LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : 3 Tahun 1987 Seri D no. 3

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 85 TAHUN 1982 SERI D ================================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 16 TAHUN 1998 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 1999 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Nomor 7 Tahun 1982 Seri D

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berira Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor 2 Tahun 1985 Seri D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 7 TAHUN 1997 SERI D NO. 7

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 22 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 5 TAHUN 1992 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 4

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 8 TGL. 17 MARET 1992 SERI D NO. 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 1997 SERI D NO. 6

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

Perda No. 18 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT BAPPEDA dan UPT Bappeda Kabupaten Magelang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA,

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 19 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 19 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 1999 SERI D NO. 15

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 29 SERI : D NOMOR : 10

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 46 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROPINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

3 LEMBARAN DAERAH PEBRUARI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II NO. 3/C 1998 SURABAYA SERI C

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 08 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 9 TAHUN : 1995 SERI : D.7

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN DAN KANTOR DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

1 of 5 02/09/09 11:04

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2002

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DISTRIK DI KABUPATEN JAYAPURA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 2 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D NO. 11

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 01 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 1994 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 79 TAHUN 2001 SERI D.76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 108 TAHUN 2001 SERI D.105 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 33 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 22 TAHUN 1999 SERI D NO. 12

Perda Kab. Belitung No. 30 Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

1 of 8 02/09/09 12:08

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASIR NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : 3 Tahun 1987 Seri D no. 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 5 TAHUN 1985 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA, Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan keserasian pembangunan di daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga dipandang perlu adanya peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan pembangunan daerah. b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, adalah merupakan suatu usaha dalam rangka menjalin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan pembangunan didaerah, diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah, dan terpadu; c. Bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan di atas, maka diperlukan pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja badan Perencanaan Pembangunan daerah dan menetapkannya dalam Peraturan daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah; 2. Undang-undang Nomor 13 tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa tengah; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 tahun 1980 tentang Pembentukan Badan Perencanaan Pembanguan Daerah; 4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 185 Tahun 1980 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II. Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan daerah ini yang dimagsud dengan : a. Gubernur Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah; b. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Purbalingga; c. Sekretaris Wilayah /Daerah adalah Sekretaris Wilayah/Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga; d. Daerah Tingkat I adalah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah; e. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga; f. BAPPEDA Tingkat I adalah Badan Perencana Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Tingakat I Jawa Tengah; g. BAPPEDA Tingkat II adalah Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga; h. Instansi Veritikal adalah perangkat Departemen/Non Departemen yang mempunyai lingkungan kerja di Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga; i. Dinas dan Satuan Organisasi lain dalam lingkungan Pemerintah Daerah adalah dinas dan satuan organisasi yang menyelenggarakan wewenang, tugas dan tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga; j. Kecamatan dan badan lain adalah Kecamatan dan badan-badan yang berada dalam Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk BAPPEDA Tingkat II. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3 (1) BAPPEDA Tingkat II adalah Badan Staf yang langsung berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah; (2) BAPPEDA Tingkat II dipimpin oleh seorang ketua.

Pasal 4 BAPPEDA Tingkat II mempunyai tugas membantu Bupati Kepala Daerah dalam menentukan kebijaksanaan dibidang perencanaan pembangunan di daerah serta penilaian atas pelaksanaannya. Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pasal 4 Peraturan Daerah ini BAPPEDA Tingkat II mempunyai fungsi : a. menyusun Pola Dasar Pembangunan Daerah, yang terdiri dari pola umum pembangunan daerah jangka panjang dan pola umum PELITA daerah; b. menyusun REPELITA Daerah; c. menyusun program-program tahunan sebagai pelaksana rencana-rencana tersebut pada huruf a dan b pasal ini yang dibiayai oleh daerah sendiri ataupun yang diusulkan kepada pemerintah daerah tingkat I dan atau Pemerintah pusat untuk dimasukan kedalam program tahunan Nasional; d. melakukan koordinasi perencanaan diantara Dinas-dinas, Satuan Organisasi lain dalam lingkungan Pemerintah Daerah, instansi veritikal, kecamatan-kecamatan dan badan-badan lain yang berada di daerah; e. menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama-sama bagian keuangan dengan koordinator sekretaris wilayah/daerah; f. melakukan koordinasi dan atau mengadakan penelitian untuk kepentingan perencanaan pembangunan di daerah; g. mengikuti persiapan dan perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan daerah untuk penyempurnaan perencanaan lebih lanjut; h. memonitor pelaksanaan pembangunan daerah; i. melakukan kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai petunjuk Bupati Kepala Daerah BAB IV O R G A N I S A S I Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi BAPPEDA Tingkat II terdiri dari : a. Ketua; b. Sekretaris; c. Bidang Pendapatan dan Laporan; d. Bidang Ekonomi; e. Bidang Sosial Budaya; f. Bidang Fisik dan Prasarana (2) Sekretariat terdiri dari 3 urusan, dan masing-masing bidang terdiri dari 4 seksi; (3) Sekretariat dipimpin oleh seseorang sekretaris dan tiap-tiap bidang dipimpin oleh seorang kepala bidang yang masing-masing berada dibawah dan bertanggung jawb kepada ketua BAPPEDA Tingkat II Bagian Kedua Ketua Pasal 7 Ketua BAPPEDA Tingkat II mempunyai tugas : a. membantu Bupati Kepala Daerah dibidang tugasnya;

b. memimpin dan mengkordininasikan kegiatan BAPPEDA Tingkat II; c. mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi-instasi lainnya untuk memperlancar pelaksanaan tugasnya. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 8 Sekretariat mepunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratip kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan BAPPEDA Tingkat II. Pasal 9 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 8 Peraturan Daerah ini, Sekretariat mempunyai fungsi: a. menyusun rencana kegiatan tahunan BAPPEDA tingkat II; b. melakukan urusan keuangan; c. melakukan urusan umum. (1) Sekretariat terdiri dari : Pasal 10 a. urusan Penyusunan Rencana Kegiatan b. urusan Keuangan c. urusan Umum (2) Masing-masing urusan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, dipimpin oleh Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretarias. Pasal 11 (1) Urusan Penyusunan Rencana Kegiatan mempunyai tugas mempersiapkan penyusunan rencana kegiatan tahunan, mengikuti pelaksanaan dan melakukan evaluasi atas pelaksanaannya. (2) Urusan keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. (3) Urusan umum mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan. Bagian Keempat Bidang Pendapatan dan Laporan Pasal 12 Bidang Pendataan dan Laporan mempunyai tugas menghimpun data, melakukan analisa dan penilaian, menyusun laporan pelaksanaan pembangunan di daerah, serta melakukan penyusunan statistik dan dokumentasi. Pasal 13 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 12 Peraturan Daerah ini bidang Pendapatan dan Laporan mempunyai fungsi : a. mengumpulkan dan menyusun data hasil pelaksanaan program/proyek pembangunan; b. melakukan analisa dan penelitian mengenai pelaksanaan pembangunan; c. menyusun laporan hasil pelaksanaan pembangunan di daerah dan menyusun laporan Bupati Kepala Daerah;

d. melakukan penyusunan statistik dan dokumentasi mengenai hasil pelaksanaan pembanguanan daerah. (1) Bidang pendataan dan leporan terdiri dari: a. Seksi Pengumpulan Data; b. Seksi Analisa Penelitian; c. Seksi Pelaporan d. Seksi Statistik dan Dokumentasi Pasal 14 (2) seksi-seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, masing-masing dipimpin oleh Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendataan dan Laporan. Pasal 15 (1) Seksi Pengumpulan Data mempunyai tugas mengumpulkan dan mempersiapkan data mengenai pelaksanaan program pembangunan. (2) Seksi Analisa dan Penilaian mempunyai tudas mempersiapkan bahan-bahan dan data laporan pelaksanaan pembangunan dalam rangka analisa dan penilaian. (3) Seksi Pelaporan mempunyai tugas menyusun laporan hasil pelaksanaan pembangunan dan persiapan laporan laporan bupati kepala daerah. (4) Seksi Statistik dan Dokumentasi mempunyai tugas menyusun statistik dan melakukan dokumentasi hasil-hasil pelaksanaan pembangunan. Bagian Kelima Bidang Ekonomi Pasal 16 Bidang ekonomi mempunyai tugas melakukan dan mengkoordinasi kegiatan perencanaan pembangunan pertanian, industri, pertambangan dan energi, perdagangan dan koperasi, serta pembangunan dunia usaha. Pasal 17 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 16 Peraturan Daerah ini, bidang ekonomi mempunyai fungsi; a. melakukan kegiatan perencanaan pembangunan pertanian, industri, pertambangan dan energi, perdagangan dan koperasi serta pembangunan dunia usaha; b. mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan pertanian, industri, pertambangan dan energi, perdagangan dan koperasi serta pengembangan dunia usaha, yang disusun oleh dinas-dinas daerah, Satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintah, instansi-instansi Vertikal, kecamatan-kecamatan dan badan-badan usaha lain yang berada di daerah; c. melakukan dan mengkoordinasikan penyusunan program tahunan dibidang ekonomi yang meliputi pertanian, industri, pertambangan dan energi, perdagangan dan koperasi, serta pengembangan dunia usaha dalam rangka melaksanakan REPELITA DAERAH atau proyek-proyek yang diusulkan kepada pemerintah Daerah Tingkat I untuk dimasukan kedalam program Daerah tingkat I dan atau diusulkan kepada pemerintah pusat untuk dimasukan kedalam program tahunan Nasional. (1) Bidang ekonomi terdiri dari: Pasal 18

a. Seksi Pertanan b. Seksi Industri, Pertambangan dan Energi c. Seksi Perdagangan dan Koperasi d. Seksi Pengembangan Dunia Usaha (2) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, masing-masing dipimpin oleh Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Ekonomi. Pasal 19 (1) Seksi Pertanian mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembanguanan pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan; (2) Seksi Industri, Pertambangan dan Energi mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembanguanan industri, serta pertambangan dan energi; (3) Seksi Perdagangan dan Koperasi mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan program rencana dan program pembangunan perdagangan dan perekonomian; (4) Seksi Pengembangan Dunia Usaha mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan untuk pengembngan dunia usaha, pembinana golongan ekonomi lemah, dan penanaman modal. Bagian Keenam Bidang Sosial Budaya Pasal 20 Bidang Sosial budaya mempunyai tugas melakukan tugas dan mengkoordinasi kegiatan perencanaan pembangunan dibidang pendidikan, mental spiritual, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, penerangan dan komunikasi, serta kependudukan. Pasal 21 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 20 Peraturan Daerah ini bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi: a. melakukan kegiatan perencanaan pembangunan pendidikan, mental spiritual, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, peneranan dan komunikasi, serta kependudukan b. mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan dibidang pendidikan, mental spriritual, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, peneranga dan komunikasi serta kependudukan yang disusun oleh dinas-dinas daerah, instansi-instansi veritikal, kecamatan-kecamatan dan badan-badan lain yang berada didaerah; c. melakukan inventarisasi permasalahan dibidang sosial budaya serta merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahannya; d. melakukan dan atau mengkoordinasikan penyusunan program tahunan dibidang sosial budaya yang meliputi pendidikan, mental spiritual, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, penerangan dan komunikasi serta kependudukan dalam rangka pelaksanaan REPELITA Daerah atau proyek-proyek yang diusulkan kepada pemerintah daerah tingkat I untuk dimasikan delaam program daerah tingkat dan atau diusulkan kepada pemerintah pusat untuk dimasukan kedalam program tahunan nasional. (1) Bidang Sosial Budaya terdiri-dari: Pasal 22 a. seksi Pendidikan, Mental spiritual dan Pemerintahan; b. seksi Kesejahteraan Umum; c. seksi Penerangan dan Komunikasi;

d. seksi Kependudukan. (2) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, masing-masing dipimpin oleh Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Sosial dan Budaya. Pasal 23 (1) Seksi Pendidikan, Mental Spiritual dan Pemerintahan mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembanguan pendidikan generasi muda, kebudayaan, agama, hukum dan pemerintah; (2) Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan kesehatan, sosial, perumahan rakyat, peranan wanita, dan keluarga berencana; (3) Seksi Penerangan dan Komunikasi mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan, penerangan, pers dan komunikasi sosial; (4) Seksi Kependudukan mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan ketenagaan, transmigrasi dan kependudukan. Bagian ketujuh Bidang Fisik dan Prasarana Pasal 24 Bidang fisik dan Prasarana mempunyai tugas melakukan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan pengairan, perhubungan dan pariwisata, tata ruang dan tata guna tanah, serta sumber alam dan lingkungan hidup. Pasal 25 Untuk penyelenggaraan tugas tersebut pada pasal 24 Peraturan Daerah ini bidang fisik prasarana mempunyai fungsi: a. melakukan kegiatan perencanaan pembangunan perairan, perhubungan dan pariwisata, tata ruang dan tata guna tanah, serta sumber alam dan lingkungan hidup; b. mengkoordinasikan dan memadukan pembangunan pengairan, perhubungan dan pariwisata tata ruang dan tata guna tanah, serta sumber alam dan lingkungan yang disusun oleh dinas-dinas daerah, satuan organisasi lain dalam lingkungan daerah, instansi-instasi vertikal, kecamatan-kecamatan dan badan-badan lain yang berada didaerah; c. melakukan inventarisasi permasalahan dibidang fisik dan prasarana serta merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan dan pemecahannya; d. melakukan dan atau mengkoordinasikan program tahunan bidang fisik dan prasarana yang meliputri pengairan, perhubungan dan pariwisata, tata ruang dan tata guna tanah, serta sumber alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelaksanaan repelita daerah atau proyek-proyek yang diusulkan kepada daerah tingkat I untuk dimasukan kedalam program daerah Tingkat I atau diusulkan kepada pemerintah pusat untuk dimasukan kedalam program tahunan nasional. (1) Bidang fisik dan prasarana terdiri dari; Pasal 26 a. Seksi Pengairan; b. Seksi Perhubungan dan Pariwisata; c. Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah; d. Seksi Sumber daya alam dan lingkunagan hidup. (2) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, masing-masing dipimpin oleh Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Fisik dan

Prasarana. Pasal 27 (1) Seksi pengairan mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan pengairan; (2) Seksi perhubungan dan pariwisata mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembanguanan prasarana jalan, perhubungan darat, udara, pos dan telekumunikasi, serta pariwisata; (3) Seksi Tata ruang dan Tata tanah mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan dan program pengaturan tata ruang dan tata tanah; (4) Seksi Sumber daya alam dan lingkungan hidup mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pemanfaatan sumber alam dan pemeliharaan lingkungan hidup yang serasi. BAB V TATA KERJA Pasal 28 (1) Ketua BAPPEDA Tingkat I dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah (2) Usaha melaksanaan tugasnya, ketua, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Urusan, Kepala Seksi pada BAPPEDA Tingkat II wajib menerapkan prinsip koordinasi, intregasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan Pemerintah Daerah maupun dengan instansi lain sesuai dengan tugas pokok masingmasing. Pasal 29 (1) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan BAPPEDA Tingkat II bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya; (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala pada waktunya; (3) Setiap laporan diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan. Pasal 30 (1) Dalam persiapan rencana dan program pembangunan di Daerah, BAPPEDA Tingkat II wajib senantiasa melaksanakan dan memelihara hubungan kerja koordinatip dengan Instansi-instansi di Daerah, hubungan kerja konsultatip dengan Instansi di Daerah Tingkat I dan Tingkat Pusat secara hirarchis. (2) BAPPEDA Tingkat II bersama-sama dengan Instansi-instansi Vertikal di Daerah wajib memelihara dan mengembangkan rencana Pembangunan di Daerah secara terpadu. Pasal 31 Dalam melaksanakan kegiatan perencanaan di Daerah, BAPPEDA Tingkat II wajib mengusahakan keterpaduan antara rencana Nasional, Daerah Tingkat I serta rencana antar Daerah yang bersangkutan.

Pasal 32 (1) Hubungan kerja sama BAPPEDA Tingkat II dengan BAPPENAS bersifat konsultatif fungsional melalui BAPPEDA Tingkat I; (2) Hubungan kerja sama BAPPEDA Tingkat II dengan BAPPEDA Tingkat I bersifat Konsultatif fungsional. Pasal 33 (1) Dalam rangka penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, BAPPEDA Tingkat II menyusun dan mengkoordinasikan Rencana Anggaran Program Pembangunan Daerah serta mempersiapkan tentang plafon Anggaran masing-masing program. (2) Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun yang bersangkutan secara keseluruhan dikoordinasikan oleh Sekretaris Wilayah / Daerah. Pasal 34 Bagan Susunan Organisasi BAPPEDA Tingkat II adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini. BAB VI K E P E G A W A I A N Pasal 35 (1) Ketua BAPPEDA Tingkat II diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Kepala Daerah setelah berkonstultasi dengan Gubernur Kepala Daerah. (2) Sekretaris dan para Kepala Bidang pada BAPPEDA Tingkat II diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Bupati Kepala Daerah. (3) Pengangkatan pejabat-pejabat/pegawai lainnya di lingkungan BAPPEDA Tingkat II diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Kepala Daerah. Pasal 36 Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepangkatan diatur kemudian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 37 (1) Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas BAPPEDA Tingkat II dibebankan pada Anggaran Daerah. (2) Dengan tidak mengurangi ketentuan tersebut ayat (1) pasal ini kepada BAPPEDA Tingkat II dapat diberikan bantuan sesuai peraturan perudang-undangan yang berlaku. Pasal 38 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah. BAB VIII ATURAN PERALIHAN Pasal 39

BAPPEDA Tingkat II yang telah dibentuk sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini, dinyatakan terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah ini. BAB IX P E N U T U P Pasal 40 Peraturan Daerah ini berlaku pada hari pertama sesudah hari pengundangannya. Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga. Purbalingga, 3 Agustus 1985 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA, BUPATI KEPALA DAERAH TK. II PURBALINGGA, KETUA, CHAEFUL SARNO Drs. SOEKIRMAN Disahkan Dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah tanggal 29 September 1987 no. 188.3/279/1987 Sekretaris Wilayah/Daerah B/ Kepala Biro Hukum WALUYO., SH. NIP. 010019835 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga No. 4 tanggal 20 Oktober 1987 Seri D No. 3 Sekretaris Wilayah/Daerah Tingkat II Purbalingga Drs. MOELONO NIP. 500029622

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 5 TAHUN 1985 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA I. PENJELASAN UMUM Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1974 tentang Pembentukan Badan Perencanaan Pembanguanan Daerah jo. Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 142 tahun 1974 tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja Badan Perencanaan Daerah, maka berdasarkan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Purbalingga Nomor 050.1-106 Tahun 1981 tanggal 28 Oktober 1981 tentang Penyempurnaan Badan Perencanaan Daerah Tingkat II Purbalingga. Untuk lebih meningkatkan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasil gunanya khususnya yang menyangkut bidang perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga dan juga untuk melaksanakan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185 tahun 1980. maka perlu meninjau dan menetapkan kembali Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Badan Perencanaan Pembanguanan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga. Sesuai dengan ketentuan pasal 107 ayat (2) Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 185 tahun 1980, dipandang perlu memenetapkan Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga dengan Peraturan Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Huruf a. Huruf b

Pasal 6 Huruf c Huruf d Huruf e Huruf f Huruf g Huruf h Huruf i.. Yang dimaksud dengan badan-badan lain adalah badan-badan pemerintahan maupun badan-badan hukum. Dalam fungsinya menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, maka BAPPEDA Tingkat II mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penyusunan RAPBD Pembangunan sejak dari penyusunan perkiraan pendapatan sampai dengan alokasi anggarannya.... Dengan adanya fungsi ini, maka diharapkan pula BAPPEDA II dapat ikut serta membina para perencana baik di tingkat II maupun Tingkat Kecamatan dalam rangka peningkatan profesinya guna menunjang pembangunan daerah. Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Kegiatan Pengumpulan data, monitoring, analisa dan penilaian atas hasil pelaksanaan pembangunan didaerah yang menjadi beban tugas bidang pendataan dan laporan dimaksudkan adalah dalam rangka mencari umpan balik bagi penyempunaan perencanaan pembangunan di daerah.

Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Tugas bidang Ekonomi ini adalah mencerminkan kaadaan yang senyatanya, khususnya di dalam mempersiapkan pelaksanaan fungsi BAPPEDA Tingkat II tersebut pasal 5 Sub e peraturan daerah ini. Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28

Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31 Pasal 32 Pasal 33 Lihat penjelasan pasal 5 sub e Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 Pasal 39 Pasal 40.