PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL MENGGAMBAR PROPORSI DAN MACAM-MACAM BUSANA SESUAI BENTUK TUBUH DAN KESEMPATAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN SAKU DALAM MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT DI SMK NEGERI 1 SEWON

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN MESIN JAHIT BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 DEPOK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

Kata kunci : kesulitan, kompetensi, pembuatan desain blus. Keywords : Difficulties, competency, make a design blouse

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR PERALATAN TATA HIDANG UNTUK SISWA JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SUMBER ZAT ENERGI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 SURAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BOGA DASAR UNTUK SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MELAYANI MAKAN DAN MINUM KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL UNTUK SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK YOGYAKARTA

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA DASAR DI SMK N 4 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan

Pengembangan Modul Antena... (Gatra Wikan Artha)1

PENGEMBANGAN MODUL PENGECORAN LOGAM ALUMINIUM UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENGEMBANGAN BUKU SAKU UNTUK KESEHATAN PRIBADI BAGI SISWA KLEAS ATAS DI SEKOLAH DASAR NEGERI SUMBERARUM 1 KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG

KEMAMPUAN MENGGAMBAR BUSANA PESTA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA CETAK MAJALAH BUSANA PADA SISWA KELAS XI SMK PIRI 2 YOGYAKARTA JURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DEKORASI BIRTHDAY CAKE DENGAN BUTTERCREAM MENGGUNAKAN BLOG INTERNET

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Pengembangan Modul Mata... (Putu Darsana)1

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MEDIA PEMBELAJARAN MENGUBAH POLA BLUS DALAM BENTUK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBANTUAN APLIKASI EVERYCIRCUIT PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

oleh: Nur Ikomah, NIM Nanie Asri Yuliati

Kata kunci : Metode Grup Investigasi, Kompetensi Pembuatan Pola Blus

ANALISIS KEBUTUHAN TERHADAP BAHAN AJAR MATEMATIKA SISWA SESUAI MODEL PEMBELAJARAN STAD

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MODUL BARIS KOLOM UNTUK PERSAMAAN GARIS DI SMP

Pengembangan Trainer ATmega 16 Menggunakan PPI (Shinta Noviana Purwanti) 1

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE EDUTAINMENT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TEKNIK-TEKNIK DASAR MEMASAK DI SMK NEGERI 2 GODEAN JURNAL

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SMA KELAS XI MATERI ASAM BASA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

Faktor-faktor yang mempengaruhi... (Sinta Armalita) 1

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

KUALITAS INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN STUDENTPRENEUR DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY PENGENALAN KOMPONEN SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU GAMBAR PEMBELAJARAN BOLA VOLI KELAS V SEKOLAH DASAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

PENGEMBANGAN GARIS LAPANGAN PORTABEL GOBAK SODOR PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DI SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI KABUPATEN SLEMAN

By Luh Putu Wijayanti, NIM Informatics Engineering of Education Department ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN AUTOCAD UNTUK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMK N 2 PENGASIH KULON PROGO

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MOODLE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER II TESIS

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LIPATAN SERBET BERBASIS ADOBE FLASH PADA SISWA KELAS JASA BOGA SMK N 3 KLATEN

Fashion and Fashion Education Journal

Peningkatan Kompetensi Menganalisis... (Nurul Muslimah) 1

PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

Oleh : RICKO WISUDAWAN Nim

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL. Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER

PENGEMBANGAN MODEL ASESMEN PROBLEM ISOMORFIK DENGAN ANALISIS BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA PADA KONSEP KALOR

DRAPING DITINJAU JURUSAN FAKULTAS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS PROJECT BASED LEARNING GUNA MELIHAT KEATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATERI MENGOPERASIKAN SOFTWARE PROTEUS

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh KHOTIM NURMA INDAH S

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL MEGA ISHANA NPM

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN

Pengembangan Trainer Audio... (Beni Juniarto R R)1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

Lalu Harry Puja Prayu Dhitya, Pendidikan Teknik Elektronika, FT UNY ABSTRAK

THE INFLUENCE OF USE A MODULE ON THE LEVEL OF UNDERSTANDING MATERIALS LEARNING THEORY OF PRODUCTIVE MULTIMEDIA AT SMK MUHAMMADIYAH WONOSARI

Ardilla Elfira Safitri Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FIS, UNY ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL MERAKIT KOMPUTER UNTUK SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 JOGONALAN

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

BAB 3 METODE PENELITIAN

Kata Kunci: media pembelajaran, Macromedia Director MX, desain busana

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Disusun oleh : SRI HANDAYANI 09513244010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013

Pengembangan Modul Pembelajaran (Sri Handayani) 3 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH Oleh: Sri Handayani Universitas Negeri Yogyakarta anyzt90@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan modul pembelajaran pembuatan bebe anak di SMK Negeri 1 Pengasih, 2) mengetahui kelayakan modul pembuatan bebe anak. Jenis penelitian R&D (Research & Development) menggunakan model pengembangan Borg & Gall meliputi analisis produk, pengembangan, validasi ahli dan revisi, tahap uji coba lapangan skala kecil, uji coba lapangan skala besar dan hasil akhir produk. Melibatkan 3 ahli, 5 siswa sebagai uji coba lapangan skala kecil dan 31 siswa sebagai uji coba lapangan skala besar. Instrument angket menggunakan validitas konstruksi, uji reliabilitas menggunakan alfa cronbach. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan angket. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa: 1) pengembangan modul pembuatan bebe anak untuk siswa kelas X SMK Negeri 1 pengasih menggunakan 5 tahap yaitu; a) analisis produk, b) pengembangan c) validasi ahli dan revisi, d) uji coba lapangan skala kecil oleh 5 siswa e) uji coba lapangan skala besar dan hasil akhir produk. 2) kelayakan modul pembelajaran pembuatan bebe anak dengan uji coba lapangan skala besar sebanyak 31 siswa menunjukkan 13 siswa (43,5%) dalam kategori sangat setuju, 18 siswa (56,5%) dalam kategori setuju. Secara keseluruhan modul pembuatan bebe anak baik dan layak digunakan sebagai media pembelajaran pembuatan bebe anak di SMK Negeri 1 Pengasih. Kata kunci : Pengembangan modul, Bebe anak, Siswa SMK. THE DEVELOPMENT OF LEARNING MODULE OF BEBE KIDS CREATION AMONG THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMK NEGERI 1 PENGASIH Abstract The purpose of this research are to 1) develop a learning module of bebe kids creation in SMK Negeri 1 Pengasih, 2) determine validity of learning module of bebe kids on competence standard of making clothes of baby and children.this research is Research and Development. It used Borg & Gall model. The research consists of product analyze, validation and revision, trial in small scale, trial in a bigger scale and the result of the final product. This research involved 3 experts, and 5 students as trial in small scale and 31 students as trial in a bigger scale. This research used counstruct validity and examined empirically using product moment, reliabelity used assume aparatus and alfa cronbach formula. In data collecting used observation, interview and questionaire method. The techniques of data analysis is descriptive analysis. The results were : 1) the development of learning module used 5 stages, namely: a) analysis of the product, b) development c) validation and revision, d) trial in small scale by 5 students e) trial in a bigger scale of the final product. 2) large-scale test among 31 students to determine the the validity of learning module. There were 13 students (43,5%) who very agree category and 18 students (56,5%) who agree category. Trial module is good and valid. So it can be used as learning media of bebe kids creation in SMK Negeri 1 Pengasih.. Keywords : The module developing, Bebe kids, SMK students.

Pengembangan Modul Pembelajaran (Sri Handayani) 4 PENDAHULUAN Tingkat kebutuhan manusia semakain bertamabah, selalu diikuti dengan semakin majunya perkembangan Imu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Seirng dengan hal tersebut, maka dibutuhkan generasi yang produktif, disiplin dan bertanggungjawab sehingga mereka mampu mengisi, menciptakan dan memeperluas lapangan kerja. Pendidikan kejuruan adalah jenis pendidikan yang memberikan dasar bagi seseorang untuk memperoleh lapangan kerja. Tujuan SMK adalah menyiapkan tenaga kerja dengan keahlian tertentu. Kualitas dan program pendidikan SMK dipengaruhi oleh pendidik, siswa, kurikulum, dan fasilitas sekolah. Berdasarkan observasi dan wawancara, proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran produktif khususnya pada standar kompetensi pembuatan bebe anak di SMK Negeri 1 Pengasih bahwa dalam mengajar guru hanya menggunakan buku, itu hanya di miliki oleh guru sedangkan siswa hanya diberi modul, akan tetapi modul yang digunakan belum sesuai dengan teknik penyusunan modul yang sudah ditetapkan. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008:32) sistematika penulisan modul yaitu kata pengantar, daftar isi, peta kedudukan modul, glosarium, Bab I Pendahuluan ( standar kompetensi dan kompetensi dasar, deskripsi, waktu, prasyarat, petunjuk penggunaan modul, tujuan akhir, cek penguasaan standar kompetensi), Bab II pembelajaran (pembelajaran 1-4 yang berisi tujuan, uraian materi, rangkuman, tugas tes, lembar kerja siswa), Bab III evaluasi (tes kognitif, tes psikomotor, penilaian sikap), kunci jawaban, dan daftar pustaka. Pada Proses pembelajaran pembuatan bebe anak siswa hanya menunggu instruksi dari guru, hal ini disebabkan karena siswa tidak memiliki budaya belajar mandiri,selalu bergantung pada guru dan kurangnya media pembelajaran. Berdasarkan data hasil penelitian, dalam pembuatan bebe anak masih ada 60% (18 siswa) yang belum mencapai KKM dan harus melakukan remidi. Masalah ini muncul kerena siswa pada umumnya masih mengalami hambatan, hal ini terbukti dari tugas yang diberikan. Siswa belum dapat menguasai pengetahuan dasar yang sudah diberikan sebelumnya. Sehingga dalam mengerjakan tugasnya banyak melakukan kesalahan, ada juga yang mengerjakan asal saja, dan menunda-nunda mengerjakan tugas. Selain itu selama ini guru hanya memberikan contoh jadi busana saja. Keadaan ini mengakibatkan tidak efektifnya penggunaan media yang ada dalam kegiatan pembelajaran dan akibatnya belum tercapainya kompetensi sesuai KKM yang ditetapkan yaitu 7,5 Permasalahan diatas dapat dicarikan salah satu solusi, yaitu dengan Pengembangan Modul Pembuatan Bebe anak disesuaikan dengan teknik penyusunan modul yang sudah ditetapkan sehingga dapat membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Selain untuk mengetahui pengembangan modul

Pengembangan Modul Pembelajaran (Sri Handayani) 5 pembuatan bebe anak, penelitian ini juga akan mengungkap kelayakan modul pembutan bebe anak agar modul yang dikembangkan layak dan sesuai dengan kebutuhan yang ada di SMK N 1 Pengasih sehingga bisa digunakan untuk media pembelajaran pada Standar Kompetensi pembuatan bebe anak. Menurut S. Nasution (2008:206) Melalui modul pembelajaran yang disusun dengan baik dapat memberikan banyak keuntungan bagi siswa di antaranya terdapat balikan atau feedback, penguasaan tuntas, fleksibilitas, pengajaran remidial, lebih termotivasi, pengayaan, dan terdapat tujuan yang jelas sehingga siswa terarah untuk mencapainya tujuan pembelajaran dengan segera. Penelitian pengembangan modul pembuatan bebe anak ini berguna untuk mempermudah siswa dalam belajar membuat bebe anak sehigga dapat meningkatkan pembelajaran yang lebih baik dan mengoptimalkan potensi ketrampilan siswa pada pembuatan bebe anak. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and development atau R&D). Penelitian R&D (Research and development) adalah aktifitas riset dasar untuk mendapatkan informasi kebutuhan pengguna (Need assessment), kemudian dilanjutkan kegiatan development untuk menghasilkan produk. Menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono (2008:9) penelitian dan pengembangan merupakan metode yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Waktu dan tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pengasih pada bulan Januari - Maret 2013 Subyek Penelitian Subjek uji coba lapangan kecil berjumlah 5 siswa kelas X SMK N 1 Pengasih yang dipilih dengan teknik purposive sampling adalah memilih sampel dengan dasar tujuan (2 siswa dengan prestasi tinggi, 1 siswa prestasi sedang dan 2 siswa dengan prestasi rendah). Uji coba lapangan skala besar berjumlah 31 siswa kelas X Busana 2 SMK N 1 Pengasih. Prosedur Prosedur Pengembangan modul pembelajaran pembutan bebe anak dilakukan dengan menggunakan prosedur pengembangan menurut Borg dan Gall dalam Tim Puslitjaknov (2008:11) dengan tahapan sebagai berikut : 1) melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, 2) mengembangkan produk awal, 3) validasi ahli dan revisi, 4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, 5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Data, Teknik Pengumpulan Data dan Insterumen Penelitian Data pada penelitian ini adalah data untuk mengetahui kebutuhan pengembangan modul pembelajaran pembuatan bebe anak diperoleh

Pengembangan Modul Pembelajaran (Sri Handayani) 6 dengan wawancara guru dan observasi kelas. Data hasil para ahli digunakan untuk mengetahui ketersesuaian modul dengan kebutuhan berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Sedangkan data kelayakan modul dengan cara memberikan angket dan modul, siswa kemudian memberikan penilaian terhadap modul dengan cara mengisi angket yang telah disediakan. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode wawancara dan metode angket. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah melalui uji validitas instrumen menggunakan Product Moment dengan hasil valid dan reliabilitas. Instrumen untuk validasi modul menggunakan angket dengan skala Guttman sedangkan instrument untuk keterbacaan modul menggunakan angket dengan skala Likert. Teknik analisis data Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Dengan teknik deskriptif ini maka peneliti akan mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2008:147). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pengembangan modul pembelajaran pembuatan bebe anak untuk siswa kelas X SMK N 1 Pengasih dilakukan dengan menggunakan prosedur pengembangan menurut Borg dan Gall dalam Tim Puslitjaknov (2008:11) yaitu : 1. Analisis kebutuhan produk, meliputi : mengkaji kurikulum, analisis kebutuhan modul, menyusun draft modul. 2. Pengembangan modul pembelajaran pembuatan bebe anak meliputi : halaman sampul, kata pengantar, daftar isi, peta kedudukan modul, glosarium, bab 1 pendahuluan (standar kompetensi, deskripsi, waktu, prasyarat, petunjuk penggunaan modul, tujuan akhir, kompetensi, cek kemampuan), bab II pembelajaran (kegiatan belajar 1 sampai 4), bab III evaluasi (kognitif skill, psikomotor skill), bab IV penutup dan daftar pustaka. (Departemen Pendidikan Nasional : 2008). 3. Validasi Para ahli dan revisi a. validasi modul oleh ahli media menyatakan bahwa modul sudah memenuhi kriteria tampilan media sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Diperoleh skor keseluruhan responden dengan skor rerata 25. b. validasi modul oleh ahli materi menyatakan bahwa modul sudah memenuhi kriteria isi materi sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Diperoleh skor keseluruhan responden dengan skor rerata 24. c. validasi modul oleh ahli evaluasi menyatakan bahwa modul sudah memenuhi kriteria soal yang baik sehingga dapat digunakan dalam modul

Pengembangan Modul Pembelajaran (Sri Handayani) 7 pembelajaran pembuatan bebe anak. Diperoleh skor keseluruhan responden dengan skor total 9. d. validasi modul oleh guru menyatakan bahwa modul sudah memenuhi kriteria isi materi dan tampilan modul sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Diperoleh skor keseluruhan responden dengan skor total 30 4. Uji coba lapangan skala kecil dilakukan setelah validasi para ahli kemudian dianalisis dan direvisi. Subyek uji coba lapangan skala kecil dipilih dengan teknik purposive sampling dengan jumlah subyek 5 siswa yaitu 2 siswa berprestasi tinggi, 1 siswa berprestasi sedang, dan 2 siswa dengan prestasi rendah. Hasil uji coba lapangan skala kecil yaitu 3 siswa menyatakan sangat setuju dan 2 siswa menyatakan setuju, sehingga dapat diartikan siswa sangat mudah memahami materi, memahami bahasa yang digunakan pada modul dan sangat tertarik dengan tampilan modul pembuatan bebe anak. Kelayakan modul pembelajaran pembuatan bebe anak bagi siswa kelas X SMK N 1 Pengasih Kelayakan modul pembelajaran diukur melalui hasil uji coba lapangan skala besar yaitu uji coba tahap akhir. Uji coba lapangan ini dilakukan pada peserta didik kelas X busana butik 2 sebanyak 31 peserta didik menunjukkan bahwa 13 siswa (43,5%) menyatakan sangat setuju dengan skor total 661 butir, 18 siswa (56,5%) menyatakan setuju dengan skor total 858, tidak ada siswa yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 tentang hasil keterbacaan siswa terhadap modul pembuatan bebe anak (uji coba kelompok besar). No 1. Tabel 1. Hasil Keterbacaan Siswa Terhadap Modul Kategori penilaian Sangat setuju Pembuatan bebe anak (Uji Coba Lapangan Skala Besar) Gambar 1. Keterbacaan Modul Pembuatan Bebe Anak Pembahasan Frek. Absolut Frek. Relatif (Uji Coba Lapangan Skala Besar) Jumlah Siswa 661 43,5% 13 2. Setuju 858 56,5% 18 3. 4. Kurang setuju Tidak setuju 0 0% 0 0 0% 0 Jumlah 1519 100% 31 siswa Frekuensi Keterbacaan Modul Pembuatan Bebe Anak Menurut Pendapat Siswa kelas X (Uji Coba Lapangan Skala Besar) 60 40 20 0 sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Pengembangan modul pembelajaran pembuatan bebe anak dilakukan sesuai prosedur pengembangan. Tahap pengembangan produk awal dilakukan dengan mengkaji kurikulum kemudian dilanjutkan dengan wawancara dan observasi yang berguna untuk menyusun draft

Pengembangan Modul Pembelajaran (Sri Handayani) 8 modul. Tahap pengembangan modul awal dilakukan validasi dan dianalisis sesuai saran, kemudian dilakukan uji coba kelompok kecil dan kelompok besar, agar menjadi produk yang layak digunakan sebagai media pembelajaran siswa kelas X SMK N 1 Pengasih. Pengembangan modul pembuatan bebe anak dimaksudkan untuk membantu guru menyampaikan materi dan mempermudah siswa menguasai materi. Modul dikemas dengan menarik, sehingga siswa akan termotivasi untuk mempelajarinya, dan dapat digunakan untuk media pembelajaran. Kelayakan modul pembelajaran pembuatan bebe anak dilakukan dengan cara uji coba lapangan skala besar yang merupakan uji tahap akhir pengembangan modul pembelajaran pembuatan bebe anak. Uji kelayakan modul dinilai dari keterbacaan modul, pemahaman mater, dan konsep materi yang disajikan kedalam bentuk modul media cetak. Berdasarkan data hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran pembuatan bebe anak layak dan baik digunakan dalam proses pembelajaran serta dapat diproduksi sebagai media bagi siswa kelas X SMK N 1 Pengasih. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pengembangan modul pembelajaran pembuatan bebe anak untuk siswa kelasa X SMK Negeri 1 Pengasih dilakukan dengan mengikuti prosedur menurut Borg and Gall yang dikutip dalam tim Puslitjaknov (2008:11) yang meliputi 5 tahap pengembangan yaitu: 1) analisis produk, 2) tahap pengembangan, 3) tahap validasi para ahli dan revisi, 4) tahap uji coba lapangan skala kecil dan revisi, 5) tahap uji coba lapangan skala besar. Hasil data yang diperoleh dianalisis dan digunakan untuk menyempurnakan keseluruhan pengembangan modul pembuatan bebe anak sehingga dapat menghasilkan modul yang layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk siswa. Uji Kelayakan modul pembelajaran pembuatan bebe anak dilakukan melalui uji coba kelompok besar, dengan hasil rancangan modul dinyatakan bahwa siswa mudah dalam memahami materi, memahami bahasa yang digunakan pada modul dan tertarik dengan tampilan modul. Berdasarkan hasil uji kelompok besar dari 31 siswa yang menyatakan sangat setuju 13 siswa (43,5%), setuju 18 siswa (56,5%), Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa modul pembuatan bebe anak dapat dinyatakan layak dan baik sebagai media pembelajaran untuk siswa kelas X SMK N 1 Pengasih. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan, berikut beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan. 1. Karena hasil pengembangan modul pembelajaran layak maka dapat dimanfaatkan untuk siswa maupun guru sebagai media pembelajaran, sehingga akan membantu siswa dalam memahami dan menguasai materi pembutan bebe anak.

Pengembangan Modul Pembelajaran (Sri Handayani) 9 2. Bagi sekolah yang mempunyai kurikulum sama modul pembelajaran pembuatan bebe dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran individu atau mandiri, mengatasi keterbatasan waktu dan meningkatkan motivasi siswa. 3. Modul tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa dan guru di SMK N 1 Pengasih dalam skala terbatas, dan dalam skala luas hasil penelitian tersebut dapat dimungkinkan dilanjutkan sampai pada tahap implementasi dan tahap evaluasi. 4. Modul hendaknya dapat digandakan/ atau dicetak dengan konsep maupun warna sesuai dengan kelayakan modul yang sudah dinilai oleh ahli dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Direktorat Ditjen Depdiknas S. Nasution. (2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta Tim Puslitjaknov. (2008). Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.