(6) Management Letter Satuan Kekayaan dan Dana (SKD) ITB BHMN untuk Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
kesimpulan yang diperoleh dan opininya dapat dipakai sebagai acuan untuk pendalaman dan melakukan tindak lanjut oleh manajemen ITB BHMN.

IV. Hasil Pekerjaan Audit Kelompok Pertama Kelompok Kedua Kelompok Ketiga

Pendapat dan Kesimpulan Dewan Audit atas Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan ITB BHMN Tahun Buku yang Berakhir 31 Desember 2011

ITB BHMN & I.

Pendapat dan Kesimpulan Komite Audit atas Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan ITB Tahun Buku yang Berakhir 31 Desember 2013

SAMBUTAN KETUA MWA TEMU AWAL TAHUN Bandung, 15 Agustus 2008

PERTAMA : Jenis dan Ketentuan Laporan Unit Kerja Institut Teknologi Bandung Tahun 2002 dan 2003 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

RAPAT KOORDINASI BP-SUK Institut Teknologi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang go public

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Setelah penulis menggali dan mengganalisis data temuan BPK RI Perwakilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Auditor dituntut memiliki sikap independensi dalam melaksanakan pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perhatian utama masyarakat pada sektor publik atau pemerintahan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

2017, No sektor perbankan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan diperlukan pengaturan kembali transparansi kondisi keuangan Bank Perkre

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti

Laporan keuangan bertujuan umum Kerangka bertujuan umum

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Sejak era globalisasi ini, pertumbuhan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pertemuan 1 AUDITING

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 15/I3/LK/2011 Tentang TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA JASA AKUNTAN PUBLIK INSTITUT PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh pergantian dewan komisaris,

Etika Bisnis & Profesi

AUDIT I AUDIT REPORTS. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/47/PBI/2005 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. walaupun dalam bentuk yang paling sederhana. Seiring dengan. dan mengamankan harta kekayaan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Namun demikian, masih banyak

BAB I PENDAHULUAN. diantara pelaku bisnis semakin meningkat. Para pelaku bisnis melakukan berbagai

BPK Memberikan Opini WDP untuk LKPD TA 2014 Pemprov NTT

PENGARUH KUALITAS AUDITOR, INDEPENDENSI DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. audit, hal ini tercantum pada bagian keempat Undang-Undang Nomor 15 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dari keberadaan suatu entitas bisnis ketika didirikan. Kelangsungan hidup

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Salah satunya dilakukan dalam penyajian laporan keuangan

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dewasa ini mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

ARUM KUSUMAWATI B

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQs) PERATURAN BANK INDONESIA NO.15/3/DKBU/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015 telah berlangsung. AFTA merupakan kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak yang berkepentingan seperti investor, karyawan, kreditur, pemerintah serta

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/20/PBI/2006 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan tiba-tiba tidak dapat bertahan ketika Indonesia

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan go public. Dalam kepemilikannya, perusahan go public

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dianggap sangat

Laporan KEUANGAN. Wajar Tanpa Pengecualian. Opini Audit Keuangan :

KONSISTENSI PENERAPAN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara periodik (Mardiasmo, 2006, hal 17). Pemerintah harus mampu untuk

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil kegiatan operasional. Laporan keuangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

SURAT PERIKATAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 1999 menyatakan bahwa untuk meningkatkan

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemeriksaan laporan keuangan/auditing secara umum adalah suatu proses

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tinjauan Mata Kuliah A. RELEVANSI

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. hal pengelolaan keuangan dan aset daerah. Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2,

Laporan aktivitas PKBL, dimana aset neto akhir tahun 2015 sebesar Rp

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.03/2017 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

Transkripsi:

Pendapat dan Kesimpulan Dewan Audit atas Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan ITB (Konsolidasian) Tahun Buku yang Berakhir 31 Desember 2009 I. Lingkup Pekerjaan Audit Lingkup pekerjaan oleh Auditor Independen adalah melakukan audit atas Laporan Keuangan ITB BHMN untuk Tahun Buku yang berakhir 31 Desember 2009 yang meliputi: (1) Management Letter yang mencakup mengenai observasi dan rekomendasi untuk perbaikan pengendalian intern, sistem dan prosedur pelaporan manajemen, (2) Laporan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, (3) Laporan Evaluasi terhadap Pengendalian Intern, (4) Laporan Auditor Independen Satuan Akademik (SAk), (5) Laporan Auditor Independen Satuan Kekayaan dan Dana (SKD), (6) Laporan Auditor Independen Satuan Usaha Komersial (SUK), (7) Laporan Auditor Independen Gabungan ITB BHMN, (8) Laporan Auditor Independen dalam bentuk ringkas untuk kepentingan publikasi. II. Independensi Auditor Eksternal Mengacu kepada prosedur repeat order sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku untuk mendapatkan jasa akuntansi untuk audit Laporan Keuangan ITB BHMN Tahun 2009, Dewan Audit yakin bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) Heliantono dan Rekan, yang melaksanakan pekerjaan audit atas Laporan Keuangan ITB BHMN akhir tahun 2009, adalah independen. III. Proses Audit Dewan Audit berpendapat bahwa proses audit oleh KAP Heliantono dan Rekan telah dilakukan sesuai dengan Standar Pemeriksaan Akuntan Publik. Oleh karenanya kesimpulan yang diperoleh dan opininya dapat dipakai sebagai acuan untuk pendalaman dan melakukan tindak lanjut oleh manajemen ITB BHMN. 1

IV. Hasil Pekerjaan Audit Hasil pekerjaan audit terhadap Laporan Keuangan ITB BHMN Tahun 2009 dilaporkan dalam 6 (enam) kelompok yang terdiri atas 10 (sepuluh) dokumen, sebagai berikut: Kelompok Pertama (1) Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan Institut Teknologi Bandung Badan Hukum Milik Negara (ITB BHMN) untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 (2) Management Letter Institut Teknologi Bandung Badan Hukum Milik Negara (ITB BHMN) untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009; Kelompok Kedua (3) Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan Satuan Akademik ITB BHMN untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008; (4) Management Letter Satuan Akademik (SAk) ITB BHMN untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009; Kelompok Ketiga (5) Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan Satuan Kekayaan dan Dana ITB BHMN untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008; (6) Management Letter Satuan Kekayaan dan Dana (SKD) ITB BHMN untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009; Kelompok Keempat (7) Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan Satuan Usaha Komersial ITB BHMN untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008; (8) Management Letter Satuan Usaha Komersial (SUK) ITB BHMN untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009; Kelompok Kelima (9) Laporan Auditor Independen atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang- Undangan serta Evaluasi pengendalian Intern ITB BHMN untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009; Kelompok Keenam (10) Institut Teknologi Bandung BHMN Ringkasan Posisi Keuangan per 31 Desember 2009 dan 2008. 2

V. Pendapat Dewan Audit atas Substansi Laporan Auditor Independen KAP Heliantono dan Rekan atas Laporan Keuangan ITB (Konsolidasian) Tahun Buku Yang Berakhir 31 Desember 2009 Dewan Audit pada rapat tanggal 12 Mei 2010 mendengarkan paparan KAP Heliantono dan Rekan, untuk mendapat pemahaman atas laporan hasil pemeriksaan tersebut di atas dan berkesimpulan sebagai berikut: (i) Terdapat kemajuan yang signifikan dalam penyusunan Laporan Keuangan ITB- BHMN, antara lain, sebagian besar temuan audit sebelumnya sudah ditindaklanjuti, penyusunan Laporan Keuangan ITB BHMN unaudited dapat diselesaikan lebih akurat dan tepat waktu. Namun demikian masih terdapat temuan kekeliruan pembukuan yang disebabkan oleh masih dijalankannya proses akuntansi secara manual (belum optimalnya Oracle Financial), kompetensi SDM yang masih kurang memadai, dan SOP yang belum lengkap. (ii) Optimalisasi implementasi modul-modul Oracle Financial dilakukan terus bertahap, tahun 2009 modul Account Receivable telah diimplementasikan, pada tahun 2010 akan selesai diimplementasikan modul Cash Management yang merupakan modul utama terakhir dimplementasikan. Proses interface (penyelarasan) antara modul-modul NON ORACLE dengan Oracle Financial terus dilakukan. Dari modul Oracle Financial yang sudah diimplementasikan masih perlu penyempurnaan yaitu modul aset tetap dan proses pembuatan Laporan Keuangan (Report Generator) dalam modul GL. (iii) Proses akuntansi aset tetap terutama dari sisi substansi mengalami kemajuan antara lain tracebility dokumen sudah memadai. Namun demikian, saldo Aset Tetap yang Tercatat dalam Laporan Keuangan ITB-BHMN 2009 masih belum mendapat penetapan dari Menteri Keuangan. (iv) Proses akuntansi Piutang dan Hutang Kegiatan terkait dengan kegiatan PPM, masih dilakukan secara paralel yaitu dengan proses inventarisasi dokumen (manual) dan proses akuntansi online Oracle Financial. Pada tahun ini dapat dilakukan lebih akurat dan lebih tepat waktu dari tahun lalu. Namun demikian masih perlu penyempurnaan pada proses rekonsiliasi laporan Direktorat Keuangan dan unit-unit non LPPM. 3

(v) Investasi jangka panjang pada KSO Sabuga yang masuk dalam kelompok SUK belum diaudit 1 tahun penuh tetapi diaudit untuk periode 3 bulan terakhir (Oktober Desember 2009). Hal ini masih berpengaruh pada opini Akuntan Publik atas Laporan Keuangan SUK sebagaimana tahun lalu. Permasalahan isi perjanjian KSO yang baru (September 2009) dicatat oleh KAP masih belum berimbang walaupun terdapat perbaikan signifikan dari perjanjian sebelumnya. (vi) Investasi Jangka Panjang pada anak perusahaan/unit Usaha Komersial (UUK) di SUK sebanyak 12 UUK, 11 UUK telah diaudit, 1 UUK tidak membuat Laporan Keuangan. Dari 11 UUK yang diaudit, 4 UUK mendapat opini akuntan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), 4 UUK mendapat opini akuntan Wajar dengan Pengecualian (WDP), dan 3 UUK mendapat opini tidak menyatakan pendapat karena disangsikan kelangsungan usahanya. Opini WDP atas 4 UUK berpengaruh pada opini Akuntan Publik atas Laporan Keuangan SUK. (vii) Temuan yang terkait ketaatan terhadap PSAK tertentu pada tahun lalu, seperti akuntansi property investment, imbalan pasca kerja dan perpajakan telah ditindaklanjuti oleh manajemen ITB. Khusus mengenai perhitungan Imbalan Pasca Kerja per 31 Desember 2009 dan 2008 telah dilakukan oleh aktuaris dan hasil perhitungannya telah disajikan dalam Laporan Keuangan per 31 Desember 2009. (viii) Proses akuntansi secara manual (inventarisasi dokumen) secara paralel dilakukan, yang sampai saat ini belum dapat sepenuhnya diproses melalui Oracle Financial masih berisiko untuk menjadi permasalahan audit yang signifikan yang mempengaruhi opini audit di periode yang akan datang. Sehingga optimalisasi software akuntansi, peningkatan kualitas SDM akuntasi dan penyempurnaan SOP harus terus dilakukan. VI. Evaluasi Dewan Audit terhadap Hasil Pekerjaan Audit Dewan Audit telah mendengar paparan dan mempelajari laporan-laporan tersebut dengan hasil evaluasi: (i) Menyetujui semua temuan, saran, rekomendasi, dan komentar dalam semua laporan audit tersebut dalam bab IV; dan 4

(ii) Menilai bahwa saran dan rekomendasi dalam semua laporan audit tersebut dalam bab IV dapat dipertimbangkan untuk dikaji dan didalami lebih lanjut oleh manajemen ITB. VII. Kesimpulan Dewan Audit (i) Laporan Keuangan ITB BHMN Tahun 2009 yang disertai dengan semua laporan pekerjaan audit oleh auditor independen seperti dirinci dalam bab IV di atas dapat diteruskan ke Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan Nasional dan kepada kalangan internal ITB disertai dengan pertimbangan agar semua laporan yang disampaikan tersebut sudah dapat dimasukkan ke dalam public domain; (ii) Pengembangan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan ITB BHMN tahun 2009 dengan bantuan konsultan, sudah mempunyai arah yang baik dan perlu dilanjutkan. Implementasi sistem akuntansi keuangan berbasiskan pada Oracle Financial, masih harus dituntaskan hingga selesai pada tahun 2010; (iii) Opini audit tahun 2009 telah mengalami kemajuan signifikan. Namun, proses akuntansinya harus terus disempurnakan dan audit UUK dalam naungan SUK harus dapat lebih menyeluruh; VIII. Saran Dewan Audit (i) ITB BHMN melanjutkan penggunaan konsultan profesional untuk membangun sistem manajemen dan informasi keuangan, dengan konsultan tersebut terlibat dalam implementasinya; (ii) ITB BHMN harus segera menetapkan sistem akuntansi serta sentra-sentra akuntansi dan keuangan untuk melokalisasi tanggungjawab. (iii) Proses akuntansi yang masih paralel (manual dan online Oracle Financial) secara bertahap hendaknya dihilangkan sehingga akhirnya semua proses akuntansi dilakukan dengan menggunakan modul dari online Oracle Financial. (iv) Modul-modul sebagaimana dikonsepkan oleh Oracle Financial agar diimplementasikan/dilaksanakan secara konsisten. 5

IX. Penutup Pendapat dan Kesimpulan Dewan Audit atas Laporan Audit ITB BHMN Tahun 2009 oleh Auditor Independen dalam dokumen ini dirumuskan sesuai dengan prosedur yang disepakati dalam rapat pleno Dewan Audit yang diadakan pada hari Rabu, tanggal 12 Mei 2010 dengan tujuan untuk disampaikan kepada Majelis Wali Amanat. Bandung, 24 Mei 2010 Ketua, Ir. Yani Panigoro 6