BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta ala dalam Al-Qur an Surat Al-

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

TINJAUAN PUSTAKA. kelapa dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu bagian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan determinasi tanaman.

Pengambilan Minyak Kelapa dengan Menggunakan Enzim Papain

PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN BERAT BONGGOL NANAS PADA PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN MINYAK KELAPA DENGAN PENAMBAHAN BUAH NANAS MUDA (THE MAKING OF PALM OIL WITH YOUNG FRUIT PINEAPPLE ADDITION)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK

PEMBUATAN MINYAK KELAPA MURNI (Virgin Coconut Oil, VCO) MELALUI KOMBINASI TEKNIK FERMENTASI DAN ENZIMATIS MENGGUNAKAN GETAH PEPAYA

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

BAB I PENDAHULUAN. Minyak Kelapa Murni (VCO, Virgin Coconut Oil) berasal dari tanaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

Pengaruh Penambahan Buah Naga Merah (Hylocereus undatus) terhadap Kualitas Virgin Coconut Oil

KIMIA ORGANIK (Kode : E-11) STUDI PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONAT OIL) DENGAN CARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus

OPTIMASI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VOLUME O2, No : 01. Februari 2013 ISSN :

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MINYAK KELAPA DAN VCO. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUHU DAN WAKTU INKUBASI PADA PEMBUATAN VCO DENGAN METODA ENZIMATIS DAN PENGASAMAN. Siti Miskah

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN KONSENTRASI STARTER PADA KARAKTERISASI KIMIA VIRGIN COCONUT OIL YANG BERBAHAN DASAR KELAPA (Cocos nucifera)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanah pekarangan (tanah pategalan). Sedangkan daerah yang jarang. dibuat perkebunan kelapa (Warisno, 2003).

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan khususnya sebagai bahan oleopangan dan oleokimia. bahan oleopangan, minyak kelapa digunakan untuk minyak goreng dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Lama Perendaman Daging Ayam Kampung Dalam Larutan Ekstrak Nanas Terhadap ph

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesian Journal of Chemical Science OPTIMALISASI PENGGUNAAN ENZIM BROMELIN DARI SARI BONGGOL NANAS DALAM PEMBUATAN MINYAK KELAPA

OPTIMASI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DENGAN PENAMBAHAN RAGI ROTI (Saccharomyces cerevisiae) DAN LAMA FERMENTASI DENGAN VCO PANCINGAN

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

OPTIMATION OF THE INCUBATION TIME FOR ENZYMATIC PRODUCTION OF COCONUT OIL USING THE FRUIT S LATEX OF Carica papaya L

I. PENDAHULUAN. Minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian utama dan

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. fosfor, besi atau mineral lain. Protein disusun dari 23 atau lebih unit yang

Prosiding Farmasi ISSN:

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

BAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Purata Kadar Protein Tempe ( mg / ml ± SE) pada Perlakuan Variasi Penambahan Inokulum Tempe dan Tepung Belut

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

Pembuatan Virgin Coconut Oil (Vco) Dari Kelapa Hibrida Dengan Metode Enzimatis Dan Aplikasinya Sabun Padat Transparan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan taksonomi kapang Rhizopus oligosporus menurut Lendecker

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

III. METODE PENELITIAN

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)

PENGARUH PENAMBAHAN RAGI TEMPE (Rhizopus sp) PADA PEMBUATAN MINYAK KELAPA TERHADAP MUTU MINYAK. Ida Bagus Rai Wiadnya¹, Urip¹, Eka Minovriyanti1

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

BAB I PENDAHULUAN I-1

I. PENDAHULUAN. pemecahan masalah biaya tinggi pada industri peternakan. Kelayakan limbah pertanian

PROSEDUR PENELITIAN PEMBUAT MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil) Oleh : Ngatemin Prodi Teknolologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Turi (Sesbania grandiflora) merupakan tanaman asli Indonesia,yang

FAKTOR BERAT KETAM DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP PEROLEHAN MINYAK KELAPA ABSTRAK

PENERAPAN BIOTEKNOLOGI DALAM EKSTRAKSI MINYAK KELAPA DENGAN MENGGUNAKAN KHAMIR ROTI (Saccharomyces cerevisiae)

ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL

EFEKTIVITAS AIR PERASAN BUAH NANAS (Ananas comocus) PADA PENINGKATAN NILAI MUTU MINYAK KELAPA (Coconus nucifera)

ANALISIS JENIS DAN KONSENTRASI ENZIM TERHADAP DAYA SIMPAN VCO (VIRGIN COCONUT OIL)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu pengekspor buah nanas yang menempati posisi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau santan dalam sayur-sayuran. Minyak kelapa murni mengandung asam laurat

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakterisasi Bahan Baku Karet Crepe

PENGARUH DESAIN IMPELLER, BAFFL ve, DAN KECEPATAN PUTAR PADA PROSES ISOLASI MINYAK KELAPA MURNI DENGAN METODE PENGADUKAN

KEGUNAAN. Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino : esensial dan non esensial

KOMPONEN KIMIA BAHAN PANGAN dan PERUBAHANNYA AKIBAT PENGOLAHAN. Oleh : Astuti Setyowati

KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL DARI BEBERAPA METODE PEMBUATAN

BAB I PENDAHULUAN. dan Nigeria sering menggunakan kombinasi obat herbal karena dipercaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim Protease dari Penicillium sp.

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. yang jika disentuh dengan ujung-ujung jari akan terasa berlemak. Ciri khusus dari

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. pengolahan minyak kelapa murni (VCO) dari proses basah dan proses kering.

LAMPIRAN 2 PEMBUATAN LARUTAN

BAB V. PEMBAHASAN. 5.1 Amobilisasi Sel Lactobacillus acidophilus FNCC116. Amobilisasi sel..., Ofa Suzanti Betha, FMIPA UI, 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa (cocos nucifera) merupakan tanaman penting bagi negara negara Asia

Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasil gliserol, dengan rumus umum : O R' O C

Pembuatan Basis Krim VCO (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Microwave Oven

PENGARUH PENAMBAHAN GETAH PEPAYA TERHADAP KUALITAS MINYAK KELAPA MURNI YANG DIPEROLEH DARI METODE BASAH

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

Bab IV Hasil dan Pembahasan

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

I. PENDAHULUAN (Ditjen Perkebunan, 2012). Harga minyak sawit mentah (Crude Palm

11/14/2011. By: Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Jurusan Peternakan Fak Pertanian UNS. Lemak. Apa beda lemak dan minyak?

PEMBUATAN MINYAK KELAPA DARI SANTAN SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN ENZIM PAPAIN DENGAN PENAMBAHAN RAGI TEMPE

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) sering disebut tanaman kehidupan karena bermanfaat bagi kehidupan manusia diseluruh dunia. Hampir semua bagian tanaman kelapa memberikan manfaat bagi manusia. Hal ini merupakan peluang untuk pengembangan kelapa menjadi aneka produk yang bermanfaat. Beberapa jenis produk kelapa antara lain santan, gula, air kelapa (kelapa muda), lidi, janur dan daging kelapa (Rindengan dan Novarianto, 2005). Buah kelapa merupakan sumber minyak nabati bermanfaat di dunia karena banyak sekali kegunaannya, yaitu sebagai bahan makanan seperti minyak, industri sabun, lilin dan ramuan obat-obatan (Setyanidjaja, 1995). Selain itu, kelapa juga menghasilkan produk olahan yang populer belakangan ini yaitu Virgin Coconut Oil (VCO). Virgin Coconut Oil (VCO) atau Minyak Kelapa Murni minyak kelapa yang terbuat dari daging kelapa. Virgin Coconut Oil (VCO) adalah salah satu bahan pangan sumber lemak yang sekarang ini banyak diminati orang karena khasiatnya bagi kesehatan. Dibandingkan dengan minyak nabati lainnya seperti minyak sawit, minyak kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari, VCO memiliki beberapa keunggulan yaitu kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat didalam tubuh akan diubah menjadi monolaurin yaitu sebuah senyawa monogliserida yang bersifat antivirus, antibakteri, antiprotozoa (Setiaji dan Proyugo, 2006), sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Manfaat tersebut ditimbulkan dari peningkatan metabolisme dari penambahan energi yang dihasilkan, sehingga mengakibatkan sel-sel dalam tubuh bekerja lebih efisien, Sel-sel baru menggantikan sel-sel yang rusak dengan lebih cepat. Virgin Coconut Oil (VCO) didalam tubuh hanya akan menghasilkan energi, tidak seperti minyak sayur yang berakhir didalam tubuh sebagai energi, kolesterol dan lemak (Edahwati, 2011).

2 Virgin Coconut Oil (VCO) diolah dari kelapa segar (bukan kopra), melalui tahapan proses dingin dan vakum, tanpa pemanasan, tanpa proses pemutihan, tanpa hidrogenasi. Semua prosesnya dilakukan pada suhu relatif rendah. Daging buah diperas santannya dan kemudian santan diproses lebih lanjut untuk mendapatkan minyak. Santan kelapa merupakan cairan yang berwarna putih susu yang diperoleh dari pemerasan daging kelapa. Santan merupakan emulsi yang terdiri dari dua fase, yaitu fase air dan fase minyak yang tidak saling bercampur, karena distabilkan oleh suatu emulgator. Emulgator adalah zat yang berfungsi untuk memperkuat emulsi, dalam hal ini sebagai emulgatornya adalah protein. Kedua fase tersebut diikat oleh molekul protein yang mengandung rantai hidrokarbon dengan ujung polar. Bagian karbon dari protein bersifat hidrofobik yang larut dalam minyak dan ion bersifat hidrofilik yang larut dalam fase air karena asam amino larut dalam air, gugus karboksilat akan melepaskan ion H +, sedangkan gugus amina akan menerima ion H +. Asam amino dapat membentuk ion yang bermuatan positif dan juga bermuatan negatif atau ion amfoter (Hairi, 2010). Gambar 1.1. Sistem emulsi dari krim santan (Winarno, 2004)

3 Terbentuknya minyak merupakan akibat pemecahan protein atau terhidrolisisnya ikatan peptida pada krim santan. Jika ikatan peptida tersebut terhidrolisis dan putus, akan menyebabkan sistem emulsi menjadi tidak stabil maka minyak dapat keluar dari sistem emulsi. Dalam perolehan VCO banyak sekali cara-cara yang sudah dilakukan, mulai secara tradisional, penggaraman, pengasaman maupun dengan metode pancingan. Salah satu cara untuk meningkatkan rendemen minyak yang terekstrak dari krim santan dapat dilakukan dengan menambahkan suatu enzim (enzimatis) baik secara langsung ataupun melalui aktivitas mikroorganisme penghasil enzim. Penambahan enzim tersebut akan dapat memecah protein yang berperan sebagai pengemulsi pada santan. Pemecahan emulsi santan dapat terjadi dengan adanya enzim proteolitik. Enzim ini dapat mengkatalisis reaksi pemecahan protein dengan menghidrolisa ikatan peptidanya menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana (Muhidin, 2001 dalam Winarti, 2007). Ikatan Peptida Asam amino asam amino Gambar 1.2. Mekanisme Hidrolisis Ikatan Peptida VCO yang dihasilkan dari proses enzimatis memiliki keunggulan antara lain VCO berwarna bening, tidak mudah tengik dan kandungan asam lemak dan antioksidan dalam VCO tidak banyak berubah sehingga khasiatnya tetap tinggi (Setiaji dan Prayugo, 2006). Protein menyerap molekul-molekul air dengan bantuan enzim, maka protein akan terdegradasi menjadi senyawa protease, pepton dan asam-asam amino. Hal inilah yang menyebabkan protein sebagai emulgator pada krim santan atau terdegradasi melalui proses hidrolisis dengan bantuan enzim hidrolase.

4 Gambar 1.3. Mekanisme enzimatik hidrolisis ikatan peptida (Arnela dkk, 2012) Salah satu enzim yang dapat digunakan untuk memecah ikatan lipoprotein dalam emulsi lemak adalah enzim bromelin yang terdapat pada buah nenas (Setiaji, 2006). Bromelin merupakan jenis enzim protease sulfihidril yang mampu mengkatalisis pemutusan ikatan peptida atau polipeptida pada protein menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam amino. Berdasarkan penelitian Aryati (2008), pemecahan emulsi santan menggunakan enzim bromelin dari ekstrak bonggol nenas, konsentrasi optimum enzim bromelin sebesar 1,5 % dan ph optimum 5,0 menghasilkan VCO sebanyak 9 % dari 200 ml krim santan. Penelitian Hairi (2010), diperoleh konsentrasi optimum ekstrak nenas sebesar 3,85% menghasilkan VCO sebanyak 21,14%. Sedangkan pada penelitian Edahwati (2011), konsentrasi daging buah nenas sebesar 8 gram menghasilkan VCO optimum sebanyak 20,43%. Penambahan enzim pada emulsi santan juga dapat dilakukan melalui aktivitas mikroorganisme tertentu penghasil enzim proteolitik. Metode ini lebih dikenal dengan metode fermentasi. Enzim yang biasa dihasilkan oleh mikroorganisme adalah enzim amilase, enzim protease dan pektinase. Enzim amilase menghidrolisis pati menjadi dekstrin dan senyawa-senyawa gula sederhana, kemudian hasil-hasil ini diubah menjadi asam-asam organik. Enzim protease memutus rantai-rantai peptida dari protein yang mempunyai berat molekul tinggi

5 menjadi molekul-molekul yang sederhana dan akhirnya menjadi peptida-peptida dan asam-asam amino. Aktivitas mikroba akan menghasilkan asam sehingga akan menurunkan ph, pada ph tertentu tercapailah titik isoelektris pada protein yang merupakan lapisan pelindung emulsi minyak. Protein akan menggumpal akhirnya mudah dipisahkan dari minyak (Suhadijono dan Syamsiah, 1988). Salah satu mikroorganisme yang dapat digunakan adalah Rhizopus Oligosporus yang terdapat pada ragi tempe. Mikroba ini mempunyai kemampuan menghasilkan enzim protease yang dapat merusak ikatan protein yang menyelubungi globula lemak pada emulsi krim santan. Pada pembuatan minyak kelapa secara fermentasi, krim santan dicampurkan dengan ragi tempe yang mengandung Rhizopus Oligosporus. Berdasarkan penelitian Christian, Laras dan Prakoso, Adi (2009), konsentrasi optimum untuk ragi tempe adalah 0,8 gram, menghasilkan VCO sebanyak 20 % dari 200 ml krim santan (kanil). Dilihat dari perannya yaitu sebagai enzim protease, ekstrak nenas (enzim bromelin) dan ragi tempe (Rhizopus oligosporus) memiliki kemampuan yang sama yaitu dapat merusak ikatan protein pada suatu emulsi krim santan. Berdasarkan hasil penelitian dan kajian teori yang menyatakan VCO dapat dihasilkan bila ikatan emulsi atau ikatan protein yang menyelubungi butiran minyak pada krim santan dirusak, maka peneliti melakukan suatu penelitian lanjutan dengan judul Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Melalui Kombinasi Teknik Fermentasi dan Enzimatis Menggunakan Ekstrak Nenas. Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan ragi tempe dan ekstrak nenas (enzim bromelin kasar) pada pembuatan minyak kelapa. Melalui kombinasi kerja atau fungsi enzim, maka akan terjadi peningkatan aktivitas pemecahan emulsi pada krim santan. Peningkatan aktivitas perusakan atau pemutusan ikatan protein oleh kombinasi antara ekstrak nenas (enzim bromelin) dan ragi tempe ini diharapkan akan dapat memberikan rendemen hasil VCO yang lebih tinggi.

6 1.2. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka diperoleh batasan masalah sebagai berikut : 1. Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dari krim santan kelapa dilakukan dengan kombinasi metode enzimatis dan fermentasi yaitu dengan penambahan ekstrak bonggol nenas dan ragi tempe. 2. Perlakuan pada sampel uji yang dilakukan adalah variasi penambahan konsentrasi ekstrak nenas (6 ml ; 8 ml ; 10 ml ; 12 ml), ragi tempe (0,5 gram) dan variasi ph (3 ; 4 ; 5). 3. Penentuan kualitas VCO yang dilakukan adalah penentuan kadar air, kadar asam lemak bebas dan bilangan iodin. 1.3. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah Virgin Coconut Oil dapat dibuat dengan kombinasi teknik fermentasi dan enzimatis menggunakan ekstrak nenas 2. Bagaimana kondisi optimum pada pembuatan VCO dengan kombinasi teknik fermentasi dan enzimatis 3. Bagaimana pengaruh konsetrasi ekstrak neneas dan ragi tempe terhadap rendemen VCO ang dihasilkan 4. Bagaimana hasil uji kualitas minyak kelapa murni (VCO) yang dihasilkan dari segi kadar air, asam lemak bebas dan bilangan iodin? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian yang dilakukan bertujuan untuk : 1. Mengetahiu metode pembuatan VCO dengan kombinasi teknik fermentasi dan enzimatis menggunakan ekstrak nenas 2. Mengetahui kondisi optimum pada pembuatan VCO dengan kombinasi teknik fermentasi dan enzimatis

7 3. Mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak nenas dan ragi tempe terhadap rendemen VCO yang dihasilkan 4. Mengetahui hasil uji kualitas minyak kelapa murni (VCO) yang dihasilkan dari segi asam kadar air, lemak bebas dan bilangan iodin. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Menambah pengalaman dan kemampuan dalam melakukan penelitian dan penganalisaan suatu produk. 2. Bagi Masyarakat Umum a. Dapat meningkatkan produk olahan kelapa dan minat masyarakat untuk memproduksi dalam skala industri sehingga dapat meningkatkan pendapatan atau perekonomian negara. b. Dapat meningkatkan nilai jual dari produk kelapa khususnya minyak kelapa murni (VCO). c. Dapat menjadi salah satu obat alternatif dari berbagai macam penyakit sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.