BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PROFIL KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Rancangan Akhir RPJMD Tahun Hal.III. 12

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN. Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III PENGELOLAAN KEUNGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kerangka Pendanaan

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN. Pada Bab II telah diuraiakan kondisi riil daerah yang ada di

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pengelolaan Keuangan Daerah menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa Lalu

III BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa lalu

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab-3 Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

3.2. Kebijakan Pengelolalan Keuangan Periode

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN KEUANGAN 2014

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN KEUANGAN POKOK

Tabel Kapasitas Rill kemampuan keuangan daerah untuk mendanai Pembangunan Daerah

BAB V PENDANAAN DAERAH

BAB IIIGAMBARAN GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

local accountability pemerintah pusat terhadap pembangunan di daerah.

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Realisasi dan Proyeksi)

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB - III Kinerja Keuangan Masa Lalu

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 3 - GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

Bab III Gambaran Umum Keuangan Daerah

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

a. Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah.

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

c. Pembiayaan Anggaran dan realisasi pembiayaan daerah tahun anggaran dan proyeksi Tahun 2013 dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

, ,00 10, , ,00 08,06

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

CAPAIAN KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN

LAPORAN KEUANGAN POKOK

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Penyelenggaraan fungsi Pemerintahan Daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada Peraturan Perundang-Undangan (money follow function). Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, serta Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang antara lain menyebutkan bahwa keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangan-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat, maka semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD, dan selanjutnya APBD tersebut akan dipakai sebagai dasar bagi Pemerintah Daerah dalam pengelolaan penerimaan dan pengeluaran daerah yang disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan serta kemampuan keuangan daerah, oleh karena itu prinsip pengelolaan ini akan tercermin pada proses penyusunan anggaran daerah, struktur pendapatan dan struktur belanja daerah. 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah yang digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat guna mewujudkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 086

Selama lima (5) tahun terakhir (2009-2013) gambaran realisasi pengelolaan keuangan Kabupaten Sumba Barat Daya meliputi penerimaan keuangan daerah, pengeluaran keuangan daerah dan pembiayaan daerah seperti terlihat pada tabel 3.1 berikut: No Uraian Tabel 3.1. Realisasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013 Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 1. Pendapatan 306.069.928.156 352.514.349.999 464.007.786.461 435.315.978.993 497.175.762.571 2. Belanja 293.904.302.468 343.496.754.712 458.900.632.137 428.469.652.394 468.601.743.493 3. Penerimaan Pembiayaan 28.500.642.556 37.374.608.639,46 44.862.646.539,39 48.059.299.430,48 55.597.969.761,96 Pengeluaran 4. 3.500.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 15.000.000.000 11.799.221.000 Pembiayaan Sumber:Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Struktur APBD Kabupaten Sumba Barat Daya terdiri dari : 1. Pendapatan daerah yang dikelompokkan ke dalam Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. 2. Belanja Daerah yang dikelompokkan ke dalam Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. 3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah meliputi Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan. a. Pendapatan Daerah Pendapatan daerah merupakan penerimaan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan di daerah yang diperoleh dari sumber-sumber penerimaan daerah antara lain Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah. Kapasitas keuangan daerah akan menentukan kemampuan pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan masyarakat. Analisis kemampuan pemerintah dapat diukur dari penerimaan pendapatan daerah selama lima (5) tahun terakhir (2009 2013), yang terus menunjukan peningkatan dari Rp 306.069.928.156 di tahun 2009 meningkat menjadi Rp 497.175.762.571 di tahun 2013 dengan rata-rata peningkatan pendapatan daerah pertahun sebesar 13.71% per tahun. Secara garis besar gambaran tentang realisasi pendapatan daerah dan prosentase pertumbuhan pendapatan daerah selama tahun 2009-2013 seperti terlihat pada tabel 3.2 berikut: RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 087

No Uraian Tabel 3.2. Perkembangan dan Realisasi Pendapatan Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013 TA. 2009 TA. 2010 TA. 2011 TA. 2012 TA. 2013 Realisasi Pro porsi Realisasi Pro porsi 4 PENDAPATAN DAERAH 306.069.928.156 100,00 352.514.349.999 100,00 464.007.786.461 100,00 435.315.978.993 100,00 497.175.762.571 100,00 PENDAPATAN ASLI 4.1 3,11 11.834.680.030 3,36 14.434.316.265 3,11 4,08 16.733.575.912 3,37 DAERAH 9.516.217.604 17.746.251.625 4.1.1 Hasil Pajak Daerah 4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 4.1.3 Hasil Pengolahan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 1.803.620.734 1.868.048.652 Realisasi RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 088 Pro porsi 0,59 1.918.381.465 0,54 4.113.951.845 0,89 0,61 1.728.611.500 0,49 2.027.438.000 0,44 565.596.809 0,16 778.804.777 0,17 Realisasi 4.962.949.773 3.828.139.098 1.578.477.779 Pro porsi Realisasi Pro porsi 1,14 3.262.161.326 0,66 0,88 2.015.329.270 0,41 0,36 2.516.791.101 0,51 4.1.4 Lain-lain PAD yang sah 5.844.548.218 1,91 7.622.090.256 2,16 7.514.121.643 1,62 7.376.684.976 1,69 8.939.294.215 1,80 4.2 DANA PERIMBANGAN 281.286.141.043 91,90 300.599.854.950 85,27 351.112.786.353 75,67 395.736.824.837 90,91 451.820.372.631 90,88 4.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil 5,32 20.402.403.950 5,79 18.406.891.446 3,97 Bukan Pajak 16.277.693.043 18.018.377.837 4,14 17.139.195.631 3,45 4.2.2 Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 353.448.907 0,08 4.2.3 Dana Alokasi Umum 223.982.448.000 73,18 238.819.451.000 67,75 277.391.646.000 59,78 321.654.137.000 73,89 363.108.797.000 73,03 4.2.4 Dana Alokasi Khusus 41.026.000.000 LAIN-LAIN PENDAPATAN 4.3 DAERAH YANG SAH 15.267.569.509 13,40 41.378.000.000 11,74 54.960.800.000 11,84 4,99 40.079.815.019 11,37 98.460.683.843 21,22 4.3.1 Pendapatan Hibah 5.000.000.000 1,63 4.3.2 Dana Darurat Dana Bagi Hasil Pajak dari 4.3.3 Propinsi dan Pemerintah 0,47 3.083.908.619 0,87 2.804.879.963 0,60 1.440.192.509 Daerah Lainnya 4.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 6.820.477.000 2,23 35.219.506.400 9,99 95.655.803.880 20,62 Bantuan Keuangan dari 4.3.5 Pemerintah Provinsi atau 0,66 1.776.400.000 0,50 2.006.900.000 Pemerintah Daerah Lainnya Sumber:Dokumen APBD & Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya (diolah) 56.064.310.000 21.832.902.531 4.267.753.531 17.565.149.000 12,88 71.572.380.000 14,40 5,02 28.621.814.028 5,76 0,98 4.136.699.028 0,83 4,04 24.485.115.000 4,92

Meskipun menunjukan perkembangan positif, PAD belum memberikan konstribusi signifikan bagi pendapatan daerah secara keseluruhan. Hal ini mengindikasikan bahwa kemandirian keuangan Kabupaten Sumba Barat Daya masih relatif terbatas dan harus dilakukan upaya-upaya dalam menggali potensi pada pos-pos Pajak dan retribusi daerah. Data menunjukan bahwa selama kurun waktu tahun 2009-2013, komponen PAD memberikan kontribusi relatif kecil, dan keadaan terakhir tahun 2013 memberikan kontribusi sebesar 3,37% dari keseluruhan pendapatan daerah. Ketergantungan pendanaan dari pemerintah pusat melalui alokasi Dana Perimbangan masih tinggi, dengan besaran yang berfluktuatif dan secara keseluruhan menunjukan penurunan yaitu dari 91,90% pada keadaan tahun 2009, menurun pada angka 90,88% pada keadaan tahun 2013. Komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah juga memberikan konstribusi fluktuatif. Dari 4,99% pada tahun 2009, meningkat menjadi 11,37% pada tahun 2010, dan 21,22% pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2012 dan 2013 kembali menurun dengan porsi anggaran sebesar 5,02% dan 5,76%. Hasil analisis menunjukan bahwa alokasi Lain- Lain Pendapatan Daerah yang Sah sebagian besar merupakan dana earmarking atau dana terikat yang peruntukannya sebagian besar merupakan alokasi Dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tambahan Penghasilan PNSD pada sub komponen Dana Penyesuaian, termasuk Dana penyesuaian infrastruktur yang diperoleh pada kurun waktu 2009-2014. Sumber penerimaan lainnya pada komponen Lain-Lain Pendapatan Yang Sah, seperti dana hibah, dana bagi hasil provinsi dan bantuan keuangan konstribusinya belum signifikan. Gambaran rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah Kabupaten Sumba Barat Daya selama tahun 2009-2013 seperti terlihat pada tabel 3.3 berikut: RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 089

Tabel 3.3. Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-Rata Pertum buhan 4 PENDAPATAN DAERAH 15,17 31,63-6,18 14,21 13,71 4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 24,36 21,97 22,94-5,71 15,89 4.1.1 Hasil Pajak Daerah 6,36 114,45 20,64 34,27 26,79 4.1.2 Hasil Retribusi Daerah -7,46 17,29 88,82 47,35 12,82 4.1.3 Hasil Pengolahan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 37,70 102,68 59,44 66,61 4.1.4 Lain-lain PAD yang sah 30,41-1,42-1,83 21,18 12,09 4.2 DANA PERIMBANGAN 6,87 16,80 12,71 14,17 12,64 4.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 25,34 9,78-2,11-4,88 2,14 4.2.2 Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) -100,00-100,00 4.2.3 Dana Alokasi Umum 6,62 16,15 15,96 12,89 12,91 4.2.4 Dana Alokasi Khusus 0,86 32,83 2,01 15,84 15,84 4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 11,37 145,66-77,83 31,09 65,36 4.3.1 Pendapatan Hibah -100,00-100,00 4.3.2 Dana Darurat 4.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 114,13-9,05 52,15-3,07 38,54 4.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 416,38 171,60-81,64 39,40 136,43 4.3.5 Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Sumber:Dokumen APBD Kab. Sumba Barat Daya (diolah) -11,49-100,00-55,74 b. Belanja Daerah Anggaran Belanja Daerah bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta efektifitas dan efesiensi penggunaan anggaran dimaksud dan dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya ditetapkan dengan ketentuan Perundang-undangan. Belanja Daerah digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial melalui program dan kegiatan. RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 090

Pengelolaan belanja daerah dilaksanakan berlandaskan pada anggaran kinerja (Performance budget) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Kineja tersebut mencerminkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, yang berarti belanja-belanja daerah harus berorientasi pada pelayanan publik. Oleh karena itu arah pengelolaan belanja daerah harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan publik terutama masyarakat miskin dan kurang beruntung (pro poor), pertumbuhan ekonomi (pro growth) dan perluasan lapangan kerja (pro job). Gambaran proporsi realisasi belanja terhadap realisasi Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya selama tahun 2009-2013 diuraikan pada tabel 3.4. dibawah ini. Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya kurun waktu 2009-2013 menunjukan trend penyerapan yang tidak menggembirakan. Setelah mencapai angka 92,45% pada tahun 2011, menurun menjadi 90,86% pada tahun 2012 dan 85,58% padatahun 2013. Gambaran realisasi belanja terhadap Perubahan Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya selama tahun 2009-2013 menunjukan bahwa realisasi terendah adalah realisasi belanja tidak terduga dengan rata-rata 24,60% seperti diuraikan pada tabel 3.5. dibawah ini. RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 091

Tabel 3.4. Perkembangan, Realisasi dan Proporsi Rata-rata Belanja Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013 No Uraian TA. 2009 TA. 2010 TA. 2011 TA. 2012 TA. 2013 Pro Pro Pro Pro porsi Realisasi porsi Realisasi porsi Realisasi porsi Realisasi Realisasi Pro porsi Rata-rata Proporsi 2 BELANJA DAERAH 293.904.302.468 100,00 343.496.754.712 100,00 458.900.632.137 100,00 428.469.652.394 100,00 468.601.743.493 100,00 2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 109.615.060.330 37,30 145.318.097.141 42,31 182.247.575.269 39,71 216.117.379.559 50,44 238.350.169.970 50,86 44,12 2.1.1 Belanja Pegawai 92.924.734.323 31,62 126.039.951.491 36,69 142.047.879.969 30,95 169.869.584.177 39,65 17.908.4976.497 38,22 35,43 2.1.2 Belanja Bunga - - - - - - - - - - - 2.1.3 Belanja Subsidi - - - - - - - - - - 2.1.4 Belanja Hibah 3.051.352.500 1,04 2.466.000.000 0,72 21.667.124.750 4,72 25.143.497.000 5,87 35.588.522.623 7,59 3,99 2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 3.747.673.507 1,28 1.845.061.850 0,39 1.804.056.250 0,39 1.090.250.000 0,25 2.847.025.000 0,61 0,61 2.1.6 Belanja Bagi Hasil - - - - - - - - - - - 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 9.243.800.000 3,15 14.600.550.000 3,28 15.048.250.000 3,28 19.486.796.250 4,55 20.709.645.850 4,42 3,93 2.1.7 Belanja Tidak Terduga 647.500.000 0,22 366.533.800 0,37 1.680.264.300 0,37 527.252.132 0,12 120.000.000 0,03 0,17 2.2 BELANJA LANGSUNG 184.289.242.138 62,70 198.178.657.571 60,29 276.653.056.868 60,29 212.352.272.835 49,56 230.251.573.523 49,14 55,88 2.2.1 Belanja Pegawai 17.632.102.615 5,45 21.458.467.550 5,24 24.059.260.000 5,24 29.108.832.842 6,79 33.338.125.148 7,11 6,28 2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 69.838.965.672 18,44 55.707.561.636 20,76 95.254.967.013 20,76 91.407.612.379 21,33 98.314.857.265 20,98 20,61 2.2.3 Belanja Modal 96.818.173.851 26,93 121.012.628.385 34,29 157.338.829.855 34,29 91.835.827.614 21,43 98.598.591.110 21,04 28,99 Sumber:Dokumen APBD & Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya (diolah) RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 092

No Tabel 3.5. Persentase Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013 Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Rata- Rata Realisasi 2 BELANJA DAERAH 90,45 90,69 92,45 90,86 85,58 90,00 2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 89,08 95,21 95,54 93,78 88,35 92,39 2.1.1 Belanja Pegawai 92,83 96,54 96,16 95,14 89,19 93,97 2.1.2 Belanja Bunga - - 2.1.3 Belanja Subsidi - - 2.1.4 Belanja Hibah 58,66 88,36 100,50 100,00 88,63 87,23 2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 67,43 60,44 59,10 47,40 61,58 59,19 2.1.6 Belanja Bagi Hasil - - - 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 95,41 100,00 99,95 89,41 95,33 96,02 2.1.7 Belanja Tidak Terduga 25,86 22,52 49,91 19,89 4,84 24,60 2.2 BELANJA LANGSUNG 91,28 87,64 90,52 88,06 82,89 88,08 2.2.1 Belanja Pegawai 90,83 93,72 92,52 92,90 90,46 92,09 2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 85,10 86,37 89,18 84,25 79,51 84,88 2.2.3 Belanja Modal 96,42 87,22 91,04 90,64 84,07 89,88 Sumber:Dokumen APBD & Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya (diolah) Tabel 3.6. Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-Rata Pertumbuhan 2 BELANJA DAERAH 16,87 33,60-6,63 9,37 13,30 2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 32,57 25,41 18,58 10,29 21,71 2.1.1 Belanja Pegawai 35,64 12,70 19,59 5,42 18,34 2.1.2 Belanja Bunga - - 2.1.3 Belanja Subsidi - - 2.1.4 Belanja Hibah -19,18 778,63 16,04 41,54 204,26 2.1.5 Belanja Bantuan Sosial -50,77-2,22-39,57 161,14 17,14 2.1.6 Belanja Bagi Hasil - - - 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 57,95 3,07 29,50 6,28 24,20 2.1.7 Belanja Tidak Terduga -43,39 358,42-68,62-77,24 42,29 2.2 BELANJA LANGSUNG 7,54 39,60-23,24 8,43 8,08 2.2.1 Belanja Pegawai 21,70 12,12 20,99 14,53 17,33 2.2.2 Belanja Barang dan Jasa -20,23 70,99 4,04 7,56 13,57 2.2.3 Belanja Modal 24,99 30,02-41,63 7,36 5,19 Sumber : Dokumen APBD & Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya (diolah) RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 093

3.1.2. Neraca Daerah Neraca Daerah meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu. Laporan neraca daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen pemerintah, pihak legislatif maupun para kreditur/pemberi modal pinjaman kepada daerah serta masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu. Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial baik bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa datang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan moneter. Data menunjukan bahwa Aset Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya terus mengalami peningkatan selama kurun waktu 2009-2013 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 25,78%. Aset Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya pada tahun 2009 Rp 423.553.990.195,25 terus mengalami peningkatan dan kondisi terakhir pada tahun 2013 sebesarrp 1.038.667.911.307,49. Proporsi terbesar aset pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan Aset Tetap, dimana keadaan tahun 2013 menyumbang sebesar 88,62% dari keseluruhan aset daerah. Aset tetap meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan dan jaringan, serta konstruksi dalam bangunan. Data kewajiban daerah, menunjukan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya tidak memiliki kewajiban jangka panjang. Kewajiban daerah hanya pada kewajiban jangka pendek, yang meliputi utang perhitungan kepada pihak ketiga (PFK) dan utang jangka pendek lainnya. Besaran kewajiban sampai keadaan tahun 2013 sebesar Rp 1.699.243.342,00 dari Rp 170.954.936,00 pada tahun2009. Ekuitas Dana Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya mengalami pertumbuhan sebesar 25,71%, dimana pada tahun 2009 sebesar Rp 423.383.035.259,25 menjadi Rp 1.036.968.667.965,49 pada keadaan tahun 2013. Proporsi ekuitas dana terbesar merupakan ekuitas dana investasi dengan proporsi 92,12% pada tahun 2013. Perkembangan Neraca Daerah periode tahun anggaran 2009-2013 dan rata-rata pertumbuhannya seperti terlihat pada tabel 3.7 berikut ini: RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 094

Tabel 3.7. Neraca Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013 ASET Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 ASET LANCAR 41.279.874.672,00 51.178.926.326,39 57.545.951.986,48 49.645.234.420,96 83.431.416.691,13 Kas 37.338.723.180,00 45.376.068.210,39 48.145.361.165,48 40.088.244.143,96 72.917.261.256,79 Kas Di Kas Daerah 35.182.708.730,00 44.010.845.907,39 47.702.305.576,48 39.256.362.675,96 72.156.245.905,29 Kas Di Bendahara Penerimaan 1.500.000,00 133.401.700,00 3.812.050,00 24.730.000,00 377.092.108,00 Kas Di Bendahara Pengeluaran 2.154.514.450,00 1.231.820.603,00 439.243.539,00 807.151.468,00 383.923.243,50 Piutang 2.147.555.600,00 3.195.155.334,00 4.336.700.125,00 5.268.569.544,00 5.583.069.676,34 Piutang Pajak 11.595.236,34 Piutang Retribusi 7.883.500,00-374.000,00 168.129.100,00 2.956.500,00 Piutang Dana Bagi Hasil - 330.528.074,00 1.007.906.348,00 867.219.934,00 854.991.862,00 Piutang Pemberdayaan 2.139.672.100,00 2.864.627.260,00 3.304.016.977,00 4.222.886.210,00 4.706.217.478,00 Piutang Lainnya - - 24.402.800,00 10.334.300,00 7.308.600,00 Piutang Lain-lain - - - - - Piutang Lain-lain Lainnya - - - - Persediaan 1.793.595.892,00 2.607.702.782,00 5.063.890.696,00 4.288.420.733,00 4.931.085.758,00 Persediaan Alat Tulis Kantor 3.337.930,00 2.405.000,00 43.622.566,00 38.938.500,00 3.780.500,00 Persediaan Material/Bahan 1.790.257.962,00 2.605.297.782,00 5.020.268.130,00 3.959.531.733,00 3.876.562.220,00 Persediaan Benda Pos 289.950.500,00 570.728.300,00 Persediaan Bahan Makanan Pokok - 480.014.738,00 INVESTASI JANGKA PANJANG 3.850.000.000,00 7.160.550.000,00 8.431.192.000,00 12.426.900.000,00 17.902.178.550,00 Investasi Non Permanen 850.000.000,00 2.160.550.000,00 1.431.192.000,00 426.900.000,00 902.178.550,00 Investasi Non Permanen Lainnya 850.000.000,00 2.160.550.000,00 1.431.192.000,00 426.900.000,00 902.178.550,00 Investasi Permanen 3.000.000.000,00 5.000.000.000,00 7.000.000.000,00 12.000.000.000,00 17.000.000.000,00 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 3.000.000.000,00 5.000.000.000,00 7.000.000.000,00 12.000.000.000,00 17.000.000.000,00 RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 095

Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 ASET TETAP 375.373.491.970,25 548.298.561.763,60 702.961.004.541,88 815.820.208.232,36 921.210.492.580,44 Tanah 19.627.478.987,00 24.012.698.677,00 28.044.264.201,00 29.809.594.201,00 32.281.379.201,00 Peralatan dan Mesin 52.558.047.526,08 78.713.973.604,98 98.506.760.499,03 118.183.809.791,25 129.113.403.467,25 Gedung dan Bangunan 89.419.867.104,69 128.897.376.593,00 175.550.417.747,69 225.246.259.686,90 265.722.386.892,90 Jalan, Jaringan dan Instalasi 212.004.636.758,48 302.915.453.294,62 382.036.441.902,62 418.233.962.791,67 460.371.884.007,76 Aset Tetap Lainnya 1.763.461.594,00 4.179.096.594,00 11.081.567.151,54 11.415.393.787,54 11.960.055.857,53 Konstruksi Dalam Pengerjaan - 9.579.963.000,00 7.741.553.040,00 12.931.187.974,00 21.761.383.154,00 DANA CADANGAN - - - 10.037.929.644,00 - Dana Cadangan - - - 10.037.929.644,00 - Dana Cadangan 10.037.929.644,00 - ASET LAINNYA 3.050.623.553,00 16.179.589.237,29 14.855.366.291,68 15.254.552.181,00 16.123.823.485,92 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 304.723.029,00 1.326.788.713,29 605.038.041,68 1.819.101.831,00 2.528.873.135,92 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian 304.723.029,00 1.326.788.713,29 Daerah 605.038.041,68 1.819.101.831,00 2.528.873.135,92 Aset Tidak Berwujud - 778.677.000,00 1.179.306.900,00 1.214.429.000,00 1.373.929.000,00 Aset Tidak Berwujud - 778.677.000,00 1.179.306.900,00 1.214.429.000,00 1.373.929.000,00 Aset Lain-lain 2.745.900.524,00 14.074.123.524,00 13.071.021.350,00 12.221.021.350,00 12.221.021.350,00 Aset Lain-lain 2.745.900.524,00 14.074.123.524,00 13.071.021.350,00 12.221.021.350,00 12.221.021.350,00 JUMLAH ASET 423.553.990.195,25 622.817.627.327,28 783.793.514.820,04 903.184.824.478,32 1.038.667.911.307,49 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PK 170.954.936,00 3.648.660.222,00 1.510.966.252,00 1.957.109.114,00 1.699.243.342,00 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 170.954.936,00 850.980.114,00 171.748.252,00 157.888.114,00 167.401.309,00 Utang Jangka Pk Lainnya 2.797.680.108,00 1.339.218.000,00 1.799.221.000,00 1.531.842.033,00 JUMLAH KEWAJIBAN 170.954.936,00 3.648.660.222,00 1.510.966.252,00 1.957.109.114,00 1.699.243.342,00 RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 096

EKUITAS DANA Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 EKUITAS DANA LANCAR 41.108.919.736,00 47.530.266.104,39 56.034.985.734,48 47.688.125.306,96 81.732.173.349,13 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 37.166.268.244,00 44.391.686.396,39 47.906.679.563,48 39.905.626.029,96 72.372.767.839,79 Cadangan Untuk Piutang 2.147.555.600,00 3.195.155.334,00 4.336.700.125,00 5.268.569.544,00 5.583.069.676,34 Cadangan Untuk Persediaan 1.793.595.892,00 2.607.702.782,00 5.063.890.696,00 4.288.420.733,00 4.931.085.758,00 Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pk - (2.797.680.108,00) (1.339.218.000,00) (1.799.221.000,00) (1.531.842.033,00) Pendapatan yang Ditangguhkan 1.500.000,00 133.401.700,00 66.933.350,00 24.730.000,00 377.092.108,00 EKUITAS DANA INVESTASI 382.274.115.523,25 571.638.701.000,89 726.247.562.833,56 843.501.660.413,36 955.236.494.616,36 Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang 3.850.000.000,00 7.160.550.000,00 8.431.192.000,00 12.426.900.000,00 17.902.178.550,00 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 375.373.491.970,25 548.298.561.763,60 702.961.004.541,88 815.820.208.232,36 921.210.492.580,44 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya (Tidak Termasuk Dana Cadangan) 3.050.623.553,00 16.179.589.237,29 14.855.366.291,68 15.254.552.181,00 16.123.823.485,92 EKUITAS DANA CADANGAN - - - 10.037.929.644,00 - Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan 10.037.929.644,00 - JUMLAH EKUITAS DANA 423.383.035.259,25 619.168.967.105,28 782.282.548.568,04 901.227.715.364,32 1.036.968.667.965,49 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 423.553.990.195,25 622.817.627.327,28 783.793.514.820,04 903.184.824.478,32 1.038.667.911.307,49 Sumber:Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 097

ASET Tabel 3.8. Pertumbuhan Neraca Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013 Uraian 2010 2011 2012 2013 Rata-Rata Pertumbuhan ASET LANCAR 23,98 12,44-13,73 68,06 22,69 Kas 21,53 6,10-16,73 81,89 23,20 Kas Di Kas Daerah 25,09 8,39-17,71 83,81 24,90 Kas Di Bendahara Penerimaan 8.793,45-97,14 548,73 1.424,84 2.667,47 Kas Di Bendahara Pengeluaran -42,83-64,34 83,76-52,43-18,96 Piutang 48,78 35,73 21,49 5,97 27,99 Piutang Pajak Piutang Retribusi -100,00 44.854,30-98,24 14.885,35 Piutang Dana Bagi Hasil 204,94-13,96-1,41 63,19 Piutang Pemberdayaan 33,88 15,34 27,81 11,45 22,12 Piutang Lainnya -57,65-29,28-43,46 Piutang Lain-lain Piutang Lain-lain Lainnya Persediaan 45,39 94,19-15,31 14,99 34,81 Persediaan Alat Tulis Kantor -27,95 1.713,83-10,74-90,29 396,21 Persediaan Material/Bahan 45,53 92,69-21,13-2,10 28,75 Persediaan Benda Pos 96,84 96,84 Persediaan Bahan Makanan Pokok INVESTASI JANGKA PANJANG 85,99 17,75 47,39 44,06 48,80 Investasi Non Permanen 154,18-33,76-70,17 111,33 40,40 Investasi Non Permanen Lainnya 154,18-33,76-70,17 111,33 40,40 Investasi Permanen 66,67 40,00 71,43 41,67 54,94 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 66,67 40,00 71,43 41,67 54,94 ASET TETAP 46,07 28,21 16,05 12,92 25,81 Tanah 22,34 16,79 6,29 8,29 13,43 Peralatan dan Mesin 49,77 25,15 19,98 9,25 26,03 Gedung dan Bangunan 44,15 36,19 28,31 17,97 31,66 Jalan, Jaringan dan Instalasi 42,88 26,12 9,47 10,08 22,14 Aset Tetap Lainnya 136,98 165,17 3,01 4,77 77,48 Konstruksi Dalam Pengerjaan -19,19 67,04 68,29 38,71 DANA CADANGAN -100,00-100,00 Dana Cadangan -100,00-100,00 Dana Cadangan -100,00-100,00 ASET LAINNYA 430,37-8,18 2,69 5,70 107,64 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 335,41-54,40 200,66 39,02 130,17 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 335,41-54,40 200,66 39,02 130,17 RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 098

Uraian 2010 2011 2012 2013 Rata-Rata Pertumbuhan Aset Tidak Berwujud 51,45 2,98 13,13 22,52 Aset Tidak Berwujud 51,45 2,98 13,13 22,52 Aset Lain-lain 412,55-7,13-6,50 0,00 99,73 Aset Lain-lain 412,55-7,13-6,50 0,00 99,73 KEWAJIBAN JUMLAH ASET 47,05 25,85 15,23 15,00 25,78 KEWAJIBAN JANGKA PK 2.034,28-58,59 29,53-13,18 498,01 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 397,78-79,82-8,07 6,03 78,98 Utang Jangka Pk Lainnya -52,13 34,35-14,86-10,88 EKUITAS DANA JUMLAH KEWAJIBAN 2.034,28-58,59 29,53-13,18 498,01 EKUITAS DANA LANCAR 15,62 17,89-14,90 71,39 22,50 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 19,44 7,92-16,70 81,36 23,00 Cadangan Untuk Piutang 48,78 35,73 21,49 5,97 27,99 Cadangan Untuk Persediaan 45,39 94,19-15,31 14,99 34,81 Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pk -52,13 34,35-14,86-10,88 Pendapatan yang Ditangguhkan 8.793,45-49,83-63,05 1.424,84 2.526,35 EKUITAS DANA INVESTASI 49,54 27,05 16,15 13,25 26,49 Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang 85,99 17,75 47,39 44,06 48,80 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 46,07 28,21 16,05 12,92 25,81 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya (Tidak Termasuk Dana Cadangan) 430,37-8,18 2,69 5,70 107,64 EKUITAS DANA CADANGAN -100,00-100,00 Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan -100,00-100,00 JUMLAH EKUITAS DANA 46,24 26,34 15,20 15,06 25,71 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 47,05 25,85 15,23 15,00 25,78 Sumber:Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya (diolah) Dari data neraca selanjutnya dilakukan analisa kemampuan daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, jangka panjang, maupun kemampuan dalam penyediaan dana pembangunan sebagai berikut: a. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek Kemampuan Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendek ditunjukan dengan ratio lancar dan ratio quick. Berdasarkan hasil perhitungan nilai ratio lancar neraca keuangan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya tahun 2009 sebesar 241,47 menurun pada tahun 2010 menjadi sebesar 14,03 kembali meningkat pada tahun 2011 menjadi 38,09 dan kemudian menurun menjadi 25,37 dan 49,10 pada tahun RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 099

2012 dan 2013. Relatif sama dengan ratio lancar, ratio quick juga menunjukan indikasi yang sama. Pada tahun 2009, Ratio quick Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya sebesar 230,97 dan pada Tahun 2013 menjadi sebesar 46,20. b. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang Kemampuan Pemerintah dalam memenuhi kewajiban jangka panjang ditunjukan dengan ratio solvabilitas. Ratio solvabilitas dihitung dengan membandingkan total hutang terhadap total aset dan total hutang terhadap modal. Hasil perhitungan menunjukan bahwa kemampuan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya cukup baik. Ratio hutang Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya terhadap total aset sangat kecil yaitu sebesar 0,0004036 pada tahun 2009, dan terakhir pada tahun 2013 sebesar 0,0016360. Nilai ratio hutang terhadap modal juga menunjukan indikasi yang sama, yaitu sebesar 0,0004038 pada tahun 2009, meningkat menjadi 0,0016387 pada tahun 2013. Meskipun terus mengalami peningkatan, namun masih berada pada toleransi dibawah 0,75. Angka ratio solvabilitas ini menunjukkan bahwa selama tahun 2009-2013 Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya cukup kuat untuk membayar utang jika melakukan pinjaman jangka panjang. c. Ratio Aktivitas Ratio Aktivitas untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas Pemerintah Daerah dalam menggunakan dana-dananya secara efektif dan efisien. Ratio ini dapat mengukur efesiensi kegiatan operasional birokrasi pemerintah daerah, karena ratio ini didasarkan pada perbandingan antara pendapatan dengan pengeluaran pada waktu periode tertentu. Untuk neraca keuangan daerah, ratio aktivitas yang digunakan adalah ratio rata-rata umur piutang dan ratio rata-rata umur persediaan. Ratio rata-rata umur piutang adalah 365 hari dibagi dengan perputaran piutang, sedang ratio rata-rata umur persediaan adalah 365 hari dibagi dengan perputaran persediaan. Ratio rata-rata umur persedian Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya pada tahun 2009 : 48,34 hari dan pada tahun 2013 : 136,61 hari. Hal ini di akibatkan karena obat-obat kesehatan dan bibit pertanian masih termasuk dalam persedian pemerintah. Berdasarkan formula tersebut, maka ratio aktivitas neraca keuangan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya kurun waktu 2009-2013 adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 0100

Ratio Likuiditas, Solvabilitas dan Ratio Aktivitas Neraca Keuangan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 RATIO LANCAR & QUICK 1 Ratio Lancar (Current Ratio) 241,47 14,03 38,09 25,37 49,10 2 Ratio Quick (Quick Ratio) 230,97 13,31 34,73 23,18 46,20 RATIO SOLVABILITAS 3 Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset 0,0004036 0,0058583 0,0019278 0,0021669 0,0016360 4 Ratio Hutang Terhadap Modal 0,0004038 0,0058928 0,0019315 0,0021716 0,0016387 RATIO AKTIVITAS 5 Rata-Rata Umur Piutang 5,00 2,77 2,96 4,03 3,98 6 Rata-Rata Umur Persediaan 48,34 61,60 154,15 163,60 136,61 Sumber:Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya (diolah) 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2009-2013 3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran Proporsi belanja untuk pemenuhan rata-rata penggunaan anggaran belanja tidak langsung terhadap jumlah anggaran belanja sebagian besar digunakan untuk belanja pegawai dengan proporsi rata-rata 35,43%, sedangkan proporsi rata-rata belanja langsung terbesar digunakan untuk belanja modal sebesar 28,99 % dan belanja barang dan jasa sebesar 20,61%, sedangkan belanja pegawai hanya 6,28%. 3.2.2 Analisa Pembiayaan Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Selisih lebih pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut surplus anggaran sedangkan selisih kurang pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut defisit anggaran. Analisis pembiayaan yang relevan pada perumusan kebijakan RPJMD adalah yang terkait dengan kondisi defisit riil anggaran dan komposisi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) selama kurun waktu 2009-2013. Dengan mengetahui kondisi riil defisit dan komponen penutup dapat dirumuskan kebijakan pembiayaan daerah untuk periode rencana 2014-2019. Data menunjukan bahwa selama kurun waktu 2009-2013 tidak terjadi defisit anggaran APBD Kabupaten Sumba Barat Daya. SiLPA Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya pada Tahun 2009 sebesar 37,17 Milyard dan meningkat menjadi 72,37 Milyard pada tahun 2013 seperti terlihat pada tabel 3.10 berikut: RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 0101

No Uraian Tabel 3.10 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013 Periode Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 1 Realisasi Pendapatan Daerah 306.069.928.156,00 352.514.349.998,93 464.007.786.461,09 435.315.978.993,48 497.175.762.570,83 Dikurangi Realisasi : 2 Belanja Daerah 293.904.302.468,00 343.496.754.712,00 458.900.632.137,00 428.469.652.394,00 468.601.743.493,00 3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 3.500.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 15.000.000.000,00 11.799.221.000,00 A Surplus/Defisit Riil 12.165.625.688,00 9.017.595.286,93 5.107.154.324,09 6.846.326.599,48 28.574.019.077,83 Ditutup oleh realisasi penerimaan pembiayaan : 4 SiLPA Tahun Anggaran sebelumnya 28.059.338.156,00 37.165.658.239,46 44.318.514.056,39 47.817.626.663,48 39.905.626.029,96 5 Pencairan Dana Cadangan - - - - 15.167.500.000,00 6 Hasil Penjualan kekayaan Daerah Yang Dipisahkan - - - - - 7 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 441.304.400,00 208.950.400,00 544.132.483,00 241.672.767,00 524.843.732,00 B Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah 28.500.642.556,00 37.374.608.639,46 44.862.646.539,39 48.059.299.430,48 55.597.969.761,96 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun Berkenaan (A-B) Sumber:Dinas PPKAD Kab. Sumba Barat Daya (diolah) 37.166.268.244,00 44.392.203.926,39 47.969.800.863,48 39.905.626.029,96 72.372.767.839,79 RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 0102

3.2.3 Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah Berdasarkan Hasil Laporan Pemeriksaan oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur pengelolaan keuangan di Kabupaten Sumba Barat Daya pada tahun 2009 dinyatakan Disclaimer. Sedangkan pada tahun 2010-2013 kinerja pengelolaan keuangan daerah mengalami perubahan dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Pengecualian yang menjadi masalah setiap tahunnya adalah aset tetap baik itu hibah dari Kabupaten Induk (Kabupaten Sumba Barat) maupun semua aset tetap yang belum dinilai kembali. Adapun Opini BPK dari tahun 2009-2013 seperti pada Tabel 3.11 berikut ini: Tabel 3.11 Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013 2009 2010 2011 2012 2013 Disclaimer WDP WDP WDP WDP 3.3. Kerangka Pendanaan Untuk pemenuhan pendanaan pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2014-2019 kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan pada peningkatan kemandirian keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, optimalisasi pemanfaatan asset dan kekayaan milik daerah termasuk mengembangkan BUMD baru dengan menganut prinsip-prinsip potensial antara lain: 1. Lebih menitik beratkan pada potensi dari pada jumlah atau jenis pungutan yang banyak. 2. Tidak memberatkan masyarakat. 3. Tidak merusak lingkungan. 4. Mudah diterapkan dan dilaksanakan. 5. Penyesuaian pendapatan baik mengenai tarif maupun materinya. Asumsi target penerimaan pendapatan Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan Asli Daerah Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada RPJMD Kabupaten Sumba Barat Daya tahun 2014-2019 diproyeksikan meningkat sebesar 3,97% per tahun, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 0103

a. Realisasi penerimaan PAD selama kurun waktu tahun 2009-2013 mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 15,89%. b. Kebijakan Pemerintah Pusat tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah daerah pada tahun 2011 dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang diserahkan kepada pemerintah daerah pada tahun 2014. c. Upaya serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya dalam menggali sumber pendapatan asli daerah melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi potensi PAD. 2. Dana Perimbangan Proyeksi penerimaan dari dana perimbangan pada RPJMD Kabupaten Sumba Barat Daya tahun 2014-2019 meningkat sebesar 6,84% per tahun dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Realisasi penerimaan dana perimbangan selama kurun waktu lima (5) tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata 12,64%. b. Berkurangnya penerimaan dana perimbangan yang berasal dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). c. Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan pos penerimaan yang memiliki kontribusi terbesar dalam menyokong penerimaan pendapatan tahun 2009-2013 dengan rata-rata 69,53%. 3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah Penerimaan pada pos ini juga diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 5,92% per tahun. Target penerimaan dari pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah sangat bergantung kepada kebijakan pemerintah pusat dan provinsi maka Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya harus secara intensif melakukan koordinasi untuk menggali potensi penerimaan dari pos pendapatan daerah lain-lain yang sah dengan pemerintah pusat, provinsi maupun pemerintah daerah lainnya. Total Penerimaan Pendapatan Daerah pada RPJMD Kabupaten Sumba Barat Daya tahun 2014-2019 diproyeksikan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 6,60% per tahun. Gambaran tentang prediksi pendapatan Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2014-2019 seperti terlihat pada tabel 3.12 berikut: RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 0104

Tabel 3.12 Proyeksi Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2014-2019 No Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 1 PENDAPATAN DAERAH 613.491.767.823 654.102.540.615 697.264.685.447 743.150.965.428 791.945.890.078 1.1 Pendapatan Asli Daerah 37.840.060.590 39.340.779.661 40.901.016.547 42.523.131.697 44.209.579.174 Hasil Pajak Daerah 6.279.999.598 6.585.917.718 6.906.738.050 7.243.186.529 7.596.024.450 Hasil Retribusi Daerah 18.313.527.572 18.343.031.150 18.372.582.259 18.402.180.976 18.431.827.377 Hasil Pengolahan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 3.503.358.220 4.007.719.479 4.511.813.675 5.014.233.823 5.513.424.866 Lain-lain PAD yang sah 9.743.175.199 10.404.111.315 11.109.882.562 11.863.530.370 12.668.302.481 1.2 Dana Perimbangan 532.862.490.419 569.301.695.236 608.232.754.277 649.826.070.204 694.263.698.473 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus 13.414.499.619 14.332.051.393 15.312.363.708 16.359.729.385 17.478.734.875 441.407.934.800 471.600.237.540 503.857.693.788 538.321.560.043 575.142.754.750 78.040.056.000 83.369.406.303 89.062.696.781 95.144.780.776 101.642.208.848 1.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 42.789.216.815 45.460.065.719 48.130.914.622 50.801.763.526 53.472.612.430 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 5.589.854.215 6.129.155.519 6.668.456.822 7.207.758.126 7.747.059.430 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Sumber: Dinas PPKAD Kab. Sumba Barat Daya 37.199.362.600 39.330.910.200 41.462.457.800 43.594.005.400 45.725.553.000 RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 0105

3.3.1 Analisis pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama Selama periode tahun 2009-2013, rata-rata belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur seperti gaji dan tunjangan pegawai, gaji anggota Dewan, Belanja Rutin seperti Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur, Program Peningkatan Disiplin Aparatur, Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan, Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dan Program Pelayanan Kedinasan Camat/Lurah adalah 55,25%. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan alokasi belanja untuk kepentingan publik masih sangat rendah. Memperhatikan kondisi ini, maka dalam rangka peningkatan alokasi belanja publik, kebijakan yang dapat diambil adalah penghematan pada belanja modal aparatur antara lain dengan efisiensi dana operasional kendaraan dinas, pertimbangan ketersediaan aset dalam rangka pengadaan peralatan kantor, serta perlengkapan kantor. Selain itu dilakukan pula efisiensi pada komponen honorarium PNS, pembatasan biaya lembur, belanja makan minum pegawai. Gambaran proporsi anggaran belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur Kabupaten Sumba Barat Daya selama tahun 2009-2013 seperti terlihat pada tabel 3.13 dan tabel 3.14 berikut ini : No Tabel 3.13 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009 2013 Uraian Total belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur (Rp) Total pengeluaran (Belanja + Pembiayaan Pengeluaran) (Rp) Prosentase 1 Tahun Anggaran 2009 169.037.115.942 297.404.302.468 56,84% 2 Tahun Anggaran 2010 201.590.522.401 345.496.754.712 58,35% 3 Tahun Anggaran 2011 220.456.962.396 460.900.632.137 47,83% 4 Tahun Anggaran 2012 255.620.546.782 443.469.652.394 57,64% 5 Tahun Anggaran 2013 267.135.252.656 480.400.964.493 55,61% Rata-Rata Proporsi 55,25% Sumber:Dinas PPKAD Kab. Sumba Barat Daya RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 0106

Tabel 3.14 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009 2013 TA. 2009 TA. 2010 TA. 2011 TA. 2012 TA. 2013 Pro No Uraian Pro Pro Pro Pro Pro porsi Realisasi porsi Realisasi porsi Realisasi porsi Realisasi porsi Realisasi porsi Rata -rata 1 BELANJA DAN PENGELUARAN 297.404.302.468 345.496.754.712 460.900.632.137 443.469.652.394 480.400.964.493 PEMBIAYAAN DAERAH 2 BELANJA APARATUR 169.037.115.942 56,84 201.590.522.401 58,35 220.456.962.396 47,83 255.620.546.782 57,64 267.135.252.656 55,61 55,25 2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 92.924.734.323 31,25 126.039.951.491 36,48 142.047.879.969 30,82 169.869.584.177 38,30 179.084.976.497 37,28 34,83 2.1.1 Belanja Pegawai 92.924.734.323 31,25 126.039.951.491 36,48 142.047.879.969 30,82 169.869.584.177 38,30 179.084.976.497 37,28 34,83 2.2 BELANJA LANGSUNG 76.112.381.619 25,59 75.550.570.910 21,87 78.409.082.427 17,01 85.750.962.605 19,34 88.050.276.159 18,33 20,43 2.2.1 Belanja Pegawai 17.632.102.615 5,93 21.458.467.550 6,21 24.059.260.000 5,22 29.108.832.842 6,56 33.338.125.148 6,94 6,17 2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 58.480.279.004 19,66 54.092.103.360 15,66 54.349.822.427 11,79 56.642.129.763 12,77 54.712.151.011 11,39 14,25 Sumber:Dinas PPKAD Kab. Sumba Barat Daya RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 0107

3.3.2 Proyeksi Keuangan Daerah Proyeksi Pendapatan didasarkan pada trend rata-rata pertumbuhan pendapatan kurun waktu 2009-2013 dan pertimbangan lainnya yang meliputi asumsi pertumbuhan ekonomi, kebijakan pendapatan, dan perubahan kebijakan keuangan negara. Proyeksi ini merupakan angka perkiraan yang dapat berubah atau bersifat indikatif sepanjang asumsi-asumsinya tidak mengalami perubahan seperti terlihat pada tabel 3.10 diatas. Asumsi yang menjadi dasar Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2014-2019 meliputi: 1. Perkembangan ekonomi daerah relatif stabil dengan pertumbuhan rata-rata diperkirakan di atas 5%. 2. Adanya perluasan basis pajak dan retribusi daerah. 3. Pengalihan kewenangan pemungutan BPHTB dan PBB perdesaan dan perkotaan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. 4. Pemberlakuan kebijakan alokasi dana desa sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. 5. Adanya peningkatan daya beli masyarakat sebagai implikasi meningkatnya kegiatan ekonomi atau usaha masyarakat. 6. Dana perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diprediksikan meningkat. 7. Situasi dan kondisi sosial politik yang kondusif. 3.3.3 Penghitungan Kerangka Pendanaan Kerangka Pendanaan dimaksudkan untuk memperkirakan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah dan rencana penggunaan sesuai dengan arahan prioritas pembangunan. Perkiraan kapasitas riil keuangan daerah merupakan selisih penerimaan daerah dengan pengeluaran periodik wajib dan mengikat. Penerimaan Daerah meliputi Proyeksi Pendapatan Daerah, Sisa Lebih (riil) perhitungan Anggaran. Gambaran Kemampuan riil keuangan daerah seperti terlihat pada tabel 3.15 berikut: RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 0108

Tabel 3.15 Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2015-2019 No Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 1 PENDAPATAN DAERAH 613.491.767.823 654.102.540.615 697.264.685.447 743.150.965.428 91.945.890.078 2 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 28.251.102.720 20.966.611.704 23.294.545.316 11.867.015.725 5.335.102.742 Total Penerimaan (1+2) 641.742.870.543 675.069.152.319 720.559.230.763 755.017.981.153 797.280.992.820 3 BELANJA DAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN YANG WAJIB DAN MENGIKAT 04.214.310.067 327.398.188.000 356.653.784.778 385.856.126.010 417.537.840.227 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah (1+2)-3 337.528.560.476 347.670.964.319 363.905.445.985 369.161.855.143 379.743.152.593 RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 0109

Kapasitas riil kemampuan keuangan yang ada merupakan modal Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya selama kurun waktu 2014-2019 dalam membiayai: a. Rencana alokasi pengeluaran prioritas I, yakni berkaitan dengan tema atau program pembangunan daerah yang menjadi unggulan (dedicated) Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan dan kesehatan. Program pada prioritas I berhubungan langsung dengan kepentingan publik, manfaat yang tinggi dan memberikan dampak yang luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi/misi daerah. b. Rencana alokasi pengeluaran prioritas II, yakni berkaitan dengan program prioritas di tingkat SKPD yang merupakan penjabaran dari analisis per urusan serta paling berdampak luas pada masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan. c. Rencana alokasi pengeluaran prioritas III, yakni berkaitan dengan alokasi belanja-belanja tidak langsung seperti: belanja hibah, belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa serta Pengeluaran Pembiayaan. Secara rinci uraian rencana pembiayaan pembangunan berdasarkan rencana Prioritas disajikan pada tabel 3.16 berikut: RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 0110

No Uraian Tabel 3.16 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya Proyeksi 2015 2016 2017 2018 2019 (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) I Kapasitas riil kemampuan keuangan 337.528.560.476 347.670.964.319 363.905.445.985 369.161.855.143 379.743.152.593 A Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas I 232.399.003.006 232.985.861.354 244.045.859.902 249.019.750.288 251.880.563.053 * Prioritas Utama Pertanian, Ekonomi, Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan. 202.952.116.937 203.417.929.419 214.151.682.161 217.488.330.175 219.976.431.375 * Prioritas Utama Lainnya 29.446.886.070 29.567.931.935 29.894.177.741 31.531.420.113 31.904.131.678 B Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas II 45.484.840.083 45.544.250.377 48.659.495.280 48.261.980.460 48.618.032.986 * Program Kegiatan Rutin SKPD selain Jasa Kantor, Program dan Kegiatan (Top down) SKPD 45.484.840.083 45.544.250.377 48.659.495.280 48.261.980.460 48.618.032.986 C Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas III 59.644.717.386 69.140.852.587 71.200.090.803 71.880.124.394 79.244.556.554 II Belanja Hibah 23.790.165.839 26.227.572.060 28.914.701.177 31.877.138.388 35.143.090.208 Belanja Bantuan Sosial 4.087.834.368 4.506.650.823 4.968.376.849 5.477.408.721 6.038.593.127 Belanja Bantuan Keuangan 24.625.710.483 27.148.721.897 29.930.226.830 32.996.709.072 36.377.365.790 Belanja Tidak Terduga 1.141.006.696 1.257.907.808 1.386.785.947 1.528.868.214 1.685.507.429 Pengeluaran pembiayaan 6.000.000.000 10.000.000.000 6.000.000.000 Surplus anggaran riil atau Berimbang (I-A-B-C) - - - - - RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 0111

3.4 Sinergi Keuangan Daerah Dengan Sumber Pendanaan Pembangunan Lain Keefektifan pengelolaan keuangan daerah didukung sumber pembiayaan pembangunan lain untuk mendukung pencapaian target pembanguan daerah. Sehubungan dengan itu dibutuhkan sinergitas pengelolaan keuangan daerah dengan keuangan lainnya melalui dana APBD Provinsi, APBN, Hibah Lembaga Internasional dan Investasi Swasta. 1. Dana APBD Provinsi Kontribusi nyata pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak tahun 2009-2013 melalui program pembangunan dari berbagai sektor cukup signifikan. Intervensi pembangunan oleh pemerintah provinsi kurun waktu 2014-2019 sesuai RPJMD Provinsi NTT 2014-2018 yang dapat disinergikan dengan program Kabupaten Sumba Barat Daya antara lain kegiatan pengembangan usaha ekonomi produktif melalui Program Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah, pembangunan daerah terpadu berbasis desa/kelurahan (Desa Pertanian Terpadu, Desa Pesisir Terpadu, Desa Wisata Terpadu, Desa Pertambangan/industri Terpadu, Kelurahan Jasa terpadu), program percepatan dan perluasan penurunan kemiskinan NTT 2014-2018, program P2LDT, tambahan modal koperasi, penghijauan berbasis masyarakat dan pembangunan 50 desa wisata per tahun untuk seluruh NTT. 2. Dana APBN Sumber pembiayaan pembangunan dana APBN melalui intervensi Tugas Pembantuan & Urusan Bersama sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 yang dikelola oleh SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya & Unit, Kantor dan Badan Vertikal yang ada di Sumba Barat Daya di tahun 2014 sebesar Rp. 132.901.884.000,-. Sejalan dengan penguatan koordinasi diharapkan meningkat untuk tahun-tahun mendatang. Kebijakan pokok yang diambil adalah sinergi antar program dan kegiatan yang saling memperkuat. 3. Dana Hibah Lembaga Internasional Sinergi pengelolaan keuangan daerah juga dilaksanakan dengan pembiayaan pembangunan hibah lembaga internasional. Untuk menjamin efektifitas dan efisiensi penggunaan dana hibah internasional, maka sejak awal perencanaan perlu diintegrasikan dengan kebijakan perencanaan pembangunan daerah. RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019 Bab III - 0112