BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Lokasi KKN Gambaran lokasi KKN

dokumen-dokumen yang mirip
A. LAMPIRAN 1. MATRIK REALISASI PROGRAM (PROGJA) BERDASARKAN JENIS KEGIATAN KKN

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat,

1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Sejarah Gampong Baro Demografi Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) TOTAL

BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG

BAB I PENDAHULAUAN. A. Gambaran Umum Lokasi KKN

BAB I PENDAHULUAN. Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. Desa Banguncipto yang dibatasi oleh : 1) Sebelah Utara Desa Wijimulyo

BAB I PENDAHULUAN. 2) Sebelah selatan dusun gunung rawas. 3) Sebelah timur dusun siwalan.

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

Utara sebelah Utara : berbatasan dengan gampong Keuniree. Sebelah Timur : Berbatasan dengan gampong Tumpok 40

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA. daerahnya sejuk dan sangat berpotensial.

DISUSUN OLEH : KKN UNSYIAH PERIODE X TAHUN 2016 PROFIL GAMPONG KELOMPOK P88 KEUREUMBOK

BAB II PROFIL WILAYAH

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PROFIL WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Geografis. a. Letak Desa. Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan

BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah 1. Pedesaan/ Desa Ngoro-Oro a. Data Geografis b. Data Demografi

BAB I LATAR BELAKANG

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL USUL

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. suatu syarat kelulusan bagi mahasiswa yang bersifat sosial aplikatif.mahasiswa

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah dalam perguruan tinggi yang dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan segala tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu. Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. di ruang lingkup RT 33, RT 34, RT 35, dan RT 36 serta RW 09. 1) Luas Wilayah : Hektar

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. 1. Desa Banjarejo dan Dusun Wonosari. dusun Wonosari, desa Banjarejo, kecamatan Tanjungsari, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. luas wilayah Ha/m 2. pusat pemerintahan Kecamatan Sentolo. Pedukuhan Jetak, Pedukuhan Kaliwilut, Pedukuhan Tegowanu,

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

A. Gambaran umum lokasi KKN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV SELAYANG PANDANG DESA PARAKAN. Kecamatan Trenggalek. Desa ini berdekatan dengan alun-alun kota atau pusat

BUKU MONOGRAFI DESA KEADAAN PADA BULAN..s/d... TAHUN..

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

Bab 1 Pemerintahan Desa

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 11 TAHUN 2016

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung)

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS. kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun

KECAMATAN SUKAJAYA KOTA SABANG TAHUN 2014

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

PANDUAN SURVEI LAPANGAN KKN TEMATIK TAHUN 2018

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Profil Desa. Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN

LAMPIRAN 1 Matriks Jadwal Kegiatan

Berkah dari Listrik. Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Tepus berada di sebelah selatan

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

PETA SOSIAL DESA BANJARARUM

GAMBARAN UMUM PROFIL DAN POTENSI GAMPONG PUUK KECAMATAN KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE TAHUN 2016

BAB I DESKRIPSI WILAYAH

BAB II PROFIL WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Sari sekitar 8930 Ha.

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa/Kelurahan

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB I PENDAHULUAN. Mergangsan adalah sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta, Provinsi

BUKU MONOGRAFI DESA KEADAAN PADA BULAN... TAHUN...

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh tentang kondisi geografis Dusun Sentolo Lor, kondisi alam dan

BAB III PROFIL LOKASI PENDAMPINGAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN Form 1

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. program yang ada di lokasi KKN tersebut. Yogyakarta. Kelurahan Seloharjo, dibatasi oleh:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

selama 12 jam. Pendapatan mereka rataratanya 1.5 juta rupiah sebulan. Saat ini, mata Nelayan kerja masyarakat adalah nelayan selama 4 jam.

BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB II RENCANA KEGIATAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Lokasi KKN 1.1. Gambaran lokasi KKN Gampong Tibang merupakan salah satu gampong yang terletak di Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. Batas-batas wilayah gampong Tibang, sebelah Utara berbatasan dengan gampong Mancang, sebelah Timur berbatasan dengan gampong Kampung Baro, sebelah Barat berbatasan dengan gampong Leubu dan sebelah Selatan berbatasan dengan gampong Ujung Lango. Gampong Tibang bersebelahan dengan gampong Lhok Keutapang yang merupakan pusat kecamatan Pidie, kemukiman gampong Tibang adalah Kampung Baro. Waktu tempuh dari kota Banda Aceh ke gampong Tibang hanya sekitar 2 jam 3 menit menempuh jarak 111 km dengan menggunakan mobil. Tibang dikenal sebagai gampong industri, hal ini dapat dilihat dari adanya gudang-gudang produk makanan yang terdapat di gampong tersebut. Masyarakat gampong Tibang terkenal dengan masyarakat yang sangat ramah tamah, bersahaja, memuliakan tamu serta sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Akibatnya masyarakat di gampong tersebut hidup secara rukun dan menjaga hubungan baik dengan pemerintah walaupun terkadang ada juga dari segelintir masyarakat yang bersikap egois dan tidak menghargai sesamanya. Hal itu disebabkan karena masih minimnya pendidikan di gampong tersebut. Desa Tibang terdiri dari 3 (tiga) dusun, yaitu: 1. Dusun Aman 2. Dusun Damai 3. Dusun Bahagia 1.2. Keadaan Sosial Masyarakat Masyarakat gampong Tibang memiliki rasa sosial yang sangat tinggi beda halnya dengan masyarakat perkotaan yang bersifat individualis. Oleh karena rasa sosial tersebut, maka terbentuklah kegiatan-kegiatan sosial diantara masyarakat seperti gotomg-royong, melakukan takziah ketempat orang yang meninggal, melakukan pengajian di pesantren, membentuk persatuan olahraga dan juga memmentuk kegiatan PKK untuk golongan ibu-ibu. 1

1.3. Keadaan Ekonomi Di sektor usaha ekonomi produktif, warga gampong tibang tidak banyak memiliki sektor usaha ekonomi, sektor usaha ekonomi tersebut hanya terbatas pada beberapa sektor usaha saja. Karena keterbatasan itulah masyarakat masih berpenghasilan rendah. Di gampong Tibang ini sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani. Mereka mengolah ladang untuk dapat ditanami padi dan tumbuhan palawija lainnya. Selain itu, banyak juga masyarakat yang memiliki mata pencaharian ganda yang disebabkan adanya ruang dan kesempatan untuk melakukan kedua pekerjaan tersebut. Misalkan saja ada masyarakat yang menjadi petani, namun dia juga mempunyai mata pencaharian yang lain seperti berdagang ataupun lainnya. 1.4. Kondisi Pemerintahan Gampong Sistem pemerintahan gampong Tibang berazaskan pada pola adat dan kebudayaan serta peraturan formal yang sudah bersifat umum sejak zaman dahulu. Pemerintahan gampong dipimpin oleh seorang geuchik dan dibantu oleh sekdes dan kepala dusun. Imum mukim memiliki peranan yang cukup kuat dalam tatanan pemerintahan gampong, yaitu sebagai penasehat baik dalam penetapan sebuah kebijakan ditingkat pemerintahan gampong maupun dalam pemutuskan sebuah putusan hukum adat. Tuha Peut menjadi bagian lembaga penasehat gampong. Tuha Peut juga sangat berperan dan berwenang dalam memberi pertimbangan terhadap pengambilan keputusan-keputusan gampong, memantau kinerja, dan kebijakan yang diambil oleh geuchik, sedangkan imum meunasah berperan dalam pengorganisasian kegiatan-kegiatan keagamaan. 1.5. Sumber Daya Alam Luas area persawahan penduduk desa Tibang sekitar ±10 ha. Pendapatan masyarakat desa Tibang 70% dari hasil pertanian dan 30% dari hasil kerja lainnya seperti dagang dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Di area persawahan biasanya ditanam padi dan tanaman palawija seperti kacang, cabe, timun, sayur-sayuran, bawang, tomat dan lain-lain. Hasil panen kemudian dijual untuk menambah penghasilan masyarakat gampong Tibang. 2

1.6. Sumber Daya Manusia Sebagaimana yang telah dijabarkan beberapa peluang potensi yang dapat dikembangkan di gampong Tibang di atas, maka wajar apabila potensi-potensi tersebut tidak dapat dijalankan mengingat ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh gampong Tibang, di antara permasalahan yang ditimbulkan oleh sumber daya manusia adalah: 1. Jumlah Penduduk 2. Pendidikan Penduduk 3. Pengaruh tingkat sosial masyarakat 1.7. Sumber Daya Sosial Kondisi sosial gampong Tibang sangat kental dengan sikap solidaritas sesama, di mana kegiatan-kegiatan yang berbaur sosial kemasyarakatan sangat berjalan dan terpelihara. Hal ini terjadi karena adanya ikatan emosional keagamaan yang sangat kuat antara sesama masyarakat. Hubungan pemerintahan gampong dengan masyarakat yang terjalin baik juga menjadi kekuatan gampong Tibang dalam pengelolaan pemerintahan dan kemasyarakatan. Kebijakan-Kebijakan gampong dalam hal peyelesaian masalah-masalah kemasyarakatan dan penyelesaian masalah gesekan-gesekan gampong antar warga gampong dalam meredam masalah. 1.8. Sumber Daya Ekonomi Gampong Tibang Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani, tukang, Pegawai Negeri Sipil (PNS), buruh dan pedagang. Namun terkadang masyarakat juga memiliki mata pencarian variatif/ganda, hal ini disebabkan oleh faktor kesempatan kerja. Apabila ada peluang kerja di proyek bangunan, mereka menjadi tukang atau buruh, namun jika sedang tidak ada, mereka beralih kepada usaha bertani dengan menyesuaikan pada musim yang sedang berjalan. Berikut data jenis mata pencaharian warga masyarakat Tibang: 3

Tabel 1.1 Jenis Mata Pencaharian Masyarakat Tibang No Jenis Mata pencahrian Kondisi Mata Pencahrian Jumlah (unit) Jumlah Pekerja (orang) 1 PNS Aktif 0 34 2 Petani Aktif 0 69 3 Tukang Aktif 0 8 4 Buruh Aktif 0 30 5 Warong Kopi Aktif 3 5 6 Kios Aktif 4 4 7 Bengkel Aktif 1 1 Sumber : Data penduduk gampong(diolah) Untuk mendukung kegiatan sosial budaya ekonomi masyarakat gampong Tibang saat ini didukung beberapa jenis fasilitas, di antaranya: 1. Fasilitas Ibadah : 1 Unit Meunasah 1 Unit Mesjid (Mesjid Kecamatan) 2. Fasilitas Pendidikan : 1 Unit SD Tibang 1 Unit Perpustakaan 1 Unit Sanggar Seni 3. Gedung Pemerintah : 1 Unit Gedung Balai Desa B. Maksud dan Tujuan Proposal Maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah untuk mengaplikasikan ilmu serta pengembangan ilmu yang diperoleh dari Perguruan Tinggi. Melalui kegiatan ini diharapkan agar dapat menambah wawasan mahasiswa diluar kampus, serta dapat mengetahui bagaimana caranya untuk bersosialisasi dengan masyarakat yang berada dilingkungan sekitarnya sehingga kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi masyrakat setempat. Selain itu KKN mempunyai sasaran agar mahasiswa nantinya dapat menjadi generasi yang siap pakai dan sekaligus calon penerus pembangunan utamanya di daerah perdesaan, baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. 4

C. Program Pembangunan Gampong yang telah ada 1.1. Kegiatan Gampong Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peserta KKN gampong Tibang dengan Geuchik Tibang pada tanggal 13 Juni 2015, Gampong Tibang tidak memiliki usaha industri rumah tangga. Hanya ada beberapa kios kecil untuk menjual barang secara eceran. Gampong Tibang juga tidak memiliki fasilitas seperti kantor Geuchik, akan tetapi memiliki gedung PKK. Semua kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan gampong dilakukan di Meunasah. Gampong Tibang memiliki 1 Mesjid yang digunakan untuk kegiatan beribadah. 1.2. Sarana dan Prasarana Gampong. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh mahasiswa KKN ke gampong tibang pada tanggal 13 juni 2015, maka dapatnya informasi bahwa di gampong Tibang sudah memiliki jalan-jalan yang bagus dan juga sudah memiliki tempat aliran air yang mendukung. program ini dilakukan dengan penggunaan dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan(PNPM Mandiri Perdesaan) yang ada pada gampong Tibang. Dana ini digunakan dalam upaya untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. 1.3. Program pembangunan gampong yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN periode IX tahun 2015 a. Kegiatan Mandiri : 1. Pembentukan bank Gampong Tibang 2. Pembentukan wirausaha gampong 3. Mengajarkan seni tari tradisional Aceh 4. Pembuatan struktur pemerintahan gampong 5. Sosialisasi SADARI kepada masyarakat dewasa khususnya remaja putri 5

6. Mengadakan tensi gratis 7. Mengadakan bimbingan belajar/les Bahasa Indonesia bagi anak-anak usia sekolah 8. Mengajak dan memberikan motivasi bagi anak-anak untuk rajin membaca dan mengunjungi perpustakaan gampong 9. Membantu mengajar IPS di SD Tibang 10. Membantu mengajar di TPA 11. Pelatihan komputer 12. Kursus matematika 13. Mengajarkan cara membuat es scorpior 14. Mengajarkan cara membuat batik celup 15. Diskusi mengenai kepemimpinan (leadership) usia dini 16. Senam sehat bersama masyarakat gampong 17. Pelatihan pembuatan es pelet 18. Kerajinan tangan membuat dompet rajutan b. Kegiatan Kelompok : 1. Penyuluhan tentang bahaya narkoba 2. Berpartisipasi dalam kegiatan posyandu 3. Gotong-royong 4. Perlombaan kemerdekaan 5. Membuat papan selamat datang di Gampong Tibang dan papan nama jurong 6. Turnamen futsal se-dpl 7. Turnamen bola kaki sekampung Tibang 8. Perlombaan yang akan dijadikan sebagai agenda tahunan dengan tema Lantunan Suci Aneuk Tibang 6

9. Mengecat balai desa D. Metode dan Sistematika Pembahasan 1. Metode Pembahasan Metode pembahasan laporan kuliah kerja nyata (KKN) di Gampong Tibang ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan informasi-informasi yang diperoleh dengan cara : a. Metode Observasi, yaitu metode dengan cara melihat dan mengamati secara langsung tentang keadaan Gampong Tibang dan ditindak lanjuti dengan mengadakan pendekatan-pendekatan terhadap penduduk yang bertujuan untuk melihat situasi dan kondisi gampong secara langsung. b. Metode Wawancara, yaitu metode yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan aparat pemerintah gampong, tokoh-tokoh masyarakat maupun masyarakat gampong tersebut c. Metode Studi Data, yaitu metode yang dilakukan dengan melihat data gampong yang telah ada 2. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam laporan kuliah kerja nyata (KKN) Gampong Tibang adalah sebagai berikut : a. Melakukan pertemuan keuchik, sekretaris gampong dan ketua pemuda Gampong Tibang didampingi oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) untuk mendiskusikan beberapa potensi-potensi dan masalah yang ada di gampong saat ini dan menyampaikan rencana awal yang sudah direncanakan oleh mahasiswa/i KKN. 7

b. Melakukan survei lapangan untuk melihat kondisi umum gampong, seperti wilayah atau geografis gampong, perumahan warga, sarana pendidikan yang ada di gampong, keadaan eekonomi dan sosial masyarakat gampong dan hal-hal lain sebagainya yang berhubungan. c. Melakukan pengenalan dengan seluruh aparat gampong dan beberapa warga Gampong Tibang saat tiba di lokasi KKN untuk menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan di saat mahasiswa KKN melaksanakan program kegiatan-kegiatan KKN, menyampaikan harapan kepada masyarakat, bantuan dari masyarakat, motivasi dan partisipasi dari masyarakat dan lain sebagainya. d. Berdiskusi sesama mahasiswa/i KKN mengenai prosedur da sistematika pelaksanaan program-program kegiatan KKN. e. Mempersiapkan alat-alat dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melaksanakan program-program kegiatan KKN. f. Menjalankan program-program kegiatan yang sudah direncanakan. 8

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya 1.1. Pendidikan Permasalahan yang dihadapi oleh warga berkaitan dengan pendidikan lebih kepada ketiadaan fasilitas pendidikan yang lengkap diamana gampong Tibang hanya memiliki fasilitas pendidikan untuk Sekolah Dasar (SD) sehingga untuk tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) para orang tua harus menyekolahkan ana-anak mereka di kampung sebelah. 1.2. Agama Masyarakat gampong Tibang secara keseluruhan beragama islam, sehingga setiap adanya hari besar Islam, masyarakat melakukan perayaan hari besar islam dengan sangat meriah. Di gampong Tibang, anak-anak melakukan pengajian di TPA pada siang hari sedangkan pengajian malam hari untuk para pemuda. Bapak-bapak dan pemuda gampong Tibang sangat aktif dalam pelaksanaan shalat berjamah sehingga sangat terikat hubungan antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. 1.3. Ekonomi Perekonomian yang ada di gampong ini mayoritas bergantung pada hasil pertanian, seperti padi. Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat gampong Tibang berprofesi sebagai petani padi. Dikarenakan jauh dari pasar hal imi menyebabkan pekonomian gampong Tibang tidak terlalu berkembang pada sektor perdagangan. Namun ada beberapa warung kopi dan juga toko klontong yang sederhana untuk menjual barang-barang kebutuhan rumah tangga yang sederhana. Serta usaha kegiatan menengah yang dimiliki oleh warga. 1.4. Sosial Budaya Budaya Aceh sangat kental di gampong Tibang, dimana adat dan istiadat masih di pegang teguh oleh masyarakat. Sebagian besar warga gampong Tibang sudah bisa berbahasa indonesia, walaupun bahasa mereka menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa sehari-hari untuk berkomunikasi. 9

B. Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana yang terdapat di gampong Tibang sudah hampir memadai. Akses dari gampong Tibang ke kota sudah bagus karena jalan di gampong Tibang sudah beraspal. Gampong Tibang tidak memiliki kantor Geuchik tetapi memiliki meunasah sebagai pusat kegiatan masyarakat dan juga balai desa sebagai tempat beribadah. C. Produksi 1.1. Pertanian Dalam sektor pertanian yang paling utama diproduksi adalah padi. Hal ini terbukti karena banyaknya lahan persawahan di gampong Tibang. Selain itu mayoritas masyarakat Tibang berprofesi sebagai petani padi. 1.2. Industri Rumah Tangga Dalam hal makanan, warga tidak membuka Usaha Kecil Menengah (UKM). Di karenakan sarana dan prasarana yang tidak memadai sehingga membuat warga enggan mengembangkan usaha industri rumah tangga. D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan 1.1. Kesehatan Gampong Tibang tidak memmiliki Puskesmas sehingga apabila sedang sakit, warga harus pergi ke gampong sebelah untuk berobat. Akan tetapi gampong Tibang memiliki Posyandu yang dilaksanakan sebulan sekali. Di gampong Tibang kesehatan tidak ada penyakit yang mewabah seperti malaria, demam berdarah atau sebagainya. 1.2. Kebersihan Gampong Kebudayaan Gotong Royong saat ini sudah jarang di laksanakan. Seiring berkembangnya zaman warga di gampong Tibang enggan melakukan gotong royong dikarenakan kesibukan masing-masing. Meraka lebih memilih pergi kesawah untuk memenuhi kebutuhan hidup ketimbang melakukan gotong royong. E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong Dikarenakan gampong Tibang tidak memiliki kantor geuchik maka pelayanan untuk masyarakat dilakukan dirumah geuchik. Struktur pemerintahan desa yang menyimbolkan 10

adat/budaya dan peraturan formal adalah terdiridari: Tuha Peut (dewan penasehat), Kepala Desa (Geuchik), Tengku Imam Meunasah dan Kepala Dusun. Geuchik dibantu oleh Sekretaris Desa dan Kepala-Kepala Dusun. Tuha Peut berfungsi untuk memberi pertimbangan terhadap keputusan-keputusan desa, memantau kinerja dan kebijakan yang diambil oleh Geuchik. Imam Meunasah bertugas mengorganisasikan kegiatan-kegiatan keagamaan. Kegiatan musyawarah warga di gampong Tibang sering dilakukan di Meunasah. Kegiatan-kegiatan gampong yang terkait dengan desa-desa lain (misalnya membangun Mesjid) diorganisasikan oleh Kepala Mukim, yang bertugas melaksanakan kegiatan adat dan pemerintahan. 11