FAKULTAS EKONOMI UNNES

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS EKONOMI UNNES

FAKULTAS EKONOMI UNNES

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Dedi Kurniawan ABSTRAK

Edumatica Volume 04 Nomor 01, April 2014 ISSN:

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

FAKULTAS EKONOMI UNNES

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti akan

50 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dianamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan

PENDAHULUAN. Roslince Hutagaol Guru SMP Negeri 5 Tebing Tinggi

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB I PENDAHULUAN. berfikir kompleks dan abstrak. Di sisi lain guru berupaya memperjelas dan. disajikan dengan strategi yang menarik bagi siswa.

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar

Rata-rata UN SMP/Sederajat

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI FUNGSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR. Info Artikel

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think. pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Vol. 1 No. 2 ISSN

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT

x y 5x masih siswa yang menjumlahkan suku-suku yang

masih rendah. Rendahnya prestasi belajar tersebut ditandai dengan masih banyakya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadi dalam diri seseorang dan interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai

Novi Marlena, Renny Dwijayanti & Retno Mustika Dewi Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR- SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTs NEGERI NGRONGGOT NGANJUK

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

DALAM (PTK. Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang ada dalam pendidikan kita yaitu rendahnya mutu

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

BAB II KERANGKA TEORITIS. mempunyai efek, dapat membawa hasil, berhasil guna. Efektivitas menunjukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengatakan Learning is show by a behavior as a result of

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif.

Penerapan Metode Think Pair Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Pengembangan Kreatifitas Koginitif Anak. Kemari

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share yang

Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika Volum 1 Nomor 2 September Halaman p-issn: e-issn: Ira Nofita Sari 1), Masriana 2)

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini

I. PENDAHULUAN. cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai. kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan.

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

PENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntutan jaman. adalah situasi yang mempengaruhi pertumbuhan individu.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK TEKS BERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 1 SEDATI-SIDOARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

BAB V PEMBAHASAN. yang diharapkan. Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair And Share (tps)

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

TINJAUAN PUSTAKA. kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 11 No. 2 (2016) 1-10

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN:

PROSIDING ISBN :

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAPAT MENINGKATKAN KENERJA GURU DAN PRESTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-FITYAH PEKANBAU

Oleh Ngaenah Guru SD Negeri 4 Karangpaningal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

Transkripsi:

FAKULTAS EKONOMI UNNES MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP KONSEP DASAR PENGANTAR ILMU EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE Nina Oktarina 1 Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep dasar pengantar ilmu ekonomi. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep dasar pengantar ilmu ekonomi meningkat. Peningkatan ini dapat dilihat dari prestasi belajar mahasiswa. Ketuntasan belajar mahasiswa sebelum penerapan metode Think-Pair-Share 0%, setelah penerapan metode Think-Pair-Share adalah 76,67%. Kata kunci: Pengantar Ilmu Ekonomi, Metode Pembelajaran Tipe Think-Pair-Share PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut sumber daya manusia yang handal agar dapat bersaing di tengah era globalisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, mata kuliah pengantar ilmu ekonomi dimasukkan dalam kurikulum pada Fakultas Ekonomi. Mata kuliah ini diajarkan pada semester satu pada semua prodi di Fakultas Ekonomi. Mata kuliah pengantar ilmu ekonomi mengajarkan pengetahuan dasar mengenai konsep dasar ekonomi dalam lingkup mikro dan makro. Pemahaman mahasiswa terhadap bahasan tersebut akan sangat membantu mahasiswa ketika mengkaji kondisi perekonomian yang berlangsung. Pemahaman mendasar 1 Staff Pengajar Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNNES Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 3 No.1 Februari, Tahun 2008 109

mengenai kajian tersebut juga akan membantu mahasiswa ketika terjun ke dunia kerja. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan antusias mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah ini masih rendah. Berdasarkan pengamatan di lapangan, mahasiswa pada saat perkuliahan berlangsung banyak yang kurang memperhatikan penjelasan dari dosen. Diantara mereka banyak yang ngobrol sendiri. Selain itu mereka juga kurang aktif dalam bertanya atau menjawab pertanyaan. Berdasarkan pengamatan di lapangan mahasiswa kurang aktif bertanya jika mereka menemui kesulitan karena malu, gengsi (takut dianggap tidak pintar), sungkan kepada dosen dan karena metode pembelajarannya kurang sesuai. Akibatnya jika disuruh menjawab pertanyaan secara langsung banyak yang tidak bisa karena pemahaman mereka terhadap konsep pengantar ilmu ekonomi masih rendah. Rendahnya pemahaman mahasiswa terhadap konsep pengantar ilmu ekonomi juga dapat dilihat dari prestasi belajarnya yang tidak optimal. Nilai rata-rata kelas berdasarkan hasil ujian pop quis hanya 6,2. Untuk mengatasi masalah di atas, diperlukan penelitian tindakan kelas dengan mengimplementasikan metode pembelajaran guna meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep dasar pengantar ilmu ekonomi. Permasalahan Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah dengan mengimplementasikan metode pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa pada konsep dasar pengantar ilmu ekonomi? Indikator Keberhasilan Keberhasilan dari tindakan yang akan dilakukan dapat dilihat dari 1. Pemahaman mahasiswa terhadap konsep dasar pengantar ilmu ekonomi meningkat. 110

2. Antusiasme mahasiswa dalam belajar mata kuliah pengantar ilmu ekonomi. 3. Hasil belajar mahasiswa. 4. Keterampilan dosen dalam mengembangkan metode pembelajaran. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada anak. Tujuannya adalah penguasaan pengetahuan oleh anak. Hal ini berarti anak pasif dan guru bersifat centered. Mengajar adalah suatu kegiatan mengorganisasi lingkungan sebaik-baiknya dan mengembangkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Hal ini berlaku pada pengajaran di sekolah dasar. Namun untuk pembelajaran di perguruan tinggi, paradigma ini harus diubah. Pembelajaran di perguruan tinggi menuntut mahasiswa untuk aktif dan dosen hanya berperan sebagai fasilitator. Setiap interaksi belajar mengajar pasti bertujuan. Tujuan ini menentukan bentuk dan corak interaksi. Dalam mengajar terjadi suatu proses menguji strategi, menguji rencana yang memungkinkan timbulnya perbuatan belajar pada mahasiswa. Dosen menyusun perencanaan pembelajaran, selanjutnya memimpin dalam proses pengajaran, memotivasi dalam belajar dan selanjutnya mengawasi atau mengevaluasi hasil belajar. Upaya yang dilakukan untuk memberdayakan dosen dalam meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan penyediaan kurikulum dan penjadwalan pelajaran. Oleh karena itu, diperlukan perubahan keyakinan dan sikap tentang berbagai kemungkinan dalam pembelajaran. Think-pair-share adalah metode pembelajaran yang pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman di Universitas Maryland pada tahun 1981. Think-pair-share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran think-pair-share mempunyai struktur yang 111

sederhana, sebagai salah satu dasar dari perkembangan kelas kooperatif Think-pair-share memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain (Nurhadi, dkk, 2003:66). Langkah-langkah dalam pembelajaran dengan metode Think-pair-share sederhana namun penting terutama untuk menghindari kesalahan dalam kerja kelompok. Tahapan utama dalam pembelajaran Thinkpair-share menurut Ibrahim (2000: 26-27) adalah sebagai berikut : Tahap 1 Thinking (berpikir) Dosen mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan materi pelajaran, kemudian mahasiswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri. Tahap 2 Pairing Dosen meminta mahasiswa berpasangan dengan mahasiswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Menurut Jones (2002) cara berpasangan dapat menggunakan desain berpasangan seperti jam perjanjian atau clock buddies, teman yang berdekatan atau teman sebangku. Jadi dalam tahap ini, setiap kelompok membandingkan jawaban atau hasil pemikiran mereka dan mengidentifikasikan jawaban yang dianggap paling benar, paling meyakinkan, atau paling unik. Biasanya dosen memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan. Tahap 3 Sharing (berbagi) Pada tahap akhir, dosen meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan. Keterampilan berbagi dengan seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan yang secara sukarela bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya atau bergiliran pasangan demi pasangan 112

hingga sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan. Adanya kegiatan berpikir-berpasangan-berbagi dalam metode think-pair-share memberi banyak keuntungan. Mahasiswa secara individual dapat mengembangkan pemikirannya masing-masing karena adanya waktu berpikir ( think time) sehingga kualitas jawaban mahasiswa juga dapat meningkat. Menurut Jones (2002), akuntabilitas berkembang karena setiap mahasiswa harus saling melaporkan hasil pemikiran masing-masing dan berbagi dengan seluruh kelas. Jumlah anggota kelompok kecil mendorong setiap anggota untuk terlibat secara aktif, sehingga mahasiswa yang jarang atau bahkan tidak pernah bicara di depan kelas paling tidak memberi ide atau jawaban kepada pasangannya. Keuntungan lainnya adalah pemahaman mahasiswa akan materi suatu pokok bahasan akan lebih mendalam. METODE PENELITIAN Subyek dari penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran semester 1 sebanyak 48 orang. Kelas ini dipilih sebagai subyek penelitian karena di kelas ini prestasi belajar rata-rata mahasiswanya masih kurang optimal diakibatkan oleh pemahaman mahasiswa mengenai konsep dasar pengantar ilmu ekonomi yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajarnya pada saat popquis rata-rata kelas 6,2. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Metode ini digunakan untuk memecahkan suatu masalah, diujicobakan dalam situasi sebenarnya dengan melihat kekurangan dan kelebihan serta melakukan perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan 113

sehari-hari di kelas. Penelitian ini merupakan upaya kolaboratif antara dosen dan mahasiswa, suatu kerjasama dengan perspektif berbeda. Penelitian ini juga merupakan kerjasama kolaboratif antara tim peneliti, yaitu dosen mata kuliah pengantar ilmu ekonomi yang masing-masing memegang suatu peran dalam pelaksanaan penelitian dari tahap awal sampai akhir. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, tes, dokumentasi. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif prosentase. Analisis data ini digunakan untuk menganalisis mengenai prosentase hasil dari pre test dan post test yang dilakukan oleh dosen pada saat pelaksanaan tindakan. Sedangkan untuk mengetahui sejauhmana metode pembelajaran kooperatif tipe Think-pair-share dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep dasar pengantar ilmu ekonomi dilihat dari hasil belajar mahasiswa, yaitu dengan cara total skor dari satu kelas dibagi dengan jumlah mahasiswa, sehingga dapat diketahui skor rata-rata hasil belajar di kelas tersebut, skor rata-rata tersebut dibandingkan antar siklus. Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menetapkan nilai ketuntasan belajar mahasiswa dengan batas minimal 71 atau B. Mahasiswa dikatakan tuntas belajarnya jika telah mencapai nilai minimal B. Sedangkan untuk minat mahasiswa dalam pembelajaran, partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran serta keterampilan dosen dalam memberikan materi perkuliahan digunakan kriteria dengan rentangan 1-4 pada setiap aspek/kategori yang diamati. Jika pengamat memberikan tanda cek pada : Angka 1 berarti aspek yang diamati tidak baik Angka 2 berarti aspek yang diamati cukup Angka 3 berarti aspek yang diamati baik Angka 4 berarti aspek yang diamati sangat baik 114

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan mengimplementasikan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai konsep dasar pengantar ilmu ekonomi. Peningkatan pemahaman mahasiswa ini dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 1 Data hasil analisis tentang prestasi belajar mahasiswa Keterangan Uji awal Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Uji Akhir nilai Nilai 30 60 60 60 60 terendah Nilai tertinggi 51 78 80 85 90 Rata-rata 37,07 68,27 69,7 73,83 77,03 kelas Belajar tuntas 0 % 43,33% 46,67% 56,67% 76,67% Berdasarkan kriteria ketuntasan yaitu mahasiswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai minimal 71 (B) maka pada keadaan awal (sebelum diberi tindakan) dan keadaan akhir setelah diberi tindakan adalah sebagai berikut : pada keadaan awal belum ada yang mencapai belajar tuntas, sedangkan pada siklus pertama yang mencapai belajar tuntas 43,37%, pada siklus kedua yang mencapai belajar tuntas 46,67%, pada siklus ketiga yang mencapai belajar tuntas 56,67%. Pada uji akhir yang mencapai belajar tuntas 76,67%. Pengelolaan pembelajaran oleh dosen dengan mengimplementasikan metode Think-Pair-Share selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang diamati dengan pedoman observasi, hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 115

Tabel 2 Data Hasil Observasi Keterampilan Dosen dalam Pengelolaan Pembelajaran dengan menggunakan Metode Think-Pair-Share No Variabel yang diamati Skor observer siklus 1 Skor observer siklus 2 Skor observer siklus 3 Rerata 1 Penggunaan 3 3 3,5 3,166 bahasa oleh dosen 2 Suasana 3 3,5 4 3,5 belajar 3 Variasi 3 3,5 3,5 3,33 penggunaan sumber belajar 4 Ketepatan 3 3 3,5 3,166 penggunaan media 5 Ketepatan 3,5 3,5 4 3,66 penggunaan metode 6 Penghargaan 3,5 3,5 4 3,66 terhadap mahasiswa 7 Ketepatan 3 3 3,5 3,166 evaluasi Rerata 3,38 Dari tabel di atas menunjukkan keterampilan dosen dalam pengelolaan pembelajaran dengan rentangan penilaian 1-4 pada kategori baik (rerata dari semua aspek yang diamati 3,38). Tabel di atas juga menunjukkan adanya peningkatan keterampilan dosen dalam pengelolaan pembelajaran yang semakin baik pada siklus berikutnya. Sedangkan mengenai minat, keaktifan dan kerjasama mahasiswa dalam proses pembelajaran pengantar ilmu ekonomi dapat dilihat pada tabel 3. Dari tabel 3 menunjukkan secara keseluruhan dari aspek yang diamati mengenai siswa dapat dikategorikan baik dengan 116

rerata 3,39. Tabel tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan minat, keaktifan dan kerjasama mahasiswa pada siklus berikutnya. N o Tabel 3 Data Hasil Observasi mengenai Minat, Keaktifan dan Kerjasama Mahasiswa selama Proses Pembelajaran Aspek yang diamati Skor observe r siklus 1 Skor observe r siklus 2 Skor observe r siklus 3 Rerat a 1 Minat 3 3.5 4 3,5 mahasiswa 2 Keaktifan 3 3 4 3,33 mahasiswa 3 Kerjasama 3 3.5 3.5 3,33 mahasiswa dalam proses pembelajara n rerata 3,39 Pembahasan Penerapan metode think-pair-share dalam pembelajaran mata kuliah pengantar ilmu ekonomi merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep dasar pengantar ilmu ekonomi. Keberhasilan penggunaan metode ini dapat dilihat dari minat, keaktifan dan hasil belajar dari mahasiswa. Pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan metode ini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran. 117

Dosen tidak lagi sebagai pusat pembelajaran tetapi hanya sebagai fasilitator. Mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan metode ini diharapkan mampu untuk memikirkan suatu konsep kemudian secara berpasangan dengan mahasiswa lain mendiskusikan konsep tersebut. Setelah didiskusikan kemudian membagikan pemikirannya mengenai konsep dasar pengantar ilmu ekonomi kepada teman sekelas. Adanya kegiatan berpikir-berpasangan-berbagi dalam metode think-pair-share memberi banyak keuntungan. Mahasiswa secara individual dapat mengembangkan pemikirannya masing-masing karena adanya waktu berpikir ( think time) sehingga kualitas jawaban siswa juga dapat meningkat. Akuntabilitas dari pemahaman akan suatu konsep pengantar ilmu ekonomi yang dibahas akan berkembang karena setiap mahasiswa harus saling melaporkan hasil pemikiran masing-masing dan berbagi dengan seluruh kelas. Jumlah anggota kelompok kecil mendorong setiap anggota untuk terlibat secara aktif, sehingga mahasiswa yang jarang atau bahkan tidak pernah bicara di depan kelas paling tidak memberi ide atau jawaban kepada pasangannya. Keuntungan lainnya adalah pemahaman mahasiswa akan materi suatu pokok bahasan akan lebih mendalam. Pada proses pembelajaran siklus pertama dengan pokok bahasan masalah dasar ekonomi. Mahasiswa diharapkan mampu untuk menjelaskan mengenai masalah dasar ekonomi dan mampu menjelaskan hal-hal yang menyebabkan timbulnya masalah dasar tersebut. Pada siklus pertama ini mahasiswa pada awalnya disuruh untuk memikirkan mengenai apa itu masalah dasar ekonomi? Kemudian berdiskusi secara berpasangan dan membagikan pemahamannya mengenai masalah dasar ekonomi kepada teman sekelas. Sehingga dalam proses pembelajaran semua mahasiswa aktif. 118

Pada siklus pertama hasil belajar mahasiswa mencapai ketuntasan 43,33 % meningkat 43,33 % dari kondisi awal. Suasana kelas pada saat diskusi cukup ramai dan suasananya hidup. Mahasiswa yang biasanya takut untuk bertanya atau menanggapi pendapat rekannya menjadi antusias dan berminat dalam mempelajari suatu pokok bahasan. Materi yang semula kurang menarik dengan metode pembelajaran ini menjadi lebih menarik. Tetapi pada siklus pertama ini keaktifan dari mahasiswa belum menyeluruh masih beberapa orang saja. Selain itu kerjasama antar mahasiswa dalam diskusi juga belum optimal. Pada siklus berikutnya setelah mendapatkan balikan dari dosen pada siklus pertama keaktifan mulai lebih tampak dari siklus pertama. Keterampilan dosen dalam mengimplementasikan metode think-pair-share juga meningkat. Hal ini dapat dilihat dari tabel data hasil observasi mengenai keterampilan dosen dalam pengelolaan pembelajaran. Namun dalam siklus ini masih ada yang perlu mendapatkan perhatian yaitu cara mahasiswa dalam menyampaikan idenya di kelas kurang sistematis. Dari beberapa diskusi yang telah dilakukan, mahasiswa masih kesulitan dalam membuat kesimpulan mengenai inti dari pokok bahasan yang dibahas. Pada siklus kedua ketuntasan hasil belajar mahasiswa sebesar 46,67%. Pada putaran ketiga hasil belajar dari mahasiswa meningkat dan ketuntasan pada saat uji akhir mencapai 76,67%. Pada siklus ketiga keaktifan mahasiswa meningkat, suasana kelas lebih hidup, kesulitan dalam menyimpulkan inti dari suatu pokok bahasan sudah tidak ditemui lagi. Kemampuan kerjasama, komunikasi dan menyampaikan ide didepan kelas sudah memuaskan. Mahasiswa tidak lagi berorientasi pada tataran hapalan, namun ke pemahaman konsep dengan berpikir kritis dan logis terhadap suatu pokok bahasan. Pada putaran ketiga 119

suasana kelas lebih kondusif, mahasiswa memahami peran dan fungsinya dalam diskusi kelompok. Metode ini sangat sesuai sekali diterapkan dalam pembelajaran mata kuliah pengantar ilmu ekonomi. Pada setiap siklus mahasiswa tampak lebih bersemangat dan mempunyai minat untuk mempelajari suatu pokok bahasan baru. Aktivitas yang dilakukan dosen pada setiap putaran dengan perencanaan pembelajaran yang telah disusun mengurangi dominasi dosen dalam proses pembelajaran. Hal ini karena mahasiswa terlibat aktif melakukan diskusi. Efektifitas penggunaan sumber belajar terlihat efektif dengan rerata dari semua aspek 3,33 dari rentangan 1-4, dosen menerapkan desain sebagaimana yang telah tercantum dalam perencanaan pembelajaran. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian menunjukkan prestasi belajar mahasiswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Ketuntasan belajar mahasiswa sebelum penerapan metode think-pair-share 0%, setelah penerapan metode think-pair-share ketuntasan belajar dari mahasiswa setelah dilakukan uji akhir adalah 76,67%. Minat, keaktifan dan kerjasama mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan rentangan 1-4 hasilnya baik (3,39). Hasil pengamatan mengenai keterampilan dosen dalam pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan metode think-pair-share dengan rentangan 1-4 menunjukkan hasil baik dengan rerata dari siklus 1, siklus 2, dan siklus 3,38. Skor tersebut merupakan rerata dari seluruh aspek yang diamati pada tiga siklus. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada dosen pengampu mata kuliah pengantar ilmu ekonomi untuk menerapkan metode ini sebagai variasi dalam metode pembelajaran. Metode ini sangat efektif untuk 120

mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam berpikir logis, analisis dan kritis. Selain itu juga hasil penelitian ini dapat ditindak lanjuti dengan penelitian lanjutan pada mata kuliah lain mengingat penelitian ini positif dan merupakan penelitian tahap I sehingga perlu kelanjutan penelitian untuk pelaksanaan dan pendesiminasian dari hasil penelitian tahap I ini. DAFTAR PUSTAKA Danim, Sudarman. 2002. Inovasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Djamarah, dkk. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Balai Pustaka. Ibrahim, Muslimin. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA Press. Jones. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Lie, Anita.2002. Cooperative learning, Mempraktekkan cooperative learning di Ruang-ruang kelas. Jakarta: PT Gramedia. Mudjiono dan Dimyati. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Nurhadi. 2003. Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta: Grasindo. Sadiman, Arief. F. 1993. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Grasindo. Saptono. 2002. Pembelajaran Kooperatif IPS di SLTP Melalui Model Think-Pair-Share. FPIPS UNY. Slameto. 1987. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar. Yogyakarta: Kanisius. Sumanto, Wasty. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 121

Syafrudin. 2002. Konsep dan Masalah Pengajaran Ilmu Sosial di Sekolah Menengah. Jakarta: Depdikbud. Tim MKDK IKIP Semarang. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: TP Zahorik, John A. 1995. Constructivist Teaching (Fastback 390). Bloomington. Indiana: Phi-Delta Kappa Educational Foundation. 122