktor sukses yang terpenting dalam sebuah lingkungan bisnis adalah keterampilan beradaptasi dan ketanggapan untuk bergerak cepat sesuai tuntutan perubahan. BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol membutuhkan dukungan dari pemimpin, manajemen dan seluruh karyawan untuk melaksanakan transformasi perusahaan. Mengarahkan karyawan menuju perubahan bukan perkara yang mudah. Tuntutan akan adanya perubahan dihadapi juga oleh BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol, Karyawan harus siap beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, namun dalam kenyataanya tidak mudah mengarahkan karyawan untuk beradaptasi dengan perubahan. Situasi tersebut menuntut seluruh karyawan yang ada pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol siap terhadap peningkatan kapasitas kerja karena adanya peningkatan jumlah kepesertaan

6 didukung adanya penggunaan teknologi, produk-produk dan kebijakan baru yang terjadi akibat adanya transformasi BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol harus sejalan dengan visi perubahan yang dirumuskan BPJS Kantor Pusat. Visi dari BPJS Ketenagakerjaan yang baru, yaitu Menjadi BPJS tingkat dunia, terpercaya, bersahabat, dan unggul dalam operasional pelayanan (Gema Jamsostek, 2013:10). Dengan adanya visi baru tersebut diharapkan BPJS Ketenagakerjaan nantinya mampu bersaing dengan perusahaan yang memberikan pelayanan sejenis baik dalam skala nasional ataupun internasional sesuai dengan tujuan transformasi perusahaan. Perubahan organisasi mengantarkan perusahaan pada situasi yang lebih kompleks. Bagi perusahaan yang belum pernah mengalami perubahan bukan merupakan hal yang mudah mengarahkan karyawan menerima dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Perubahan tersebut memunculkan adanya pencapaian target-target baru yang ingin dicapai oleh perusahaan. Adaptasi yang dilakukan karyawan dapat berlangsung dengan cepat ataupun lambat tergantung dengan bagaimana cara manajemen mengelola perubahan tersebut. Faktor-faktor sukses yang terpenting dalam sebuah lingkungan bisnis adalah keterampilan beradaptasi dan ketanggapan untuk bergerak cepat sesuai tuntutan perubahan. BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol membutuhkan dukungan dari pemimpin, manajemen dan seluruh karyawan untuk melaksanakan transformasi perusahaan. Setiap pemimpin memiliki karakter dan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Pemimpin diharapkan dapat menjadi penggerak bagi para

7 bawaannya untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Bass dan Avolio (1990) terdapat dua gaya kepemimpinan, yaitu: gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional. Gaya kepemimpinan transformasional berfokus pada pencapaian perubahan nilai-nilai, kepercayaan, sikap, perilaku, emosional dan kebutuhan akan perubahan dengan tujuan efisiensi dan efektivitas organisasi. Sedangkan gaya kepemimpinan transaksional mendorong bawahan untuk melakukan kinerja terbaik dan memberikan imbalan atas usaha yang telah dilakukan (Bass dan Avolio, 1990). Masing-masing gaya kepemimpinan tersebut memiliki pengaruh yang berbeda-beda pada karyawan. Keduanya tidak saling bertentangan, sehingga sama-sama dibutuhkan untuk menjalankan organisasi. Peneliti melakukan penelitian awal melalui wawancara terhadap 10 orang responden yang merupakan karyawan di BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol, terkait fenomena gaya kepemimpinan yang cocok dalam menghadapi transformasi. 9 orang diantaranya mengatakan apabila implementasi gaya kepemimpinan transformasional di BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol berjalan dengan baik, maka akan meningkatkan kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan transformasional dibutuhkan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol untuk membantu organisasi dalam menciptakan komitmen karyawan sehingga terlibat aktif dalam beradaptasi dengan perubahan dan mewujudkan tujuan transformasi. Hal ini dikarenakan pemimpin transformasional menjadi sosok yang berperan sebagai agen perubahan memberikan motivasi kepada bawahan melalui sikap, tindakan, prestasi dan kepercayaan untuk mengarahkan pada tujuan perubahan. Sedangkan

8 kepemimpinan transaksional dibutuhkan untuk memberikan arah dan konsentrasi perusahaan pada hal-hal yang bersifat rinci dengan adanya pemberian imbalan atas usaha yang telah dilakukan bawahan dan memberikan penghargaan atas prestasi yang telah dicapai. Menurut Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, secara internal sumber daya manusia yang ada saat ini masih perlu ditingkatkan. Pelaksanaan transformasi BPJS Ketenagakerjaan diawali dengan perbaikan sumber daya manusianya sehingga mendorong mereka untuk siap berubah, beradaptasi dan bertransformasi untuk mendukung tercapainya visi dan misi perusahaan (Gema Jamsostek, 2013:8). Sejalan dengan hal tersebut BPJS Ketenagakerjaan memberikan pembekalan bagi para calon pemimpin agar memahami dan memaknai visi perubahan. Para calon pemimpin Kantor Cabang diberikan program workshop dasar-dasar pengembangan kepemimpinan. Dengan adanya program ini diharapkan dapat menghasilkan calon pemimpin yang senantiasa peka dan siap terhadap perubahan dinamika lingkungan dan menjadi motivator bagi para bawahannya untuk berkomitmen siap terhadap perubahan dengan meningkatkan etos kerja, semangat karyawan, nilai-nilai dan budaya yang baik. Pemimpin menciptakan kesiapan untuk berubah diawali dengan mempengaruhi keyakinan-keyakinan dan sikap karyawan sehingga mereka mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Pemimpin dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku para karyawan. Pemimpin akan lebih mudah mengarahkan perubahan apabila memiliki atribusi positif yang berperan untuk memberikan contoh baik kepada bawahan.

9 Dari beberapa pemaparan di atas maka kesesuaian gaya kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung perubahan dan mengarahkan karyawan pada kesiapan berubah agar sesuai tujuan strategis perusahaan. Variabel lain dalam penelitian ini yang turut mempengaruhi kesiapan berubah yaitu kompetensi. Kompetensi yang ada pada setiap individu akan memunculkan kontribusi positif dalam diri karyawan. Karyawan yang memiliki kompetensi akan berkontribusi dalam pencapaian tujuan organisasi dan peningkatan kinerja. (Hotbonar Sinaga, Gema jamsostek, 2013). BPJS Ketenagakerjaan menyadari sepenuhnya bahwa SDM merupakan unsur yang sangat penting bagi perusahaan dan dipandang sebagai aset yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu BPJS Ketenagakerjaan membangun sistem pengelolaan kebijakan kompetensi SDM berbasis Human Capital dengan grand design terdiri dari 6 bagian utama yaitu model dan kamus kompetensi, sistem pengembangan kompetensi, sistem asesmen kompetensi, sistem manajemen karir, sistem manajemen kinerja, dan sistem imbal jasa. Dari hasil survey pendahuluan terkait Kompetensi, sebagian besar karyawan memiliki persepsi bahwa keterampilan, pengetahuan dan sikap dari karyawan BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol sudah sesuai standar perusahaan dan akan mempengaruhi kompetensi karyawan dalam hal meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol. Gaya kepemimpinan transformasional merupakan sebagai inti dari manajemen, yang merupakan penggerak dalam suatu organisasi untuk mencapai efektivitas di dalam pelaksanaan tugas, Suatu kenyataan kehidupan

10 organisasional bahwa pimpinan memainkan peran yang sangat penting bahkan dikatakan amat menentukan, dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Perilaku pemimpin memiliki dampak signifikan terhadap sikap, perilaku dan kinerja pegawai. Efektifitas pemimpin dipengaruhi karakteristik oleh bawahannya dan terkait dengan proses komunikasi yang terjadi antar pemimpin dan bawahannya. Pimpinan dikatakan tidak berhasil apabila tidak dapat memotivasi, menggerakkan dan mendapatkan tingkat kepuasan kinerja sub ordinatnya. Untuk menciptakan suatu lingkungan organisasi yang kondusif bagi pegawai di BPJS Ketenagakerjaan Cikokol maka diperlukan seorang figur pemimpin yang mengerti motif atau mengerti akan kebutuhan bawahannya untuk mendorong kinerjanya. Adanya fenomena yang terjadi di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol mendorong dilakukannya penelitian tentang Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol) 1.2 Identifikasi, Perumusan, dan Batasan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol merupakan salah satu cabang yang merupakan pilot project dari segala pembenahan transformasi yang berlangsung di BPJS Ketenagakerjaan. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah dan pembatasan masalah penelitian sebagai berikut :

11 1. Dengan adanya masa transisi transformasi, produktivitas kinerja di beberapa divisi menurun karena target perluasan kepesertaan yang diberikan oleh Top Management meningkat signifikan, karena adanya perubahan badan dari persero mnenjadi badan publik, target kepesertaan bukan hanya sektor tenaga kerja formal, tetapi Pegawai Negeri Sipil, ABRI dan tenaga kerja sektor informal seluruh Indonesia. 2. Situasi bisnis saat ini menuntut BPJS Ketenagakerjaan Pusat dan Kantor Cabang untuk adaptif terhadap perubahan agar tetap bertahan dan terus berkembang dalam ketatnya persaingan. Menciptakan kesiapan karyawan untuk berubah merupakan langkah awal yang harus dilakukan perusahaan untuk mengupayakan suksesnya implementasi perubahan. Peran pemimpin di Kantor Cabang harus dapat mengarahkan karyawan untuk tetap sejalan dengan program-program yang dilaksanakan oleh Kantor Pusat. Kesiapan karyawan sebagai salah satu komponen terpenting dalam kesuksesan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol dalam melakukan transformasi perusahaan. 3..Terdapat perubahan struktur organisasi diantaranya bidang Keuangan dan TI yang melebur menjadi satu divisi, mengakibatkan job description yang tidak jelas dengan skill pada saat perekrutan. 4. Gaya kepemimpinan atau tepatnya sifat kepemimpinan semakin banyak mendapat sorotan, khususnya masalah kurang efektifnya suatu kepemimpinan pada suatu oganisasi. Kurangnya pengarahan dari

12 pimpinan cabang dan komunikasi yang kurang efektif serta pimpinan yang hanya melimpahkan pekerjaan kepada bawahannya membuat lingkungan kinerja BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol kurang kondusif. 5. Karena banyaknya program perubahan struktur dan budaya organisasi, karyawan menjadi kurang fokus dan konsentrasi terhadap pekerjaan intinya. 1.2.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah yang dikaji adalah : 1. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan dibpjs Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol? 2. Apakah Gaya kepemimpinan transformasionalberpengaruh terhadap kinerja karyawan dibpjs Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol? 3. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol? 4. Apakah budaya organisasi, gaya kepemimpinan transformasional dan kompetensi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan di BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Melakukan penelitian terhadap Kinerja Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol mengenai pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan

13 Transformasional, dan Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol. 1.3.2 Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada BPJS ketenagakerjaan Tangerang Cikokol 2. Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan pada BPJS ketenagakerjaan Tangerang Cikokol 3. Untuk menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol 4. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi, gaya kepemimpinan transformasional dan kompetensi terhadap kinerja karyawan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangerang Cikokol. 1.4 Manfaat dan Kegunaan penelitian 1.4.1 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol, sebagai salah satu referensi untuk dapat menentukan standar dan kebijakan kinerja pegawai. Bagi lingkungan dan dunia pendidikan hasil penelitian ini sangat penting untuk menambah bahan kajian dan literatur ilmiah khususnya mengenai variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

14 1.4.2 Kegunaan Penelitian 1. Penulis berharap hasil karya ini dapat bermanfaat bagi perusahaan BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cikokol tempat penulis bekerja dan melakukan penelitian, sebagai referensi dalam pengambilan keputusan dan strategi jangka panjang perusahaan. 2. Penulis berharap hasil karya akhir ini dapat menjadi referensi juga bagi mahasiswa pasca sarjana yang sedang menyelesaikan tesisnya di bidang manajemen sumber daya manusia.