BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Selain unsur visualisasi, teknik sapuan kuas yang ada di atas kanvas juga

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama

BAB III METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

GALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang

BAB III ELABORASI TEMA

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB I PENDAHULUAN. Batik buatan Indonesia sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Artis

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

III. PROSES PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

03FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sempurna. Manusia bisa berpikir dan mempunyai kemampuan

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS CRASH

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

PEMANDANGAN ALAM PEDESAAN DI BANTUL SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB I PENDAHULUAN. Berekspresi adalah ungkapan perasaan berdasarkan pada imijinasi,

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

AURELIA SARI PUTRI WIRANANDA. Impession of Rock Mountain (2017) Acrylic on Canvas 40 x 40 Cm. Deskripsi:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I )

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

Komposisi dalam Fotografi

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

DESKRIPSI KARYA SENI RUPA

PROSESI TRADISI UPACARA GREBEG NGENEPSEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

FOTOGRAFI DALAM LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS)

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

SEJARAH SENI RUPA TOPIK 7 SENI RUPA MODERN ABSTRAK, KONSTRUKTIFISME, ART NOUVEAU, AVANT GARDE, DESTIJL, ART DECO, BAUHAUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

KONSEP KARYA. Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia mengenal adanya keramik sudah sejak dahulu.

BAB III. METODE PENCIPTAAN

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

A. Implementasi Teoritik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri

BAB III TATA DEKORASI. STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami Unsur-unsur Tata Dekorasi (Scenery)

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas pada produk dagang seperti t-shirt. T-shirt sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

LEMBARAN SOAL TRYOUT UJIAN SEKOLAH. Hari/Tanggal : Waktu :

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS STREAM

BAB I PENDAHULUAN. good governance SMK sebagai pusat pembudayaan kompetensi, meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III Membuat Sketsa

UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SENI BUDAYA (SENI RUPA) SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Raymond Williams dalam Komarudin (2007: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan pemberontakan artistik terhadap standar umum seni di akhir abad ke 19 di Perancis. Daripada melukis dengan cara tradisional, fokus pada subyek eksotis, pada keluarga kerajaan dan adegan bersejarah, Impressionisme memilih untuk melukis kehidupan sehari-hari. Lukisan Impressionisme dikenal dengan goresan kuas yang pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya. Biasanya warna tercampur secara optis oleh retina, bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (hitam tidak digunakan sebagai bayangan). Seniman Impressionis tidak menunggu cat kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya, pantulan cahaya dari suatu objek diterapkan di dalam lukisan, dan yang paling penting penggunaan cahaya dalam karya mereka memastikan bahwa pelukis Impressionisme telah menemukan cara baru untuk menafsirkan lingkungan mereka. Pelukis Impressionisme membawa kesegaran dalam seni lukis dengan warna-warnanya yang cerah, kebebasan garis, dan yang paling penting cahaya dalam lukisan karya mereka menjadi ciri khas tersendiri. Impressionisme adalah aktifitas melukis di luar ruangan, tidak melukis di dalam studio, mereka disebut sebagai outdoor painters, karena kaum Impressionisme cenderung menangkap 1

2 cahaya dengan cepat, selesai dalam waktu itu juga dan tidak menjadi persoalan karena justru tidak menghendaki pendetailan, maka dari itu menjadi ciri khas dari seni lukis Impressionisme. Impressionisme mempunyai ciri khas lainnya, yaitu garis betul-betul dihilangkan, garis yang timbul karena adanya dua bidang warna yang saling berdekatanpun tidak ada, selanjutnya Impressionisme juga mempunyai perhitungan dengan warna, bahkan hal ini justru merupakan ciri yang paling jelas, warna-warna yang dihasilkan cerah cermerlang. Dalam Impressionisme murni penggunaan cat hitam dihindari, cat basah ditimpa ke dalam cat basah tanpa menunggu kering, untuk menghasilkan batas lembut dan pembauran warna, hal yang demikian itu betul-betul telah menjadikan Impressionisme mempunyai pewarnaan yang segar meriah karena setiap warna digunakan dengan kedalaman yang penuh. Impressionisme berbeda dengan Realisme, lukisan Realisme dilukiskan dengan cara senyata mungkin, seperti yang terlihat oleh mata, tidak ditambah atau dikurangi. Sedangkan lukisan impressionis dilukiskan berbeda, dengan cara seimpresif mungkin, hanya kesan-kesan cahaya yang tampak oleh pandangan kita, tidak seperti lukisan realis yang sangat detail, lukisan impressionis melukiskan kesan-kesan obyek saja, tanpa detail, tanpa outline dan kontur. Didi Prihadi adalah salah satu seniman Sumatera Utara yang cenderung bercorak Impressionistik di kota Medan, lahir pada 2 Januari 1966 di Medan. Merupakan Alumni Pendidikan Seni Rupa IKIP Medan yang sekarang bernama

3 Universitas Negeri Medan. Setelah lulus kuliah Didi merasa kurang mendapat keterampilan dan pengetahuan dalam melukis, sehingga ia memutuskan untuk belajar melukis di Sanggar Rowo Tanjung Morawa milik Muhammad Yatim Mustafa dan memutuskan menjadi pelukis professional. Pelukis yang paling banyak mempengaruhi Didi dalam berkarya tentunya adalah Muhammad Yatim Mustafa yang merupakan gurunya di Sanggar Rowo. Di Perguruan Tinggi Didi mendapatkan ilmu teori dan praktek, sadangkan di Sanggar Rowo Didi menyempurnakan ilmunya dengan lebih mendalami dan memfokuskan kemampuan melukisnya. Sebelum melukis dengan corak impressionistik lukisan Didi Prihadi banyak melukiskan pemandangan alam (natural), lukisannya merupakan bentuk alam persawahan dan keindahan alam yang dilukis naturalistik. Kemudian, Didi Prihadi juga melukis dengan alur lukisan kuas ekspresif, goresan kuas ekspresifnya menunjukkan bentuk luapan emosi yang dituangkan melalui setiap goresan-goresannya. Didi merupakan pelukis dengan wawasan yang luas, dengan kemampuannya itu ia mampu mengaplikasikan setiap idenya kedalam wujud visual sebuah lukisan yang mempunyai nilai seni yang tinggi. Seiring dengan berjalannya waktu Didi mampu mengembangkan sendiri gayanya. Corak impressionistik yang ditampilkan Didi melalui karyanya bukanlah hal yang baru di dunia seni lukis, tetapi di kota Medan sendiri jarang kita temui pelukis bercorak impressionistik.

4 Didi Prihadi mahir melukis langsung di luar ruangan (Outdoor Painting), dia sangat terampil melukiskan warna-warna yang terpantul dari objek di alam, lukisan bercorak impressionistik Didi banyak menggambarkan bunga teratai, buah-buahan, kawanan merpati, kerumunan orang di pasar, kehidupan masyarakat pedesaan dan berbagai objek lainnya dilukiskan dengan karakteristik impresionis yang kuat. Warna dan pencahayaan merupakan hal yang sangat ditonjolkan dalam lukisan Didi, pernyataan ini berdasarkan kebenaran penglihatan (kebenaran optik) dalam penggunaan warna dan cahaya dalam lukisannya. Di samping itu lukisan Didi menggunakan warna yang terang, kesan goresan teknik pisau palet yang tampak spontan dan kasar (sketchy), tetapi tetap pada komposisi dan pencahayaan yang benar-benar sangat diperhatikan, pencampuran warna bisa terjadi di kanvas berkat goresan pisau palet dan perpaduan harmonisasi gelap terang. Melalui warna juga terlihat kekuatan dan kematangan dari sebuah lukisan. Lukisan-lukisannya tidak menggunakan kedetailan dalam objeknya yang merupakan ciri khas pelukis Impressionisme. Hingga saat ini, Didi kreatif dan produktif berkarya di studio lukis Royal Sumatera Residence, lukisannya dikoleksi pecinta seni dari dalam maupun luar negeri. Sejumlah galeri membeli karya-karyanya, antara lain Galeri Asiana di Singapura, Dee Dee Do gallery di Medan, dan Masterpiece Auction House Jakarta. Berdasarkan uraian di atas, penulis mengambil judul sesuai dengan permasalahan, yaitu Analisis Lukisan Impressionistik Karya Didi Prihadi Periode 2008-2015. Penelitian ini untuk mengungkapkan keberadaan seni lukis

5 Impressionisme di Medan, serta mendokumentasikan keberadaan seni lukis bercorak impressionistik hasil karya Didi Prihadi. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Didi Prihadi pelukis bercorak impressionistik. 2. Lukisan Didi Prihadi tidak mementingkan kedetailan. 3. Didi Prihadi mahir melukis langsung di luar ruangan (Outdoor painting). 4. Warna dan pencahayaan sangat ditonjolkan dalam lukisan Didi Prihadi. C. Batasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti perlu membatasi masalah yang menjadi dasar analisis dalam menyusun skripsi untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi hasil karya lukis karya Didi Prihadi yang bercorak impressionistik dari tahun 2008-2015. D. Perumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah teknik, unsur rupa, dan tema lukisan impressionistik Didi Prihadi? 2. Bagaimanakah Didi Prihadi menciptakan lukisan Impressionistik?

6 E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini ialah: 1. Untuk mengetahui teknik, unsur rupa, dan tema dalam lukisan impressionistik Didi Prihadi. 2. Untuk mengetahui proses penciptaan lukisan impressionistik karya Didi Prihadi. F. Manfaat Penelitian Berikut adalah beberapa manfaat dari dilakukannya penelitian ini : a) Bagi peneliti : 1. Sebagai sumber informasi mengenai lukisan bercorak impressionistik karya Didi Prihadi. 2. Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan mengenai teknik dalam melukis, proses penerapan, hingga hasil karya. b) Bagi Institusi : 1. Sebagai sumber informasi bagi kalangan mahasiswa seni rupa khususnya dibidang seni lukis. 2. Sebagai sumber pengetahuan bagi mahasiswa seni rupa mengenai lukisan Impressionisme. 3. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa seni rupa mengenai Didi Prihadi selaku seniman di kota Medan. c) Bagi masyarakat umum :

7 1. Sebagai sumber informasi mengenai lukisan bercorak impressionistik Didi Prihadi. 2. Sebagai sumber ilmu pengetahuan mengenai seni lukis Impressionisme. 3. Sebagai sumber informasi bagi kalangan umum mengenai lukisan bercorak impressionistik Didi Prihadi selaku seniman di kota Medan.