BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan organisasi dalam menghadapi era modern tergantung pada kemampuan memobilisasi sumber daya manusia, karena kekuatan suatu organisasi terletak pada manusianya, bukan pada sistemnya, teknologinya, prosedurnya atau sumber dananya (Uchana, 1988:57). Pernyataan ini mengandung makna bahwa kesuksesan suatu organisasi terutama terletak pada komunikasi antar orang-orang di dalam organisasi itu, oleh karena kemampuan memobilisasi sumberdaya manusia adalah kemampuan membangun relasi antar individu (human relations). Hakekat suatu organisasi adalah komunikasi interpersonal. Menurut Effendi (2003), komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar dua individu (komunikator dengan komunikan). Jenis komunikasi ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Dalam suatu perusahaan, kinerja karyawan mempunyai peranan peting dalam memperkuat dan mempertahankan kemajuan perusahaan. Karena itu dalam menilai perkembangan suatu perusahaan, lazimnya yang di nilai adalah kinerja karyawan di perusahaan tersebut, yakni bagaimana para karyawan melakukan segala aktifitas yang berhubungan dengan tugas, jabatan atau peranan mereka dalam perusahaan tersebut. Pada sisi lain, kinerja karyawan suatu perusahaan ditentukan pula oleh kemampuan membangun relasi antara individu dari para pemimpin perusahaan tersebut. Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi secara efektif dari para pemimpin sebuah perusahaan merupakan faktor penentu kinerja karyawannya. Pengaruh komunikasi berdampak positif terhadap keefektifan organisasi. Pandangan ini didukung oleh Silalahi (1992:85). 1
Komunikasi yang efektif dan kinerja karyawan berhubungan secara positif dan signifikan. karena keefektifan komunikasi internal organisasi sama pentingnya dengan komunikasi eksternal organisasi, seperti diantaranya dengan para klien, customer, supplier dan publik (Borner,1992:14). Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja. Hal ini mudah dipahami sebab yang bekerjasama dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan merupakan sekelompok orang dengan berbagai karakter. Komunikasi yang tidak baik bisa berdampak luas terhadap kehidupan organisasi, misalnya konflik antar karyawan. Sebaliknya komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian, kerjasama dan juga kepuasan kerja. PT. Astra Internasional Tbk - Toyota Sales Operation yang lebih dikenal sebagai AUTO 2000 merupakan salah satu perusahaan dalam grup Astra yang bergerak sebagai penyalur kendaraan bermerek Toyota dan bisnis lainnya yang berkaitan dengan kendaraan bermotor roda empat serta memiliki keunggulan dalam mencapai Sertifikasi Go Internasional. Perusahaan ini mampu bertahan dan berkembang maju sehingga memiliki banyak anak cabang di setiap kota di Jawa dan di luar pulau Jawa, bahkan bisa menembus pasar internasional. Jika mengacu pada hal-hal yang telah diuraikan di atas, jelaslah bahwa kesuksesan yang dicapai perusahaan tersebut tidak lepas dari kinerja para karyawan di perusahaan itu, dan kinerja para karyawan perusahaan tersebut tidak lepas dari komunikasi yang dibangun di dalam organisasi perusahaan itu. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya efektifitas komunikasi organisasi yang diterapkan dalam perusahaan itu dan apakah komunikasi organisasi yang diterapkan itu berkaitan erat dengan kinerja para karyawannya. Penelitian tentang kinerja karyawan dalam menopang kesuksesan suatu perusahaan sudah pernah dilakukan oleh fakultas psikologi tentang analisis pengaruh kompetensi komunikasi, kecerdasan emosional, dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan studi pada PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) SEKOTA SEMARANG akan tetapi penelitian yang menelaah keefektifan komunikasi organisasi suatu perusahaan dengan kinerja karyawan belum pernah 2
dilakukan di perusahaan PT. Astra Internasional, TSO-Auto 2000. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penelitian yang dilakukan oleh penulis ini merupakan penelitian pertama mengenai pengaruh keefektifan organisasi terhadap kinerja karyawan yang dilakukan terhadap perusahaan PT. Astra Internasional, TSO-Auto 2000. Dan dari pihak Humas PT.Astra Auto 2000 International mengatakan selama ini belum ada yang melakukan penelitian di Cabang Ciledung Jakarta Selatan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian yang hendak dikaji, dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana keefektifan komunikasi organisasi yang diterapkan oleh PT. Astra Internasional, TSO-Auto 2000? 2. Bagaimana pengaruh komunikasi organisasi yang diterapkan oleh PT. Astra Internasional, TSO-Auto 2000 itu terhadap kinerja para karyawannya? 1.3 Pembatasan Masalah Untuk lebih memperjelas dan memberi arah yang tepat bagi penelitian ini, maka penulis membatasi lingkup komunikasi organisasi yang akan ditelaah hanya pada komunikasi antara atasan dan bawahan saja. Komunikasi antar bawahan (antar karyawan) tidak termasuk dalam obyek kajian dari penelitian ini. 1.4 Tujun Penelitian Adapun maksud dan tujuan dilakukan penelitian ini adalah: 1. Mengukur efektifitas komunikasi organisasi dan kinerja karyawan pada PT. Astra Internasional, TSO-Auto 2000 2. Mengetahui pengaruh komunikasi organisasi yang diterapkan oleh PT. Astra Internasional, TSO-Auto 2000. 3
1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian adalah: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa ilmu komunikasi tentang representasi pengaruh komunikasi interpersonal terhadap semangat kerja di suatu perusahaan internasional dan dapat memperluas cakrawala pengetahuan. 2. Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan pada PT. Astra Internasional, TSO-Auto 2000 untuk mengembangkan strategi komunikasi pada setiap karyawan dalam rangka pembentukan brand ekuitas di benak para karyawan. 1.6 Definisi Operasional Adapun definisi operasional adalah sebagai berikut: 1. Efektifitas Efektivitas memiliki arti berhasil atau tepat guna. Efektif merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah efektivitas. Menurut Effendy (1989) mendefinisikan efektivitas sebagai berikut: Komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan (Effendy, 1989:14). Efektivitas kerja adalah sejauh mana organisasi mencapai berbagai sasaran (jangka pendek) dan tujuan (jangka panjang) yang telah ditetapkan, dimana penetapan sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan itu mencerminkan konstituen strategis, kepentingan subjektif penilai, dan tahap pertumbuhan organisasi (Kusdi, 2009:94). 2. Komunikasi Organisasi Harold D. Lasswell (Muhamad Arni, 1989) memberikan pernyataan bahwa komunikasi adalah jawaban atas pertanyaan Who says What in Which 4
(What) Channel, to Whom and With What effect. Yang menggambarkan secara sederhana namun dapat dijadikan pedoman dasar untuk memahami apakah yang disebut sebagai komunikasi tersebut mengingat bahwa betapa banyaknya definisi yang diberikan oleh para ahli mengenai komunikasi. 3. Kinerja Karyawan Menurut Henry Simamora (1995:327) kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Kinerja pegawai lebih mengarah pada tingkatan prestasi kerja pegawai. Kinerja pegawai merefleksikan bagaimana pegawai memenuhi keperluan pekerjaan dengan baik. 4. Birokrasi Pengertian birokrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010), birokrasi adalah (1) sistem pemerintahan yg dijalankan oleh makan pegawai pemerintah karena telah berpegang pd hirarki & jenjang jabatan, (2) cara bekerja atau susunan pekerjaan yg serba lamban, serta menurut tata aturan (adat & sebagainya) yg byk liku-likunya & sebagainya. 5