ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

ANALISIS OPTIMALISASI PENGGUNAAN INPUT PADA USAHA BUDIDAYA PERIKANAN

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI CABAI MERAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

ANALISIS KONVERSI LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT ( Studi Kasus : Desa Kampung Dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu ) SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PALA DI KECAMATAN TAPAK TUAN KABUPATEN ACEH SELATAN TESIS. Oleh

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TAMBAK UDANG SISTEM EKSTENSIF DAN SISTEM INTENSIF

DAMPAK KENAIKAN HARGA DAGING SAPI TERHADAP KONSUMSI DAGING SAPI DI KOTA MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

ANALISIS TITIK IMPAS (Break Event Point) dan FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KELAPA SAWIT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV UNIT USAHA TINJOWAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

III. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS LAHAN SAWAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NELAYAN

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN KOPI LUWAK BERMEREK DI KOTA MEDAN ABSTRAK

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BAWANG MERAH

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAN PERMINTAAN JERUK MANIS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MEDAN

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA)

Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara HP ,

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SERTA PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN OLEH PEMERINTAH

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL KELAPA SAWIT RAKYAT

Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)

Kata kunci: Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan, Tingkat Pengembalian Dana, Karakteristik Sosial Ekonomi Petani ABSTRACT

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

PENDAHULUAN. pertanian. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar penggunaan lahan di. menyangkut kesejahteraan bangsa (Dillon, 2004).

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NELAYAN DI PESISIR PANTAI KECAMATAN SINGKIL UTARA KABUPATEN ACEH SINGKIL. Tesis. Oleh: NOMI NOVIANI SIREGAR

KATA KUNCI: PUAP, Dinamika Organisasi dan Karakteristik Sosial Ekonomi Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI KAKAO

III. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

ANALISIS PENAWARAN TANDAN BUAH SEGAR DI PROVINSI RIAU. Ermi Tety & Helentina Situmorang. Fakultas Pertanian Universitas Riau ABSTRACT

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP BIAYA INPUT DAN OUTPUT USAHATANI AYAM BROILER DI KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KEPITING (Scilla serrata) ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI MERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI PETANI DALAM PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

PENGARUH PEMBERLAKUAN PAJAK EKSPOR TERHADAP HARGA DOMESTIK BIJI KERING KAKAO SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI PT EASTERN SUMATERA INDONESIA, KEBUN BUKIT MARADJA ESTATE (Kabupaten Simalungun)

ANALISIS FINANSIAL PERKEBUNAN GAMBIR RAKYAT DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT. Vera Anastasia

PENGARUH SKALA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah)

ANALISIS USAHATANI BUAH DUKU (Lansium domesticum) Studi Kasus : Desa Kuala Dekah, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang ABSTRAK

KORELASI SIKAP PETANI PLASMA KELAPA SAWIT TERHADAP PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN LAMANDAU. Trisna Anggreini 1)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH SISTEM TANAM LEGOWO

ANALISIS USAHATANI SAYURAN

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

DAMPAK PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Kata Kunci : biaya, pendapatan, karet rakyat, kelapa sawit rakyat

BAB IV. METODE PENELITIAN

ABSTRACT. : Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Dividen Payout Ratio (DPR) Universitas Kristen Maranatha

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Usahatani Jagung (Studi Kasus : Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat) ABSTRAK

ANALISIS PERMINTAAN DAGING AYAM RAS PEDAGING (BROILER) DI SUMATERA UTARA. Luthfi Ansyari*), Mozart B. Darus**), Lily Fauzia**) ABSTRAK

dan 3) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH. Oleh : Mawardati *) ABSTRAK

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan)

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN KARYAWAN OUTSOURCING PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II UNIT KEBUN SAWIT SEBERANG JURNAL ILMIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis) DI KABUPATEN PATI

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI

Keywords: fertilizer, income, land area, rubber.

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI. Oleh : YULIANA

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BIOPESTISIDA DAN PENGELOLAAN KEBUN TERHADAP PRODUKSI PETANI KOPI DI KABUPATEN SIMALUNGUN

ANALISIS USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA ABSTRAK

Prosiding Manajemen ISSN:

Betharia W.M. Pangaribuan 1), Kelin Tarigan 2), dan Yusak Maryunianta 3) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU 2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN PROSPEK USAHATANI KOPI RAKYAT DI DESA SUMBERBULUS KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DAN JAGUNG DI PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi BAB 1.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp ,

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT ( Studi Kasus : Desa Kampung Dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu ) Cindi Melani Goenawan, * Tavi Supriana ** dan Mozart B. Darus ** *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP. 081361584155, E-mail: cindymelani28@yahoo.com **) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Alih fungsi lahan atau lazimnya disebut konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh lahan dari fungsinya semula menjadi fungsi lain. Alih fungsi lahan juga dapat diartikan sebagai perubahan untuk penggunaan lain disebabkan oleh faktor bertambah dan meningkatnya permintaan akan mutu kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah Accidental Purposive Sampling. Metode analisis yang digunakan adalah model Regresi Linier Berganda dengan estimasi menggunakan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja karet dan biaya tenaga kerja kelapa sawit secara simultan dan parsial berpengaruh nyata terhadap konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit di Desa Kampung Dalam Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu, sedangkan biaya input karet dan biaya input kelapa sawit tidak berpengaruh nyata. Kata Kunci: konversi lahan, karet, kelapa sawit, biaya input, biaya tenaga kerja.

ABSTRACT THE ANALYSIS ON THE CONVERSION OF RUBBER LAND TO OIL PALM LAND ( A Case Study : Kampung Dalam Village, Bilah Hulu Subdistrict, Labuhan Batu District) CINDI MELANI GOENAWAN The change of land function or it is usually called as the conversion of land is the conversion of a part or the whole land from its original function to another one. The conversion can also be meant as the change for other uses because of the increase in demand for a better standard living. The objective of the research was to analyze the influence of the conversion of rubber land to oil palm land. The samples were taken by using accidental puposive sampling technique, and the data were analyzed by using multiple linier regression analysis with the estimation by using ordinary least square method. The result of the research showed that the cost for manpower of rubber and oil palm simultaneously and partially had significant influence on the conversion of rubber land to oil palm land at Kampung Dalam Village, Bilah Hulu Subdistrict, Labuhan Batu District, while the cost for input of rubber and oil palm did not have any significant influence. Keywords: Conversion of Land, Oil Palm, Cost for Input, Cost for Manpower PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi yang sangat luas dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Dari sisi ekonomi, lahan merupakan input tetap yang utama dari berbagai kegiatan produksi komoditas pertanian dan non pertanian. Banyaknya lahan yang digunakan untuk kegiatan produksi tersebut secara umum merupakan permintaan turunan dari kebutuhan dan permintaan komoditas yang dihasilkan. Perkembangan kebutuhan lahan untuk setiap jenis kegiatan produksi akan ditentukan perkembangan jumlah permintaan setiap komoditas ( Utama, 2006).

Dalam sub sektor perkebunan, kelapa sawit merupakan salah satu komoditi yang cukup penting. Melihat keberhasilan proyek-proyek pengembangan kelapa sawit serta kemudahan dalam teknis budidaya, petani-petani kecil dan menengah juga pemilik perusahaan swasta dan nasional menaruh perhatian dalam pelaksanaan penanaman kelapa sawit dalam bentuk perubahan tanaman baru maupun konversi dari komoditi lain ( Kamdi, 1989). Dengan memperhatikan data yang berasal dari Dinas Perkebunan Sumatera Uatra pada tahun 2011, terlihat bahwa perubahan areal luas tanaman karet cenderung menurun dan fluktuatif sedangkan pada tanaman kelapa sawit, terjadi peningkatan luas areal setiap tahunnya. Berdasarkan wawancara dengan petani di daerah penelitian yang mengkonversikan lahan karetnya menjadi lahan kelapa sawit, faktor-faktor penyebab konversi beragam terutama faktor penerimaan. Penerimaan dengan tanaman kelapa sawit lebih tinggi dibandingkan penerimaan dengan tanaman karet. Selain itu, biaya input dan biaya tenaga kerja juga mempengaruhi konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah-masalah diidentifikasikan sebagai berikut : Apakah biaya input dan biaya tenaga kerja berpengaruh terhadap terjadinya konversi lahan karet menjadi kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu studi kasus Kecamatan Bilah Hulu Desa Kampung Dalam? Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : Menganalisis biaya input dan biaya tenaga kerja mempengaruhi terjadinya konversi lahan karet menjadi kelapa sawit di Desa Kampung Dalam Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu.

TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Analisis usahatani merupakan salah satu kegiatan mengurikan usahatani atas bagian-bagiannya, sehingga jelas bagian dan sifatnya serta hubungan antara salah satu faktor produksi dengan faktor produksi yang lainnya dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang paling mempengaruhi sehingga dapat diperbaiki pada masa akan datang untuk mencapai haisl yang lebih baik dan menguntungkan ( FE- UI, 1988). Konsep dasar analisis usahatani adalah dengan membandingkan penerimaan dengan biaya dan memilih alternatif. Nilai R/C ratio tidak memiliki satuan dan memberi arti bahwa untuk setiap rupiah yang diinvestasikan akan memebrikan penerimaan sebesar R/C ratio tersebut. Ukuran ekonomis menjadi penting karena dapat dijadikan penilaian terhadap keputusan petani dan kemungkinan pengembangan komoditi tertentu ( Hermanto, 1993). Biaya produksi adalah nilai dari semua korbanan (input) ekonomis yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi ini dapat dibagi menjadi sarana produksi yang habis dipakai (saprodi, tenaga kerja, penyusutan, bunga, modal dan sewa tanah). Pada umumnya, sebagian besar komponen biaya produksi pada pertanian rakyat terdiri dari biaya tenaga kerja dan sarana produksi ( Mubyarto, 1989). Menurut Soekartawi (1995), biaya dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu: a. Biaya tetap, biaya yang harus dikeluarkan oleh petani yang penggunaannya tidak habis dalam masa satu kali produksi seperti gaji karyawan, penyusutan alat dan bangunan. b. Biaya variabel, biaya yang besar dan kecilnya tergantung jumlah produksi seperti biaya pupuk, herbisida, alat-alat pertanian.

c. Biaya semi variabel, biaya yang sifatnya bisa dianggap tetap namun bisa juga dianggap variabel seperti biaya pemeliharaan dan perawatan. Hipotesis Penelitian Biaya tenaga kerja karet dan biaya tenaga kerja kelapa sawit merupakan faktor yang mempengaruhi konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Paruhumuan Daulay (2003), yang dilakukan di Desa Batu Tunggal Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhan Batu, menyatakan bahwa usahatani kelapa sawit lebih menguntungkan dibandingkan usahatani karet dan faktor-faktor yang memotivasi petani mengkonversi lahan karet ke kelapa sawit adalah 70% didominasi oleh faktor coba-coba mengikuti orang lain dan selebihnya disebabkan faktor ekonomi yaitu jumlah tanggungan, luas lahan dan tenaga kerja dan faktor sosial yaitu umur, pendidikan dan pengalaman kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Asrul wahid (2006), yang dilakukan di kabupaten Asahan, menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat mengkonversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit secara parsial berpengaruh signifikan adalah faktor ekonomi yaitu pendapatan kelapa sawit dan kemampuan menabung petani dan faktor sosial yaitu pendidikan dan minat petani. METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive atau dengan tujuan tertentu (sengaja). Penelitian dilakukan di Kabupaten Labuhan Batu dengan

pertimbangan bahwa Kabupaten Labuhan Batu merupakan salah satu kabupaten yang mengalami penurunan luas area karet. Lokasi yang menjadi daerah penelitian adalah Kecamatan Bilah Hulu desa Kampung Dalam. Daerah sampel penelitian dipilih karena daerah ini mengalami penurunan luas area karet dan juga karena faktor biaya, waktu dan jangkauan peneliti. Metode Penentuan Sampel Metode penentuan sampel diambil secara acak dengan metode penelusuran (Accidental Purposive Sampling). Accidental Purposive Sampling yaitu metode pengambilan sampel dari responden yang memiliki kriteria atau syarat-syarat yang sesuai dengan objek penelitian bagi peneliti, yaitu petani yang mengkonversikan lahan karet menjadi lahan kelapa sawit. Pada desain penelitian, besar sampel yang digunakan dalam penelitian minimum 30 unit (Nazir, 2005). Dengan pertimbangan tersebut maka dalam penelitian ini besar sampel ditetapkan sebanyak 30 sampel. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan di dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data. sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara, kuesinoner, ataupun observasi kepada para petani karet yang mengkonversikan lahannya menjadi kelapa sawit. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti BPS (Badan Pusat Statistik) Sumatera Utara, Dinas Perkebunan Sumatera Utara, dan instansi terkait lainnya. Metode Analisis Data Faktor- faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan tersebut dianalisis dengan menggunakan Regresi Linier Berganda sebagai berikut: Y = P0 + P1X1 + P2X2 + P3X3 + P4X4 + e dengan, Y = Luas lahan karet yang dikonversi menjadi kelapa sawit (Ha) X1 = Biaya input karet (Rp)

X 2 X3 X4 = Biaya input kelapa sawit (Rp) = Biaya tenaga kerja karet (Rp) = Biaya tenaga kerja kelapa sawit (Rp) P0-P3 = Koefisien regresi e = Variabel gangguan (error term) Secara serempak, hipotesis yang digunakan adalah: H0 : Biaya produksi karet, biaya produksi kelapa sawit, biaya tenaga kerja karet dan biaya tenaga kerja kelapa sawit berpengaruh terhadap konversi lahan H1 : Biaya produksi karet, biaya produksi kelapa sawit, biaya tenaga kerja karet dan biaya tenaga kerja kelapa sawit tidak berpengaruh terhadap konversi lahan. Uji F Untuk menguji apakah variabel bebas yakni input produksi Xi bersama-sama (serempak) berpengaruh terhadap variabel tidak bebas (Y) digunakan uji-f. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah : H 0 : ditolak jika Sig<0,05 H 1 : diterima jika Sig<0,05 Kesimpulan statistik: Bila nilai F-hitung > F-tabel atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H 1 diterima, artinya variabel bebas yakni input produksi (Xi) secara serempak berpengaruh nyata terhadap tingkat produksi (Y) (Soekartawi, 1994). Uji t Untuk menguji apakah pengaruh bebas yakni input (Xi) yang digunakan dari usaha perikanan budidaya secara parsial berpengaruh nyata terhadap hasil produksi (Y) digunakan uji-t. Semua variabel bebas (Xi) diuji satu per satu. Hipotesis yang diajukan adalah: H 0 H 1 : ditolak jika Sig<0,05 : diterima jika Sig<0,05 Kesimpulan Statistik :

Jika t-hitung > t-tabel dan Sig<0,05 maka H0 ditolak dan H 1 diterima, artinya variabel bebas (Xi) secara nyata berpengaruh terhadap produksi. Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas (Xi) dapat menjelaskan variabel tak bebas (Y) digunakan nilai koefisien determinasi (R²). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Karet Menjadi Lahan Kelapa Sawit Koefisien No Variabel Bebas Regresi t hitung signifikansi 1 Konstanta 27,19 0,559 0,581 2 Biaya input karet -7,940E-7-0,413 0,683 3 Biaya input kelapa sawit -6,925E-6-0,426 0,674 4 biaya tenaga kerja karet -7,708E-7-4,475 0,00 5 biaya tenaga kerja kelapa sawit 6,76E-7 1,892 0,07 R 2 0,580 F hitung 8,637 Signifikansi F 0,000 Sumber: Analisis Data Primer, 2013 Uji Serempak (Uji F) Secara serempak, pengaruh variabel terikat konversi lahan karet menjadi kelapa sawit dapat dijelaskan oleh variabel bebas biaya tenaga kerja karet dan biaya tenaga kerja kelapa sawit adalah nyata pada taraf 95%. Hal ini dapat ditunjukkan dari uji F, yaitu F-Hitung = 18,317 > F-Tabel= 2,90 dan nilai signifikansi 0,0000. Dari persyaratan untuk melihat apakah persamaan dilakukan uji F dengan kriteria penilaian adalah jika F-Hitung > F-Tabel adalah signifikan, dan didapat F-Hitung =18,213 dan F-Tabel = 2,9 sehingga persamaan yang digunakan adalah linier. Uji Parsial (Uji t) Secara parsial, variabel biaya input karet tidak berpengaruh terhadap konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit. Hal ini disebabkan oleh nilai t-hitung

biaya input karet dan biaya input kelapa sawit lebih kecil dibandingkan t-tabel. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tolak H1 dan terima H0. Secara parsial, variabel biaya input kelapa sawit tidak berpengaruh terhadap konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit. Hal ini disebabkan oleh nilai t-hitung biaya input karet dan biaya input kelapa sawit lebih kecil dibandingkan t-tabel. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tolak H1 dan terima H0. Secara parsial, nilai signifikansi variabel bebas biaya tenaga kerja karet (X3) sebesar 0,000 menunjukkan bahwa variabel bebas biaya tenaga kerja karet (X3) secara parsial berpengaruh nyata terhadap luas lahan konversi karet menjadi kelapa sawit (Y) karena signifikansi t (0,000) lebih kecil dari α (0,1). Nilai koefisien regresi sebesar -7,708 menunjukkan bahwa apabila biaya tenaga kerja karet (X3) naik sebesar Rp 1, maka konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit turun sebesar 7,708 ha. Secara parsial, nilai signifikansi variabel bebas biaya tenaga kerja kelapa sawit (X4) sebesar 0,070 menunjukkan bahwa variabel bebas biaya tenaga kerja kelapa sawit (X4) secara parsial berpengaruh nyata terhadap luas lahan konversi karet menjadi kelapa sawit (Y) karena signifikansi t (0,070) lebih kecil dari α (0,1). Nilai koefisien regresi sebesar 6,760 menunjukkan bahwa apabila biaya tenaga kerja kelapa sawit (X4) naik sebesar Rp 1, maka konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit naik sebesar 6,760 ha. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Biaya tenaga kerja karet dan biaya tenaga kerja kelapa sawit mempengaruhi terjadinya konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit di Desa Kampung Dalam Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu. Saran

1. Kepada Petani melakukan efisiensi biaya tenaga kerja kelapa sawit agar tidak terjadi perbedaan yang signifikan dengan biaya tenaga kerja karet. 2. Kepada pemerintah diharapkan menekan laju konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit dengan menekan komponen-komponen yaitu biaya tenaga kerja karet dan biaya tenaga kerja kelapa sawit. 3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti permasalahan yang sama dengan menambahkan analisis tentang fakta-fakta baru yang menjadi alasan petani mengkonversi lahannya. DAFTAR PUSTAKA Hermanto. 1993. Strategi Budidaya Tanaman Palawijaya. Institut Pertanian Bogor. Bogor FE-UI. 1988. Strategi Ekonomi Pertanian Modern. Universitas Indonesia. Jakarta Kamdi, A. 1989. Peranan Pabrik Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Swasta dan Pemasaran Tandan Buah Segar Kelapa Sawit di Indonesia. Medan Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia. Jakarta. Utama, Dicky Fajar. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Sawah di Kabupaten Cirebon. IPB. Bogor