ANALISIS KEKUATAN MEKANIK SUPPORT MOTOR SERVO PADA MESIN MILLING DEBER US 140
|
|
- Glenna Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KEKUATAN MEKANIK SUPPORT MOTOR SERVO PADA MESIN MILLING DEBER US 140 Dedy Haryanto, Riwan Djambiar, Sagino, Kussigit Santosa Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN, PUSPIPTEK Serpong, Tangerang, ABSTRAK ANALISIS KEKUATAN MEKANIK SUPPORT MOTOR SERVO PADA MESIN MILLING DEBER US 140. Analisis kekuatan mekanik desain support motor servo merupakan kegiatan awal untuk modifikasi sistem pengoperasian mesin milling konvensional menjadi mesin dengan sistem pengoperasian CNC (Computer Numerical Controller). Pada kegiatan modifikasi tersebut dibutuhkan motor servo beserta support-nya yang berfungsi sebagai penggerak poros mesin milling. Makalah ini menyajikan hasil analisis kekuatan mekanik support motor servo dengan software CATIA versi 5 Release 19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar von mises stress dan translational displacement yang terjadi pada desain support motor servo pada ketiga poros mesin milling. Hasil perhitungan software menunjukkan bahwa von mises stress terbesar yaitu 3,04x10 7 N/m 2 dan translational displacement terbesar 0,5 mm terjadi pada support poros-y. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stress yang dihasilkan tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti pada support karena masih lebih kecil dari yield strength material yang digunakan. Akan tetapi translational displacement yang terjadi relatif cukup besar sehingga dapat mempengaruhi kinerja motor servo. Untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan kopling fleksibel. Mengacu dari hasil yang telah diperoleh maka desain support motor servo untuk dipabrikasi dan diaplikasikan. Kata kunci : mesin milling, support motor servo, von mises stress, translational displacement ABSTRACT STRENGTH MECHANIC ANALYSIS OF THE SUPPORT SERVO MOTOR AT THE MILLING MACHINE DEBER US 140. The strength mechanic analysis of the servo motor support is the first step before making a modification of conventional milling machine become a machine with CNC (Computer Numerical Controller) system. In the modification, the servo motor are needed including its support, as an actuator for the shaft of machine. These paper describe the mechanical analysis using the CATIA software, version 5 release 19. The objective of the research is to determine the von misses stress and translational displacement in the designed supporting motor servo for three machine shafts. The calculated result show that the maximum von misses stress and translational displacement are 3.04x10 7 N/m 2 and 0.5 mm, respectively, at shaft-y. The calculated results shows that there is no significant influene on the support because the value is lower than the yield strength of material. However, the translational displacement is quite high, so can give an effect on the performence of the servo motor. Therefore the flexible coupling should be applied for solving the problem. As aconclusion, the designed support servo motor can be fabricated and then ready to apply. keyword : Milling machine, servo motor support, von misses stress, translational displacement. Buku I hal 290
2 PENDAHULUAN M esin milling bermerk DEBER US 140 yang berada di laboratorium elektromekanik merupakan mesin milling universal tahun Mesin tersebut telah dioperasikan sesuai dengan fungsinya untuk pembuatan specimen untuk pengujian tarik, pembuatan komponen-komponen pendukung pada peralatan peneltian serta mendukung pengerjaan di bidang mekanik lainnya. Dalam rangka meningkatkan kinerja mesin milling tersebut maka dilakukan modifikasi pada sistem pengoperasiannya menjadi sistem pengoperasian secara komputerisasi atau lebih dikenal dengan CNC (Computer Numerical Controller). Untuk mengoperasikannya programmer membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara pengetikan langsung pada mesin CNC maupun dibuat pada komputer dengan software pemrograman CNC. Hasil pemrograman CNC seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan pengaturan putaran motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program. Motor servo sebagai pengganti penggerak manual berfungsi untuk memutar poros-x (Handwheel for table longitudinal control) poros y (Crank for table cross control ) dan poros z (Crank for table vertical control) yang mengakibatkan meja kerja milling dapat bergeser ke arah sumbu-x dan y serta kearah sumbu-z untuk merubah ketinggian meja. Ketiga poros motor servo harus terpasang tepat pada poros-poros mesin milling, maka diperlukan support untuk mempertahankankan posisi ketiga motor. Support motor servo pada ketiga poros mesin milling harus mempunyai kekuatan mekanik sehingga mampu menahan gaya yang timbul dari torsi motor servo ketika motor dioperasikan serta gaya yang timbul dari berat motor tersebut. Untuk mengetahui kekuatan mekanik support motor servo dapat dilakukan pengujian secara simulasi menggunakan software CATIA Versi 5 realease 19. Oleh karena itu penelitian ini mendapatkan desain mekanik support motor servo untuk diaplikasikan pada mesin milling. Dalam desain hanya dapat ditentukan besar von mises stress dan translational displacement akibat dari gaya-gaya yang ditimbulkan oleh motor servo. Hasil analisis terhadap support diharapkan besar von mises stess yang timbul lebih kecil dari yield strength material yang digunakan dan translation displacement yang timbul kecil sehingga tidak merubah dimensi support. TINJAUAN PUSTAKA Mesin milling merk Debber US 140 buatan tahun 1988 adalah mesin milling konvensional dengan tiga poros arah x, y dan z seperti terlihat pada Gambar 1 digunakan untuk pengerjaan benda-benda kerja. Pengerjaan benda kerja meliputi perataan permukaan, mengebor, pembuatan alur dan pembuatan roda gigi. Keterangan : A. Poros-x (Handwheel for table longitudinal control) B. Poros y (Crank for table cross control ) C. Poros z (Crank for table vertical control) Gambar 1. Mesin milling Debber US 140 [1]. Buku I hal 291
3 Pemakaian motor servo sebagai penggerak ketiga poros dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja mesin. Sehingga perlu diketahui besar torsi yang diperlukan untuk memutar ketiga poros tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan torsi yang telah dilakukan dilakukan diperoleh bahwa untuk memutar poros x (Handwheel for table longitudinal control) dan poros y (Crank for table cross control ) diperlukan torsi sebesar 6,4 Nm, sedangkan untuk memutar poros z (Crank for table vertical control) diperlukan torsi sebesar 9,2 Nm [2]. Dengan menggunakan katalog motor jenis APM diperoleh jenis motor servo yang sesuai untuk poros-x dan y adalah APM SE16D dengan torsi 22,92 Nm, berat 8,7 kg, daya listrik rata-rata 1,6 kw dan untuk poros-z adalah APM-SE22D dengan torsi 31,51 Nm, berat 10,2 kg, daya listrik rata-rata 2,2 kw [3]. Ketiga motor servo yang digunakan terlihat pada Gambar Melakukan perhitungan gaya-gaya yang timbul akibat torsi maksimum motor dan berat motor, dimana gaya-gaya tersebut diuraikan terhadap arah x dan y. Gaya-gaya tersebut merupakan beban total yang ditanggung oleh support motor servo dan merupakan salah satu data masukan untuk dilakukan analisis seperti terlihat pada Gambar 3 Tabel 1. Sifat-sifat mekanik Carbon Steel DIN St 37.2 [4] Mechanical Minimum Maximum properties DIN ST37.2 Yield strength 2,35 x 108 N/m2 Tensile strength 3,40 x 108 N/m2 4,70 x 10 8 Density Young s modulus 7850 kg/m 210 MPa Thermal Expansion 1,17 x 10-5 /K Heat conductivity Poisson ratio 0, W/mK N/m 2 Elongation 21 % 26 %. Gambar 2. Motor servo jenis APM SE16D dan APM SE22D Dengan digunakannya motor servo pada mesin milling maka diperlukan support untuk meletakkan ketiga motor tepat pada ketiga poros mesin. Support ketiga motor servo didesain menggunakan material Carbon Steel DIN St 37.2 (baja karbon) yang mempunyai kekuatan tarik maksimum berkisar antara 340 N/mm 2 dan 470 N/mm 2. Carbon Steel mengandung sejumlah kecil elemen Carbon 17 %, Sulfur 5 %, Phospor 5 %, Nitrogen 0,9 % dan pengotor lainnya. Seperti diketahui kekuatan dan kekerasan meningkat dengan peningkatan unsur karbon tetapi menjadi lebih getas dan keuletannya berkurang. Data-data sifat mekanik Carbon Steel DIN St 37.2 seperti terlihat pada Tabel 1. TATA KERJA Tahapan yang dilakukan dalam melakukan analisis kekuatan mekanik pada support motor servo adalah sebagai berikut ; Gambar 3. Data masukan distribusi gaya 2. Pembuatan model 3-dimensi, dalam tahapan ini model support motor servo dibuat menggunakan software CATIA Versi 5 Release 19, dimana gambar yang dihasilkan dalam bentuk 3-dimensi seperti ditunjukan pada Gambar 4a dan 4b sehingga analisis dapat dilakukan terhadap kedua model tersebut. Model support motor servo dilengkapi dengan mechanical properties dan thermal properties dari material yang digunakan. Buku I hal 292
4 Gambar 4a. Support sumbu-x Gambar 4b. Support sumbu-y dan z Gambar 4. Model support motor servo 3. Analisis kekuatan mekanik. Berdasarkan kedua model 3-dimensi yang telah diperoleh pada tahap kedua dilanjutkan kegiatan analisis yang diawali dengan memberikan data masukkan tentang bahan dan karakterisasinya. Beban diberikan untuk mensimulasikan gaya-gaya yang ditanggung support motor servo sedangkan restrain diberikan untuk mensimulasikan posisi mur baut pemegang support pada mesin milling. Hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan software CATIA yaitu von mises stress dibandingkan dengan yield strength material yang digunakan dan translation displacement yang diperoleh sekecil mungkin sehingga tidak mengakibatkan perubahan dimensi yang sangat besar pada support tersebut. PERHITUNGAN DESAIN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Perhitungan gaya-gaya pada support Desain support motor servo menggunakan material Carbon Steel DIN St 37.2 dengan young s modulus 2 x 1011 N/m2, Density 7860 kg/m3, yield strength 2,35 x 108 N/m2. Beban pada support poros-x, y dan z berasal dari berat dan torsi maksimum motor servo. Data beban tersebut digunakan sebagai masukan untuk menganalisis desain support motor servo pada mesin milling. Untuk lebih jelasnya tentang desain support dapat dilihat pada Gambar 5 dan 6 di bawah ini : Gambar 5. Desain support motor servo poros-x. Buku I hal 293
5 Torsi maksimum motor sebagai beban putar tersebar pada keempat lubang pada support motor servo. Torsi tersebut menimbulkan gaya pada keempat lubang support, sehingga dapat mempengaruhi kekuatan struktur desain support seperti terlihat pada Gambar 7 di bawah ini. Gambar 6. Desain support motor servo poros-y dan z Gaya pada poros-y Gaya pada poros-x Gaya pada poros-z Gambar 7. Gaya pada support motor servo Buku I hal 294
6 Untuk menentukan besar gaya yang ditimbulkan oleh torsi maksimum motor servo pada ketiga poros mesin milling digunakan persamaan [5] : T = F r (1) T F = r Dimana : T = Torsi (Nm) F = Gaya (N) r = Jarak gaya terhadap titik pusat torsi (m) Dari persamaan 1, besar gaya pada porosy yang ditimbulkan oleh torsi motor servo sebesar 22,92 Nm dengan jarak 0,0725 m dari pusat support adalah : 22,92 Nm F = = 316, 14 N (2) 0,0725 m Dengan asumsi bahwa gaya terdistribusi secara merata pada empat lubang support, maka besar gaya pada tiap-tiap lubang (F 1, F 2, F 3 dan F 4 ) adalah : F 316,14 F = F = F = F = = 79, 04 N (3) = 4 4 Gaya F 1, F 2, F 3 dan F 4 merupakan gayagaya yang tegak lurus dengan jarak pusat support seperti terlihat pada Gambar 7 di atas. Untuk menentukan besar gaya yang searah dengan sumbu-x dan sumbu-y sesuai dengan data masukan dapat menggunakan persamaan sebagai berikut : F x = F cos θ (4) F y = F sinθ (5) Berdasarkan persamaan 4 dan 5 besar gaya-gaya yang searah dengan sumbu-x dan sumbu-y pada support dengan sudut θ = 45 adalah sebagai berikut : Fx = Fx = Fx = Fx = Fx = 79,04 cos 45 55, 89 N = Fy = Fy = Fy = Fy = Fy = 79,04sin 45 55, 89 N = Dengan menggunakan cara dan persamaan yang sama, dapat ditentukan besar gaya-gaya yang timbul pada support poros-x dan poros-z, besar gaya-gaya yang timbul pada ketiga support adalah sebagai berikut : Tabel 2. Hasil perhitungan gaya-gaya pada support mesin milling Besaran Support poros-x Support poros-y Support poros-z Torsi maksimum motor 22,92 Nm 22,92 Nm 31,51 Nm Jarak gaya 0,0725 m 0,0725 m 0,07637 m Gaya motor 316,14 N 316,14 N 412,60 N servo Gaya arah sumbu-x : F1x 55,89 N 55,89 N 72,94 N F2x -55,89 N -55,89 N -72,94 N F3x -55,89 N -55,89 N -72,94 N F4x 55,89 N 55,89 N 72,94 N Gaya arah sumbu-y : F1y -55,89 N -55,89 N -72,94 N F2y -55,89 N -55,89 N -72,94 N F3y 55,89 N 55,89 N 72,94 N F4y 55,89 N 55,89 N 72,94 N Gaya berat -87 N -87 N -102 N motor Gaya total arah sumbu-y : F1ytot -142,89 N -142,89 N -174,94 N F2ytot -142,89 N -142,89 N -174,94 N F3ytot -31,11 N -31,11 N -29,06 N F4ytot -31,11 N -31,11 N -29,06 N Gaya total arah sumbu-y merupakan hasil penjumlahan gaya arah sumbu-y dan gaya berat motor 2. Perhitungan von mises stress dan translational displacement Perhitungan von mises stress dan translational displacement dilakukan menggunakan software CATIA versi 5 release 19, sebagai masukan software CATIA adalah gayagaya hasil perhitungan pada Tabel 2 meliputi gaya arah x dan gaya arah y total. Disamping itu data berupa young s modulus 2 x N/m 2, Density 7860 kg/m 3, Poisson ratio 0,3 dan Thermal expansion 1,17 x 10-5 /K dari material Carbon Steel DIN St 37.2 juga menjadi data masukan. Hasil dan analisis perhitungan yang dihasilkan adalah sebagai berikut : 1. Von mises stress pada support poros-x Distribusi stress disepanjang permukaan support diperlihatkan dalam Gambar 8 di bawah ini. Stress terbesar terjadi pada salah satu lubang support yang terikat dengan meja kerja mesin milling yaitu sebesar 4,08 x 10 6 N/m 2.. Buku I hal 295
7 3. Von mises stress pada support poros-y dan poros-z Distribusi stress disepanjang permukaan support seperti terlihat pada Gambar 10. Stress terbesar terjadi pada support poros-y dan z yaitu 3,04 x 10 7 N/m 2 Gambar 8. Analisis von mises stress pada support poros-x 2. Translational displacement pada support poros-x. Distribusi translational displacement disepanjang permukaan support diperlihatkan pada Gambar 9. Translational displacement terbesar terjadi pada ujung support yaitu sebesar 0,00514 mm. Gambar 10. Analisis von mises stress pada support poros-y dan poros-z Gambar 9. Analisis translational deplacement pada support poros-x. 4. Translational displacement pada support poros-y dan poros-z Distribusi translational displacement disepanjang permukaan support seperti terlihat pada Gambar 11 di bawah ini. Translational displacement terbesar yaitu sebesar 0,5 mm yang terjadi pada ujung support poros-y sedangkan pada support poros-z translational displacement terbesar adalah 0,0102 mm. Gambar 11. Analisis translational displacement pada support poros-y dan poros-z Buku I hal 296
8 PEMBAHASAN HASIL ANALISIS DESAIN Hasil analisis support poros-x Dari hasil yang diperoleh menunjukkan von mises stress terbesar pada support poros-x mesin milling adalah 4,08 x 10 6 N/m 2. Nilai ini masih lebih kecil dari pada yield strength dari bahan Carbon Steel DIN St 37.2 yang digunakan yaitu sebesar 2,35 x 10 8 N/m 2. Sedangkan untuk translational displacement, angka maksimum 0,00514 mm pada ujung support, nilai ini masih relatif kecil dan tidak mengganggu struktur lainnya. Besaran translational displacement tidak mempunyai batasan, selama akibat dari besaran tersebut tidak mengganggu struktur yang lain maka hasil analisis tersebut dapat diterima. Mengacu dari hasil analisis tersebut maka pengunaan support hasil desain ini dapat diterima dan layak untuk dipabrikasi dalam rangka otomatisasi mesin milling. Hasil analisis support poros-y dan porosz Hasil perhitungan software CATIA pada support poros-y dan z menunjukkan von mises stress terbesar pada support poros-y sebesar 3,04 x 10 7 N/m 2 sedangkan pada support-z von mises stress berkisar antara 1,11 x 10 5 N/m 2 sampai dengan 3,32 x 10 6 N/m 2. Besaran von mises stress tersebut masih relatif lebih kecil daripada yield strength dari bahan Carbon Steel DIN St 37.2 yang digunakan yaitu sebesar 2,35 x 10 8 N/m 2 dengan demikian dari segi stress desain support poros-y dan poros-z bisa digunakan dan layak untuk dipabrikasi. Sedangkan untuk translational displacement, angka maksimum 0,5 mm pada ujung support poros-y relatif besar sehingga dapat mengganggu unjuk kerja motor servo dalam memutar poros mesin milling, hal ini disebabkan karena desain support-y mempunyai dimensi panjang yang cukup besar yaitu 465 mm. Pada Gambar 11 terlihat translational displacement pada support-y semakin mengecil sebanding dengan jarak support dengan landasannya. Untuk mengatasi gangguan yang terjadi pada unjuk kerja motor servo akibat besarnya translational displacement pada support poros-y maka kopling yang digunakan untuk menghubungkan poros motor dan poros mesin milling arah-y menggunakan kopling fleksibel yang terbuat dari aluminium alloy. Kopling fleksibel ini mempunyai celah-celah pada permukaannya yang bertujuan untuk meredam getaran akibat ketidak sentrisan antara kedua poros-yang dihubungkan karena adanya translational displacement yang relatif besar pada support yang menopang motor seperti terlihat pada Gambar 12. Gambar 11. Kopling fleksibel Sedangkan pada support poros-z translational displacement yang terjadi relatif sangat kecil berkisar antara 0 mm sampai dengan 0,0102 mm sehingga tidak menimbulkan gangguan pada unjuk kerja motor servo. Dengan demikian desain support poros-y dan z pada mesin milling dapat digunakan dan dipabrikasi tetapi pada support poros-y harus dilengkapi dengan kopling fleksibel. Dengan demikian desain siap dipabrikasi dan digunakan. KESIMPULAN Analisis kekuatan mekanik pada desain support motor servo untuk otomasi mesin milling perlu dilakukan sebelum kegiatan pabrikasi. Analisis menggunakan software CATIA versi 5 release 19 menghasilkan stress terbesar terjadi pada support poros-y yaitu 3,04 x 10 7 N/m 2 dan translational displacement terbesar 0,5 mm. Stress yang terjadi tidak memberikan pengaruh pada support karena masih lebih kecil daripada yield strength dari bahan Carbon Steel DIN St 37.2 yang digunakan yaitu sebesar 2,35 x 10 8 N/m 2, sedangkan translational displacement yang terjadi relatif besar tetapi dapay diatasi dengan penggunaan kopling fleksibel. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dipl. Ing Ari Satmoko, DEA, Ir. Abdul Hafid dan staff Subbid. Elektromekanik atas sumbang saran serta kerja samanya dalam pelaksanaan kegiatan analisis desain kekuatan mekanik support motor servo pada mesin milling Debber US Buku I hal 297
9 DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim, Technological Hall-machine Shop Equipment, Instruction Manual for Milling Machine (MS4), ANSALDO Italia ABDUL HAFID, EDY KARYANTA, ARI SATMOKO, RISWAN DJAMBIAR, Numerisasi Sistem Gerak Potong Pada Mesin Frais Konvensional, Laporan Teknik Subbid Elektromekanik-BOFa tahun MECAPION, User manual (APD-VS Standard Series) Ver3.7, Dalseo Gu, Daegu, Korea , Properties of Carbon Steel DIN St 37.2, s.htm. 5. ACH. MUHIB ZAINURI, Kekuatan Bahan, CV ANDI OFFSET, Yogyakarta Buku I hal 298
MESIN BUBUT Dedy Haryanto, Sagino, Riswan Djambiar Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN ABSTRAK
PENGUJIAN KEKUATAN MEKANIK DISAIN SUPPORT BALL SCREW PADA OTOMATISASI MESIN BUBUT Dedy Haryanto, Sagino, Riswan Djambiar Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN ABSTRAK PENGUJIAN KEKUATAN
Lebih terperinciMODIFIKASI KOPLING FLEKSIBEL ARAH VERTIKALUNTUK MEMULIHKAN KINERJA MESIN MILLING. Sagino
MODIFIKASI KOPLING FLEKSIBEL ARAH VERTIKALUNTUK MEMULIHKAN KINERJA MESIN MILLING Sagino Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir - BATAN ABSTRAK MODIFIKASI KOPLING FLEKSIBEL ARAH VERTIKAL UNTUK MEMULIHKAN
Lebih terperinciMODIFIKASI BAGIAN MEKANIK MESIN BUBUT TIPE AL-PINE 350 DENGAN SISTEM OTOMATIS BERBASIS CNC
MODIFIKASI BAGIAN MEKANIK MESIN BUBUT TIPE AL-PINE 350 DENGAN SISTEM OTOMATIS BERBASIS CNC Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN email : ptrkn@batan.go.id ABSTRAK MODIFIKASI BAGIAN MEKANIK
Lebih terperinciSIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT
Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir PRSG Tahun 2012 ISBN 978-979-17109-7-8 SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT Dedy Haryanto,
Lebih terperinciDISAIN MODIFIKASI MESIN TEKUK MODEL MPV.1620 MENJADI MESIN PEMOTONG PLAT
DISAIN MODIFIKASI MESIN TEKUK MODEL MPV.1620 MENJADI MESIN PEMOTONG PLAT Sagino, Dedy Haryanto, Riswan Djambiar, Darlis Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN, PUSPIPTEK Serpong, Tangerang,
Lebih terperinciSIMULASI PENGUJIAN KEKUATAN MEKANIK WADAH BAHAN BAKAR PADA BULK SHIELDING REAKTOR KARTINI MENGGUNAKAN CATIA V5 R20
SIMULASI PENGUJIAN KEKUATAN MEKANIK WADAH BAHAN BAKAR PADA BULK SHIELDING REAKTOR KARTINI MENGGUNAKAN CATIA V5 R20 Dedy Haryanto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN Email : ptrkn@batan.go.id
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema Dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin pencacah rumput ini adalah sumber tenaga motor listrik di transmisikan ke poros melalui pulley dan v-belt. Sehingga pisau
Lebih terperinciABSTRAK KEKUATAN. P menggunakan ABSTRACTT
RANCANGANN DAN PENGUJIANN KEKUATAN MEKANIK TABUNG PENSTABIL IRADIASI SILIKON Dedy Haryanto, Edy Karyanta*, Putut Hery Setiawan * Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN, Puspiptek Serpong,Tangerang
Lebih terperinciANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA Jatmoko Awali, Asroni Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara No. 116 Kota Metro E-mail : asroni49@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan konstruksi mesin pengupas serabut kelapa ini terlihat pada Gambar 3.1. Mulai Survei alat yang sudah ada dipasaran
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin modifikasi camshaft ditunjukkan pada diagram alur pada Gambar 3.1: Mulai Pengamatan dan pengumpulan data Perencanaan
Lebih terperinciSTUDI KEKUATAN SPUR GEAR DENGAN PROFIL GIGI ASYMMETRIC INVOLUTE DAN SYMMETRIC INVOLUTE. Disusun oleh Mohamad Zainulloh Rizal
STUDI KEKUATAN SPUR GEAR DENGAN PROFIL GIGI ASYMMETRIC INVOLUTE DAN SYMMETRIC INVOLUTE Disusun oleh Mohamad Zainulloh Rizal 2110100112 STUDI KEKUATAN SPUR GEAR DENGAN PROFIL GIGI ASYMMETRIC INVOLUTE DAN
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam
SIDANG TUGAS AKHIR TM091476 Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam Oleh: AGENG PREMANA 2108 100 603 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinci11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan
Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. No. 1, Januari 2017 ISSN : 2502-2040 PERHITUNGAN DIAMETER MINIMUM DAN MAKSIMUM POROS MOBIL LISTRIK TARSIUS X BERDASARKAN ANALISA TEGANGAN GESER DAN FAKTOR KEAMANAN Firlya
Lebih terperinciREVITALISASI MESIN BUBUT. Oleh : Dedy Haryanto, Sagino, Riswan Djambiar Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir
REVITALISASI MESIN BUBUT Oleh : Dedy Haryanto, Sagino, Riswan Djambiar Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK REVITALISASI MESIN BUBUT. Mesin bubut pada awalnya dioperasikan secara manual.
Lebih terperinciBAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV
BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV 3.1 Metodologi Optimasi Desain Tabung COPV Pada tahap proses mengoptimasi desain tabung COPV kita perlu mengidentifikasi masalah terlebih dahulu, setelah itu melakukan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR DESAINDAN ANALISIS MESIN PENCUCI CACAHAN BOTOL PLASTIK UNTUK INDUSTRI KECIL DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI
TUGAS AKHIR DESAINDAN ANALISIS MESIN PENCUCI CACAHAN BOTOL PLASTIK UNTUK INDUSTRI KECIL DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI Disusun Oleh : NAFAKAH ARIF PERMADI D200100101 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciSTRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015
TURBO Vol. 6 No. 1. 2017 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil rancangan transporter tandan buah segar tipe trek kayu dapat dilihat pada Gambar 39. Transporter ini dioperasikan oleh satu orang operator dengan posisi duduk. Besar gaya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA
BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Elvys, (2015) menyatakan untuk memenuhi kebutuhan mesin perkakas CNC bagi workshop industri kecil dan atau sebagai media pembelajaran pada institusi pendidikan,
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema Dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin pemotong krupuk rambak kulit ini adalah sumber tenaga motor listrik ditransmisikan kepulley 2 dan memutar pulley 3 dengan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Proses Oversize Piston Terhadap Kinerja Motor dan Pengujian Ketahanan Mekanik Piston Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Catia V5R14
Analisis Pengaruh Proses Piston Terhadap Kinerja Motor dan Pengujian Ketahanan Mekanik Piston Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Catia V5R14 Asep Syarif Hidayattulah Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi
Lebih terperinciSumber :
Sepeda motor merupakan kendaraan beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif murah. Sumber : http://id.wikipedia.org Rachmawan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Pada penelitian ini digunakan jenis pendekatan eksperimen desain dengan menggunakan bantuan software yang dapt mensimulasikan pengujian analisis beban statis
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Untuk itu konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori
Lebih terperinciTugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL
Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL» Oleh : Rahmad Hidayat 2107100136» Dosen Pembimbing : Dr.Ir.Agus Sigit Pramono,DEA
Lebih terperinciANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
SKRIPSI ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA ANANG HADI SAPUTRO NIM. 201254007 DOSEN PEMBIMBING Taufiq Hidayat, ST., MT. Qomaruddin, ST.,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN INSTALASI SISTEM KONTROL PADA OTOMASI MESIN BUBUT ALPINE-350
RANCANG BANGUN INSTALASI SISTEM KONTROL PADA OTOMASI MESIN BUBUT ALPINE-350 Oleh Riswan Djambiar Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN ABSTRAK RANCANG BANGUN INSTALASI SISTEM KONTROL PADA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan
III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan Laboratorium Metrologi Universitas Lampung serta Laboratorium Material ITB Bandung
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN i
Lebih terperinciPERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY
PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY Alvin Soesilo 1), Agustinus Purna Irawan 1) dan Frans Jusuf Daywin 2) 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta 2) Teknik Pertanian
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH
PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH Michael Wijaya, Didi Widya Utama dan Agus Halim Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta e-mail: mchwijaya@gmail.com
Lebih terperinci30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan
PERHITUNGAN DIAMETER POROS PENUNJANG HUB PADA MOBIL LISTRIK TARSIUS X3 BERDASARKAN ANALISA TEGANGAN GESER DAN FAKTOR KEAMANAN Firlya Rosa, S.S.T., M.T. Staff Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB III ANALISA DINAMIK DAN PEMODELAN SIMULINK CONNECTING ROD
BAB III ANALISA DINAMIK DAN PEMODELAN SIMULINK CONNECTING ROD Dalam tugas akhir ini, peneliti melakukan analisa dinamik connecting rod. Geometri connecting rod sepeda motor yang dianalisis berdasarkan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa
Lebih terperinciSimulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor
Jurnal Integrasi vol. 7, no. 2, 2015, 146-150 ISSN: 2085-3858 (print version) Article History Received 14 August 2015 Accepted 15 September 2015 Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor Muhammad Hasan
Lebih terperinciSimulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor
Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor Muhammad Hasan Albana*, Faizul Praja*, Benny Haddli Irawan* Batam Polytechnics Mechanical Engineering Study Program Jln. Ahmad Yani, Batam Centre, Batam 29461,
Lebih terperinciJurnal Teknika Atw 1
PENGARUH BENTUK PENAMPANG BATANG STRUKTUR TERHADAP TEGANGAN DAN DEFLEKSI OLEH BEBAN BENDING Agung Supriyanto, Joko Yunianto P Program Studi Teknik Mesin,Akademi Teknologi Warga Surakarta ABSTRAK Dalam
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Z PADA PC BASED CNC MILLING MACHINE
LAPORAN PROYEK AKHIR DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Z PADA PC BASED CNC MILLING MACHINE Disusun guna memenuhi sebagian syarat Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI )
RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI ) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: MUHAMMAD HUSNAN EFENDI NIM I8613023 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK
Lebih terperinci2. Mesin Frais/Milling
2. Mesin Frais/Milling 2.1 Prinsip Kerja Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN BALANCING RODA MOBIL
PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN BALANCING RODA MOBIL Dedi Suryadi 1), Restu Prayoga 1), A. Fauzan 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu Jl. WR. Supratman Kandang Limun,
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN ADUK BERBASIS MESIN BOR Jefri Adera Bukit. Fakultas Industri, jurusan Teknik Mesin.
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN ADUK BERBASIS MESIN BOR Jefri Adera Bukit. Fakultas Industri, jurusan Teknik Mesin. jefribukit@yahoo.com ABSTRAKSI Pembuatan mesin pengaduk merupakan salah satu upaya yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
Lebih terperinciPerancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-168 Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut Musfirotul Ula, Irfan Syarief Arief, Tony Bambang
Lebih terperinciSIMULASI TEGANGAN DAN PERUBAHAN BENTUK PADA ALAT BANTU PENCEKAM (CLAMP) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
SIMULASI TEGANGAN DAN PERUBAHAN BENTUK PADA ALAT BANTU PENCEKAM (CLAMP) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Jeri*, Budi Baharudin*, Hanifah Widiastuti # Batam Polytechnics Mechanical Engineering study Program,
Lebih terperinciPerancangan Tire Blast Cover Sebagai Alat Pengaman Bagi Pekerja Dalam Proses Pengisian Ban Angin Head Truck di Perusahaan Jasa Maintenance Alat Berat
Perancangan Tire Blast Cover Sebagai Alat Pengaman Bagi Pekerja Dalam Proses Pengisian Ban Angin Head Truck di Perusahaan Jasa Maintenance Alat Berat Muhammad Hamzah Habbiburrahman Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Poros Poros merupakan suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat, dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol,
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Perencanaan Rangka Mesin Peniris Minyak Proses pembuatan mesin peniris minyak dilakukan mulai dari proses perancangan hingga finishing. Mesin peniris minyak dirancang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Dari konsep yang telah dikembangkan, kemudian dilakukan perhitungan pada komponen komponen yang dianggap kritis sebagai berikut: Tiang penahan beban maksimum 100Kg, sambungan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PROSES PENGERJAAN KOMPONEN PROTOTYPE V PISTON MAGNETIK
BAB 3 PERANCANGAN PROSES PENGERJAAN KOMPONEN PROTOTYPE V PISTON MAGNETIK 3.1 Perancangan dan Tahap-tahap Perancangan Perancangan adalah tahap terpenting dari seluruh proses pembuat alat. Tahap pertama
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir Modifikasi Alat Penunjuk Titik Pusat Lubang Benda Kerja Dengan Berat Maksimal Kurang Dari 29 Kilogram Untuk Mesin CNC Miling Oleh : Mochamad Sholehuddin NRP. 2106 030 033 Program
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM
Rizky Putra Adilana, Sufiyanto, Ardyanto (07), TRANSMISI, Vol-3 Edisi-/ Hal. 57-68 Abstraksi ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN INCH PADA SALUTE GUN 75 mm INCH SYSTEM Rizky Putra Adilana, Sufiyanto, Ardyanto
Lebih terperinciANALISIS DEFLEKSI DAN TEGANGAN SHOCK ABSORBER RODA BELAKANG SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER
ANALISIS DEFLEKSI DAN TEGANGAN SHOCK ABSORBER RODA BELAKANG SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER R. Bagus Suryasa Majanasastra 1) 1) Dosen Program Studi Teknik Mesin - Universitas Islam 45, Bekasi Email : bagus.suryasa@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DESAIN MEKANIK CRUISE CONTROL
BAB IV ANALISA DESAIN MEKANIK CRUISE CONTROL Pengukuran Beban Tujuan awal dibuatnya cruise control adalah membuat alat yang dapat menahan gaya yang dihasilkan pegas throttle. Untuk itu perlu diketahui
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007
Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007 1 Aidil Haryanto, 2 Novrinaldi,
Lebih terperinciOPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK
OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK Didi Widya Utama Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta e-mail: didiu@ft.untar.ac.id Abstrak Peningkatan kualitas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1. Perencanaan Interior 2. Perencanaan Gedung 3. Perencanaan Kapal
BAB 1 PENDAHULUAN Perencanaan Merencana, berarti merumuskan suatu rancangan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Pada mulanya, suatu kebutuhan tertentu mungkin dengan mudah dapat diutarakan secara jelas,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan pesat. Kemajuan ini juga merambah dunia industri manufaktur. Sebagai contoh dari kemajuan tersebut,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian rangka Rangka adalah struktur datar yang terdiri dari sejumlah batang-batang yang disambung-sambung satu dengan yang lain pada ujungnya, sehingga membentuk suatu rangka
Lebih terperinciBab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis
Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis 4. 1 Perancangan Mekanisme Sistem Penggerak Arah Deklinasi Komponen penggerak yang dipilih yaitu ball, karena dapat mengkonversi gerakan putaran (rotasi) yang
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur
Lebih terperinciMerupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
Bagian Bagian Utama Mesin Milling ( Frais ) 1. Spindle utama Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis : a. Vertical spindle b. Horizontal
Lebih terperinciAnalisa Kekuatan Material ASTM A36 Pada Konstruksi Ragum Terhadap Variasi Gaya Cekam Dengan Menggunakan Software SolidWorks 2013
Jurnal Integrasi Article History Vol. 9, No. 2, October 2017, 113-118 Received September, 2017 e-issn: 2548-9828 Accepted October, 2017 Analisa Kekuatan Material ASTM A36 Pada Konstruksi Ragum Terhadap
Lebih terperinciPembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT
Pembebanan Batang Secara Aksial Suatu batang dengan luas penampang konstan, dibebani melalui kedua ujungnya dengan sepasang gaya linier i dengan arah saling berlawanan yang berimpit i pada sumbu longitudinal
Lebih terperinci: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT
ANALISIS PEMBUATAN JIG PENGUBAH SUDUT KEMIRINGAN VALVE SILINDER HEAD SEPEDA MOTOR MATIC Nama NPM : 20410985 Jurusan Fakultas : Ardi Adetya Prabowo : Teknik Mesin : Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr.
Lebih terperinciSIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014
SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014 Agus Supriatna 20412401 Teknik Mesin Pembimbing: Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT. LATAR BELAKANG Energi
Lebih terperinciANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE
ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE Richy Dwi Very Sandy 2106.100.085 Dosen Pembimbing: Ir. Sampurno, MT Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO
www.designfreebies.org PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN 130-150 kn Latar Belakang Kestabilan batuan Tolok ukur keselamatan kerja di pertambangan bawah tanah Perencanaan
Lebih terperinciRancang Bangun Alat Bantu Potong Plat Bentuk Lingkaran Menggunakan Plasma Cutting
Rancang Bangun Alat Bantu Potong Plat Bentuk Lingkaran Menggunakan Plasma Cutting M. Naufal Falah 1, Budianto 2 dan Mukhlis 3 1 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Permesinan Kapal, Politeknik
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA)
LAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA) Laporan Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciDESAIN DAN ANALISA MESIN CRUSHING BOTOL PLASTIK BEKAS UNTUK INDUSTRI KECIL DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI
TUGAS AKHIR DESAIN DAN ANALISA MESIN CRUSHING BOTOL PLASTIK BEKAS UNTUK INDUSTRI KECIL DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning
45 BAB II DASAR TEORI 2.1 Mesin CNC Mesin CNC adalah mesin perkakas otomatis yang dapat diprogram secara numerik melalui komputer yang kemudian disimpan pada media penyimpanan. Mesin CNC terdiri dari beberapa
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan
Lebih terperinciPROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.
PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd. Jur.. PT. Mesin FT UNY Proses pemesinan freis (milling) adalah penyayatan benda kerja menggunakan alat dengan mata potong jamak yang berputar. proses potong Mesin
Lebih terperincic = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2
c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN DAN ANALISA. Tempat Melakukan Pengujian : Peralatan Yang Dibutuhkan :
5.1. Pengujian Alat BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian alat dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah alat tersebut dapat bekerja dengan baik atau tidak. 5.1.1. Tempat dan Peralatan Tempat Melakukan
Lebih terperinciPERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER
PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER Oleh: Ichros Sofil Mubarot (2111 030 066) Dosen Pembimbing : 1. Ir. Eddy Widiyono, MSc. NIP. 19601025 198701 1 001 2. Hendro Nurhadi, Dipl.-lng.,Ph.D NIP.
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC Widiajaya 0906631446 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Lebih terperinciAnalisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik
Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik Oleh : Moch. Wahyu Kurniawan 219172 Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Anang Hadi Saputro Program StudiTeknik Mesin, FakultasTeknik UniversitasMuria Kudus Email: ananghadisaputro7@gmail.com
Lebih terperinciANALISA PENGARUH FLYWHEEL DAN FIRING ORDER TERHADAP PROSES KERJA MESIN DIESEL
ANALISA PENGARUH FLYWHEEL DAN FIRING ORDER TERHADAP PROSES KERJA MESIN DIESEL Oleh: Adin Putra Rachmawan (4210 100 086) Pembimbing 1 : DR. I Made Ariana, S.T., M.T. Pembimbing 2 : Ir. Indrajaya Gerianto,
Lebih terperinciPERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS
PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Universitas Pasundan Bandung AGUS SALEH NPM :128712004 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULATOR CNC MULTIAXIS DENGAN MOTOR STEPPER AC
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SIMULATOR CNC MULTIAXIS DENGAN MOTOR STEPPER AC TENANG DWI WIBOWO 2110 030 041 Dosen Pembimbing: Ir. Winarto, DEA Program Studi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut
Lebih terperinciSETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc
PERHITUNGAN SISTEM TRANSMISI PADA MESIN ROLL PIPA GALVANIS 1 ¼ INCH SETYO SUWIDYANTO NRP 2110 030 006 Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPEMBANDINGAN KEKUATAN TARIK TULANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BRINEL DAN MENGGUNAKAN UTM (UNIVERSAL TEST MACHINE)
POLI-TEKNOLOGI VOL.11 NO.1, JANUARI 212 PEMBANDINGAN KEKUATAN TARIK TULANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BRINEL DAN MENGGUNAKAN (UNIVERSAL TEST MACHINE) Rinawati, Fiki Priansyah dan Indra Bachtiar Jurusan
Lebih terperinciPada bab ini, akan dibahas mengenai landasan teori yang berkaitan dengan analisa untuk mengetahui kerja maksimum pada reach stacker.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Sebagaimana diketahui bahwa pada saat ini perkembangan teknologi begitu pesat yang umumnya muatan pada pelabuhan sudah dikemas dalam bentuk unitisasi sehingga penangananya dibutuhkan
Lebih terperinciLaporan Praktikum MODUL C UJI PUNTIR
Laporan Praktikum MODUL C UJI PUNTIR Oleh : Nama : SOMAWARDI NIM : 23107012 Kelompok : 13 Tanggal Praktikum : November 2007 Nama Asisten (Nim) : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
A III PERENCANAAN DAN GAMAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Diagram alir adalah suatu gambaran utama yang dipergunakan untuk dasar dalam bertindak. Seperti halnya pada perancangan diperlukan suatu
Lebih terperinciProsiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:
ANALISIS KEKUATAN KOSTUM TIKUS PADA KONSTRUKSI SALURAN KABEL UDARA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SECARA PEMODELAN MENGGUNAKAN CATIA V5 Akhmad Faizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Mekanik Universitas Lampung, yang meliputi beberapa proses sebagai berikut:
35 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Mekanik Universitas Lampung, yang meliputi beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses pemotongan benda kerja
Lebih terperinciTugas 2 Proses Produksi Mesin Frais. Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Garut 2017
Tugas 2 Proses Produksi Mesin Frais Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Garut 2017 Konsep Pembahasan Pengertian Mesin Frais 1 2 3 4 Cara kerja Bagian Bagian Fungsi Jenis-Jenis 5 Produk/Hasil
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN ANALISA DESAIN FOURANGLE TOWER CRANE DENGAN ANALISA DESAIN TRIANGLE TOWER CRANE MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 12.0
STUDI PERBANDINGAN ANALISA DESAIN FOURANGLE TOWER CRANE DENGAN ANALISA DESAIN TRIANGLE TOWER CRANE MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 12.0 DOSEN PEMBIMBING: Prof. Ir. I NYOMAN SUTANTRA, MSc. PhD. OLEH: KOMANG MULIANA
Lebih terperinciANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5
ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5 Akhmad Faizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com ABSTRAK Mobile Stand
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi
BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.
Lebih terperinciANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C
ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C 1 Azwinur, 2 Taufiq 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan Km.280 Buketrata Lhokseumawe.
Lebih terperinciKEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL
KEKUATAN MATERIAL Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL Kompetensi Dasar Mahasiswa memahami sifat-sifat material Mahasiswa memahami proses uji tarik Mahasiswa mampu melakukan
Lebih terperinci