KEBUDAYAAN DAN AGAMA Clifford Gerrtz

dokumen-dokumen yang mirip
Ota Rabu Malam. Musik Ritual. Disusun oleh Hanefi

BAB IV MAKNA LIMBE BAGI MASYARAKAT DENGKA MASA KINI. masyarakat Nusak Dengka telah menganut agama Kristen, namun dalam

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

B A B V P E N U T U P. Fakta-fakta dan analisis dalam tulisan ini, menuntun pada kesimpulan

BAB IV KAJIAN UNSUR VISUAL NAGA PADA WAYANG DAN SENGKALAN YANG DIPENGARUHI KOSMIS-MISTIS

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

449 IX. PENUTUP 9.1. Kesi mpulan

BAB I PENDAHULUAN. cukup kaya akan nilai sejarah kebudayaannya.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II TELAAH TEORITIS ANIMISME DALAM MASYARAKAT. Nusak Dengka, dan makna perayaan Limbe dalam masyarakat tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Pengaruh-pengaruh kebudayaan

INTERAKSI KEBUDAYAAN

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. masih tersebar diseluruh Nusantara. Menurut Kodirun (dalam Koentjaranigrat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Karo memiliki berbagai upacara, tradisi, maupun beragam

D I A N K U R N I A A N G G R E T A, S. S O S, M. S I 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MATERI STUDI RELIGI JAWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV TINJAUAN KRITIS INTEGRASI SOSIAL MASYARAKAT YALAHATAN DALAM PLURALITAS AGAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. diwariskan secara turun temurun di kalangan masyarakat pendukungnya secara

BAB IV ANALISIS TRADISI RUWAT DESA DALAM MASYARAKAT BEGAGANLIMO. A. Makna Tradisi Ruwat Desa Dalam Masyarakat Desa Begaganlimo

DESKRIPSI KARYA SARADPULAGEMBAL THE SYMBOL OF TRI LOKA

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan banyak terdapat

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

lambang dan Citra citra Rakyat (PERSETIA. 1992), hlm.27 6 Scn 3, hlm

Bab I PENDAHULUAN. sesamanya. Hubungan sosial di antara manusia membentuk suatu pola kehidupan tertentu yang

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan pemahaman pada Bab I-IV, maka pada bagian akhir tesis ini terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. dari beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia. Menurut ilmu. antropologi, (dalam Koentjaraningrat, 2000: 180) kebudayaan adalah

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Wayang Kulit

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang

BAB I PENDAHULUAN. bukan sekedar jumlah penduduk saja, melainkan sebagai suatu system yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pesisir pantai barat. Wilayah budaya pantai barat Sumatera, adalah

RUMAH TRADISIONAL JAWA

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS. Seperti yang telah dipaparkan dalam Bab I, maka dalam Bab IV ini akan dipaparkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditemui hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kearifan nenek moyang yang menciptakan folklor (cerita rakyat, puisi rakyat, dll.)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENGARAH

BAB V MENGANALISA PEMIKIRAN REKONSTRUKSI TRADISI PEWAYANGAN. Setelah memperhatkan secara seksama atas data-data yang penulis dapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TONTONAN, TATANAN, DAN TUNTUNAN ASPEK PENTING DALAM AKSIOLOGI WAYANG

I. PENDAHULUAN. kebudayaan. Perkembangan seni dan budaya didalamnya terdapat kesenian

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai di masyarakat. Karya sastra ini mengandung banyak nilai dan persoalan

Bab 5. Ringkasan Skripsi. Kebudayaan merupakan bagian dari identitas diri suatu negara. Kata kebudayaan

BAB V PENUTUP. kesimpulan untuk mengingatkan kembali hal-hal yang penting dan sekaligus

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB VI KESIMPULAN. Pada dasarnya Keraton Yogyakarta dibangun berdasarkan. kosmologi Jawa, yang meletakkan keseimbangan dan keselarasan

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. dan doa-doa, manuk mira, dan boras pirma tondi oleh amang, inang,

BAB V KESIMPULAN. Wayang wong gaya Yogyakarta adalah segala bentuk drama tari tanpa

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, sehat, disiplin, dan betanggung jawab, berketrampilan serta. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi misi dan visi

BAB I PENDAHULUAN. dinamakan mampu berbuat hamemayu hayuning bawana (Suwardi Endraswara,

Bab I PENDAHULUAN. dihuni oleh roh-roh leluhur dan terdapat benda-benda peninggalan dari leluhur, serta nilai-nilai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil pembahasan Bab IV terdahulu, maka peneliti rumuskan

BAB I PENDAHULUAN. Do Tenu Hatu. Ada pula yang menyebutnya dengan nama Nes Do Male atau

BAB IV RESPON MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP TRADISI RUWATAN BULAN PURNAMA. A. Masyarakat Umum di Komplek Candi Brahu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

BAB IV UNSUR-UNSUR YANG BERAKULTURASI PADA BUDAYA JAWA DALAM TRADISI PERKAWINAN DI DESA CENDORO

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang dirasakan semakin kuat mencengkram memasuki abad dua puluh

BAB IV PENUTUP. yang direpresentasikan dalam film PK ditunjukan dengan scene-scene yang. tersebut dan hubungan kelompok dengan penganut agama lain.

KESIMPULAN. Berdasarkan keseluruhan uraian dapat disimpulkan. penemuan penelitian sebagai berikut. Pertama, penulisan atau

RELIGI. Oleh : Firdaus

BAB 2 DATA DAN ANALISA. - Buku Rupa Wayang Dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia. - Buku Indonesian Heritage Performing Arts.

BAB II METODOLOGI. Keyakinan bahwa wayang merupakan produk budaya sejati bangsa. Indonesia antara lain ditegaskan oleh G.A.J. Hazeu, Brandes, N.J.

Model-model dari mitos asal usul orang Sasak dalam tembang Doyan Neda tersebut menggambarkan bahwa di dalam mitos terdapat suatu keteraturan tentang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Penelitian oleh Ahmad Fauzi yang berjudul Pemahaman Masyarakat Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORITIS

Saifullah, S. Ag., M. Ag NIP

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizky Nugaraha,2013

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dunia ini banyak hal yang tidak terbaca karena selalu ada sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau

Indonesia merupakan masyarakat majemuk dengan beragam etnis, Bahasa dan budaya Suku 300 Etnik Bahasa pulau

02/10/2012. Cupture 2. Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Indonesia. Oleh: Handriyotopo, M.Sn NEOLITIKUM

Modul 3 OBYEK DAN METODE PENELITIAN PSIKOLOGI AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu akibat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta buddhayah yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kesenian produk asli bangsa Indonesia. Kesenian wayang, merupakan

ARTIKEL MAKNA SIMBOLIS MANTRA PADA BUDAYA SELAMATAN PANEN PADI (LABUH PARI) DI DESA SEGAWE KECAMATAN PAGERWOJO KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

KEBUDAYAAN DAN AGAMA Clifford Gerrtz Rudi Irawanto SLIDE 4

Create of Adam

RELEGI DAN RITUAL Kepercayaan Spritualitas Keimanan Upacara khusus Memiliki tradisi Petunjuk untuk hidup

PAGANISME Paganisme, dalam arti yang luas mencakup ajaran keagamaan diluar agama abrahamik, dan, dalam arti sempit, semua kecuali Kristen, Yahudi, dan agama Islam. Istilah ini juga digunakan sebagai setara dengan Politeisme. Paganisme melihat alam memiliki kekuatan yang berimplikasi terhadap kehidupan manusia. Maka para penganut pagan berupaya menselaraskan kehidupannya dengan siklus alam

TAKHAYUL Kepercayaan terhadap kekuatan supranatural (tylor)

AGAMA (1) Sistem simbol simbol yang berlaku untuk (2) menetapkan suasana hati dan motivasi yang kuat, meresapi dan tahan lama dalam diri manusia dengan (3) merumuskan konsep konsep mengenai suatu tatanan umum eksistensi dan (4) membungkus konsep ini dengan semacam pancaran faktualitas, sehingga (5) suasana hati dan motivasi itu tampak khas realitas (Gertz) Agama merupakan candu masyarakat (Marx)

RELEGI LESAN DAN TERDOKUMENTASI LESAN Disampaikan secara lesan Reference lokal Tdak memiliki dogma yang kuat Terintegrasi dengan paham paham non relegius RELEGI TERDOKUMENTASI Tertulis Memiliki kitap suci Memiliki konversi relegius

BENTUK BENTUK RELEGI PRIMITIF Animatisme Kepercayaan praanimisme yang menyakini sebuah kekuatan yang tidak berbentuk dalam sosok atau figur figur. Animisme Kepercayaan tentang kekuatan adikodrati dalam bentuk yang telah berwujud. Pemujaan Terhadap Leluhur Kepercayaan tentang wujud roh nenek moyang yang turut mempengaruhi kehidupan pada hari ini. Pemujaan Terhadap Leluhur Kepercayaan tentang wujud roh nenek moyang yang turut mempengaruhi kehidupan pada hari ini.

KONSEP KETUHANAN Monoteisme Politeisme Monisme Pantheisme

MONOTHEISME Paham yang meyakini Tuhan sebagai sesuatu yang bersifat tunggal Paham monotheisme dinilai bersumber dari ajaran Ibrahim Beberapa agama besar mengakui paham monotheisme

POLITHEISME Kepercayaan tentang perwujudan Tuhan dalam berbagai bentuk Kekuasaan adikodrati dalam beragam tingkatan atau perwujudan

MONISME Keberadaan Tuhan melebur dalam keberadaan dunia.

PANTHEISME Dunia melebur di dalam Tuhan, dengan salah satu cara dunia merupakan salah satu hakikatnya

KONSEP KETUHANAN DALAM KEBUDAYAN NUSANTARA Sastra dan artefak sufistis di Jawa bernuansa Monoisme dan Pantheisme Wayang Kulit merupakan salah satu simbolisasi Visual monoisme dan Panthesime

Kelir Blencong/cahaya Pentas Wayang menjadi simbolisasi ADA Dalang menjadi simbolisasi Dzat Tuhan Ketika dalang berperan sebagai dzat Tuhan maka posisinya menjadi tidak penting. Penonton akan melihat wayang tanpa melihat dalangnya (proses Monoisme) Gerakan wayang adalah gerakan dalang (proses Pantheisme) Dalang Wayang Dzat Tuhan melebur pada ADA Penonton berada dibalik layar tidak dibelakang dalang.

DZAT TUHAN DAN KOSMOLOGI NUSANTARA Pandangan tentang Tuhan mempengaruhi pandangan tentang kosmologi Pandangan kosmologi mempengaruhi elemen budaya yang lain (aktifitas dan budaya fisik) Struktur budaya visual mempengauhi perwujudan artefak kebudayaan yang ada

DZAT TUHAN DALAM KONSEP KEBUDAYAAN NUSANTARA Konsep Dewaraja Konsep pantheisme dan monisme dalam perwujudan. Konsep ketuhanan yang tanpa perantara. Ketuhanan menyatu dalam figur atau sosok tertentu

Dualisme Kosmis dalam agama Nusantara Konsep dunia atas dan dunia bawah Proses hierogami (perkawinan) antara dunai atas dan dunia bawah Keturunan mereka menjadi penguasa dunai (teogoni) dan menghasilkan strata sosial (antropogoni) Lambang atas dan lambang bawah atau antar dewa mengasilkan konflik peperangan ( teomakhi) Kematian merupakan sarana pengorbanan diri untuk kesejahteraan yang menghasilkan sarana kesejahteraan (mitos aitiologis)

Payung Manik manik Burung Binatang pengapit Jambangan bunga Pohon kalpataru Kalpataru merupakan representasi dunia tengah

Kalpataru di candi pawon Kalpataru di candi Prambanan

Gunungan merupakan salah satu Representasi karakter Dunia. Dunia Atas Kalpataru Dunia Bawah

Dewi Sri Loro Blonyo Paham patheisme dalam perwujudan Dewi Sri

Klasifikasi Dunia Pembagian dunia dalam 4 elemen. Pada beberapa kasus muncul elemen ke lima Konsep macapat atau pola empat di Jawa diaplikasikan dalam beberapa elemen Prinsip hitungan 4 dan 5 diturunkan menjadi konsep hemerologi (perhitungan hari baik dan buruk)

RITUAL DALAM KONTEKS KOSMOLOGI Raden Kamajaya dan Dewi Komaratih yang digambar pada kelapa muda Kelahiran