mapun yang tidak kenal sama sekali. Peranan komunikasi tidak hanya berguna

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi. dan ketegangan, antara lain komunikasi yang bersifat menghibur hubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan publiknya. Artinya aktivitas public relations menjalankan fungsi

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan-kebutuhan baru sebagai kebutuhan dasar mutu layanan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Pentingnya Kegiatan Magang Bagi Mahasiswa

PROSES PENCITRAAN INSTITUSI KEPOLISIAN MELALUI INFORMASI PUBLIK StudiPadaKepolisian Resort Batu SKRIPSI. Oleh: ArtikaAyusinomMaladevi NIM:

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB I PENDAHULUAN. dan batubara. Dimana hampir setiap sudut kota adalah surga bisnis bagi para

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Tahun 2002 Rumah Sakit Jiwa Tampan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bisa dibayangkan jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, akan diuraikan 1) konteks penelitian yang menjadi

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. haruslah bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan terjangkau oleh seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan penunjang medis, pelayanan perawatan, baik rawat jalan, rawat inap. diselenggarakan oleh pemerintah, dan atau masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orientasi tidak lagi pada produk yang dihasilkan, tetapi beralih ke orientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan rumah sakit sebagai industri jasa merupakan bentuk upaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan cukup pesat seiring di tertibkannya berbagai peraturan

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Soemirat, Soleh Dasar-Dasar Public Relations.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Definisi kesehatan menurut undang-undang nomor 36 tahun 2009 adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan saran dalam CSI (Customer Satification Indeks) rawat inap

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pelayanan publik dewasa ini semakin mendapat tekanan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. akan pengelolaan informasi yang akurat. digunakan untuk pengelolaan data-data organisasi. Dalam sistem basis data

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia didunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menawarkan produknya. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dari manajemen rumah sakit. Secara interen keberhasilan. kompleksitas manajemen rumah sakit, secara eksteren kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggali suatu informasi yang aktual dan terpercaya, suatu instansi

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Berlakunya Undang-Undang Nomor 14

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti pengambilan keputusan pimpinan, juga pada tingkat pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdiri sendiri, melainkan sangat berhubungan dengan pihak dari luar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi telah melahirkan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi setiap penduduk yang hidup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen menjadi salah satu sumber informasi mengenai produk yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aspek yang terpenting, namun juga kompleks dalam kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah kenal mapun yang tidak kenal sama sekali. Peranan komunikasi tidak hanya berguna bagi individu saja, melainkan juga dirasakan oleh suatu perusahan maupun organisasi. Baik itu yang bersifat komersial maupun non komersial dalam menjalankan aktifitasnya, diantaranya sebagai media penyampaian informasi yang akurat agar terciptanya hubungan dan kerja sama yang harmonis yang dapat menimbulkan simpati dan kepercayaan publik. Untuk itu, banyak pelaku bisnis yang merasa perlu membuat divisi yang menangani kegiatan-kegiatan penyampaian informasi dan pelayan pada masyarakat dengan tujuan menghasilkan hubungan yang baik perusahaan, salah satunya bidang kerja yang dibentuk dalam tugas ini adalah Hubungan Masyarakat ( Humas ). Organisasi atau perusahaan dalam bentuknya yang paling maju saat ini sudah mengenal humas sebagai salah satu cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehingga humas sering juga disebut sebagai kegiatan untuk memecahkan masalah. 1 Sebagai alat komunikasi, humas mempunyai peran sebagai pengelola arus komunikasi dimana kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan produktifitas 1 Morissan. Manajemen Public Relations : Strategi Menjadi Humas Profesional, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 107 1

2 karyawan melalui komunikasi dua arah timbal balik, menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar dan relasi publiknya sehingga dapat meningkatkan penjualan dan menaikkan omzet suatu perusahaan serta meningkat loyalitas publik terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahan. Rumah sakit dan lembaga pendidikan biasanya enggan menyebut diri mereka sebagai organisasi profit yang bertujuan mencari keuntungan. Namun tidak dapat dimungkiri banyak rumah sakit atau sekolah yang didirikan dengan tujuan untuk mendapat keuntungan. Rumah sakit atau sekolah yang dikelola pemerintah pada dasarnya bertujuan tidak untuk mencari keuntungan, namun demikian kedua lembaga tidak boleh rugi terus menerus. Masyarakat modern memiliki kesadaraan yang semakin meningkat mengenai arti pentingnya kesehatan dan mereka menuntut pelayanan kesehatan yang semakin baik. Praktisi humas rumah sakit bertanggung jawab membina hubungan baik dengan para pasien, keluarga pasien, dokter, perusahaan asuransi, karyawan rumah sakit. Humas rumah sakit harus mampu membangun kerja sama dengan komunitasnya mulai dari karyawan administrasi, para medis, pasien dan pihak pemerintah, industri obat dan alat kesehatan untuk mendukung kesehatan masyarakat, keberhasilan tindakan medis (ketepatan dan kecepatan pelayanan medis), pelayanan pasca rawat inap (rehabilitasi medis). 2 Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas atau sarana vital bagi masyarakat. Peran organisasi ataupun rumah sakit sebagai media atau fasilitas sosial yang mencakup sebagiannya mencakupi pelayanan kesehatan, penelitian, pendidikan dan skala profit selayaknya padat akan sumber daya yang 2 Ibid

3 mampu mendukung aktivitasnya. Modal yang diharapkan terus bertumbuh, teknologi yang terus berkembang, serta sumber daya manusia sebagai motor penggeraknya memerlukan aturan dalam proses manajemen yang efektif untuk memenuhi tuntutan pelayanan yang optimal. Sejalan dengan pesatnya perkembangan rumah sakit umum, masyarakat dapat memilih rumah sakit mana yang mereka minati. Rumah sakit umum dapat diakses siapapun begitu juga rumah sakit swasta. Persaingan yang terjadi antar rumah sakit menyebabkan masyarakat tinggal pilih rumah sakit mana yang menurut mereka sangat cocok dan terjamin untuk melakukan pengobatan. Begitu juga dengan rumah sakit jiwa yang berada di daerah Panam, memiliki banyak pesaing, saat ini harus bersaing dengan Rumah Sakit Awal Bros dan Rumah Sakit Universitas Riau. Rumah sakit jiwa merupakan sebuah lembaga atau instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Jiwa Tampan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwa Tampan Daerah tipe A dibawah Pemerintah Daerah Provinsi Riau. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan tahun 1988 nomor 159 b/menkes/ kes/1998 pada Bab II pasal 3, Bab III pasal 13,14, dan 15 terdapat tiga jenis rumah sakit yang beroperasi di Indonesia yang sesuai dengan kepemelikan, kelas keperawatan dan jenis pelayanannya yaitu : 1. Berdasarkan Kepemilikan a. Rumah sakit pemerintah b. Rumah sakit BUMN/TNI c. Rumah sakit Swasta

4 2. Berdasarkan Status/ kelas a. Rumah sakit kelas A, tersedia pelayanan spesialistik yang luas bersama pelayanan subspesialistik. b. Rumah sakit kelas B, sekurang-kurangnya memiliki sebelas spesialistik dan sub spesialistik yang terdaftar, c. Rumah sakit kelas C, sekurang-kurangnya memilki empat spesailistik dasar meliputi bedah, penyakit dalam, kebidanan, dan anak. 3. Berdasarkan pelayanan a. Rumah Sakit Umum b. Rumah Sakit Khusus Berdasarkan peraturan tersebut Rumah Sakit Jiwa Tampan tidak hanya memberikan pelayan spealistik gangguan kejiwaan tetapi juga pelayanan subspealistik. Adapun fasilitas yang ada di Rumah Sakit Jiwa Tampan tidak hanya menangani gangguan mental (khusus untuk pasien kejiwaan), tetapi juga melayani rawat jalan yang terbuka untuk pasien normal, UGD kejiwaan 24 jam, UGD umum 24 jam, poli gigi dan mulut, poli spesialis anak, poli spesialis jiwa, poli spesialis rontgen, laboratorium dan apotik. Penelitian ini didasari atas fenomena sebagian masyarakat yang belum mengetahui adanya poli umum di Rumah Sakit Jiwa Tampan dan pola pikir (mindset) masyarakat bahwa Rumah Sakit Jiwa Tampan hanya untuk pasien gangguan mental. Ada. Citra yang melekat pada rumah sakit jiwa hanya di peruntukan pasien yang mengalami gangguan mental. Kalau mendengar rumah sakit jiwa mempersepsikan bahwa disana hanya tempat untuk pasien-pasien yang

5 mengalami gangguan mental. Padahal sekarang ini dalam perkembangannya pelayanan kesehatan di rumah sakit jiwa tidak hanya untuk pasien-pasien yang menggangu kelainan mental. Berdasarkan fenomena yang dikemukakan, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada Humas Rumah Sakit Jiwa Tampan di Pekanbaru. Penjelasan diatas, asumsi dasar penulis strategi humas sangat penting dalam mengubah citra pada rumah sakit jiwa. Untuk itu penulis mengadakan penelitian dengan judul Strategi Humas dalam Mengubah Citra Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Riau. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan pengertian dan pemahaman tentang konsep dan istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan penegasan istilah sebagai berikut : 1. Strategi J L Thomson mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Bennet menggambarkan strategi arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. 3 2. Humas Hubungan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan istilah humas adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, 3 Sandra Oliver. Strategi Public Relations. (Jakarta: Erlangga,2001) h 2

6 pemeliharaan jalur bersama antar organisasi dengan publik menyangkut aktivitas komunikasi, penerimaan dan kerjasama melibatkan manjemen dalam persoalan atau permasalahan perubahan secara efektif, bertindak sesuai sistem peringatan di dalam mengantisipasi kecenderungan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat sebagai sarana utama. 4 3. Citra Citra merupakan suatu hal yang penting dalam masyarakat, citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau aktivitas. 5 4. Rumah Sakit Jiwa Tampan Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau adalah salah satu institusi Pemerintah Daerah yang memberikan pelayanan kesehatan bersifat dasar spesialistik dan subspesialistik yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM 12,5 Kecamatan Tampan Pekanbaru. C. Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah a. Apakah citra yang meleket terhadap rumah sakit jiwa negatif? b. Apakah strategi humas rumah sakit jiwa bukan hanya di peruntukan pasien yang mengalami gangguan mental? 4 Rosady Ruslan. Manajemen Public Relation & Media Komunikasi: Konsepsi Dan Aplikasi. (Jakarta : Rajawali Pers, 2008 ) h 16 5 Soleh Soemirat. Dasar-Dasar Public Relations. (Bandung : Rosdakarya,2010) h 113

7 2. Batasan Masalah Untuk memudahkan penelitian bagi peneliti serta keterbatasan waktu, biaya dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi dalam penelitian ini maka penulis membatasi penelitian ini dengan hanya meneliti bagaimana strategi humas dalam mengubah citra rumah sakit jiwa Tampan Pekanbaru Riau. 3. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Strategi Humas Dalam Mengubah Citra Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Riau? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana Strategi Humas dalam Mengubah Citra Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Riau. 2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait, antara lain: a. Akademis Untuk menambah dan memperluaskan pengetahuan dalam bidang komunikasi khususnya mengenai Strategi Humas di Rumah Sakit Jiwa.

8 b. Praktisi Sebagai bahan pertimbangan Rumah Sakit dalam menentukan rencana ataupun kebijakan-kebijakan dalam membuat programprogram Humas di Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari pokok-pokok permasalahan yang dibahas pada masing-masing bab yang diuraikan menjadi beberapa bagian: BAB I : PENDAHULUAN Berisikan Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Permasalahan yang terdiri atas Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II : KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR Berisikan Kajian Teori, Kajian Terdahulu penelitian dan Kerangka Pikir. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Menjelaskan tentang Metodologi Penelitian yang digunakan untuk mengetahui strategi Humas Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Riau. BAB IV : GAMBARAN UMUM

9 Bab ini membahas mengenai gambaran umum Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Riau, visi dan misi, struktur perusahaan dan profil Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Riau BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Riau. BAB VI : PENUTUP Berisikan Kesimpulan dan saran hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN