Interior Design in Augmented Reality Environment

dokumen-dokumen yang mirip
Interior Design in Augmented Reality Environment

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menekankan pada objek virtual tiga dimensi gedung-gedung

Dunia Nyata atau Maya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY PADA APLIKASI ANDROID PEGENALAN GEDUNG PEMERINTAHAN KOTA BANDAR LAMPUNG

III. METODE PENELITIAN

BAB I 1 PENDAHULUAN. Bank Indonesia terhadap perkembangan bisnis properti komersial di Indonesia

Implementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya

BAB III LANDASAN TEORI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

Augmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer

BAB I PENDAHULUAN. bidang tertentu. Seiring dengan perkembangan tersebut, kemudian berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. suara, video, animasi, virtual 3D, dan sebagainya bisa diakses bisa diakses kapan

PEMBUATAN BROSUR PERUMAHANA BERBASIS AUGMENTED REALITY DENGAN PERMODELAN 3D ABSTRAKS

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap aktivitas kegiatannya. IMK (Interaksi Manusia dan Komputer) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Augmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer

APLIKASI AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN LIBRARY FLARTOOLKIT DENGAN OBJEK 3D

AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN LIBRARY NYARTOOLKIT DAN BAHASA C#

APLIKASI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TATA SURYA. Angga Maulana 1 Wahyu Kusuma 2. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media dalam belajar saat ini memang sudah sangat berkembang di

PEMANFAATAN AUGMENTED REALITY KEDALAM BROSUR INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN RATING PADA E-SUPERMUSEUMBATIK INDONESIA (Edo Kristanto) (A

BAB I PENDAHULUAN. divisualisasikan dalam bentuk susunan gambar beserta teks cerita yang terurut sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi berjalan sangat pesat di era global ini. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN AUGMENTED REALITY PADA PERANCANGAN KATA-BARANG (KATALOG BANGUN RUANG) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BANGUN RUANG PADA ANAK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY PADA POKOK BAHASAN SEL

LATAR BELAKANG Keindahan dari tanaman menarik untuk diteliti Keinginan untuk memodelkan pertumbuhan tanaman yang lebih nyata/riil Keinginan agar visua

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) PEMBANGUNAN VIRTUAL MIRROR EYEGLASSES MENGGUNAKAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY

BAB I PENDAHULUAN. penelitian untuk menciptakan cara baru dalam berinteraksi dengan dunia maya

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan... VI Saran Pengembangan... VI-2 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia nyata dengan dunia virtual melalui platform digital seperti personal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media pemebelajaran adalah salah satu komponen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Augmented Reality menjadi semakin luas. Teknologi Computer Vision berperan

PROCESSING AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN LIBRARY NYARTOOLKIT BERBASIS JAVA

ANALISIS. memungkink. haji. berikut.

VISUALISASI STAND PAMERAN BERBASIS AUGMENTED REALITY DENGAN MENGGUNAKAN OPENSPACE3D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti suara, gambar, maupun GPS. Bertolak belakang dengan Virtual Reality. diperkuat, diperlemah, atau dimodifikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Markerless Augmented Reality Pada Perangkat Android

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

TSUNAMI AUGMENTED REALITY : INTERAKSI BERBASIS MARKER SEBAGAI POINTER

INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN JARAK PADA SISTEM AUGMENTED REALITY OBJEK ANIMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Objek 3 dimensi adalah sekumpulan titik 3 dimensi (3D) dengan koordinat X,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA PEMBUATAN MEDIA PUBLIKASI KOMODO BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN GAME EDUKASI DAN TEKNOLOGI AUGMENTED

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Pembelajaran, Struktur Organ Mata, Augmented Reality

APLIKASI AUGMENTED REALITY BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR MIKROORGANISME UNISEL. Makalah. Program Studi Informatika

MENERAPKAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PADA OBYEK-OBYEK MUSEUM RADYA PUSTAKA. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA PEMASARAN DI DEALER AUTO 2000 MADIUN

NASKAH PUBLIKASI MENERAPKAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PADA OBJEK-OBJEK MUSEUM RADYA PUSTAKA

BAB III DASAR TEORI 3.1. Pakaian Adat Indonesia

Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Organ Tubuh Berbasis Augmented Reality

BAB I PENDAHULUAN. gabungan (Compound Annual Growth Rate) untuk produk game berbasis mobile learning

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ronald T. Azuma mendefinisikan Augmented Reality sebagai penggabungan

INTERAKSI SCALING TERHADAP OBJECT AUGMENTED REALITY DENGAN TANGAN 3D ALAMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN STEREO-VISION

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya perusahaan yang menawarkan produknya dengan

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 5, No. 3, (2017) 133

VISUALISASI GERAKAN OBJEK 3D PADA AUGMENTED REALITY DENGAN DETEKSI TUMBUKAN BERBASIS BOUNDING BOX

PEMBUATAN MEDIA PENGENALAN PERANGKAT KERAS KOMPUTER BERBASIS AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN METODE MAGIC BOOK

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

STMIK MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

Media Interaktif Peraga 3D Makhorijul Khuruf Berbasis Mobile AR (Augmented Reality)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERTEMUAN KE 3 PERANGKAT KERAS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ossy Dwi Endah Wulansari dan Yunda Heningtyas

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Teknologi Augmented Reality ini berbeda dengan teknologi Virtual Reality yang telah dikenal sebelumnya. Jika Virtual Reality benar benar mengacu pada

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan

MEDIA PENGENALAN HEWAN BERTULANG BELAKANG, TIDAK BERTULANG BELAKANG DAN BERBUKU BUKU UNTUK ANAK KELAS 2 SD BERBASISKAN AUGMENTED REALITY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengubah manusia, dari cara pandang seseorang atas sesuatu hingga cara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 LANDASAN TEORI

Aplikasi Augmented Reality Jurusan Teknologi Informasi Universitas Udayana (AR-TI)

APLIKASI MOBILE AUGMENTED REALITY BERBASIS VUFORIA DAN UNITY PADA PENGENALAN OBJEK 3D DENGAN STUDI KASUS GEDUNG M UNIVERSITAS SEMARANG

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibutuhkan seperangkat hardware sebagai berikut : Spesifikasi yang direkomendasikan :

APLIKASI AUGMENTED REALITY STUDI KASUS MATERI PENGENALAN HARDWARE KHUSUS MATAKULIAH ORGANISASI ARSITEKTUR KOMPUTER DI STMIK PALCOMTECH PALEMBANG

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan membahas mengenai dasar teori yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGGUNAAN AUGMENTED REALITY UNTUK MENSIMULASIKAN DEKORASI RUANGAN SECARA REAL TIME

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah

BAB I PENDAHULUAN.

Transkripsi:

Interior Design in Augmented Reality Environment Harta Shuwanto +62856 580 99 144 waeshu@yahoo.com

Augmented Reality (AR) akan diaplikasikan pada bidang interior design untuk memudahkan designer dalam menata suatu perabot di dalam suatu ruangan. Di dalam linkungan Augmented Reality, perabot virtual dapat ditampilkan dan dimodifikasi secara langsung pada layar. Tujuannya supaya pengguna dapat melihat dan mengatur perabot virutal 3D secara dinamis dan fleksibel. Augmented Reality digunakan untuk interior design dengan memberikan perabot virtual tambahan kepada lingkungan nyata dengan berbasiskan sistem PC. Marker penanda diletakkan di lantai atau di dinding untuk menentukan skala dan koordinat sistem dari ruangan. Selanjutnya, si pengguna memilih perabot virtual mana yang akan diletakkan. Pada layar Augmented Reality, perabot virtual 3D diintegrasikan dengan lingkungan nyata dan dapat diatur peletakannya bersebelahan dengan perabot asli. Beberapa fungsi tambahan yang ditambahkan oleh si penulis dari penelitian yang sebelumnya adalah sebagai contoh si pengguna dapat berinteraksi dengan perabot virtual secara real time, dapat mengubah warna, corak, ataupun menambah lapisan pada perabot yang asli. Augmented Reality Konsep dari Augmented Reality (AR) hampir sama seperti Virtual Environments atau biasanya disebut juga sebagai Virtual Reality (VR). Virtual Reality membuat penggunanya dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (Computer- Simulated Environment). Pengguna Virtual Reality menggunakan Head-Mounted Displays (HMDs) untuk berinteraksi dengan lingkungan hasil simulasi komputer yang mengakibatkan pengguna tidak dapat melihat lingkungan nyata di sekitarnya. Berbeda dengan Virtual Reality, Augmented Reality menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda nyata tersebut dalam waktu nyata. Augmented Reality mengkombinasikan informasi digital dengan dunia nyata di mana pengguna dapat merasakannya sebagai satu kesatuan. Sekarang ini sudah banyak aplikasi dari Augmented Reality yang tidak memakai HMD lagi. Secara sederhananya, AR system:

Mengkombinasikan objek nyata dan objek virtual ke dalam lingkungan nyata. Interkasi antara pengguna dan augmented reality tidak terbatas pada indra penglihatan saja, melainkan juga kepada indra peraba, pendengaran, dan juga penciuman. Antara objek nyata dan objek virtual terdapat kesetaraan. Antara obejk nyata dan objek virtual saling berinteraktif, di dalam dimensi tiga, maupun di waktu yang nyata. Komponen dasar di dalam suatu sistem AR adalah sebuah display, kamera untuk menangkap grafik, dan komputer yang telah diinstall dengan software yang berkaitan, serta berbagai macam perangkat keras yang dapat digunakan untuk mendukung, seperti kamera, telepon genggam, PDA, laptop, dsb. Displays Dari semua indra manusia, penglihatan, pendengaran dan juga peraba yang banyak diaplikasikan di dalam sistem AR. Aural Display (sound) Aural display pada AR lebih terbatas kepada mono, stereo, dan surround pada headphones dan loudspeaker. True 3D aural display sekarang ini hanya ditemukan pada simulasi yang cukup besar. Visual Display Pada dasarnya, ada 3 cara untuk menunjukkan augmented reality. Pertama, menggunakan video see-through, di mana virtual environmentnya digantikan dengan video dan gambar digitalnya dilapisi dengan AR. Kedua, menggunakan optical see-through, dengan menampilkan hanya AR-nya saja dengan menggunakan lensa transparan. Ketiga, dengan langsung memproyeksikan AR pada objek nyata.

ARToolKit adalah suatu software yang digunakan untuk membuat aplikasi AR. Salah satu kesulitan yang dihadapi dalam mengembangkan suatu aplikasi AR adalah mengetahui sudut pandang dari pengguna. Untuk mengetahui dari sudut pandang mana untuk menggambarkan objek virtual, maka aplikasi tersebut harus mengetahui ke arah mana pengguna melihat. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, ARToolKit menggunakan computer vision. ARToolKit digunakan untuk menentukan posisi dan orientasi kamera relatif terhadap marker penanda. Kemudian, ARToolKit menentukan dan menghitung posisi dari objek virtual yang kemudian virtual objek tersebut akan ditambahkan pada display monitor. Applications Selama bertahun-tahun, peneliti dan pengembang menemukan banyak area yang dapat lebih bermanfaat apabila menggunakan augmentasi. Beberapa di antaranya adalah militer, industri, medis, dan juga pada bagian komersial dan hiburan. Personal Information Systems Salah satu penelitian di MIT, dengan menggunakan projector kecil dan kamera yang digantungkan pada kerah baju untuk mendapatkan berbagai informasi. Industrial and Military Applications Pada bidang ini, AR digunakan untuk design, assembly dan juga maintenance. Berikut ini merupakan salah satu contoh penggunaan AR untuk mendesign: Interior Design pada Lingkungan Digital Tiga prinsip dasar pada interior design adalah warna, skala, dan peletakannya. Pada saat implementasi, 2 modul akan digunakan, yaitu modul yang digunakan untuk membuat dan

mengatur database 3D dan modul yang digunakan untuk menampilkannya. (seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini) Informasi geometri dari perabot virtual 3D diambil dari database yang sebelumnya telah dibuat dengan menggunakan aplikasi CAD. Kemudian posisi dan arah dari sudut pandang pengguna dihitung terhadap marker penanda yang telah diletakkan. Data-data ini akan ditransformasikan dengan menggunakan matriks transformasi untuk menghasilkan gambar tepat di daerah yang telah ditentukan oleh si pengguna pada objek nyata. Untuk menentukan letak dari objek virtual maka terlebih dahulu harus mengetahui sudut pandang dari si pengguna. Untuk mengetahuinya, maka digunakanlah software ARToolKit. ARToolKit menggunakan algoritma komputer vision untuk menentukan posisi dan orientasi dari kamera terhadap marker penanda secara real time. Penulis journal menggunakan PC yang ber-os-kan XP Intel (R) Core(TM) Quad CPU Q6600 dengan 2GB RAM, sebuah webcam Logitech Quickcam Vision Pro. Webcam tersebut digunakan untuk mengambil gambar. Kamera ini dapat mengenal bentuk gambar yang berada pada marker penanda yang nantinya virtual objek akan ditambahkan pada display monitor. Head-Mounted Display (HMD) dapat dipakai pengguna untuk memudahkan pengguna dalam bergerak. (seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini)

Mendeteksi Interaksi Dari Pengguna Banyak cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya interaksi dari pengguna terhadap objek, di mana mendeteksi oklusi adalah cara yang pasif untuk mendeteksinya. Oklusi adalah ketika ada sesuatu yang ingin kita lihat, akan tetapi kita tidak dapat melihatnya yang disebabkan karena adanya suatu kejadian seperti adanya halangan. Untuk mendeteksi adanya halangan, marker penanda khusus untuk menangani oklusi ini telah disediakan, istilah untuk marker ini adalah boundary marker. Boundary marker ini akan diletakkan disekeliling dari interaction marker (objek yang akan diteliti oklusinya). Untuk mendeteksi adanya oklusi, cara si penulis untuk mengetahui apakah interaction marker dihalangi atau tidak adalah dengan memeriksa apakah boundary marker dapat ditangkap oleh kamera atau tidak. Apabila dapat ditangkap oleh kamera maka dapat dipastikan interaction marker berada pada daerah penglihatan. Implementasi Pada awalnya, pengguna mencetak marker penanda yang akan digunakan, di mana corak dan ukurannya dapat dipiliih sesuai dengan keinginan dari pengguna. Kemudian markermarker penanda ini akan diambil dengan menggunakan kamera digital. Objek virtual akan muncul pada marker penanda pada awalnya. Setelah itu, objek virtual tersebut dapat dipindah-pindahkkan sesuai keinginan pengguna. Selain itu, ukuran dari objek virtual dapat diatur.

Kondisi dari design yang terakhir dapat disimpan sebagai project file, di mana apabila diperlukan selanjutnya maka pengguna dapat membuka kembali project file tersebut. Kesimpulan Teknologi AR dapat diaplikasikan pada berbagai bidang. Di dalam bidang interior design, pekerjaan design dapat menjadi lebih baik, nyaman, dan bagus. Referensi 1. Viet Toan Phan, Seung Yeon Choo. 2010. "Interior Design in Augmented Reality". Volume 5 No.5 2. R. Azuma, "A Survey of Augmented Reality," Presence, vol. 6, pp. 355-385, 1997. 3. D.W.F. van Krevelen, R.Poelman. 2010. "A Survey of Augmented Reality Technologies, Applications and Limitations". Volume 9(2). 1-20