PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

Evaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Universitas Bina Nusantara

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

BAB III METODELOGI PENELITIAN

OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA *

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI)

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)

Analisis Pemeliharaan Mesin Raw Mill Pabrik Indarung IV PT Semen Padang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN PENCEGAHAN OPTIMAL KOMPONEN SISTEM PRINTING UNIT U41 MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT.

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.

JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. NOBEL INDUSTRIES*

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh

Perancangan Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Map Value Stream Mapping (MVSM) di PT XXX

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK *

Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA IMPLEMENTASI METODE PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MESIN MILLING PADA PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA. Wahyudi Susanto

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

PENJADWALAN PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN MOLLINS DENGAN ANALISA KEANDALAN (Studi Kasus Pada PR. 369-BOJONEGORO) SKRIPSI

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

Fida Faishal*, Budhi Handoko, Yeny Krista Franty. Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjdjaran *

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Kukuh Prabowo

Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN:

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN TUBER DAN BOTTOMER DENGAN METODE ANALISIS RELIABILITAS DI PT X

BAB II LANDASAN TEORI

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA

STRATEGI PERAWATAN PADA MESIN LAS MIG DI INDUSTRI KAROSERI KENDARAAN NIAGA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi Kasus: PT. Adi Putro Wirasejati Malang)

3 BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS SISTEM PERAWATAN KOMPONEN GENERATOR STARTER PADA MESIN PESAWAT DI PT XYZ

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL. Riana Ayu Andam P. 1, Sudarno 2, Suparti 3

Jurnal PASTI Volume IX No 2,

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003:

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

KAJIAN AVAILABILITAS PADA SISTEM PARALEL

Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 1 (April 211) 49-57

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:

THE MODEL PRODUCTION MACHINE MAINTENANCE CRITICAL COMPONENTS IN PT.X PURWANTO, DR.IR.HOTNIAR SIRINGORINGO MSC. Undergraduate Program, 2008

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

Willmott Peter, McCharty Dennis, 2001, TPM A-Route to World Class Perfomance, London, Butterworth Heinmann.

PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X Rizki Wahyuniardi, Arumsari H., Rizki Triana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung Jl. Dr. Setiabudi No.193 Bandung - 40153 Telp/Fax: 022-2019335, e-mail: rizq_triana92@yahoo.com Abstrak PT. X (Persero) adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan pesawat terbang di Indonesia dan memiliki kompetensi dalam perancangan, produksi dan pengembangan produk. Untuk memroduksi pesawat terbang dibutuhkan banyak part/komponen dari bagian produk tersebut yang membutuhkan banyak mesin dalam pembuatannya. Untuk itu, dibutuhkan sistem perawatan mesin yang tepat. Sistem perawatan mesin di PT. X terdiri dari sistem perawatan perbaikan (corrective maintenance) dan pencegahan (preventive maintenance). Namun sistem perawatan preventive maintenance tidak dilakukan pada semua komponen, yang memungkinkan mesin rusak dalam pembuatan sebuah komponen kritis. Pada penelitian ini akan dibuat sistem perawatan preventive untuk komponen kritis yang terdapat pada mesin kritis di PT. X yaitu komponen Coller Thrust pada mesin milling AABD06, dengan menghitung interval penggantian pencegahan komponen, sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya kerusakan komponen secara tiba-tiba dan dapat meminimasi downtime. Dari hasil penelitian diperoleh interval waktu penggantian pencegahan yang optimal untuk komponen kritis Collar Thrust adalah setiap 450 jam. Sedangkan interval waktu pemeriksaan optimal untuk komponen tersebut adalah 412 jam. Terjadi penurunan total downtime yang diakibatkan kerusakan komponen dari 54,50 jam menjadi 6,94 jam. Dihasilkan pula penurunan total biaya dengan perawatan dari Rp. 197.427.088,94 menjadi Rp. 119.902.134,59. Kata kunci: minimasi downtime, age replacement, preventive maintenance PENDAHULUAN PT. X (Persero) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan perawatan pesawat terbang di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan di departemen Facility Maintenance. Departemen ini memiliki tugas untuk melakukan perawatan pada mesinmesin yang ada di perusahaan. Sistem perawatan di perusahaan ini terdiri dari sistem perawatan perbaikan (corrective maintenance) dan sistem perawatan pencegahan (preventive maintenance). Namun sistem perawatan pencegahan yang ada dinilai masih kurang efektif karena tidak semua komponen memiliki penjadwalan preventive. Dengan kerusakan mesin secara tiba-tiba sehingga memerlukan perbaikan, maka sistem akan berhenti. Padahal, untuk komponen kritis yang sedang dibuat, kerusakan mesin secara tibatiba akan menyebabkan kerugian perusahaan yang tidak sedikit. Oleh karen itu, perumusan masalah yang dihadapi pada penelitian ini adalah bagaimana menentukan interval perawatan pencegahan komponen kritis di mesin milling tertentu guna meminimasi downtime dan bagaimana menghitung biaya perawatan pencegahan kerusakan komponen kritis di mesin milling tertentu tersebut. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Dalam penelitian ini digunakan model age replacement (Barlow, R.E. and Proschan, F., 1965, Jardine, 2006). Data yang dikumpulkan dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung terhadap sistem perawatan di PT. X. Data terkumpul diolah dengan pendekatan model age replacement untuk mendapatkan interval perawatan TI-174

pencegahan. Berikut ditampilkan flowchart yang merupakan resume dari tahapan penelitian yang diperlihatkan pada Gambar 1. Mulai A Studi Lapangan Studi Pustaka Identifikasi Perumusan Masalah Pengumpulan Data: 1. Data Umum Perusahaan 2. Data jenis-jenis mesin milling 3. Data Komponen mesin milling AABD06 4. Data kerusakan komponen mesin milling AABD06 5. Data estimasi waktu penggantian pencegahan dan waktu penggantian kerusakan komponen mesin milling AABD06 Menentukan Parameter Distribusi Waktu Antar Kerusakan Uj Kecocokan Distribusi Kolmogorov-Smirnov Weibull 2 Parameter Menghitung Mean Time To Failure (MTTF) dan Mean Time To Repair (MTTR) Menentukan Interval Waktu Penggantian Pencegahan Perhitungan Downtime Penggantian Pencegahan Pengolahan Data Mengidentifikasi Mesin Kritis Pada Mesin Milling Menggunakan Analisis ABC Mengidentifikasi Komponen Kritis Pada Mesin Milling AABD06 Menggunakan Analisis ABC Menentukan Interval Waktu Pemeriksaan Komponen Menghitung Total Biaya Sesudah Tindakan Preventive Maintenance Analisa dan Pembahasan Perhitungan Time To Failure (TTF) Kesimpulan dan Saran A Selesai Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perhitungan interval perawatan pencegahan menggunakan model age replacement dengan kriteria minimasi downtime adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan pada komponen mesin dengan menghitung umur komponen mesin untuk kemudian dilakukan penggantian pencegahan. Adapun langkah-langkah perhitungan interval perawatan pencegahan adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Mesin Kritis Data yang digunakan adalah data selama kurun waktu 1 (satu) tahun yaitu dari Januari 2014 - Desember 2014. Berdasarkan perhitungan mesin kritis dengan menggunakan metode ABC, maka dapat diketahui bahwa mesin yang termasuk dalam kategori mesin kritis ada 7 mesin, namun pada penelitian ini hanya akan meneliti 1 mesin saja yaitu mesin milling 1 dengan persentase kritis 36,10% dan berada pada kategori kelas A. Pada Tabel 1 dapat dilihat identifikasi mesin kritis. TI-175

Tabel 1. Identifikasi mesin kritis Kodefikasi Total % Kumulatif Kategori Total Biaya Kumulatif Total Biaya % Total Biaya Frekuensi Total Biaya % Kelas 1 32 Rp 664.474.771,27 Rp 664.474.771,27 36,10 36,10 A 2 19 Rp 148.983.789,23 Rp 813.458.560,50 8,09 44,20 A 3 17 Rp 146.884.513,31 Rp 960.343.073,81 7,98 52,18 A 4 15 Rp 130.832.314,16 Rp 1.091.175.387,97 7,11 59,28 78,53 A 5 15 Rp 123.524.686,45 Rp 1.214.700.074,42 6,71 66,00 A 6 18 Rp 118.158.823,54 Rp 1.332.858.897,96 6,42 72,42 A 7 17 Rp 112.610.555,50 Rp 1.445.469.453,46 6,12 78,53 A 8 17 Rp 102.648.140,40 Rp 1.548.117.593,86 5,58 84,11 B 9 17 Rp 95.386.550,11 Rp 1.643.504.143,97 5,18 89,29 15,84 B 10 24 Rp 93.511.428,18 Rp 1.737.015.572,15 5,08 94,37 B 11 17 Rp 63.440.344,03 Rp 1.800.455.916,17 3,45 97,82 C 5,63 12 7 Rp 40.110.639,00 Rp 1.840.566.555,17 2,18 100,00 C Rp 1.840.566.555,17 100,00 Sumber: Departemen Z, PT. X, 2014, diolah 2. Mengidentifikasi Komponen Kritis Setelah mengetahui mesin kritis, maka dengan menggunakan metode ABC dapat diketahui komponen yang termasuk komponen kritis, yaitu komponen Collar Thrust dengan persentase kritis 72,90% dan berada pada kategori kelas A. Identifikasi komponen kritis dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Identifikasi komponen kritis Nama Komponen Frekuensi % Total % Kumulatif Kategori Harga / unit Total Biaya Biaya Kumulatif Kerusakan Biaya Total Biaya % Kelas Collar Thrust 5 Rp 11.180.675,00 Rp 55.903.375,00 Rp 55.903.375,00 72,9045 72,9045 72,90 A Hydraulic Pump 6 Rp 2.500.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 70.903.375,00 19,5617 92,4663 19,56 B Hose Hydraulic 3 Rp 908.300,00 Rp 2.724.900,00 Rp 73.628.275,00 3,5536 96,0198 C Manometer 3 Rp 476.000,00 Rp 1.428.000,00 Rp 75.056.275,00 1,8623 97,8821 C Pressure Hydraulic 5 Rp 280.000,00 Rp 1.400.000,00 Rp 76.456.275,00 1,8258 99,7079 C 7,53 Connector RS 232 2 Rp 60.000,00 Rp 120.000,00 Rp 76.576.275,00 0,1565 99,8644 C Fuse 3 Rp 18.000,00 Rp 54.000,00 Rp 76.630.275,00 0,0704 99,9348 C Mechanical Seal 2 Rp 25.000,00 Rp 50.000,00 Rp 76.680.275,00 0,0652 100,0000 C Jumlah 29 Rp 76.680.275,00 100,0000 Sumber: Departemen Z, PT. X, 2014, diolah 3. Perhitungan Time To Failure (TTF) Time To Failure (TTF) merupakan interval waktu antar kerusakan yang dihitung dari selisih antara waktu kerusakan komponen yang telah selesai diperbaiki dengan waktu kerusakan komponen berikutnya. Adapun data Time To Failure dapat dilihat di Tabel 3. Tabel 3. Time To Failure Komponen Collar Thrust No Kerusakan (Hari) (Jam) 1 08-Jan-14 2 23-Mei-14 93 1488 3 02-Jul-14 29 464 4 07-Okt-14 71 1136 5 08-Des-14 45 720 4. Perhitungan Parameter Distribusi Waktu Antar Kerusakan Parameter distribusi waktu antar kerusakan menggunakan distribusi Weibull dilakukan untuk menentukan dua parameter yaitu θ dan β. Untuk mengetahui nilai parameter θ dan β dilakukan dengan cara regresi linier. Dalam persamaan regresi linier TI-176

akan didapatkan koefisien-koefisien regresi yaitu a dan b, maka kemudian dapat dicari distribusi parameter θ dan β. Perhitungan parameter distribusi Weibull dilakukan dengan menggunakan rumus: (1) (2) Dari perhitungan parameter distribusi waktu antar kerusakan untuk distribusi Weibull didapatkan nilai θ (parameter skala) = 1.106,84 dan β (parameter bentuk) = 1,95. 5. Uji Kecocokan Distribusi Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui data berdistribusi Weibull. Pengujian ini dilakukan menggunakan uji statistik yaitu uji distribusi non parametrik Kolmogorov-Smirnov. Adapun formulasi uji hipotesis pengujian ini adalah: Distribusi waktu antar kerusakan mengikuti distribusi Weibull. Distribusi waktu antar kerusakan tidak mengikuti distribusi Weibull Tabel 4. Uji kecocokan distribusi No xi (Jam) fi fk fo fe Dn 1 464 1 1 0,25 0,1672 0,0828 2 720 1 2 0,50 0,3505 0,1495 3 1136 1 3 0,75 0,6508 0,0992 4 1488 1 4 1,00 0,8318 0,1682 S 4 Dn max = 0,1682 D(α=0,01)= 0,783 Hasil pengujian kolmogorov-smirnov dengan taraf signifikansi (a=1%) menunjukkan bahwa diterima, artinya data TTF yang ada sesuai dengan distribusi Weibull dengan 6. Perhitungan Mean Time To Failure (MTTF) dan Mean Time To Repair (MTTR) Untuk menentukan rata-rata waktu antar kerusakan (MTTF) didasarkan pada distribusi yang terbentuk dari data yang terkumpul berkenaan waktu kerusakan. Untuk menghitung nilai MTTF distribusi weibull adalah sebagai berikut: (3) Dimana nilai didapat dari tabel fungsi gamma dengan nilai 0,88659. Untuk menentukan waktu rata-rata yang diperlukan untuk melakukan perbaikan (MTTR) adalah sebagai berikut: (4) 7. Penentuan Interval Waktu Penggantian Pencegahan Perhitungan interval waktu penggantian pencegahan ini menggunakan model age replacement dengan tujuan meminimalisasi downtime, diperlihatkan pada Tabel 5. TI-177

Tabel 5. Perhitungan Interval Penggantian Pencegahan No tp(jam) F(tp) R(tp) M(tp) D(tp) Availability 1 400 0,1279 0,8721 7671,5796 0,00164513 0,9983549 2 450 0,1583 0,8417 6200,5192 0,00164233 0,9983577 3 500 0,1908 0,8092 5143,9714 0,00164683 0,9983532 4 550 0,2251 0,7749 4359,7577 0,00165806 0,9983419 5 600 0,2609 0,7391 3761,9338 0,00167551 0,9983245 6 650 0,2977 0,7023 3296,0440 0,00169874 0,9983013 7 700 0,3354 0,6646 2926,2144 0,00172734 0,9982727 8 750 0,3734 0,6266 2628,0249 0,00176095 0,9982390 9 800 0,4116 0,5884 2384,3804 0,00179925 0,9982007 10 850 0,4495 0,5505 2183,0205 0,00184193 0,9981581 11 900 0,4870 0,5130 2014,9645 0,00188868 0,9981113 12 950 0,5238 0,4762 1873,5099 0,00193920 0,9980608 13 1000 0,5596 0,4404 1753,5709 0,00199321 0,9980068 14 1050 0,5943 0,4057 1651,2306 0,00205038 0,9979496 15 1100 0,6277 0,3723 1563,4309 0,00211038 0,9978896 16 1150 0,6596 0,3404 1487,7552 0,00217288 0,9978271 17 1200 0,6900 0,3100 1422,2719 0,00223751 0,9977625 18 1250 0,7187 0,2813 1365,4209 0,00230387 0,9976961 19 1300 0,7457 0,2543 1315,9299 0,00237154 0,9976285 20 1350 0,7710 0,2290 1272,7519 0,00244011 0,9975599 21 1400 0,7946 0,2054 1235,0178 0,00250912 0,9974909 22 1450 0,8164 0,1836 1202,0004 0,00257812 0,9974219 23 1500 0,8365 0,1635 1173,0866 0,00264663 0,9973534 Probabilitas total downtime per unit waktu adalah: D (tp) = ( ) ( )( ) Keterangan: tp = Interval penggantian pencegahan T f = Waktu untuk melakukan perbaikan kerusakan T p = Waktu untuk melakukan penggantian pencegahan F(tp) = Fungsi kepadatan peluang dari waktu kerusakan R (tp) = Probabilitas terjadinya siklus pencegahan M (tp) = Nilai ekspektasi panjang siklus kerusakan jika penggantian perbaikan dilakukan D (tp) = Probabilitas total downtime per unit waktu untuk penggantian pencegahan Dari perhitungan interval waktu penggantian pencegahan, maka dapat diketahui bahwa penggantian komponen dilakukan setiap umur komponen Collar Thrust mencapai 450 jam dilihat dari D(tp) minimum yaitu 0,00164233. Adapun availability untuk komponen Collar thrust pada saat tp 450 jam adalah 0,9983577. Nilai availability penggantian pencegahan didapat dengan rumus: (6) 8. Perhitungan Downtime Penggantian Pencegahan Total downtime sesudah penggantian pencegahan didapat melalui perhitungan sebagai berikut: (7) (5) TI-178

Adapun perbandingan total downtime sebelum dan sesudah penggantian pencegahan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Perbandingan total downtime sebelum dan sesudah penggantian pencegahan Total Downtime Sebelum Total Downtime Sesudah Komponen Penggantian pencegahan Penggantian pencegahan (Jam) (Jam) Collar Thrust 54,50 6,94 9. Penentuan Interval Waktu Pemeriksaan Komponen Untuk menentukan interval waktu pemeriksaan komponen berdasarkan waktu produksi yang ada dilakukan tahap-tahap berikut: 1) Rata-rata jam kerja perbulan: Rata-rata jam kerja per bulan = Hari kerja perbulan x jam kerja setiap hari (8) = (22 x 16) = 352 jam 2) Jumlah Kerusakan Jumlah kerusakan selama 12 bulan = 5 kerusakan 3) Waktu rata-rata perbaikan (9) (10) jam 4) Waktu rata-rata pemeriksaan (11) (12) 5) Rata-rata kerusakan jam (13) 6) Frekuensi Pemeriksaan (14) 7) Interval waktu pemeriksaan jam (15) TI-179

8) Downtime pemeriksaan (16) 10. Menghitung Total Biaya Sesudah Tindakan Perawatan Pencegahan Perhitungan total biaya sebelum dan sesudah tindakan perawatan pencegahan (preventive maintenance) dapat digunakan untuk mengetahui efektif atau tidaknya tindakan perawatan pencegahan ini untuk mengurangi biaya perawatan. Berikut ini adalah perbandingan total biaya sebelum dan sesudah tindakan perawatan pencegahan selama 12 bulan. Tabel 7. Perbandingan total biaya sebelum dan sesudah tindakan perawatan pencegahan Biaya Sebelum Sesudah Biaya Tenaga Kerja Rp 1.400.000,00 Rp 1.440.000,00 Biaya Pembelian Komponen Rp 55.903.375,00 Rp 100.626.075,00 Biaya Kehilangan Produksi Rp 140.123.713,94 Rp 17.836.059,59 Total Biaya Rp 197.427.088,94 Rp 119.902.134,59 Selisih Total Biaya Rp 77.524.954,35 KESIMPULAN Berdasarkan tujuan pemecahan masalah serta hasil pengumpulan dan pengolahan data serta analisa dan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan yang berdasarkan pada permasalahan yang telah dirumuskan dan dapat mencapai tujuan pemecahan masalah. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian di PT. X adalah sebagai berikut 1. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penentuan interval perawatan ini menggunakan model age replacement. Model tersebut digunakan untuk mengetahui interval penggantian pencegahan komponen dengan kriteria minimasi downtime. Berdasarkan hasil perhitungan dengan kriteria ini, dihasilkan interval waktu penggantian pencegahan dan interval waktu pemeriksaan, dimana interval penggantian pencegahan komponen Collar Thrust dilakukan pada saat komponen mencapai umur 450 jam, sedangkan interval pemeriksaan komponen Collar Thrust dilakukan setiap 412 jam. 2. Untuk total biaya sebelum dan sesudah dilakukan perawatan pencegahan, didapatkan hasil bahwa total biaya sebelum perawatan pencegahan pada komponen Collar Thrust adalah Rp. 197.427.088,94. Sedangkan total biaya sesudah perawatan pencegahan pada komponen Collar Thrust adalah Rp. Rp. 119.902.134,59. Maka terjadi penurunan total biaya perawatan dengan selisih dari total biaya sebelum dan sesudah dilakukan penggantian pencegahan adalah Rp. 77.524.954,35. DAFTAR PUSTAKA 1. Assauri. Sofjan. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 2. Aristiono. F.A. Purwaningsih. Isti. & Dania W.A.P. (2011). Aplikasi Optimal Preventive Replacement Age Model Untuk Menentukan Jadwal Penggantian Komponen Dumping Grate Pada Mesin Ketel Uap. Jurnal Teknologi Pertanian. TI-180

(Online). Vol. 12. No. 1. (http://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/download/332/ 420. diakses 21 April 2015). 3. Barlow, R.E. and Proschan, F. (1965). Mathematical Theory of Reliability. Wiley, New York. 4. Campbell. J.D. & Jardine. A.K.S. (2001). Maintenance Excellence Optimizing Eqipment Life-Cycle Decisions. Marcel Dekker. New York. 5. Corder. A. 1992. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Erlangga. Jakarta. 6. Ebeling. Charles E. (1997). An Introduction to Reliability and Maintainability Engineering. McGrow-Hill Book Co. Singapura. 7. Firmansyah. A. Siregar. K. & Sinaga. T.S. (2013). Analisis Waktu Antar Kerusakan Mesin Electric Motor Menggunakan Metode Failure Finding Interval (Studi Kasus Di PT. XYZ). E-Journal Teknik Industri FT USU. (Online). Vol. 1. No 1. (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=58667&val=4128. diakses 29 Desember 2014). 8. Gaspersz. Vincent. (2002). Total Quality Management. PT. Gramedia. Jakarta 9. Hamdala. Ihwan. (2011). Perencanaan Preventive Maintenance Komponen Cane Cutter I Dengan Pendekatan Age Replacement (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang). (Online). (http://jrmsi.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jrmsi/article/ view/92. diakses 18 Mei 2015). 10. Iriani. Yani. & Rahmadi. E.S. (2011). Usulan Waktu Perawatan Berdasarkan Keandalan Suku Cadang Kritis Bus di Perum Damri Bandung. Proceedings 6th National Industrial Engineering Conference (NIEC-6). (Online). (http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2119/kin.hc.07 3.pdf? sequence=1. diakses 1 April 2015). 11. Jardine. A.K.S. (2006). Maintenance, Replacement and Reliability. Taylor and Francis Group. New York 12. Ristono. Agus. (2009). Manajemen Persediaan. Ed. 1. Graha Ilmu. Yogyakarta. 13. Russel. R. S. dan Taylor. B. W. (2000). Operation Management. Prentice Hall. New Jersey. 14. Sudradjat. Ating. (2011). Pedoman Praktis Manajemen Perawatan Mesin Industri. PT Refika Aditama. Bandung. TI-181