BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia menyadari bahwa ekonomi kreatif memiliki peran penting

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Pada Komunitas Yamaha Vixion Club Purworejo

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan teknologi yang semakin pesat di era globalisasi akan

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Menurut Schiffman dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. tersebut pada saat ini dikatakan sebagai era ekonomi kreatif yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas sehingga tidak

BAB I PENDAHULUAN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007) ekonomi gelombang ke-4 adalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan industri baik dari segi manufaktur maupun jasa. Salah satu strategi

PENGARUH KOMUNITAS MEREK PADA LOYALITAS PENGGEMAR: STUDI PADA KOMUNITAS PENGGEMAR GRUP BAND SHEILA ON 7

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin sulitnya keadaan perekonomian dunia saat ini yang diakibatkan krisis

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian dunia masih mencerminkan resiko yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun internasional mengawali terbukanya era baru di bidang ekonomi yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel dependen (Y) sedangkan variabel independen (X) adalah brand

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya, perekonomian Indonesia lebih mengandalkan dalam sektor

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TESIS PENGARUH KOMUNITAS MEREK PADA LOYALITAS PENGGEMAR: STUDI PADA KOMUNITAS PENGGEMAR GRUP BAND SHEILA ON 7

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

TERMS OF REFERENCE (TOR) EAGLE AWARDS DOCUMENTARY COMPETITION 2014

BAB 6 KESIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi beserta penemuan-penemuan baru menyebabkan perubahan dari

PEREKONOMIAN INDONESIA

2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang dilakukan oleh setiap negara tak terkecuali Indonesia. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. Industri Kecil Menengah (IKM). Sektor industri di Indonesia merupakan sektor

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Industri Kreatif Jawa Barat

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Konsep komunitas merek menurut Schouten and McAlexander (2002), mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tingginya tingkat pengangguran di Indonesia sampai saat ini adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. informasi (e-commerce), dan akhirnya ke ekonomi kreatif (creative economy).

BAB III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

II. LANDASAN TEORI. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan untuk berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. penggemar yang sangat besar. Samsons dapat dikatakan telah menjadi idola bagi

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

PERTUMBUHAN EKONOMI KREATIF SEBAGAI PENGGERAK INDOSTRI PARIWISATA

PENTINGNYA PEMETAAN DAN HARMONISASI REGULASI EKONOMI KREATIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia terlahir dengan karunia berupa kecerdasan. Kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. keempat, yaitu industri ekonomi kreatif (creative economic industry). Di

Kata kunci : Loyalitas merek, komunitas merek, adidas originals, 3 Foil Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun masehi, berkembang melalui penemuan mesin-mesin

BAB I PENDAHULUAN. semua sumber daya seperti modal, kewirausahaan, sumber daya manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini dunia entertainment banyak sekali membuat. fenomena. Fenonema tersebut dapat terjadi secara alami ataupun

Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Pemuda Indonesia Ahmad Buchori Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH ELEMEN KOMUNITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Sehingga pemberian merek (branding) sebenarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN Jumlah Usaha di Industri Musik Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Pada awalnya seperti diketahui, kegiatan perekonomian hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT.Bonli Cipta Sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk terbanyak didunia. Dan juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

mutualisme begitupun dengan para pelaku industri marmer dan onix di Tulungagung, Jawa Timur. Tentunya dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan

BAB PENDAHULUAN. Kreativitas ditemukan di semua tingkatan masyarakat. Kreativitas adalah ciri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. pada persaingan untuk meraih dominasi pasar. Persaingan yang terjadi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan pasar di industri fashion yang semakin ketat secara

BAB I PENDAHULUAN. karena setiap negara menginginkan proses perubahan perekonomian yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Asian Development Bank (ADB) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,

Perkembangan Industri Kreatif

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNITAS MEREK PADA LOYALITAS PELANGGAN SKRIPSI KATHRIN ULITA TURNIP

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 12: Industri kreatif

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. pemain baru dalam industri bisnis. Kotler dan Keller (2009) mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, terdapat satu hal yang belakangan ini sering didengungkan, baik

BAB 1. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

Strategi Pemasaran Produk Industri Kreatif Oleh Popy Rufaidah, SE., MBA., Ph.D 1

BAB I PENDAHULUAN. daya cipta individu (Kompasiana, 2014). Di dalam industri kreatif, sumber. sebuah inovasi, ide dan kekreatifan yang dimilikinya.

BAB I Pendahuluan. Gambar 1.1 Gelombang Perekonomian Dunia. (sumber:

KOMUNITAS SEBAGAI WUJUD LOYALITAS PELANGGAN TERHADAP MEREK

BAB I PENDAHULUAN. bergairah, Pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri yang diukur berdasarkan Produk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta pengaruh perekonomian global. pemerintah yaitu Indonesia Desain Power yang bertujuan menggali

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha lainnya. Menurut Porter dalam Solihin (2012 :42), intensitas

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran. Selain UMKM ada juga Industri

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan mobilitas mereka. Untuk pasar Indonesia, perusahaan-perusahaan

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

BAB I PENDAHULUAN. kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

PENGARUH KOMUNITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK, MELALUI NILAI PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA YAMAHA VIXION CLUB

BAB I PENDAHULUAN. Industri kreatif saat ini sangat berkembang pesat dan dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menyadari bahwa ekonomi kreatif memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara. Hal ini akan menjawab tantangan permasalahan mendasar negara Indonesia, yaitu relatif rendahnya pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi di mana rata-rata pertumbuhan hanya sebesar 4,5% saja, masih tingginya pengangguran yaitu sebesar 9%-10%, tingginya tingkat kemiskinan yaitu sebesar 16%-17%, dan rendahnya daya saing industri di Indonesia. Menteri perdagangan pada tahun 2008, Dr. Mari Elka Pangestu, mengungkapkan bahwa ekonomi kreatif atau industri kreatif ini menjadi harapan bagi Indonesia untuk bisa bersaing dalam dunia global yaitu dengan melakukan fokus pada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian serta meningkatkan bakat dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual. Pengembangan ekonomi kreatif Indonesia akan memberikan fokus secara detail ke masing-masing subsektor industri kreatif. Adapun 14 sektor industri kreatif meliputi periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fesyen, video film dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, serta riset dan pengembangan. Berdasarkan rata-rata pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan periode 2002-2006, subsektor industri kreatif memiliki rata-rata pertumbuhan diatas pertumbuhan nasional yaitu 5,24% dengan penjabaran sektor

2 didalamnya yaitu: musik (18,06%), penerbitan dan percetakan (12,59%), periklanan (11,35%), arsitektur (10,86%), layanan komputer dan piranti lunak (10,60%), televisi dan radio (8,51%), permainan interaktif (8,24%), pasar barang seni (7,65%), dan seni pertunjukan (7,65%). Pada periode tersebut, industri musik memiliki pertumbuhan yang paling tinggi dibanding sektor lainnya. Melihat peran industri musik dalam PDB, khususnya dalam ekonomi kreatif Indonesia, maka perlu adanya pengelolaan yang baik dalam industri musik tersebut. Banyaknya grup band di Indonesia memiliki peran dalam industri musik Indonesia. Masing-masing grup band melakukan pengelolaan managemen yang baik dalam pengembangan grup bandnya. Mulai dari pengembangan kualitas bermusik, kreatifitas bermusik, sampai dengan pengelolaan fans, dilakukan demi menguatkan nama grup band mereka. Dalam hal ini, grup band inilah yang menjadi merek jual yang harus dikembangkan sebab nantinya merek tersebut akan memberikan identitas bagi produk dan jasa yang ditawarkan sebuah perusahaan. Oleh karena itu membangun merek sangatlah penting. Ekuitas merek diciptakan untuk memberikan nilai pada barang atau jasa secara langsung maupun tidak langsung (Keller, 2003). Merek dapat menjadi kekuatan perusahaan yang nantinya akan memberikan hasil yang signifikan bagi perusahaan maupun komunitas. Kemudian output dari merek ini adalah lagu yang disebarluaskan sebagai produk jual grup band tertentu. Grup band Sheila on 7 merupakan salah satu dari sepuluh band generasi emas Indonesia di era 2000an versi kompasiana.com. Grup band Sheila on 7 memiliki lagu yang enak didengarkan dan tidak mati termakan jaman. Grup band

3 ini berkonsep musik sederhana di setiap lagunya membuatnya dapat bertahan sejak tahun 1996. Berbagai prestasi yang diraihnya pada era 2000an diantaranya mendapatkan Double Platinum Award ( 1 st Album) oleh Sony Music Asia tahun 1999, Best Song Dan of Pop Music Category dalam Anugrah Musik Indonesia tahun 1999, Song of the Year Dan MTV Ampuh tahun 2000, Double Platinum Award ( 2 nd Album) oleh Sony Music Malaysia tahun 2001, Album Pop Terbaik 7 Des dalam AMI Awards tahun 2002, Platinum Award Berlayar dalam Sony Music Indonesia tahun 2011, dan masih banyak lagi. Prestasi yang menggunung inilah membuktikan bahwa merek grup band Sheila on 7 ini cukup kuat. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mc.Alexander (2002), untuk mencari pelanggan yang setia, pemasar sebaiknya mengetahui proses yang menyebabkan loyalitas mereka. Dengan mengetahui penyebabnya, pemasar akan dengan mudah mengidentifikasi fokus kegiatan pemasaran yang hendak dibuat. Penelitian Mc.Alexander (2002) ini menyempurnakan penelitian Muniz (2001) yang berusaha memperkenalkan gagasan tentang komunitas merek. Di mana Muniz (2001) beranggapan bahwa komunitas merek bersifat khusus dan tidak terikat pada hubungan geografis tetapi lebih pada kelompok pengagum merek. Hal ini ditandai dengan kesadaran bersama, ritual dan tradisi, serta tanggung jawab moral. Komunitas merek ini adalah salah satu bentuk komunikasi merek (marketing communication) yaitu sebuah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual (Kotler dan Keller, 2012). Ikatan komunitas merek digunakan untuk mengembangkan kekuatan merk

4 sebagai ikatan pelanggan yang selanjutnya memperdalam loyalitas pelanggan terhadap merek tersebut (Chaundry dan Krishnan, 2007). Grup band Sheila on 7 adalah salah satu contoh grup band yang menyadari pentingnya pengelolaan penggemarnya. Bagi grup band Sheila on 7, penggemar adalah pihak yang akan menghidupkan grup tersebut secara jangka panjang, sehingga band Sheila on 7 membentuk komunitas penggemar mereka dengan sebutan Sheilagank yang berisi penggemar grup band Sheila on 7 yang mendukung semua kreatifitas band Sheila on 7. Pengelolaannya dilakukan secara online maupun offline dengan tujuan mendekatkan penggemar Sheila on 7 dengan personil band Sheila on 7. Solidnya hubungan penggemar Sheila on 7 dengan personil Sheila on 7 ini terlihat dalam berbagai kegiatan mereka seperti perayaan ulangtahun Sheila on 7, peringatan berdirinya komunitas SheilaGank di berbagai daerah di Indonesia, bakti sosial, berwisata, dan lain sebagainya. Menurut Muniz (2001) komunitas merek ini terbentuk karena beberapa hal yang dibedakan menurut 3 karakteristiknya. Consciousness of kind (kesadaran jenis) adalah karakteristik pertama di mana komunitas membangun sebuah kesadaran bahwa anggota akan saling terikat dengan komunitas tersebut. Yang menjadi unsur dalam karakteristik pertama adalah legitimacy (legitimasi) yaitu anggota dapat membedakan benar atau tidaknya sesuatu yang berhubungan dengan merek dan oppositional brand loyalty (oposisi loyalitas merek) yaitu saling mengetahui komponen penting dalam aspek merek komunitas. Komunitas penggemar Sheila bersama-sama peduli pada berbagai musibah yang menimpa sekitarnya. Mereka melakukan kegiatan bakti sosial seperti pemeriksaan gratis di

5 Pasar beringharjo Yogyakarta tahun 2008, penggalangan dana untuk Situ Gintung tahun 2009, penggalangan dana untuk Sumatra Utara tahun 2013, dan lain sebagainya. Karakteristik yang kedua adalah rituals and traditions (ritual dan tradisi) di mana anggota bersama-sama memahami merek dengan merayakan beberapa ritual atau perayaan dari merek tersebut. Yang menjadi unsur dalam karakteristik kedua adalah celebrating the history of brand (perayaan sejarah merek) yaitu secara bersama-sama merayakan perayaan tentang merek dan sharing brand story (berbagi cerita tentang merek) yaitu berbagi pengalaman berkaitan dengan merek. Setiap tahunnya, Sheilagank selalu merayakan hari jadi grup band Sheila on 7 secara bersama-sama. Pada ulang tahun ke-16, Sheila on 7 konser 18 Mei 2012 di Grand Pasific Yogyakarta. Karakteristik yang terakhir adalah moral responsibility (tanggung jawab moral) di mana terdapat rasa kewajiban tertentu dalam sebuah komunitas. Yang menjadi unsur dalam karakteristik ketiga adalah integrating and retaining members (integrasi dan mempertahankan anggota) yaitu memperhatikan kelangsungan hidup komunal dan assisting in the use of the brand (membantu dalam penggunaan merek) yaitu membantu anggota lain dalam penggunaan merek. Pengelolaan anggota komunitas dilakukan secara online dan offline, untuk pengelolaan online dikelola dalam website mereka yaitu www.sheilaon7.com/official. Grup band ini menyadari bahwa pengelolaan fans melalui komunitas, akan menjaga loyalitas penggemar dengan baik.

6 1.2 Rumusan Masalah Komunitas merek menjadi salah satu strategi pemasar dalam menjaga loyalitas pelanggannya untuk dapat mempertahankan kelangsungan perusahaan secara jangka panjang. Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengambil sampel pengelolaan penggemar yang dilakukan grup band Sheila on 7 dengan nama komunitas Sheilagank. Grup band Sheila on 7 sadar bahwa penggemar mempunyai peran penting dalam kelanjutan band tersebut sehingga manajemen band secara khusus perlu mengelolanya. Melalui fenomena tersebut, dalam riset ini dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh kesadaran jenis pada loyalitas penggemar Sheila on 7? 2. Bagaimanakah pengaruh ritual dan tradisi pada loyalitas penggemar Sheila on 7? 3. Bagaimanakah pengaruh tanggung jawab moral pada loyalitas penggemar Sheila on 7? 4. Apakah terdapat perbedaan persepsi penggemar antara laki-laki dengan perempuan pada variabel kesadaran jenis, ritual dan tradisi, tanggung jawab moral, loyalitas? 5. Apakah terdapat perbedaan persepsi penggemar antara usia pada variabel kesadaran jenis, ritual dan tradisi, tanggung jawab moral, loyalitas?

7 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat. Pengaruh kepercayaan dan dukungan terhadap komunitas merk mampu meningkatkan loyalitas terhadap merk tersebut. Kesadaran akan pentingnya membina komunitas semakin terasa dalam dunia bisnis sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian ini: 1. Melakukan analisis pengaruh kesadaran jenis pada loyalitas penggemar Sheila on 7. 2. Melakukan analisis pengaruh ritual dan tradisi pada loyalitas penggemar Sheila on 7. 3. Melakukan analisis pengaruh tanggung jawab moral pada loyalitas penggemar Sheila on 7. 4. Mengidentifikasi perbedaan persepsi penggemar antara laki-laki dengan perempuan pada variabel kesadaran jenis, ritual dan tradisi, tanggung jawab moral, loyalitas. 5. Mengidentifikasi perbedaan persepsi penggemar antara usia pada variabel kesadaran jenis, ritual dan tradisi, tanggung jawab moral, loyalitas. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang nantinya dapat dipetik dari penelitian yang penulis lakukan ini antara lain: 1. Kontribusi akademik, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi pengaruh komunitas merek pada loyalitas pelanggan. Penelitian ini

8 menjabarkan karakteristik komunitas merek sebagai pembelajaran akademik ke depannya. Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai pertimbangan informasi bahwa dalam perkembangan pemasaran, komunitas merek juga memiliki peran dalam membangun loyalitas pelanggan, dalam hal ini penggemar grup band Sheila on 7. 2. Kontribusi Praktis, hasil penelitian ini dapat memberi informasi tentang pengaruh komunitas merek yaitu Sheilagank dalam pengembangan grup band Sheila on 7. Secara jangka panjang, komunitas diharapkan dapat selalu berkembang untuk saling berbagi kebersamaan, kepedulian, dan kecintaan akan merek yaitu grup band Sheila on 7 sehingga loyalitas penggemar terbentuk serta merek grup band Sheila on 7 akan semakin kuat. 1.5 Sitematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Peneliti akan menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II : Tinjauan Konseptual dan Pengembangan Hipotesis Bab ini berisi tentang teori pendukung penelitian, yaitu merek, komunitas merek, loyalitas merek, penelitian terdahulu, model penelitian, serta pengembangan hipotesis.

9 Bab III: Metode penelitian Bab III ini berisi penggunaan metode penelitian yang dipakai peneliti yang terdiri dari populasi dan sampel, pengumpulan data, definisi operasional, analisis, dan gambaran umum perusahaan. Bab IV: Pembahasan dan Analisis Data Di dalam bab IV ini, akan dibahas mengenai analisis data yang diolah setelah kuisioner dikumpulkan berdasarkan metode analisis data. Bab V : Kesimpulan dan Implikasi Manajerial Bab ini berisi kesimpulan atas penelitian yang dilakukan peneliti serta beberapa implikasi manajerial untuk komunitas juga untuk grup band itu sendiri.