PELAYANAN PENCAMPURAN ASEPTIK DI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA Oleh: Dra. Nastiti Setyo Rahayu. Apt
dra Nastiti Setyo Rahayu. Apt INST. FARMASI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA
TUJUAN (Pelayanan Standar) PASIEN: Mendapat Obat Bermutu Aman Harga Terjangkau PETUGAS Aman Sehat Sejahtera LINGKUNGAN Tidak Terkontaminasi
PROSES PELAYANAN KESEHATAN Dr Apt Bidan Prwt Nakes lain PASIEN PASIEN SEMBUH
Latar Belakang Obat biaya tinggi Obat selalu baru Nilai tawar pasien rendah Obat yg beredar banyak ESO Masyarakat mudah menuntut Masyarakat menuntut mutu Kesalahan Obat
OBAT-PF PERANNYA SIAPA?? APOTEKER?? FARMASI???
PENGGUNAAN PEMANTAUAN MANFAAT & KEAMANAN 10 9 PEMILIHAN 1 PERENCANAAN 2PENGADAAN PENGGUNAAN & INFORMASI PEMBERIAN & INFORMASI PERACIKAN & INFORMASI Peran Dokter 8 7 PERESEPAN & INFORMASI 6 3PENGADAAN 4 PENYIMPANAN 5 PENYALURAN Peran Apoteker PENGELOLAAN Peran Perawat Peran Penderita
Bersama Pasti Kita bisa
PASIEN MANAJER PELAYANAN PENULIS Rx FARMASI KEBIJAKAN PERAWAT INDUSTRI FARMASI ADMINISTRATIF
PELAYANAN KEFARMASIAN MELIPUTI: 1. Pengelolaan Obat, AMHP, BMHP 2. Farmasi Klinik
Pelayanan Kefarmasian merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari: Pemilihan, perencanaan, pengadaan (Pembelian dan Produksi), penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, peresepan, peracikan (dispensing), pemberian obat, penggunaan dan pemberian informasi, pemantauan manfaat dan keamanan, disertai dengan pendokumentasian, laporan dan evaluasi
Pelayanan farmasi klinik: Merupakan pelayanan langsung yang diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena Obat, untuk tujuan keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas hidup pasien (quality of life) terjamin.
Produksi - Obat yang tidak ada dipasaran - Obat dengan formulasi khusus - Obat yang tidak stabil - Obat untuk penelitian Balk steril maupun non steril.
Di produksi juga dilakukan kegiatan Far Klin meliputi: 1. Pengkajian dan pelayanan Resep; 2. Penelusuran riwayat penggunaan Obat; 3. Rekonsiliasi Obat; 4. Pelayanan Informasi Obat (PIO); 5. Konseling; 6. Visite; 7. Pemantauan Terapi Obat (PTO); 8. Monitoring Efek Samping Obat (MESO); 9. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO); 10.Dispensing sediaan steril
Dispensing sediaan steril meliputi Pencampuran obat suntik: - Sitostatika - TPN - Premix
PENCAMPURAN SITOSTATIKA TERPADU TULIP ICC RAJAL Pasien 120/Hari Pelayanan 6 Hari Kerja RANAP Pasien 70/Hari Pelayanan 6 Hari Kerja
Resep/Protokol Khemo Verifikasi-Pelabelan Persiapan Pencampuran - Pengemasan Pemeriksaan dan Penyerahan
PENCAMPURAN TPN LABEL User PICU NICU INSKA Jumlah Px 25/hari Pelayanan 6 hari kerja untuk kebutuhan 7 hari Identitas Pasien Nama TPN, Komposisi, Vol Tgl Pembuatan, Tgl ED, Cara penyimpanan
Persiapan: Ruang, Alat, Bahan, R/TPN Verifikasi-Penghitungan CL Pengukuran Pencampuran Pemeriksaan Pelabelan Penyerahan
PENCAMPURAN OBAT SUNTIK Central di Produksi Farmasi Elektrolit Pekat Formula Distandarisasi Pemeriksaan Mutu dilakukan Periodik LABEL Nama, dosis, Volume, Rute Tgl pembuatan, Batch, Tgl ED, Cara penyimpanan, Peringatan
SIAPA YANG BOLEH MENULIS RESEP Peresepan obat hanya boleh dilakukan oleh dokter yang sudah memiliki surat ijin praktek di Rumah Sakit dan ditentukan berdasarkan kompetensinya melalui tata cara penulisan resep yang baik, benar dengan memperhatikan interaksi obat yang akan diberikan sesuai dengan indikasi. Dokter bisa mendelegasikan penulisan permintaan obat kepada dokter residen. Daftar dokter : Onkologi Untuk Sitostatika, Anak (Gizi) Nama, kopetensi, contoh tanda tangan
KELENGKAPAN RESEP: 1. Riwayat Alergi 2.Identitas Pasien: Nama pasien Nomor rekam medis Tanggal lahir Jenis kelamin berat badan /LPT Diagnosa 3. Nama dan Paraf Dokter 4.Tanggal Penulisan Resep 5. Ruangan/Poli 6. Siklus Khemo Resep harus lengkap dan jelas
Penyerahan Sebelum obat diberikan dilakukan verikasi obat sesuai resep yang telah diverifikasi dan label, melibatkan pasien/ petugas Menanyakan nama pasien dan mencocokkan tanda pengambilan obat Memberikan informasi secukupnya Melakukan serah terima Tanda tangan
Pemberian obat Yang dimaksud pemberian obat adalah penyerahan obat dari petugas kesehatan (perawat) kepada pasien dalam rangka proses terapi selama di rumah sakit. Apoteker melakukan : Supervisi /monitoring pemberian obat tanda tangan pada form pemberian obat di rekam medis Edukasi terutama pada penggunaan obat high alert.
Pemberian dan informasi Peran farmasi disini adalah memastikan bahwa pasien benar benar telah menggunakan obat dengan benar Pada pasien Ranap dilakukan visite dan pengecekan dan menandatangani form pemberian,penggunaan obat Memberikan edukasi terutama pada penggunaan obat high allert Memantau terjadinya ESO dan manfaat penggunaan obat menilai perkembangan pasien Memberi masukan pada dokter dengan menulis di Status pasien
Menjamin pemberian obat pada pasien memenuhi prinsip 7 benar, yaitu : Benar Pasien Benar Obat Benar Dosis Benar Waktu Benar Cara pemberian/rute Benar Informasi Benar Dokumentasi Pemberian obat secara umum diberikan oleh perawat kepada pasien kecuali zat-zat yang dikontrol ketat, radiofarmaka, dan obat investigasional.
Zat-zat yang dikontrol ketat : Sitostatika, Cairan elektrolit pekat,dan obat yang diwaspadai harus dilakukan double check dengan petugas yang berbeda. Obat-obat yang dikontrol ketat harus dilakukan kontrol dengan pencatatan pemberian obat meliputi : Tanggal dan waktu pemberian, identitas pasien (nama, tanggal lahir /nomor RM), dosis pemberian, rute pemberian dan ditanda tangani oleh dua perawat.
PERLINDUNGAN PADA SDM 1. Penggunaan APD Pemantauan Kepatuhan 2. Pemberian Extra Fooding: Telur/Susu tawar Makanan ringan 3. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Tahun Sitostatika tiap 6 bl (fungsi hati, ginjal) 4. Remunerasi yang berbeda
Semua kegiatan didokumentasikan dan dibuat laporan dan evaluasi - Bulanan - Semester - Tahunan PROGRAM KERJA
Mulailah Menjalankan pelayanan Kefarmasian yang standar dari sekarang walaupun belum sempurna Dan Kembangkan pelayanan dengan membuat program yang terarah