BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia kebutuhan manusia. Indonesia merupakan negara maritim yang

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH PSAK 34: KONTRAK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan konstruksi adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembangunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

01 Pernyataan ini harus diterapkan pada akuntansi untuk kontrak konstruksi di dalam laporan keuangan kontraktor.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

BAB 4 PEMBAHASAN. Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KONSTRUKSI PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

AKUNTANSI KONSTRUKSI UNTUK PERUSAHAAN PROPERTY DAN DEVELOPER. Andriani Widiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

AKUNTANSI KONSTRUKSI UNTUK PERUSAHAAN PROPERTY DAN DEVELOPER. Andriani Widiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Standar Akuntansi Keuangan sebagai suatu pedoman dalam penyusunan

Pendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II LANDASAN TEORI. tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor yang mencakup seluruh aspek kehidupan rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian di Indonesia mengalami perubahan ke arah yang lebih

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu usaha yang dilaksanakan suatu negara dalam

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

BAB I PENDAHULUAN. ada habisnya dan semakin berkembang. Apabila orientasi perusahaan adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. lagi persaingan juga semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha memperoleh

BAB II LANDASAN TEORITIS

Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 30 November 2010 oleh

PENGAKUAN PENDAPATAN DENGAN PENDEKATAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PT. BENTAN SONDONG TANJUNGPINANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada

BAB II LANDASAN TEORI. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 34 (REVISI 2010) ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI PT. TPHE

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada CV. Samudera Konstruksi Palembang Berdasarkan PSAK No. 34

Owner (Pemilik Proyek)

BAB 1 PENDAHULUAN. guna mencapai tujuan perusahaan tersebut. Dalam operasional perusahaan,

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 04 /P/BPH MIGAS/II/2005 TENTANG

I. PENDAHULUAN. hidup (going concern) melalui usahanya dalam mencari laba yang sebesarbesarnya

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

BAB II LANDASAN TEORI. atau menetapkan kewajiban bagi yang ingkar janji disertai sanksi untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Suci Anggreani Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II LANDASAN TEORI. Kontrak Jangka Panjang (Konstruksi) penjualan terjadi (proses pengiriman) karena saat itu resiko penjualan dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

.KONSEP PENGAKUAN PENDAPATAN DENGAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN UNTUK KONTRAK KONSTRUKSI. Sri Supadmini *) Abstrak

EVALUASI AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI KOTA JAMBI

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Kontrak Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau

BAB 2 LANDASAN TEORI. Salah satu pertimbangan yang paling mendasar bagi pihak yang akan

ENTITAS ANAK TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN LABA RUGI BERDASARKAN PSAK NO. 23 PERIODE:

BAB I PENDAHULUAN. agar waktu pengerjaan tidak meleset dari yang sudah direncanakan.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah distribusi seringkali menjadi kendala terbesar terutama bagi perusahaan yang

DAFTAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 PSAK / ISAK / PPSAK UMUM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) mendefinisikan

PSAK 57 (REV. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Konstruksi Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada PT. Martimbang Utama Palembang

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat mengelola usahanya dengan baik, karena pada masa sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. dapat untuk tetap bertahan dan berkembang di dalam kemajuan perekonomian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. beralamat di Rukan komplek malibu Blok J No. 5 City Resort Jl. Kamal raya Outer

PSAK 57 (Rev. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat

Pengantar 04/06/2015 PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 20 BIAYA RISET DAN PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. ISAK 8 merupakan panduan untuk menentukan apakah suatu perjanjian

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dan kinerja perusahaan. Salah satu unsur yang sangat. pekerjaan yang diselesaikan dalam tiap periode

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perjanjian Konstruksi Real Estat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konsultan ahli tehnik. Pada usaha ini perusahaan melakukan pembangunan

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil dan juga perkembangan di sektor industri yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT BARAMULTI SUKSESSARANA TBK

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang timbul dalam setiap proyek konstruksi, salah satunya adalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan tersebut tercermin dengan pencapaian tingkat laba yang diperoleh

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses Perkenalan / Prakualifikasi. ditandatangani oleh direktur.

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Tidak Berwujud

PSAP NO 08 AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

BAB II LANDASAN TEORI. International Accounting Standards (IAS) / International Financial. Reporting Standards (IFRS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dekade 1980-an sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menghadapi persaingan antar perusahaan dalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian suatu negara tak lepas oleh sumber daya alam sebagai penyedia kebutuhan manusia. Indonesia merupakan negara maritim yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan. Industri galangan kapal merupakan usaha di bidang maritim yang kegiatannya membangun kapal baru, pemeliharaan kapal, perbaikan kapal, dll. Pertumbuhan industri galangan kapal seiring dengan pesatnya pertambangan besi dan baja serta kemajuan dalam teknologi permesinan pada akhir abad 18 dan awal abad 19. Hal ini menjadikan industri galangan kapal mengalami kemajuan yang pesat hingga saat ini. Perusahaan industri galangan kapal di Indonesia saat ini diantaranya PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari Jakarta. PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang galangan kapal dibawah Departemen Pendayagunaan BUMN. Setiap perusahaan, pendapatan penting agar perusahaan dapat tetap melakukan kegiatan termasuk PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari. Pendapatan merupakan hasil dari kegiatan perusahaan berupa manfaat ekonomi selama suatu periode. Pendapatan juga dibutuhkan oleh perusahaan untuk memperoleh laba yang merupakan tujuan perusahaan, termasuk perusahaan galangan kapal. Pada perusahaan galangan kapal, pendapatan diperoleh dalam kegiatan usaha seperti pembangunan kapal baru, pemeliharaan kapal, perbaikan kapal, dll. 1

BAB I PENDAHULUAN 2 Kegiatan pembangunan kapal baru merupakan kegiatan produksi perusahaan yang bergerak dalam bidang industri perkapalan. Konsumen yang membutuhkan jasa pembuatan kapal diantaranya perusahaan minyak, pelayaran, pariwisata, perhubungan, dll. Hasil dari industri perkapalan dalam kegiatan pembangunan kapal seperti kapal tanker, kapal fery, kapal nelayan, kapal pesiar, dll. Pembangunan kapal baru (Ship Building) merupakan salah satu kegiatan industri perkapalan yakni melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan suatu kapal baru sesuai kontrak atau perjanjian yang disepakati. Kontrak konstruksi merupakan perjanjian yang dinegosiasikan secara khusus atas konstruksi suatu aset (Sumber : PSAK 34 revisi, 2010:03). Kontrak Konstruksi Pembangunan Kapal Baru (Construction Contract Ship Building) adalah suatu kontrak konstruksi yang dinegosiasikan untuk membangun sebuah aset tunggal yakni bangunan kapal baru. Biasanya kontrak konstruksi pembangungan kapal baru merupakan kontrak jangka panjang (long-term contract) karena membutuhkan waktu lebih dari satu periode pelaporan. Untuk melakukan produksi suatu kapal (pembagunan kapal baru), dalam industri kapal dikenal dengan Galangan, pada PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari merupakan satuan khusus yang memiliki manajemen sendiri seperti anak perusahaan. Galangan kapal adalah sebuah tempat yang dirancang untuk memperbaiki dan membuat kapal. (Sumber : wikipedia.org) Pendapatan kontrak terdiri dari nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak dan penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif. Pendapatan kontrak diukur dengan nilai wajar dari imbalan

BAB I PENDAHULUAN 3 yang diterima atau akan diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam ketidakpastian yang bergantung pada hasil dari peristiwa di masa depan. Estimasi sering kali perlu untuk direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya ketidakpastian. Oleh karena itu, jumlah pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun dari satu periode ke periode berikutnya. Peningkatan atau penurunan dalam pendapatan kontrak dapat dipengaruhi oleh penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif. Jumlah pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun dari satu periode ke periode berikutnya. Misalnya kontraktor dan pelanggan menyetujui penyimpangan atau klaim, menyetujui pembayaran insentif karena adanya kenaikan biaya, denda karena keterlambatan penyelesaian kontrak. (Sumber : PSAK 34 revisi, 2010:11-13) Fenomena yang menjadi perhatian penulis yakni tentang pengakuan pendapatan pada kontrak konstruksi yang mengalami kegagalan meliputi kontrak pemberian jasa berhubungan langsung dengan konstruksi. Pada suatu kontrak konstruksi yang tidak selesai, perusahaan melakukan alih kontrak dan penjualan kontrak. Pengakuan pendapatan pada kontrak konstruksi jangka panjang dapat diperoleh dengan menggunakan dua metode yakni metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai. Perusahaan harus menggunakan metode persentase penyelesaian selama estimasi kemajuan kontrak dan realisasi pendapatan dan biaya dapat diperkirakan. Metode kontrak selesai digunakan jika

BAB I PENDAHULUAN 4 metode persentase penyelesaian tidak sesuai. (Sumber : Kieso, Weygant dan Warfield 2007:912-913) Akuntansi kontrak konstruksi menurut PSAK 34, sama seperti IAS 11 yang mengharuskan penggunaan metode persentase penyelesaian untuk pengakuan terhadap pendapatan dan beban (Marisi. P. Purba 2010:115). Berdasarkan pernyataan tersebut, pengakuan pendapatan atas kontrak konstruksi menggunakan metode persentase penyelesaian. Suatu kontrak konstruksi dapat gagal karena realisasi tidak dapat diukur lagi, gagal kontrak, gagal pembayaran, dsb. Pada kontrak konstruksi yang gagal, perusahaan yang sebelumnya telah menggunakan metode persentase penyelesaian yang mencatat pengakuan atas pendapatan dan beban serta laba rugi untuk tiap periode akan memerlukan suatu cara agar dapat mengurangi kerugian atas terjadinya gagal kontrak dan tetap meraih keuntungan. Perlunya penerapan antara metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai apabila kontrak gagal tersebut dan pengaruhnya terhadap laba pada masing-masing periode dengan kedua metode tersebut. Untuk lebih jelasnya, suatu kontrak konstruksi yang tidak selesai di PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (Persero) dalam konstruksi Bangunan Baru Tanker 6300 DWT yang dikerjakan oleh Galangan III sebagai anakan perusahaan. Galangan III merupakan shipyard perusahaan dimana sebagai anak perusahaan yang berhubungan langsung dengan pengerjaan pembangunan kapal baru. Kontrak konstruksi bermula pada tahun 2006 dan terhenti pada januari 2009 dikarenakan gagal kontrak dan berencana untuk melanjutkan pengerjaan kapal

BAB I PENDAHULUAN 5 tersebut pada Galangan II yang juga anakan perusahaan. Fenomena pada perusahaan ketika Tanker 6300 DWT mengalami kegagalan kontrak mengakui pendapatan dan masih adanya pengakuan atas biaya-biaya kapal tersebut. Pendapatan pengerjaan Kapal Tanker 6300 DWT merupakan bagian dari pendapatan usaha diakui untuk tiap periode sejak tahun 2006 hingga januari 2009. Dengan menggunakan metode persentase penyelesaian, perusahaan mencatat perkembangan pengerjaan untuk tiap bulannya. Namun dengan metode kontrak selesai pendapatan dicatat setelah pengerjaan kontrak sudah selesai. Keadaan kontrak konstruksi kapal tanker yang gagal bila diakui dengan masing-masing metode akan memiliki perhitungan masing-masing. Konstruksi Tanker yang mengalami kegagalan hingga saat ini mencatat biaya pada kartu proyek kapal di Galangan III dan mempengaruhi laba operasi galangan tersebut. Sejak bulan januari seharusnya melakukan cut-off atau penutupan atas kartu proyek kapal dan konstruksi menjadi bagian dari aktiva perusahaan atau mengadakan alih kontrak. Dengan demikian biaya yang keluar untuk kapal tanker tersebut dibebankan pada laporan laba rugi operasi perusahaan dan bukan pada kartu proyek galangan III. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengakuan pendapatan menggunakan metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai terhadap laba operasi perusahaan dengan judul Analisis Penerapan Metode Persentase Penyelesaian dan Metode Kontrak Selesai Terhadap Laba Operasi Perusahaan Studi Kasus Pada Pt. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero).

BAB I PENDAHULUAN 6 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Penerapan pengakuan pendapatan pada proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT pada tahun 2006-2010. 2. Laba operasi pada Galangan III periode 2006-2010 saat mengerjakan proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT. 3. Dampak pengakuan pendapatan terhadap laba operasi Galangan III saat mengerjakan proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT. 4. Perbedaan penerapan antara metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai terhadap laba operasi Galangan III saat mengerjakan proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT 1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengakuan pendapatan dengan menerapkan metode persentase penyelesaian dalam proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT. 2. Bagaimana pengakuan pendapatan dengan menerapkan metode kontrak selesai dalam proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT. 3. Bagaimana laba operasi Galangan III periode 2006-2010 saat mengerjakan proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT dengan menggunakan metode persentase penyelesaian. 4. Bagaimana laba operasi Galangan III periode 2006-2010 saat mengerjakan proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT dengan menggunakan metode kontrak selesai.

BAB I PENDAHULUAN 7 5. Bagaimana dampak pengakuan pendapatan dengan menggunakan metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai dalam proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT terhadap laba operasi Galangan III periode 2006-2010 saat mengerjakan proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT dengan menggunakan metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai. 6. Adakah perbedaan penerapan antara metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai terhadap laba operasi Galangan III saat mengerjakan proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT. 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian Sesuai dengan identifikasi yang telah diuraikan di atas, penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui penerapan dan dampak dari metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai terhadap laba operasi PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (Persero). 1.4.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengakuan pendapatan dengan menerapkan metode persentase penyelesaian dalam proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT dan laba operasi Galangan III periode 2006-2010 saat mengerjakan proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT dengan menerapkan metode persentase penyelesaian.

BAB I PENDAHULUAN 8 2. Mengetahui pengakuan pendapatan dengan menerapkan metode kontrak selesai dalam proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT dan laba operasi Galangan III periode 2006-2010 saat mengerjakan proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT dengan menerapkan metode kontrak selesai. 3. Mengetahui dampak pengakuan pendapatan dengan menggunakan metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai dalam proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT terhadap laba operasi Galangan III periode 2006-2010 saat mengerjakan proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT dengan menggunakan metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai. 4. Mengetahui perbedaan dampak penerapan antara metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai terhadap laba operasi Galangan III saat mengerjakan proyek pembangunan kapal baru Tanker 6300 DWT sehingga dapat menggunakan metode yang tepat dalam meningkatkan laba. 1.5 Kegunaan Penelitian Semua informasi yang dihasilkan dikumpulkan melalui penelitian, dan studi literatur ini diharapkan dapat memberikan kegunaan baik bagi penulis sendiri, perusahaan, dan pihak lain. 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas mengenai masalah yang diteliti yaitu dampak

BAB I PENDAHULUAN 9 penerapan metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai terhadap laba operasi serta sebagai sarana untuk menguji kemampuan penulis dalam menyusun suatu kerangka ilmiah. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perusahaan tentang penerapan metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai guna menghindari kerugian. Selain itu dapat dijadikan sebagai salah satu parameter bagi perusahaan dalam memperoleh kesempatan untuk mendapatkan laba. 3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan bahan perbandingan bagi mereka yang berminat untuk meneliti mengenai masalah yang penulis bahas. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6. 1. Lokasi Penelitian Dalam upaya mendapatkan data untuk menyusun skripsi ini, penulis mengadakan penelitian pada Galangan III PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (Persero).

BAB I PENDAHULUAN 10 1.6. 2. Waktu Penelitian Tabel 1.1 Jadwal Penelitian N Bulan Okt 10 Nov 10 Des 10 Jan 11 Feb 11 o Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Sosialisasi 2 Penyusunan UP 3 Sidang Usulan Proposal 4 Pengolahan Data dan Analisis Data 5 Penyusunan Laporan 6 Sidang