I PENDAHULUAN. Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan

dokumen-dokumen yang mirip
II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi adalah mempelajari gejala-gejala di permukaan bumi secara keseluruhan dengan

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

I. PENDAHULUAN. Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan pedesaan yang kehidupan

I. PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan pertanian tidak saja dititik-beratkan pada. peningkatan produksi, namun juga mengarah pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pertanian sudah pasti tidak dapat dilakukan. perbaikan cara bercocok tanam. (Varley,1993).

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk menaikan taraf hidup dan dapat dikatakan bahwa

BAB V PENUTUP. ternyata tidak pilih kasih. Artinya, ia tidak saja melanda daerah-daerah yang

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, bahwa penduduk Indonesia dari

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG. Oleh: Dila Afdila, Sudarmi*, Edy Haryono** ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. bermatapencaharian sebagai petani. Kondisi geografis negara Indonesia terletak di

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. konteks keruangan. Kajian geografi terbagi menjadi dua yaitu geografi fisik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. bekerja pada bidang pertanian. Menurut BPS tahun 2013, sekitar 39,96 juta orang

I. PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi disebabkan oleh tingkat fertilitas yang tinggi yang

I. PENDAHULUAN. yang semakin meningkat menyebabkan konsumsi beras perkapita per tahun

DAFTAR TABEL. 1. Produksi tanaman sayuran menurut kabupaten/kota dan jenis sayuran di Provinsi Lampung

I. PENDAHULUAN. dan sumber devisa negara, pendorong pengembangan wilayah dan sekaligus

I. PENDAHULUAN. Kehidupan di dunia tidak terlepas dari perubahan-perubahan suatu lingkungan.

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

I. PENDAHULUAN. upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu penggerak utama dari roda. perekonomian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Industri merupakan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah atau bahan

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

LAHAN PERTANIAN, TENAGA KERJA DAN SUMBER PENDAPATAN DI BEBERAPA PEDESAAN JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

I. PENDAHULUAN. produksi hanya diterima petani setiap musim sedangkan pengeluaran harus

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN. peningkatan produksi pangan dan menjaga ketersediaan pangan yang cukup dan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang

I. PENDAHULUAN. bahan pangan utama berupa beras. Selain itu, lahan sawah juga memiliki

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara yang bergerak dibidang pertanian.

A. Latar Belakang. ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kebutuhan lahan untuk kegiatan nonpertanian

PENDAHULUAN. mereka berniat meningkatkan produksi padi semaksimal mungkin menuju

Arah Masa Depan Kondisi Sumberdaya Pertanian Indonesia

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 (BERDASARKAN ANGKA SEMENTARA 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan waduk Jatigede merupakan strategi pemerintah untuk. mengatasi kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim penghujan

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, mewujudkan ketahanan

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

I. PENDAHULUAN. tersebut petani hanya dapat melakukan kegiatan pertanian ala kadarnya sesuai

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

DISTRIBUSI PEMILIKAN DAN PENGUSAHAAN LAHAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN*

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kemampuan sektor pertanian dalam

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Dalam arti luas industri mencakup

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

I. PENDAHULUAN. ruang untuk penggunaan lahan bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. struktur ekonomi manusia yang di dalamnya bidang pertanian, industri-perdagangankomunikasi-transportasi

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi tanah merupakan

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor unggulan dalam perekonomian Indonesia, hal ini

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris dan maritim memiliki potensi besar dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembangunan sektor pertanian telah memberi kontribusi yang besar

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya perubahan struktur penguasaan lahan pertanian, pola

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULU LOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI. A. Tinjauan Umum tentang Kabupaten Wonogiri

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa sektor pertanian menempati posisi yang penting dalam

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan di negara-negara dunia ketiga masih menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan

2014 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dan membangun pertanian. Kedudukan Indonesia sebagai negara

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

BAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi

PENDAPATAN PETANI PADA PENGGUNAAN LAHAN SAWAH IRIGASI DI KELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO

Bab IV Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Ketahanan Pangan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

Transkripsi:

I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan masyarakat tani di Indonesia, yang sebagian besar dilakukan oleh penduduk yang tinggal di pedesaan. Seiring dengan hal tersebut, perkembangan penduduk di pedesaan mengalami peningkatan jumlah pertumbuhan penduduk yang pesat, yang berakibat pada upaya penyediaan bahan pemenuhan kebutuhan pokok untuk kehidupannya menjadi terbatas. Berdasarkan keadaan tersebut, pemerintah melalui kebijakannya mengupayakan untuk meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi sawah melalui panca usaha tani, pengembangan perluasan serta intensifikasi pertanian, yang dilaksanakan dengan pembuatan waduk untuk irigasi, membuka areal pertanian baru, dan pengembangan daerah transmigrasi, seperti yang ada di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan. Perkembangan teknologi sekarang ini mengalami kemajuan yang pesat, termasuk diantaranya perkembangan teknologi pertanian. Dalam perkembangannya, teknologi pertanian yang meningkat memerlukan sumberdaya manusia yang siap menerima perkembangan teknologi pertanian tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, memerlukan tingkatan pendidikan yang cukup, setidaknya penduduk mampu menggunakan teknologi, namun secara umum pendidikan yang dimiliki petani masih rendah, seperti yang ada di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan.

Kegiatan pertanian merupakan sebagian besar dari mata pencaharian pokok penduduk yang hidup di pedesaan yang hasilnya menjadi peranan utama dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Dalam perkembangan kehidupan petani di pedesaan, kepemilikan lahan pertanian setiap keluarga tampaknya menjadi semakin sempit, dimungkinkan sebagai akibat dari masih kuatnya budaya warisan harta yang dimiliki orang tua kepada anaknya yang berumah tangga. Keadaan demikian kiranya menjadi salah satu penyebab semakin menyempitnya kepemilikan lahan setiap keluarga petani dalam perkembangan kehidupannya, yang pada gilirannya berakibat pada rendahnya penghasilan dan sulitnya untuk mencukupi kebutuhan hidup anggota keluarganya, terutama yang tergolong dalam kelompok petani kecil. Petani kecil seperti yang dinyatakan oleh Gunawan Sumodiningrat (1987:4) Petani kecil yaitu petani dengan luas garapan atau penguasaan lahan kurang dari 0,5 ha (petani sempit), pemilikan luas lahan ini tidak bisa diharapkan mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari. Lebih lanjut petani kecil menurut Dawam Rahardjo (1984: 23) petani dapat dikelompokan: Petani gurem adalah petani yang memiliki lahan antara 0,1 sampai kurang dari 0,25 ha, petani kecil adalah petani yang memiliki lahan antara 0,25 sampai kurang dari 0,5 ha, petani sedang yaitu petani yang memiliki luas lahan 0,5 sampai kurang dari 2,0 ha, petani kaya yaitu petani yang memiliki luas lahan garapan antara 2,0 ha sampai kurang dari 5,0 ha, dan tuan tanah yaitu petani yang memiliki lahan lebih dari 5,0 ha. Berdasarkan hasil survai tanggal 17 Juni 2010 ditemukan bahwa petani kecil yaitu petani yang memiliki lahan 0,25 ha sampai kurang dari 0,5 ha, pendapatan petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan tergolong rendah dengan luas lahan yang dimilik rata-rata adalah 3,900 m 2 dan penghasilan dari pertaniannya sebanyak 3,05ton per kepala keluarga pertahun dengan nilai uang pada tahun 2010 sebesar Rp 7.625.000.

Berdasarkan pada fakta tersebut, bahwa dari pemilikan luas pemilikan lahan pertanian rata-rata yang dimiliki setiap petani kecil (3.900 m 2 / 0,39 ha)yang digunakan dan dimanfaatkan untuk lahan pekarangan, lahan sawah, dan tegalan. Atas dasar hal tersebut, maka rata-rata penghasilan keluarga petani kecil sebesar Rp 635.400 perbulan dengan tanggungan keluarga sebanyak 4 orang sedangkan Upah Umum Regional (UMR) untuk Provinsi Lampung sebesar Rp 897.600. Bertolak dari pendapatan petani kecil tersebut, tampaknya modal dari aset tanah kiranya berperan penting sehubungan dengan pendapatan petani kecil yang tergolong rendah, bahkan adakalanya petani terlambat dalam pengelolaan lahan pertaniannya, karena kekurangan modal untuk pemeliharaan tanaman pertanian atau bahkan terjadi gagal panen karena musim kemarau dan sulitnya mendapatkan air. Kesulitan modal ini sering dialami petani kecil yang banyak berpengaruh terhadap hasil pertanian menjadi rendah dan kurang maksimal hal ini seperti yang terjadi pada petani kecil di Desa Sinar Palembang ini. Untuk memperoleh modal usaha tani, kiranya sulit bagi petani kecil di desa ini untuk memenuhi modalnya, biasanya petani-petani di desa ini meminjam kepada tetangga yang tergolong mampu dan memiliki modal lebih, dengan bunga yang akan dikembalikan pada waktu sesudah panen, hal ini kiranya akan berpengaruh terhadap hasil pertanian yang harus dikurangi untuk membayar modal pinjaman dan bunga, sehingga hasil pertanian petani kecil di desa ini akan menjadi semakin rendah untuk upaya memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari. Tingkat produktivitas petani kecil ini, merupakan salah satu ukuran tingkat keberhasilan petani dalam mengelola lahan pertaniannya selain dari itu merupakan ukuran tingkat perekonomian petani ini seperti yang diutarakan oleh Penny (1986:81) bahwa salah satu ukuran yang sering dipergunakan dalam analisa ekonomi usaha tani adalah ukuran produktivitas pertanian.

Produktivitas petani kecil yang tergolong rendah, berpengaruh terhadap tingkat pendapatan keluarga petani kecil akan menjadi semakin sedikit bila modal pertanian yang meminjam dan memiliki bunga, pendapatan petani ini akan berpengaruh terhadap pendidikan keluarganya hal ini akan semakin berat ketika beban tanggungan dari kepala keluarga banyak tentunya dengan beban tanggungan yang banyak dan pendapatan yang sedikit maka pendidikan dari anggota keluarga petani kecil tersebut akan rendah. Selanjutnya dengan pendidikan yang rendah akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan petani, begitu juga halnya pengetahuan petani yang masih tergolong rendah akan berpengaruh terhadap pola pikir petani kecil menjadi kurang berkembang seperti halnya dengan petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan ini. Perkembangan teknologi pertanian diharapkan akan membantu petani dalam mengelola lahan pertaniannya, namun keterbatasan penggunaan teknologi pertanian ini sering dihadapi oleh petani kecil hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan hal ini sejalan dengan pendapat Totok Mardikanto (1990:89) bahwa keterbatasan teknologi yang diterapkan oleh petani kecil disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan formal yang pernah diperolehnya. Kecuali itu bahwa rendahnya penghasilan usaha tani, terbatasnya pemilikan lahan usaha tani, dimungkinkan pendidikan keluarganya yang tergolong rendah, jumlah anak dan tanggungan keluarga yang tergolong banyak, hal ini kiranya akan menyulitkan upaya pemenuhan kebutuhan hidup keluarga petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan ini. Apalagi petani kecil di desa ini termasuk pada petani tadah hujan, yang hasil usaha pertaniannya masih ditentukan oleh musim penghujan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Karakteristik Petani Kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana karakteristik petani kecil (modal, produktivitas, pengetahuan petani, pendapatan petani, dan teknologi pertanian yang diterapkan) di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik petani kecil (modal, produktivitas, pengetahuan petani, pendapatan petani, dan teknologi pertanian yang diterapkan) di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010. D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Geografi pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di perguruan tinggi terhadap fenomena yang terjadi di lapangan sesuai dengan kajian geografi yang terdiri dari Geografi

Fisik dan kajian Geografi Sosial yang dipelajari di Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 3. Sebagai salah satu bahan acuan penelitian yang mengkaji tentang keadaan petani kecil pada umumnya dan karakteristik petani kecil pada khususnya. 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pelengkap bahan ajar bagi guru SMP kelas VIII semester II pada pokok bahasan pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia. 5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pelengkap bahan ajar bagi guru SMA kelas X semester genap pada pokok bahasan kualitas lingkungan hidup berdasarkan kriteria tertentu (biofisik, sosial ekonomi, dan budaya). E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pada penelitian ini adalah: 1. Ruang lingkup objek penelitian ini adalah karakteristik petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010. 2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah: petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010. 3. Ruang lingkup tempat dan waktu adalah: Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010. 4. Ruang lingkup ilmu adalah Geografi Sosial. Menurut Bintarto (1977: 10) Geografi tidak dapat lepas dari Geografi Fisis dan Geografi Sosial. Geografi yang hanya mempelajari bentang alam (natural landscape), lingkungan alam (natural environment) dan penyebaran (distribution), tanpa memperhatikan segi-segi sosial atau segi-segi

sosiologi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Selanjutnya, dijelaskan bahwa Geografi Sosial adalah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tata laku manusia dalam lingkungan, dan segi-segi sosial dengan unsur-unsur kemanusiaan ikut memberi corak yang khususnya pada lingkungan, dan dapat merubah pola penyebaran, sehingga keberadaan manusia dan kebudayaannya ikut memberi gambaran secara geografis tentang suatu tempat tertentu di permukaan bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka judul penelitian ini mengkaji secara mendalam tatalaku manusia dalam lingkungan totalnya, dengan menitik tekankan pada kajian dan pemberian gambaran secara geografis serta memperhatikan segi-segi sosial yang mengembangkan kondisi alam fisik dan memberi corak khusus daerah, terutama kehidupan sebagai petani kecil pada suatu tempat tertentu di muka bumi.