BAB. I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang secara umum dianggap penting

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)

SOP Ujian Komprehensif Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

SOP Penerimaan Mahasiswa Baru Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BEASISWA UNGGULAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

BEASISWA PASTI Beasiswa Pascasarjana untuk Tenaga Kependidikan Berprestasi

Nomor Dokumen : QP-UGM-FA-MFK-01 Berlaku sejak : 30 Juli 2015 Revisi : 00 Nomor Distribusi : Status Distribusi : TERKENDALI

2015/2016 TERAKREDITASI A SK BAN PT: 046/SK/BAN-PT/Ak-X/M/II/2013

BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PANDUAN KEGIATAN ADMISI / PENERIMAAN MAHASISWA BARU MAGISTER TEKNIK SISTEM

Lampiran : A. Latar Belakang

MINAT STUDI SISTEM PRODUKSI TERNAK

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

PANDUAN PESERTA SELEKSI PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Korelasi Karakteristik Input Mahasiswa (Jalur

PENGUMUMAN Nomor : 892 / 271 TENTANG PENERIMAAN PESERTA TUGAS BELAJAR PASCASARJANA (S2) BEASISWA PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2016

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK

1. LATAR BELAKANG. 1 P r o g r a m S A M E

Lampiran : A. Latar Belakang

Lampiran Pengumuman Rektor tentang Peogram Beasiswa Doktoral Proyek IDB tahap II

Smart, Innovative, Professional

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM

Beasiswa Afirmasi. 1. Overview

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

STANDAR 4. SUMBER DAYA MANUSIA. 4.1 Dosen Tetap

PANDUAN PKPI PMDSU DIREKTORAT KUALIFIKASI SDM DITJEN SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI

BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM NEGERI (BPP-DN) UNTUK TENAGA KEPENDIDIKAN

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Dikti Evaluasi Program World Class University

Kembali Dibuka! Siapkan Diri Anda untuk Meraih

INFORMASI PENDAFTARAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2007/2008

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi

TATA CARA SELEKSI CALON PESERTA TUGAS BELAJAR PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA DI DALAM NEGERI BAGI PEGAWAI SEKRETARIAT NEGARA

I. PENDAHULUAN. prestasi yang telah mereka raih selama menjalani proses pendidikan, apa saja

RINGKASAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM MAGISTER SAINS AGRIBISNIS IPB. Oleh ; Netti Tinaprilla

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Kajian Program Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. (Computer Based Decision Support System) saat ini berkembang sangat pesat.

No. Urut berkas : 1 Print out bukti pendaftaran online dari website

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

PEDOMAN AKADEMIK VENTURING DIPLOMACY. Program Strata 2 Ilmu Hubungan Internasional Semester Ganjil 2016/2017

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Persyaratan Pendaftaran Magister Sains kelas khusus dan Magister Profesional, serta Program Doktor Kelas Khusus.

PETUNJUK PELAKSANAAN ACADEMIC RECHARGING FOR ISLAMIC HIGHER EDUCATION (ARFI) DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN 2016

PEDOMAN AKADEMIK VENTURING DIPLOMACY FOR A JUST, PEACEFUL, AND CIVILIZED GLOBAL SOCIETY. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

PEDOMAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN

KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA

PENDAFTARAN BAGI MAHASISWA PROGRAM SINERGI S1-S2 (FAST TRACK) TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Persyaratan Pendaftaran Magister Sains kelas khusus dan Magister Profesional, serta Program Doktor Kelas Khusus.

KATA PENGANTAR. Bandar Lampung, Desember 2016 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP

Pedoman Beasiswa PasTi

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS GADJAH MADA

Direktorat Jenderal Sumberdaya IPTEK dan Dikti Kementerian Ristek Dikti. Kiat Sukses Belajar Di Pascasarjana dan Aspek Kepegawaiannya

KEBIJAKAN DAN SISTEM PENDIDIKAN TINGGI. Kopertis VII Jawa Timur

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA

BUKU PANDUAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN PEGAWAI KEMENDIKBUD PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TAHUN 2016

Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

PERIODE/JADWAL UJIAN KOMPREHENSIF, SEMINAR HASIL I-II DAN KELAYAKAN TIM PENILAI DISERTASI PROGRAM STUDI S3 ILMU TEKNIK ELEKTRO UGM

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidi

BAB I Pendahuluan. Menengan Atas (SMA) saat beralih ke perguruan tinggi. Pada jenjang SMA untuk

STANDAR 4. SUMBER DAYA MANUSIA

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

PANDUAN LAYANAN KELAS INTERNASIONAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SYARAT LAMARAN. Ketua Program Doktor Ilmu Manajemen Universitas Jenderal Soedirman Jl. DR. Soeparno Karangwangkal Purwokerto 53123

JADWAL SIDANG HASIL I-II, UJIAN KOMPREHENSIF DAN KELAYAKAN TIM PENILAI PROGRAM STUDI S3 TEKNIK ELEKTRO UGM

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Pedoman Program Studi Lanjut Penerima Bidikmisi

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FORMULIR LAMARAN PROGRAM STUDI MAGISTER TATA-KELOLA SENI BPP-DN / INSTANSI / MANDIRI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Handbook ini hanya untuk siswa SchoolingMe.com HANDBOOK ESAI LPDP ESAI: RENCANA STUDI

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1425/UM/01/39. Tentang PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA S2 (MAGISTER)

PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN KUALITAS PUBLIKASI INTERNASIONAL MAHASISWA PMDSU BATCH II TAHUN ANGGARAN 2017

Program Beasiswa Unggulan


PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

BUKU PEDOMAN PENYEL ENGGARAAN PROGRAM SAME BIPA

STANDAR INTERNASIONAL UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Gel.2. 1 P a n d u a n P e n d a f t a r a n S M P P s S 2 / S3 G e l. 2

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 507/P/SK/HT/2010 TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1997/UM/01/39. Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK PROGRAM DOKTOR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Program Beasiswa Power, Welfare and Democracy (Semester Genap T.A. 2013/2014)

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Transkripsi:

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang secara umum dianggap penting dalam kehidupan seseorang. Pendidikan sejatinya bisa didapat dari mana saja dan kapan saja; formal dan informal. Pendidikan informal adalah yang didapat seseorang melalui lingkungan, keluarga, masyarakat, pengalaman, latihan/ training, dan sebagainya. Sementara pendidikan formal adalah yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan tertentu, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, hingga pendidikan tinggi. Mahasiswa pada jenjang pendidikan tinggi sering dikatakan sebagai agent of changes, karena pendidikan tinggi diharapkan membentuk manusia/ lulusan yang dapat membawa perubahan bagi masyarakat dengan ilmu yang dimilikinya. Hal ini mengimplikasikan pentingnya peran lembaga perguruan tinggi sebagai jenjang tertinggi dalam sistem pendidikan formal. Pendidikan tinggi hendaknya dapat menghasilkan output atau lulusan berupa tenaga-tenaga ahli yang tidak hanya mumpuni bekerja di bidangnya, tetapi juga dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 fungsi pendidikan tinggi adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; mengembangkan sivitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan tridharma perguruan tinggi; 1

dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai humaniora. Satuan pendidikan termasuk Universitas Gadjah Mada, pada dasarnya memiliki sistem untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi tahun 2008, menyebutkan bahwa sistem pendidikan tinggi sebagai sebuah kesatuan proses, memiliki empat tahapan pokok yaitu (1) masukan/ input; (2) proses; (3) luaran/ output; dan (4) hasil ikutan/ outcome. Masukan atau input bagi sebuah perguruan tinggi antara lain adalah dosen, mahasiswa, buku, staf administrasi dan teknisi, sarana dan prasarana, dana, dokumen kurikulum, dan lingkungan. Proses adalah proses pembelajaran, proses penelitian, proses manajemen perguruan tinggi secara keseluruhan. Luaran (output) adalah lulusan, hasil penelitian dan karya ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan lain-lain. Sementara hasil ikutan (outcome) antara lain adalah penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap lulusan yang dihasilkan perguruan tinggi. Panduan Beasiswa Pendidikan Dalam Negeri DIKTI 2013, menyebutkan bahwa pendidikan jenjang pascasarjana merupakan salah satu program pendidikan tinggi yang secara umum bertujuan untuk dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi tinggi, berkarakter, berkemampuan sebagai pemimpin, dan mampu mengakses berbagai informasi terkini. Jenjang pendidikan pascasarjana diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam berbagai isu pendidikan tinggi: pemerataan, relevansi, kualitas, pengembangan karakter, daya saing, dan internasionalisasi. 2

Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan seperti yang disebutkan di atas, diperlukan suatu sistem yang mendukung, yang dimulai dari tahap input calon mahasiswa melalui proses seleksi penerimaan mahasiswa baru. Sebagai suatu kesatuan sistem, setiap tahapan dari proses tersebut di atas, memiliki peran penting. Untuk dapat menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang berkualitas baik, diperlukan proses kegiatan belajar mengajar yang baik; untuk menunjang proses pembelajaran yang baik tersebut diperlukaninput yang berkualitas baik pula. Salah satu input dalam proses pendidikan di perguruan tinggi adalah mahasiswa. Untuk mendapatkan input calon mahasiswa yang berkualitas ini tentunya diperlukan proses seleksi yang baik pula. Secara umum, demand masyarakat terhadap pendidikan tinggi semakin meningkat, termasuk pada jenjang pascasarjana. Data dari Direktorat Akademik Universitas Gadjah Mada (DA UGM) menunjukkan bahwa jumlah pendaftar program pascasarjana di UGM tahun 2008-2012 adalah sebagi berikut: Tabel 1.1. Data selektivitas program pascasarjana UGM tahun 2008-2012, sumber DA UGM Tahun Jumlah Pendaftar Jumlah Diterima Akademik S2 S3 Total S2 S3 Total 2008 8.262 1.084 9.346 5.867 596 6.463 2009 10.755 1.599 12.354 6.408 761 7.169 2010 5.956 960 6.916 4.175 420 4.595 2011 6.457 631 7.088 4.810 382 5.192 2012 8.262 1.084 9.346 5.867 596 6.463 Seleksi penerimaan mahasiswa baru merupakan suatu hal yang sangat penting mengingat bahwa pada tahap inilah input pendidikan berupa calon mahasiswa dapat disaring. Penyaringan ini harus dilakukan karena jumlah 3

peminat yang tinggi sedangkan kuota/ jumlah mahasiswa yang dapat diterima terbatas. Seleksi penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi juga bertujuan mendapatkan calon mahasiswa yang mempunyai kemampuan akademik untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. Dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa baru, ada banyak kriteria yang menjadi pertimbangan, salah satunya adalah penilaian terhadap prestasi yang sudah dimiliki oleh calon mahasiswa, misalnya nilai raport, IPK pendidikan jenjang sebelumnya, sertifikat kemampuan tertentu, termasuk kemampuan kognitif seperti Tes Potensi Akademik (TPA) dan kemampuan berbahasa asing tertentu. Penetapan syarat atau ketentuan penerimaan mahasiswa baru dengan tepat diharapkan dapat digunakan sebagai prediksi pencapaian prestasi akademik. Aboma (2009) menyebutkan bahwa mahasiswa yang memiliki prestasi baik pada jenjang pendidikan sebelumnya, secara umum juga memiliki potensi untuk menguasai suasana akademik yang berimplikasi pula pada kemampuan mahasiswa untuk mencapai prestasi akademik yang baik pada jenjang pendidikan selanjutnya. Dengan demikian, seleksi penerimaan mahasiswa baru dapat digunakan sebagai prediksi hasil proses belajar mahasiswa. Kerlinger (1996) menyatakan bahwa banyak pihak yang mempergunakan tes untuk tujuan prediksi guna menyaring serta memilih calon-calon yang berpotensi sukses di bidang pendidikan dan juga bidang-bidang lainnya seperti dalam seleksi pegawai untuk suatu pekerjaan tertentu. Penetapan kriteria/ persyaratan tertentu dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru juga dapat 4

memprediksikan keberhasilan siswa dalam menjalani proses pendidikan yang diterapkan di perguruan tingi. Keberhasilan mahasiswa tersebut dalam jangka pendek dapat ditunjukkan oleh prestasi belajar yang biasa diukur dengan menggunakan indeks prestasi (IP). Pada proses seleksi mahasiswa baru program pascasarjana di Universitas Gadjah Mada, salah satu komponen yang dinilai adalah kemampuan Bahasa Inggris. Untuk seleksi masuk program pascasarjana UGM kemampuan Bahasa Inggris dinilai melalui skor TOEFL (Test of English as a Foreign Language), baik TOEFL-like maupun skor ITP TOEFL, atau skor AcEPT (Academic English Proficiency Test), sebuah bentuk tes kemampuan Bahasa Inggris yang didesain oleh Pusat Bahasa UGM. Penerapan skor minimal TOEFL-like sebagai salah satu syarat dalam penerimaan mahasiswa baru jenjang pascasarjana di UGM ini mulai diberlakukan sejak ditetapkannya SK Rektor UGM nomor 519 tahun 2008. Pasal 15 ayat 2 dalam SK Rektor UGM No. 519/ 2008 menyebutkan bahwa salah satu syarat untuk dapat diterima sebagai mahasiswa program Master/ S2 di UGM adalah memiliki skor TOEFL minimal 450. Untuk jenjang pendidikan Doktor (S3) skor TOEFL yang dipersyaratkan adalah 500. Pada penerapannya, syarat skor TOEFL ini tidak sepenuhnya diberlakukan sebagai syarat masuk, akan tetapi menjadi syarat kelulusan dari program pascasarjana di UGM. Secara singkat proses seleksi calon mahasiswa pascasarjana UGM dapat digambarkan dalam bagan alir berikut: 5

Gambar 1.1. Bagan alur penerimaan mahasiswa baru program Pascasarjana UGM Penilaian kemampuan Bahasa Inggris sebagai salah satu syarat pada seleksi penerimaan mahasiswa baru program pascasarjana tidak hanya diterapkan di UGM. Beberapa universitas lain juga menerapkan ketentuan syarat masuk pascasarjana yang memuat tentang persyaratan kemampuan Bahasa Inggris, diantaranya: - Institut Teknologi Bandung: ITP TOEFL 475 - Institut Teknologi Surabaya: tes Bahasa Inggris dari institusi yang diakui ITS, skor minimal 450 - Universitas Diponegoro: TOEFL 500 (bagi program studi tertentu) 6

- Universitas Udayana: Memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan nilai TOEFL 400 atau IELTS 4.0 - Universitas Riau: memiliki hasil tes TOEFL minimal 450 (S2) yang diselenggarakan oleh lembaga yang berwenang untuk itu (dapat dipenuhi sebelum menempuh ujian tesis). Beberapa universitas lain seperti Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga tidak menjadikan skor TOEFL sebagai syarat penerimaan mahasiswa baru program Master (S2) akan tetapi jika memiliki sertifikat TOEFL dapat dilampirkan (opsional). Tidak hanya di Indonesia, Marvin dan Mitchell (2007) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa di Kanada -dimana Bahasa Ingris bukan merupakan bahasa utama- mayoritas universitas juga menerapkan syarat skor TOEFL dalam seleksi penerimaan mahasiswa barunya. Penelitan tersebut mengungkap bahwa pelamar dengan skor TOEFL kurang dari 550 sangat jarang diterima di universitas-universitas di Kanada. Studi yang mendalam tentang hubungan skor TOEFL yang diterapkan dalam seleksi masuk di universitas dengan prestasi akademik mahasiswa, khususnya di Indonesia, belum banyak ditemukan. Beberapa studi terkait hubungan Skor TOEFL dan prestasi akademik mahasiswa yang dapat penulis temukan dilakukan pada konteks mahasiswa asing dari non-english speaking countries yang mengikuti pendidikan di universitas dimana Bahasa Inggris menjadi bahasa pengantarnya. 7

Berdasarkan pengalaman penulis sebagai tenaga kependidikan di bagian administrasi akademik Universitas Gadjah Mada, pro kontra terkait aturan TOEFL sebagai syarat masuk atau syarat kelulusan ini cukup sering muncul. Bagi pihak yang mendukung penerapan skor TOEFL sebagai syarat masuk atau syarat lulus program S2, syarat ini dipandang sebagai bagian dari usaha mewujudkan visi universitas menjadi World Class Research University (WCRU). Kata world class dalam visi UGM ini mengindikasikan adanya tujuan menginternasionalisasikan universitas, sehingga Bahasa Inggris sebagai bahasa dunia dipandang wajar menjadi syarat penerimaan mahasiswa baru, khususnya pada jenjang pascasarjana. Visi UGM untuk menjadi World Class Research University ini juga sejalan dengan arah tujuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mendorong setiap perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk mampu berkontribusi pada jenjang internasional atau menjadi World Class University (WCU). Beberapa kegiatan yang difasilitasi oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) seperti program Sandwich-like, Scheme for Academic Mobility and Exchange/ SAME, dan Program Academic Recharging/ PAR, sebagai bagian dari usaha untuk mencapai tujuan WCU tersebut juga mensyaratkan kemampuan Bahasa Inggris pada level tertentu (www.dikti.go.id). Program beasiswa dalam negeri pun banyak yang mensyaratkan kemampuan Bahasa Inggris tertentu, misalnya Beasiswa Unggulan DIKTI bagi calon dosen untuk tahun 2014, mensyaratkan skor ITP TOEFL minimal 510. Pemberlakuan syarat TOEFL pada program-program DIKTI ini juga menguatkan alasan diberlakukannya ketentuan 8

skor TOEFL sebagai syarat penerimaan atau kelulusan program pascasarjana di UGM. Keberadaan buku acuan/ textbooks dan juga artikel ilmiah di perguruan tinggi yang mayoritas adalah dalam Bahasa Inggris juga menjadi salah satu pertimbangan yang sering diutarakan berbagai pihak terkait diperlukannya ketentuan kemampuan Bahasa Inggris. Mahasiswa yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik diharapkan dapat memahami buku acuan atau artikel ilmiah yang digunakan dalam perkuliahan, kemudian dapat membahasakan ulang baik secara lisan maupun tulisan apa yang sudah dipahaminya dari buku atau artikel tersebut. Sementara bagi pihak yang kontra, pemberlakuan syarat kemampuan Bahasa Inggris sebagai salah satu syarat masuk ini dianggap tidak perlu karena dalam praktiknya perkuliahan di UGM tidak menggunakan Bahasa Inggris. Alihalih sebagai pendorong pencapaian visi universitas sebagai WCRU, syarat skor TOEFL ini sering dikeluhkan menjadi kendala, baik bagi calon mahasiswa pascasarjana yang tidak lolos seleksi masuk, maupun bagi mahasiswa program pascasarjana yang sudah kuliah tetapi terkendala untuk lulus karena masih memiliki kewajiban untuk memenuhi skor TOEFL minimal sesuai persyaratan yang diberlakukan di UGM. Syarat skor TOEFL diberlakukan pada saat seleksi masuk, baru mulai diberlakukan pada tahun akademik 2010/2011. Pada tahun sebelumnya, skor TOEFL ini dijadikan syarat kelulusan. Beberapa program studi tertentu seperti Magister Manajemen, dan Program Pendidikan Dokter Spesialis, sudah 9

memberlakukan ketentuan minimal skor TOEFL sebagai syarat masuk sebelum tahun 2010. Pada tahun akademik 2013/2014 dan 2014/2015, ketentuan skor TOEFL minimal bagi program pascasarjana ini kembali mengalami perubahan kebijakan. Laman um.ugm.ac.id menginformasikan bahwa salah satu syarat pendaftaran program pascasarjana UGM adalah mempunyai nilai tes kemampuan Bahasa Inggris dibuktikan dengan sertifikat yang masih berlaku tanpa menyebutkan skor minimal yang dipersyaratkan. Syarat skor TOEFL minimal 450 untuk program S2 dan 500 untuk program S3 harus dipenuhi oleh mahasiswa sebelum mengikuti ujian tesis atau ujian komprehensif. Perubahan kebijakan ketentuan skor TOEFL sebagai syarat masuk dan atau syarat kelulusan pada program pascasarjana di UGM ini menurut penulis menarik untuk dikaji. Melalui penelitian dalam tugas akhir ini penulis akan mengkaji hubungan kemampuan Bahasa Inggris yang diukur melalui skor TOEFL-like dengan prestasi akademik mahasiswa program pascasarjana UGM yang diukur melalui nilai Indeks Prestasi Kumulatif/ IPK, dan masa studinya. Secara spesifik penulis ingin mengetahui apakah ada perbedaan secara umum pada prestasi akademik mahasiswa ketika syarat skor TOEFL dipenuhi di depan sebagai syarat masuk dengan pemenuhan skor tersebut sebagai syarat kelulusan. 1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan permasalahan yang akan dikaji sebagai berikut: 10

a. Bagaimana gambaran kemampuan Bahasa Inggris yang dilihat melalui skor TOEFL-like mahasiswa baru program pascasarjana UGM angkatan 2008, 2009 dan 2010? b. Bagaimana performa akademik (IPK dan lama studi) mahasiswa program pascasarjana UGM angkatan tahun 2008, 2009 dan 2010? c. Bagaimana hubungan antara kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa program pascasarjana UGM dengan prestasi/ performa akademiknya (IPK dan lama studi)? d. Bagaimana perbedaan prestasi akademik mahasiswa yang memenuhi skor TOEFL sebagai syarat penerimaan pada program pascasarjana dibandingkan dengan yang memenuhi skor TOEFL sebagai syarat kelulusan dari program pascasarjana? 1.3. BATASAN MASALAH Batasan masalah berguna untuk menjaga agar penelitian fokus kepada permasalahan yang akan diteliti dan tidak semakin meluas. Dalam penelitian ini, masalah yang akan dikaji dibatasi pada hubungan kemampuan Bahasa Inggris dengan prestasi akademik mahasiswa program pascasarjana UGM tahun 2008, 2009, dan 2010. Melalui penelitian ini penulis akan melihat bagaimana korelasi antara kemampuan Bahasa Inggris yang dinilai melalui skor TOEFL dengan prestasi akademik mahasiswa, yang dilihat melalui instrumen IPK dan masa studi, serta bagaimana perbedaan prestasi akademik mahasiswa yang memenuhi skor 11

TOEFL sebagai syarat penerimaan mahasiswa baru dengan syarat kelulusan dari program pascasarjana UGM. 1.4. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui gambaran kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa program pascasarjana UGM angkatan 2008, 2009 dan 2010 yang dilihat melalui skor TOEFL-like. 2. Mengetahui performa akademik mahasiswa program pascasarjana UGM angkatan 2008, 2009 dan 2010, yang akan dilihat melalui nilai IPK, dan lama masa studi mahasiswa 3. Mengetahui korelasi antara kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa program pascasarjana UGM dengan prestasi akademiknya. 4. Mengetahui bagaimana perbedaan prestasi akademik mahasiswa yang memenuhi skor TOEFL sebagai syarat penerimaan pada program pascasarjana dibandingkan dengan yang memenuhi skor TOEFL sebagai syarat kelulusan dari program pascasarjana? 1.5 MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum tentang kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa program pascasarjana UGM, dan hubungannya dengan prestasi akademik mahasiswa. Korelasi antara kemampuan 12

Bahasa Inggris dan prestasi akademik mahasiswa program pascasarjana ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan universitas dalam penyusunan kebijakan, termasuk kebijakan terkait penerimaan mahasiswa baru dan atau kebijakan syarat kelulusan mahasiswa dari program pascasarjana di UGM. 13