BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TITIK IMPAS USAHA STICK JAGUNG DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus Pada UKM Qalifa Kota Gorontalo)

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

Series Data Umum Kota Semarang Data Umum Kota Semarang Tahun

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

A. Keadaan Geografis Dan Topografi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA AGROINDUSTRI JAGUNG DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus pada UKM Qalifa)

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

BERITA RESMI STATISTIK

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

BAB IV GAMBARAN UMUM

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2009

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

Katalog BPS :

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BERITA RESMI STATISTIK

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN


BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan Sumber Daya Alam dan

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2013/2014 KABUPATEN KARANGASEM

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

BERITA RESMI STATISTIK

BAB IV GAMBARAN UMUM

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

BAB IV GAMBARAN UMUM. 1. Letak Geografis Kabupaten Kulon Progo. wilayah ini, diharapkan akan lebih mudah memahami tingkah laku dan

BPS PROVINSI JAWA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

BAB II ASPEK STRATEGIS

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN

Transkripsi:

A. Keadaan Umum Daerah Penelitian 1. Letak Geografis Daerah Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kota Gorontalo terletak antara 00 0 28 17-00 0 35 56 lintang Utara dan antara 122 0 59 44-123 0 051 59 bujur Timur. Adapun batas-batas wilayah Kota Gorontalo berdasarkan posisi geografisnya: Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebela Barat Sebelah Timur : Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango : Teluk Tomini : Kecamatan Telaga dan Batudaa, Kabupaten Gorontalo : Kabupaten Bone Bolango Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bonebolango. Secara geografis daerah ini mempunyai luas 64,79 km 2 atau 0,5% dari luas Provinsi Gorontalo. Kota Gorontalo terbagi atas 6 kecamatan yaitu Kota Timur, Kota Utara, Kota Tengah, Kota Barat, Kota Selatan, dan Dungingi. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Gorontalo No Kecamatan Luas (KM 2 ) Persentase (%) 1 Kota Barat 15,16 23,4 2 Kota Selatan 14,39 22,2 3 Kota Timur 14,43 22,3 4 Kota Utara 12,58 19,4 5 Kota Tengah 4,13 6,4 6 Dungingi 4,1 6,3 Kota Gorontalo 64,79 100 Sumber: BPS Provinsi Gorontalo, 2011 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa keseluruhan luas wilayah Kota Gorontalo Sebesar 64,79 Km 2. Dimana kecamatan yang memiliki luas terbesar yaitu Kecamatan Kota Barat dengan luas 15,16 Km 2 atau 23,4% sedangkan kecamatan yang memiliki luas terkecil yaitu Kecamatan Dungingi dengan luas 4,1 Km 2 atau sebesar 6,3%.

Kondisi topografi Kota Gorontalo adalah tanah datar yang dilalui tiga buah sungai yang bermuara di Teluk Tomini, Pelabuhan Gorontalo, bagian selatan diapit dua pegunungan berbatu kapur/pasir. Ketinggian dari permukaan laut antara 0 sampai 470 meter dan posisi pantai landai pasir. 2. Keadaan Penduduk Penduduk Kota Gorontalo pada tahun 2010 berjumlah 180.127 jiwa. Jumlah itu meningkat rata-rata 2,93% pertahunnya dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2000. Untuk mengetahui jumlah penduduk yang ada di Kota Gorontalo dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota Gorontalo No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase (%) 1. Kota Barat 9 949 10 271 20 220 11,22 2. Dungingi 10 619 10 949 21 568 11,97 3. Kota Selatan 17 676 18 312 35 988 19,97 4. Kota Timur 20 620 21 535 42 155 23,40 5. Kota Utara 16 357 16 792 33 149 18,40 6. Kota Tengah 13 062 13 985 27 047 15,01 Kota Gorontalo 88 283 94 844 180 127 100 Sumber : BAPEDA Kota Gorontalo, 2011 Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa keseluruhan jumlah penduduk di Kota Gorontalo sebanyak 180,127 jiwa. Dimana jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki yaitu sebesar 94844. Sedangkan laki-laki berjumlah 88283. 3. Pendidikan Secara nasional, pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan setiap warga negara menjadi suatu bangsa. melalui pendidikan, setiap peserta didik difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk menjadi warganegara yang menyadari dan merealisasikan hak dan kewajibannya. Pendidikan juga merupakan alat yang ampuh untuk menjadikan setiap peserta didik dapat duduk sama rendah dan berdiri sama

tinggi. Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pada tahun 2010, Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada penduduk kelompok usia sekolah 7-12 tahun sebesar 98,08 persen (%) atau turun dari tahun 2009 yang sebesar 98,50 persen (%). Sementara itu, APS penduduk kelompok usia sekolah 13-15 tahun dan 16-18 tahun naik jika dibanding tahun sebelumnya. Angka partisipasi sekolah dari tahun 2010 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2009 (Sumber: BPS Provinsi Gorontalo, 2011). Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SD/MI pada tahun 2010 sebesar 86,32 persen (%). Sementara itu, APM tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA masing-masing sebesar 59,34 persen dan 53,72 persen. Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan (Sumber: BPS Provinsi Gorontalo, 2011). Pada tahun ajaran 2010/2011, di Kota Gorontalo terdapat 96 TK, 112 SD, 12 MI, 29 SMP, 8 MTs, 10 SMA, 6 MA, dan 8 SMK. Selain itu, juga terdapat program Keaksaraan Fungsional (KF) yang terdiri dari 960 peserta, 96 tutor, dan 12 kelas (BPS Provinsi Gorontalo, 2011). Hal ini dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 3. Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan di Kota Gorontalo No Nama Sekolah Jumlah Sekolah Persentase (%) 1. TK 96 34,04 2. SD (Sekolah Dasar) 112 39,71 3. MI (Madrasah Ibtidaiyah) 12 4,25 4. SMP (Sekolah Menengah Pertama) 29 10,28 5. MTs (Madrasah) 8 2,83 6. SMA (Sekolah Menengah Atas) 10 3,54 7. MA (Madrasah Aliyah) 6 2,12 8. SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) 8 2,83 9. KF (Keaksaraan Fungsional) 1 0,35 Jumlah 282 100 Sumber: BPS Provinsi Gorontalo, 2011 Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan jumlah sekolah yang ada di Kota Gorontalo sebanyak 282 sekolah. Dimana sekolah yang terbanyak

yaitu sekolah SD (Sekolah Dasar) 112 atau 37,71 persen (%) sedangkan sekolah yang jumlahnya sedikit yaitu KF (Keaksaraan Fungsional) 1 atau 0,35 persen (%). 4. Ketenaga Kerjaan Sumber utama data ketenaga kerjaan adalah Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Survei ini khusus dirancang untuk mengumpulkan informasi/data ketenagakerjaan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Gorontalo pada tahun 2010 sebesar 7,92 persen dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 59,36 persen (%). Sementara itu pencari kerja yang terdaftar di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Gorontalo tahun 2010 sebanyak 505 orang. (BAPPEDA Kota Gorontalo, 2010). 5. Ekonomi Pada tahun 2010, nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Gorontalo atas dasar harga berlaku sebesar 1,595,348,12 juta rupiah lebh tinggi dari tahun 2009 yang sebesar 1,337,880,19 juta rupiah. Sedangkan itu, nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000, pada tahun 2010 sebesar 602,467,09 juta rupiah. Pada tahun 2010 struktur perekonomian Kota Gorontalo masi didominasi oleh sektor tersier, yakni sektor jasa-jasa dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Hal ini dapat kita lihat bahwa sektor jasa masih merupakan sektor yang palng dominan, yang diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran. Peranan yang besar dari kedua sektor tersebut sejalan dengan kedudukan Kota Gorontalo sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan di wilayah Provinsi Gorontalo dan sekitarnya. Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo mencapai 7,60 persen. 6. Keadaan Perindustrian Kota Gorontalo merupakan salah satu Kota yang padat akan perindustrian selain industri rumah tangga berbahan baku jagung yang mendukung perekonomian. Industri pengolahan merupakan suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir.

Pada tahun 2010, di Kota Gorontalo terdapat 1,218 industri yang terdiri dari 344 industri makanan dan minuman, 247 industri pakaian jadi, dan 627 industri lainnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4. Jumlah Industri di Kota Gorontalo, 2013 No Nama Industri Jumlah Industri Persentase (%) 1. Makanan dan Minuman 344 28,24 2. Pakaian Jadi 247 20,27 3. Lainnya 627 51,47 Jumlah 1218 100 Sumber: BPS Provinsi Gorontalo, 2011 Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan jumlah industri yang ada di Kota Gorontalo sebanyak 1218 industri. Dimana industri yang terbanyak yaitu industri lainnya sebanyak 627 industri atau 51,47 persen (%) sedangkan industri yang jumlahnya sedikit yaitu industri pakaian jadi 247 atau 20,27 persen (%). Keberadaan industri-industri tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 5,633 pekerja. Dari 6 kecamatan yang ada di Kota Gorontalo industri rumah tangga berbahan baku jagung berada di Kecamatan Kota Selatan dan Kota Timur BPS Provinsi Gorontalo, 2011). B. Profil Usaha 1. Umur Dan Izin Usaha UKM Qalifa adalah UKM yang bergerak dibidang pengolahan pangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik UKM Qalifa bahwa UKM Qalifa yang terletak di Kelurahan Ipilo Jl Veteran No 3 Kota Gorontalo ini didirikan oleh Ibu Balgis Suleman sejak tahun 2008. UKM Qalifa ini merupakan salah satu industri rumah tangga yang ada di Kota Gorontalo. Usaha ini mulai berproduksi pada tahun 2010 sehingga umur usaha telah 4 tahun. UKM Qalifa memproduksi berbagai macam produk yaitu Stik Jagung, Kripik pisang, Kripik pisang balado dan kacang goyang. Adapun proses pengolahannya cukup sederhana, semuanya itu harganya masih bisa dijangkau oleh semua kalangan baik kalangan atas maupun kalangan bawah. Dan

sampai sekarang ini walaupun baru berumur 4 tahun UKM Qalifa sudah memiliki izin usaha. Izin usaha merupakan bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak yang berwenang atas kegiatan usaha yang dilakukan oleh perorangan maupun suatu badan lainnya. Adapun izin usaha UKM Qalifa bernomor 794-135/P3M. 03/12/JPK/VI/2008. 2. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu industri rumah tangga dengan mendapatkan gaji/upah. Jumlah karyawan yang dimiliki UKM Qalifa adalah dua (2) orang, dimana mereka masing-masing merupakan lulusan SMP dan SMA. Walaupun begitu masing-masing karyawan memiliki skill berwirausaha. Keterampilan ini mereka peroleh dari pelatihan dari pemilik UKM Qalifa itu sendiri. 3. Luas Bangunan dan Jumlah Modal Awal Luas tanah UKM Qalifa yaitu 12 x 24 m 2 dengan luas bangunannya yaitu 8 x 6 m 2, dimana tanah dan bangunan tersebut adalah milik sendiri. Modal adalah sejumlah harta yang menjadi hak milik suatu usaha. Jika kita memulai suatu usaha tidak lepas yang namanya modal, begitu juga dengan UKM Qalifa dalam membeli peralatan maupun bahan-bahan yang dibutuhkan. UKM Qalifa yang ada di kelurahan Ipilo dalam menjalankan usahanya menggunakan modal sendiri yaitu sebesar Rp 3.000.000 dan modal pinjaman dari BRI sebesar Rp 15.000.000. 4. Sarana UKM Qalifa dalam membeli alat-alat produksi dan bahan baku menggunakan transportasi seperti Mobil, Sepeda Motor. Transportasi merupakan pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti transportasi yang digunakan UKM Qalifa.

5. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan oleh UKM Qaliya dalam memproduksi stick jagung yaitu penggorengan, siler, saringan, kompor gas, untuk bahan baku yaitu jagung, tepung tapioka, garam, gula, minyak goreng, bahan bakar, dan kemasan plastik. C. Biaya Usaha Stick Jagung 1. Biaya tetap Biaya tetap adalah biaya yang digunakan pengusaha dalam usaha stick jagung yang besarnya tidak dipengaruhi oleh produksi stick jagung yang diperoleh. Biaya tetap stick jagung pada UKM Qalifa dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Jenis Biaya Tetap Stick Jagung Industri Rumah Tangga di UKM Qalia Kota Gorontalo Tahun 2013 No. Jenis Biaya Tetap Jumlah (Rp/Bulan) Persentase (%) 1. Penyusutan Alat 162.249 36,27 2. Pajak 35.000 7,82 3. Listrik 135.000 30,18 4. Air 115.000 25,71 Jumlah 447.249 100 Sumber : Analisis Data Primer, 2013. Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa jumlah biaya tetap selama sebulan pada UKM Qalifa Kota Gorontalo, sebesar Rp 447.249 dimana biaya terbesar pada penyusutan alat sebesar Rp 162.249 (36,27%) dan yang terkecil pada pembayaran pajak sebesar Rp 35.000 (7,82%). 1. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas proses produksi. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya variabel yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya bahan bakar, kemasan plastik, upah tenaga kerja, dan biaya trasnportasi. Untuk

mengetahui jumlah biaya variabel pada UKM Qalifa untuk produksi stick jagung dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jenis Biaya Variabel Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo Tahun 2013 No Jenis Biaya Jumlah (Rp/bulan) Persentase (%) 1. Bahan baku 708.400 36,52 2. Bahan bakar 204.000 10,51 3. Kemasan plastik 27.000 1,39 4. Upah tenaga kerja 700.000 36,09 5. Biaya transportasi 300.000 15,64 Total 1.939.400 100 Sumber : Analisis Data Primer, 2013. Berdasarkan Tabel 6, dapat dilihat bahwa total biaya variabel selama sebulan pada UKM Qalifa Kota Gorontalo sebesar Rp 1.939.400 dimana biaya terbesar pada biaya bahan baku sebesar Rp 708.400 (36,52%) dan yang terkecil pada pembelian kemasan plastik sebesar Rp 27.000 (1,39%). Total Biaya adalah yaitu seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayarkan perusahaan untuk membeli berbagai input (barang dan jasa) untuk keperluan produksi (Rp/bulan). Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut 7 ini. Tabel 7. Total Biaya Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo Tahun 2013 No Total biaya Nilai (Rp/bulan) Persentase (%) 1 Biaya variabel 1.939.400 81,26 2 Biaya tetap 447.249 18,73 Jumlah (1+2) 2.386.649 100 Sumber : Analisis Data Primer, 2013. Berdasarkan Tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa Total Biaya adalah seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayarkan perusahaan untuk membeli berbagai input (barang dan jasa) untuk keperluan produksi (Rp/bulan). Yang terdiri dari total biaya variabel stick jagung sebesar Rp 1.939.400 (81,26%) dan total biaya tetap sebesar Rp 447.249 (18,73%).

D. Penerimaan dan Pendapatan Usaha Stick Jagung Penerimaan usaha stick jagung di UKM Qalifa merupakan produk yang dihasilkan dalam satu bulan dimana jumlah produksi dikali dengan harga jual. Setiap bulan UKM Qalifa berproduksi sebanyak empat (4) kali dan setiap kali kegiatan berproduksi tersebut menghasilkan 100 bungkus stick jagung. Adapun jumlah produksi stick jagung adalah 400 bungkus dengan harga/bungkus Rp. 10.000 dengan ukuran 100 gram. Sehingga penerimaan diperoleh dari usaha stick jagung adalah sebesar Rp. 4.000.000/bulan. Pendapatan stick jagung merupakan selisih total penerimaan dengan total biaya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 8. Nilai Penerimaan Biaya dan Pendapatan dari Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo. No Uraian Nilai (Rp/bulan) 1 Penerimaan 4.000.000 2 Total Biaya 2.386.649 Pendapatan (1-2) 1.613.351 Sumber : Analisis Data Primer, 2013. Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa penerimaan stick jagung di UKM Qalifa sebesar Rp 4.000.000 dan nilai total biaya sebesar Rp 2.386.649. serta pendapatan stick jagung sebesar Rp. 1.613.351. E. Analisis Titik Impas Stik Jagung Analisis titik impas dapat digunakan untuk melihat pada produksi dan penerimaan stick jagung pada saat terjadi titik impas hal ini dapat dilihat sebagai berikut: 1. Analisis BEP Produksi Analisis BEP produksi di gunakan untuk mengetahui berapa jumlah stick jagung yang diproduksi oleh UKM Qalifa Kota Gorontalo pada saat terjadi titik impas. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh: BEP Produksi = 8,68 atau 9 bungkus

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha produksi stick jagung adalah 400 bungkus. Hal ini berarti UKM Qalifa sudah dapat melewati titik impas dengan produksi diatas rata-rata 8,68 atau 9 bungkus. Pada saat UKM Qalifa menghasilkan produk stick jagung sebesar 8,68 atau 9 bungkus maka usaha ini akan mengalami tidak untung dan tidak rugi atau impas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat mengenai titik impas yakni pada gambar grafik yang menggambarkan perpotongan titik antara perpotongan titik antara sumbuh X dan sumbu Y dimana perpotongan antara titik tersebut bias menggambarkan usaha stick jagung yang dijalankan oleh UKM Qalifa Kota Gorontalo. Berikut dapat dilihat gambar 3 dibawah ini. TF/TV (RP) 4.000.000 TC 860.094 UNTUNG VC IMPAS 447.249 RUGI 2.386.649 FC Q (Bungkus) 8,68 50 100 150 200 250 300 350 400 450

Gambar 5. Grafik Break Event Point (Titik Impas) Usaha Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo, 2013 Berdasarkan gambar 5 diatas yakni gambar Break Event Point (Titik Impas) usaha stick jagung. Titik impas yaitu tepat berada pada titik potong antara nilai dari BEP Produksi yaitu 8,68 kg pada sumbu Y dan biaya tetap 447.249 Rupiah pada sumbu X selanjutnya daerah yang mengalami keuntungan yaitu berada diatas dari titik potong tersebut, namun sebaliknya daerah yang mengalami kerugian yakni berada dibawah dari bertemunya titik potong (titik impas). 2. Analisis BEP Penerimaan Analisis BEP penerimaan di gunakan untuk menentukan besarnya penerimaan pada saat terjadi titik impas yang diperoleh pada stick jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo pada saat terjadi titik impas. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh: BEP Penerimaan = Rp 860.094 Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha penerimaan stick jagung adalah Rp 4.000.000. Hal ini berarti UKM Qalifa sudah dapat melewati titik impas dengan penerimaan diatas rata-rata Rp 860.094 per bulan maka usaha ini mengalami keuntungan. 3. Analisis Harga Pokok Penjualan Analisis biaya per unit digunakan untuk mengetahui keuntungan setiap kg produksi stick jagung dengan membandingkan harga jual dan biaya produksi dari tiap bungkus (stick jagung). Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil: BEP Harga = Rp 5966,62 UKM Qalifa Kota Gorontalo berada pada titik impas dengan harga Rp 5.966,62 per bungkus. Namun apabila UKM Qalifa ingin mengalami keuntungan, maka UKM Qalifa tersebut harus menjual dengan harga di atas dari Rp 5.966,62 per bungkus. Tetapi apabila harganya dibawah dari Rp 5.966,62 per bungkus maka UKM Qalifa tersebut akan mengalami kerugian. Selanjutnya dari hasil penelitian yang dilakukan di UKM Qalifa Kota Gorontalo diperoleh harga dari tiap

bungkus stik jagung 10.000 rupiah. Jadi UKM Qalifa Kota Gorontalo tersebut sudah dapat melewati titik impas dengan harga Rp 5.966,62 per bungkus. Keuntungan yang diperoleh UKM Qalifa Rp 4.033,38.