METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan pemecahan masalahnya melukiskan suatu objek

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

METODE PENELITIAN. akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat dan hubungan antar fenomena yang

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV. METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

BAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

BAB III METODE PENELITIAN. komoditas tembakau merupakan bahan baku utama pada industri rokok. Usahatani

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA PETUNGSEWU, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jagung di kecamatan Tigabinanga, penulis menggunakan teori yang sederhana sebagai

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI

ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM.

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

METODE PENELITIAN. dipergunakan untuk mendapatkan data yang dianalisis sesuai dengan tujuan

ANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi BAB 1.

VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bahwa kabupaten ini adalah sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. kepemilikan lahan. Karakteristik tersebut secara tidak langsung dapat. yang disusun berdasarkan status kepemilikan lahan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Panai Hilir Kabupaten. Labuhanbatu pada bulan Maret 2016 sampai April 2016.

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. langsung terhadap gejala dalam suatu masyarakat baik populasi besar atau kecil.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini, terdapat beberapa karakteristik petani yang

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM

Vifi Nurul C, M. Muslich Mustadjab, Fahriyah * Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. *

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

III KERANGKA PEMIKIRAN

VIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU. model fungsi produksi Cobb-Douglas dengan penduga metode Ordinary Least

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KECAMATAN PALIYAN GUNUNGKIDUL

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumedang.

EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI ORGANIK (Kasus Desa Kebonagung dan Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul)

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan untuk mengggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini mengenai efisiensi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi organik. A. Teknik Pengambilan Sampel 1. Lokasi Pengambilan sampel daerah ditentukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu sampel dipilih berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dianggap mempunyai sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi, 2015). Dalam penelitian ini dipilih Gapoktan permatasari Desa Tirtosari Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang, karena merupakan penghasil padi organik varietas mentik wangi susu dan salah satu gapoktan yang mendapat sertifikasi organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Persada Yogakarta. Gapoktan tersebut telah menerapkan sistem produksi pangan organik sesuai SNI 6729-2010. Selain itu, gapoktan permatasari mendapatkan peringkat satu penghargaan ketahanan pangan 31

32 tingkat Jawa Tengah tahun 2014 sebagai pelaku ketahanan pangan lembaga distribusi pangan masyarakat. 2. Pengambilan Responden Berdasarkan data yang diperoleh dari gapoktan Permata Sari, jumlah kelompok tani yang ada di Desa Tirtosari yang tergabung sebanyak 6 kelompok tani yaitu Piyungan Barat, Piyungan Tengah, Sumber Rejeki, Rukun Makmur, Denokan dan Paitan. Pengambilan sampel petani dalam penelitian ini dilakukan dengan cara teknik proporsional random sampling di mana penentuan responden dilakukan dengan cara acak sederhana. Jumlah responden yang diambil dari masing-masing kelompok tani ditentukan menggunakan rumus berikut sebanyak 50 orang. n = n jkt tps jks = sampel yang akan diambil = Jumlah anggota kelompok tani = Total Populasi Sampel = Jumlah Kelompok Sampel yang telah ditentukan Piyungan Barat Piyungan Tengah dibulatkan menjadi 8 orang 8,26 dibulatkan menjadi 8 orang

33 Sumber Rejeki = 12,40 dibulatkan menjadi 12 orang Rukun Makmur = 10,33 dibulatkan menjadi 10 orang Denokan = 11,16 dibulatkan menjadi 11 orang Hasil perhitungan menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh jumlah masing-masing populasi berdasarkan kelompok taninya. Daftar jumlah sampel dari kelompok tani selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Jumlah petani padi organik di Gapoktan Permatasari Desa Nama Kelompok Jumlah Anggota (orang) Jumlah Sampel (orang) Dusun Tirtosari Piyungan Barat 20 8 Piyungan Barat Sumber Piyungan Tengah 20 8 Piyungan Tengah Sumber Rejeki 30 12 Ngepoh Rukun Makmur 25 10 Wonokerso Denokan 27 11 Denokan Paitan* 19 0 Paitan Jumlah 141 50 : Ketua gapoktan Permata Sari Paitan* kelompok tani kurang aktif B. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder, yaitu:

34 1. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari indivindu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. (Umar,2005). Data yang dikumpulkan yaitu profil petani (nama, umur, tingkat pendidikan, pengalaman, dan jumlah tanggungan), luasan lahan, status kepemilikan, biaya, dan penggunaan faktor-faktor produksi (benih, pupuk organik, pestisida alami, tenaga kerja), produksi, dan harga jual produksi. 2. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Umar,2005). Contoh data sekunder yang diambil meliputi data keadaan umum wilayah, keadaan pertanian, keadaan penduduk, topografi dan letak geografis dan keadaan penduduk. C. Asumsi dan Pembatasan Masalah 1. Asumsi Hasil produksi terjual semua dalam bentuk beras. 2. Batasan Masalah a. Responden yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini adalah petani padi organik yang tergabung dalam Gapoktan Permata Sari di Desa Tirtosari. b. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data musim tanam padi organik tahun 2016.

35 D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Faktor-faktor produksi pertanian adalah faktor yang berperan dalam pengelolaan pertanian untuk mendapatkan hasil produksi yang diinginkan. Faktor-faktor tersebut adalah : a. Luas lahan petani adalah besarnya areal tanah yang disiapkan untuk usahatani padi organik dalam 1 musim tanam, dinyatakan dalam meter persegi (m 2 ). b. Benih adalah biji padi yang disediakan untuk disemai, dinyatakan dalam kilogram (kg). c. Pupuk adalah unsur organik yang diberikan pada tanaman dengan tujuan meningkatkan produksi padi organik dalam proses produksi. Dalam hal ini yang termasuk pupuk organik adalah pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk padat terdiri dari kandang, kompos dan petroganik yang dinyatakan dalam kilogram (kg). Sementara pupuk cair dinyatakan dalam liter (l). d. Tenaga kerja adalah banyaknya tenaga yang dipergunakan dalam proses produksi baik dari dalam keluarga ataupun luar keluarga. Kegiatan usahatani dari menyemai sampai menjemur.satuan tenaga kerja adalah hari kerja orang (HKO). 2. Biaya produksi meliputi biaya sarana produksi (benih dan pupuk) biaya tenaga kerja dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan dalam proses produksi dan diperhitungkan dengan nilai uang (Rp). 3. Hasil produksi adalah seluruh hasil panen yang dihasilkan petani padi organik berupa beras dalam satu musim yang dinyatakan dalam satuan kilogram (kg).

36 4. Harga produksi adalah harga atas penjualan produksi beras organik dengan satuan rupiah per kg (Rp/kg). 5. Penerimaan adalah jumlah hasil produksi padi organik dikalikan dengan harga produksi yang dinyatakan dalam rupiah (Rp). 6. Keuntungan adalah total penerimaan petani dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan petani, dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). 7. Efisiensi adalah penggunaan faktor-faktor produksi secara optimal untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dijelaskan dalam perbandingan dari Nilai Produk Marjinal (NPM) dengan harga inputnya (Px). E. Analisis Data Data yang sudah terkumpul dari wawancara dengan petani kemudian dianalisis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah teknik analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran mengenai keadaan usahatani padi organik di Gapoktan Permatasari. 2. Fungsi Produksi Cobb-Douglas Analisis fungsi produksi dilakukan untuk memperoleh informasi bahwa dengan sumber daya yang terbatas seperti lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang dan jika dikelola dengan baik akan memperoleh keuntungan yang maksimum. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis dengan pendekatan model fungsi produksi tipe Cobb-Douglas.

37 Fungsi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut dengan variabel dependen yang dijelaskan (Y), dan yang lain disebut variabel independen yang menjelaskan (X) (Soekartawi 1990). Dalam penelitian ini yang termasuk variabel independen (X) antara lain: penggunaan lahan, benih, pupuk kandang, pupuk petroganik, tenaga kerja dan musim. Sedangkan variabel dependen (Y) adalah produksi padi organik. persamaan : Secara matematis fungsi Cobb-Douglas dapat dituliskan dalam bentuk Y = ax 1 b1 X 2 b2... X 6 b6 e u Y = Hasil produksi (kg) a = konstanta bi = besaran yang akan diduga (i= 1,2,3,4,5,6) e = logaritma natural, e = 2,718 u = kesalahan (disturbance term) X 1 = lahan (m 2 ) X 2 = benih (kg) X 3 = pupuk kandang (kg) X 4 = Pestisida (ml) X 5 = tenaga kerja (HKO) Untuk memudahkan pendugaan terhadap persamaan, maka persamaan tersebut harus diubah menjadi bentuk linier berganda dengan cara melogaritmakan persamaan tersebut. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : Ln Y = 1n a + b 1 1n X 1 + b 2 1n X 2 +...+ b 6 1n X 6

38 Pengujian model yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien determinasi (R 2 ), uji F dan uji t. a. Koefisien Determinasi (R 2 ) Untuk menunjukkan sampai seberapa besar variasi variabel tidak bebas dijelaskan oleh variabel bebas digunakan koefisien determinasi (R 2 ). Koefisien Determinasi (R 2 ) merupakan suatu ukuran kesesuaian yang digunakan untuk mengetahui ketepatan model yang digunakan. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai R 2 semakin tinggi atau mendekati 1, maka model yang digunakan sudah tepat. Nilai R 2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus: R 2 = b. Uji F = koefisien determinasi Ŷi = hasil estimasi nilai variabel dependen = rata-rata nilai variabel dependen Yi = nilai observasi variabel dependen R 2 Uji F digunakan untuk mengetahui apakah faktor-faktor produksi (X) secara keseluruhan berpengaruh terhadap produksi padi organik (Y). Perumusan hipotesis : Ho : bi = 0, faktor produksi (X) secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi organik (Y).

39 Ha : bi 0, artinya faktor produksi (X) secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi padi organik (Y). F hitung = ( ) F tabel = F(α% ; k-1 ; n-k) k = jumlah variabel bebas/independen n = jumlah sampel α = tingkat kesalahan Pengambilan keputusan: 1) Jika F hit dari F tabel, Ho ditolak Hi diterima, artinya faktor produksi (X) secara bersama-sama berpengaruh terhadap produksi padi organik (Y). 2) Jika F hit < dari F tabel, maka Ho diterima Hi ditolak, artinya faktor produksi (X) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap produksi padi organik (Y). c. Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Perumusan hipotesis: Ho : bi = 0, artinya faktor-faktor produksi ke-i tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi organik (Y). Ha : bi 0, artinya faktor-faktor produksi ke-i berpengaruh nyata terhadap produksi padi organik (Y).

40 t hitung = t tabel = t (α%, (n-k-1) Bi Sbi α k n = koefisien regresi bi = standar devisiasi bi = tingkat kesalahan = jumlah variabel bebas = jumlah sampel Pengambilan keputusan: 1) Jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak, artinya faktor produksi ke-i berpengaruh nyata terhadap produksi padi organik (Y). 2) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya faktor produksi ke-i tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi organik (Y). 3. Analisis Efisiensi Untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan suatu faktor produksi dapat dilakukan dengan menghitung nilai yang menunjukkan perbandingan antara NPM (Nilai Produk Marjinal) dengan harga input (Px) atau dapat ditulis dalam bentuk : NPMx/Px = k. Dengan ketentuan sebagai berikut : NPMxi/Pxi = 1, artinya penggunaan input sudah efisien. NPMxi/Pxi > 1, artinya penggunaan input belum efisien, untuk mencapai efisien input perlu ditambahkan.

41 NPMxi/Pxi < 1, artinya penggunaan input tidak efisien, untuk mencapai efisien input perlu dikurangi. Dalam pengujiannya dihitung menggunakan uji-t variabel dengan menggunakan nilai k, yaitu : Ho : K = 1, artinya penggunaan input efisien. Ha : K 1, artinya penggunaan input tidak efisien / belum efisien. t hitung = Var K = (K/bi) 2. var (bi) t tabel = (α%, (n k-1)) Pengambilan kesimpulan: a. t hitung t tabel, maka Ho ditolak, artinya nilai K tidak sama dengan 1 maka penggunaan input tersebut tidak/belum efisien. b. t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya nilai K sama dengan 1 maka penggunaan input tersebut efisien. 4. Analisis Keuntungan Untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh petani dari usahatani padi organik, digunakan analisis keuntungan yaitu: π = TR TC (eksp+imp) π = Y. Py TC

42 π TR TC Y Py = Keuntungan = Total penerimaan (Total Revenue) = Total biaya yang dikeluarkan (Total Cost) = Total produksi = Harga produksi