ANALISIS KEBUTUHAN TERHADAP BAHAN AJAR MATEMATIKA SISWA SESUAI MODEL PEMBELAJARAN STAD
|
|
- Ratna Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KEBUTUHAN TERHADAP BAHAN AJAR MATEMATIKA SISWA SESUAI MODEL PEMBELAJARAN STAD Hernawan Priyantoro 1), Suparman 2), Agung Rizki 1 Pascasarjana Pendidikan Matematika, Universitas Ahmad Dahlan (penulis 1) herna.theone@yahoo.com 2 Pascasarjana Pendidikan Matematuka, Universitas Ahmad Dahlan (penulis 2) suparmancict@yahoo.co.id 3 SMP Muhammadiyah 7, Yogyakarta (penulis 3) Abstract Lessons are held in the school / madrasah need-based student activities, using scientific approaches, methods and learning models. Based on observations of learning resources or mathematics instructional materials have not demonstrated compliance with the learning model. The purpose of this study was to determine: (1) The importance of mathematics, (2) the need of students to learning resources, (3) the need of students to the teaching material alternative, (4) the interest of students to the model STAD (5) the need for teachers to sources of teaching, (6) the need for teachers to alternative teaching materials, (7) the interest of teachers to STAD model. The method used in this research is descriptive qualitative data collection techniques in the form of a questionnaire to teachers and students. The results showed that teachers and students agree with alternative teaching materials in accordance with the model STAD. For the development of teaching materials in accordance with STAD model can be said to be accepted or approved. Keywords: activity-based, scientific approach, method, learning model STAD 1. PENDAHULUAN Permendikbud Nomor 103 pasal 1 ayat 1 (2014) menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah/madrasah harus berbasis aktivitas dengan karakteristik yaitu siswa harus berperan aktif dalam setiap pembelajaran, menggunakan pendekatan saintifik, metode, dan model pembelajaran. Permendikbud Nomor 103 pasal 2 ayat 1 (2014) menyatakan pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik : a) interaktif dan inspiratif. b) menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. c) kontekstual dan kolaboratif. d) memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian peserta didik. e) sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Permendikbud Nomor 103 pasal 2 ayat 8-10 (2014) pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran: (a) mengamati, (b) menanya, (c) mengumpulkan infoemasi/mencoba, (d) menalar/mengasosiasikan, (e) mengkomunikasikan. Urutan tersebut dapat dikembangkan dan digunakan dalam satu atau lebih pertemuan. Pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan dilaksanakan dengan menggunakan modus pembelajaran langsung atau tidak langsung sebagai landasan dalam menerapkan berbagai strategi dan model pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai. Berdasarkan observasi dan hasil angket menunjukkan bahwa siswa belum aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban, siswa masih cenderung diam dan menunggu pembahasan dari guru. Sebagian siswa menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran tidak THE 5 TH URECOL 926
2 menarik dan sulit. Ada juga yang beranggapan bahwa matematika tidak penting dalam kehidupan sehari-hari, terlebih lagi ada yang sudah merasa cukup dengan satu sumber belajar saja dalam pembelajaran matematika. Padahal matematika sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. Sumber belajar matematika harus menarik. Sadiman dalam Hamdani menyatakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar, yaitu berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar. Untuk itu sumber melajar matematika harus disertai contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari, dapat melatih kerjasama antar siswa, dapat melatih tanggungjawab dan saling memotivasi sehingga terbentuknya team yang solid, dapat mengkolaborasikan siswa dalam pembelajaran, dapat memperbaiki kualitas kerja dari kelompok yang dibentuk, dan dapat mengajarkan siswa lebih mandiri dalam menyelesaikan permasalahan. Selain sumber belajar, untuk memperkaya wawasan dan latihan siswa maka diperlukan bahan ajar alternatif supaya pelajaran matematika lebih mudah dipahami. Bahan ajar juga harus mencantumkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru harus bervariasi diantaranya adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas pembelajaran secara berkelompok. Untuk mengarahkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran dapat menggunakan metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Metode pembelajaran yang ditetapkan guru memungkinkan siswa banyak belajar (learning by process), bukan hanya belajar produk (learning by product). Belajar produk pada umumnya hanya menekankan pada segi kognitif, sedangkan belajar proses dapat memungkinkan tercapainya tujuan belajar dari segi kognitif, afektif (sikap) maupun psikomotor (keterampilan). Sumiati dalam Hamdani (2010) menyatakan guru yang semula penyaji materi pembelajaran saat ini guru menjadi pemberi pengaruh dan pemberi kemudahan untuk terjadinya proses belajar siswa. Salah satu metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran kooperatif. Sanjaya dalam Hamdani (2010) menyatakan metode pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Di dalam metode kooperatif ini banyak model pembelajaran yang dapat digunakan supaya siswa berperan aktif dalam pembelajaran salah satunya adalah model pembelajaran Student Teams Achievment Division atau STAD. Model pembelajaran yaitu siswa dikelompokkan secara heterogen, kemudian siswa yang pandai menjelaskan anggota yang lain sampai anggotanya mengerti. Namun dari hasil observasi dan angket ditemukan beberapa permasalahan yaitu: keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih rendah, buku ajar yang digunakan belum sesuai dengan model pembelajaran Student Teams Achievment Division atau STAD, buku ajar yang digunakan belum mengkondisikan agar siswa aktif dalam pembelajaran. Kondisi ini yang memacu pengembangan bahan ajar yang relevan sesuai dengan karakteristik supaya siswa aktif. Oleh karena itu dipandang perlu untuk mengembangkan bahan ajar matematika siswa sesuai model pembelajaran Student Teams Achievment Division atau STAD. Model pembelajaran ini terdiri dari enam langkah, yaitu: (1) membentuk kelompok yang anggotanya empat orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku dan lain-lain), (2) Guru menyajikan pelajaran, (3) Guru memberi tugas kepada setiap kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota yang lainnya sampai semua anggota dalam kelompok tersebut mengerti, (4) guru memberikan kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat siswa menjawab kuis, siswa tidak boleh saling membantu, (5) guru memberikan evaluasi, (6) penutup. Sutrisno, dkk menyatakan (2013) model Student Teams Achievment Division atau STAD dapat memaksimalkan prestasi dan motivasi belajar siswa. Ayuni, dkk (2014) menyatakan model pembelajaran Student Teams Achievment THE 5 TH URECOL 927
3 Division atau STAD efektif dalam pembelajaran matematika ditinjau dari ketuntasan belajar, aktivitas siswa, kemampuan guru dan respon siswa. Panen dan Purwanto dalam Sukerni (2014) menyatakan bahan ajar adalah bahan-bahan yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Sukerni (2014) mengingat kedudukan bahan ajar untuk digunakan bersama-sama oleh guru dan siswa dalam pembelajaran, maka bahan ajar dirancang secara sistematis dengan susunan setiap bab sebagai berikut: (1) Judul bab dan konsep-konsep kunci, (2) Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar, (3) Kerangka Isi, (4) Kompetensi Dasar, (5) Indikator, (6) Penyajian Materi setiap bab, (7) Tugas dan Latihan, (8) Rangkuman Materi, (9) Tes Akhir Bab, (10) Sumber pendukung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan terhadap bahan ajar yang terdiri dari: (1) kebutuhan siswa terhadap matematika, (2) kebutuhan siswa terhadap sumber belajar, (3) kebutuhan siswa terhadap bahan ajar alternatif, (4) ketertarikan siswa terhadap model Student Teams Achievment Division atau STAD, (5) kebutuhan guru terhadap sumber belajar, (6) kebutuhan guru terhadap bahan ajar alternatif, (7) ketertarikan guru terhadap terhadap model Student Teams Achievment Division atau STAD. 2. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis pedekatan penelitian dan pengembangan (Research and development atau R&D). Penelitian R&D adalah aktifitas riset dasar untuk mendapatkan informasi kebutuhan pengguna (Need assessment), kemudian dilanjutkan kegiatan development untuk menghasilkan produk. Menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono (2008:9) dalam Handayani (2013) penelitian dan pengembangan merupakan metode yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dam pembelajaran. Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta, SMP Muhammadiyah Depok Sleman, MTS Muhammadiyah Karangkajen, dan Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Bantul pada bulan Januari Februari Subyek Penelitian Subyek uji coba lapangan adalah siswa kelas VII sebanyak 137 responden dari 4 sekolah. Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Data pada penelitian ini adalah data untuk mengetahui kebutuhan terhadap bahan ajar diperoleh dengan observasi dan angket. Instrumen angket menggunakan skala Likert. Teknik analisis data Sugiyono (2008: 147) dalam Handayani menyatakan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dengan teknik deskriptif ini maka peneliti akan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Analisis kebutuhan terhadap bahan ajar untuk siswa kelas VII sebanyak 137 responden siswa menunjukkan bahwa: 1. terhadap matematika: sebanyak 26% menyatakan sangat setuju, 61% menyatakan setuju, 10% menyatakan tidak setuju, dan 3% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan rata-rata 3, sumber belajar: sebanyak 27% menyatakan sangat setuju, 59% menyatakan setuju, 11% menyatakan tidak setuju, dan 3% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan rata-rata 3,09. THE 5 TH URECOL 928
4 3. bahan ajar: sebanyak 33% menyatakan sangat setuju, 56% menyatakan setuju, 8% menyatakan tidak setuju, dan 3% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan rata-rata 3, Ketertarikan Student Teams Achievment Division atau STAD: sebanyak 32% menyatakan sangat setuju, 56% menyatakan setuju, 8% menyatakan tidak setuju, dan 4% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan rata-rata 3,16. Tabel 1. Hasil Analisis kebutuhan terhadap bahan ajar matematika siswa sesuai model pembelajaran STAD (Siswa) No Ktgr Kebthn thdp Mtk Sumber Bljr Bhn Ajar Ketertarikan STAD 1 STS 3% 3% 3% 4% 2 TS 10% 11% 8% 8% 3 S 61% 59% 56% 56% 4 SS 26% 27% 33% 32% JML 100% 100% 100% 100% Dengan rata-rata 3, bahan ajar: sebanyak 25% menyatakan sangat setuju, 75% menyatakan Dengan rata-rata 3, Ketertarikan Student Teams Achievment Division atau STAD: sebanyak 8% menyatakan sangat setuju, 92% menyatakan Dengan rata-rata 3,08. Tabel 2. Hasil Analisis kebutuhan terhadap bahan ajar matematika siswa sesuai model pembelajaran STAD (Guru) No Ktgr Kebthn thdp Mtk Sumber Bljr Bhn Ajar Ketertarikan STAD 1 STS 0% 0% 0% 0% 2 TS 0% 0% 0% 0% 3 S 50% 66% 75% 92% 4 SS 50% 34% 25% 8% JML 100% 100% 100% 100% Analisis Angket Terhadap Bahan Ajar Matematika Siswa Sesuai Model STAD (Siswa) Analisis Angket Terhadap Bahan Ajar Matematika Siswa Sesuai Model STAD (Guru) Gambar 1. Hasil Analisis kebutuhan terhadap bahan ajar STAD (Siswa) Analisis kebutuhan terhadap bahan ajar untuk siswa kelas VII sebanyak 4 responden guru menunjukkan bahwa: 1. terhadap matematika: sebanyak 50% menyatakan sangat setuju, 50% menyatakan setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan rata-rata 3, sumber belajar: sebanyak 34% menyatakan sangat setuju, 66% menyatakan Gambar 2. Hasil Analisis kebutuhan terhadap bahan ajar STAD (Guru) 4. KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan Dari analisis kebutuhan terhadap bahan ajar Student Team Achievment Division atau STAD berdasarkan dapat disimpulkan bahwa: 1. Kebutuhaan terhadap matematika masih sangat tinggi mengingat matematika terdapat pada semua lini kehidupan seharihari. THE 5 TH URECOL 929
5 2. terhadap sumber belajar sangat besar. Ini menunjukkan siswa masih membutuhkan banyak sumber belajar matematika agar pembelajaran dan materi lebih mudah diterima. 3. bahan ajar alternative juga sangat besar, terlebih jika bahan ajar tersebut menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan mampu membangun kerjasama dalam pembelajaran. 4. Ketertarikan terhadap model pembelajaran Student Teams Achievment Division atau STAD sangat antusias. Selain kerjasama dalam pembelajaran Student Teams Achievment Division atau STAD juga diaharapkan mampu menambah kepercayaan diri, motivasi, dan kemandirian setiap siswa. 5. Perlu dikembangkannya bahan ajar yang singkat dan jelas dipahami siswa. 6. Perlu atau layak dikembangkannya bahan ajar sesuai model pembelajaran Student Teams Achievment Division atau STAD agar siswa lebih aktif. Saran Berdasarkan hasil penelitian, berikut beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan. 1. Karena hasil analisis menunjukkan layak/dibutuhkannya pengembangan bahan ajar maka dapat dikembangkan bahan ajar sesuai model pembalajaran Student Teams Achievment Division atau STAD yang dapat dimanfaatkan siswa dan guru, sehingga akan membantu siswa dalam memahami dan menguasai materi pembelajaran matematika. 2. Bagi sekolah baik yang masih menggunakan kurikulum KTSP maupun Kurikulum 2013 dapat dijadikan acuan dalam pengembangan bahan ajar sesuai model pembelajaran Student Teams Achievment Division atau STAD. 3. Hasil penelitian ini dapat dimungkinkan dilanjutkan sampai tahap implementasi dan pengembangan bahan ajar. 5. REFERENSI Ayuni, P. Mardiyana. Riyadi. (2014). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament Dan Student Teams Achievement Division Berbantuan Media Geo-Gebra Pada Materi Program Linear Ditinjau Dari Kreatifitas Belajar Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri Se-Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. 2(3), Hamdani. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia Handayani,S. (2013). Pengembangan Modul Pembelajaran Pembuatan Bebe Anak Untuk Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Pengasih. Yogyakarta Permendikbud No 103. (2014). Pembelajaran pada pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta Sukerni, P. (2014). Pengembangan Buku Ajar Pendidikan IPA Kelas IV Semester 1 SD No.4 Kaliuntu Dengan Model Dick And Carey. Jurnal Pendidikan Indonesia. 3(1), Sutrisno,dkk. (2013). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan TPS Dengan Pendekatan SAVI Terhadap Prestasi dan Motivasi Belajar Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. 1(7), THE 5 TH URECOL 930
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Annie Resmisari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Permendiknas No. 41 tahun 2007 mengenai standar proses, pelaksanaan pembelajaran di sekolah terdiri atas tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan sains dan teknologi di era modern ini. Dalam mempelajari matematika tidak cukup bila hanya dibaca dihafal
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII MENGGUNAKAN STAD BERBASIS PENEMUAN
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII MENGGUNAKAN STAD BERBASIS PENEMUAN Alia Lulu Khusniati 1), Suparman 2) 1 Magister Pendidikan Matematika, Universitas Ahmad Dahlan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu perbuatan atau proses yang didalamnya berupa pengalaman belajar langsung dalam sepanjang hidup baik didalam lingkungan atau yang diselenggarakan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X MAN MALANG II BATU Dwi Pudi Lestari 1
Lebih terperinciSejalan dengan hal tersebut Cockroft (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengemukakan alasan pentingnya siswa belajar matematika:
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan jiwa manusia untuk berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuannya. Pendidikan juga merupakan faktor pendukung
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV Oleh: Asih Nurkhayati 1, Triyono 2, Ngatman 3 FKIP, PGSD Universitas
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEACHING GAME TEAM BERBASIS GUIDED INQUIRY
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEACHING GAME TEAM BERBASIS GUIDED INQUIRY Karima Kusuma Wardani 1), Suparman 2) 1 Pasca Sarjana, Universitas Ahmad Dahlan email: karimazain90@gmail.com
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (Student Teams Achievement Division) PADA PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-B MTs. NEGERI 3 MATARAM TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permendiknas RI No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan menyatakan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan ilmiah. Pembelajaran
Lebih terperinciPELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PERAGA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA
PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PERAGA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA Oleh: Dwi Astuti 1, Suhartono, Warsiti FKIP, PGSD Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mencakup tiga segmen
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mencakup tiga segmen yaitu produk, proses dan sikap. Produk IPA berupa fakta-fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori
Lebih terperinciTersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,
Tersedia online di EDUSAINS Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains EDUSAINS, 7 (2), 2015, 202-208 Research Artikel PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU METODE
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep. konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau comprehension dapat
6 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konsep 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suci Eniawati, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang cukup berkembang pada saat ini, baik menyangkut materi sebagai penunjang ilmu-ilmu yang lain maupun kegunaan dalam
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan tidak pernah terlepas dari kegiatan belajar. Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, hasil
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA Vidya Chaerunnisa, Siti Gia Syauqiyah, F., Bambang Ekanara Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Penelitian TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) merupakan sebuah studi internasional yang dikoordinasikan oleh negara-negara IEA (The International
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar *) Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X SMA NEGERI 2 SIDOARJO Jufita Ratnasari, Wasis Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP Muhamad Firdaus Prodi Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No. 8
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V
Penerapan Model Pembelajaran... (Ain Maigina) 1.899 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V TGT IMPLEMENTATION TO IMPROVE 5TH GRADE STUDENTS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai
Lebih terperinciPeningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Materi Gejala Alam melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division
Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Materi Gejala Alam melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Siswa Kelas VIIG SMP 3 Jekulo Kabupaten Kudus Semester 2 Tahun
Lebih terperinciKey Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.
1 PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII 6 SMP NEGERI 20 PEKANBARU Andita
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis yang mengisyaratkan adanya orang yang mengajar dan
Lebih terperinciDevi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATERI LUAS PERMUKAAN PRISMA DAN LIMAS SISWA KELAS VIII
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk menentukan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses dalam rangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki siswa, termasuk kemampuan bernalar, kreativitas, kebiasaan bekerja keras,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga. formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia. Banyak kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang tidak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Banyak kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang tidak terlepas dari peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 9 PEKANBARU Saratul Ihsany, Nahor Murani Hutapea,
Lebih terperinciTHE PRACTICALITY TEST OF MAGNETIC EXPERIMENTAL DEVICES FOR PHYSICS LEARNING OF JUNIOR HIGH SCHOOL
1 THE PRACTICALITY TEST OF MAGNETIC EXPERIMENTAL DEVICES FOR PHYSICS LEARNING OF JUNIOR HIGH SCHOOL Hafiz Suhendra, Zulirfan, dan Hendar Sudrajad HP: 085376019415 Email: hafizhendra@gmail.com, zirfanaziz69@gmail.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan, karena merupakan wahana atau sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia. Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, dan keahlian kepada individu. Hal tersebut tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE YANG BERBEDA 1. Oleh
STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE YANG BERBEDA 1 Oleh Mei Jayadi 1, R.Gunawan Sudarmanto 2, Eddy Purnomo 3 The study purpose is to find out the affectivity
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN STAD BERBANTU PERMAINAN KOTAK-KATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI
Implementasi Pembelajaran STAD (Finlam Kurniasih) 1 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN STAD BERBANTU PERMAINAN KOTAK-KATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI THE IMPLEMENTATION OF STAD WITH KOTAK-KATIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan serangkaian interaksi yang baik antar siswa dengan guru yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik (Majid, 2014:15). Keberhasilan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem belajar kelompok yang di dalamnya siswa di bentuk ke dalam kelompok yang
Lebih terperinciJurnal Pendidikan IPA Indonesia
JPII 1 (1) (2012) 57-62 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii UPAYA MENGEMBANGKAN LEARNING COMMUNITY SISWA KELAS X SMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistemastis yang dilakukan oleh orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII 1) Rante Hanjarwati, 2) Yoso Wiyarno Universitas PGRI Adi Buana yosowiyarno@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONSTEKTUAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTEKTUAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Febertina Zai SMP Negeri Satu Atap Gunungsitoli Selatan, kota Gunungsitoli
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Oleh
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PROGRAM LINIER KELAS X TKJ-2 SMK NEGERI 6 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERFOKUS PADA MASYARAKAT BELAJAR (LEARNING COMMUNITY) POKOK BAHASAN SEGITIGA UNTUK SISWA KELAS VII
Lebih terperinciWari Prastiti SMA Negeri 5 Metro
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 METRO Wari Prastiti
Lebih terperinciDyna Probo Mukti 19, Susanto 20, Dafik 21
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA SUB POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL DI SMP NEGERI SATU
Lebih terperinciMATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATERI BANGUN RUANG BALOK DI KELAS VIII-B SMP NEGERI 4 MAGETAN Rara Tria Ajengsari S1 Pendidikan Matematika, Jurusan
Lebih terperinciKESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH
288 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.3 Juli 2017, 288-294 KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH Rahmat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia selalu mendapat prioritas utama dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan setiap negara. Melalui pendidikan, generasi muda penerus bangsa terus mampu mengembangkan diri sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembentukan kepribadian seorang anak khususnya peserta didik di sekolah, demikian halnya dengan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan pemegang peran utama dalam proses pembelajaran karena guru mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran
Lebih terperinciPENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN
PENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN Indri Anugraheni PGSD FKIP UKSW Indri.anugraheni@staff.uksw.edu Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BUSANA MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DI SMK NEGERI 6 PURWOREJO JURNAL Diajukan kepada Fakultas Teknik
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Rita Sartika MAN 1 Kota Bengkulu, Jl. Cimanuk Km 6,5 Bengkulu e-mail:ritasartika70@gmail.com Abstract: This study departs from
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT
Upaya Meningkatkan Hasil... (Atika Wulansari) 2.393 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT IMPROVING MATHEMATIC LEARNING BY COOPERATIVE LEARNING
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMAN 1 BANGUN PURBA Pebriani *), Arcat 1), Lusi Eka Afri 2) 1&2) Program
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SMA LB PADA MATERI POKOK SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.2, No.2, Oktober 2011, hlm. 175-180 175 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SMA LB PADA MATERI POKOK SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciOleh: IMA NUR FITRIANA A
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun
Lebih terperinciSeminar Nasional Fisika 2012 Jakarta, 9 Juni Intan Irawati. 1. Pendahuluan
PENERAPAN PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION) PADA MATERI MEKANIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 MAN 15 JAKARTA Intan Irawati MAN 15 Jakarta Jl. Inayah No.24,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT (STAD) PADA SUB MATERI POKOK LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG DI KELAS VI SD NEGERI KALIDAWIR 03 Oleh: Ratri Candra Hastari Dosen STKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan yang mengharuskan untuk mampu melahirkan sumber daya manusia yang dapat memenuhi tuntutan global. Matematika
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Praditya Danies Kurniawan 1), Sularmi 2), Tri Budiharto
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI INTERAKSI ANTAR FAKTOR-FAKTOR FISIK DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOTOR LISTRIK
PENSA E Jurnal 67 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI INTERAKSI ANTAR FAKTOR-FAKTOR FISIK DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOTOR LISTRIK Mohammad Budiyanto dan Beni Setiawan Dosen Program Studi S1
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN DEMONSTRASI GEOGEBRA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN DEMONSTRASI GEOGEBRA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Priyo Sani Arbangi AMS, Nila Kurniasih, Mujiyem Sapti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XIX/November 2015
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR ATOM DAN SIFAT PERIODIK UNSUR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS X, SMK MUHAMMADIYAH GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA Siti Mutmainah Guru di
Lebih terperinciSyahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi pada Siswa Kelas XI MA Madani Alauddin Pao-Pao Kabupaten Gowa Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan mempunyai tanggung jawab terhadap
Lebih terperinciIdawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Segitiga Kelas VII SMP Negeri 2 Pasirian Tahun Ajaran 2015/2016 Idawati
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti akan menunjukkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang
Lebih terperinciTim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan sekarang ini sangat pesat. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat ilmu pengetahuan yang berkembang
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN SEGI EMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 4 NARMADA TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
PENINGKATAN KUALITAS HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS X S2 MA AL-ISLAM JAMSAREN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan uraian pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL
PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi
Lebih terperinci1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 42-47 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TEAMS
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUICK ON THE DRAW PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR
JMP : Volume 6 Nomor 2, Desember 2014, hal. 87-96 PENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUICK ON THE DRAW PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR Sumargiyani Program
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan di Indonesia peningkatan kualitas pembelajaran baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu diupayakan. Salah satu
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA Al Esa Hanafi, H. Soegiyanto, Joko Daryanto PGSD FKIP, Universitas Sebelas Maret. Jl. Slamet
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Matematika a. Pengertian Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif,
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI JAMUR UNTUK SISWA SMA KELAS X MIA OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 FAKULTAS
Lebih terperinciMeningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Jurnal Office, Vol.3, No.1, 2017 Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Hamran Program Studi
Lebih terperinciFOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, 34 41
FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, 34 41 PENINGKATAN PERAN AKTIF MAHASISWA PADA KALKULUS INTEGRAL MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION Sumargiyani 1 1 Program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan negara. Sebagaimana dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam kemajuan suatu negara. Pendidikan merupakan suatu usaha dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dasar merupakan peranan penting dalam usaha meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dasar merupakan peranan penting dalam usaha meningkatkan kualitas daya manusia di masa yang akan datang. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan,
Lebih terperinci