BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kewarganegaraannya, investor di pasar modal dibedakan dalam dua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. adanya abnormal return adalah efek akhir pekan. Kebutuhan akan likuiditas suatu

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu investasi. Return bisa positif dan juga negatif, jika positif berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Karakteristik Objek Penelitian A. Kriteria Pemilihan Saham Indeks Kompas 100

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan barang haram.

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana yang tersedia di

I. PENDAHULUAN. pasti pasar modal telah tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akurat dan segera tentang harga dan volume transaksi yang

BAB I PENDAHULUAN. bisa diperjualbelikan dalam bentuk surat hutang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat menerbitkan sekuritasnya melalui pasar modal yang berupa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang maupun jangka pendek menawarkan kelebihan dan kekurangan. melakukan jual beli saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. umum mempunyai kesamaan yaitu adanya tingkat keuntungan yang disyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. dimana pada waktu itu terjadi di era perang dunia ke II. Seiring berjalannya waktu pasar

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan (return) terhadap sekuritas yang dibelinya. Investor yang cakap harus

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. B. Implikasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. menarik karena bisa memberikan return (pengembalian) yang besar secara cepat,

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini pasar yang efisien masih menjadi perdebatan yang menarik di

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pasar modal yang efisien telah menjadi suatu topik perdebatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Monday Effect merupakan fenomena dalam dunia keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diperjualbelikan dimana efek-efek di perdagangkan. Dalam beberapa

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mendukung efficient market hypothesis, meskipun masih ada pelaku pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena yang terjadi pada pasar modal yang efisien yaitu terjadinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rr. Iramani, Ansyori Mahdi (2006) Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh hari perdagangan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian, pasar modal diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Indeks Harga Saham

BAB I PENDAHULUAN. dalam investasi. Hubungan antara return yang diharapkan dan risiko dari

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi yang dilakukan akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi mendorong hampir sebagian besar negara di dunia tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001).

PENDAHULUAN. pasar efisien bentuk lemah (Copeland, 2005). Dengan asumsi bahwa harga

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi perdagangan saham (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat) terhadap return

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang go public. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan suatu mekanisme ekonomi dengan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. satunya dari kondisi pasar modalnya apakah efisien atau tidak. Efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang lebih besar. Hal ini erat kaitannya dengan informasi yang

RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Penelitian ini yaitu terkait Monday Effect dan Week Four Effect dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Guna memahami suatu proses investasi, seorang pemodal (investor) harus

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. paling diminati oleh investor adalah return asset yaitu pengembalian atas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

SKRIPSI. Raymond Kurniawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan instrumen keuangan jangka panjang (Hanafi, 2008). perusahaan, dan pemerintah. Menurut Undang-Undang No.

PENGUJIAN WEEK-FOUR, MONDAY, FRIDAY DAN EARNINGS MANAGEMENT EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pelaksanaan dan Hasil Penelitian. Bab ini berisikan tentang hasil analisis dan pembahasan. hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAAN. Perkembangan Perdagangan terhadap dunia usaha yang kini

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. orang yang melakukan penelitian yang mendukung teori efisiensi pasar, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tersebut memiliki makna (information content) atau nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice current

PENGUJIAN ANOMALI PASAR MONDAY EFFECT, WEEKEND EFFECT, ROGALSKI EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli saham kepada pihak-pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

I. PENDAHULUAN. Secara perlahan namun pasti pasar modal Indonesia tumbuh menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Martalena dan Malinda; 2011:2 )

BAB I PENGANTAR. 1.1.Latar Belakang. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aktiva riil (real

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Teori keuangan tradisional (traditional finance) seperti Efficient Market

ANALISIS THE MONDAY EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA. I Ketut Teguh Dharma Putra 1 Putu Agus Ardiana 2

STUDI TENTANG PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN IHSG PERIODE JANUARI 1997 SAMPAI DENGAN MEI Oleh : Purwanto Widodo 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:26). Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era sekarang ini investasi dan pasar modal sudah tidak asing lagi bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT OPTIMAL RANGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMECAHAN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Bursa efek Indonesia (pasar modal) Indonesia pada awalnya terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis day..., Dwita Amelia Fitriani, FE UI, Universitas Indonesia

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN RIGHT ISSUE

BAB I. Pendahuluan. (Friedman, 2007). Berbagai peristiwa yang terjadi di negara lain sangat mungkin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari kewarganegaraannya, investor di pasar modal dibedakan dalam dua kelompok besar, yakni investor lokal dan investor asing. Aktifitas investor asing cenderung menjadi tolak ukur bagi investor lokal. Walaupun tidak selamanya benar, ada kecenderungan yang besar investor lokal mengikuti pola trading investor asing (herding theory). Perilaku herding merupakan perilaku investor yang tidak rasional, karena investor mendasarkan keputusan investasinya bukan dengan melihat landasan fundamental ekonomi dari suatu aset beresiko, namun dengan melihat tindakan investor lain pada keadaan yang sama, maupun mengikuti konsensus pasar. Ketika investor asing lebih banyak melakukan pembelian saham dibandingkan dengan menjual saham atau dengan kata lain investor asing sedang melakukan net foreign buy, maka hal ini menandakan bahwa ada optimisme dari investor asing mengenai kondisi di Indonesia yang akan lebih baik dan dinilai akan memberikan keuntungan yang tinggi, sehingga investor asing akan lebih banyak membeli saham atau bisa diartikan investor asing sedang masuk dan berinvestasi pada pasar saham Indonesia. Jika investor asing tercatat melakukan transaksi net foreign buy (jumlah nilai pembelian saham dari investor asing lebih besar dari pembelin investor lokal), maka dapat memberikan sentimen positif kepada pasar saham sehingga mengakibatkan harga saham dan return saham meningkat (Frensidy, 2008: 26) 1

Literatur yang ada masih dibagi pada apakah investor lokal maupun asing memiliki informasi dan keuntungan. Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh Grinblatt dan Keloharju (2000) yang menggunakan data harian dan menemukan bahwa Investor asing lebih mampu daripada investor lokal untuk memilih saham prospektif di pasar saham saham Finlandia. Sebaliknya Choe, Kho, dan Stulz (2005) menggunakan semua perdagangan saham selama dua tahun di pasar saham Korea Selatan, dan menemukan hasil yang bertolak belakang dengan penelitian Grinblatt dan Keloharju. Dvorak (2005) menggunakan data transaksi dan menemukan situasi menjadi lebih kompleks untuk pasar saham Indonesia, penelitian tersebut menunjukkan bahwa sementara investor saham lokal memiliki keuntungan informasi dalam negeri akan tetapi broker saham asing yang lebih mampu memilih saham prospektif untuk jangka panjang. Penelitian yang terakhir ini, memberikan bukti lembaga asing (foreign brokerge) yang memiliki keunggulan dalam hal informasi yang lebih strategis daripada investor lokal. Hasil penelitian Chen, Yea-Mow (1993) menunjukkan, investor lokal bereaksi positif terhadap perdagangan investor asing. Investor asing memberikan umpan balik positif kepada investor lokal ketika kenaikan harga saham, dengan cepat mereka membeli saham dan ketika penurunan harga saham, mereka dengan cepat juga menjual saham. Berdasarkan data yang kami dapatkan dari press release BEI (Bursa Efek Indonesia) tren kenaikan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), jumlah emiten, dan nilai dari kapitalisasi pasar terus naik 422.5% sepanjang tahun 2004 dimana IHSG ada di posisi 1,000.23 sampai dengan hari penutupan pada tahun 2014 diposisi 5,226.95. Sebagaimana ditampilkan pada grafik sebagai berikut : 2

Grafik 1.1 Tren Kenaikan IHSG Sepanjang tahun 2004-2014 Sumber : IDX Statistic 2014 Tabel 1.1 IHSG, Emiten & Kapitalisasi Pasar 2004-2014 Tahun IHSG Jumlah Emiten Kapitalisasi Pasar (Triliun) 2004 1,000.23 241 679.94 2005 1,162.63 243 801.25 2006 1,805.52 242 1,249.07 2007 2,745.83 383 1,988.33 2008 1,355.41 396 1,076.49 2009 2,534.36 398 2,019.38 2010 3,703.51 420 3,247.10 2011 3,821.99 440 3,537.26 2012 4,316.69 462 4,126.99 2013 4,274.18 483 4,219.02 2014 5,226.95 496 4,840.51 3

Sumber : Data primer diolah Sedangkan data yang kami dapat dari dari KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), dapat dilihat bahwa persentase kepemilikan saham dari investor asing yang hampir dua kali lebih besar jika dibandingkan investor lokal di Bursa Efek Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah kepemilikan saham investor asing di Indonesia lebih dominan daripada investor lokal. Dominasi kepemilikan saham oleh investor asing ditampilkan pada tabel dibawah ini : Tabel 1.2 Kepemilikan Saham Asing dan Lokal di Bursa Efek Indonesia Tahun Investor Asing Investor Lokal Jumlah kepemilikan Nilai (Triliun) Jumlah kepemilikannilai (Triliun) 2014 64% Rp 1,840.75 36% Rp 1,020.00 2013 60% Rp 1,475.47 40% Rp 868.00 2012 59% Rp 1,375.60 41% Rp 955.56 2011 60% Rp 1,235.04 40% Rp 828.32 2010 63% Rp 1,174.68 37% Rp 695.25 2009 67% Rp 762.71 33% Rp 373.06 2008 67% Rp 446.18 33% Rp 211.52 2007 66% Rp 766.95 34% Rp 386.69 2006 73% Rp 515.82 27% Rp 187.53 Sumber : Press Release KSEI Dari data di atas secara umum menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh investor asing lebih tinggi daripada investor lokal, walaupun secara persentase jumlah kepemilikan saham mengalami penurunan, namun secara nilai mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 dan 2009 investor asing masih mendominasi kepemilikan saham sebesar 68% dibandingkan dengan kepemilikan saham oleh investor lokal sebesar 32%. Pada tahun 2010-2012 kepemilikan saham oleh investor asing mulai menurun, meskipun demikian 4

kepemilikan saham oleh investor asing masih lebih tinggi dari kepemilikan saham oleh investor lokal. Dengan dominasi nilai transaksi investor asing tersebut, peranan investor asing dinilai cukup signifikan dalam menggerakkan harga saham dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Terjadi perbedaan yang cukup besar dalam volume, value (nilai), dan frekuensi transaksi yang menunjukkan perbedaan intrinsik dalam perilaku kedua jenis investor tersebut. Hari perdagangan dilakukan mulai hari Senin sampai dengan hari Jumat. Dalam hal ini terjadi perbedaan return antara hari Senin dengan hari-hari lainnya dalam seminggu secara signifikan Damodaran (1996). Biasanya return yang signifikan negatif terjadi pada hari Senin, sedangkan return positif terjadi pada hari-hari lainnya. Oleh karena adanya pola trading yang berbeda pada saat awal dan akhir pekan atau yang sering disebut sebagai the day of week effect sehingga mempengaruhi return portofolio dari kedua jenis investor tersebut. Monday Effect (efek awal pekan) adalah salah satu bagian dari day of the week effect. Fenomena Monday Effect (efek awal pekan) menyatakan bahwa return pada hari Senin cenderung menghasilkan return yang negatif, sedangkan return positif terjadi pada hari-hari selain hari Senin. Tingginya aksi jual untuk hari perdagangan Senin menurut Dyl dan Maberly (1988) karena adanya kecenderungan bad news datang ke pasar setelah perdagangan ditutup pada hari Jumat. Sementara itu, Gibbon dan Hess (1981; dalam Elton dan Gruber) menyimpulkan bahwa rata-rata return negatif terjadi pada hari Senin. Penman (1987) dalam Suryanto (1999) menemukan bahwa banyaknya pengumuman laba yang negatif yang tidak diantisipasi terjadi pada hari Senin dibandingkan dengan hari perdagangan lainnya dalam minggu yang bersangkutan. Hal ini didukung oleh Abraham dan Ikenberry 5

(1994) yang menjelaskan bahwa investor individual cenderung aktif menjual saham pada hari perdagangan Senin terutama ketika mereka mengetahui adanya berita atau informasi yang buruk di pasar. Hasil penelitian ini kurang lebih sama dengan yang dilakukan oleh Rystrom dan Benson (1989) dalam Algifari (1999) yang melihat Monday effect dari sisi psikologis investor dimana mereka berpendapat bahwa investor dalam membuat keputusan investasi tidak hanya melalui pertimbangan rasionalitas ekonomis dan data obyektif saja, namun juga turut dipengaruhi oleh beberapa kondisi seperti kebiasaan, emosi, kondisi psikologis tertentu, serta mood masing-masing investor. Karena kenyataan bahwa faktor-faktor psikologis tiap hari adalah berbeda-beda sehingga ikut mempengaruhi derajat optimisme dan pesimisme setiap harinya. Sebagai contoh, hari Senin merupakan awal dari orang melakukan aktifitas rutin selama satu minggu sehingga orang cenderung kurang senang. Akibatnya pada hari Senin orang merasa lebih pesimistik terhadap saham yang mereka pegang dibandingkan hari lainnya return negatif yang terjadi pada hari Senin karena adanya sikap tidak suka terhadap hari Senin, karena hari Senin merupakan hari pertama dari lima hari kerja. Memperkuat adanya bukti Monday effect adalah Yuming Li dan Erickson (1993) dalam Suryanto (1999) menunjukkan bahwa Monday effect terutama pada dua minggu terakhir pada bulan yang bersangkutan yaitu pada minggu ke empat dan ke lima. Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan sejauh mana pengaruh pola perilaku investor asing dan investor lokal dalam day of the week effect. Fokus penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ- 45 yang terdapat di BEI dengan mempertimbangkan bahwa saham perusahaan yang 6

terdaftar dalam LQ-45 merupakan saham yang aktif diperdagangkan dan merupakan 45 perusahaan yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang disesuaikan setiap 6 bulan (setiap awal Februari dan Agustus). Dengan tingkat likuiditas dan tingkat kapitalisasi pasar yang besar, membuat investor asing cenderung tertarik pada saham-saham LQ-45, hal inilah yang mendasari penulis mengambil sampel perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45. Pengambilan sampel ini didasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan Kang dan Stulz (1997) yang dikutip oleh Chandra (2010:104) bahwa investor asing di Jepang cenderung memilih saham-saham dari perusahaan besar. Dalam penelitian ini periode yang digunakan yaitu tahun 2011 dengan alasan pada saat itu jumlah kepemilikan asing terus menurun sedangkan nilainya tetap naik secara keseluruhan, serta agar diperoleh data yang lebih baru dan menggambarkan kondisi terbaru di pasar modal Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin membuktikan secara empiris apakah pada periode tersebut return saham dipengaruhi oleh aksi buy-sell investor asing dan investor lokal, yang dipengaruhi oleh day of the week effect. Kondisi saat ini harga dan return saham bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi fundamental perusahaan, kondisi makroekonomi suatu negara, dan juga bisa disebabkan oleh sentimen positif maupun negatif dari buy-sell investor asing. Oleh karena itu, dalam tesis ini peneliti mengambil judul : ANALISIS PERBEDAN POLA TRADING SAHAM INVESTOR LOKAL VERSUS INVESTOR ASING PADA AWAL DAN AKHIR PEKAN DI PERDAGANGAN SAHAM LQ45 BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2011 7

1.2. Rumusan Masalah Keputusan investasi di pasar modal untuk menghasilkan return yang optimal bisa dilakukan dengan berbagai cara. Agar dapat memperoleh return yang diharapkan, salah satu pertimbangan yang dapat digunakan adalah pengetahuan tentang pola return saham pada setiap awal dan akhir pekan. Dengan mengetahui pola return saham pada setiap awal dan akhir pekan dan jenis investor berdasarkan lokal atau asing, diharapkan akan memberikan informasi yang tepat bagi investor kapan harus membeli dan kapan harus menjual sahamnya. Penelitian sebelumnya terkait Weekend effect telah banyak dilakukan di Indonesia, Algifari (1998) meneliti 40 saham teraktif di Bursa Efek Indonesia (dahulu BEJ), periode Januari-Desember 1996 menjumpai day of the week effect, dimana hari perdagangan selasa, rabu dan jumat berpengaruh terhadap return saham, tetapi hal tersebut tidak berpengaruh terhadap hari perdagangan senin dan kamis. Sementara Primawurti (2003) yang menguji 35 saham teraktif tahun 2000-2003 tidak berhasil menemukan fenomena weekend effect. Studi empris Gumanti dan Ma ruf terhadap return saham LQ45 menunjukan rata-rata return harian saham terbesar terjadi pada hari perdagangan jumat dan terendah pada hari perdagangan senin. Tetapi, uji statistic terhadap keduanya tidak signifikan. Hasil berbeda ditemukan Wibowo (2004) yang mengidentifikasi adanya pola harian (weekday effect) dan dan akhir pekan (weekend effect) pada return dan volatilitas di BEJ periode November 1994 s.d Oktober 2004, baik pada IHSG maupun LQ45. Permasalahan selanjutnya adalah, apakah fenomena weekend effect ini terjadi pada periode tahun 2011, khususnya antara kedua jenis investor lokal dan investor asing serta 8

bagaimana perbedaan perilaku kedua investor tersebut mensiasati weekend effect, dan bagaimana pengaruhnya pada masing-masing saham di LQ45. Berdasarkan masalah pokok tersebut, permasalahan dalam penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah terjadi pengaruh (efek) akhir pekan dan awal pekan terhadap return saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 3 Januari s.d 30 Desember 2011? 2. Apakah terdapat perbedaan perilaku investor asing dan investor lokal dalam melakukan perdagangan diakhir dan awal pekan? 3. Apakah terdapat pengaruh perilaku investor Asing terhadap investor lokal dalam melakukan perdagangan di akhir dan awal pekan? 1.3. Tujuan Penelitian Informasi yang masuk ke pasar modal (unfavorable news dan favorable news) terdistribusi secara tidak seragam (Dyl dan Marbery, 1988), perbedaan psikologi investor (Rystom dan Benson, 1989) pada hari perdagangan yang satu dengan hari lain, memungkinkan adanya pengaruh perdagangan di akhir dan awal pekan terhadap return saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011. Berdasarkan kemungkinan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengukur pengaruh (efek) perdagangan diawal dan diakhir pekan terhadap return saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. 2. Mengukur kinerja return portfolio saham pada kedua jenis investor, yaitu investor lokal dan investor asing diawal dan diakhir pekan 3. Menganalisis perbedaan perilaku investor asing dan investor lokal di awal dan di akhir pekan. 9

1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk memberikan informasi empiris bagi para investor mengenai keterkaitan antara Weekend effect dengan perilaku investor asing versus investor lokal dan return saham di Bursa Efek Indonesia 2. Sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan bagi para investor dalam menyusun strategi membeli dan menjual saham di Bursa Efek Indonesia berkaitan dengan fenomena awal dan akhir pekan. 3. Sebagai tambahan referensi bagi para peneliti dan analis pasar modal terutama mengenai fenomena akhir dan awal pekan. 4. Memberikan kontribusi bagi literatur dan praktik mengenai pengaruh awal dan akhir pekan pada hari perdagangan khususnya perbedaan pola perilaku investor lokal dan investor asing di Bursa Efek Indonesia. 5. Informasi yang dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan investor dalam melakukan keputusan serta aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia. 1.5. Sistematika Pembahasan Penulisan laporan penelitian yang berjudul : "Analisis Perbedan Pola Trading saham Investor Lokal Versus Investor Asing pada Awal dan Akhir Pekan di Perdagangan Saham LQ45 Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011" sebagai berikut: 1.5. Sistematika Pembahasan 10

BAB I Berisikan latar belakang penulisan dari penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan laporan BAB II Berisikan tinjauan pustaka yang memaparkan konsep-konsep teoritis yang berkaitan erat dengan topik dan permasalahan penelitian yang terdiri dari efisiensi pasar modal, analisis dan strategi investasi, pola waktu return saham, seluk beluk bursa Efek Indonesia, perbedaan Investor lokal dan investor asing serta perilakunya. Dan pada bagian alkhir dari bab ini akan berisi mengenai pengembangan hipotesis penelitian. BAB III Berisikan penjelasan metodologi yang dgunakan dalam penelitian ini, mencakup ruang lingkup dan batasan penelitian, populasi dan sampel, sumber dan teknik pengambilan data, perumusan model analisis dan pengujian hipotesis. BAB IV Berisikan hasil penelitian dan diskusi, yang meliputi proses pengumpulan, pengolahan, dan pengujian data analisis, yang terdiri dari deskripsi data analisis, analisis pengaruh variabel penelitian dan diskusi. BAB V Berisikan Kesimpulan dan Saran yang meliputi kesimpulan, implikasi bagi kebijakan investor, keterbatasana penelitian, dan saran bagi hasil penelitian yang dilaksanakan. 11