III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juli 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

I. PENDAHULUAN. Sistem pertanian tanaman sayuran di Indonesia masih dibudidayakan dilahan

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

3 METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler

BAB III PERANCANGAN ALAT

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Jalan Arif Rachman Hakim, Gg. Kya i Haji Ahmad. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO

I. PENDAHULUAN. Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) merupakan kesatuan perangkat sensor untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

III. METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini terdiri dari

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT. Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN Kontribusi... 3

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar : 1. Rumah Jamur (slave). [7]

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB 3 PERANCANGAN ALAT

Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom 1 2

BAB IV PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Dan untuk pemrograman alat membutuhkan pendukung antara lain :

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Maret 2015 Juli 2015. 3.2.Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan tugas akhir ini sebagai berikut. Tabel 3.1 Alat dan bahan. No. Alat dan Bahan Kegunaan 1. Power Supplay Sebagai Catu Daya 2. LED Sebagai indicator 3. ATmega 2560P Pengendali utama system 4. Board ArduinoMega Sebagai media akusisi data antara rangkaian dan komputer. 5. LM 35 Sebagai sensor suhu 6. DHT 11 Sebagai sensor kelembaban 7. Soil Moisture Sebagai sensor kadar air tanah 8. XBee Sebagai modul komunikasi wireless 9. XBee Shield 10. Data Logger Shield Sebagai adaptor dan konektor antara Arduino Mega dengan XBee Pro Sebagai rangkaian penyimpanan data logger 11. Heat Sink Sebagai pendingin 12. Terminal Block Sebagai terminal kabel 13. LCD 16x2 Sebagai display pada greenhouse 14. PCB Sebagai media rangkaian

37 15. Saklar Sebagai kendali catu daya utama 16. Push Button Sebagai tombol reset 17. Greenhouse Sebagai tempat pembudidayaan tanaman 18. Solder dan timah Alat bantu memasang komponen 19. Laptop Sebagai database, media monitoringdan kontrol kelembaban dan kadar air tanah 20. Relay 5V DC Volt Sebagai swiching otomatis pada water 21. Water pump pump,exhaust Fan dan sprinkler. Sebagai perangkat mekanik untuk memompa air dari tangki penampung sampai ke tanaman. 22. Exhaust Fan Sebagai pengatur suhu ruangan 23. Sprinkler Sebagai pengatur kelembaban udara 24. Adaptor xbee Sebagai adaptor xbee ke komputer 3.3.Spesifikasi Sistem Gambar 3.1 Perancangan sistem tampak atas Pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 merupakan rancangan sistem untuk pegendalian dan pemantauan kondisi lingkungan greenhouse. Media tanam untuk tanaman paprika, yaitu sebuah pot yang dihubungkan dengan pipa aliran air, fungsi pipa tersebut yaitu sebagai saluran air untuk pengirigasian dengan sistem tetes. Air didalam bak penampungan dipompa menggunakan water pump. Apabila kadar air tanah didalam media tanaman tersebut dibawah dari ketentuan parameter yang

38 telah ditentukan maka water pump aktif secara otomatis, mengaliri media tanam melalui pipa yang telah dihubungkan dengan media tanam. Sensor soil moisture dipasang dibeberapa titik pada media tanam sebagai parameter untuk mengukur kadar air tanah di media tanam.sensor DHT11 dan LM35 dipasang dibeberapa titik pada media tanam, tujuannya yaitu untuk mengetahui parameter kelembaban udara dan temperatur di dalam ruangan greenhouse.exhaust fan dipasang di tengah greenhouse tujuannya, yaitu untuk mengendalikan temperatur didalam ruangan greenhouse.sprinkler dipasang pada posisi atas greenhouse tujuannya untuk mengatur kelembaban udara. Kontroller dan transmitter XBee berada di dalam ruangan greenhouse, catu daya untuk mengoperasikan semua sistem diperoleh dari sumber lisrik dari PLN. Gambar 3.2 Perancangan Sistem Tampak Depan

39 Spesifikasi sistem alat yang dibuat adalah sebagai berikut: 1) Sistem mampu memantau suhu, kelembaban dan kadar air tanah yang ditampilkan menggunakan display dan komputer dengan tampilan GUI. Sensor LM35 digunakan untuk membaca suhu dalam ruangan greenhouse, LM35 diletakkan ditengah ruangan greenhouse. Sensor DHT11 digunakan untuk membaca kelembaban udara dalam ruangan greenhouse, DHT11 diletakkan dibeberapa titik pada ruangan greenhouse. Sensor Soil Moisture digunakan untuk membaca persentase kadar air di dalam tanah, sensor ini di tancapkan kedalam tanah disekitar tanaman. Sensor LM35, DHT11 dan Soil Moisture dihubungkan ke mikrokontroller. 2) Sistem mampu menjaga suhu dan kelembaban ruangan greenhouse sebesar kurang dari 30 o C dan kelembaban lebih dari 60% dengan cara mengendalikan hidup dan matinya exhaust fan dan sprinkler sebagai pengatur kelembaban udara dan suhu.sedangkan untuk mengatur kadar air tanah dilakukan sistem penyiraman irigasi tetes, agar air menggalir dari bak penampung menuju lahan budidaya digunakan waterpump untuk memompa air tersebut. Nilai kadar air tanah yang ingin dicapai diatas 30%. Nilai suhu, kelembaban dan kadar air tanah yang ingin dicapai dapat pantau dan dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan teknologi ZigBee. 3) Sistem pemantauan dan pengendalian suhu, kelembaban, dan kadara air tanah yang terhubung dengan komputer dengan memanfaatkan teknologi ZigBee.Jenis modul yang akan digunakan yaitu modul XBee Series 2, XBee Series 2 dapat berkomunikasi full duplex.

40 4) Sistem pemantauan kondisi lingkungan didalam greenhouse dilengkapi dengan data logger yang berfungsi untuk menyimpan data kondisi lingkungan didalam greenhouse. Tujuan dipasang data logger tersebut yaitu sebagai perbandingan data didalam greenhouse dengan data yang dipantau dari jarak jauh menggunakan ZigBee. 5) User Interface dibuat dengan menggunakan perangkat lunak LabVIEW dan sebagai pengolahan data yang dapat ditampilkan dan disimpan pada komputer. 3.4.Tahapan Perancangan Sistem Dalam perancangan sistem pemantauan dan pengendalian kondisi lingkungan di greenhouse ada beberapa langkah kerja yang akan dilakukan diantaranya adalah : 3.4.1. Diagram Alir Perancangan Pada Gambar 3.3. merupakan diagram alir tahap - tahap perancangan dalam pengerjaan sistem yang akan dibuat. Diagram alir perancangan ini dapat memudahkan dalam pembuatan sistem yang akan di bangun secara matematis.

41 Mulai Konsep Perancangan Perancangan Model sistem Pemilihan Komponen Komponen Tersedia Perancangan Instrument dan Transmisi Data Uji Coba Rangkaian Berhasil Membuat Program Menggabungkan Software dan Hadware Berhasil Realisasi Perancangan Pengujian Fungsional Instrument Seluruh Instrument Bekerja Pengujian Transmisi Data Berhasil Selesai Gambar 3.3 Diagram alir perancangan sistem 3.4.2. Blok Diagram Perancangan Sistem Penelitian ini penulis merancang blok diagram perancangan sistem yang akan di bangun pada Gambar 3.4. dibawah ini.

42 [Kontrol didalam Greenhouse] [Sensor] Sensor suhu (LM35) Display 2x16 Data Logger Sensor Kelembaban Arduino Mega XBee Series2 (DHT11) XBee Series 2 Laptop relay [Aktuator] Sensor Kadar Air Tanah (Soil Moisture) Exhaust fan Sprinkler WaterPump Gambar 3.4 Diagram blok perancangan pemantauan dan pengendalian tanaman di greenhouse Gambar 3.4. diatas adalah blok diagram perancangan pemantauan dan pengendalian tanaman di greenhouse, dari diagram blok diatas pemantauan data suhu, kelembaban dan kadar air tanah dapat dipantau dengan display 2x16 di greenhouse dan pemantauan jarak jauh menggunakan laptop/komputer. Komunikasi jarak jauh antara komputer dengan mikrokontroller menggunakan teknologi ZigBee. Komunikasi menggunkan ZigBee dapat dilakukan full duplex dan sistem komunikasi serial dapat menggunkan sistem interface serial UART asynchronous, yang artinya data suhu, kelembaban dan kadar air tanah dapat monitoring apabila dibutuhkan. Pemantauan kondisi lingkungan tersebut juga dilengkapi data logger, tujuannya yaitu sebagai perbandingan data yang dipantau dari jarak jauh menggunakan ZigBee. Sistem pengendalian suhu menggunakan

43 aktuator exhaust fan dan pengendalian kelembaban menggunakan sprinkler yang dikendalikan menggunakan mikrokontroller. Menjaga kadar air tanah pada lahan tanaman digunakan water pump untuk memompa air dari bak penampungan menuju lahan tanaman yang dibudidayakan. input + Mikroontroller Exhaust fan Output _ LM35 Gambar 3.5 Blok diagram pengendali suhu greenhouse Gambar 3.5. diagram blok diatas dapat dijelaskan bahwa mikrokontroller dapat mengendalikan suhu menggunakan exhaust fan. Sistem kendali yang digunakan adalah sistem kendali tertutup (close loop), hal ini terlihat bahwa nilai suhu mempengaruhi nilai set point pada mikrokontroller. Nilai suhu yang dibaca oleh sensor LM35 akan mempengaruhi aksi dari exhaust fan. input + Mikroontroller Sprinkler Output _ DHT11 Gambar 3.6 Blok diagram pengendali kelembaban udara greenhouse Gambar 3.6 merupakan diagram blok close loop pengendalian kelembaban udara di greenhouse. Pada gambar diatas mikrokontroller sebagai pengendali sprinkler, kemudian sprinkler menghasilkan output berupa kelembaban udara. Feedback atau timbal balik dari rangkaian close loop pengendalian kelembababn udara ini

44 yaitu sensor DHT11. Sensor DHT11 sebagai pembacaan nilai kelembaban udara dan sekaligus sebagai input feedback ke mikrokontroller. input + Mikrokontroller Water pump Output _ Soil Moisture Gambar 3.7 Blok diagram pengendali kadar air tanah disekitar tanaman Gambar 3.7 dapat dilihat diagram blok dapat dijelaskan mikrokontroller dapat mengendalikan kadar air dalam tanah sekitar tanaman dengan cara mengendalikan water pump.pembacaan kadar air dalam tanah pada alat pemantau dan pengendali tanaman di greenhouse ini dapat di lihat pada LCD dan Laptop. Kadar air tanah disekitar tanaman pada alat ini dapat diukur menggunkan sensor soil moisture, sensor ini memiliki dua ujung penghantar dimana tahanannya dapat berubah apabila kadar air dalam tanah berubah. Semakin lembab tanah maka resistansinya semakin besar begitu sebaliknya apabila keadaan tanah kering maka resistansinya semakin kecil.

45 Gambar 3.8 Rancangan sistem pemantau dan pengendali tanaman di greenhouse Gambar 3.8. Merupakan diagram blok keseluruhan sistem pemantauan dan pengendalian tanaman paprika menggunakan teknologi ZigBee. Sensor DHT11, LM35 dan soil moisture sebagai instrument untuk mengetahui parameter lingkungan di greenhouse. Seluruh instrument tersebut sebagai input yang masuk ke pin ADC (Analog Digital Converter) mikrokontroller (Arduino Mega). Nilai suhu, kelembaban udara dan kadar air tanah dapat dipantau dengan display dan komputer. Pengendalian suhu udara menggunakan aktuator exhaust fan dan kelembaban udara menggunakan sprinkler yang dikendalikan oleh mikrokontroller (Arduino Mega). Sedangkan pengendalian kadar air tanah menggunakan water pump untuk memompa air dari bak penampung air dan dialiri menggunakan pipa menuju lahan tanaman. Pemantauan secara jarak jauh ini menggunakan teknologi ZigBee, ZigBee merupakan standar protokol daya rendah dan berbasis pada standar IEEE 802.15.4-2003 untuk jaringan personal nirkabel tingkat rendah. Radio telemetry yang digunakan merek xbee Series 2, xbee Series 2 memiliki frekuensi 2,4 GHz dan jangkauan pengirimannya tanpa halangan mencapai 100 meter dan didalam gedung mencapai 40 meter. Pemantauan secara

46 jarak jauh dibutuhkan komputer yang sudah terhubung dengan xbee dan sudah terinstal software LabView sebagai interface di komputer.komunikasi yang digunakan dalam pemantauan dan pengendalian tanaman paprika didalam greenhouse ini menggunkan sistem full duplex. Komunikasi full duplex merupakan komunikasi dua arah dimana pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) dapat berkomunikasi secara bersamaan. Apabila user (pemantau tanaman) ingin mengambil data dari greenhouse dari jarak jauh, yang dilakukan yaitu melakukan koneksi dengan xbee (transmitter) didalam greenhouse dengan cara memilih menu yang tersedia didalam tampilan LabView. Data pemantauan dari kondisi lingkungan dapat disimpan dikomputer sebagai akusisi data.jika user ingin mengirim data ke mikrokontroller (Arduino Mega) maka yang dilakukan memilih menu yang ada didalam LabView untuk melakukan pengiriman data. Rancangan pemantauan tersebut dilengkapi dengan data logger, fungsinya sebagai perbandingan data yang dipantau secara jarak jauh menggunakan teknologi ZigBee. 3.4.3. Perancangan Sistem Perangkat Lunak Pada perancangan perangkat lunak digunakan LabView 2010 sebagai pengolah data yang akan ditampilkan pada komputer dimana LabView memiliki dua lembar jendela kerja, yaitu jendela front panel dan jendela blok diagram.

47 Gambar 3.9 Jendela front panel pada LabView Gambar 3.9. merupakan tampilan jendela front panel pada LabView. Tampilan monitoring akan dibuat pada laman ini. Terdapat panel control dan indikator tampilan yang dapat digunakan sebagai tampilan pengukuran. Gambar 3.10 Jendela blok diagram LabView Gambar 3.10. merupakan laman jendela yang akan digunakan sebagai laman pemrograman tampilan pada LabView dengan cara menarik blok diagram yang sudah disediakan LabView pada kotak dialog function.

48 Software yang digunakan sebagai pemrograman mikrokontroller adalah arduino. Gambar 3.11. merupakan tampilan awal software arduino. Pemrograman pada mikrokontroller bertujuan untuk mengubah nilai sensor kebentuk besaran digital yang bisa diolah oleh mikrokontroller. Nilai yang dibaca oleh mikrokontroller akan dikirim menuju komputer menggunakan metode serial sehingga dapat diolah datanya pada komputer. Gambar 3.11 Pemrograman menggunakan arduino

49 Mulai Kelembaban Baca Kelembaban Kelembaban <60% Sprinkler Off Sprinkler On Selesai Gambar 3.12 Diagram alir program kendali kelembaban Gambar 3.12. adalah diagram alir pemrograman kendali kelembaban dengan menggunakan mikrokontroller Arduino Mega. Sensor DHT11 sebagai pembaca kelembaban ruangan dalam greenhouse dan digunakan sebagai parameter untuk mengendalikan sprinkler, setiap data yang dikeluarkan oleh sensor DHT11 akan menjadi parameter sprinkler akan aktif atau nonaktif sesuai dengan kondisi yang ditentukan sebagai beriktu: 1. Jika kelembaban <60% sprinkler akan aktif. 2. Jikas Kelembaban 60% sprinkler tidak aktif.

50 Mulai Kadar Air Tanah Int Kadar Air Tanah = (a * x)+ b Y = a (X) + b (Regresi Linier) Kadar Air Tanah <30% Water Pump Off Y = Variabel tak bebas (kadar air tanah) a = Koefesien Regresi Water Pump On Selesai b = Konstanta X = Variabel bebas (tegangan keluaran sensor Soil Moisture) Gambar 3.13 Diagram alir program kendali kadar air tanah Gambar 3.13 adalah diagram alir pemrograman kendali kadar air tanah dengan menggunakan mikrokontroller Arduino Mega. Sensor soil moisture sebagai pembaca kadar air tanah sekitar tanaman dalam greenhouse, setiap data yang dikeluarkan oleh sensor soil moisture akan menjadi parameter water pump sesuai dengan kondisi yang ditentukan sebagai beriktu: 1. Jika kelembaban <30% water pump akan aktif. 2. Jikas Kelembaban 30% water pump tidak aktif.

51 Mulai Exhaust fan Baca Suhu Suhu>30 C Exhaust fan Off Exhaust fan On Selesai Gambar 3.14 Diagram alir program kendali suhu di greenhouse Gambar 3.14. merupakan diagram alir program kendali suhu di greenhouse menggunakan mikrokontroller (Arduino Mega).Sensor LM35 merupakan sensor pembaca suhu didalam greenhouse, setiap data pembacaan sensor LM35 akan menjadi parameter exhaust fan sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan sebagai berikut: 1. Jika suhu >30ºC exhaust fan akan aktif. 2. Jikas suhu 30ºC exhaust fan tidak aktif.

52 Mulai Pilih Serial Port Baca Suhu, Kelembaban, Kadar air tanah Simpan Data Suhu, Kelembaban, Kadar Tanah Data Tersimpan dalam komputer format.xls Tutup Serial Port Selesai Gambar 3.15 Diagram alir pemantauan menggunakan teknologi ZigBee Gambar 3.15 pada diagram alir diatas menjelaskan bahwa pemantauan suhu, kelembaban dan kadar air tanah menggunakan teknologi ZigBee.Untuk dapat berkomunikasi dengan komputer, hal yang pertama dilakukan yaitu dengan membuka com serial yang terdeteksi di serial port komputer tersebut. Data suhu, kelembaban, dan kadar air tanah dipantau dari jarak jauh menggunakan komputer yang sudah terhubung dengan modul xbee. LabView digunakan sebagai perangkat lunak untuk menampilkan data secara grafis. Dari GUI LabView ini user dapat memantau data suhu, kelembaban dan kadar air tanah dan dapat menyimpan data tersebut dilaptop atau komputer dengan format.xls.

53 Mulai Pilih Serial Port Baca Suhu, Kelembaban,kadar air tanah Matikan Sprinkler Sprinkler Off Hidupkan Sprinkler Sprinkler Off Selesai Gambar 3.16 Diagram alir pengendalian menggunakan teknologi ZigBee Gambar 3.16. merupakan diagram alir pengendalian kelembaban menggunakan teknologi ZigBee. kelembaban dapat dikendalikan dari jarak jauh menggunakan modul xbee. Pengendalian ini dilakukan dengan cara mengendalikan Sprinkler menggunakan software LabVIEW sebagai GUI. Tujuan dari pengendalian aktuator dari jarak jauh ini untuk antisipasi apabila terjadi perubahan parameter tanaman sehingga dapat mengganggu perkembangan tanaman.

54 3.4.4. Pembuatan Sistem Perangkat Keras Pembuatan sistem perangkat keras merupakan tahap pembuatan rangkaian yang digunakan dalam pembuatan sistem pemantauan dan pengendalian tanaman paprika di greenhouse. 3.4.4.1 Rangkaian Mikrokontroller Rangkaian mikrokontroller merupakan rangkaian pengendali suhu, kelembaban dan kadar air tanah. Gambar 3.17. adalah diagram koneksi pin pada mikrokontroller, mikrokontroller di atas mendapatkan masukan dari sensor suhu LM 35 yang masuk ke pin analog 0, kemudian sensor kelembaban DHT 11 yang masuk ke pin analog 5. Kemudian sensor kadar air tanah soil moisture yang masuk ke pin analog 10, Kemudian pin digital output 12, 11, 5, 4, 3, 2 masuk ke pin data pada LCD 16x2 sebagai penampil suhu, kelembaban dan kadar air tanah pada tanaman di greenhouse. Pin 6 digunakan sebagai keluaran mikrokontroller sebagai pengendali exhaust fan sebagai pengendali suhu. Pin 7 digunakan sebagai keluaran mikrokontroller sebagai pengendali sprinkler sebagai pengatur kelembaban. Pin 8 digunakan sebagaikeluaran mikrokontroller sebagai pengendali water pump untuk mengendalikan kadar air tanah Pin 0 (RX)dan Pin1 (TX) digunakan sebagai komunikasi wireless xbee antara mikrokontroller dengan Laptop.

55 Gambar 3.17 Diagram koneksi pin pada mikrokontroller 3.4.5. Pengujian Perangkat Sistem Pengujian perangkat sistem bertujuan untuk menguji rancangan sistem yang telah dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Rancangan ini berhasil apabila sudah bisa mengendalikan suhu, kelembaban dan kadar air tanah sebesar nilai yang diinginkan, nilai sensor-sensor yang digunakan bisa ditampilkan pada komputer dengan aplikasi LabVIEW, data kondisi lingkungan dapat disimpan di dalam akusisi data logger, dan pengendalian kondisi lingkungan dapat dilakukan dari jarak jauh. 3.4.6. Analisis dan Kesimpulan Setelah pembuatan alat selesai, langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang didapat dari pengujian alat dan sistem. Prosaes analisa dari pengujian alat ini

56 dilakukan agar mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem untuk mengambil kesimpulan. 3.4.7. Penulisan Laporan Dalam tahap ini dilakukan penulisan laporan dari data yang diperoleh dari hasil pengujian. Data yang dihasilkan dianalisa dan dilakukan pengambilan simpulan dan saran.