BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkaman magnetik berbantukan panas atau Heat Assisted Magnetic

dokumen-dokumen yang mirip
Simulasi Mikromagnetik dari Proses Switching dalam Nano Dot Permalloy Magnetik

Kajian Simulasi Mikromagnetik Ketergantungan Tipe-nukleasi Magnetisasi Reversal terhadap Waktu pada Nano Dot Permalloy

Gambar 1.1 Ilustrasi struktur MTJ (tanpa skala) dengan arah lapisan magentisasi (Ali, 2013)

ABSTRACT STUDY OF THE EFFECT OF DIMENSION AND GEOMETRIC TOWARD MAGNETIC DOMAIN WALL PROPAGATION ON PERMALLOY THIN LAYER ( )

d) Dipol magnet merupakan sebuah magnet dipol, akselerator partikel, magnet yang dibangun untuk menciptakan medan magnet homogen dari jarak tertentu.

Gambar 2.1. momen magnet yang berhubungan dengan (a) orbit elektron (b) perputaran elektron terhadap sumbunya [1]

BAB 1 PENDAHULUAN. pemanasan tersebut akan timbul suatu masalah apabila daerah yang dipanaskan

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Fisika. Oleh Nur Aji Wibowo NIM S

HANDOUT MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD. Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Apakah pengertian dari Solid State Drive? Dan SSD termasuk optical, magnetic atau electrical?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga, penelusuran lebih jauh akan diketahui banyak hal mengenai kontstruksinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang landas bumi maupun ruang angkasa dan membahayakan kehidupan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Menu hari ini: Induktansi & Energi Magnetik Material Magnet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bahan Listrik. Bahan Magnet

Arsitektur & Organisasi Komputer

BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI

Sidang Tugas Akhir - Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. telah diadopsi untuk mengurangi getaran pada gedung-gedung tinggi dan struktur

Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB I PENDAHULUAN. pedoman untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan juga untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. magnet berasal dari Bahasa Yunani magnetis litious yang berarti batu magnet. Magnet

BAB III GROUND PENETRATING RADAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MONITORING GUNUNG API DENGAN METODE MAGNETIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

KAJIAN TEHADAP TERJADINYA NOISE

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA

KEGUNAAN MAGNET PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

BAB I PENDAHULUAN. pendinginan untuk mendinginkan mesin-mesin pada sistem. Proses pendinginan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

saluran-saluran kosong ke segala arah, berisi air dan ion-ion yang mudah tertukar, seperti: sodium, potasium, magnesium, dan kalsium.

BAB I PENDAHULUAN. perpindahan energi yang mungkin terjadi antara material atau benda sebagai akibat

UNIVERSITAS INDONESIA. DINAMIKA DOMAIN WALL DAN EFEK ANISOTROPI PADA MATERIAL FERROMAGNET Co DAN Ni BERBENTUK NANOWIRE TESIS MARDONA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAYA LORENTZ Gaya Lorentz pada Penghantar Berarus di dalam Medan Magnet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Vetran Republik Indonesia

BABI. PENDAHULliAN. Pada gerak konvensional gerakan yang rotasional dapat diubah menjadi

SIMULASI MIKROMAGNETIK MAGNETISASI REVERSAL PADA NANO-PARTIKEL MAGNETIK PERMALLOY

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang dan Permasalahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsep Dislokasi. Pengertian dislokasi

Mata Kuliah : ELEKTROMAGNETIKA I Kode Kuliah : FEG2C3 Semester : Genap 2014/2015 Kredit : 3 SKS

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perkembangan pengaplikasian teknologi yang telah lama

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DASAR II MAGNET OLEH KELOMPOK 2 PUTU ANANDIA PRATIWI NIM : KADEK BELA PRATIWI NIM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

I. PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) semakin terasa di zaman sekarang ini.

2015 RANCANG BANGUN SUMBER MEDAN MAGNET DINAMIK UNTUK IDENTIFIKASI ANOMALI MAGNETIK LAPISAN TANAH

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Bentuk Massa Bangunan Berdasar Analisa Angin, Matahari dan Beban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PENGUJIAN-PENGUJIAN PADA MATERIAL

I. PENDAHULUAN. tersedia di pasaran umum (Mujumdar dan Devhastin, 2001) Berbagai sektor industri mengkonsumsi jumlah energi berbeda dalam proses

I. PENDAHULUAN. mengalami pembebanan yang terus berulang. Akibatnya suatu poros sering

BAB II SALURAN TRANSMISI

BAB II LANDASAN TEORI

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perkembangan sektor industri nasional. Kualitas daya yang baik pada

Alat Peraga Efek Arus Eddy Dengan Menggunakan Piringan Magnet Berputar

HARD DISK. Mengenal Teknologi. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Copyright all right reserved

Experiment indonesian (Indonesia) Loncatan manik-manik - Sebuah model transisi fase dan ketidak-stabilan (10 poin)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

LATIHAN UJIAN NASIONAL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkaman magnetik berbantukan panas atau Heat Assisted Magnetic Recording (HAMR) merupakan kata kunci untuk merealisasikan perekam magnetis berkapasitas ultra tinggi. Untuk merealisasikan hal tersebut, bahan magnet dengan nilai anisotropi tinggi diperlukan. Bahan magnetik beranisotropi tinggi ini dapat diperkecil hingga orde nanometer tanpa kehilangan sifat magnet akibat suhu. Sehingga media perekam dengan kerapatan sangat tinggi sampai dengan kapasitas terabyte berpeluang untuk diproduksi (Killic, 2012). Secara umum, mekanisme penulisan sistem perekaman magnetik berbantukan panas (HAMR) menggunakan radiasi laser dengan panjang gelombang sangat pendek dengan daya tinggi diterapkan pada storage cell memory hingga suhu meningkat mendekati suhu Currie. Sesaat setelah radiasi laser dihentikan, ketika proses pendinginan menuju suhu ruang berlangsung, maka kemudian medan magnet pengimbas diterapkan sehingga menyebabkan orientasi magnetisasi pada storage cell memory akan searah dengan medan. Keadaan magnetisasi ini kemudian disimpan pada suhu ruang sebagai data informasi. Telah banyak hasil studi yang melaporkan tentang pengaruh/keterkaitan kecepatan distribusi switching, panas terlokalisir, maupun distribusi energi barrier terhadap medan magnet pengimbas minimum yang dibutuhkan untuk switching (Ozatay, 2009). Namun demikian, kondisi termagnetisasi acak akibat proses pemanasan 1

2 hingga saat ini dianggap sebagai faktor utama rendahnya medan magnet yang dibutuhkan untuk terjadinya switching. Sistem thermally assisted menjadi jauh lebih komplek mengingat faktor damping Gilbert juga berkontribusi terhadap terjadinya kondisi termagnetisasi acak. Untuk memahami lebih detail perihal mekanisme penurunan medan switching, skema mekanisme HAMR dimodifikasi untuk memperoleh sistem magnetisasi berbantukan panas dengan medan magnet minimum. Kemudian skema HAMR yang terpilih digunakan dalam mengevaluasi pengaruh konstanta redaman Gilbert terhadap penurunan medan switching pada beragam waktu pendinginan dibawah pengaruh medan. Program simulasi mikromagnetik berdasarkan penyelesaian Landau-Lifshitz-Gilbert digunakan sebagai tool untuk mengamati proses magnetisasi berbantukan panas ini. Bahan magnetik beranisotropi tegaklurus berukuran skala nanometer dipandang sebagai satu unit storage memory. Akhirnya kondisi magnetisasi acak ( randomly magnetized state) akibat panas diasumsikan homogen dalam satu unit storage cell memory. B. Perumusan Masalah Banyak hal yang menjadi obyek penyelidikan oleh para peneliti dalam bidang rekam data magnetis, misalnya dinamika domain wall, efek anisotropi, analisis energi sistem. Dalam tesis ini penulis membatasi penelitian pada proses magnetisasi dengan melibatkan nukleasi domain wall dan dilanjutkan perambatan domain wall saat diinduksi medan magnet luar berbantukan panas dalam orde

3 picosecond. Karakteristik mekanisme magnetisasi yang muncul disimulasikan dengan menggunakan program freeware mikromagnetik. Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas, maka dalam tesis ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh panas terhadap magnetisasi? 2. Bagaimanakah pengaruh thermal stochastic terhadap medan switching? 3. Bagaimanakah pengaruh faktor redaman Gilbert terhadap kondisi magnetisasi? 4. Apakah ada keterkaitan antara variasi medan pengimbas dengan evolusi magnetisasi? 5. Bagaimanakah pengaruh sistem berbantukan panas (heat assisted) terhadap peluang switching dalam proses perekaman magnetik? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki perilaku material ferromagnetik yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Menginvestigasi pengaruh panas terhadap konfigurasi magnetisasi. 2. Menentukan pengaruh thermal stochastic terhadap medan switching. 3. Mengevaluasi pengaruh faktor redaman Gilbert terhadap kondisi magnetisasi. 4. Menginvestigasi keterkaitan antara variasi medan pengimbas dengan evolusi magnetisasi.

4 5. Mengevaluasi pengaruh sistem berbantukan panas (heat assisted) terhadap peluang switching dalam proses perekaman magnetik. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran karakteristik magnetisasi bahan material ferromagnetik dengan anisotropi tegak lurus dalam orde picosecond. Hal ini akan membuka peluang bagi kemampuan sistem hard disk drive (HDD) yang lebih baik di masa mendatang. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tesis ini dapat dipaparkan sebagai berikut: Bab 1 menjelaskan latar belakang mengenai prospek di masa mendatang bagi material ferromagnetik beranisotropi tegaklurus sebagai media penyimpan data dengan teknologi perekaman magnetis berbantukan panas ( Heat Assisted Magnetic Recording). Bab 2 menjelaskan tinjauan pustaka yang menjadi landasan teori simulasi mikromagnetik. Mula-mula dipaparkan dasar-dasar magnetisasi. Selanjutnya dipaparkan teori mikromagnetik baik statis maupun dinamis. Bab 3 menjelaskan prosedur kalkulasi mikromagnetik secara numerik. Syarat batas keadaan-sistem terkait dengan dimensi dan metode perhitungan dipaparkan secara singkat agar simulasi bermakna fisis. Bab 4 menjelaskan hasil penelitian berupa hasil simulasi dan serta analisanya. Paparan hasil yang berkaitan dengan klarifikasi keadaan sistem fisis

5 ditayangkan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan hasil utama. Diskusi singkat menyertai setiap bagian hasil simulasi yang diperoleh. Bab 5 berisi kesimpulan dan saran memberikan informasi secara lebih umum terkait hasil yang diperoleh.