ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA AKSES PEMANFAATAN PUSKESMAS PONELO KEPULAUAN DI KABUPATEN GORONTALO UTARA FENTRIYATI GUSASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sosial dan ekonomis (Perpres no. 72 Tahun 2012). Menurut UU no. 36 Tahun

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia Indonesia yang tangguh. Pembangunan dalam sektor kesehatan

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

DETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Siswa Kelas XI Tentang Penyalahgunaan Zat Adiktif di SMA Swadaya Bandung

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Nisa khoiriah INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

Oleh : Rahayu Setyowati

BAB I PENDAHULUAN. (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi sering kali disebut silent killer karena

BAB III METODE PENELITIAN. Liyodu, Desa Batuloreng. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 1 bulan yaitu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA POLI UMUM DI PUSKESMAS JEULINGKE KECAMATAN SYIAH KUALA TAHUN 2014.

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB IV METODE PENELITIAN. masyarakat pada saat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENGOBATAN PADA WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

Gambaran Pengetahuan Klien tentang Swamedikasi di Apotek- Apotek Pekanbaru

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI 1 WEDI KLATEN. Sri Handayani* ABSTRAK

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Fajarina Lathu INTISARI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

Jurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN :

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

SUMMARY. Jihan S. Nur NIM :

BAB I PENDAHULUAN. masalah utama di negara berkembang dan negara maju. Menurut WHO dan

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

PEMANFAATAN PELAYANAN PENGOBATAN DI PALANG MERAH INDONESIA KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

HUBUNGAN KARAKTERISTIK UMUR DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

Sartika Tolingguhu NIM :

Promotif, Vol.1 No.1, Okt 2011 Hal 1-6 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN EFEKTIVITAS JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DI RSUD ANUNTALOKO PARIGI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

UBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DENGAN PEMANFAATAN PUSKESMAS GUGUK PANJANG OLEH MASYARAKAT DI KELURAHAN BUKIK CANGANG KR BUKITINGGI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Gorontalo. Puskesmas Tapa didirikan pada tahun 1963 dengan luas

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pelayanan Gigi Di Puskesmas Way Laga Kota Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat pekerja mempunyai peranan & kedudukan yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu peneliti melaukan. Utara Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA DAN MAWAR DESA CUKANGKAWUNG TASIKMALAYA PERIODE BULAN APRIL 2015

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

Sri Hariati Dongge,S.Farm,Apt,MPH Dinas Kesehatan Kab. Konawe Sulawesi Tenggara

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian survei cross-sectional,

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemanfaatan pelayanan kesehatan secara umum bisa dikaitkan baik. di beberapa daerah yang mengalami kendala dalam

3. METODE PENELITIAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA USIA 0-2 TAHUN DI RUANG PERAWATAN BAJI MINASA RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR VIDIANTI RUKMANA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Kata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU DI DESA BARU KECAMATAN SUNGAI TENANG KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

Transkripsi:

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA AKSES PEMANFAATAN PUSKESMAS PONELO KEPULAUAN DI KABUPATEN GORONTALO UTARA (dibimbing oleh Andi Arnoli dan Irwan) FENTRIYATI GUSASI Puskesmas adalah salah satu alternatif utama dalam pemilihan pelayanan kesehatan, tetapi sampai saat ini pemanfaatan pelayanan puskesmas masih rendah. Rendahnya pemanfaatan pelayanan Puskesmas tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah umur, pengetahuan, status pendidikan, ekonomi, jarak, waktu tempuh, transportasi, perilaku petugas kesehatan, kebutuhan kesehatan dan pengaruh luar terhadap pelayanan Puskesmas. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui hubungan antara akses dengans pemanfaatan Puskesmas Ponelo Kepulauan di Kabupaten Gorontalo Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini diperoleh dengan menggunakan lembar kuesioner, tehnik pengambilan sampel accidental sampling dengan sampel sebanyak 30 orang. Hasil penelitian ini adalah ada hubungan jarak (X 2 hit = 6,647 > X 2 tab = 3,84, p = 0,011 < α = 0,05), transportasi (X 2 hit = 10,804 > X 2 tab = 3,84, p = 0,001 < α = 0,05), status ekonomi (X 2 hit = 4,693 > X 2 tab =3,84, p = 0,030 < α = 0,05) dengan pemanfaatan puskesmas di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo skepulauan. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan jarak, transportasi, dan status ekonomi dengan pemanfaatan puskesmas di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan. Saran pada penelitian ini adalah kepada petugas kesehatan di Puskesmas Ponelo Kepulauan agar membuat program kunjungan petugas kesehatan setiap bulannya ke desa - desa dibawah wilayah kerja Puskesmas Ponelo Kepualauan atau biasa disebut pusling. Kata kunci : jarak, transportasi, status ekonomi dan pemanfaatan puskesmas. Pendahuluan Di Indonesia Pusat jiwa. Puskesmas adalah salah satu alternatif utama dalam pemilihan Kesehatan Masyarakat merupakan pelayanan kesehatan, tetapi sampai tulang punggung pelayanan saat ini pemanfaatan pelayanan kesehatan tingkat pertama dengan puskesmas masih rendah. wilayah kerja tingkat kecamatan atau pada suatu daerah dengan jumlah penduduk 30.000-50.000 (Kemenkes, 2013). Jumlah sarana dan prasarana kesehatan masih rendah tercatat vi

jumlah Puskesmas untuk seluruh Indonesia sebanyak 7.237 unit, Puskesmas Pembantu (Pustu) 21.267 unit, Puskesmas Keliling (Pusling) 6.392 unit. Indonesia masih menghadapi permasalahan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan. Berdasarkan data Survei Kesehatan Nasional (2011) menunjukkan sekitar 33% penduduk yang sakit berobat ke Puskesmas. Rendahnya pemanfaatan pelayanan Puskesmas tersebut mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah umur, pengetahuan, status pendidikan, ekonomi, jarak, waktu tempuh, transportasi perilaku petugas kesehatan, kebutuhan kesehatan dan stigma atau pengaruh luar terhadap pelayanan Puskesmas. Jumlah penduduk yang memanfaatkan sarana puskesmas berdasarkan profil Kesehatan Gorontalo tahun 2012 adalah 167.561 kunjungan dan untuk tahun 2012 sebesar 4.218 kunjungan, tahun 2013 sebesar 8.047 kunjungan dan pada tahun 2014 sebesar 7.282 kunjungan (Dinkes Gorontalo tahun 2014). Di Provinsi Gorontalo berdasarkan Survei Baseline Data Kesehatan Tahun 2014, kunjungan ke fasilitas kesehatan untuk rawat jalan berdasarkan kelompok yang sakit ke Puskesmas pada usia dewasa sebanyak 27,7%, dan usia balita sebanyak 26,2%. (Dinkes Gorontalo, 2014). Kontak yang baik adalah kira-kira 2-3 kali minimal pertahun untuk setiap orang (Dinkes Gorontalo, 2014). vii Berdasarkan laporan Puskesmas Ponelo Kepulauan Kecamatan Ponelo Kepulauan letak geografis berada di daerah terpencil yaitu daerah kepualaun yang memiliki luas wilayah 335,85 km 2 dan memiliki jumlah penduduk dalam satu kecamatan sebanyak 3.783 penduduk dan jumlah kepala keluarga 7.16 KK. Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara manaungi 4 desa diantaranya Desa Ponelo, Desa, Otiola, Desa Tihengo dan desa Malambe. Jarak antara desa ke Puskesmas yang terjauh adalah Desa Otiola berkisar 7,5 km sedangkan yang terdekat adalah Desa Ponelo yang dimana Puskesmas Ponelo Kepulauan berada di Desa Ponelo. Status ekonomi masyarakat di Kecamatan Ponelo Kepualauan rata-rata adalah menengah kebawah dengan Upah Minimum Kabupaten Gorontalo Utara adalah Rp 850.000,- (BPS Kabupaten Gorontalo Utara, 2013). Berdasarkan laporan kunjungan masyarakat ke Puskesmas Ponelo Utara pada tahun 2012 jumlah kunjungan sebanyak 196 orang, tahun 2013 sebanyak 187 orang dan pada tahun 2014 sebanyak 192 orang. Dari data tersebut terjadi penurunan kunjungan puskesmas pada tahun 2013 dan dari data juga terlihat bahwa dalam setiap harinya puskesmas Ponelo Kepualauan kurang dimanfaatkan karena alat transportasi yang tersedia hanya perahu dan hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu, sedangkan jalan darat hanya jalan setapak yang sulit dilalui karena medannya

berupa tebing (Profil Puskesmas Ponelo Kepulauan, 2015). Berdasarkan kunjungan Puskesmas Ponelo Kepulauan jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh pasien yang berkunjung ke Puskesmas Ponelo Kepulauan adalah Dermatitis kontak alergi (DKA), ISPA, dan Hipertesi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang hubungan antara akses dengan pemanfaatan Puskesmas Ponelo Kepulauan di Kabupaten Gorontalo Utara. Bahan atau Metode Dalam penelitian ini jenis penelitian yang di gunakan adalah analitik desktiptif dengan pendekatan cross sectional dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara akses dengan pemanfaatan Puskesmas Ponelo Kepulauan di Kabupaten Gorontalo Utara. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan. 2. Waktu Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Maret sampai dengan 10 April 2015. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi karakteristik yaitu semua pasien yang datang berkunjung ke Puskesmas Ponelo Kepualauan. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang datang berkunjung ke Puskesmas Ponelo Kepulauan sebanyak 30 orang, dimana pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. a. Kriteria Inklusi : Bisa membaca dan menulis. b. Kriteria eksklusi Tidak bisa membaca dan menulis Pengumpulan Data 1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang di isi oleh responden. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Puskesmas Ponelo Kepulauan Kecamatan Ponelo yang dijadikan sebagai populasi. Hasil Berdasarkan hasil pengolahan data maka berikut ini akan disajikan analisis univariat dan analisis bivariat. 1. Karakteristik Respondens Analisis univariat pada penelitian ini bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi dari data demografi responden, variabel independen, jarak, transportasi, status ekonomi variabel dependen yaitu pemanfaatan di Puskesmas. viii

a. Umur Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Responden Di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Umur n % 20 28 7 23,3 29 37 8 26,7 38 46 9 30,0 47 55 6 20,0 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa dari 30 orang yang dijadikan responden menunjukkan kelompok umur termasuk dalam kategori umur 38 46 tahun yaitu 9 orang (30,0%) dan kelompok umur termasuk dalam kategori umur 47 55 tahun sebanyak 6 orang (20,0%). b. Jenis Kelamin Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Jenis Kelamin n % Perempuan 17 56,7 Laki-laki 13 43,3 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa dari 30 orang yang dijadikan responden menunjukkan kelompok jenis kelamin termasuk dalam skategori perempuan yaitu 17 orang (56,7%) dan kelompok jenis kelamin termasuk dalam kategori laki-laki sebanyak 13 orang (43,3%). vii

c. Pendidikan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden Di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Pendidikan n % SD 2 6.7 SMP 8 26,7 SMA 20 66,6 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa dari 30 orang yang dijadikan responden menunjukkan kelompok pendidikan termasuk dalam kategori SMA yaitu 20 orang (66,6%) dan kelompok pendidikan termasuk dalam kategori SD sebanyak 2 orang (6,7%). d. Pekerjaan Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden Di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Pekerjaan n % Tidak bekerja 10 33,3 Wiraswasta 8 26,7 Nelayan 12 40,0 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa dari 30 orang yang dijadikan responden menunjukkan kelompok pekerjaan termasuk dalam kategori nelayan yaitu 12 orang (40,0%) dan kelompok pekerjaan termasuk dalam kategori wiraswasta sebanyak 8 orang (26,7%). viii

2. Analisis Univariat a. Jarak Tabel 5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Responden Di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Jarak n % Jauh 14 46,7 Dekat 16 53,3 Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa dari 30 orang yang dijadikan responden menunjukkan kelompok jarak rumah ke puskesmas termasuk dalam kategori dekat yaitu 16 orang (53,3%) dan kelompok jarak rumah ke puskesmas termasuk dalam kategori jauh sebanyak 14 orang (46,7%). b. Transportasi ix Tabel 6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Transportasi Responden Di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Transportasi n % Sulit 12 40,0 Mudah 18 60,0 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa dari 30 orang responden mayoritas menunjukan alat transportasi termasuk dalam kategori mudah yaitu 18 orang (60,0%) sedangkan alat transportasi termasuk dalam kategori sulit yaitu 12 orang (40,0%). c. Status Ekonomi Tabel 7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Ekonomi Responden Di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Status Ekonomi n % Rendah 13 43,3 Tinggi 17 56,7

Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa dari 30 orang responden mayoritas menunjukan status ekonomi termasuk dalam kategori tinggi yaitu 17 orang (56,7%) sedangkan status ekonomi termasuk dalam kategori rendah yaitu 13 orang (43,3%). d. Pemanfaatan Puskesmas Tabel 8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemanfaatan Puskesmas Responden Di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Pemanfaatan Puskesmas n % Kurang memanfaatkan 14 46,7 Memanfaatkan 16 53,3 Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa dari 30 orang responden mayoritas menunjukan pemanfaatan puskesmas termasuk dalam kategori memanfaatkan yaitu 16 orang (53,3%) sedangkan pemanfaatan puskesmas termasuk dalam kategori kurang memanfaatkan yaitu 14 orang (53,3%). 3. Analisis Bivariat a. Hubungan jarak dengan pemanfaatan puskesmas. Tabel 9 Hubungan Jarak Dengan Pemanfaatan Puskesmas Di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Jarak Jauh Dekat Jumlah Pemanfaatan Puskesmas Kurang memanfaatkan Memanfaatkan n % n % 10 71,4 4 28,6 14 4 25,0 12 75,0 16 14 46,7 16 53,3 30 Jumlah n % 100, 0 100, 0 100, 0 Nilai X 2 /p 6,467/0,01 1 Berdasarkan tabel 9 diperoleh bahwa jarak responden yang memiliki jarak rumah jauh sebanyak 14 orang (100,0%), dalam pemanfaatan puskesmas cenderung kurang memanfaatkan sebanyak 10 orang (71,4%) dan yang memanfaatkan sebanyak 4 orang (26,6%), sedangkan responden yang jarak rumahnya dekat sebanyak 16 orang (100,0%), dalam pemanfaatan puskesmas x

yang cenderung memanfaatkan sebanyak 12 orang (75,0%) dan yang kurang memanfaatkan sebanyak 4 orang (25,0%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai X 2 hit = 6,467 > X 2 tab = 3,84 p = 0,011 < α = 0,05. Dengan demikian maka hipotesis penelitian dinyatakan diterima. Berarti ada hubungan jarak dengan pemanfaatan puskesmas di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan. b. Hubungan transportasi dengan pemanfaatan puskesmas. Tabel 10 Hubungan Transportasi Dengan Pemanfaatan Puskesmas Di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Pemanfatan Puskesmas Jumlah Transportasi Kurang Memanfaatakan memanfaatkan n % n % N % Sulit 10 83,3 2 16,7 12 100,0 Mudah 4 22,2 14 77,8 18 100,0 Jumlah 14 46,7 16 33,3 30 100,0 Nilai X 2 /p 10,804/0,001 Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 10 diperoleh bahwa responden yang mengatakan transportasi sulit sebanyak 12 orang (100,0%), dalam pemanfaatan puskesmas cenderung kurang memanfaatkan sebanyak 10 orang (83,3%) dan yang memanfaatkan sebanyak 2 orang (16,7%), sedangkan responden yang mengatakan transportasi mudah sebanyak 18 orang (100,0%), dalam pemanfaatan puskesmas yang cenderung memanfaatkan sebanyak 14 orang (77,8%) dan yang kurang memanfaatkan sebanyak 4 orang (22,2%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai X 2 hit = 10,804 > X 2 tab = 3,84 p = 0,001 < α = 0,05. Dengan demikian maka hipotesis penelitian dinyatakan diterima. Berarti ada hubungan transportasi dengan pemanfaatan puskesmas di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan. xi

c. Hubungan status ekonomi dengan pemanfaatan puskesmas. Tabel 11 Hubungan Status Ekonomi Dengan Pemanfaatan Puskesmas Di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Pemanfaatan Puskesmas Jumlah Status Ekonomi Kurang Memanfaatkan Memanfaatkan n % n % n % Rendah 9 69,2 4 30,8 13 100,0 Nilai X 2 /p Tinggi 5 29,4 12 70,6 17 100,0 Jumlah 14 46,7 16 53,3 30 100,0 xii 4,693/0,030 Berdasarkan tabel 11 diperoleh bahwa responden yang mengatakan status ekonomi rendah sebanyak 13 orang (100,0%), dalam pemanfaatan puskesmas cenderung kurang memanfaatkan sebanyak 9 orang (69,2%) dan yang memanfaatkan sebanyak 4 orang (30,8%), sedangkan responden yang mengatakan status ekonomi tinggi sebanyak 17 orang (100,0%), dalam pemanfaatan puskesmas yang cenderung memanfaatkan sebanyak 12 orang (70,6%) dan yang kurang memanfaatkan sebanyak 5 orang (29,4%. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai X 2 hit = 4,693 > X 2 tab = 3,84 p = 0,030 < α = 0,05. Dengan demikian maka hipotesis penelitian dinyatakan diterima. Berarti ada hubungan status ekonomi dengan pemanfaatan puskesmas di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan. Pembahasan 1. Hubungan jarak dengan pemanfaatan puskesmas Berdasarkan hasil uji statistik chi-square pada hasil penelitian ini diperoleh bahwa ada hubungan jarak dengan pemanfaatan puskesmas di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara ( X 2 hit = 6,647 > X 2 tab = 3,84 p = 0,011 < α = 0,05 ). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nanik Sri Wahyuni (2012) Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sumber Rejo Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur dimana terdapat hubungan antara jarak dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ( p = 0,012 < α = 0,05 ). Hasil penelitian juga menunjukkan responden yang memiliki jarak rumah yang jauh dan kurang memanfaatkan pelayanan puskesmas yaitu 10 orang (71,4%)

sedangkan responden yang memiliki jarak rumah yang dekat dan memanfaatkan pelayanan puskesmas yaitu 12 orang (75,0%), salah satu akibat masyarakat yang kurang memanfaatkan pelayanan puskesmas disebabkan karena kondisi geografis dan terbatasnya alat transportasi yang memadai yaitu perahu sehingga masyarakat kurang memanfaatkan pelayanan puskesmas. Hal ini didukung oleh Anderson dan Mc.Farlen dalam Susanti (2009) jarak merupakan penghalang yang meningkatkan kecenderungan penundaan upaya seseorang atau masyarakat dalam mencari pelayanan kesehatan. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan (dalam hal ini Puskesmas) untuk keluarganya, jika jarak tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari pusat pelayanan kesehatan. Kendala jarak dapat diatasi jika akses menuju puskesmas ini dipermudah dengan jalan meningkatkan sarana dan prasarana transportasi yang ada. Hasil penelitian juga menunjukkan responden yang memiliki jarak rumah yang jauh dan memanfaatkan pelayanan puskesmas yaitu 4 orang (28,6%) sedangkan responden yang memiliki jarak rumah yang dekat dan kurang memanfaatkan pelayanan puskesmas yaitu 4 orang (25,0%). Masyarakat yang jauh tetapi memanfaatkan pelayanan puskesmas dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, dorongan dari keluarga terdekat serta kesadaran akan pentingnya kesehatan sedangkan responden yang jarak rumahnya dekat tetapi tidak memanfaatkan pelayanan puskesmas ada yang vii alasannya karena sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak sempat ke puskesmas, sebagian responden juga mengatakan karena jika ke puskesmas mereka tidak di suntik padahal jika disuntik penyakitnya akan segera sembuh sehingga mereka lebih memilih berobat ke tempat lain. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor kurangnya kesadaran akan manfaat kesehatan, tingkat pendidikan yang masih rendah, dan tidak adanya dorongan dari keluarga sehingga masyarakat kurang memanfaatkan pelayanan puskesmas. Hal ini didukung oleh Febriana (2011) seseorang yang bekerja lebih aktif mencari pelayanan kesehatan dibandingkan yang tidak bekerja, disebabkan karena disamping pengetahuannya yang lebih tinggi juga karena mereka lebih mandiri secara ekonomi sehingga sebagian besar mereka lebih memilih pusat pelayanan kesehatan lain yang buka sore atau diluar jam kerja mereka. 2. Hubungan transportasi dengan pemanfaatan puskesmas Berdasarkan hasil uji statistik chi-square pada hasil penelitian ini diperoleh bahwa ada hubungan transportasi dengan pemanfaatan puskesmas di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara ( X 2 hit = 10,804 > X 2 tab = 3,84 p = 0,001 < α = 0,05 ). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nanik Sri Wahyuni (2012) Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sumber Rejo Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur dimana terdapat hubungan antara

transportasi dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ( p = 0,027 < α = 0,05 ). Hasil penelitian juga menunjukkan responden yang tidak memiliki trasnportasi seperti perahu dan kurang memanfaatkan pelayanan puskesmas yaitu 10 orang (83,3%) sedangkan responden yang memiliki perahu dan memanfaatkan pelayanan puskesmas yaitu 14 orang (77,8%). Jika masyarakat ingin datang berkunjung ke Puskesmas Ponelo Kepualauan dibutuhkan jarak tempuh yang jauh dan disamping itu membutuhkan transportasi perahu, semntara perahu di daerah tersebut sangat terbatas dan sulit diperoleh karena tidak semua masyarakat memiliki perahu sendiri, sehingga masyarakat yang tidak memiliki perahu harus menyewa perahu dan hal inilah yang menjadi penghambat masyarakat kurang memanfaatkan Puskesmas Ponelo Kepulauan. Hal ini didukung oleh Susanto dan Hasanbasri (2012), berdasarkan analisis data diketahui bahwa sebagian besar masyarakat yang memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan di Gorontalo Utara adalah masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar puskesmas. Sedangkan yang bertempat tinggal jauh dari sarana pelayanan kesehatan masih memerlukan pelayanan yang khusus misalnya melalui kunjungan lapangan atau puskesmas keliling, apalagi mengingat kondisi geografis Kecamatan Ponelo Kepulauan sangat berbeda dengan daerah yang bukan daerah kepulauan. viii Menurut Green dan Anderson bahwa faktor alat (sarana) transportasi merupakan faktor yang memungkinkan dan mendukung pemanfaatan pelayanan kesehatan. Sarana transportasi akan memudahkan masyarakat untuk mencapai pelayanan kesehatan (Timyan Judith, 2009). Hasil penelitian juga menunjukkan responden yang mengatakan sarana transportasi sulit dan memanfaatkan pelayanan puskesmas yaitu 2 orang (16,7%) sedangkan responden yang mengatakan sarana transportasi mudah dan kurang memanfaatkan pelayanan puskesmas yaitu 4 orang (22,2%), masyarakat yang mengatakan transportasi mudah tetapi tidak memanfaatkan puskesmas memiliki alasan bahwa tidak adanya ketersediaan tenaga kesehatan misalnya saat mereka ke puskesmas kadang tidak ada dokter dan mereka hanya dilayani oleh perawat, ada juga yang mengatakan sulit alat transportasinya tetapi memanfaatkan puskesmas, mereka memiliki alasan bahwa mereka ingin mendapatkan pengobatan dari petugas kesehatan dan juga mereka mendapatkan dukungan dari keluarga serta orang orang terdekat agar pergi berobat ke puskesmas. Hal ini didukung oleh Febriana (2011), bahwa ketersediaan tenaga kesehatan dalam hal ini adalah keberadaan tenaga kesehatan tersebut di Puskesmas pada saat pelayanan pasien, meskipun tenaga kesehatan tersebut semua ada di puskesmas namun kadang-kadang tidak berada di tempat pada saat dibutuhkan pasien, hal ini disebabkan karena

adanya berbagai kegiatan sehingga perlu evaluasi lanjut tentang tupoksi tenaga yang ada dan perlu mengambil langkah yang bijaksana untuk mengatasi hal tersebut. Selain itu masih banyak masyarakat yang belum tahu profesi dari masingmasing tenaga kesehatan sehingga tidak mengetahui tupoksi mereka di puskesmas. 3. Hubungan status ekonomi dengan pemanfaatan puskesmas Berdasarkan hasil uji statistik chi-square pada hasil penelitian ini diperoleh bahwa ada hubungan status ekonomi dengan pemanfaatan puskesmas di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara ( X 2 hit = 4,693 > X 2 tab = 3,84 p = 0,030 < α = 0,05 ). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nanik Sri Wahyuni (2012) Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sumber Rejo Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur dimana terdapat hubungan antara status ekenomi dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ( p = 0,020 < α = 0,05 ). Hasil penelitian juga menunjukkan responden yang memiliki status ekonomi yang rendah dan kurang memanfaatkan pelayanan puskesmas yaitu 9 orang (69,2%) sedangkan responden yang memiliki status ekonomi yang tinggi dan memanfaatkan pelayanan puskesmas yaitu 12 orang (70,6%). Disamping jarak tempuh yang jauh dan kurangnya transportasi perahu masihs ada faktor lain yang menyebabkan masyarakat kurang memanfaatkan pelayanan puskesamas Ponelo Kepulauan yaitu ix karena faktor biaya untuk pergi ke puskesmas tidak sedikit terutama biaya untuk menyewa perahu bagi mereka yang berada jauh dari puskesmas. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Kecamatan Ponelo Kepulauan memiliki pekerjaan yang pendapatannya bersifat perhari atau perminggu seperti nelayan dan pedangang eceran. Disamping itu pendapatan masyarakat yang sangat minim dan sangat bergantung dari pekerjaannya yang artinya jika masyarakat tidak bekerja maka tidak akan mendapatkan upah begitu juga sebaliknya. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat kurang memanfaatkan pelayanan puskesmas dan masyarakat lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dibandingkan datang berkunjung ke pusat pelayanan kesehatan (Puskesmas). Sebagaimana pendapat Azwar, (2010), Jarak tempuh masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dicapai oleh masyarakat pengertian ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari sudut lokasi dan memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat umumnya mencari yang lebih dekat karena dianggap selain ditinjau dari sudut ekonomis misalnya ongkos, masyarkat juga memperhitungkan tenaga dan waktu yang habis untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Namun demikian bila keadaan sebaliknya masyarakat lebih memilih untuk berobat ketempat lain yang lebih terjangkau seperti pengobatan tradisional, mantri maupun Pustu.

Hasil penelitian juga menunjukkan responden yang mengatakan status ekonomi yang rendah dan memanfaatkan pelayanan puskesmas yaitu 4 orang (30,8%) sedangkan responden yang mengatakan status ekonomi yang tinggi dan kurang memanfaatkan pelayanan puskesmas yaitu 5 orang (29,4%), hal ini disebabkan karena faktor pengetahuan seseorang dimana pengetahuan sangat berperan terhadap sikap atau perilaku seseorang, jadi walaupun masyarakat itu memiliki status ekonomi yang rendah tetapi dia sadar akan pentingnya kesehatan dan terlebih lagi ada dukungan dari keluarga dan orang orang disekitarnya pasti dia akan memanfaatkan puskesmas sebagai tempat berobat apabila sakit, sebaliknya walaupun tingkat ekonominya tinggi tetapi kurang pengetahuannya dan tidak adanya Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara dapat disimpulkan bahwa : 1. Ada hubungan jarak dengan pemanfaatan puskesmas di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan. 2. Ada hubungan transportasi dengan pemanfaatan puskesmas di Puskesmas Ponelo Kepuluan Kecamatan Ponelo Kepulauan. 3. Ada hubungan status ekonomi dengan pemanfaatan puskesmas di Puskesmas Ponelo Kepuluan kesadaran akan pentingnya kesehatan, terlebih bila tidak adanya dukungan dari keluarga dan orang terdekat maka dia tidak akan memanfaatkan puskesmas. Hal ini didukung oleh Notoadmojo (2007) bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang sebab dari pengetahuan dan penelitian ternyata prilakunya yang disadari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Kecamatan Ponelo Kepulauan. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : 1. Pihak Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara agar lebih memperhatikan dan menentukan kebijakan yang tepat khususnya pemanfaatan pusat pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas. Sehingga masyarakat dapat berkunjung dan memanfaatkan pusat pelayanan kesehatan (Puskesmas). 2. Pihak Puskesmas agar membuat program kunjungan petugas kesehatan ke masyarakat setiap bulannya dari desa ke desa atau x

dari pulau ke pulau dibawah wilayah kerja Puskesmas Ponelo Kepualauan. 3. Bagi Masyarakat, diharapkan dapat memanfaatkan Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar, dan bukan hanya untuk tempat berobat Daftar Pustaka Azwar, 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Bina Rupa Aksara Publisher. BPS Gorontalo Utara, 2013. Kecamatan Ponelo Kepulauan Dalam Angka 2013. BPS Kabupaten Gorontalo Utara. Dinkes Gorontalo, 2014. Profil Kesehatan Provinsi Gorontal 2014. Gorontalo Ekowati Retnaningsih, 2013. Akses Pelayanan Kesehatan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. Esse Puji, dkk, 2015. Pedoman Penilisan Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar. Febriana, 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Sungayang Kabupaten Tanah Datar. FKM:UI. Susanto, Hasanbasri, 2012. Untilitas Fasilitas Pelayanan Kesehatan: Yokyakarta, vii tetapi juga sebagai tempat memperoleh informasi informasi tentang kesehatan. 4. Untuk peneliti selanjutnya agar meneliti lebih luas tentang faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas dengan variabel yang berbeda. Penelitian Analisis Data Susenas. Nanik, Sri Wahyuni, 2012. Faktorfaktor yang Berhubungan Dengan Pemanfaatn Puskesmas di PuskesmasSumber Rejo Kota Balikpapan. Provinsi Kalimantan Timur. Notoadmojo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Noatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Irwanto, 2012. Psikologi Umum, Jakarta, Gramedi Pustaka. Kemenkes RI, 2010, Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010. http://www.depkes.go.id/do wnloads/profil-kesehatan- 2010/indeks.htm. di akses pada tanggal 1 Februari 2015. Kemenkes RI, 2013. Riskesdas 20011. Litbangkes Departemen Kesehatan RI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Kemenkes RI, 2011. Survey Kesehatan Nasional (SUSENAS) tahun 2011. Balitbangkes Depkes RI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Muzaham, Fauzi, 2012. Memperkenalkan Sosiolohi Kesehatan. Jakarta: UI Profil Puskesmas 2015. Puskesmas Ponelo Kepulauan Provinsi Gorontalo Utara tahun 2014. Gorontalo Setiadi, 2013. Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sopiyudin Dahlan, 2010. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika: Jakrta. Razak, Amran, 2011. Permintaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pesisir, (Studi Ekonomi Kesehatan), Makasar : FKM-UNHAS, Kala Media Pustaka. Timyan Judith, 2009. Akses pelayanan: Bukan Sekedar Jarak Masalah Jarak. Dalam: Kesehatan Wanita, Sebuah Perspektif Global. Editor: Marge Koblinsky, Judith Timyan, Jill Gay. Jogjakarta, Gadjah Mada University Press. Wijono, D, 2010. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Universitas Airlangga vii