BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Secara geografis TK Pembina terletak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Swadaya yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakanan adalah Penelitian Tindakan kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut pendapat B.Uno, (2011:72), melaksanakan penelitian tindakan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan didalam kelas (Classroom Action research) atau biasa juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah TK Kemala

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan karena kemampuan anak kelompok B belum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN. A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di kelompok B2 TK Tut Wuri Handayani yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang sebelas topik utama, jenis penelitian, tempat dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lapangan yaitu kurang berkembangnya kemampuan mengenal konsep bilangan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Profil Murid Kelompok B TK Kerta Teruna. Jenis Kelamin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH SEDAYU JUMANTONO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berusaha merefleksikan secara kritis dan kolaboratif pendekatan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TK. Tut Wuri Handayani Jalan Pagar Alam Komplek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja,

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. sehari-hari yang dirasakan langsung oleh guru dan anak didik di dalam kelas,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

33 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina yang terletak di Jln. Veteran Gang Beringin No. 1 Kelurahan Nagri Kaler Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B dengan usia 5-6 tahun TK Negeri Pembina tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 21 orang. B. Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas dengan melaksanakan tindakan tepat sesuai dengan kebutuhan untuk mencari jawaban permasalahan, yang diangkat dari kegiatan sehari-hari. Desain penelitian yang dirancang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Berikut bagan dari desain penelitian yang akan dilakukan. Planning Reflecting Action Observing 33

34 Model Dasar PTK Kurt Levin (Sukidin, dkk : 2002:15) Sejalan dengan ungkapan Iskandar di atas, penelitian tindakan kelas dalam kajian ini bersifat perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran yang dimaksud adalah perbaikan pembelajaran matematika menggunakan media kartu Permainan dalam upaya meningkatkan keterampilan kognitif siswa taman kanakkanak. Karena bersifat perbaikan, tentu saja pelaksanaan pembelajarannya tidak hanya dilakukan satu kali saja, melainkan diperlukan perbaikan-perbaikan sehingga hasil pembelajaran tersebut dapat optimal. C. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang merupakan upaya kolaboratif antara guru dengan siswanya yaitu satuan kerja sama dengan perspektif yang berbeda. Menurut Ebbut (dalam Ekawarna, 2011:5) Penelitian Tindakan Kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Sedangkan pendekatannya digunakan pendekatan kualitatif yakni suatu penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan analisis perbandingan yang bertujuan untuk mengadakan generalisasi empirik, menetapkan konsep-konsep,

35 membuktikan teori dan mengembangkannya serta pengumpulan data dan analisis datanya berjalan pada waktu yang bersamaan (Nazar, 1999:68). Penelitian ini bersifat situasional yaitu berkaitan dengan mendiagnosis masalah dengan konteks tertentu. Penelitian Tindakan Kelas ini bersifat selfevaluative yaitu kegiatan modifikasi fraksis yang dilakukan secara kontinyu dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan yang tujuan akhirnya ialah untuk peningkatan perbaikan dalam praktik nyatanya. Iskandar (2011:21) mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis, dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru atau dosen (tenaga pendidik), kolaborasi (tim peneliti) yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan. Di dalam prakteknya, rencana perbaikan pembelajaran menggunakan media kartu Permainan dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep bilangan pada siswa taman kanak-kanak dilakukan melalui dua siklus, yang pada setiap siklusnya mengandung unsur perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini disusun dalam empat tahapan, yakni, a) tahap perencanaan tindakan, b) tahap tindakan pelaksanaan, c) tahap pengamatan atau observasi, dan d) tahap refleksi yang masing-masing dilakukan melalui dua siklus.

36 1. Siklus Pertama Tahapan perlakuan pada siklus pertama, meliputi: 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap pengamatan atau observasi, dan 4) tahap evaluasi/refleksi. 1) Tahap Perencanaan Tahapan perencanaan tindakan, kegiatannya meliputi : a) Pembuatan persiapan pembelajaran, b) pembuatan/penyediaan alat peraga yang diperlukan, yang dalam kajian ini adalah kartu permainan dan perlengkapannya, c) pembuatan lembar penilaian siswa, dan d) penyusunan alat evaluasi pada salah satu instrumen penilaian. 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahapan pelaksanaan, kegiatannya meliputi : a) Pelaksanaan rencana pembelajaran atau Satuan Kegiatan Harian (SKH) yang sudah disiapkan sebelumnya, b) Mengkondisikan siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari tiga orang, c) Setiap kelompok bermain dengan media kartu permainan yang telah disediakan, d) Membimbing siswa dalam kegiatan permainan, dan e) melakukan evaluasi. 3) Tahap Observasi Pada tahapan ini, dilakukan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan, yang di dalamnya meliputi : a) Penjelasan terhadap pertanyaan yang diajukan oleh siswa, b) Perhatian khusus terhadap siswa yang kurang

37 memperhatikan kegiatan permainan, dan c) memperhatikan siswa yang tidak aktif dalam kegiatan permainan. 4) Tahap Refleksi Pada tahapan refleksi, dilakukan mencari alternatif sebagai bahan evaluasi dalam perlakuan tindakan berikutnya. Ini dilakukan berdasarkan : a) hasil observasi dan evaluasi terhadap siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari kartu pertanyaan dalam permainan, b) siswa yang kurang memahami aturan permainan, dan c) siswa yang kurang aktif dalam kegiatan permainan. 2. Siklus Kedua Sebagaimana pada siklus pertama, tahapan tindakan pada siklus kedua pun meliputi 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan tindakan, 3) tahap pengamatan atau observasi, dan 4) tahap evaluasi. 1) Tahap Perencanaan Tahapan perencanaan, kegiatannya meliputi : a) Persiapan pembelajaran bermain dengan media kartu permainan, b) pembuatan/penyediaan alat peraga yang diperlukan, yang dalam kajian ini adalah kartu permainan dan perlengkapannya, c) pembuatan lembar penilaian siswa, dan d) penyusun alat evaluasi pada salah satu instrumen penilaian pada siklus kedua. 2) Tahap Pelaksanaan

38 Pada tahapan pelaksanaan tindakan siklus kedua, kegiatannya sebagaimana tindakan pada siklus pertama, yakni meliputi : a) Pelaksanaan rencana pembelajaran atau Satuan Kegiatan Harian (SKH) yang sudah disiapkan sebelumnya, b) Mengkondisikan siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari tiga orang, c) Setiap kelompok bermain dengan media kartu permainan sesuai aturan permainan yang telah dijelaskan, d) Membimbing siswa dalam kegiatan permainan, dan e) melakukan evaluasi. 3) Tahap Observasi Pada tahapan ini, dilakukan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan, yang di dalamnya meliputi : a) Penjelasan terhadap pertanyaan yang diajukan oleh siswa, b) Perhatian khusus terhadap siswa yang kurang memperhatikan kegiatan permainan, dan c) memperhatikan siswa yang tidak aktif dalam kegiatan permainan. 4) Tahap Refleksi Pada tahapan refleksi, dilakukan mencari alternatif penyelesaian sebagai bahan evaluasi dalam perlakuan tindakan berikutnya. Ini dilakukan berdasarkan: a) hasil observasi dan evaluasi terhadap siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari kartu pertanyaan dalam permainan, b) siswa yang kurang memahami aturan permainan, dan c) siswa yang kurang aktif dalam kegiatan permainan.

39 D. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dan penafsiran yang berbeda, maka peneliti membuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran dalam penelitian ini adalah hubungan interaksi antara pendidik dan peserta didik dengan komponen lain yang berupa sarana dan lingkungan pembelajaran yang ada pada TK Negeri Pembina Purwakarta. 2. Media Kartu Permainan dalam penelitian ini adalah sebuah media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dalam bentuk permainan dengan alat bantu kartu-kartu. 3. Perkembangan kemampuan memahami konsep dan lambang bilangan anak TK kelompok B dalam penelitian ini adalah kegiatan memahami konsep dan lambang bilangan yang diberikan selama kegiatan pembelajaran melalui media kartu permainan dilaksanakan. E. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data berdasarkan observasi/pengamatan proses pembelajaran, dan studi dokumentasi. Untuk lebih jelasnya instrumen penelitian dipaparkan di bawah ini. 1. Observasi Observasi adalah upaya untuk mengamati pelaksanaan tindakan semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi) baik

40 yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingnya (Kasbolah, 1999: 91). Data yang diobservasi dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas harus diamati dan dikomentari serta dibuat catatan lapangan atau catatan anecdotal. Untuk lebih memfokuskan kriteria yang diobservasi, terlebih dahulu dapat didiskusikan kemudian disetujui ukuran-ukuran apa yang digunakan dalam pengamatan, agar terhindar dari kesalahpahaman antara peneliti dengan mitra penelitian. Di dalam melakukan observasi, guru yang sekaligus peneliti terlibat secara langsung yang dibantu oleh teman sejawat. Berikut adalah instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) pada pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian (Permendiknas No. 58 Tahun 2009) Variabel Sub Variabel Indikator Teknik Konsep dan lambang bilangan 1. Kemampuan Mengenal bilangan 2. Kemampuan Menghitung bilangan 3. Kemampuan mengklasifikasi bilangan sesuai gambar 1. Menyebutkan bilangan 1-20 2. Menunjukkan lambang bilangan 1-20 3. Mencocokkan bilangan 1-20 dengan lambang bilangannya 1. Menghitung dua kelompok benda yang digabungkan dengan menghitung semua 2. Menyebutkan bilangan sesuai dengan hasil penjumlahan tertentu 3. Menyebutkan bilangan sesuai dengan hasil pengurangan tertentu 1. Menuliskan angka sesuai gambar 2. Menunjukkan jumlah gambar berdasarkan angkanya 3. Menghubungkan gambar dengan angka Observasi Observasi Observasi

41 4. Mengelompokkan gambar dengan jumlah yang sama Pedoman observasi kemampuan memahami konsep dan lambang bilangan anak TK Kelompok B dapat dilihat pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Pedoman Observasi Kemampuan Memahami Konsep dan Lambang Bilangan Anak TK Kelompok B TK Negeri Pembina Purwakarta No Butir Item 1. Menyebutkan bilangan 1-20 2. Menunjukkan lambang bilangan 1-20 3. Mencocokkan bilangan 1-20 dengan lambang bilangannya 4. Menghitung dua kelompok benda yang digabungkan dengan menghitung semua 5. Menyebutkan bilangan satu atau lebih kurangnya dari bilangan sebelumnya 6. Menyebutkan bilangan dengan cara melompat dengan beda bilangan tertentu yang sama 7. Menuliskan angka sesuai gambar 8. Menunjukkan gambar berdasarkan jumlahnya 9. Menghubungkan gambar dengan angka 10. Mengelompokkan gambar dengan jumlah yang sama Jumlah Persentase Kemampuan Anak Memahami konsep dan lambang bilangan (%) Keterangan: BB = Belum Berkembang MB = Mulai Berkembang BSH = Berkembang Sesuai Harapan BSB = Berkembang Sangat Baik Nilai BB MB BSH BSB Observasi dilakukan pula terhadap guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dilakukan guru dalam membimbing anak. Adapun kegiatan yang diamati dapat disajikan pada tabel 3.3

42 Tabel 3.3 Pedoman Observasi Kegiatan Guru dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kemampuan Memahami Konsep dan Lambang Bilangan Anak TK Dimensi Perencanaan Kegiatan Seting kelas Kesiapan Guru Kegiatan Pembelajaran Kategori Kegiatan 1. Membuat Rencana Mingguan dan Harian 2. Merumuskan tujuan pembelajaran 3. Memilih media yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran 4. Menyiapkan media sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan 1. Mempersiapkan alat untuk kegiatan 2. Penataan kelompok untuk memudahkan pemantauan 3. Ruang belajar ditata ulang sesuai dengan tema 1. Kesiapan untuk memberikan materi 2. Guru menguasai materi 3. Guru memberikan bimbingan Kegiatan Awal 1. Melakukan Tanya jawab/ apersepsi 2. Melakukan kegiatan fisik/motorik Kegiatan Inti 3. Memberikan informasi mengenai penggunaan media kartu permainan 4. Mengarahkan anak untuk mengikuti kegiatan bermain menggunakan media kartu permainan 5. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan Pengamatan Ya Tidak Komentar Kegiatan Penutup/Akhir 6. Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan 7. Mengarahkan anak untuk membuat kesimpulan setelah kegiatan bermain kartu permainan F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Tahap pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

43 a. Mengumpulkan, mengklasifikasi dan mengidentifikasi hasil data isian yang dilakukan oleh subjek penelitian, anak kelompok B TK Negeri Pembina Purwakarta. b. Mengidentifikasi hasil data isian yang dilakukan oleh objek penelitian kedua, guru mitra penelitian. c. Menganalisa data dari berbagai sumber yang terkumpul serta mengelompokkannya. 2. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis tindakan proses tindakan kelas dan hasil dari tindakan. Analisis tindakan dilakukan secara kualitatif. Sementara itu, analisis hasil tindakan dilakukan secara kuantitatif. Analisis proses tindakan (kualitatif) dilakukan dengan kolaborasi pada saat refleksi yang didasarkan dari data yang terkumpul. Analisis hasil tindakan (kuantitatif) dilakukan untuk menganalisis data yang berupa skor, yang merupakan hasil penilaian kemampuan hasil pembelajaran konsep bilangan dengan media kartu permainan, dianalisis dengan teknik perhitungan persentase. Ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam menguasai materi bahan ajar. Rumus yang digunakan untuk mencari persentase, yakni : P = f n 100, dalam arti : P = Persentase f = Jumlah frekuensi yang dijadikan sampel

44 n = Jumlah responden yang dijadikan sampel penelitian, dan 100 = Bilangan konstanta Dengan teknik perhitungan persentase di atas, setiap jawaban yang diperoleh dapat diketahui keberhasilan dari penggunaan media kartu permainan terhadap pemahaman siswa di dalam penguasaan pembelajaran konsep dan lambang bilangan.