TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT. Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT)

dokumen-dokumen yang mirip
Jaringan VSat. Pertemuan X

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM TELEKOMUNIKASI SATELIT

BAB III IMPLEMENTASI JARINGAN VSAT

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN

BAB III IMPLEMENTASI VSAT PADA BANK MANDIRI tbk

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi bagi Negara - negara yang mempunyai rintangan - rintangan alamiah,

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

ANALISIS PARAMETER BER DAN C/N DENGAN LNB COMBO PADA TEKNOLOGI DVB-S2

Satelit. Pertemuan XI

Media Transmisi Jaringan

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom

Analisis Parameter Ber Dan C/N Dengan Lnb Combo Pada Teknologi Dvb-S2

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

BAB IV SATELLITE NEWS GATHERING

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan seperti bisnis, perdagangan, rumah tangga, industri, dan

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

ANALISA KEHANDALAN JARINGAN VSAT IP DITINJAU DARI DELAY, DATA RATE DAN SERVICE LEVEL

SEBAGAI REMOTE DENGAN TEKNOLOGI VSAT IP

ANALISA INTERFERENSI FM TERHADAP LINK TRANSMISI SATELIT INTERMEDIATE DATA RATE

PENGENALAN TEKNOLOGI VSAT (VERY SMALL APERTURE TERMINAL)

CARA KERJA SATELIT. Dalam hal perencanaan frekuensi ini (frequency planning), dunia dibagi menjadi 3, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu

ANALISIS KINERJA JARINGAN VSAT PADA STASIUN KLIMATOLOGI BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA SEMARANG

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: ANALISA TRAFIK SCADA DAN VOICE PADA VSAT

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

BAB III RADIO MICROWAVE

ANALISA LINK BUDGET PADA KOMUNIKASI SATELIT VSAT POINT TO POINT BANK MANDIRI tbk CABANG PADANG KE STASIUN BUMI CIPETE JAKARTA TUGAS AKHIR

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN TUGAS AKHIR

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

Pendahuluan Secara tradisional, pengembangan- pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi selama ini menggunakan teknologi terrestrial, tetapi

BAB V. ARAH PENGEMBANGAN e-government PROVINSI RIAU

PENGGUNAAN VSAT UNTUK WIDE AREA NETWORK (WAN) Oleh : Lilik Eko Nuryanto, Ir. Dosen TI - STMIK Dian Nuswantoro Semarang

BAB IV PERENCANAAN JARINGAN TRANSMISI GELOMBANG MIKRO PADA LINK SITE MRANGGEN 2 DENGAN SITE PUCANG GADING

Bagaimana ber-internet di tengah mahalnya Tarif Telepon?

KOMUNIKASI SATELIT UNTUK MENINGKATKAN JARINGAN INFORMASI DI DAERAH TERTINGGAL. 1) Teknik Elektro, Universitas Al Azhar Indonesia

Pertemuan 2 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

ASSESMENT CLO 3 - RMG PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

ANALISIS PENGARUH REDAMAN HUJAN PADA TEKNOLOGI VSAT SCPC TERHADAP LINK BUDGET ARAH UPLINK DAN DOWNLINK

LABORATORIUM SWTICHING &TRANSMISI MODUL PRAKTIKUM KOMUNIKASI SATELIT DISUSUN OLEH: WAHYU PAMUNGKAS, ST

Pokok Bahasan 7. Satelit

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST.

BAB 4 ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN

PT. PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perangkat yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver melalui suatu sistem

ANALISA KELAYAKAN JARINGAN VSAT PADA BANK MANDIRI DENGAN METODE AKSES CDMA

BAB II SISTEM KOMUNIKASI VSAT. Sistem komunikasi VSAT adalah salah satu aplikasi dari sistem

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

BAB 11 MICROWAVE ANTENNA. Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

BAB II DASAR TEORI. frekuensi yang berbeda ke stasiun bumi penerima. yang disebut TWTA (Travelling Wave Tube Amplifier) atau SSPA

BAB IV LINK BUDGET ANALYSIS PADA JARINGAN KOMUNIKASI

BAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL

ANALISA PERBANDINGAN DIAMETER ANTENA PENERIMA TERHADAP KINERJA SINYAL PADA FREKUENSI KU BAND

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

BAB III PERENCANAAN MINILINK ERICSSON

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

Jenis media transmisi

Makalah Seminar Kerja Praktik SATELLITE NEWS GATHERING (SNG) PADA OUT BROADCAST LPP TVRI PUSAT JAKARTA

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEHANDALAN JARINGAN VSAT IP DITINJAU DARI DELAY, DATA RATE DAN SERVICE LEVEL SKRIPSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG

SATELIT I WAYAN ANGGA MEI SEDANA YOGA TEKNIK ELEKTRO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MAKALAH SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

BAB III LANDASAR TEORI

I. PENDAHULUAN. telekomunikasi ke arah teknologi konektivitas nirkabel. Perkembangan teknologi

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sistem Komunikasi Satelit

ANALISIS PENGKODEAN MODEM VSAT TERHADAP PERFORMANSI BER PADA SISTEM SCPC

Setelah mengikuti bab ini, peserta diharapkan mampu: 1. Memahami dan menjelaskan tentang sistem jaringan komputer, fungsi dan manfaatnya. 2.

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

KOMUNIKASI DATA MAKALAH. Disusun sebagai Tugas Pada Matakuliah Pengantar Teknologi Telematika. Oleh: Bidadariana Yunia Utami Putri

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT

ANALISIS PENGARUH WARNA ANTENA PARABOLA TERHADAP PARAMETER C/N PADA APLIKASI DVB-S

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dukungan yang diberikan

Kata Kunci : Radio Link, Pathloss, Received Signal Level (RSL)

BAB 2 TEORI DASAR Very Small Aperture Terminal (VSAT)

PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER DENGAN METODE OPEN LOOP SQUARE RESONATOR UNTUK MICROWAVE LINK

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

9/6/2014. Medium Transmisi. Sesi 3. Guided Media, yakni medium yang menggunakan kabel sebagai medium transmisinya. Ada tiga tipe kabel:

Gambar 2.1 Konfigurasi Sistem Komunikasi Satelit [2]

ANALISIS UNJUK KERJA RADIO IP DALAM PENANGANAN JARINGAN AKSES MENGGUNAKAN PERANGKAT HARDWARE ALCATEL-LUCENT 9500 MICROWAVE PACKET RADIO (MPR)

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

Transkripsi:

TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) Disusun Oleh : Tommy Hidayat 13101110 S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2017

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang teknologi VSAT (Very Small Aperture Terminal) dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca dan menambah wawasan pembaca di bidang teknologi telekomunikasi. Purwokerto, 10 Januari 2017 Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat, terutama teknologi di bidang telekomunikasi. Teknologi telekomunikasi tidak lepas dari penggunaan bantuan teknologi berbasis satelit atau sering di kenal dengan teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT). Pada era informasi global memerlukan informasi yang cepat dan akurat. Hal ini perlu didukung oleh infrastruktur yang handal dan mudah diimplementasikan. Di Indonesia, penggunaan infrastruktur jaringan telekomunikasi satelit VSAT merupakan pilihan tepat, mengingat Indonesia terdiri dari banyak pulau yang tersebar sehingga sulit dijangkau oleh teknologi komunikasi microwave maupun jaringan kabel. Selain kurang efektif, jaringan microwave maupun kabel tidak efisien karena instalasinya memakan waktu lama dan menelan biaya besar. Di samping itu, keduanya sangat rentan terhadap gangguan, sedangkan cakupan areanya pun sangat terbatas karena kendala geografis. Teknologi berbasis satelit atau sering dikenal VSAT merupakan salah satu teknologi yang sampai sekarang sangat populer digunakan untuk sistem telekomunikasi di seluruh dunia. Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) merupakan salah satu teknologi yang mendukung dalam pengiriman informasi ini. VSAT merupakan perangkat sistem komunikasi satelit dengan antena berbentuk parabola yang berdiameter hingga 4 meter, yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung ke hub sentral melalui satelit. Teknologi ini sangat sesuai untuk sistem komunikasi yang terpisah jauh secara geografis, apabila dibandingkan dengan jaringan kabel yang memiliki kekurangan seperti cakupan area yang terbatas serta instalasi yang membutuhkan biaya yang besar dengan waktu yang cukup lama. Secara umum, diameter antena VSAT pada pelanggan berbeda-beda tergantung kebutuhan pelanggan itu sendiri. Umumnya untuk pelanggan mobile menggunakan antena VSAT berdiameter 1,2 meter sedangkan untuk aplikasi perkantoran digunakan antena VSAT berdiameter 1,8 meter. Namun demikian, ada juga beberapa

aplikasi di perkantoran yang menggunakan antena VSAT berdiameter 1,2 meter 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa itu pengertian VSAT? 2. Apa saja perangkat VSAT? 3. Bagaimana sistem kerja VSAT? 4. Apa manfaat penggunaan VSAT? 1.3. Tujuan 1. Mengetahui pengertian VSAT 2. Mengetahui jenis perangkat yang digunakan dalam VSAT 3. Mengetahui sistem kerja VSAT 4. Mengetahui manfaat pengunaan VSAT 1.4. Manfaat 1. Menambah pengetahuan pembaca tentang teknologi VSAT 2. Menambah pustaka ilmiah tentang VSAT

BAB II ISI A. Pengertian VSAT VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan terminal-terminal stasiun bumi satelit kecil yang menggunakan antena berdiameter antara 0,9 sampai dengan 3,8 meter yang digunakan untuk melakukan pengiriman data, gambar maupun suara via satelit. Pada awalnya teknologi satelit membutuhkan antena-antena besar dan hanya dapat menghubungkan point-to-point. Komunikasi satelit pada saat itu masih sangat terbatas untuk kapasitas besar saja, sehingga biayanya sangat mahal dan hanya digunakan untuk keperluan tertentu seperti untuk operator telekomunikasi, trunking, microwave back-up, dan pelayanan telekomunikasi pada daerah terpencil. Dengan munculnya VSAT, sistem komunikasi satelit saat ini selain melayani pengguna bisnis juga dapat melayani pengguna personal (rumah). VSAT masuk pertama kali ke Indonesia tahun 1989 seiring dengan bermunculannya bank-bank swasta yang sangat membutuhkan sistem komunikasi online seperti ATM (Automated Teller Machine). Penggunaan infrastruktur jaringan telekomunikasi VSAT oleh perusahaan ataupun instansi pemerintah yang memiliki kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dirasakan lebih efektif dibanding teknologi microwave maupun jaringan kabel. Selain kurang efektif, jaringan microwave maupun kabel juga kurang efisien karena instalasinya memakan waktu lama dan menelan biaya besar. Keduanya sangat rentan terhadap gangguan, sedangkan cakupan areanya pun sangat terbatas karena kendala geografis. Teknologi VSAT merupakan solusi dengan cost efektif untuk hubungan jaringan komunikasi independen dengan jumlah besar dengan site-site yang tersebar. VSAT menawarkan value added service berbasis satelit seperti: Internet, data, LAN, voice/fax dan dapat menyediakan jaringan komunikasi private/public serta layanan multimedia. Pada umumnya VSAT diletakan langsung di site pengguna. Seorang end user VSAT memerlukan perangkat untuk menghubungkan komputernya

dengan antena luar yang mempunyai transceiver. Transceiver menerima atau mengirim sinyal ke transponder satelit di angkasa. Satelit menerima sinyal dari bumi, menguatkan dan mengirimkan kembali sinyal ke bumi. B. Arsitektur Jaringan VSAT Dalam sebuah system jaringan VSAT, element jaringannya dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu : 1. Ground segment; yaitu element jaringan VSAT yang berada di bumi, yang terdiri dari HUB, dan terminal VSAT itu sendiri. 2. Space segment, yaitu element jaringan VSAT yang terdapat di langit, yang terdiri dari satelit, dalam hal ini digunakan satelit GEO (Geosynchronous Earth Orbit). Gambar 1.0 Arsitektur Jaringan VSAT VSAT memiliki kemampuan untuk menerima maupun mengirimkan sinyal melalui satelit kepada VSAT lain pada jaringan tersebut. Bergantung pada teknologi apa yang digunakan, sinyal akan dikirimkan lewat satelit ke hub station yang juga berfungsi sebagai pusat monitor, atau sinyal langsung dikirimkan ke VSAT lain dan hub digunakan hanya untuk mengawasi dan mengontrol, atau juga sinyal dikirimkan dari VSAT yang satu ke VSAT lainnya secara langsung tanpa menggunakan Hub. VSAT dapat mendukung kebutuhan komunikasi apapun, baik berupa suara, data, ataupun konferensi video.

C. Perangkat VSAT 1. Outdoor Unit (ODU) ODU adalah sebuah transceiver yang diletakkan ditempat terbuka sehingga dapat secara langsung menerima sinyal dari satelit. ODU terdiri atas antena dan RadioFrequency Transmitter (RFT) yang terdiri dari Low Noise Amplifier (LNA), Solid Stated Power Amplifier (SSPA), Up/Down Converter. 2. Antena Antena berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena yang dipakai dalam komunikasi VSAT yaitu sebuah solid dish antena berbentuk parabola dengan jenis antena offset. Fungsi antena pada komunikasi VSAT adalah sebagai berikut : Memancarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang mana besar frekuensinya dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz. Menerima gelombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang mana besar frekuensinya dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz. Bagian antena terdiri atas reflektor, feedhorn, dan penyangga. Ukuran diameter piringan antena atau dish VSAT berkisar antara 1,8 meter sampai 3,8 meter. Ukuran dish sebanding dengan kemampuan antena untuk menguatkan sinyal. Gambar 1.1 Antenna VSAT

3. Low Noise Amplifiers (LNA) LNA berfungsi memberikan penguatan terhadap sinyal yang datang dari satelit melalui antena dengan noise yang cukup rendah dan bandwidth yang lebar. Lemahnya sinyal dari satelit yang diterima oleh LNA disebabkan oleh faktor berikut : Jauhnya letak satelit, sehingga mengalami redaman yang cukup besar disepanjang lintasannya. Keterbatasan daya yang dipancarkan oleh satelit untuk mencakup wilayah yang luas. Untuk dapat memberikan sensitivitas penerimaan yang baik, maka LNA harus memiliki noise temperatur yang rendah dan mempunyai penguatan /gain yang cukup tinggi (Gain LNA = 50 db). LNA harus sanggup bekerja pada band frekuensi antara 3,7 GHZ sampai dengan 4,2 GHz (bandwidthnya 500 MHz). 4. Solid State Power Amplifier (SSPA) SSPA berfungsi untuk memperkuat daya sehingga sinyal dapat dipancarkan pada jarak yang jauh. SSPA ini merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi pancar (transmite side) yang merupakan penguat daya frekuensi sangat tinggi dalam orde Gega Hertz. Tujuan penggunaan SSPA adalah untuk memperkuat sinyal RF pancar pada band frekuensi 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz dari Ground Communication Equipment (GCE) pada suatu level tertentu yang jika digabungkan dengan gain antena akan menghasilkan daya pancar (EIRP) yang dikehendaki ke satelit. 5. Up / Down Converter Up Converter berfungsi untuk mengkonversi sinyal Intermediate frequency (IF) atau sinyal frekuensi menengah dengan frekuensi centernya sebesar 70 MHz menjadi sinyal RF Up link (5,925 6,425 GHz). Sedangkan down converter berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down link (3,7MHz 4,2 MHz) menjadi sinyal Intermediate Frequency (IF) dengan frekuensi center sebesar 70 MHz.

6. Indoor Unit (IDU) Modem VSAT merupakan perangkat indoor yang berfungsi sebagai modulator dan demodulator. Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi ke dalam sinyal IF pembawa yang dihasilkan oleh synthesizer. Frekuensi IF besarnya mulai dari 52 MHz sampai 88 MHz dengan frekuensi center 70 MHz. Sedangkan demodulasi adalah proses memisahkan sinyal informasi digital dari sinyal IF dan meneruskannya ke perangkat terestrial yang ada. D. Keuntungan dan Kerugian VSAT Beberapa keuntungan dari penggunaan VSAT antara lain adalah : 1. Jangkauan luas, karena menggunakan satelit GEO, maka untuk menjangkau seluruh permukaan bumi cukup digunakan 3 buah satelit. 2. Fleksible, terminal VSAT dapat dipasang dan dikurangi dengan mudah dan cepat serta dapat dipasang di mana saja. 3. Cocok untuk digunakann pada daerah dengan kondisi geografis yang susah digunakannya kabel dan terresterial seperti kepulauan yang luas dan banyak. 4. Bandwidth yang digunakan dalam komunikasi satelit cukup lebar, cocok untuk komunikasi broadband. Dalam hal biaya, sulit dibandingkan antara VSAT dengan layanan terresterial. Terresterial selalu memperhitungkan jarak dan kapasitas, sementara VSAT hanya memperhitungkan kapasitas, jauh maupun dekat jarak yang ditempuh tidak masalah. Pada VSAT biaya investasi awal tinggi namun abonemen akan semakin turun setiap client bertambah. Berbeda dengan layanan terresterial yang memerlukan tambahan investasi dan biaya operasional setiap kali client bertambah. Kerugian system VSAT antara lain adalah : 1. Jarak satelit dan bumi yang relative jauh mengakibatkan adanya delay propagasi yang signifikan. 2. Rentan tehadap kondisi cuaca dan atmosfer bumi. 3. Biaya setup awal sebuah system satelit sangat mahal.

E. Manfaat VSAT Dengan teknologi VSAT yang semakin maju, komunikasi antar pulau di Indonesia akan menjadi semakin mudah, murah dan efisien. Mudah, karena tidak terhalangi lautan maupun topografi bumi. Murah, karena jauh atau dekat biayanya sama. Pemanfaatan untuk Internet dan ISDN (Integrated Services Digital Network) juga akan menjadi lebih optimal dan murah. Kelebihan VSAT dibandingkan saluran kabel, selain lebih murah biayanya, juga andal, dengan bandwidth lebar dan sistem transmisi paket data. VSAT juga berfungsi sebagai substitusi atau pengganti line telepon dan gelombang mikro (microwave). Kemampuan VSAT dalam transfer data, suara dan video sangat bagus karena bandwidth yang lebar. Dengan memanfaatkan teknik kompresi yang baik, gambar dan suara semakin mudah ditransfer dengan biaya murah. Teknologi VSAT dapat dimanfaatkan untuk mempermudah telekomunikasi di banyak industri dan bisnis. Bidang bisnis yang sangat membutuhkan antara lain perbankan (misalnya komputerisasi online), perusahaan pengeboran minyak, penerbangan, distribusi barang dan jasa, bisnis perkayuan dan lain-lain.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN 1. VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan terminal-terminal stasiun bumi satelit kecil yang menggunakan antena berdiameter antara 0,9 sampai dengan 3,8 meter yang digunakan untuk melakukan pengiriman data, gambar maupun suara via satelit. 2. Perangkat VSAT terdiri dari ODU yaitu meliputi Antena, LNA, SSPA, Up Converter, dan IDU yaitu Modem. 3. Cara kerja VSAT secara singkat VSAT memiliki kemampuan untuk menerima maupun mengirimkan sinyal melalui satelit kepada VSAT lain pada jaringan tersebut. Bergantung pada teknologi apa yang digunakan, sinyal akan dikirimkan lewat satelit ke hub station yang juga berfungsi sebagai pusat monitor, atau sinyal langsung dikirimkan ke VSAT lain dan hub digunakan hanya untuk mengawasi dan mengontrol, atau juga sinyal dikirimkan dari VSAT yang satu ke VSAT lainnya secara langsung tanpa menggunakan Hub. 4. Manfaat VSAT Pemanfaatan untuk Internet dan ISDN (Integrated Services Digital Network) juga akan menjadi lebih optimal dan murah. Teknologi VSAT dapat dimanfaatkan untuk mempermudah telekomunikasi di banyak industri dan bisnis. Bidang bisnis yang sangat membutuhkan antara lain perbankan (misalnya komputerisasi online), perusahaan pengeboran minyak, penerbangan, distribusi barang dan jasa, bisnis perkayuan dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA 1. Anonym https://belajarvsat.wordpress.com/ 2. Anonym https://glagahs.com/2012/05/25/teknologi-vsat/ 3. Anonym http://www.dinus.ac.id/artikel/vsat-new.htm 4. Anonym http://catatanteknologiku.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-vsat.html