BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 34 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PELAYANAN TERPADU PERIZINAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam BAB XI Pasal 46 Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, perlu ditetapkan tugas pokok dan fungsi Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan Kabupaten Kotawaringin Barat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Kotawaringin Barat tentang Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan Kabupaten Kotawaringin Barat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); - 527 -
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1547); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ) ; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah ; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 14); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. - 528 -
M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PELAYANAN TERPADU PERIZINAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 4. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat; 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah, dan Llembaga Teknis Daerah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat. 7. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, yang merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dan berbentuk Badan, Inspektorat, Kantor dan Rumah Sakit; 8. Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan adalah Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Kotawaringin Barat. 9. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan. 10. Izin adalah Dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau badan untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu. 11. Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha atau kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan Kabupaten Kotawaringin Barat. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan, terdiri dari : 1. Kepala Kantor 2. Kepala Sub Bagian Tata usaha 3. Kepala Seksi terdiri dari : a. Kepala Seksi Informasi, Pengaduan dan Dokumentasi b. Kepala Seksi Pelayanan c. Kepala Seksi Investigasi dan Verifikasi 4. Kelompok Jabatan Fungsional. - 529 -
Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan Kabupaten Kotawaringin Barat sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR PELAYANAN TERPADU PERIZINAN Pasal 5 (1) Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan daerah dibidang perizinan/ non perizinan. (2) Bidang Perizinan / Non Perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah bidang perizinan yang sebelumnya ditangani oleh SKPD terkait selanjutnya secara bertahap dilimpahkan ke Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan ( KPTP ). Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan menyelenggarakan fungsi : a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan tehnis bidang perizinan / non perizinan. b. Melaksanakan pembinaan, penerbitan dan pembatalan perizinan/ non perizinan; c. Menyelenggarakan pelayanan perizinan / non perizinan. sesuai dengan kewenangannya; d. Melaksanakan sistem informasi dan pengaduan perizinan / non perizinan. e. Mengelola data dan pengembangan bidang perizinan / non perizinan; f. Melaksanakan pemungutan retribusi sesuai dengan kewenangan yang diberikan; g. Melaksanakan koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas dibidang perizinan / non perizinan; h. Melaksanakan penatausahaan kantor. Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan mempunyai wewenang sebagai berikut : a. Melaksanakan kegiatan pendaftaran, penelitian dan penilaian persyaratan dan kelengkapan berkas pemohon ; b. Melaksanakan pengkoordinasian tim pertimbangan (pemeriksaan, penelitian dan penilaian perizinan / non perizinan. dan pelayanan lainnya) yang beranggotakan pejabat satuan kerja terkait ; c. Menetapkan besarnya restribusi menerima, membukukan penerimaan dari perizinan / non perizinan. dan pelayanan lainnya ; d. Memproses perizinan / non perizinan. dan pelayanan lainnya sampai dengan diterima pemohon. BAB V RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PADA KANTOR PELAYANAN TERPADU PERIZINAN Bagian Kesatu Kepala Kantor Pasal 8 Kepala Kantor bertugas memimpin, membina, mengoordinasikan, merencanakan serta menetapkan program kerja, tata kerja dan mengembangkan semua kegiatan pelayanan terpadu perizinan, melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan administrasi dibidang perizinan / non perizinan secara terpadu. - 530 -
Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Kepala Kantor menyelenggarakan fungsi : a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis di bidang perizinan / non perizinan.; b. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan / non perizinan; c. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perizinan / non perizinan; d. Menyelenggarakan sistem informasi dan pengaduan perijinan / non perizinan; e. Mengelola data dan pengembangan perizinan / non perizinan; f. Melaksanakan pemungutan retribusi sesuai dengan kewenangan yang diberikan; g. Mengkoordinasikan kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas di bidang perizinan / non perizinan.; h. Menandatangani perizinan/non perizinan sesuai kewenangan yang diberikan oleh Bupati; i. Menyelenggarakan Penatausahaan kantor. Bagian Kedua Sub Bagian Tata Usaha Pasal 10 Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengkordinasikan penyusunan program, penyelenggaraan tugastugas seksi secara terpadu dan tugas pelayanan administratif yang meliputi : perlengkapan, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, protokol, humas dan rumah tangga, organisasi, tata laksana dan analisis jabatan serta perpustakaan, dokumentasi dan data pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Kepala Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran SKPD ; b. Mengatur pelaksanaan urusan umum, kepegawaian dan perlengkapan SKPD ; c. Mengatur pelaksanaan administrasi pengelolaan keuangan SKPD ; d. Menyusun evaluasi dan pelaporan kegiatan SKPD ; e. Mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan tugas seksi secara terpadu. Bagian Ketiga Seksi Informasi, Pengaduan Dan Dokumentasi Pasal 12 Kepala Seksi Informasi Pengaduan dan Dokumentasi melaksanakan tugas merencana, menyusun, melaksanakan, membina, tugas-tugas pelayanan informasi, pengaduan dan dokumentasi, pengelolaan dan pengembangan sistem informasi perizinan / non perizinan, pengaduan masalah pelayanan perizinan / non perizinan, penanganan pengaduan, dan pelaksanaan pendokumentasian pelayanan perizinan / non perizinan. Pasal 13 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Kepala Seksi Informasi Pengaduan dan Dokumentasi menyelenggarakan fungsi : a. Menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, permasalahan, peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan sistem informasi dan pengaduan; b. Menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan sistem informasi dan pengaduan; c. Menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi; d. Menyiapkan bahan pengembangan sistem informasi perizinan / non perizinan; e. Menyelenggarakan penanganan pengaduan masyarakat; f. Menyelenggarakan analisis dan pengembangan kinerja Seksi; g. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan Seksi; - 531 -
h. Menyelenggarakan pendokumentasian sistem pelayanan perizinan / non perizinan dan peraturan perundangundangan yang berlaku; i. Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan sistem informasi perizinan / non perizinan; j. Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pengaduan dan advokasi perizinan / non perizinan; k. Melakukan klarifikasi dan memberikan advokasi terhadap permasalahan yang terjadi dalam pelayanan perizinan / non perizinan; l. Menyiapkan bahan koordinasi penyelesaian permasalahan perizinan / non perizinan; m. Melaksanakan upaya pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan sistem informasi perizinan / non perizinan; n. Melaksanakan upaya pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan pengaduan dan advokasi perizinan / non perizinan; o. Melaksanakan pemberian informasi layanan perizinan / non perizinan dan advis planning serta pengelolaan dan operasional call center; p. Melayani pengaduan dan komplain masyarakat terhadap layanan yang diberikan Kantor; q. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap izin yang telah diterbitkan. Bagian Keempat Seksi Pelayanan Pasal 14 Kepala Seksi Pelayanan melaksanakan tugas merencana, menyusun, melaksanakan, membina, tugas-tugas pelaksanaan pelayanan perizinan / non perizinan. Pasal 15 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Kepala Seksi Pelayanan menyelenggarakan fungsi : a. Menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, permasalahan peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pelayanan perizinan / non perizinan; b. Menyelenggarakan upaya pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan perizinan / non perizinan. c. Menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi; d. Menyelenggarakan pelayanan perizinan / non perizinan; e. Menyelenggarakan analisis dan pengembangan kinerja Seksi; f. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan masalah yang berhubungan dengan tugas-tugas yang berkaitan dengan administrasi dan pelayanan perizinan / non perizinan; g. Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai bidang tugasnya; h. Melaksanakan pelayanan penerimaan pengajuan permohonan perijinan dan penyerahan izin; i. Melaksanakan pemeriksaan berkas permohonan dan persyaratan administrasi perizinan / non perizinan; j. Melaksanakan pelayanan legalisasi perijinan dan pembuatan Surat Ketetapan Retribusi (SKR) serta pembuatan draft penetapan izin; k. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja seksi; l. Menyiapkan draft keputusan penolakan, pembatalan, dan pencabutan izin; Bagian Kelima Seksi Investigasi Dan Verifikasi Pasal 16 Kepala Seksi Investigasi dan Verifikasi melaksanakan tugas merencana, menyusun, melaksanakan, membina, tugastugas pelaksanaan invetigasi dan verifikasi pelayanan perizinan / non perizinan. - 532 -
Pasal 17 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Kepala Seksi Investigasi dan Verifikasi menyelenggarakan fungsi : a. Menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, permasalahan peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan tugas investigasi dan verivikasi pelaksanaan pelayanan perizinan / non perizinan; b. Menyelenggarakan upaya pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan investigasi dan verifikasi perizinan / non perizinan c. Menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi; d. Menyelenggarakan investigasi dan verifikasi administrasi dan lapangan dalam rangka pelaksanaan pelayanan perizinan / non perizinan e. Menyelenggarakan analisis dan pengembangan kinerja Seksi; f. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan masalah yang berhubungan dengan tugas-tugas yang berkaitan dengan koordinasi pelayanan perizinan / non perizinan dan penelitian lapangan; g. Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai bidangnya; h. Membuat jadwal koordinasi dan penelitian lapangan; i. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam pemeriksaan persyaratan teknis dan penelitian lapangan; j. Mengkoordinasikan penanganan permasalahan yang timbul di lapangan; k. Membuat berita acara hasil penelitian lapangan; l. Melaksanakan penetapan retribusi izin; m. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja seksi. BAB VI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 18 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai fungsi penyelenggaraan pengelolaan data dan pengembangan. Pasal 19 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang undangan yang berlaku. BAB VII TATA KERJA Pasal 20 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kantor, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan Kepala Seksi serta pemegang Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Kantor maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok masing - masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing - masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. - 533 -
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Uraian Tugas masing-masing pejabat dan pelaksana pada Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Kotawaringin Barat ditetapkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan dengan Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan. Pasal 22 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Nomor 13 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelayanan Terpadu Perizinan Kabupaten Kotawaringin Barat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 23 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 15 Maret 2009 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, ttd H. UJANG ISKANDAR, ST. M.Si Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 16 Maret 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH Kabupaten Kotawaringin Barat, ttd Drs. BUDASMAN, M.Si NIP. 19560514 198303 1 012 BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2009 NOMOR 34-534 -