Isolasi Rhodinol dari Minyak Sereh Jawa Menggunakan Metode Kromatografi Kolom Tekan

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPOSISI SITRONELOL DAN GERANIOL DARI RHODINOL MINYAK SEREH JAWA MELALUI PEMISAHAN SILIKA GEL TERIMPREGNASI AgNO 3

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah bagian daun tumbuhan suren (Toona sinensis

PEMISAHAN SITRONELAL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM DENGAN FASA DIAM SIKLODEKSTRIN TERASETILASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di

IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTRAQUINON PADA FRAKSI KLOROFORM AKAR KAYU MENGKUDU ( Morinda Citrifolia, L) ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KANDUNGAN TUMBUHAN OBAT. ANALISIS Etil p-metoksi sinamat DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II METODE PENELITIAN

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA DALAM FRAKSI NON-POLAR DARI TANAMAN PURWOCENG (Pimpinella pruatjan Molk)

Lampiran 1. Surat Identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan Maret Juli 2014, bertempat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kering, dengan hasil sebagai berikut: Table 2. Hasil Uji Pendahuluan

4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi

III. BAHAN DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa. steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran 1, Hal.

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI DARI SIMPLISIA BASAH DAN SIMPLISIA KERING DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) Tiara Mega Kusuma, Nurul Uswatun

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

Bab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

Bab IV Hasil dan Pembahasan

III. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Tanaman Uji Serangga Uji Uji Proksimat

Bab IV Hasil dan Pembahasan

SINTESIS SITRONELIL PROPIONAT MELALUI REAKSI ESTERIFIKASI FISCHER ANTARA ASAM PROPIONAT DAN SITRONELOL HASIL REDUKSI SITRONELAL

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Kimia Pada Ekstrak Petroleum Eter Kulit Batang Sidaguri (Sida retusa Linn) Oleh: Nohong

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Percobaan dan Hasil

4027 Sintesis 11-kloroundek-1-ena dari 10-undeken-1-ol

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai

Lampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.)

BAB III. eksperimental komputasi. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang

4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat

4024 Sintesis enantioselektif pada etil (1R,2S)-cishidroksisiklopentana

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-Desember 2013, bertempat di

4022 Sintesis etil (S)-(+)-3-hidroksibutirat

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Persentase inhibisi = K ( S1 K

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia 3.4 Karakterisasi Simplisia

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

3 Percobaan. Garis Besar Pengerjaan

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Manado September 2011 LEMBAR JAWABAN. Ujian Praktikum. Bidang Kimia. 13 September 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak

BAB III METODE PENELITIAN

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KANDUNGAN KIMIA DALAM EKSTRAK n-heksan DARI BUAH TANAMAN KAYU ULES (Helicteres isora L.)

Bab III Metodologi Penelitian

BABV Kromatografi Kolom (Column Chromatography)

STUDI PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK MINYAK NILAM

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

BAB III METODA PENELITIAN. Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama

PENDAHULUAN. BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KARAKTERISASI SENYAWA FENOLIK PADA KULIT BATANG JABON (Anthocephalus cadamba (ROXB.) MIQ

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ISOLASI DAN KARAKTERISASI GOLONGAN SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

Wirasuta dkk. Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, UJI KEMURNIAN ISOLAT ANDROGRAFOLID DENGAN HPLC FASE TERBALIK

Transkripsi:

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Isolasi Rhodinol dari Minyak Sereh Jawa Menggunakan Metode Kromatografi Kolom Tekan Endah Sayekti 1*, Ajuk Sapar 1, Fitririyanti 1, Titin Anita Zaharah 1 1 Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Pontianak *Corresponding author: (e-mail) endahkimiauntan@yahoo.co.id Abstrak. Telah diisolasi rhodinol dari minyak sereh Jawa. Isolasi minyak sereh Jawa dilakukan menggunakan destilasi fraksinasi pengurangan tekanan sehingga diperoleh fraksi F3 (T=119 o -136 o C dan P=40 mmhg) dengan volume 50 ml dan persentase rhodinol sebesar 68,55%. Kemudian dipisahkan menggunakan kromatografi kolom tekan (KKT) dengan komposisi eluen toluen : etil asetat bergradien (toluen 100% dan toluen : etil asetat = 12:0,1 ; 12:0,5 ; 12:0,7) sehingga diperoleh isolat F 3.4 dari hasil penggabungan beberapa fraksi. Analisis terhadap isolat F 3.4 dilakukan menggunakan spektrofotometer GC-MS dan IR. Kromatogram GC-MS isolat F 3.4 menunjukkan rhodinol 100% dengan persentase sitronelol 42,98% dan geraniol 57,02% yang berupa cairan minyak bening. Spektrum IR dari isolat F 3.4 menunjukkan serapan CH 3 bending pada bilangan gelombang 1381,03 cm -1 dan 1458,18 cm -1 ; serapan C=C alkena pada bilangan gelombang 1604,77 cm -1 ; serapan -C-H (CH 3 dan CH 2 ) streching alkana pada bilangan gelombang 2924,09 cm -1 dan 2870,08 cm -1 ; serapan =C-H stretching alkena pada bilangan gelombang 3024,38 cm -1 ; serapan O-H pada bilangan gelombang 3371,57 cm -1. Kata kunci : minyak sereh Jawa, rhodinol, kromatografi kolom tekan. PENDAHULUAN Minyak sereh wangi, adalah salah satu minyak atsiri yang merupakan komoditi di sektor agribisnis memiliki pangsa pasar yang baik dan berdaya saing kuat di pasaran luar negeri. Minyak sereh wangi tersusun dari tiga komponen utama yang dapat memberikan aroma yang lembut sehingga memiliki nilai jual sangat tinggi. Ketiga komponen minyak sereh wangi yaitu sitronelal, sitronelol dan geraniol dimana sitronelol dan geraniol dalam perdagangan dikenal dengan rhodinol. Ketiga senyawa tersebut dalam pemanfaatannya digunakan untuk bahan baku industri fragrance, industri farmasi dan keperluan pembuatan kosmetik sehingga meningkatkan nilai jualnya. Ketiga komponen ini dapat diisolasi dengan cara destilasi fraksinasi dengan pengurangan tekanan. Khususnya sitronelol dan geraniol hasil isolasinya masih dalam bentuk campuran yang dikenal dengan rhodinol. Kedua senyawa ini memiliki struktur yang mirip dan hanya berbeda pada jumlah ikatan rangkapnya. Titik didih senyawa sitronelol 225 o - 226 o C dan geraniol 229 o - 230 o C sehingga jika dilihat berdasarkan titik didihnya senyawa ini sulit dipisahkan dengan cara destilasi fraksinasi pengurangan tekanan. Isolasi rhodinol menggunakan cara kimia dan cara fisika untuk memisahkan rhodinol dari minyak sereh telah dilakukan. Cara kimia dilakukan dengan merefluks minyak sereh dengan logam Na pada media n-heksan selama 1,5 jam. Hasil yang diperoleh kemudian disaring dalam keadaan panas sehingga diperoleh residu dan filtrat. Residu dan filtrat masing-masing didestilasi uap. Hasil destilasi residu diperoleh Semirata 2013 FMIPA Unila 131

Endah Sayekti dkk: Isolasi Rhodinol Dari Minyak Sereh Jawa Menggunakan Metode Kromatografi Kolom Tekan rhodinol sebesar 49,226%, sedangkan hasil filtrat diperoleh sebesar 52,843%. Isolasi dengan cara fisika dilakukan dengan destilasi fraksinasi pengurangan tekanan pada minyak sereh dan diperoleh 3 fraksi. Rhodinol dengan persentase tertinggi terdapat pada fraksi ke-3 sebesar 61,620% pada tekanan 15 mmhg dan suhu 102 o - 115 o C. Isolasi rhodinol juga dapat dilakukan dengan cara merefluks residu minyak sereh yang bebas sitronelal (sitronelal telah dipisahkan dari minyak sereh dengan menggunakan destilasi fraksinasi pengurangan tekanan). Residu tersebut direfluks dengan larutan NaOH melalui reaksi penyabunan sehingga kadar rhodinol meningkat kemudian dilakukan isolasi rhodinol dengan cara destilasi fraksinasi pengurangan tekanan. Hasil analisis GC- MS menunjukkan pada fraksi ke-3 diperoleh kadar rhodinol sebesar 97% pada tekanan 3 mmhg dan suhu 76 o -77 o C [4]. Rhodinol dapat diperoleh dengan kadar 82,42% pada tekanan 25 mmhg dan suhu 140 o -160 o C. Rhodinol juga telah diisolasi melalui reaksi penyabunan dengan NaOH [6]. Hasil penyabunan diekstraksi dengan pelarut n- heksan dengan perbandingan 1:1 ; 1:2 ; 1:3 ; 1:4 ; 1:5 ; 1:6 serta mengoptimalkan waktu ekstraksi pada interval 0,5 ; 1 ; 1,5 ; 2 ; dan 2,5 jam. Hasil penelitian diperoleh ekstraksi rhodinol dengan n-heksan optimum pada perbandingan rhodinol : n- heksan (1:5) dengan waktu ekstraksi 2 jam sehingga diperoleh rhodinol sebanyak 69,31%. Isolasi sitronelol dari campurannya geraniol juga telah dilakukan menggunakan metode kromatografi kolom gravitasi dengan variabel yang berbeda yaitu eluen yang digunakan, ukuran dan cara packing kolom, laju alir eluen, volume sampel yang digunakan dan kecepatan tetes eluat [7]. Komposisi eluen yang digunakan etanol 95% : CCl 4 (1:1), etanol 95% : CCl 4 (1:4), dan petroleum eter : benzena (1:1). Hasil pemisahan optimal dengan kadar sitronelol 71,43% dan geraniol 28,57% menggunakan pelarut petroleum eter : benzene (1:1). Walaupun demikian, sitronelol masih tetap dalam campuran dengan geraniol sebagai rhodinol. Senyawa golongan terpen alkohol dari tanaman obat herbal Thymus vulgaris dan Thymus zygis telah diidentifikasi menggunakan KLT dengan komposisi eluen toluen : etil asetat (93:7) dan deteksi noda menggunakan larutan vanilin. Hasil analisis menunjukkan bahwa komponen mengandung sitronelal dengan waktu retensi (Rf) 0,7-0,8 dan geraniol dengan waktu retensi (Rf) 0,15-0,35 dengan pola noda berwarna biru. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi rhodinol dari minyak sereh Jawa menggunakan metode kromatografi kolom tekan (KKT) dengan menggunakan komposisi eluen toluen : etil asetat secara bergradien. Selanjutnya hasil pemisahan diidentifikasi dengan spektrofotometer IR dan spektrofotometer GC-MS. METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat-alat gelas kimia yang umum digunakan di laboratorium kimia, bejana KLT, botol semprot KLT, lampu UV, neraca analitik (OHAUS Carat Series), piknometer 10 ml, refraktometer (merek ATAGO), satu set alat destilasi fraksinasi dengan pengurangan tekanan, seperangkat alat kromatografi kolom tekan (KKT), spektrofotometer IR (FTIR SHIMADZU PRESTIGE 21) dan spektrofotometer GC- MS (SHIMADZU QP 2010). Bahan-bahan yang diperlukan pada penelitian ini adalah minyak sereh komersial yang diperoleh dari toko Sari Warna Yogyakarta, etil asetat (CH 3 COOC 2 H 5 ), toluen (C 7 H 8 ), plat KLT slika gel F 254, silika gel 60 (230 400 mesh) dan vanillin 6,1%. 132 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 PROSEDUR PENELITIAN Destilasi Fraksinasi Pengurangan Tekanan pada Minyak Sereh Sebanyak 500 ml minyak sereh dimasukkan dalam labu alas bulat leher dua berkapasitas 1L yang dilengkapi dengan stirer dan termometer pada labu. Kemudian labu destilasi alas bulat tersebut dihubungkan dengan kolom vigreux kemudian dipasang menjadi satu set alat destilasi fraksinasi pengurangan tekanan. Destilat ditampung dalam 3 fraksi dengan mengamati perubahan suhu. Destilat dari masing-masing fraksi selanjutnya diukur berat jenisnya kemudian dibandingkan dengan berat jenis rhodinol standar. Berat jenis rhodinol standar 0,8549 gr/cm 3 [9]. Selanjutnya terhadap destilat masingmasing fraksi juga dilakukan pengukuran indeks bias, kemudian hasilnya dibandingkan dengan indeks bias rhodinol standar. Indeks bias rhodinol standar 1,4556. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Plat KLT slika gel F 254 dengan ukuran 1 x 5 cm disiapkan, kemudian sampel (fraksi yang mengandung rhodinol tinggi) ditotolkan pada plat KLT dengan menggunakan pipa kapiler. Plat KLT dibiarkan sesaat, kamudian dimasukkan ke dalam bejana KLT yang sudah jenuh dengan menggunakan pelarut toluen : etil asetat (93:7) (Wagner, 1984). Plat KLT yang telah dielusi dibiarkan kering lalu disemprot dengan vanilin. Dipanaskan sampai terlihat noda noda dan diamati pola pemisahannya. Kromatografi Kolom Tekan (KKT) Disiapkan kolom dengan tinggi 30 cm yang berdiameter 2 cm lalu dimasukkan silika gel 60 (230 400 mesh yang terlebih dahulu direndam toluen) dengan tinggi 20 cm. Sebanyak 5 ml sampel yang telah dilarutkan dalam 3 ml toluen dimasukkan ke dalam kolom yang telah diisi silika dan dielusi menggunakan komposisi eluen toluen : etil asetat bergradien. Komposisi eluen yang digunakan adalah toluen 100% dan toluen : etil asetat = 12:0,1 ; 12:0,5 dan 12:0,7. Tetes eluat ditampung tiap 5 ml/vial pada 5 botol vial pertama dan 3 ml/vial untuk vial berikutnya sehingga diperoleh beberapa fraksi. Setiap fraksi diuji dengan KLT dengan komposisi eluen yaitu toluen : etil asetat (12:0,1) lalu disemprot dengan larutan vanilin sebagai penampak noda dan dipanaskan. Setiap noda yang sama digabungkan dan dilakukan KLT kembali. Setelah dua kali pemisahan melalui kolom tekan, isolat dengan noda utama (mayor) dan terpisah dengan baik kemudian dianalisis menggunakan spektrofotometer IR dan spektrofotometer GC-MS untuk diidentifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Destilasi fraksinasi pengurangan tekanan terhadap minyak sereh diperoleh 3 fraksi Tabel 1. Data massa jenis ρ sebesar 0,8520 gr/cm3 dan indeks bias sebesar 1,4583 pada F3 yang mendekati nilai rhodinol standar mendukung hasil GC-MS pada F3. Maka kemudian terhadap sampel F3 dilakukan pemisahan menggunakan kromatografi kolom tekan. Pemilihan fasa gerak dilakukan pada F3 menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan pelarut toluen : etil asetat (93:7) [8]. Pola noda hasil KLT F3 menggunakan komposisi eluen toluen : etil asetat (93:7) (analisis KLT menggunakan plat silika gel; tebal 0,25 mm; ukuran 6,5x1 cm, jarak elusi 5 cm; penampak noda vanilin; dipanaskan) menunjukkan sampel telah terelusi tetapi antara noda belum terpisah dengan baik. Oleh karena itu, kepolaran dari campuran eluen perlu ditingkatkan. Kepolaran eluen ditingkatkan pada komposisi eluen yaitu toluen : etil asetat (99:0,1 ; 10:0,1 ; 12:0,1 ; 12:0,5 ; 12:0,7 dan 12:1). Berdasarkan hasil Semirata 2013 FMIPA Unila 133

Endah Sayekti dkk: Isolasi Rhodinol Dari Minyak Sereh Jawa Menggunakan Metode Kromatografi Kolom Tekan KLT maka pemilihan eluen untuk Kromatografi Kolom Tekan (KKT) dimulai dari variasi eluen yang bersifat nonpolar dan ditingkatkan kepolaran dengan eluen yang bersifat semipolar (Tabel 2). Hasil KKT menggunakan komposisi eluen toluen : etil asetat (12:0,1) (analisis KLT menggunakan plat silika gel; tebal 0,25 mm; jarak elusi 4 cm; penampak noda vanilin; dipanaskan) diperoleh 233 fraksi. Selanjutnya terhadap sejumlah 233 fraksi tersebut, dilakukan penggabungan fraksi (Tabel 3). Tahap selanjutnya dilakukan KLT pada F 3.2 dan F 3.4 untuk melihat kembali pola noda hasil penggabungan. Pola noda F3.2 dan F3.4 dari fraksi gabungan hasil pemisahan dengan KKT menggunakan komposisi eluen toluen : etil asetat (12:0,1) (analisis). KLT menggunakan plat silika gel; tebal 0,25 mm; jarak elusi 4 cm; penampak noda vanilin; dipanaskan), menunjukkan nilai Rf F3.2 = 0,825, Rf F3.4 = 0,325 dan noda berwarna biru. Nilai Rf F3.4 termasuk ke dalam rentang nilai Rf geraniol yang terindikasi bahwa F3.4 mengandung senyawa geraniol. Tabel 2 Data variasi eluen untuk KKT pada pemisahan rhodinol nggunakan plat silika gel; Eluen Toluen Toluen : Etil asetat Toluen : Etil asetat Toluen : Etil asetat Perbandingan eluen (dalam 100 ml) 100% 12:0,1 12:0,5 12:0,7 Volume total (ml) 100 400 200 200 Jumlah Elusi 1x 4x 2x 2x Gambar 1. Kromatogram GC isolat F 3.4 hasil KKT Tabel 5. Interpretasi hasil identifikasi IR pada F 3.4 Bilangan gelombang (cm -1 ) 1381,03 ; 1458,18 1604,77 2924,09 ; 2870,08 3024,38 3371,57 Jenis gugus fungsi -CH 3 bending (sedang) C=C alkena -C-H(CH 3 dan CH 2) alkana streching =C-H alkena (stretch) O-H melebar Hasil analisis isolat F3.2 menggunakan GC-MS menunjukkan 3 puncak yaitu sitronelal 6,89%, sitronelil asetat 40% dan geranil asetat 53,11%. Hal ini menunjukkan pada F3.2 tidak terdapat rhodinol. Kromatogram GC isolat F3.4 hasil KKT menunjukkan 2 puncak yaitu sitronelol 42,98% dan geraniol 57,02%. Hal ini menunjukkan isolat F3.4 adalah murni senyawa rhodinol. Berdasarkan hasil analisis GC-MS yang didukung dengan hasil analisis IR, dapat disimpulkan bahwa rhodinol murni terdapat pada F3.4 dengan jumlah persentase kedua senyawa adalah 100%. Tabel 1. Hasil destilasi fraksinasi pengurangan tekanan dari minyak sereh Jawa pada tekanan 4 cmhg (40mmHg) berdasarkan analisis GC-MS Fraksi ke 1 2 3 Kode fraksi F1 F2 F3 Suhu ( o C) 89 o -102 o C 102 o -119 o C 119 o -136 o C Volume (ml) 50 150 50 Indeks bias 1,4595 1,4500 1,4583 Massa jenis (gr/cm 3 ) 0,8267 0,8339 0,8520 Kadar sitronelol - 7,50 % 29,41 % Kadar geraniol - 7,37 % 39,14% Tabel 4. Data m / z komponen F 3.4 yang dianalisis dari GC-MS 134 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Puncak 1 2 Waktu retensi 8,751 9,416 Luas (% area) 42,98 57,02 SI 98 96 Berat molekul 156 154 Fragmentasi ( m / z ) 41,55,69,81,95,109,1 23,138,156 41,53,69,70,93,111, 123,139 Perkiraan senyawa Sitronelol Geraniol KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Isolasi rhodinol (sitronelol dan geraniol) dapat dilakukan dengan metode kromatografi kolom tekan (KKT) menggunakan eluen bergradien yaitu toluen 100% dan toluen : etil asetat dengan komposisi 12:0,1 ; 12:0,5 dan 12:0,7. 2. Hasil isolasi rhodinol dari minyak sereh Jawa berdasarkan identifikasi dengan GC-MS diperoleh kemurnian yang tinggi dengan luas area sitronelol 42,98% dan geraniol 57,02% (total rhodinol 100%). DAFTAR PUSTAKA Gunawan, W., 2009, Kualitas dan Nilai Minyak Atsiri, Implikasi pada Pengembangan Turunannya, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional dengan tema: Kimia Bervisi SETS (Science Environment, Technology, Society) Kontribusi Bagi Kemajuan Pendidikan dan Industri, diselenggarakan Himpunan Kimia Indonesia Jawa Tengah, 21 Maret 2009, Semarang. Hal 5. Sastrohamidjojo, H., 1994, Kimia Minyak Sereh, Jurnal Berkala Ilmiah FMIPA UGM, Thn.5, 1:43, Workshop on Research in Essential Oils, 12-14 Maret 1991, Universitas Erlangga, Surabaya Karlos, E., 1998, Sintesis Awal Senyawa Eter dari Rhodinol Hasil Isolasi Minyak Sereh, Skripsi, FMIPA, UGM, Yogyakarta. Sastrohamidjojo, H., 1981, A Study of Some Indonesian Essential Oil, Disertasi S3, FMIPA, UGM, Yogyakarta. Sayekti, E., 2002, Konversi Ionon menjadi Ionon dan Ionil Asetat melalui Reaksi Reduksi dan Esterifikasi, Tesis S2, FMIPA, UGM, Yogyakarta. Utomo, H.P. dan Widiatmoko, N., 2008, Isolasi Rhodinol dalam Ekstraksi Minyak Sereh Jawa, Makalah Penelitian, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang. Utami, N., 1987, Mempelajari Isolasi Sitronelol dari Rhodinol dalam Minyak Sereh (Javanese citronella oil) dengan Kromatografi Kolom, Skripsi, FMIPA, UGM, Yogyakarta, Hal 5-10. Wagner, H. and Bladt, S., 1984, Plant Drug Analysis: A Thin Layer Chromatography Atlas, Springer-Verlag Berlin Heidelberg. O'neil, M.J.;Ann, S. dan Patrida, E.H., 2001, The Merck Index : an Encyclopedia of Chemicals, Drugs and Biologicals, Edisi Ketiga, Penerjemah : Susan Budavari, MERCK CO.,Inc, New Jersey. Semirata 2013 FMIPA Unila 135