MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM AKSI DI BIDANG ENERGI

Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja

BAB 6 P E N U T U P. Secara ringkas capaian kinerja dari masing-masing kategori dapat dilihat dalam uraian berikut ini.

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan

PERCEPATAN PENGEMBANGAN EBTKE DALAM RANGKA MENOPANG KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

DEWAN ENERGI NASIONAL RANCANGAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL

RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2017 PRIORITAS NASIONAL BIDANG KEDAULATAN ENERGI

PERTEMUAN MULTILATERAL I PENYUSUNAN RKP 2017 KEDAULATAN ENERGI

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

INFRASTRUKTUR ENERGI DI PROVINSI BANTEN

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBANGUNAN ENERGI

PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN

OPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL

PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

RENSTRA B2TKE

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan

Membangun Kedaulatan Energi Nasional

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi

INSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI

PROGRAM KERJA TAHUN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR

RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010

Lampiran 1. IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN KETERKAITANNYA DENGAN ISU-ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Kebijakan. Manajemen Energi Listrik. Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Energy Conservation in the Industry by Utilizing Renewable Energy or Energy Efficiency and Technology Development. Jakarta, 19 Agustus 2015

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

Capaian Industri Migas Semester I Tahun 2016

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERTENTU DI JAWA TIMUR

POTENSI BISNIS ENERGI BARU TERBARUKAN

BAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS

KATA PENGANTAR Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

PEMBERDAYAAN DAN KEBERPIHAKAN UNTUK MENGATASI KETIMPANGAN. 23 Oktober 2017

PETA REGULASI KONSERVASI ENERGI

KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040

PERANAN MIGAS DALAM MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

Versi 27 Februari 2017

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

Informasi Berkala Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

KEBIJAKAN PEMANFAATAN PANAS BUMI UNTUK KELISTRIKAN NASIONAL

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EBTKE UNTUK MEMENUHI TARGET KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN

BAB 4 RENCANA KINERJA

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara

DEWAN ENERGI NASIONAL OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

ARAH KEBIJAKAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN BIDANG PENINGKATAN DI DAERAH TERTINGGAL

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 25 PEMBANGUNAN PERDESAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : KEP-03/M.

VI. SIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan Prioritas Tahun 2010

PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi

No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) KELUARAN KEGIATAN VOLUME KET

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

Rencana Strategis Perindustrian di Bidang Energi

REGULASI DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR ENERGI UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

PENCAPAIAN TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN ELEKTRIFIKASI DI DAERAH PERBATASAN

Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia

Pengurangan Risiko Bencana dalam Industri Energi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan rencana Pembangunan Jangka Menengah sampai tahun 2009 sebesar

Peluang & Tantangan Pengembangan Ketenagalistrikan di Kalbar

Berikut penataan regulasi yang disederhanakan/dicabut Jilid II oleh Kementerian ESDM (belum termasuk peraturan lain pada SKK Migas):

RINGKASAN EKSEKUTIF INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2008

Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

DISAMPAIKAN PADA RAPAT KOORDINASI DAN SINKRONISASI PENYUSUNAN PROGRAM KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO TAHUN 2013 Oleh : SEKRETARIS DIREKTORAT

MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

Insentif fiskal dan Instrument Pembiayaan untuk Pengembangan Energi Terbarukan dan Pengembangan Listrik Perdesaan

Disajikan dalam Acara Pertemuan Tahunan EEP- Indonesia Tahun 2013, di Hotel Le Meridien Jakarta, 27 November 2013

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK II MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

Pendahuluan. Distribusi dan Potensi. Kebijakan. Penutup

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. #Energi Berkeadilan. Disampaikan pada Pekan Pertambangan. Jakarta, 26 September 2017

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

LAMPIRAN II: MATRIKS PROGRAM 100 HARI, 1 TAHUN DAN 5 TAHUN. Isu Pokok Output yang Diharapkan Program Aksi Kerangka waktu. Jaminan pasokan energi

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Transkripsi:

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN PRIORITAS 8 Tema Prioritas Penanggungjawab Bekerjasama Dengan PROGRAM AKSI DI BIDANG ENERGI Pencapaian ketahanan energi nasional yang menjamin kelangsungan pertumbuhan nasional melalui restrukturisasi kelembagaan dan optimasi pemanfaatan energi alternatif seluas-luasnya Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara; Menteri Negara Riset dan Teknologi; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; Kepala Badan Pertanahan Nasional NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR I I. I.2 PROGRAM PENGELOLAAN LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI Penyediaan dan Pengelolaan EBT dan Pelaksanaan Konservasi Energi Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen LPE Terwujudnya penyediaan dan pengelolaaan EBT dan konservasi energy Pelayanan yang optimal baik administratif/ teknis untuk pelaksanaan tupoksi DJPLE I.L-9 Jumlah regulasi 5,25 KESDM PLTS 50 Wp Tersebar 24,49 DAK PEMDA (DAK) PLTMH (kw) 0,42 DAK PEMDA (DAK) PLT Angin (kw) 5,6 DAK PEMDA (DAK) Biomassa (MW) 0, DAK PEMDA (DAK) Jumlah studi kelayakan dan pilot project energy studi dan pilot 3,5 KESDM laut (studi & pilot) DME 50 60,0 KESDM Jumlah aturan perundang-undangan: PP 3 0 KESDM Aturan lain 3 I.3 Penyusunan Kebijkan dan Terpenuhinya kebutuhan tenaga Jumlah perencanaan ketenagalistrikan 7 33,52 KESDM

Program serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Ketenagalistrikan listrik dan meningkatnya rasio elektrifikasi Jumlah kapasitas pembangkit (MW) -.7,9 (bagian pembangunan multiyears) Transmisi (kms).558 2.593,6 Gardu Induk (MVA).280 2.709,04 I.4 I.5 Koordinasi dan SinkronisasiKebijakan bidang percepatan penyediaan dan pemanfaatan Energi Alternatif Koordinasi Pengembangan Kebijakan Pengembangan Bahan Bakar Nabati Meningkatnya Koordinasi dan sinkronisasi implementasi kebijakan percepatan penyediaan dan pemanfaatan energi alternatif Meningkatnya koordinasi kebijakan pengembangan bahan bakar nabati I.6 Koordinasi Pengembangan Desa Mandiri Energi Meningkatnya koordinasi pengembangan desa mandiri energi Panjang Jaringan dan Gardu Distribusi (kms/mva)/satker Lisdes Persentase rekomendasi hasil Kebijakan bidang percepatan penyediaan dan pemanfaatan energi alternatif yang terimplementasi Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan pengembangan bahan bakar nabati yang diimplementasikan Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan desa mandiri energi yang dilaksanakan 5434 dan 0,20892 3.603,9 60% 6,0 Kemenko Perekonomian 85%,0 Kemenko Perekonomian 85%,0 Kemenko Perekonomian II PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYEDIAAN MINYAK DAN GAS BUMI II. Peningkatan produksi minyak bumi Meningkatnya pengelolaan,pengusahaan dan pembinaan usaha hulu minyak dan gas bumi dan CBM Jumlah Kontrak Kerja Sama Minyak dan gas Bumi dan CBM yang ditawarkan dan ditandatangani 40 KKS Migas dan 0 KKS GMB Jumlah produksi migas dan CBM lap,0 Minyak Bumi (MBOPD) 970 Gas Bumi (MBOEPD) 592 CBM (MBOEPD) - 2,7 KESDM I.L-92

Jumlah investasi sub sektor minyak dan gas bumi dan CBM (dalam Juta USD) Jumlah kegiatan eksplorasi dalam upaya mencari cadangan migas baru Jumlah pelaksanaan Survei Umum di Wilayah Terbuka Jumlah kegiatan penyiapan, promosi dan penawaran Wilayah Kerja Baru Migas 582 dan 60 dari,38 komitmen 3 tahun pertama Survei Seismik 2D,39 8.870 km, Survei Seismik 3D 4.500 km 2, Pemboran 88 sumur Data seismik 2D 38,50 dan hasil pengolahannya di Lepas Pantai Sulawesi Selatan sepanjang 2000 km 9 (sembilan) event 5,45 II.2 Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hilir Migas Peningkatan kapasitas, kehandalan dan efisiensi infrastruktur system penyediaan bahan bakar dan bahan baku industry Pembangunan unit pengolahan Biofuel dalam rangka pembentukan DME di 8 desa terpilih Unit pengolahan biofuel di 8 desa 8,0 KESDM II.3 II.4 Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hilir Migas Pembinaan Lindungan lingkungan, keselamatan operasi dan usaha penunjang bidang migas Peningkatan kapasitas, kehandalan dan efisiensi infrastruktur system penyediaan bahan bakar dan bahan baku industry Meningkatnya pembinaan, korrdinasi, dan dukungan teknis bagi Ditjen Migas secara optimal Pembangunan LPG miniplant Penambahan Jaringan Gas Kota (kota/sambungan rumah) Penggunaan gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum perkotaan di Palembang, Surabaya dan Denpasar Kajian 2,0 KESDM Pembangunan 4 kota/6.000 SR 275,4 KESDM kota/7 SPBG 00,7 KESDM I.L-93

III PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGUSAHAAN MINERAL, BATUBARA, PANAS BUMI DAN AIR TANAH III. III.2 Pembinaan dan Pengusahaan Panas Bumi dan Air Tanah Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman Tahunan Tercapainya target kontribusi PLTP pada program 0.000 MW tahap II Terfasilitasinya pengembanganbudidaya tanaman tahunan (kelapa, kelapa sawit, karet, jambu mete, jarak pagar) Jumlah kapasitas PLTP terpasang sebesar 5795 MW di tahun 204 Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman tahunan Pengembangan Komoditas Ekspor Karet 3.456 Jambu Mete 574 Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati (bio energi).49 8,7 KESDM 83, Kementan Jarak Pagar 2 Kelapa 3.84 Kelapa Sawit 8.342 Kemiri sunan 2 Revitalisasi perkebunan Kelapa sawit 53 Karet 53 Kakao 34 Penyusunan kebijakan Pengembangan bio energi Pengembangan Desa Mandiri Energi (DME) 28 I.L-94

IV PROGRAM REVITALISASI DAN PENUMBUHAN BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR IV. Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar Berkembangnya klaster industri berbasis migas dan petrokimia 2 Lokasi (Jatim dan Kalimantan) 2 8,0 Kemenperin Entitas kolaborasi klaster 52 Koordinasi pengamanan bahan baku untuk industri migas Jaminan ketersediaan bahan baku 70% Subsidi Bunga Jumlah perusahaan 2 Penyusunan model pemberian incentive untuk pengembangan Rekomendasi model incentive 00% klaster industri petrokimia Pembangunan center of excellence klaster industri petrokimia Terbangunnya Center of Excellence 30% V PROGRAM PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL V. Peningkatan dukungan kebijakan Iptek untuk Penciptaan dan Pemanfaatan Sumber Energi Baru dan Terbarukan Kebijakan peni ngkatan duku ngan iptek untuk penciptaan dan pemanfa-atan sumber energy baru dan terbarukan, termasuk koordinasi kebijakan untuk persiapan pembangunan PLTN Jumlah kebijakan 7,5 KRT Jumlah riset bersama Jumlah kenijakan PLTN Paket sosialisasi PLTN Paket korrdinasi pemangku kepentingan Paket kerjasama internasional persiapan pembangunan PLTN Workshop internasional persiapan pembangunan PLTN VI PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI VI. Pengembangan PLTP Skala Kecil (PN8) Pilot Plant PLTP < 5 MW Jumlah Pilot Plant 34,5 BPPT Jumlah Pilot Plant PLTP 3MW Jumlah Pilot Plant PLTP 5MW 0 Komponen PLTP Binary Cycle 00kW Paket Komponen I.L-95

Engineering Design PLTP 5 MW mendukung Program Nasional PLTP Jumlah Paket Komponen PLTP Binary Cycle 00kW Jumlah Pilot Plant PLTP Binary Cycle MW 0 Jumlah Rekomendasi, advokasi & konsultasi peralatan kelistrikan PLTP Rekomendasi Advokasi Konsultasi 0 VII PROGRAM PENELITIAN, PENGUASAAN, DAN PEMANFAATAN IPTEK VII. Penelitian Konversi Energi Demo pilot plant bio-gasoline dari ligno selulosa Standardisasi teknologi pengujian konversi energi Paket demo pilot plant biio-gasoline dari lingo selulosa Paket standarisasi teknologi pengujian konversi energi 2,5 LIPI VIII PROGRAM PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN ENERGI NUKLIR, ISOTOP DAN RADIASI VIII. VIII.2 Penyusunan Pedoman Infrastuktur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional Diseminasi Hasil Litbang Iptek Nuklir Dokumen infrastruktur dasar pendukung program energi nuklir nasional Paket sosialisasi PLTN & diseminasi IPTEK Nuklir Dokumen Infrastuktur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional Paket Sosialisasi PLTN (media), advokasi masyarakat, dunia usaha dan stakeholder yang terkait lainnya 56,0 BATAN 3 30,5 BATAN IX PROGRAM PENGELOLAAN PERTANAHAN NASIONAL IX. Pengelolaan Pertanahan Propinsi Terwujudnya pengendalian Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah dan Pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan akses terhadap sumber ekonomi Inventarisasi dan identifikasi tanah terindikasi terlantar 75.900 ha 5,96 BPN I.L-96

I.L-97