PELATIHAN GURU SMP DI KAB. SUMEDANG PROGRAM PERMUTU. Dr. Ida Kaniawati

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR PELAKSANAAN PTK

1. M emaham i p e p nge rtian, an i, de d nt n ifikasi, c, ara m a engi n de d nt n ifikasi, d, an

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Actions research.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas II semester 2 SD Negeri 2 Tanjung Senang

BAB III METODE PENELITIAN. Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar tahun ajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif,

BAB III METODE PENELITIAN

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Prof. Dr. H. Suryana, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Parigi Pada Mata Pelajaran IPA Biologi Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. III SD Negeri 017 Tampan Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dimana tempat ini sekaligus tempat penulis melaksanakan tugas mengajar. Alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Aidha Yuliandary, Zainuddin, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN. pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN MODEL PROBLEM BASEDINSRUCTION (PBI) PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. keterbatasan waktu dana dan tenaga (Arikunto, 2006:104). Penelitian ini

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Salim Mulyadi Koolang, Amran Rede, Mohammad Jamhari. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa siswa kelas XI Agribisnis Produksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tahun 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ditetapkan sebelumnya. Hadi dan Haryono (Hatimah dkk, 2007:81).

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau lazimnya dikenal dengan classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci: Penelitian Tindakan Sekolah, Konsep PTS, Implementasi PTS

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PELATIHAN GURU SMP DI KAB. SUMEDANG PROGRAM PERMUTU Dr. Ida Kaniawati

Kedudukan Observasi Dalam PTK Plan Revised Plan Action Reflection Reflection 1 2 Action Observation Observation

Fase-fase Observasi Kelas Dalam PTK Perencanaan Observasi Diskusi Umpan Balik Pelaksanaan Observasi

Kriteria Observasi Kelas Perencanaan Bersama Penentuan Kriteria Umpan Balik Fokus Keterampilan Mengobservasi Umum Khusus Setting Alamiah Keterampilan Teknis Menyamakan Persepsi antara Observer & Observed Keterampilan Pribadi

Kriteria Observasi Kelas Perencanaan Bersama Penentuan Kriteria Umpan Balik Fokus Menyamakan Persepsi antara Observer & Observed Komitmen Terhadap: Tanggal, Waktu, dan Tempat Observasi Frekuensi Observasi Kelas & Pelajaran yang diobservasi Keterampilan Mengobservasi Untuk meninjau Kembali Aktivitas Pembelajaran

Metode Observasi Fokus Observasi I. Terbuka Kertas Kosong Lembar Observasi III. Terstruktur Format sederhana Coding Tally II. Terfokus Format tertentu. Aspek pengajaran tertentu. Sistematik Coding

Alat Bantu Observasi Field Notes Tape Recorder Buku Harian Siswa Membantu memunculkan aspek-aspek yang terlewat dari catatan Memberikan bukti terinci Memusatkan Perhatian Keterangan Berkelanjutan Merekam Perkembangan Guru Memberikan data keadaan kelas secara umum Memberi informasi untuk mengadakan triangulasi

Evaluasi Hasil Tindakan Fungsi Evaluasi : Menentukan tingkat keberhasilan. Sebagai umpan balik Pelaksanaan Tindakan. Sasaran Evaluasi : Menemukan bukti-bukti nyata dari perubahan yang ditemukan setelah tindakan dilakukan

Pelaku Evaluasi : Guru kelas. Peneliti. Kepala sekolah. Kriteria Evaluasi : Sebagai pembanding dalam menentukan tingkat keberhasilan Dilakukan oleh guru atau peneliti.

Met. Pul. Data : Harus dapat dipertanggung jawabkan Kualitatif Kuantitatif Alat Pul. Data : Tergantung jenis alat bantu dan alat pengumpul data. Kualitatif Kuantitatif

Perencanaan Aturan. Kerahasiaan pembahasan. Keterikatan dengan program. Waktu. Frekuensi, kelas, & bahan kajian/ Fase -Fase Observasi Kelas Pelaksanaan Mencatat aktifitas dalam PBM. Bukan menilai, mengganggu. Diskusi dan salinan catatan observasi Pembahasan umpan balik Bersifat mendukung. Target realistis.

Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Evaluasi. A. Pelaksanaan Tindakan. Merupakan pelaksanaan rencana tindakan yang telah dikembangkan. Merupakan kegiatan pokok pada penelitian tindakan kelas. Secara simultan diikuti kegiatan observasi dan evaluasi.

B. Observasi 1. Pengertian. Upaya mengamati dan mendokumentasikan proses pelaksanaan tindakan untuk mengetahui kesesuaiannya dengan rencana. Ditentukan secara tegas data yang harus dikumpulkan. Ditentukan dan disusun instrumen yang tepat. Harus selalu diarahkan sebagai bahan untuk analisis dan refleksi.

2. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM OBSERVASI. Apakah kejadian itu sesuai dengan apa yang direncanakan. Apakah tujuan tindakan mulai dapat diketahui pencapaiannya. Perubahan apa yang terjadi. Kejadian apa yang tidak diperkirakan sebelumnya. Kejadian apa yang menghambat pencapaian tujuan.

C. EVALUASI 3. Prosedur Evaluasi. a. Perencanaan pertemuan. b. Observasi di kelas. c. Diskusi umpan balik. 1. Pengertian Evaluasi. Upaya mengenali & memahami hasil-hasil yang dapat dicapai dari PTK, baik hasil yang berupa proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa.

1. Pengertian. IV. ANALISIS DAN REFLEKSI Kegiatan menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan, secara sistematis dan rasional untuk memperoleh jawaban dari permasalahan penelitian. 2. Prosedur Analisis Data. a. Reduksi data. b. Sajian data. c. Penyimpulan. A. Analisis Data

B. Refleksi 1. Pengertian. Pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan terhadap pencapaian berbagai tujuan dan untuk menentukan perlu tidaknya tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir. Refleksi terdiri dari 4 komponen: analisis, pemaknaan, penjelasan, dan kesimpulan.

2. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam refleksi Menjawab tentang penyebab kondisi yang terjadi. Merenungkan kembali mengenai kekuatan dan kelemahan dari tindakan yang telah dilakukan. Memperkirakan mengenai keluhan yang dapat diperoleh. Mengidentifikasi kendala/ancaman yang mungkin dihadapi Memperkirakan akibat dan implikasi dari tindakan yang direncanakan

V. Perencanaan Tindakan Lanjutan & Siklus. Perencanaan tindakan lanjutan dilaksanakan apabila hasil tindakan yang telah dilakukan dinilai belum berhasil. Jumlah siklus dalam penelitian tindakan tidak dapat ditentukan lebih dahulu tetapi tergantung terselesaikannya masalah yang diteliti. Namun jumlah siklus dapat ditentukan sebelumnya sesuai dengan bobot masalah dengan mempertimbangkan kondisi siswa dan faktor input serta proses lainnya.

Perencanaan Evaluasi Langkah-langkah Perencanaan Evaluasi: Perumusan Tujuan. Penjabaran Indikator. Penentuan jenis data. Merencanakan pengumpulan data. Penyiapan alat pengumpul data. Perencanaan pengolahan data. Pemanfaatan hasil evaluasi

Contoh Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Dalam penelitian ini diterapkan ketuntasan belajar secara individual, dengan kriteria minimal 65. Sementara itu, secara klasikal dinyatakan tuntas apabila siswa yang nilainya sudah tuntas mencapai 85% dari jumlah keseluruhan siswa.

Data prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai yang siswa pada postes 1 dan postes 2. Perbandingan nilai postes 1 dan postes 2 dari 2 siklus perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

Nilai Postes 1 (Sebelum Perbaikan) Nilai Postes 2 (Setelah Perbaikan) No Nilai n No Nilai n 1. 100 2 1. 100 8 2. 95-2. 95 2 3. 90 4 3. 90 9 4. 85 4 4. 85 2 5. 80 4 5. 80 5 6. 75 5 6. 75 3 7. 70 3 7. 70 3 8. 65 4 8. 65-9. 60 7 9. 60 4 10. 55 4 10. 55 2 11. 50 1 11. 50 - Jumlah siswa 38 Jumlah siswa 38 Rata-rata skor 72,50 Rata-rata skor 83,03

Interpretasi dari hasil analisis data disampaikan secara sistematis, untuk dua jenjang, yaitu jenjang individu siswa dan jenjang klasikal.

Secara individu: Banyaknya siswa = 38 Siswa tuntas belajar ada 30 siswa Persentase siswa yang telah tuntas = 30:38 x 100% = 78,94% Siswa yang belum tuntas ada 8 siswa, persentase siswa yang belum tuntas = 8:38 x 100% = 21,05%.

Secara klasikal Siswa belum tuntas belajar karena menurut standar ketuntasan belajar secara klasikal harus mencapai 85%, sedangkan pencapaian hasil belajar setelah siklus 1 baru mencapai 78,94%, sehingga untuk mencapai ketuntasan klasikal masih kurang 6,06%. Rata-rata skor sebelum perbaikan = 72,50 Rata-rata skor setelah perbaikan = 83,03 Gain skor (perolehan nilai) rata-rata = 10.53

Kesimpulan dilakukan berdasarkan data, dan ternyata timbul masalah baru. Untuk mencari penyebab masalah secara lebih detil, dilakukan kaji ulang terhadap proses pembelajaran, dengan menganalisis data tambahan.