BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FPTK UPI, banyak yang menyelesaikan

dokumen-dokumen yang mirip
STANDARD OPERATING PROCEDURE PEMBIMBINGAN AKADEMIK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia adalah universitas pendidikan negeri

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

PROSEDUR SISTEM PENJAMINAN MUTU SOP PELAYANAN PEMBIMBING AKADEMIK

A. Latar Belakang Masalah

PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK SPMI - UBD

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan interaksi dinamis antara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimanakah belajar di perguruan tinggi itu? Jika pertanyaan ini diajukan

BIDANG AKADEMIK. Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. Tahun Disampaikan dalam Sosialisasi Pedoman Perilaku dan Sistem Perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam

SOSIALISASI PANDUAN AKADEMIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI FE - UST TAHUN AKADEMIK 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi adalah jenjang tertinggi pada jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Mengenai Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi. Pendidikan tinggi dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin. penyelenggaraan dari DIKTI No. 73/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri saat ini semakin tinggi. Tidak heran jika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Halimatusa diah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan manusia dalam melakukan pekerjannya guna memenuhi kebutuhan

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Revisi ke : - Tanggal : 13 Februari Dibuat oleh : Penjaminan Mutu Fakultas Peternakan dan Perikanan UNTAD. Dikaji ulang oleh : Wakil Dekan 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agus Salamullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin

PEDOMAN PENASEHAT AKADEMIK

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Melalui proses pengajaran siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian , 2014 Manajemen waktu belajar mahasiswa pada penyelesaian tugas mata kuliah seminar Tata Boga

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

Kurikulum Kurikulum Mahasiswa Angkatan 2015 dan sebelumnya. Mahasiswa angkatan 2016 dan setelahnya

BAB IV REGISTRASI MAHASISWA

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SEMESTER PENDEK(SEMESTER PENDEK)

BAB I PENDAHULUAN. Hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Sipil S-1 FPTK

RINTISAN SEKOLAH KATEGORI MANDIRI (SMA) Oleh : H. Karso Lektor Kepala FPMIPA UPI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

BUKU PANDUAN BIMBINGAN AKADEMIK

Manual Prosedur MAHASISWA PINDAHAN ALIH JENJANG PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester a. Program Studi. b. Kurikulum. c. Sistem Kredit Semester. d. Semester. e. Satuan Kredit Semester

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MANUAL MUTU PENYELENGGARAAN SKRIPSI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

Bab. I Pendahuluan. I.1 Tujuan. SOP ini bertujuan untuk:

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah wajib jurusan

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNDANA. Judul : Manual Prosedur Pengisian KRS dan KHS Tanggal dikeluarkan : 1 April Area : Gugus Jaminan Mutu Revisi :

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang dihadapi oleh kalanganan dunia pendidikan khususnya

MANUAL PROSEDUR PENGISIAN KRS PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

MANUAL PROSEDUR SKRIPSI

BUKU PANDUAN BIMBINGAN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 176/SK/UNISNU/XII/2014 TENTANG : PEDOMAN EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar,

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN ADMINISTRASI MAHASISWA UNIVERSITAS TADULAKO (SOP-PPM-UTD )

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

KEGIATAN AKADEMIK DI PERGURUAN TINGGI. Oleh: Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., M.Si. deden08m.com

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Muhammad Luthfi Adham B, 2013

I. PENDAHULUAN. Tahapan proses penyelesaian studi strata satu (S1) di perguruan tinggi

PROSEDUR OPERASI STANDAR MAGANG

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tentang cara menggambar konstruksi-konstruksi bangunan sederhana satu

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SEMESTER PENDEK (SP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA. Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, dto

Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor : 824/H4/P/2007 Tanggal : 30 Maret 2007 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER (S2)

BAB I PENGERTIAN BAB II PERSYARATAN DAN PROSEDUR

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

PERTEMUAN ORANG TUA MAHASISWA BARU TAHUN AGUSTUS 2017

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat

IV. PERATURAN AKADEMIK

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR BAKU Edisi/Revisi: 1/0

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

PROSEDUR PENGISIAN KRS SPMI - UBD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUKU KONSULTASI BIMBINGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

Nomor Dokumen PPK 13. Nomor Revisi 01. Tanggal Terbit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

SOSIALISASI AKADEMIK PRODI MANAJEMEN FE-UST

KEGIATAN AKADEMIK DI PERGURUAN TINGGI. Oleh: Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., M.Si. deden08m.com

MANUAL PROSEDUR PENENTUAN DAN PENGGANTIAN PEMBIMBING AKADEMIK, DAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA NOMOR KLASIVIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FPTK UPI, banyak yang menyelesaikan program studi tidak tepat waktu. Mahasiswa tidak dapat menyelesaikan studi S1 dalam waktu lima tahun. Beban SKS yang seharusnya dapat ditempuh dalam waktu delapan semester tidak tercapai. Sisi lainnya ada mahasiswa yang lancar dan berhasil dengan baik tepat pada waktunya. Keterlambatan penyelesaian beban studi sebagian mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI, disebabkan banyaknya permasalahan yang dihadapi mahasiswa. Diantaranya permasalahan kontrak kredit, pemilihan program studi, dan lain sebagainya. Masalah tersebut sedikit banyak memerlukan saran dan pendapat dari orang lain sebagai upaya pemecahan masalah. Di perguruan tinggi dosen wali merupakan tokoh sentral dalam kegiatan belajarn mengajar dan bimbingan. Dosen wali dapat dijadikan tempat berkonsultasi bagi mahasiswa. Dosen wali sebagai pembimbing sekaligus pengganti orang tua di lingkungan kampus, bertugas agar setiap mahasiswa yang berada di bawah tanggung jawab dosen wali memperoleh pengarahan yang tepat dalam menyusun program dan beban belajar, memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk membicarakan masalah yang dialami, khususnya yang berkenaan dengan pandidikan, dan diharapkan agar dosen wali membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Tugas 1

2 dosen wali akan berjalan dengan lancar apabila didukung dengan hubungan sosial yang baik dan saling membantu antara mahasiswa dengan dosen wali. Interaksi dan komunikasi yang akrab antara mahasiswa dengan dosen wali membuka kesediaan bagi kedua belah pihak untuk bertukar pendapat. Selanjutnya akan muncul keterbukaan, kepedulian yang dapat menumbuhkan kepercayaan diri pada mahasiswa. Suasana hangat yang diberikan dosen wali diharapkan dapat memacu mahasiswa untuk lebih meningkatkan usaha belajar sehingga studi mahasiswa dapat berjalan dengan lancar, tepat waktu dengan meraih prestasi yang optimal. Dosen wali hendaknya memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada mahasiswa yang menjadi tangung jawab dosen wali. Pendapat dan masukan dari dosen wali akan membuat mahasiswa menjadi lebih terarah dalam kuliah, sehingga beban studi yang harus ditempuh selesai tepat waktu. Hubungan sosial yang baik dalam proses bimbingan dosen wali kepada mahasiswa merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan pendidikan dengan sistem kredit semester. Kenyataan dilapangan tidaklah demikian. Banyak mahasiswa yang mengalami hambatan dan kesulitan dalam belajar, tidak dikonsultasikan kepada dosen wali. Hubungan sosial mahasiswa dengan dosen wali lebih banyak terjadi pada saat penandatanganan kontrak kredit. Waktu pertemuan antara mahasiswa dengan dosen wali kurang lebih tiga puluh menit. Pertemuan terjadi apabila mahasiswa berinisiatif hadir dan tidak menitipkan KRS (Kartu Rencana Studi) kepada teman sekelas. Masalah tersebut terus berulang dan tidak ada peningkatan

3 hubungan sosial yang saling membantu antara mahasiswa dengan dosen wali. Prestasi akademik yang baik dan penyelesaian studi dalam waktu yang sesingkatsingkatnya merupakan keberhasilan dan kepuasan yang setinggi-tingginya bagi mahasiswa dan dosen wali. Membiarkan mahasiswa terus memendam permasalahan yang dialami, tanpa bantuan dan arahan dosen wali, akan berakibat mahasiswa tidak senang dan benci kepada dosen wali. Pengaruh selanjutnya, mahasiswa tidak lagi bergairah untuk belajar. Dengan demikian akan lebih banyak lagi mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan program studi S1 dalam waktu yang telah ditentukan. Tidak menutup kemungkinan mahasiswa bisa dikeluarkan dari kampus atau DO. Kesenjangan yang terjadi antara mahasiswa dengan dosen wali dalam berhubungan sosial, kaitannya dengan ketercapaian beban SKS mahasiswa, menimbulkan pertanyaan yang merupakan permasalahan yang harus diteliti. Bagaimana gambaran hubungan sosial, ketercapaian beban SKS, dan berapa besar kontribusi yang diberikan dari hubungan sosial terhadap ketercapaian beban SKS mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI, memerlukan jawaban yang dapat diperjanggungjawabkan secara ilmiah dengan kaidah yang berlaku. Berangkat dari permasalahan yang dijelaskan di atas, maka diambil judul penelitian Kontribusi Hubungan Sosial Mahasiswa Dengan Dosen Wali Terhadap Ketercapaian Beban SKS Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sipil FPTK UPI. Selanjutnya akan diperoleh cara untuk meningkatkan hubungan sosial dan ketercapaian beban SKS yang menjadi salah satu sebab lambatnya penyelesaian studi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

4 1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dimaksudkan sebagai usaha untuk menemukan sumber pokok permasalahan dengan gejala-gejala yang menjadi indikatornya. Dengan demikian masalah tersebut benar-benar perlu diteliti dan dicari alternatif pemecahannya. Ali (1985) mengemukakan bahwa Identifikasi masalah merupakan rumusan dan deskripsi tentang analisa ruang lingkup masalah yang dirumuskan baik dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan. Berdasarkan pendapat di atas dan mengacu pada latar belakang masalah, maka dapat di identifikasi masalah yang timbul adalah sebagai berikut : a. Sebagian dosen wali memberikan layanan bimbingan secara insidental, yaitu menurut kebutuhan yang muncul pada saat itu. b. Hubungan sosial mahasiswa dengan dosen wali lebih banyak terfokus pada penandatanganan kontrak kredit pada awal semester. c. Sebagian mahasiswa menutup diri dari dosen wali terhadap masalah yang dihadapi, baik yang berhubungan akademik maupun permasalahan pribadi karena tidak terjalinnya hubungan sosial yang baik antara dosen wali dan mahasiswa. d. Beberapa dosen wali kurang mengenal mahasiswa bimbingannya satu persatu. e. Kurangnya menjalin komunikasi yang terbuka antara dosen wali dan mahasiswa yang memiliki masalah akademik maupun pribadi.

5 f. Timbul keraguan dari mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk memilih mata kuliah dan beban studi, karena kurang pengarahan dan informasi dari dosen wali. g. Tidak terprogramnya kegiatan belajar mahasiswa untuk belajar mandiri dan hanya mengandalkan dari perkuliahan saja. h. Sedikitnya kesempatan yang diberikan oleh sebagian dosen wali kepada mahasiswa untuk membicarakan masalah yang dihadapi mahasiswa. i. Sebagian mahasiswa menganggap bahwa hubungan sosial dan komunikasi yang mereka lakukan dengan dosen wali, tidak banyak berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar. j. Sebagian mahasiswa tidak menjadwalkan waktu belajar, sehingga beban SKS tiap semester tersebut tidak terselesaikan dengan baik. k. Sebagian mahasiswa kurang memperhatikan beban SKS yang dikontrak. Banyak mata kuliah dalam satu semester yang memiliki bobot lebih dari 2 SKS tidak lulus. l. Sebagian mahasiswa cenderung mengambil beban studi melebihi kemampuan yang dimiliki, sehingga banyak mata kuliah yang tidak lulus. m. Sebagian mahasiswa kurang memperhatikan mata kuliah yang dikontrak adalah mata kuliah yang berat dalam arti mempunyai tugas terstruktur yang banyak, sehingga mata kuliah lain terbengkalai. n. Sebagian mahasiswa memiliki sikap dan kebiasaan yang kurang baik dalam hal belajar. o. Sebagaian mahasiswa memiliki motivasi belajar yang rendah.

6 p. Sebagian mahasiswa kurang berkonsentrasi dalam belajar. q. sebagian mahasiswa kurang menyadari pentingnya berkonsultasi kepada dosen wali mengenai permasalahan akademik yang dihadapi mahasiswa. 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan agar masalah yang diteliti sesuai dengan judul sekaligus membatasi permasalahan agar tidak berkembang pada hal yang tidak berhubungan dengan topik yang diteliti. Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian, dan terbatasnya waktu, tenaga dan kemampuan yang dimiliki, maka penelitian dibatasi pada beberapa aspek yang akan diteliti antara lain : a. Kontribusi hubungan sosial mahasiswa dengan dosen wali, yang meliputi seberapa besar sumbangan yang diberikan dan bagaimana kualitas hubungan sosial yang terjadi antara mahasiswa dengan dosen wali. b. Ketercapaian beban SKS mahasiswa Jurusan Pendidikan teknik Sipil yang merupakan komulatif dari SKS yang telah dikontrak mahasiswa selama kuliah. c. Sampel diambil dari Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI angkatan 2003 (Tahun ke-5), 2004 (Tahun ke-4), 2005 (Tahun ke-3). 1.4 Perumusan Masalah Permasalahan yang akan diteliti harus dipertegas dalam bentuk perumusan yang fungsional dengan cara memberikan penjelasan terperinci tentang gagasan yang dimiliki sehingga dapat dipahami orang lain.

7 Suharsimi Arikunto (2002) mengemukakan bahwa Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka penelitian harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dimana harus memulai, kemana harus pergi dan dengan apa. Masalah pokok yang ditetapkan dalam penelitian ini meliputi: a. Bagaimana gambaran hubungan sosial mahasiswa dengan dosen wali, Jurusan Pendidikan teknik Sipil FPTK UPI, angkatan 2003, 2004 dan 2005, yang kemudian akan menggambarkan secara umum hubungan sosial yang terjadi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI. b. Bagaimana gambaran ketercapaian beban SKS Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. c. Apakah terdapat kontribusi dari hubungan sosial mahasiswa dengan dosen wali terhadap ketercapaian beban SKS Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. 1.5 Penjelasan Istilah Dalam Judul Penjelasan istilah dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian judul penelitian, agar tidak terjadi perbedaan dan salah penafsiran dalam pengunaan istilah yang digunakan. Istilah yang digunakan dalam judul dapat dijelaskan seperti dibawah ini : a. Kontribusi : yaitu Sumbangan (Kamus besar bahasa Indonesia), yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sumbangan, tuntutan atau daya dukung yang dihasilkan dari hubungan sosial mahasiswa dengan dosen wali terhadap ketercapaian beban SKS mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

8 b. Hubungan sosial : disebut pula interaksi sosial adalah timbal balik atau melibatkan dua belah pihak antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok (Idianto,2004). Hubungan sosial mahasiswa dengan dosen wali dalam merupakan hubungan atau relasi antara mahasiswa dengan dosen yang berlangsung secara timbal balik dan kedua belah pihak sama-sama aktif. Hubungan ini lebih sekedar hubungan antara pihak yang terkait melainkan saling mempengaruhi. Berarti yang satu berubah karena yang lain. Hubungan sosial mahasiswa dengan dosen wali pada penelitian ini adalah hubungan yang diimplementasikan atau diterapkan dalam layanan bimbingan akademik. Pemberian layanan akademik dapat dilaksanakan melalui dua kegiatan yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar mengajar didalam kelas atau diluar kelas. c. Dosen Wali atau dosen penasehat akademik, diangkat dan ditetapkan oleh dekan, bertugas membimbing mahasiswa dibawah tanggunga jawab dosen wali selama menempuh studi di UPI. (Pedoman Akademik, 2007) d. Mahasiswa yaitu murid di perguruan tinggi (Kamus besar bahasa Indonesia). Dalam penelitian ini yaitu murid di Universitas Pendidikan Indonesia yang diterima melalui seleksi masuk perguruan tinggi negeri atau melalui prosedur lainnya yang berlalu di UPI, untuk menyelesaikan studi S1 Jurusan Pendidikan teknik Sipil Fakultas Teknologi dan kejuruan selama kurang lebih lima tahun. e. Satuan Kredit Semester (SKS) : yaitu satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa, besaran pengakuan terhadap keberhasilan usaha kumulatif bagi suatu program tertentu, serta usaha untuk menyelenggarakan pendidikan bagi perguruan tinggi, khususnya bagi tenaga pengajar. (Pedoman Akademik, 2007)

9 f. Ketercapaian yaitu berhasil meraih, berhasil menggapai, berhasil sampai pada batas, atau mendapatkan sesuatu karena hasil jerih payah (Kamus besar bahasa Indonesia). Ketercapaian Beban SKS dalam penelitian ini yaitu keberhasilan mahasiswa untuk menyelesaikan beban SKS sesuai dengan kurikulum dan ketentuan yang berlaku di JPTS FPTK UPI. 1.6 Tujuan Penelitian Dalam suatu penelitian, tujuan penelitian sangat diperlukan untuk menentukan arah yang jelas, sikap dan usaha pencapaiannya agar sesuai dengan yang diharapkan. Secara umum tujuan suatu penelitian dinyatakan dalam bentuk pernyataan, bertolak dari hal yang telah diungkapkan terdahulu maka tujuan penelitian yang hendak dicapai yaitu : a. Untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan sosial mahasiswa dengan dosen wali Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. b. Untuk memperoleh gambaran mengenai ketercapaian beban SKS mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. c. Untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan hubungan sosial mahasiswa dengan dosen wali terhadap ketercapaian beban SKS mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. 1.7 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan : a. Sebagai masukan dalam berhubungan sosial di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

10 b. Untuk memberikan sumbangan informasi yang dapat dimanfaatkan khususnya oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. c. Bagi UPI diharapkan menjadi bahan dasar pertimbangan dalam mengambil kebijakan memfasilitasi pelaksanaan layanan bimbingan akademik, dalam usaha menjalin hubungan sosial yang baik dan saling membantu antara mahasiswa dengan dosen wali. d. Memberikan suatu informasi tambahan bagi mahasiswa mengenai pentingnya penerapan Sistem Kredit Semester yang akan menunjang keberhasilan studi. e. Sebagai bahan atau referensi bagi siapapun yang akan mengembangkan penelitian yang lebih lanjut. f. Sebagai bahan informasi dan masukan yang positif mengenai alternatif pemecahan masalah keterlambatan dalam penyelesaian studi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.