LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam pengetahuan,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

BAB III METEDEOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 PAGIMANA yang lokasinya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kelurahan Wumialo Kecamatan Kota

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kotabunan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Penetapan Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA PRASETYA Gorontalo, kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

Transkripsi:

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA Oleh Jamnal Nagaring 421 408 041

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA Jamnal Nagaring, Yoseph Paramata, Citron S. Payu Jurusan Fisika, Program Studi S1. Pend. Fisika F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Jamnal Nagaring. NIM. 421 408 041 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fisika. Skripsi. Jurusan Fisika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Gorontalo. 2013. Pembimbing I Prof. Dr. Yoseph Paramata, M.Pd, dan Pembimbing II Citron S. Payu, S.Pd, M.Pd. Penelitian ini merupakan studi eksperimen di SMA N 1 Bongomeme yang meneliti tentang minat belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran fisika. Penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan yang menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bongomeme. Pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster random sampling. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain Posttest Only Control Design. Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan instrumen angket. Angket diberikan kepada siswa yang berada di kelas eksperimen dan di kelas kontrol sebanyak 1 kali yaitu post-test. Data hasil penelitian diuji normalitasnya dengan menggunakan statistik Uji chi-kuadrat dan diperoleh nilai hitung x 2 hitung < x 2 tabel yaitu untuk kelas eksperimen sebesar 2,409 < 11.070 (capaian minat belajar) dan kelas kontrol 2.871 < 11.070 (capaian minat belajar). Data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk kedua kelas data tersebut dapat terdistribusi secara normal. Untuk pengujian homogenitas menggunakan statistik Uji- Bartlet dan diperoleh nilai F hitung < F tabel yaitu 0.277 < 3.841. Untuk pengujian hipotesis, data minat belajar siswa diuji dengan menggunakan statistik Uji-t dan diperoleh nilai F hitung > F tabel yaitu 8.342 > 1.980. Kata Kunci : TGT, Minat Belajar Siswa

PENDAHULUAN Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan hasil belajar. Peran guru dalam lingkungan pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran sangatlah penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilaksanakan. Fisika telah dianggap pelajaran yang sulit, menakutkan, dan membosankan, sehinnga menimbulkan minat yang rendah untuk belajar. Agar siswa tidak menggangap pelajaran fisika sulit, menakutkan dan lain-lain, maka dibutuhkan ketertarikan dan rasa senang siswa dalam mempelajari fisika. Minat belajar fisika merupan faktor penting dalam menunjang peserta didik untuk dapat memperoleh prestasi yang maksimal pada pelajaran fisika. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang rendah akan menghasilkan prestasi yang rendah. Menyadari hal tersebut diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika. Sehingga hasil belajar siswa meningkat dan media pendukung dalam proses pembelajaran yaitu dengan bermain. Salah satu model yang memiliki unsur permainan adalah model Team Game Tournament (Ahmadi, 2011:63). Pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran yang mudah diterapkan, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktifitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajarn model kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) memungkinkan rileks disamping menumbukan tanggung siswa dapat belajar lebih jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar (Ahmadi, 2011:63). Penerapan model kooperatiftipe Team Game Tournament (TGT) dengan menggunakan pendekatan kontekstual diharapkan dapat membantu siswa untuk berfikir secara kreatif dan aktif sehingga dapat menciptakan minat belajar siswa.

Menurut Hilgard (Slameto, 2010:57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Menurut Slameto (2010:180) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Berdasarkan pemaparan para ahli diatas, secara umum dapat dijabarkan bahwa minat adalah ketertarikan dan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan atau terlibat terhadap sesuatu hal karena menyadari pentingnya atau bernilainya hal tersebut. Dengan demikian minat belajar dapat kita definisikan sebagai ketertarikan dan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan terlibat dalam aktifitas belajar karenanya dari pentingnya atau bernilainya hal yang ia pelajari. Menurut Johnson pembelajaran kontekstual adalah usaha untuk membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri tanpa merugi dari segi manfaat, sebab siswa berusaha mempelajari konsep sekaligus menerapkan dan mengkaitkannya dengan dunia nyata (dalam Rusman, 2013:187). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan menggunakan pendekatan kontekstual terhadap minat belajar siswa pada pelajaran fisika. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Bongomeme. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan selama 2 bulan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kelas X SMA Negeri 1 Bongomeme Tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 256 orang yang tersebar yang terdiri dari 8 kelas yaitu kelas Xa, Xb, Xc, Xd, Xe, Xf, Xg, Xh. Dari delapan kelas ini terpilih dua kelas yang akan diambil data yang homogen Xd dan Xh. Adapun penagambilan sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan cluster random sampling (penarikan sampel berkelompok).

Dalam desain penelitian ini menggunakan posttest-only control design dengan satu macam perlakuan. Dalam desain ini terdapat dua kelas yaitu kelas Xd dan kelas Xh yang masing-masing diplih secara random (R). Kelas Xd diberi perlakuan (X) dan kelas Xh, tidak. Kelas Xd yang diberi perlakuan disebut kelas eksperimen dan kelas Xh yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kelas kontrol. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu: variabel independen (x) dan variabel dependen (y) Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket yang digunakan dengan maksud untuk mengukur sejauh mana minat belajar siswa dalam mata pelajaran fisika. Berikut adalah kisi-kisi angket minat belajar Butir pernyataan No Indikator Jmlh Positif Negatif Perhatian terhadap 1 1, 15, 16, 23, 29 8, 13, 17, 20, 30 10 belajar fisika Partisipasi dalam belajar 2 11, 12, 14, 26, 27 4, 6, 18, 24, 28 10 fisika Persaan senang dalam 3 2, 3, 7, 9, 22, 25 5, 10, 19, 21 10 belajar fisika Jumlah 17 13 30 Sebelum dilakukan pengujian analisis data dari angket yang akan disebarkan kepada siswa, maka langkah pertama yang ditempuh oleh peneliti adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap angket. Validitas angket didasarkan pada skor tiap item yang dikorelasikan dengan skor total. Untuk mencari nilainya kita dapat menggunakan rumus korelasi product moment dibawah ini. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil uji validitas tes dengan menggunakan taraf nyata α = 0. 05 dan N = 60 serta dengan kriteria interval kepercayaan 95% maka harga r daftar = r (a) (n) = r (0. 05) (60) = 0. 254. Sementara itu, nilai r hitung hasil pengujian validitas angket dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Nilai r hitung hasil pengujian validitas angket Item soal Nilai r hitung Status 1 0. 321 Valid 2 0. 334 Valid 3 0. 404 Valid 4 0. 262 Valid 5 0. 425 Valid 6 0. 328 Valid 7 0. 551 Valid 8 0. 486 Valid 9 0. 420 Valid 10 0. 272 Valid 11 0. 291 Valid 12 0. 386 Valid 13 0. 257 Valid 14 0. 283 Valid 15 0. 262 Valid 16 0. 425 Valid 17 0. 304 Valid 18 0. 252 Valid 19 0. 261 Valid 20 0. 356 Valid 21 0. 383 Valid 22 0. 264 Valid 23 0. 357 Valid 24 0. 407 Valid 25 0. 465 Valid 26 0. 572 Valid 27 0. 255 Valid 28 0. 478 Valid 29 0. 416 Valid 30 0. 316 Valid Dengan membandingkan harga r daftar dengan harga r hitung untuk setiap item soal, diperoleh bahwa r daftar <r hitung. Dengan demikian hasil pengujian validitas data diperoleh bahwa semua angket valid. Dari hasil perhitungan diperoleh reliabilitas angket r 11 = 0. 768 dengan taraf signifikan α = 0. 05 dan N = 65, maka harga r daftar r (0. 05) (60) = 0. 254, dari hasil diatas diperoleh bahwa r daftar = 0. 254 <r hitung = 0. 751 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa angket reliabel.

Untuk kepentingan analisis data, langkah-langkah yang ditempuh adalah mengguji normalitas data digunakan Statistika Uji Chi-Kuadrat, selanjutnya melakukan pengujian homogenitas dengan menggunakan statistik uji Bartlett. Cara pengujian homogenitas data pada penelitian ini didasarkan pada hipotesis berikut: H 0 : data berasal dari populasi yang homogen H 1 : data berasal dari populasi yang tidak homogen Kriteria pengujian Tolak H 0 jika 2 hitung 2 tabel pada taraf signifikansi yang dipilih dengan derajat bebas (db) = k-1 (k = banyak kelompok sampel), pada keadaan lain terima H 0. Untuk pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji-t. Hipotesis statistik untuk kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut: H 0 : µ 1 =µ 2 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal minat belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi. H 1 : µ 1 µ 2 : Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal minat belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi. Kriteria pengujian untuk hipotesis adalah terima H 0 jika: t 1 ½ < t < -½, dimana t 1 -½ didapat dari daftar distribusi t dengan taraf kebebasan dk = (n 1 +n 2-2) dan peluang (t 1 -½ ), untuk harga t lainnya H 0 ditolak. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian skor minat belajar siswa yang diperoleh pada posttest dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Skor Minat Belajar Siswa Untuk Masing-Masing Indikator Skor masing-masing indikator No. kelas Perhatian Partisipasi Rasa Senang Min Maks Min Maks Min Maks 1 Eksperimen 41 48 42 50 38 49 2 Kontrol 38 47 38 49 36 49 Proses perhitungan statistik uji Chi-kuadrat untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil seperti pada tabel berikut. Tabel Hasil Uji Normalitas Kelas x 2 hitung 2 x 1 k 1 Keterangan Eksperimen 2.409 11. 070 Normal Kontrol 2.871 11. 070 Normal Dari tabel di atas terlihat bahwa hitung 2 x 1 k 1, dengan demikian, x 2 < berdasarkan kriteria pengujian hipotesis H 0 diterima yang berarti kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal. Pengujian statistik homogenitas data menggunakan statistik Uji Bartlet dengan taraf signifikan (α) = 0, 05 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut. Tabel Hasil Uji Homogenitas x 2 hitung x 2 tabel Keterangan 0, 277 3, 814 Homogen Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai x 2 hitung < x 2 tabel dengan demikian, berdasarkan kriteria pengujian hipotesis H 0 diterima yang berarti sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki variansi yang homogen. Teknik uji yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah teknik uji dua rata-rata. Pengujian statistiknya menggunakan statistik Uji-t dengan taraf signifikan (α) = 0,05 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut. Tabel Hasil Uji Hipotesis t hitung t tabel Keterangan 8.342 1. 980 H 0 ditolak, H 1 diterima Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa t hitung > t tabel dengan demikian, berdasarkan kriteria pengujian H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal minat belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan kelas tidak yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kriteria pengujian H 0 ditolak dan H 1 diterima dapat dilihat dalam kurva hipotesis pada gambar berikut. H 0 H 1 H 1-8,342 1,980 +8,342 Gambar Kurva Penerimaan dan Penolakan H 0 Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan kelas tidak yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Tahap awal yang dilakukan peneliti adalah menyiapkan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data berupa angket. Sebelum digunakan pada penelitian, terlebih dahulu angket divalidasi untuk mengetahui apakah angket layak digunakan untuk mengukur minat belajar siswa. Sedangkan validasi melalui uji coba angket dilakukan di kelas selain sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Cluster random sampling. Dengan metode tersebut diperoleh dua kelas sebagai sampel yakni kelas Xd sebagai kelas eksperimen dan kelas Xh sebagai kelas kontrol. Setelah dilakukan pemilihan sampel, selanjutnya adalah memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelas. Pada kelas eksperimen dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelas kontrol dibelajarkan menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT siswa di bentuk dalam beberapa kelompok, setelah dibentuk dalam beberapa kelompok siswa dibagi lagi dalam meja turamen. Adapun tujuan dibaginya siswa dalam meja turnamen adalah untuk melakukan turnamen. Turnamen inilah yang menjadi keunggulan dari metode kooperatif tipe TGT. Dimana siswa akan

melakukan game. Dengan model pembelajaran seperti dapat membangkitkan minat belajar siswa. Setelah diberi perlakuan, kedua kelas diberikan post-test yang bertujuan untuk mengetahui minat belajar siswa setelah diberikan perlakuan dilihat sejauh mana pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hasil posttest skor minat belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sangat jelas berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara minat belajar siswa setelah diberikan perlakuan, dimana pada kelas eksperimen diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelas kontrol diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi. Persentase skor post-test minat belajar siswa untuk masing-masing indikator yang tertinggi yaitu pada indikator perhatian. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar Persen (%) Skor Post-test Minat Belajar Siswa Selanjutnya jika dilihat dari capaian minat belajar siswa berdasarkan isian angket pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukan pada gambar berikut. Gambar Capaian Minat Belajar Siswa Berdasarkan Isian Angket

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa capaian minat belajar siswa pada masing-masing indikator baik kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan. Dari setiap indikator, dalam hal ini yaitu perhatian, partisipasi, dan rasa senang menunjukan bahwa capaian hasil belajar untuk kelas eksperimen lebih tinggi Secara keseluruhan perbandingan skor capaian kemajuan minat belajar siswa dari kedua kelas yang diberikan perlakuan sangat jelas. Skor capaian kemajuan minat belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol. Selisih skor capaian kemajuan minat belajar siswa pada kedua kelas sebesar 3,06. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen dengan penyajian materi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam proses pembelajaran mendapat respon yang lebih baik dibandingkan pada kelas kontrol penyajian materi yang menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi. Perbandingan skor capaian kemajuan minat belajar siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar Distribusi Skor Capaian Minat Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. Berdasarkan hasil penelitian di atas, sangat jelas bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara minat belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan yang diajarkan menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi. Dalam hal ini minat belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi dibandingkan minat belajar siswa yang diajarkan dengan tidak munggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan hasil pengujian hipotesis t hitung >

t tabel = 8,342 > 1,980 yang menunjukkan bahwa kriteria pengujian hipotesis H 0 ditolak dan H 1 diterima. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar siswa. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari perbedaan yang signifikan antara minat belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung > t tabel = 8,342 > 3,980. Hal ini menunjukkan bahwa, hipotesis H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal minat belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi. Berdasarkan hal tersebut, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas, maka penulis mengemukakan beberapa saran, antara lain sebagai berikut: 1. Kesuksesan hasil belajar dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan. Dari hasil penelitian diharapkanguru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran fisika, untuk meningkatkan minat dan memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. 2. Untuk para peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah yang sama, baik ditingkat SMP maupun SMA atau yang sederajat.

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Lif Khoiru. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Prestasi Pustaka: Jakarta Arikunto, S. 2010. Menejemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Budiningsih, Asri. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta. Hamalik, Oemar. 2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. PT Bumi Aksara: Jakarta Hasrina. 2009. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Sebagai Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Organisasi Kehidupan. Gorontalo: UNG Hulalango, Ibrahim. 2007. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi System Persamaan Linear Dua Variabel. Gorontalo: UNG Riduwan, 2010. Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta: Bandung Setiawan, Made. 2012. Deskripsi Minat Belajar Fisika Pada Penerapan Lesson Study. Gorontalo: UNG Slameto. 2010. Belajar dan Fiktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan B. Alfabeta: Bandung Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Bumi Aksara: Jakarta Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya: Bandung Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Aditya Media Publishing: Malang Trianto, 2011. Model-model pembelajaran inovatif berorientasikonstruktivistik. Prestasi Pustaka: Jakarta