MODIFIKASI BAGIAN MEKANIK MESIN BUBUT TIPE AL-PINE 350 DENGAN SISTEM OTOMATIS BERBASIS CNC

dokumen-dokumen yang mirip
MESIN BUBUT Dedy Haryanto, Sagino, Riswan Djambiar Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN ABSTRAK

REVITALISASI MESIN BUBUT. Oleh : Dedy Haryanto, Sagino, Riswan Djambiar Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir

ANALISIS KEKUATAN MEKANIK SUPPORT MOTOR SERVO PADA MESIN MILLING DEBER US 140

MODIFIKASI KOPLING FLEKSIBEL ARAH VERTIKALUNTUK MEMULIHKAN KINERJA MESIN MILLING. Sagino

RANCANG BANGUN INSTALASI SISTEM KONTROL PADA OTOMASI MESIN BUBUT ALPINE-350

RETROFIT MESIN BUBUT KONVENSIONAL MENGGUNAKAN KENDALI CNC GSK 928 TE II. Cokorda Prapti Mahandari 1 Gustaman 2. Abstrak

DISAIN MODIFIKASI MESIN TEKUK MODEL MPV.1620 MENJADI MESIN PEMOTONG PLAT

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

UJI AWAL UPGRADE MESIN FRAIS KONVENSIONAL MENJADI MESIN FRAIS CNC BERBASIS PC. Oleh : Abdul Hafid Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB I PENDAHULUAN. kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku untuk menciptakan suatu produk. Derivasi dari kata. manufaktur mencerminkan arti asli: membuat dengan tangan.

Presentasi Tugas Akhir

OTOMATISASI MESIN BUBUT KONVENSIONAL CELTIC 14 NBC MENGGUNAKAN KENDALI CNC GSK 928 TE II. Gustaman 1a. Abstrak

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA. Tempat Melakukan Pengujian : Peralatan Yang Dibutuhkan :

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK

PEMBUATAN ADAPTER MILLING CNC MENGGUNAKAN CNC FANUC SERIES OI MATE TC BERBASIS SOFTWARE

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih. Dalam setiap peralatan elektronika pastinya terdapat Printed

6/14/2011. Name : Sigit Sudarwanto Nim : Fakultas : Teknik Industri Universitas : Borobudur. Sejarah Mesin Bubut CNC

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

ANALISA DESAIN MEKANIK DAN OPTIMASI PENENTUAN AKTUATOR AC SERVO MOTOR

PERENCANAAN MESIN PELUBANG PLAT ALUMUNIUM. Oleh : Siswanto ABSTRACT. Pelubang machine is a very important equipment in the electronics shop and other

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

Prinsip Kerja dan Pengoperasian

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. 1. Perancangan dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai januari 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB 3 PERANCANGAN PROSES PENGERJAAN KOMPONEN PROTOTYPE V PISTON MAGNETIK

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjuk suatu titik berdasarkan input yang diberikan. Salah satu model mesin

BAB 3 METODE PENELITIAN

TORSI ISSN : Jurnal Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Vol. IV No. 1 Januari 2006 Hal

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

TUGAS DESAIN MEKATRONIKA II

Pembuatan Benda Kerja Menggunakan Mesin Bubut CNC Fanuc Series Oi Mate TC Berbasis Software AutoCAD

SETTING TITIK-TITIK REFERENSI PADA MESIN CNC ET-242 (Titik Nol Benda, dan Titik Nol Pahat)

MESIN BOR. Gambar Chamfer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

MESIN PENGAYAK PASIR (PROSES PRODUKSI)

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

III. METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

PROSES PRODUKSI. Jenis-Jenis Mesin Bubut

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM OPERASI MESIN MILLING CNC TRAINER

Proses Kalibrasi Sumbu X, Y, Dan Z Pada Mesin CNC Router Kayu 3 Axis Menggunakan Alat Bantu Dial Indicator dan Block Gauge

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan mesin adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

SIMULASI PENGUJIAN KEKUATAN MEKANIK WADAH BAHAN BAKAR PADA BULK SHIELDING REAKTOR KARTINI MENGGUNAKAN CATIA V5 R20

A. Mesin gergaji bolak-balik (Hacksaw-Machine) Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai 900 mm dengan

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

MAKALAH MANUFAKTUR 2 Dosen : Ir. Parman Sinaga MT. Disusun Oleh : Urfan Ramadhan :

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Ini terlihat dari data yang

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LAPORAN PROYEK AKHIR DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Z PADA PC BASED CNC MILLING MACHINE

MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. iii

PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto

TUTORIAL CNC BUBUT STEP. Setelah mempelajari tutorial ini mahasiswa memiliki kompetensi:

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN

DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PROSES PRODUKSI

9 perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. 3.2 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari

BAB VIII PENGENDALIAN NUMERIS

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Transkripsi:

MODIFIKASI BAGIAN MEKANIK MESIN BUBUT TIPE AL-PINE 350 DENGAN SISTEM OTOMATIS BERBASIS CNC Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN email : ptrkn@batan.go.id ABSTRAK MODIFIKASI BAGIAN MEKANIK MESIN BUBUT TIPE AL-PINE 350. DENGAN SISTEM OTOMATIS BERBASIS CNC. Mesin bubut tipe Al-PINE 350 merupakan mesin bubut konvensional sehingga perlu modifikasi. Modifikasi mesin bubut ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan mempermudah pengoperasian. Modifikasi sisi mekanik dilakukan terhadap pengatur posisi benda kerja dengan sistem otomatis berbasis Computer Numeric Controller (CNC) sehingga mampu menghasilkan benda kerja sesuai desain. Dari hasil modifikasi diperoleh bahwa mesin bubut tipe AL-PINE 350 dapat digunakan untuk membuat benda kerja secara presisi dengan sistem otomatis berbasis CNC. Kata kunci : Modifikasi, Mesin bubut, CNC ABSTRACT MECHANICAL PART MODIFICATION OF AL-PINE 350 TYPE LATHE MACHINE WITH AUTOMATIC SYSTEM BASED ON CNC. Al-type lathes PINE 350 are conventional lathe so it needs modification. Lathe modification aims to improve performance and simplify operation. Modifications made to the mechanical side of the regulatory position of the workpiece with an automated system based on computer numerical controller (CNC) so as to produce the workpiece according to the design. Modification of the lathe type that Al-Pin 350 can be used to make precise workpieces with an automated system based CNC Key words: Modification, Lathes, CNC PENDAHULUAN M esin bubut tipe ALPINE 350 model 350 x 1500 buatan Italia tahun 1987, merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki oleh Subbidang Elektromekanik BOFa [1]. Mesin Bubut ini digunakan untuk pembuatan komponen-komponen untuk penunjang kegiatan penelitian. Untuk mengembangkan unjuk kerja mesin bubut tersebut, maka dilakukan modifikasi mesin bubut dengan menambahkan sistem pengoperasian otomatis berbasis CNC (Computer Numeric Controller). Sehingga mesin bubut hasil modifikasi mempunyai dua sistem pengoperasian yaitu manual dan otomatis. Modifikasi yang dilakukan pada mesin bubut terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian mekanik, bagian kelistrikan dan bagian instrumentasi. Modifikasi sisi mekanik meliputi pembuatan dan pemasangan support dua buah motor servo, pemasangan empat buah limits switch, pemasangan proximity, pemasangan ball screw serta pemasangan dan pembuatan support ball screw. Pemakaian ball screw sebagai transmisi penggerak eretan lintang dan eretan bertujuan untuk meningkatkan kepresisian mesin. Dengan pemakaian ball screw akan menghilangkan adanya backlash yang timbul akibat pemakaian ulir trapesium. Sebagai penggerak pengganti tenaga manual digunakan dua buah motor servo untuk menggerakkan eretan lintang dan eretan. Penghubung antara motor servo dengan ball screw menggunakan kopling fleksibel, dimana kopling ini dapat mereduksi ketidak sentrisan antara poros motor dengan poros ball screw. Ball screw yang digunakan bertipe Hiwin Rolled Ball Screw R25-5T3-FSI-2150-2282-0,05-SW [2] sedangkan motor servo yang digunakan bertipe SE11D 1,1 kw dan SE06M 0,6 kw [3]. Dengan termodifikasinya mesin bubut tipe AL-PINE 350, diharapkan mampu mengerjakan benda kerja dengan tingkat kepresisian yang tinggi dapat dilakukan. Pengubahan sistem pengoperasian dari manual ke CNC atau sebaliknya dapat dilakukan dengan mudah. Buku II hal. 382

DISKRIPSI DESAIN Modifikasi mekanik bertujuan untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan memenuhi kebutuhan serta pembuatannya cukup aman, handal, ekonomis dan praktis. Demikian juga hal yang diperhatikan dalam modifikasi mesin bubut tipe Al-Pin 350 yaitu agar mempermudah dalam pembuatan komponen. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam memodifikasi mesin bubut pada bagian mekanik adalah pembuatan desain bagian mekanik yang akan ditambahkan. Desain support motor servo eretan lintang Desain support motor servo eretan Support motor servo eretan bermaterial Carbon Steel pipa berdiameter 120 mm dengan tebal 5 mm dan Carbon Steel Plat tebal 5 mm, disajikan pada Gambar 2. Direncanakan support ini terpasang pada ujung kanan mesin bubut. Gambar 1. Desain support motor servo eretan lintang Support motor servo eretan lintang direncanakan dibuat dengan menggunakan Carbon Steel Equal-Leg Angles 50 x 5 (besi L ) dan Carbon Steel Plat tebal 5 mm, gambar desain disajikan pada Gambar 1. Support ini akan dipasang pada bagian belakang eretan lintang. Gambar 2. Desain support motor servo eretan Desain support ball screw Support ball screw bermaterial Carbon Steel Plat tebal 5 mm, terlihat pada Gambar 3. Direncanakan support ini terpasang pada eretan mesin bubut. Pengujian kekuatan mekanik pada desain support ini telah di lakukan dan dari hasil pengujian support ini aman untuk digunakan [4]. Gambar 3. Desain support ball screw Buku II hal. 383

Desain pemasangan support ball screw Pemasangan support ball screw diletakkan pada eretan disajikan pada Gambar 4, dimana pada pemasangan ini sangat memperhatikan kerataan level ball screw TATA KERJA Pembuatan desain bagian-bagian mekanik Pembuatan gambar desain bagian-bagian mekanik dilakukan dengan menggunakan software CATIA versi 5 release 19. Gambar desain dibuat dengan mengacu dimensi pada mesin bubut sehingga tidak menemui kendala ketika desain tersebut diaplikasikan pada mesin bubut. Gambar 4. Desain pemasangan support ball screw HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam mendesain atau modifikasi mesin bubut tipe AL-PINE 350 perlu memperhatikan faktor keselamatan dan kenyamanan, dalam pemasangan motor servo sebagai penggerak eretan lintang dan eretan kesentrisan antara poros sangat menjadi perhatian. Motor servo dan support- nya pada eretan lintang disajikan pada Gambar 5 dan 6. Penghubung antara poros motor dan ball screw sebagai transmisi menggunakan kopling fleksibel yang bermaterial aluminium alloy. Kopling ini berfungsi untuk mereduksi ketidaksentrisan antara dua buah poros. Pabrikasi bagian-bagian mekanik Pabrikasi dilakukan di bengkel elektromekanik-bofa PTRKN dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang telah tersedia. Fasilitas tersebut meliputi las listrik, mesin bor, mesin milling, gerinda, dan peralatan kerja bangku lainnya. Pemasangan bagian-bagian mekanik Hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan pemasangan bagian mekanik adalah kesentrisan antara poros-poros yang akan dihubungkan. Khusus untuk pemasangan ball screw selain memperhatikan kesentrisan kerataan level juga harus diperhatikan. Pengujian pengoperasian mesin bubut Setelah seluruh bagian mekanik terpasang dengan baik, bagian kelistrikan telah diinstal dan pemrograman CNC dengan software Turbotek selesai dilakukan selanjutnya pengujian pengoperasian mesin bubut berbasis CNC dapat dilakukan Gambar 5. Motor servo dan support-nya pada eretan lintang Gambar 6. Motor servo dan support-nya pada eretan Buku II hal. 384

Pemasangan ball screw pada eretan ditunjukkan seperti pada Gambar 7 perlu memperhatikan kerataan level untuk menghindari kemacetan dan kerusakan pada ball screw ketika pengoperasian mesin dilakukan geseran pada kedua eretan tersebut. Pemasangan limits switch seperti yang disajikan pada Gambar 9. Gambar 7. Pemasangan ball screw pada eretan Tujuan penggunaan ball screw adalah untuk meningkatkan kepresisian mesin karena ball screw tidak menimbulkan adanya backlash yang sering muncul akibat pemakaian ulir trapesium. Backlash timbul pada ulir trapesium dikarenakan oleh konstruksi ulir tersebut sehingga hal ini menurunkan tingkat kepresisian mesin. Sedangkan pada konstruksi ball screw, dapat menghilangkan backlash sehingga mesin menjadi presisi. Perbedaan konstruksi antara ulir trapesium dan ball screw dapat disajikan pada Gambar 8. Gambar 9. Pemasangan limits switch Untuk menentukan posisi (0,0) pada kedua eretan digunakan proximity yang terpasang pada eretan. Proximity tersebut akan memberikan sinyal elektrik yang selanjutnya diproses oleh komponen-komponen instrumentasi dan ditampilkan pada layar sentuh sebagai kendali pengoperasi mesin berbasis CNC. Pemasangan promximity pada eretan disajikan pada Gambar 10. Gambar 8. Perbedaan ulir trapesium dengan ball screw Limits switch berfungsi untuk membatasi pergeseran pada eretan lintang dan eretan. Pergeseran yang terjadi pada eretan-eretan mesin bubut kearah 2 dimensi yaitu arah X positif dan negatif untuk eretan serta arah Y positif dan negatif untuk eretan lintang. Sehingga diperlukan 4 buah limits switch untuk membatasi Gambar 10. Pemasangan Proximity Setelah bagian mekanik, elektrik dan instrumentasi terinstal pada mesin bubut maka pengujian pengoperasian dapat dilakukan. Hal yang harus diperhatikan dalam pengoperasian mesin menggunakan sistem CNC adalah memastikan posisi mesin dalam mode pengoperasian berbasis CNC dengan menarik engkol eretan. Dengan menarik engkol eretan maka eretan terlepas dari transmisi ulir trapesium sehingga pergeseran eretan menggunakan transmisi ball screw dengan penggerak motor servo. Software Turbotek merupakan software pemrograman CNC yang digunakan untuk mengontrol pengoperasian mesin, melalui software ini dapat diinputkan G-Code yang merupakan code-code untuk mengoperasikan mesin bubut berbasis CNC. G-Code ini dapat diinputkan secara manual ke layar sentuh atau diperoleh dengan mengkonversi dari gambar desain 3-dimensi dari software CATIA atau Auto Cad. Mesin bubut dengan pengoperasian berbasis CNC disajikan pada Gambar 11. Buku II hal. 385

Gambar 11. Mesin bubut Uji fungsi Uji fungsi dilakukan dengan mengoperasikan mesin bubut secara otomatis berbasis CNC untuk membuat benda kerja seperti ulir, perataan permukaan benda kerja silinder, dan permukaan konis. Dalam pembuatan benda kerja tersebut ternyata mesin bubut mampu memperoleh dimensi benda kerja sesuai dengan desain yang dipersyaratkan yang dikerjakan secara otomatis berbasis CNC. KESIMPULAN Setelah dilakukan modifikasi maka mesin bubut dapat dioperasikan secara otomatis untuk membuat benda kerja berbasis CNC. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dedy Haryanto A.Md, Ir. Riswan Djambiar, Ir. Kussigit Santosa, M. T, Agus Nur Rachman A. Md, Edy Sumarno yang telah membantu dalam kegiatan modifikasi mesin bubut dibidang instrumentasi sehingga kegiatan tersebut dapat berlangsung sesuai dengan yang direncanakan. DAFTAR PUSTAKA. 1. ANSALDO, Equipment Instruction Manuals, Engineering and Safety Laboratory-Batan, June 4, 1985. 2. HIWIN, Ballscrews Technical Information, HIWIN TECHNOLOGIES CORP., Taiwan, 2007 3. MECAPION User Manual (APDS-VS Standard Series) Ver 3.6, MECAPION, 2007 4. DEDY HARYANTO, Pengujian Kekuatan Mekanik Desain Support Ball Screw Pada Otomatisasi Mesin Bubut, belum dipublikasikan.... Buku II hal. 386