BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

dokumen-dokumen yang mirip
Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme. Skripsi

Yesus yang Asli. oleh Kermit Zarley

Alkitab dan kita: Bagaimana menafsirkan Alkitab. 2 Petrus 1:20. Bagaimana Alkitab mengubah hidup kita? 2 Petrus 1:21.

Dasar Kebersatuan Umat Kristen. Efesus 2: Pdt. Andi Halim, S.Th.

Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit.

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2)

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pelajaran Enam. Yesus Adalah Kebenaran. mendengar kepalsuan, kesalahan, atau kebohongan; kita tidak mau hidup atau

ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (1)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Belajar dari Kristus

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

Pelajaran 8. Yesus Adalah Penguasa Ajaib. suatu kejadian di tempat jauh - "disana". Kata orang" ada tanda ajaib di desa

IDENTITAS KRISTEN DAN PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI TENGAH KEMAJEMUKAN Fonita Babang Noti, I Putu Ayub Darmawan STT Simpson

BAGIAN 1 PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG BAB I TEOLOGI ABU-ABU: DIMENSI DEFINITIF DAN HISTORIS...

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A.

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Pertanyaan Alkitab (24-26)

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN

Memahami Kitab Suci dalam Gereja Katolik IF-Man, 12 Maret 2011

Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup Yoh.14:1-14 Pdt. Billy Kristanto.

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi

Pdt Gerry CJ Takaria

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS

REFORMED AND HISTORY

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS

SEJARAH PUNCAK KEDATANGANNYA DANIEL 12

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

FOKUS KABAR BAIK (INJIL)

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra

Latar Belakang Kitab 1 Petrus: Petrus, Rasul Yesus Kristus (1Pet.1:1) Ev. Calvin Renata, M.Div.

Otentisitas Alkitab vs Quran

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Yesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Kitab Suci: Saringan Kebenaran Ilahi

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

OTORITAS PAULUS DAN INJIL

SIKAP JEMAAT DALAM BERIBADAH

KARUNIA NUBUAT SEPANJANG ZAMAN

KRISTUS TURUN DALAM KERAJAAN MAUT

B A B 6. Pdt. Gerry Cj Takaria

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

YESUS KRISTUS JURUSELAMAT DUNIA

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

IKUTLAH AKU. Melayani dunia, Bagian 5. Dr. David Platt

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

AKU ADALAH ORANG YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN?

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

BAPTISAN ROH KUDUS. Baptisan Roh Kudus Baptism in the Holy Spirit Halaman 1

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #1 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #1 WORLD PERSPECTIVE VS GOD S PERSPECTIVE CARA PANDANG DUNIA VS CARA PANDANG TUHAN

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Pelajaran Tiga. Yesus Adalah Mesias. Dari kitab Injil Yohanes, kita membaca, " Andreas mula-mula bertemu dengan

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS ADOPSI PERSEKUTUAN PENDALAMAN AMANAT AGUNG

Pdt. Gerry CJ Takaria

RESENSI BUKU The Story of Israel: A Biblical Theology

KETEKUNAN ORANG- ORANG KUDUS

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS HIDUP BARU PENDALAMAN ALKITAB POS PI AMANAT AGUNG

BAB V. Penutup: Refleksi, Kesimpulan dan Saran

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

Depresi Rohani dan Konsep Tentang Penderitaan Ibr 12:5-11 Pdt. Andi Halim, M.Th. Kenapa orang percaya masih bisa mengalami depresi rohani?

MENGHAKIMI ATAU TIDAK MENGHAKIMI?

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #9 oleh Chris McCann

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.

Transkripsi:

BAB V PENUTUP Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1. Kesimpulan Teologi pluralisme agama memang simpatik karena ingin membangun teologi yang terdengar amat toleran, semua agama sama-sama benar. Semua agama menyelamatkan. Walaupun demikian teologi pluralisme agama pada dasarnya menyangkali iman Kristen sejati yang kembali pada Alkitab. Orang yang percaya pada teologi pluralisme agama biasanya tidak benar-benar mendasarkan pandangannya atas dasar kitab suci agama yang dianutnya atau tidak benar-benar berteologi berdasarkan sumber utama (kitab suci). Jika kita benar-benar jujur membaca kitab suci agama-agama maka akan menemukan klaim-klaim eksklusif yang memang tidak bersifat saling melengkapi tetapi saling bertentangan. Sebagai contoh: Buddhisme tidak percaya pada kehidupan kekal (surga) sebagai tempat bersama Allah. Buddhisme percaya pada Nirwana dan Reinkarnasi. Hal ini tentu bertentangan dengan konsep Kristen yang percaya surga dan neraka. Bahkan jika kita berkata bahwa Islam juga mempercayai surga dan neraka, tetap terdapat perbedaan konsep. Di sini dapat dilihat bahwa pluralisme adalah konsep yang mereduksi keunikan pandangan agama masing-masing.

Kaum Pluralis menilai bahwa teologi Kristen selama ini adalah keliru atau paling tidak sangat sempit. Oleh sebab itu mereka berusaha untuk merekontruksi ulang teologi Kristen, yang menurut mereka selama ini Injilinjil dan teologi Kristen tidak dirumuskan dalam konteks keberagaman agama, sehingga tidak relevan untuk kebutuhan gereja dalam bersosialisasi di tengahtengah umat manusia yang beragam kepercayaan. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa teologi Kristen selama ini sangat arogan dan sempit, serta sarat dengan muatan eksklusivisme. Oleh karena itu, kaum pluralis sangat bersemangat merumuskan teologi Kristen dalam pemahaman yang baru mengenai iman dan kemajemukan iman. Dalam upaya menafsir ulang teologi Kristen, maka hal pertama yang mereka lakukan adalah menolak dan membuang doktrin-doktrin utama yang fundamental demi tujuan mencapai persatuan dan kesatuan agama-agama. Doktrin utama yang ditolak oleh kaum pluralis ialah isu Kristologi yang merupakan salah satu isu yang paling penting dalam teologi Kristen, keseluruhan doktrin sangat bergantung pada pemahan yang benar terhadap kristologi yang Alkitabiah, sebab tidak dapat dipungkiri bahwa tegaknya pemahaman tentang Yesus yang benar akan menopang keseluruhan konsep iman orang Kristen. Selama berabad-abad, Alkitab, khususnya Perjanjian Baru, menjadi sumber penting untuk mempelajari Kristologi (ilmu yang mempelajari tentang siapa Yesus Kristus). Bahkan pada abad ke-16 tokoh-tokoh reformasi seperti M. Luther menyerukan otoritas Alkitab sebagai satu-satunya otoritas tertinggi bagi iman, keselamatan dan menjadi dasar dari seluruh doktrin Kristen. Itulah

yang kita kenal dengan istilah Sola Scriptura. Istilah lain yang penting berkenaan dengan otoritas Alkitab adalah kanon Alkitab. Ini berarti bahwa Alkitab adalah pengukur, di mana segala etika dan doktrin diukur dari pengajaran Alkitab. Namun dua abad kemudian, pada akhir abad 18 seiring dengan masa pencerahan (enlightenment), di mana rasio manusia begitu dijunjung tinggi lebih dari sepatutnya, maka pernyataan-pernyataan Alkitab yang telah diterima selama berabad-abad mulai diganggu gugat dan dicoba dibongkar sampai ke akar-akarnya. Hal yang sama dilakukan untuk doktrin Kristologi. Jadi, Yesus Kristus yang telah diakui dan diterima sebagai Allah, oknum kedua Tritunggal juga digugat dan dicoba ditafsirkan ulang. Bagi kaum pluralis hanya Allah saja yang menjadi fondasi final, bukan Kristus. Sikap pluralisme ini mengedepankan keberagaman dan keunikan agama-agama melebihi berita inti dari kesaksian Injil-Injil dan kesaksian iman dari surat-surat rasuli. Di Yoh. 17:3, Tuhan Yesus berkata, Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kesaksian Injil tentang hidup kekal (keselamatan) yang secara hakiki tidak dapat dilepaskan dari iman kepada Kristus merupakan kesaksian iman yang partikular dan singular. Pengakuan iman dan kesaksian Injil-Injil atau surat-surat rasuli tentang iman kepada Kristus tidak boleh direlativir hanya karena orang menghadapi fakta kemajemukan agama-agama. Jika dibaca dan diamati dengan seksama tulisan dan pandangan para ahli (kaum pluralis) tersebut di atas, maka dapat ditemukan beberapa hal.

Pertama, bahwa dari banyak penelitian atau tulisan yang dilakukan oleh teolog-teolog tertentu, khususnya kaum pluralis, sesungguhnya tidak menjelaskan tentang siapa Yesus. Tulisan-tulisan mereka (para peneliti tersebut) lebih banyak menggambarkan pandangan mereka sendiri daripada diri Yesus. Kedua, merupakan suatu keanehan yang dilakukan oleh teologteolog ketika mereka memisahkan Yesus sejarah dari Kristus yang diimani. Adalah merupakan fakta yang tidak dapat disangkali bahwa para penulis Alkitab menulis kembali kehidupan Yesus setelah kebangkitan Yesus, bukan sebelumnya. Akan tetapi hal tersebut tidak harus dipahami seolah-olah para penulis Alkitab menciptakan sendiri ucapan, karya dan kehidupan Yesus tanpa fakta sejarah. Adalah benar bahwa pada saat membaca Perjanjian Baru, di sana akan ditemukan tulisan-tulisan yang diwarnai oleh iman kepercayaan kepada Yesus Kristus yang bangkit. Apakah hal itu salah? Dan lagi, apakah kita dapat menuntut para rasul untuk menulis atau mengkhotbahkan bahwa Yesus seolah-olah tidak bangkit? Apakah itu mungkin? Dan juga, jika Yesus tidak bangkit, apakah kita dapat membayangkan adanya Injil tersebut? Apa yang akan mereka tuliskan? Iman seperti apa yang mau mereka bagikan? Jika orang Kristen tidak bisa mempercayai tulisan-tulisan para rasul yang nota bene merupakan murid-murid Yesus sendiri, lalu tulisan siapa lagi yang akan kita percayai? Apakah logis untuk menerima `Yesus sejarah'nya para ahli dan menolak Yesusnya para rasul? Bukankah mereka itu telah hidup bersama Yesus, mendengar sabda-nya dan menyaksikan sendiri karya-karya- Nya? Mari kita perhatikan pernyataan berikut: " Apa yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan

yang telah kami raba dengan tangan kami itulah yang kami tuliskan kepadamu (1Yoh.1:1). Kisah dan kuasa Yesus di dalam Alkitab adalah dongeng? Pernyataan itulah yang dilawan oleh Alkitab itu sendiri: "Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng dan isapan jempol manusia tetapi kami adalah saksi mata" (2Pet.1:16). Para rasul subjektif dan tidak objektif menuliskan Yesus yang sesungguhnya? Sekiranya tuduhan itu benar, maka itulah gambaran terbaik dan terlengkap dari Yesus sejarah yang pernah kita miliki. Dari analisis di atas, jelaslah bahwa sekalipun maksud, motivasi, dan semangat persatuan kaum pluralis adalah maksud yang mulia, tetapi untuk mencapai tujuan itu kaum pluralis seolah menghalalkan segala cara, termasuk mereduksi imannya. Hal ini sesungguhnya tidak harus terjadi. 5.2. Saran Mencermati gagasan kaum pluralis mengenai visi pluralisme agama tersebut, seharusnya orang Kristen terhenyak dan bangun dari tidur panjangnya, karena visi ini sebenarnya lahir dari suatu keprihatinan, kepedulian dan kerinduan untuk terwujudnya persatuan antar umat manusia di dunia ini. Memang tampak banyak kelemahan dalam penguraian dan perkembangannya, namun bukan berarti tidak ada yang dapat dipelajari dari proposal kaum pluralis tersebut. Maka dalam bagian ini penulis ingin memberikan beberapa saran bagi pembaca antara lain sebagai berikut: 1. Bagi orang Kristen, perlu dipikirkan lebih lanjut dari kiprah kaum pluralis tersebut yaitu bahwa semangat kesatuan umat manusia itu perlu

diwujudkan, tentu saja dengan cara Kristen. Kini sudah bukan saatnya lagi bagi Kristen untuk terus membungkus dirinya dengan isolasi-isolasi partikularis yang membangun tembok-tembok arogansi serta merasa benar sendiri. Tetapi justru dalam era keterbukaan ini, Kristen perlu terus membangun jembatan dan keterbukaan, tanpa mengkompromikan dan mereduksi kebenaran firman Tuhan yang berotoritas itu. 2. Bagi kalangan partikularis/eksklusivis, untuk turut berkiprah di dalam dunia teologi agama dan memberikan sumbangsihnya. Alternatif lain yang mampu memelihara motivasi untuk hidup bersama dengan harmonis dan sambil memelihara keyakinan-keyakinan sentral dari agama-agama tersebut sangatlah dinantikan 3. Bagi gereja, bahwa gereja terpanggil untuk mengakui keyakinan iman terhadap kebenaran dalam Kristus sebagai kebenaran final. Dengan demikian gereja tidak mudah diombang-ambingkan oleh pengajaranpengajaran yang tidak berasal dari Alkitab dan gereja dapat menempatkan diri sedemikian rupa dalam membangun relasi dengan umat beragama lain 4. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangankekurangan. Oleh karena itu, penulisan ini sangat terbuka bagi masukan serta saran-saran yang dapat membangun dan menyempurnakan penulisan ini.