BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan teknologi yang sangat pesat, memaksa manusia untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era modern ini kedudukan wanita dan pria bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Jumlah rumah makan dan restoran di Bandung dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanah yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang tua.

BAB II FENOMENA KELUARGA DAHULU DAN SEKARANG. bekerja, peran istri yang bekerja terhadap keharmonisan keluarga, dan faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3. Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan dan loyalitas anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. di kota-kota maupun di desa-desa. Banyak keluarga mempunyai Pembantu Rumah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berbelanja melalui internet (online shopping). Maraknya fenomena online

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seperti kesehatan, ekonomi, sosial, maupun politik. Pergeseran peran tersebut terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. mencari dan menemukan pasangan hidup yang akhirnya akan. (Huvigurst dalam Hurlock, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Dalam hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. ( kekuatan posisi tawar (Bargaining Power) yang sejajar dengan pengusaha dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pekerja atau buruh. Oleh karena itu seorang tenaga kerja sebagai subyek

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA)

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. adalah asset suatu organisasi karena tanpa adanya sumber daya manusia maka

BAB I PENDAHULUAN. perempuan yang bekerja di luar rumah sepertinya tidak jauh berbeda. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. gratis kepada konsumen misalnya telepon gratis, internet gratis, dan lain-lain.


BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. zaman sekarang dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh kaum pria.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang secara pesat, baik yang bersifat positif maupun negatif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. rumah adalah ayah, namun seiring dengan berkembangnya zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi masyarakat pantai dimana keterlibatan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Zaman semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. peran sosial dimana dapat bekerja sesuai dengan bakat, kemampuan dan. antara tugasnya sebagai istri, ibu rumah tangga.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stefanus&Saputra (2010)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maha Esa kepada setiap makhluknya. Kelahiran, perkawinan, serta kematian

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, sebagai wadah

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB III PEMBAHASAN. telah penulis lakukan di Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keadaan ekonomi yang kurang baik membuat setiap keluarga di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

BAB 6 PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang ditinjau secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-18 muncul revolusi industri di Eropa, kemudian diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai dan pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyamakan persepsi antar sesama manusia. Dengan

8. Sebutkan permasalahan apa saja yang biasa muncul dalam kehidupan perkawinan Anda?...

2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA

BAB IV ANALISIS. Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. dampak terjadinya krisis keuangan global tahun 1998 menyebabkan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengusaha. Hal ini menyebabkan para pengusaha harus meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pekerjaan yang selama ini jarang bahkan ada yang sama sekali belum pernah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut

BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT. bekerja. Dampak dari masalah work family conflict yang berasa dari faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Sejak awal tahun 70-an, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, manusia membutuhkan sesuatu. keceriaan merupakan kebutuhan yang mendasar pada manusia.

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini keberadaan pembantu rumah tangga sangat diperlukan yang diakibatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dunia pariwisata di Lampung tidak terlepas dari dukungan

Bab 1. Pendahuluan. Dalam sebuah organisasi, pengakuan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Anak Jalanan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istimewa Yogyakarta. Data profil kependudukan Daerah Istimewa Yogyakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Persaingan dan tuntutantuntutan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki peran

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan teknologi yang sangat pesat, memaksa manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Perubahan-perubahan tersebut telah menggeser fungsi-fungsi sumber daya manusia seperti komunitas kecil yakni keluarga, dengan kesibukan yang melanda, sehingga mereka membutuhkan peran pengganti yakni pembantu rumah tangga yang dapat membantu mengurus pekerjaan rumah. Pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga (PRT) banyak dikerjakan oleh seorang perempuan yang mempunyai status sosial ekonomi rendah dan berlatar belakang pendidikan rendah. Menurut survei dari Organisasi Perburuhan Internasional terdapat fakta bahwa di dalam ekonomi Indonesia, pekerja rumah tangga merupakan sektor yang penting dan terus berkembang. Semakin banyak perempuan-perempuan Indonesia di kawasan perkotaan masuk ke lapangan kerja, pada akhirnya menimbulkan permintaan yang tinggi dan terus berkembang terhadap pekerja rumah tangga untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas seperti memasak, membersihkan, mencuci. 1 1 www.ilo.org, Pekerja Rumah Tangga di Indonesia, 13 November 2009 1

Pekerja rumah tangga merupakan salah satu pekerjaan dari sekian banyaknya pekerjaan yang paling dibutuhkan di Indonesia apalagi di dalam sebuah keluarga. Jumlah pekerja rumah tangga tahun 2010 merupakan kelompok pekerja perempuan terbesar secara global lebih dari 100 juta pekerja rumah tangga di dunia. Jumlah pekerja rumah tangga di Indonesia 10.744.887 1 karena 6% dari rumah tangga kelas menengah dan menengah atas mempekerjakan PRT. 2 Seiring dengan adanya perkembangan zaman, tingkat kebutuhan akan pembantu rumah tangga semakin meningkat, hal ini dilihat dari banyaknya jasa penyaluran pembantu yang tidak hanya menyalurkan pembantu untuk masyarakat dalam negeri saja, melainkan juga ke negara-negara tetangga. Idealnya jasa penyaluran ini turut memberikan pengetahuan/wawasan serta memberikan perlindungan terhadap hak-hak dan pembangunan komitmen pembantu rumah tangga untuk menjalankan kewajibannya dalam bekerja dengan majikannya. Keberadaan seorang pembantu rumah tangga di dalam sebuah keluarga inti bisa dikatakan sangat berperan penting bagi seorang majikan yang sibuk untuk mengerjakan semua kegiatan rumah tangga. Seseorang manusia memutuskan untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga biasanya disebabkan oleh terjadinya krisis ekonomi yang ditandai dengan kenaikan sembako secara tajam sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari pun terasa semakin berat. 2 www. kalyanamitra.or.id, Pernyataan Sikap Bersama Peringatan Hari Pekerja Rumah Tangga Indonesia, 15 Februari 2012 2

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia yang lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. (Suratman, dkk. 2013:85) Dengan adanya kedudukan manusia sebagai makhluk sosial, maka manusia mampu menciptakan macam-macam kelompok, yakni seperti keluarga, masyarakat, serta organisasi sosial lainnya. Dengan adanya bermacam-macam kelompok tadi, maka terciptanya sebuah bentuk hubungan, yakni hubungan antara satu orang dengan orang lain (antarpribadi), termasuk disini adalah hubungan antara majikan dan pembantu rumah tangga. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Pada kenyataannya, manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain (antarpribadi). Unsur saling memerlukan muncul karena setiap manusia sebagai anggota masyarakat tidak bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhannya tanpa bantuan anggota lainnya. (Suratman, dkk. 2013:134) Di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, hubungan antarpribadi memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan masyarakat, terutama ketika hubungan antarpribadi itu mampu memberi dorongan kepada orang tertentu yang berhubungan dengan perasaan, pemahaman informasi, dukungan dan berbagai bentuk 3

komunikasi yang mempengaruhi ciri diri orang serta membantu orang untuk memahami harapan-harapan orang lain. (Bungin, 2011:266) Keberhasilan komunikasi ditandai oleh adanya persamaan persepsi terhadap makna atau membangun makna (construct meaning) secara bersama pula. Berlangsungnya komunikasi juga menyebabkan terjadinya hubungan antara penyampai pesan dengan penerima pesan. (Hidayat, 2012: 2) Komunikasi mempunyai banyak tujuan antara lain untuk mendukung identitas diri, membangun kontak sosial dengan orang sekitar, menyelesaikan tugas-tugas, memupuk hubungan dengan orang lain. (Mulyana, 2007:4) Menurut Hidayat dalam komunikasi antarpribadi dan medianya, terdapat bentuk komunikasi salah satunya adalah komunikasi antarpribadi. Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi dengan tatap muka dan dapat juga melalui media seperti telepon, internet atau media lainnya, yang terjadi antara dua orang. Komunikasi antarpribadi sangat efektif dalam mengubah sikap atau perilaku karena satu sama lainnya terlibat komunikasi yang tinggi. (Hidayat, 2012: 38) Komunikasi antarpribadi yang diterapkan dengan baik sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian (sumber daya manusia) terutama untuk menjaga loyalitas seseorang. Menurut Sedarmayanti (2013:205) pemeliharan sumber daya manusia dimaksudkan sebagai suatu kegiatan untuk mempertahankan stamina sumber daya manusia dalam melakukan pekerjaan, dengan demikian yang bersangkutan tidak 4

mengalami gangguan kerja selama melakukan tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu, seorang majikan harus memperhatikan kesejahteraan karyawannya (pembantu rumah tangga) baik dalam bentuk material maupun nonmaterial karena pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan yang semakin lama semakin bertambah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh majikan untuk menjaga loyalitas pembantu rumah tangga adalah menciptakan perhatian dan komunikasi yang baik. Menurut Sedarmayanti (2013:205) sumber daya manusia yang kurang mendapat perhatian dan pemeliharaan hubungan akan menimbulkan keresahan, turunnya semangat dan kegairahan kerja, merosotnya loyalitas dan prestasi yang bersangkutan. Fungsi pemeliharaan sumber daya manusia adalah sebagai nilai tambah yang diberikan kepada sumber daya manusia dalam pemeliharaan fisik, jiwa dan raganya. Fungsi pemeliharaan ini dapat memacu sumber daya manusia untuk bekerja tekun, giat, baik dan menguntungkan perusahaan dalam hal ini adalah majikan, kemudian seperti yang sudah dijelaskan diatas, guna menciptakan sebuah loyalitas, seorang majikan harus mampu melakukan komunikasi dengan baik, karena tanpa adanya komunikasi yang baik, seorang karyawan (pembantu rumah tangga) merasa tidak dihiraukan, instruksi tidak dipahami dan informasi penting tidak tersampaikan. Menurut Wjs. Poerwadarminta, (2002:492) dalam Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, loyal adalah patuh, setia. Sama dengan halnya perusahaan, apabila seorang majikan mempekerjakan pembantu rumah tangga, seorang majikan harus mampu memberikan perlindungan keselamatan, kesehatan, keamanan serta fasilitas- 5

fasilitas yang memadai, maka kesetiaan (loyalitas) pembantu rumah tangga terhadap majikan akan semakin besar, serta timbul sebuah dorongan yang menyebabkan karyawan melakukan pekerjaan menjadi lebih giat lagi. Seperti halnya perusahaan, pekerja rumah tangga adalah aset yang harus dipelihara dan dijaga keselamatannya, dengan adanya jaminan keselamatan, keamanan, dan kesehatan selama bekerja, mereka tentu akan memberikan kepuasan dan menjaga loyalitas mereka terhadap majikan. Menurut Nitisemito, (1991:167) dalam Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, fasilitas-fasilitas yang diterima oleh karyawan sehingga karyawan mau bekerja dengan baik dan tetap loyal, seperti halnya perusahaan, majikan harus memberikan imbalan yang sesuai kepada pembantu rumah tangga. Semua itu tergantung pada situasi dan kondisi serta tujuan yang ingin dicapai. Terdapat beberapa cara, yakni: a. Gaji yang cukup b. Memberikan kebutuhan rohani c. Sesekali perlu menciptakan suasana santai d. Menempatkan karyawan pada posisi yang tepat e. Memberikan kesempatan pada karyawan untuk maju f. Memperhatikan rasa aman untuk menghadapi masa depan g. Mengusahakan karyawan untuk mempunyai loyalitas h. Sesekali mengajak karyawan berunding 6

i. Memberikan fasilitas yang menyenangkan. Loyalitas karyawan merupakan suatu hal yang penting bagi seorang atasan atau majikan, yang apabila komunikasi antarpribadi selalu dijalankan atau dibina dengan baik maka akan menciptakan sebuah ikatan yang dimana keduanya tidak dapat dipisahkan. Seperti sebuah kasus yang pernah terjadi di Bekasi pada tanggal 9 September 2013 silam, dimana seorang pembantu yang bernama Suari 45 tahun berani menyelamatkan anak majikannya berusia 1,5 tahun dari sergapan penjahat yang masuk rumah secara tiba-tiba. Pada waktu kejadian, dirumah hanya tinggal Suari yang menjaga buah hati majikannya karena sang majikan telah berangkat kerja. Sadar akan nyawanya terancam, wanita tersebut langsung meraih anak majikannya dan berlari naik keatas kamar dan berteriak minta tolong sehingga membuat para kawanan perampok panik lalu melarikan diri. 3 Memiliki karyawan dengan loyalitas yang tinggi adalah harapan semua majikan, oleh karena itu loyalitas dapat merupakan suatu dasar bagi seorang karyawan untuk dapat memberikan pengabdian karena secara langsung timbul rasa memiliki diantara kedua belah pihak. Dalam penelitian ini, penulis memilih Kota Tangerang sebagai lokasi dimana penelitian ini dapat berjalan, karena kota Tangerang merupakan kota strategis yang mampu memberikan kemajuan pembangunan yang begitu pesat terutama dalam 3 http://poskotanews.com/2013/09/09 7

pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, penghijauan serta penyediaan lapangan kerja yang dinilai sangat berhasil sehingga aspek kehidupan di masyarakat kota Tangerang semakin meningkat, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pola atau cara hidup serta kebutuhan hidup individu. Perubahan-perubahan seperti itulah yang membuat seorang manusia lebih banyak menghabiskan waktu dan tenaganya untuk bekerja. Perubahan bentuk hidup seringkali membuat keluarga yakni pasangan suami istri mempunyai aktivitas di luar rumah yang mengakibatkan kegiatan rumah tangga tidak berjalan dengan baik, sehingga timbul keinginan untuk mempekerjakan pembantu rumah tangga. Hal inilah yang membuat penulis ingin meneliti tentang bagaimana penerapan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh seorang majikan agar pembantunya tetap loyal, sehingga para majikan dapat melakukan aktivitasnya di luar rumah dengan baik. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana penerapan komunikasi antarpribadi majikan dalam menjaga loyalitas seorang pembantu rumah tangga? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana penerapan komunikasi antarpribadi majikan dalam menjaga loyalitas seorang pembantu rumah tangga. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis 8

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan pemahaman tentang penerapan komunikasi antarpribadi dalam menjaga loyalitas pembantu rumah tangga. 1.4.2 Manfaat Praktis Penulis mengharapkan melalui penelitian ini dapat menambah wawasan serta memberikan arahan kepada majikan mengenai tata cara berkomunikasi yang baik kepada pembantu rumah tangga. 9