Perancangan Interior Pub dan Bar Di Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONSEP PERANCANGAN

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ABSTRACT ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury


Perancangan Small Private Space pada Ruang Interior Perpustakaan Universitas Kristen Petra

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

Perancangan Interior Pusat Rekreasi Indoor Green Park di Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Perancangan Nightclub Dengan Konsep Modern City

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Perancangan Interior Studio Program Studi Desain Interior Gedung P2 Universitas Kristen Petra di Surabaya

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah:

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN


Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Sistem Pelayanan Terbuka Pada Interior Perpustakaan Umum di Kota Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern

ABSTRAK. Kata Kunci : dayspa, desain, kecantikan, kesehatan, relaksasi. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) Perancangan Interior Perpustakaan Fasilitas Multimedia di Surabaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

Perancangan Furniture Fungsional Home Office Untuk Desainer Interior

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user


ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Aplikasi Konsep Tropis dan Luxury Pada Perancangan Restoran Fine Dining

ABSTRACT. Keywords : design, display, eclectic, furniture, retail, vintage.

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Penerapan Gaya Desain Modern Natural pada Perancangan Interior Museum Teh di Surabaya

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

Implementasi Konsep Cheerful Pada Interior Health and Beauty Care for Baby and Kids di Surabaya

Penerapan Konsep Outer Space Garden pada Perancangan Interior Viola Florist Centre di Surabaya

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya

Fasilitas Wisata Kuliner di Surabaya

MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BATU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

DAFTAR ISI. BAB III OBJEK STUDI 3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Tinjauan Umum Tinjauan Lokasi Analisa Tapak...

Putih Abu Hitam Coklat

Perancangan Fasilitas Duduk Publik untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Antar Mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

Fasilitas Pendidikan Tata Busana Kebaya di Surabaya

KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER

Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan Konsep Open Kitchen bernuansa Modern Chic

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

PERANCANGAN INTERIOR TOKO BUKU GRAMEDIA EXPO SURABAYA PERANCANGAN. Sri Handariatul M NIM PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN

Redesain Interior Gedung Badan Asrip dan Perpustakaan Kota Surabaya Berkonsep Open Space Bernuansa Natural

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRACTION... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ide Gagasan Rumusan Masalah 4

Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK LEVI S VINTAGE CLOTHING STORE

Perancangan Interior Lounge & Bar di Surabaya

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT. Amry Diza jade. Abstrak

ABSTRAKSI. imajinatif. Untuk menjadi seorang desainer yang benar-benar kreatif diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Re-Desain Interior Showroom Toyota Auto2000 Dengan Langgam Futuristik Family

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. ABSTRAK...iii. DAFTAR ISI...iv. DAFTAR GAMBAR...vii. DAFTAR TABEL...xi BAB I PENDAHULUAN...1

Transkripsi:

JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) 498-503 498 Perancangan Interior Pub dan Bar Di Semarang Angga Wijaya Chandra Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 8/E3, Surabaya E-mail: anggawc@gmail.com Abstrak Bisnis Pub & Bar adalah bisnis yang menjual suasana yang nyaman untuk bersantai maupun bersosialisasi Pub & Bar juga sering dijadikan sebagai tempat berkumpul atau bersosialisasi serta menjamu rekan bisnis, akan tetapi pub dan bar di Indonesia belum dapat di gunakan untuk menampung kegiatan untuk mewadahi aktivitas bisnis, dengan konsep Hamony in Diversity desain interior pub dan bar dibuat sesuai dengan tema dan kebutuhan masalah yang ada, tidak hanya untuk bersosialisasi tetapi dirancang untuk mewadahi aktivitas bisnis. Desain Interior yang diterapkan di pub dan bar dibuat berdasarkan kebutuhan pemakainya sehingga untuk memberikan space untuk menampung kegiatan bisnis di buat semi private space. Kata Kunci : Alkohol, Pub, Bar, Desain interior, Private space Pub & Bar business is a business that sells a comfortable atmosphere for relaxing and socializing Pub & Bar also often used as a place to hang out or socialize and entertain business associates, but pubs and bars in Indonesia can t be used to accommodate activities to facilitate business activity, with the concept of "Hamony in Diversity" pub and bar interior design is made in accordance with the theme and the needs of existing problems, not only to socialize but designed to facilitate business activity. Interior design applied in pubs and bars is based on the needs of the wearer so as to provide space to accommodate business events are made semi-private space. Keywords: Alcohol, Pub, Bar, Interior design, Private space tingginya tuntutan mobilitas dan produktivitas sering kali memicu timbulnya stress dan problema lain. Pub dan bar sebagai tempat menampung kegiatan sosialitas sering kali didesain dengan menitik beratkan suasana bagi pengunjung, sedangkan pengunjung yang datang dari berbagai kalangan, baik dari kalangan sosial maupun kalangan bisnis. Dan sebagian besar pub dan bar belum menyediakan space bagi kalangan bisnis untuk melakukan aktivitas bisnis secara lebih private dengan menikmati suasana yang ada. Kualitas suatu produk atau pelayanan perlu mendapat perhatian besar, karena kualitas mempunyai hubungan langsung dengan kemampuan bersaing dan tingkat keuntungan yang diperoleh pub. Kualitas yang rendah akan menempatkan pub pada posisi yang kurang menguntungkan. Apabila konsumen merasa bahwa kualitas dari suatu produk tidak memuaskan, maka kemungkinan besar ia tidak akan menggunakan lagi produk pub tersebut. Bahkan mungkin akan membeli produk pada pub yang menawarkan kualitas yang lebih baik tentunya, karena konsumen merupakan pihak yang memegang peranan penting dalam menilai kualitas, maka manager pemasaran perlu mengidentifikasikan harapan dan mengukur kepuasan konsumen. Pengertian kualitas dapat diartikan berbeda-beda tergantung pada siapa yang menggunakan dan sudut pandang setiap orang. Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen. [1]. II. KAJIAN PUSTAKA S I. PENDAHULUAN emarang merupakan kota yang tengah mengalami kemajuan industri dan ekonomi yang dapat dikatakan cukup pesat. Pertumbuhan anak muda di Semarang semakin berkembang sehingga menghasilkan gaya hidup baru, beragam gaya hidup anak muda saat ini banyak dipengaruhi oleh gaya hidup budaya barat. Sehingga diperlukan tempat yang menampung kegiatan sosialisasi yang diperlukan oleh mereka. Tidak hanya anak muda yang terpengaruh gaya hidup budaya barat, tetapi untuk kalangan orang tua pun mulai mengikuti gaya hidup orang barat.. Saat ini dunia memasuki era globalisasi di mana hampir seluruh budaya asing mempengaruhi budaya timur, terutama di Indonesia, akibatnya terjadi pergeseran budaya dan gaya hidup masyarakat. Perubahan gaya hidup ini berpengaruh terhadap A. Kajian Pustaka Pada dasarnya pub merupakan suatu sebutan atau istilah yang berasal dari singkatan kata public house, yang merupakan sebutan untuk tempat minum minum atau bar di Inggris. Berikut akan dijelaskan mengenai awal minuman beralkohol,fungsi dan peranannya, bar dan perkembangannya. Di Inggris, public house atau pub berkembang pada masa Saxon sebagai suatu tempat dimana orang berkumpul demi kekeluargaan atau pertemanan dan untuk bersenang-senang. Tanda adanya semak tanaman evergreen diatas sebuah tiang berarti tempat tersebut menyediakan ale atau pada umumnya dikenal dengan bir. Masing-masing pub dikenali dengan papan bergambar. Gambar yang digunakan seperti gambar singa berwarna merah, angsa putih, atau kuda hitam. Logo pada jaman awal ini digunakan karena pada masa itu kebanyakan orang tidak dapat membaca. [2].

JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) 498-503 499 Di dalam Bar operation terdapat banyak sekali peralatan yang dipakai untuk menunjang terlaksananya pekerjaan Bartender khususnya dan Bar staff umumnya. Dari peralatan ini banyak pula terdapat macam dan bentuk serta kwalitas yang diperlukan didalam Bar operational[4]. Di samping itu perlu diperhitungkan pula tentang rencana dan besarnya jumlah peralatan yang diperlukan tergantung dari penggunaan dan maksudnya, kesanggupan dari perusahaan untuk menyediakannya serta kebijaksanaan dari Management serta kenyamanan kerja agar mencapai sukses yang diharapkan.[3] Privacy adalah satu konsep dari gejala persepsi manusia terhadap lingkungannya,dimana konsep ini amat dekat dengan konsep ruang personal dan teritorialitas. Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang yang di kehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu.privasi sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan dan kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan. Privasi jangan dipandang hanya sebagai penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak-pihak lain dalam rangka menyepi saja. Privacy adalah proses pengontrolan yang selektif terhadapa akses kepada diri sendiri dan akses kepada orang lain. [5] a. Metode perancangan III. METODE PERANCANGAN Metode pemikiran dalam perancangan ini menggunakan Design thinking yang dituliskan oleh Yusita Kusumarini, dengan Design Process sebagai berikut (Kusumarini, 2014) : - Observasi Tahap dimana permulaan dilakukan proses analisa yang melibatkan beberapa faktor seperti sejarah, koleksi, material yang digunakan dan dari sumber yang terlibat secara langsung dalam hal yang di analisa. - Brainstorming Setelah ditemukan permasalahan yang ada, perancang akan menggambarkan dalam bentuk sketsa dan pengolahan ide, Tahap ini akan dilalui sebagai tahap skematik, dimana perancang akan menuangkan ide-ide dari analisa kebutuhan menjadi sebuah konsep dan sketsa yang akan berguna dalam pemecahan desain ruang. - Sketsa / Maket Dalam tahap ini ide yang didapat telah dituangkan dalam sketsa. Proses ini akan dilalui perancang yaitu dengan membuat maket studi guna meneliti kecocokan desain dengan kebutuhan masing masing ruang dan juga kesesuaian desain dengan konsep b. Data 1. Data Fisik Lokasi site yang akan dirancang menggunakan site ruko yang berada di Semarang. Lokasi perancangan terletak pada Jl. Abdulrahman Saleh No.196, dengan batasan utara pemukiman pendudukan, barat ruko, selatan Jalan raya dan timur SMP Negeri 13. Luas keseluruhan bangunan 1200 m 2. 2.Data Non-Fisik Data pengguna didapatkan melalui pertimbangan beberapa data objek sejenis, untuk menciptakan suatu Pub & Bar yang dapat menampung kegiatan bisnis tanpa mengurangi privasi dan kepentingan bisnis itu sendiri. c. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan yaitu dengan mengumpulkan berbagai data tentang standar sebuah perancangan untuk Pub & Bar. Data yang sudah ada dikelompokkan berdasarkan elemen interior, elemen utilitas ruang, elemen perabot, gaya desain, dan lain-lain. Hasil analisis yang ada digunakan sebagai batasan solusi awal perancangan. Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, dilakukan proses pemilihan konsep sebagai batasan dalam melakukan perancangan. IV. PROGRAM PERANCANGAN a. Analisa Problem Solving Terdapat beberapa fakta dan permasalahan pada objek perancangan yang memerlukan penyelesaian desain, antara lain : - Kurang mendukung untuk melakukan bisnis - Tidak terdapat space yang mewadahi kegiatan privat - Sirkulasi ruang masih kurang baik Berdasarkan fakta dan permasalahan yang ada, maka penyelesaian yang akan diberikan yaitu : - Memberikan space untuk menampung kegiatan bisnis - Memberikan private space pada beberapa lokasi - Mengatur alur sirkulasi untuk karyawan dan pengunjung - Pembagian desain yang merata dan seimbang - Setiap kategori dikelompokan menjasi satu b. Analisa Hubungan Antar Ruang Pub & Bar ini memiliki beberapa pembagian area yang terdiri dari lobby, area indoor,area outdoor, lounge, hall, ruang loker, service area, kitchen, toilet, ruang manager. - Implementasi Merupakan tahap akhir dimana sebuah desain akhirnya diwujudkan menjadi proyek akhir. Proses ini disebut juga desain akhir dimana perancang akan membuat sebuah maket akhir, gambar kerja, dan gambar render lengkap yang nantinya akan digunakan untuk presentasi.

JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) 498-503 500 c. Zoning dan Grouping merupakan hasil daur ulang ataupun dapat di daur ulang. VI. PENGAPLIKASIAN DESAIN a. Aplikasi Desain dalam Perancangan (skematik) Gambar 1. Zoning (+) - Zona pendukung dekat dengan zona penunjang sehingga saling berkaitan (-) - terdapat zona area penunjang yang di apit zona utama sehingga tidak efisien karena hanya sedikit keterkaitan atau tidak sama sekali Gambar 3. Layout Gambar 2. Grouping (+) - Kitchen berada dekat dengan area service area sehingga memudahkan dalam mengambil barang / bahan dalam service area -Area loker berada di belakang kitchen sehingga aktivitas karyawan tidak menganggu pengunjung. (-) - Area Hall di apit oleh RM indoor dan RM outdoor sehingga bisa terjadi kemungkinan kebisingan Gambar 4. Elemen Interior V. KONSEP Konsep perancangan interior Pub & bar ini berdasarkan permasalahan yang ada dengan tujuan mewadahi kegiatan bisnis di lingkup ruang sosial. Guna memenuhi tujuan yang telah ditentukan, maka konsep yang digunakan pada perancangan ini yaitu Harmony In Diversity. Konsep ini mengambil topic utama yaitu kontras dimana terjadi perbedaan yang mendasar antara kegiatan bisnis dan sosial, kemudian diterapkan pada pengaplikasian interior dengan memperhatikan harmoni kekontrasan yang ada. Karakter yang ingin dimunculkan pada perancangan ini adalah karakter nyaman, privat, menyenangkan. Dengan memperhatikan dari segi eco interior maka beberapa bagian dari interior ( elemen, perabot ) menggunakan bahan yang Gambar 5. Perabot Interior

JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) 498-503 501 Gambar 7. Layout Gambar 6. Perspektif ruang outdoor Gambar 8. Potongan A-A dan Potongan B-B Gambar 9. Potongan C-C dan Potongan D-D Gambar 6. Perspektif ruang intdoor Gambar 6. Perspektif Lobby Gambar 10. Potongan E-E dan Potongan F-F b. Aplikasi Desain dalam Perancangan (Desain Akhir) Gambar 11. Potongan G-G

JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) 498-503 502 1. Ruang Indoor - Lantai : Lantai didominasi material semen dengan finishing polish, dengan membuat alur lantai dengan menyusun pecahan keramik bekas. - Dinding : Beberapa partisi dinding menggunakan logam hollow dan kawat jaring serta backdrop yang menggunakan kayu kayu bekas yang di finishing ulang. - Plafon : Menggunakan plafon dengan material gypsumboard yang dilapisi hpl. geometris dengan komposisi asimetris pada seluruh area. 3. Ruang loker - Lantai :Lantai didominasi keramik berwarna putih dengan pertimbangan memberikan kesan bersih pada area tersebut. - Dinding : Dinding menggunakan finishing cat dengan warna cream. - Plafon : Menggunakan plafon berbahan gypsum. - Furnitur : Bentukan yang ada berupa bentukan geometris untuk mencapai tingkat ergonomic yang sesuai. didominasi warna putih.. 4. Ruang Hall - Lantai : Lantai memiliki vocal point di bentukan dinamis pada lantai parket. multiplek dengan pemilihan warna menggunakan nuansa cerah, seperti warna biru, kuning, dan hijau. - Plafon : Menggunakan plafon Gypsum dengan finishing Hpl. geometris dengan komposisi asimetris pada seluruh area. didominasi warna putih dan Kuning. Gambar 12. Area Indoor Perancangan area indoor di dominasi dengan bentuk2 geometris dari material, selain menggunakan material bekas digunakan juga beberapa material baru yang dapat didaur ulang untuk menunjukan sifat kontras. Bentukan bentukan geometris tersebut di satukan dengan pola lantai yang dinamis sehingga ruang tidak terkesa memberikan tekanan karena bentukan yang geometris. 2. Ruang manager - Lantai : Lantai didominasi dengan nuansa cerah keramik berwarna cream, memberikan kesan luas dan bersih. - Dinding : Dinding mengguna warna cream dengan dengan finishing cat, untuk memberikan kesan luas serta bersih pada ruang tersebut. - Plafon : Menggunakan plafon Gypsum dengan finishing cat putih. geometris dengan memperhatikan ergonomi - Warna yang digunakan pada furniture lebih pada warna merah, kuning, biru, hitam dan hijau. didominasi warna putih Gambar 13. Lounge & Hall 5. Ruang Outdoor - Lantai : Lantai memiliki vocal point di bentukan dinamis pada Pola Lantai bermaterial rumput. multiplek dan glasswol dengan pemilihan warna merah dan cream. - Plafon : Menggunakan plafon dari gypsumboard. geometris dengan warna yang digunakan pada furniture warna kayu dan hitam. - Tata Cahaya : Pencahayaan buatan yang warna putih serta kuning & Pencahayaan buatan dari open space. Gambar 14. Area Outdoor Gambar 15. Area Outdoor

JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) 498-503 503 6. Lobby - Lantai : Lantai didominasi lantai parket bewarna cerah. multiplek dengan finishing hpl. - Plafon : Menggunakan plafon gypsumboard dengan warna cream. geometris dengan pola dinamis. didominasi warna putih & kuning. Gambar 16. Area Lobby 7. Ruang Service Area - Lantai :Lantai didominasi keramik berwarna putih dengan pertimbangan memberikan kesan bersih pada area tersebut. - Dinding : Dinding menggunakan finishing cat dengan warna cream. - Plafon : Menggunakan plafon berbahan gypsum. - Furnitur : Bentukan yang ada berupa bentukan geometris untuk mencapai tingkat ergonomic yang sesuai. didominasi warna putih.. 8. Lounge - Lantai : Lantai memiliki vocal point di bentukan dinamis pada lantai parket. multiplek dengan pemilihan warna menggunakan nuansa cerah, seperti warna biru, kuning, dan hijau. - Plafon : Menggunakan plafon Gypsum dengan finishing Hpl. geometris dengan komposisi asimetris pada seluruh area. didominasi warna putih dan Kuning. Gambar 12. Lounge VII. KESIMPULAN Perancangan ini berdasarkan kebutuhan pengunjungan dengan tujuan menampung kegiatan bisnis dalam ruang lingkup sosial. Konsep Harmony in Diversity merupakan hasil pemikiran tentang solusi permasalahan dan tujuan yang ada guna dapat membuat para pengunjung pembisnis dapat menjamu rekan bisnisnya serta masih dapat membahas masalah bisnis secara semiformal. Dengan masuknya urusan bisnis di lingkungan sosial merupakan problema yang akan di jawab dengan konsep Harmony in Diversity sebab bisnis dan sosial merupakan 2 kegiatan yang sangat berbeda. Disini konsep Harmony in Diversity akan menjawab bagaimana cara memecahkan masalah untuk pembisnis agar dapat tetap berada di lingkungan sosial tanpa meninggalkan kegiatan bisnis yang akan di jalaninnya. Pub & Bar adalah tempat yang di fungsikan sebagai tempat melepas penat dan bersosialisasi, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat dijadikan sebagai tempat untuk mewadahi kegiatan bisnis, sehingga ada baiknya pub & bar di desain dengan adanya private space untuk mewadahi kegiatan bisnis yang dilakukan. DAFTAR PUSTAKA [1] Jacques, Paul. Form Function and Design. Chicago: Paul Theobold and Company. 1975. [2] Warrender, Carolyn. Color Style. United States of America: Abbeville Press. 1996. [3] Katsigris, Costas and Mary Porter. The Bar & Beverage Book (3rd ed). John Wiley & Sons, Inc. New York: 2003. [4] Bar, Minuman Dan Pelayanannya, Widjojo Marsum, 2006. [5] Prabowo, Hendro. Arsitektur, Psikologi dan Masyarakat. Depok.1998.