5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA , , MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi ed. 3 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332/ MENKES/ SK/ X/ 2002

MATA KULIAH STUDI KASUS FARMASI KLINIK TERPADU

2003). Hiperglikemia juga menyebabkan leukosit penderita diabetes mellitus tidak normal sehingga fungsi khemotaksis di lokasi radang terganggu.

Tirta Farma meliputi pemilik sarana apotek, apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. 5. Kegiatan promosi kesehatan kepada masyarakat perlu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

d. Mahasiswa calon Apoteker memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di apotek, seperti masih sulitnya untuk berkomunikasi

DAFTAR PUSTAKA. Anief, M. 2005, Manajemen Farmasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

6.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

supaya wawasan dan pengetahuan yang didapatkan lebih banyak.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

Periode 1 Agustus 30 September

PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG.

MATA KULIAH FARMASI KLINIK

pelayanan non resep, serta pengalaman dalam memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien. 5. Apoteker tidak hanya memiliki

DAFTAR PUSTAKA. Kementrian Kesehatan RI, 2015, Profil Kesehatan Indonesia Jakarta.

MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM KARDIOVASKULAR DAN RENAL

Stara I pada K

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PERBANDINGAN SOSIODEMOGRAFI END STAGE RENAL FAILURE YANG DISEBABKAN OLEH DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI ABSTRACT

Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

8. Pelayanan pasien harus disertai dengan KIE untuk memastikan bahwa setiap perbekalan farmasi dan alat kesehatan dapat digunakan dengan maksimal

6. Dalam Praktek Kerja Profesi di apotek pro-tha Farma sebaiknya diwajibkan calon apoteker melakukan Home Care yaitu kunjungan terkait pelayanan

NASKAH PUBLIKASI ELIT RIZAL FALAH K Oleh :

GAMBARAN BIAYA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN TERAPI ANTIDIABETIK ORAL DI RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

samping, waktu kadaluarsa (obat racikan), dan cara penyimpanan obat. f. Penyediaan tempat khusus untuk konseling sangat menberikan keuntungan bagi

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOTERAPI INFEKSI DAN TUMOR

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOLOGI KARDIOVASKULER DAN RENAL

MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM ENDOKRIN & HORMON

MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS

SILABUS MODUL FARMAKOTERAPI ENDOKRIN DAN GINJAL

kepatuhan pasien dalam menggunakan obat sehingga obat tersebut mampu memberikan efek terapi yang diharapkan.

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : - Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. cross-sectional dan menggunakan pendekatan retrospektif, yaitu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI PENGGUNAAN DEKSAMETASON PADA PASIEN ANAK DENGAN DEMAM TIFOID ABSTRAK

MATA KULIAH Onkologi dan Kemoterapi

pasien. Kombinasi yang digunakan adalah kombinasi antara obat antihipertensi golongan ACEI, ARBs, CCBs, dan diuretik loop serta kombinasi antara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM ENDOKRIN & HORMON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

PENGUKURAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENDAPAT ANTIDIABETIK ORAL DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI YEYEN PESA SURYA. PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA

DAFTAR PUSTAKA. ADA b, 2012, Stroke, stroke.html, diakses tanggal 20 November 2012.

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN

PROFIL PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK GINJAL-HIPERTENSI.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

resep, memberikan label dan memberikan KIE secara langsung kepada pasien. 4. Mahasiswa calon apoteker yang telah melaksanakan PKPA di Apotek Kimia

5. PKPA di Apotek memberikan pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan praktis bagi calon apoteker mengenai sistem managerial obat (pengadaan,

4. Praktek kerja profesi apoteker memberi kesempatan bagi para calon apoteker untuk dapat terjun langsung ke dunia kerja dan menerapkan segala ilmu

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA PERIODE JANUARI JUNI 2013 SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan

BAB 6 SARAN Saran

PROFIL PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS WILAYAH SURABAYA TIMUR

: AL AKBAR RAHMATUL VELAYATI K

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : ISSN: Maret 2016

SILABUS MODUL. FARMAKOTERAPI NEUROLOGY and PSYCHIATRY

BAB 6 HASIL ANALISA DAN SARAN

EVALUASI KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DITERAPI RAWAT JALAN DENGAN ANTI DIABETIK ORAL DI RSUP Dr. SARDJITO

BAB 5 SIMPULAN. 5.1 Simpulan

yang ada di Apotek Tirta Farma selalu diawasi oleh apoteker. Segi manajemen mulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

POLA PERESEPAN DAN RASIONALITAS PENGOBATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK

KAJIAN PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS TEMINDUNG SAMARINDA

PROFIL KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL GLIBENKLAMID. (Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Kedungkandang Malang)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB 5 SIMPULAN. Pada bab ini akan di bahas mengenai simpulan dan alur penelitian selanjutnya dan saran yang akan diberikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) memberikan bekal kepada calon apoteker sebelum terjun langsung ke masyarakat, agar kelak dapat

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MODUL FARMAKOTERAPI MUSKULOSKELETAL. DERMATOLOGI dan NYERI

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Identifikasi Drug Therapy Problems (DTPs) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di Salah Satu RS Swasta di Bandung

dilakukan pasien, serta hal penting lainnya terkait obat seperti efek samping, waktu kadaluarsa (obat racikan), dan cara penyimpanan obat. f.

MATA KULIAH Farmakoterapi I

Prosiding Farmasi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Allen.(2006). Support of the diabetes from the family. Diakses dari http: www, buzzle.com/editorials.diperoleh tanggal 3 maret 2011.

darah. Kerusakan glomerulus menyebabkan protein (albumin) dapat melewati glomerulus sehingga ditemukan dalam urin yang disebut mikroalbuminuria (Ritz

IDENTIFIKASI POTENSI INTERAKSI OBAT ANTIDIABETES PADA RESEP PASIEN DI APOTEK RAHMAT BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI KETEPATAN TERAPI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE JANUARI - JUNI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi. Choirul Anik Nuryati M

BAB 5 SIMPULAN Simpulan

dalam tubuh seperti penyakit kardiovaskuler, gangguan penglihatan, kerusakan ginjal (Corwin, 2007). Penderita DM rentan mengalami infeksi yang

SKRIPSI SEKAR ULI FATMARINI PENGARUH HOME PHARMACY CARE TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL

SILABUS MODUL. FARMAKOTERAPI PENYAKIT INFEKSI dan KANKER

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

BAB I PENDAHULUAN. diatas atau sama dengan 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006). Gangguan. jaringan tubuh. Komplikasi DM lainnya adalah kerentanan terhadap

ANALISIS EFEKTIFITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI KOMBINASI DUA OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT X TAHUN 2012

DENGAN KOMBINASI PADA PASIEN DM TIPE 2 DI UPT. PUSKESMAS DAWAN II KABUPATEN KLUNGKUNG PERIODE NOVEMBER 2015-PEBRUARI 2016

Transkripsi:

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Penggunaan obat pada pasien diabetes mellitus dengan gangren meliputi antidiabetes untuk pengendalian glukosa darah, antibiotika untuk mengatasi infeksi pada luka dan obat-obat lain yang sesuai dengan kondisi klinik dan hasil pemeriksaan laboratorium setiap penderita. Jenis antidiabetes yang diberikan pada pasien diabetes mellitus dengan gangren dapat berupa insulin, kombinasi insulin-oho, atau kombinasi 2 macam insulin. Jenis insulin yang paling banyak diberikan pada pasien adalah Human Insulin (Actrapid) sebanyak 36,26%, kombinasi insulin- OHO yang paling banyak ditemui yaitu Human Insulin-Sulfonilurea (Actrapid-Gliklazid) dan Insulin Aspart-Sulfonilurea (Novorapid- Gliklazid) masing-masing sebanyak 1,10%, sedangkan kombinasi 2 macam insulin yang paling banyak diberikan pada pasien adalah Insulin Aspart-Insulin Glargine (Novorapid-Lantus) sebanyak 2,20%. Pada penelitian ini ditemukan bahwa ada 4 pasien yang tidak mendapat terapi insulin. Rute pemberian insulin dapat melalui intravena (IV) dan subkutan (SC). Jenis antibiotika yang diberikan pada pasien diabetes mellitus dengan gangren dapat berupa pemberian antibiotika tunggal maupun kombinasi dari dua atau lebih antibiotika. Antibiotika yang banyak dipakai sebagai obat tunggal pada penelitian ini adalah Ceftriaxone (25%), sedangkan kombinasi yang paling banyak digunakan adalah Ceftriaxone dan Metronidazole (11,29%). 103

104 Jenis agen hemoreologi yang diberikan pada pasien diabetes mellitus dengan gangren dapat berupa agen hemoreologi tunggal maupun kombinasi dari dua agen hemoreologi. Agen hemoreologi yang paling banyak dipakai sebagai agen hemoreologi tunggal pada penelitian ini adalah aspirin (52,30%), sedangkan kombinasi agen hemoreologi yang paling banyak digunakan adalah aspirin dan cilostazol (23,08%). Terapi lain yang diberikan pada pasien diabetes mellitus dengan gangren sesuai dengan komplikasi dan/atau penyakit penyerta yang dialami pasien, kondisi klinik dan hasil pemeriksaan laboratorium, antara lain aspirin, dipiridamol dan cilostazol sebagai obat hemoreologi, captopril, ramipril, bisoprolol, nifedipin, dan amlodipin sebagai antihipertensi, infus D10% sebagai penanganan hipoglikemia, dan terapi lainnya. Ada 5 macam interaksi obat yang mungkin terjadi pada pasien diabetes mellitus dengan gangren, namun tidak ada yang dapat dibuktikan pada penelitian ini. 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya Dilakukan penelitian prospektif dengan topik sejenis untuk dapat mengetahui dan mengikuti respon perkembangan terapi pada pasien. Untuk kepentingan asuhan kefarmasian kepada pasien, perlu dilakukan dokumentasi secara lebih tertib atas data-data pasien yang meliputi data klinik, data laboratorium, terapi dan respon yang ada pada pasien.

DAFTAR PUSTAKA Anandi, C., D. Alaguraja, V. Natarajan, M. Ramanathan, C. S. Subramaniam, M. Thulasiram, and S. Sumithra, 2004, Bacteriology of Diabetic Foot Lesions, in: Indian J. Med. Microbio., 22(3), 175-178 Black, S. K., 1999, Microbiology : Principle and Explorations, 4 th ed., Prentice Hall International, New Jersey, 558-560 Codario, R. A., 2005, Type 2 Diabetes, Pre-Diabetes, and the Metabolic Syndrome, Humana Press, Totowa, 117-155 Jude, E. B., and P. F. Unsworth, 2004, Optimal Treatment of Infected Diabetic Foot Ulcers, in: Drugs Aging, 21(13), 833-850 Katsilambros, N., E. Dounis, P. Tsapogas, and N. Tentolouris, 2003, Atlas of the Diabetic Foot, John Willey and Sons Ltd, Chichester, 36-38 Katzung, B. G., 2001, Basic and Clinical Pharmacology, 8 th McGraw-Hill Companies, New York, 711-734, 754-791, 894-895 ed, The LeRoith, D., S. I. Taylor, and J. M. Olefsky, 2004, Diabetes Mellitus : A Fundamental and Clinical Text, 3 rd ed., Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia, 639-652 McEvoy, G. K. (Ed.), 2008, AHFS Drug Information, American Society of Health-System Pharmacists Inc, Bethesda, Electronic version Misnadiarly, 2006, Diabetes Mellitus : Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenal Gejala, Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi, Pustaka Populer Obor, Jakarta, 37-116 Morbach, S., 2004, Diagnosis, Treatment and Prevention of Diabetic Foot Syndrome, Paul Hartmann AG, Heidenheim, 6-31 105

106 Noer, M. S. (Ed.), 1996, Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, ed. 3, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 685-696 PERKENI, 2006, Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Indonesia 2006, 1-43 Roach, S. S., S. M. Ford, 2004, Introductory Clinical Pharmacology, 7 th ed., Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia, 489 Rovers, J. P., 1998, A Practical Guide To Pharmaceutical Care, American Pharmaceutical Association, Washington DC, 3 RSU Dr. Soetomo, 2008, Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian Ilmu Penyakit Dalam, ed. 3, Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo, Surabaya, 93 Sarwono, J., 2006, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta, 120 Setiabudy, R., 2007, Golongan Kuinolon dan Fluorokuinolon, dalam: Farmakologi dan Terapi, S. G. Gunawan, R. Setiabudy, Nafrialdi, dan Elysabeth (Eds.), ed. 5, Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI, Jakarta, 721 Spicer, W. J., 2003, Therapeutic Guidelines Antibiotic, 12th ed., Therapeutic Guidelines Limitted, Melbourne, 224 Suherman, S. K., 2007, Insulin dan Antidiabetika Oral, dalam: Farmakologi dan Terapi, S. G. Gunawan, R. Setiabudy, Nafrialdi, dan Elysabeth (Eds.), ed. 5, Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI, Jakarta, 481-495 Sukandar, E. Y., R. Andrajati, J. I. Sigit, I. K. Adnyana, A. P. Setiadi, dan Kusnandar, 2008, ISO Farmakoterapi, PT. ISFI Penerbitan, Jakarta, 26-36 Stockley, I. H., 2005, Drug Interactions, Pharmaceutical Press, London, Electronic version Strom, B. L.(Ed.), 2000, Pharmacoepidemiology, 3 rd ed., John Willey and Sons Ltd, Chichester, 463-481

107 Sweetman, S. (Ed.), 2007, Martindale : The Complete Drug Reference, 35 th ed., Pharmaceutical Press, London, Electronic version Thomas, M. J., and J. A. Thomas, 2003, Insulin and Oral Drugs for Diabetes Mellitus, in: Modern Pharmacology With Clinical Application, C. R. Craig and R. E. Stitzel (Eds.), 6 th ed., Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia, 766-775 Triplitt, C. L., C. A. Reasner, W. L. Isley, 2008, Diabetes Mellitus, in: Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, J. T. Dipiro, R. L. Talbert, G. C. Yee, G. R. Matzke, B. G. Wells, L. M. Posey (Eds.), 7th ed, The McGraw-Hill Companies, New York, 1205-1242 Umesh, M., 2005, Diabetes Mellitus & Hypoglycemia, in: Current Medical Diagnosis & Treatment, L. M. Tierney, S. J. McPhee, and M. A. Papadakis (Eds.), 44 th ed., The McGraw-Hill Companies, New York, 1170-1188 WHO, 2003, Introduction to Drug Utilization Research, World Health Organization, Geneva, 1-49 Wilson, D. D., 2008, McGraw-Hill s Manual of Laboratory & Diagnostic Tests, The McGraw-Hill Companies, New York, 149-152, 157, 287, 292, 294, 306-308, 319, 346, 366, 440, 452-453, 519-521, 565, 585-586, 589-590, 612-615