BAB I PENDAHULUAN Jumlah Usaha di Industri Musik Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 1.1 Kabar Bandung akan dijadikan kota musik Sumber: diakses pada 19 September 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia menyadari bahwa ekonomi kreatif memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

menyaksikan pertunjukan musik tersebut secara langsung atau live.

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan di zaman sekarang dan teknologi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya yaitu dalam bentuk media poster, spanduk, baliho, billboard dan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri telah berkembang secara pesat seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

Contoh Proposal Kegiatan Dan Sponsorship Lengkap

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi digital telah membentuk perilaku konsumen yang mementingkan

PROFILE DO GOOD WITH MUSIC!

Perancangan Buku Biografi Visual Rocket Rockers

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. penggemar K-Pop di Indonesia untuk mengunduh secara ilegal melalui internet

BAB II. DATA DAN ANALISA

I. PENDAHULUAN. Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah

BAB 4 GAMBARAN UMUM. SoundCloud adalah sebuah platform distribusi suara secara online yang

DAFTAR ISI Metodologi Penelitian Jenis Penelitian Data Wawancara Teknik Pengumpulan Data...

ABSTRAK. Kata Kunci : Band, Event, Indie, Musik, Promosi. Universitas Kristen Maranatha vi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan rekaman yang besar disebut juga dengan istilah Major Label

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Komunukasi adalah suatu topik yang amat sering diperbincangkan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Comment [g1]: Integrate dengan jurnal mantap musisi indie jobin. 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

TALENTED ARTIST 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara major label atau indie label. Di Indonesia sendiri musik indie menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRATEGI GLOBALISASI MEREK GRUP MUSIK INDIE DI INDONESIA (STUDI KASUS GRUP MUSIK TREES AND WILD) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, Irama, dan menggunakan garasi rumahnya untuk merekam album. sedemikian pesat berikut dengan segala problematikanya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut majalah Rolling Stone awal Januari (2007), musik Indonesia mulai diramaikan

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB 1 PENDAHULUAN. produk yang baik, menetapkan harga yang menarik, dan membuatnya agar dapat

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN... ii. ABSTRAK...iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. UCAPAN TERIMAKASIH.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingginya tingkat persaingan antar artis semakin hari semakin terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh perusahaan - perusahaan untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna

BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS

Bab I. Pendahuluan. pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada umumnya. Musik meliputi berbagai jenis aliran yang ada dengan

BAB I PENDAHULUAN. daya cipta individu (Kompasiana, 2014). Di dalam industri kreatif, sumber. sebuah inovasi, ide dan kekreatifan yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kebudayaan dari berbagai macam belahan dunia, musik yang ada di masyarakat seperti musik Pop, Rock, Jazz bahkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar. Surat kabar online Kompas menyebutkan Lamb of God datang ke

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR BANDUNG MUSIC INDEPENDENT (INDIE) CENTER DENGAN PENDEKATAN BAND INDIE BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Niat beli merupakan sikap konsumen terhadap suatu produk jika kriteria produk

BAB 1 PENDAHULUAN. penggemar yang sangat besar. Samsons dapat dikatakan telah menjadi idola bagi

STRATEGIC MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sebagai salah satu kegiatan pokok yang mutlak dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dimana ketiganya merupakan tahap-tahap dari perkembangan media komunikasi

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI BAND BIG BROADSIDE DALAM BENTUK VIDEO KLIP JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. baru yang tergabung dalam major label maupun indie label. Major label dan

BAB IV. Kesimpulan dan Saran. Promosi adalah segala aktifitas marketing atau penjualan yang

PERANCANGAN BUKU BIOGRAFI VISUAL REACH & RICH RECORDS REACH & RICH RECORDS VISUAL BIOGRAPHY BOOK DESIGN

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Periklanan di Indonesia mengalami perkembangan semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Deddy Mulyana

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu bentuk media yang sangat akrab dalam kehidupan

2016 MEDIA SOSIAL MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

SHOPPING MALL BERKONSEP CITYWALK DI SEMARANG. Nama : SEPTIADI ARI NUGROHO NIM : L2B308026

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perubahan kebudayaan yang mulai terjadi di Indonesia pada saat ini nampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN WAWANCARA. kerjasama dengan pihak sponsorship? Dalam menyelenggarakan sebuah event, Event Organizer UKM CAMP

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB III OBYEK PENELITIAN. pertama yang mengintegrasikan musik dan content provider sebagai satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Obyek Studi Profil PT. MelOn Indonesia

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Saat ini Indonesia merupakan negara ke-3 di dunia dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terbesar. Hal ini menunjukan bahwa industri-industri di Indonesia mampu berkembang dan sangat potensial untuk menjadi yang lebih baik di masa depan nanti. Diantara berbagai jenis industri yang ada di Indonesia, industri musik menjadi bagian dari ekonomi kreatif menjadi anak baru yang banyak dibicarakan. Pada tahun 2010 kontribusi musik terhadap PDB nominal sebesar Rp3,9 triliun, naik menjadi Rp5,2 triliun pada 2013 atau meningkat rata-rata 11% per tahun. Namun dengan prestasi nya, industri musik Indonesia masih minim perhatian baik dari pemerintah, civitas akademika, maupun masyarakat luas, padahal Dr. Marie Elka Pangestu, Menteri Perdagangan Indonesia mengungkapkan dalam pidato nya saat pemberian penghargaan Karya Bhakti Musik 2014 di Jakarta dalam poskotanews.com, Industri Musik Indonesia memberikan kontribusi yang cukup tinggi bagi pertumbuhan ekonomi nasional, yang lebih penting lagi, efek ganda industri musik ini juga besar lewat penyelenggaran pagelaran, festival, dan merchandise. Dikutip dari poskotanews.com, menurut data BPS sepanjang 2010-2013 jumlah usaha di industri musik naik dari 14,9 ribu unit usaha menjadi 15,6 ribu usaha. 15.020 15.000 14.980 14.960 14.940 14.920 14.900 14.880 14.860 14.840 Jumlah Usaha di Industri Musik Indonesia 2010 2013 Sumber: www.poskotanews.com Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Usaha di Industri Musik Indonesia

2 Dalam periode yang sama, penyerapan tenaga kerja meningkat dari 50.611 menjadi 55.958 orang. Seperti yang di tunjukan di sebagai berikut: 56000 54000 52000 50000 2013 2010 2013 48000 46000 2010 Sumber: www.poskotanews.com Penyerapan Tenaga Kerja di Industri Musik Indonesia Gambar 1.2 Penyerapan Tenaga Kerja di Industri Musik Indonesia Disamping itu, Dr.Marie juga mengungkapkan dari data Asosiasi Industri Rekaman Indonesa industri musik karya anak bangsa saat ini telah mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan menguasai sebesar 85% dalam negeri dengan kecenderungan meningkat setiap tahun. Maka dengan perkembangan dan potensi industri musik dalam PDB dan dalam ekonomi kreatif Indonesia, insan musik tanah air harus mengelola industri musik ini dengan baik. Banyaknya musisi yang menjadi produsen di industri musik memiliki peran yang sangat penting. Setiap musisi, apalagi musisi yang merangkap sebagai selebriti (tidak hanya berkarya di balik layar) harus melakukan pengelolaan manajemen yang baik dalam dinamika karirnya, mulai dari pengembangan musikalitas, kreatifitas bermusik, penjualan album, penjualan single, manajemen aksi panggung, sampai dengan pengelolaan fans harus dilakukan demi menguatkan nama musisi tersebut. Secara ilmu manajemen, nama musisi artis dapat disebut juga sebagai brand.

3 Dalam pengelolan manajemen nya, musik memiliki dua metode yaitu melalui major label dan indie label. Musisi-musisi yang mempunyai genre musik yang easy listening untuk pasar musik Indonesia memilih untuk berkarir di bawah naungan major label, contoh nya seperti band Noah, Nidji, Dewa 19, Wali, Geisha, dan Raisa. Sementara musisi dengan genre musik yang lebih mempunyai segmen khusus, lebih memilih berkarya di jalur indie label, seperti Mocca, White Shoes and The Couples Company, Seringai, Burger Kill, dan Tulus. Musik-musik yang berada dalam jalur major label jauh dari kesan kebebasan dan fleksibilitas yang merupakan aspek idealisme anak muda. Hal ini yang menyebabkan penelitian ini mengambil musik dari jalur indie label. Sama seperti band Rocket Rockers yang telah berkarya di industri musik indie Indonesia sejak tahun 2000 yang lalu. Rocket Rockers adalah band dengan genre musik poppunk yang berasal dari kota Bandung. Rocket Rockers beranggotakan 4 personil, yaitu Aska sebagai vokalis dan gitaris, Bisma sebagai bassist, Khrisna sebagai drummer, dan Rizky sebagai gitaris. Hingga 2015 ini, mereka telah mengeluarkan 5 album, dan tiap kali Rocket Rockers mengeluarkan album, setidaknya terjual lebih dari 15.000 kopi, angka yang sangat fantastis untuk ukuran band indie. Walaupun sempat menjadi artis dari major label Sony BMG pada tahun 2004, namun tahun 2008 Rocket Rockers memutuskan tidak melanjutkan kontrak dan memutuskan untuk membuat indie label sendiri dengan nama Rich and Reach Records yang hingga saat ini masih berdiri. Dalam waktu 15 tahun berkarir, Rocket rockers menghasilkan banyak prestasi baik lokal maupun internasional, beberapa prestasi nya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1.1 Sebagian Prestasi Rocket Rockers Tahun Prestasi Cakupan 2002 Penjualan Album Indie terbaik pada album Soundtrack For Your Life, sold out hingga 15.000 kopi 2004 Memasuki chart Best Seller Sony BMG pada album Ras Bebas, sold out hingga 20.000 kopi 2006 Satu-satunya band dari Asia tenggara yang masuk ke dalam film dokumenter musik punk dunia Punk s Not Dead yang disutradarai oleh Susan Dyner dan disponsori oleh Levi s strauss Nasional Nasional Internasional

4 & co jeans. Film dokumenter tersebut meraih beragam penghargaan festival film dunia diantara lain adalah : - The Copenhagen International Documentary Film Festival - Melbourne International Film Festival - Gijon film festival - Buenos Aires Film Festival - San Francisco International Film Festival Lanjutan dari Tabel 1.1 - Cannes Film Festival 2008 Band Indonesia dengan Penggemar Terbanyak di situs jejaring sosial Friendster.com dengan jumlah lebih dari 50.000 penggemar. 2010 Nominasi untuk 2 kategori yaitu favorite Punk/Hardcore song & Favourite Band Group or Duo dalam ICEMA 2010 2012 Nominasi kategori Best Rock Act dalam Bite My Music Global Award 2012 Nasional Internasional Internasional Sumber: Manajemen Rocket Rockers Dengan prestasi lokal maupun internasional yang diraih oleh Rocket Rockers membuat penulis tertarik untuk meneliti tentang music branding band ini. Untuk mengetahui bagaimana gambaran secara umum music branding Rocket Rockers, maka peneliti telah mengadakan suatu pra penelitian yang melibatkan 30 mahasiswa fakultas pendidikan ekonomi dan bisnis universitas pendidikan indonesia pengguna situs www.soundcloud.com, sebuah situs dimana pengguna dapat mengunggah karya musik nya atau sekedar penikmat musik yang ingin mendengarkan musik-musik saja. Pra penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015. Peneliti melakukan pra penelitian ini untuk mengetahui apakah yang responden pikirkan mengenai branding band Rocket Rockers. Pertanyaan dalam pra penelitian ini adalah indikator-indikator dari music branding sebuah band. Berikut diagram hasil pra penelitian seperti yang tertera di bawah ini:

5 Music Branding Rocket Rockers Setuju Tidak Setuju 66% 70% 57% 34% 30% 43% 1. Rocket Rockers Merepresentasikan Anak Muda Jaman Sekarang 2. Rocket Rockers Akrab Dengan Penggemarnya 3. Rocket Rockers adalah Band yang Kreatif Sumber: Pra Penelitian Gambar1. 3 Diagram Pra Penelitian: Image Band Rocket Rockers Setelah mengetahui hasil dari pra penelitian, dari ke-4 pertanyaan yang peneliti ajukan, tiga-tiga nya mendapatkan jawaban yang merujuk kepada tidak bagus nya music branding Rocket Rockers. Bisa di lihat, hanya 34% persen responden yang berpendapat bahwa Rocket Rockers merepresentasikan anak muda jaman sekarang, padahal anak muda jaman sekarang adalah pangsa pasar mereka, berarti pangsa pasar mereka tidak merasa terwakili atau menjadi bagian dari karya Rocket Rockers, 30% merasa Rocket Rockers mempunyai keakraban dengan penggemar, hanya 43% responden yang mengakui bahwa Rocket Rockers adalah band yang kreatif, padahal kreatifitas menjadi poin penting dalam karir musisi karena dapat menjadikan musisi atau band tersebut menjadi berbeda atau mempunyai differensiasi akan lebih memudahkan musisi untuk dikenal lebih banyak masyarakat. Padahal dengan sejumlah prestasi yang dimiliki oleh Rocket Rockers, seharusnya band ini mempunyai branding yang sesuai. Belum banyak orang yang tau siapa itu Rocket Rockers secara lebih jauh sehingga menyebabkan miskonsepsi terhadap image yang mengindikasikan bahwa music branding Rocket Rockers di masyarakat masih lemah dan cenderung buruk. Dengan kondisi yang seperti ini, harus segera tercipta integrasi yang baik dari promosi dengan strategi branding agar Rocket Rockers tersebut mempunyai music branding

6 yang kuat dan positif di masyarakat, agar kedepan nya musik Rocket Rockers bisa diterima lebih baik, tetap bertahan walaupun banyak pendatang baru bermunculan dan Rocket Rockers bisa menjadi pemimpin di pasar persaingan band indie. Salah satu strategi yang dilakukan manajemen dalam memasarkan Rocket Rockers adalah marketing public relations, dimana marketing public relations mempunyai tools yang beberapa telah dilakukan Rocket Rockers, seperti pemasangan poster/flyer dan flyer promosi Rocket Rockers di buzz secara online baik oleh manajemen ataupun oleh personil nya melalui akun pribadi mereka, pemasangan logo Rocket Rockers pun ada di setiap posternya. Dilakukan juga penyebaran press release ke media media seperti majalah, koran, website, radio dan TV. Saat ini juga Rocket Rockers bekerja sama dengan majalah Hai untuk mengadakan suatu event bernama Rock Heart Tour, yaitu tur ke 10 kota di Indonesia. Marketing public relations tools membuat nama dan informasi mengenai Rocket Rockers banyak terlihat di mana-mana sehingga diharapkan dapat menguatkan dan membuat music branding yang positif di masyarakat terhadap Rocket Rockers. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti: Pengaruh Marketing public relations tools Terhadap Music branding Rocket Rockers (Sensus Terhadap Anggota Komunitas Soundcloud Bandung). 1.2. Identifikasi & Perumusan masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seperti yang tertera di bawah ini: 1. Bagaimana deskripsi mengenai marketing public relations tools Rocket Rockers? 2. Bagaimana deskripsi mengenai music branding Rocket Rockers? 3. Bagaimana pengaruh marketing public relations tools terhadap music branding Rocket Rockers? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil temuan mengenai: 1. Untuk mengetahui deskripsi mengenai marketing public relations tools Rocket Rockers. 2. Untuk mengetahui deskripsi mengenai music branding Rocket Rockers. 3. Untuk mengetahui pengaruh marketing public relations tools terhadap music branding Rocket Rockers.

7 1.4. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran bagi perkembangan ilmu manajemen, khusus nya ilmu manajemen pemasaran dalam industri hiburan dan musik yang berkaitan dengan marketing public relations tools dan music branding. b. Kegunaan Praktis 1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk memahami secara praktis bagaimana konsep marketing public relations tools dapat mempengaruhi music branding sebuah produk dalam industri hiburan, yang dalam penelitian ini, produk nya adalah seorang artis. 2. Bagi manajemen dan artis yang dijadikan objek, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau pertimbangan dalam merancang dan menyusun strategi pemasaran dalam meningkatkan music branding artis.