SCALE TREATMENT PADA PIPA DISTRIBUSI CRUDE OIL SECARA KIMIAWI

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dunia perindustrian. Umumnya banyak dijumpai pada peralatan-peralatan industri

I. PENDAHULUAN. Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan

Asnawati Staf Pengajar Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Jember

I. PENDAHULUAN. terjadi pada permukaan peralatan penukar panas yang disebabkan oleh

1. PENDAHULUAN. Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan

ANALISA AIR FORMASI DALAM MENENTUKAN KECENDERUNGAN PEMBENTUKAN SCALE PADA SUMUR X,Y DAN Z

Mahasiswa Program Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang - Semarang

PROBLEMA SCALE DI BEBERAPA LAPANGAN MIGAS

EVALUASI PENANGGULANGAN SCALE DENGAN METODE INJECT SCALE INHIBITOR PADA SUMUR X DI PT PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD LIMAU

PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) DALAM PIPA ALIRAN LAMINER PADA TEMPERATUR 25 0 C HINGGA 40 0 C DAN PENAMBAHAN ADITIF ASAM MALAT

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

EVALUASI PENANGGULANGAN PROBLEM SCALE PADA FLOWLINE SUMUR TLJ-XXX DI PT. PERTAMINA EP ASSET II FIELD PRABUMULIH SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa korosi sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan tanpa

PENGARUH TEMPERATUR DAN KONSENTRASI LARUTAN HCl TERHADAP KECEPATAN REAKSI ACIDIZING (PENGHANCURAN KERAK CACO 3 )

BAB 2 DASAR TEORI. [CO 2 ] = H. pco 2 (2.1) pco 2 = (mol % CO 2 ) x (gas pressure) (2.2)

PEMBENTUKAN KRISTAL CaCo3 PADA PIPA TEMBAGA DENGAN KONSENTRASI LARUTAN 3500ppm Ca ++ DAN LAJU ALIRAN 30 ML/MENIT. Abstrak

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

PENGARUH PENCAMPURAN TERHADAP REAKSI HIDROLISA AlCl 3

PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) DALAM PIPA BERALIRAN LAMINER DENGAN PARAMETER KONSENTRASI LARUTAN DAN PENAMBAHAN ADITIF ASAM MALAT

LOGO Analisis Kation

KESADAHAN DAN WATER SOFTENER

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR

ISBN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kerak didefinisikan sebagai suatu deposit dari senyawa-senyawa anorganik yang

Penentuan Kesadahan Dalam Air

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) DALAM PIPA BERALIRAN LAMINER

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

8. ASIDI-ALKALINITAS

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

Pemurnian Garam Lokal Untuk Konsumsi Industri Syafruddin dan Munawar ABSTRAK

Jurnal Teknologi Kimia Unimal

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

PENGARUH NaCl TERHADAP PRESIPITASI CaCO 3

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

PEMANFAATAN AIR LAUT PADA PEMBUATAN Mg(OH) 2 DENGAN PENAMBAHAN Ca(OH) 2 DARI DOLOMIT

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan

BAB I. PENDAHULUAN. Minyak bumi adalah suatu senyawa hydrocarbon yang terdiri dari karbon (83-87%),

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

PEMELIHARAAN AIR KETEL BANTU DI KAPAL. Paulus Suhardi Waluyo Staf Pengajar Akademi Maritim Yogyakarta ( AMY ) ABSTRAK

I.PENDAHULUAN 1 BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

METODE PENELITIAN. Efek medan magnet pada air sadah. Konsep sistem AMT yang efektif

LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN

Jurusan. Teknik Kimia Jawa Timur C.8-1. Abstrak. limbah industri. terlarut dalam tersuspensi dan. oxygen. COD dan BOD. biologi, (koagulasi/flokulasi).

EVALUASI PENERAPAN METODE DOWNHOLE SCALE SQUEEZE TREATMENT UNTUK MENANGGULANGI PROBLEM SCALE DI LAPANGAN KETALING BARAT TESIS

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

Kimia Proyek Perintis I Tahun 1979

Industri-industri dengan Raw Material Belerang

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

DAFTAR ISI (lanjutan)

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR 2.1 PENDAHULUAN

UNIVERSITAS INDONESIA PENGAMATAN PERILAKU KOROSI PIPA BAJA API 5L GRADE B PENYALUR MINYAK MENTAH DALAM LINGKUNGAN AIR FORMASI BERINHIBITOR SKRIPSI

Penurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier

Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

PEMBUATAN NATRIUM SULFAT ANHIDRAT (NA 2 SO 4 )

SOAL dan PEMBAHASAN Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

2. WATER TREATMENT 2.1 PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN POTASSIUM HIDROKSIDA DAN WAKTU HIDROLISIS TERHADAP PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI TANDAN PISANG KEPOK KUNING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENENTUAN KUALITAS AIR

PENGUJIAN UAP/MONITORING SUMUR PANAS BUMI MATALOKO, NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2006

PENGARUH PERBANDINGAN SEMEN POZOLAN DAN SEMEN PORTLAND TERHADAP KEKEKALAN BENTUK DAN KUAT TEKAN SEMEN

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS

Abstrak. 1. Pendahuluan. 2. Penelitian

Pengaruh Temperatur pada Korosi Baja (Steel) dalam Larutan Elektrolit Mengandung Karbon Dioksida (CO 2 )

TESIS STUDI EFEKTIVITAS LAMELLA SEPARATOR DALAM PENGOLAHAN AIR SADAH

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh medan..., Nelson Saksono, FT UI., Universitas Indonesia

WATER TREATMENT (Continued) Ramadoni Syahputra

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

K I M I A A I R. A N A L I S I S K I M I A Asiditas dan Alkalinitas

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

Gambar 1 Open Kettle or Pan

BAB IV PEMBAHASAN. -X52 sedangkan laju -X52. korosi tertinggi dimiliki oleh jaringan pipa 16 OD-Y 5

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur ulang) yang lebih dikenal

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kerak didefinisikan sebagai suatu deposit dari senyawa-senyawa anorganik yang

INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN 1% 4 JENUH CO2

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

Bab III Metodologi Penelitian

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

Transkripsi:

SCALE TREATMENT PADA PIPA DISTRIBUSI CRUDE OIL SECARA KIMIAWI M. Syahri 1), Bambang Sugiarto 2) Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta 1,2) Jl. SWK 14 (Lingkar Utara) Condongcatur Yogyakarta 283 Telp. (274) 486889; (274) 749791 Email : mohsyahri@gmail.com Abstrak Pada bagian fasilitas produksi sering dijumpai adanya masalah-masalah yang dapat mengganggu pendistribusian minyak mentah (crude oil), hal ini umumnya disebabkan oleh terbentuknya endapan (scale) disepanjang pipa distribusi. Scale merupakan padatan hasil kristalisasi dan pengendapan mineral dari air formasi yang terproduksi bersama minyak dan gas. Terbentuknya scale diprediksi karena air yang mengandung ion-ion yang membentuk komponen-komponen yang kelarutannya terbatas atau Penyebab langsung pembentukan scale adalah penurunan tekanan, perubahan temperatur dan percampuran dua macam air yang susunan mineralnya tidak saling cocok. scale yang terbentuk pada pipa-pipa akan memperkecil diameter dan menghambat aliran fluida pada system pipa tersebut. Terganggunya aliran fluida dapat menyebabkan suhu semakin naik dan tekanan menjadi semakin tinggi, maka kemungkinan pipa akan pecah dan rusak. Dalam penelitian ini, sample scale berasal dari bagian dalam pipa distribusi minyak bumi yang ada di lapangan minyak X milik Pertamina. Proses pelarutan scale dilakukan dalam bejana berpengaduk berisi larutan HCL, H2SO4 ataupun campuran HCl dan CuSO4 dengan berbagai variasi konsentrasi dan laju pengadukan. Dari hasil penelitian diperoleh kelarutan scale dalam campuran HCl dan CuSO4 dengan konsentrasi 2% memberikan hasil yang relatif lebih baik bila dibandingkan dengan larutan HCL maupun H2SO4 dengan konsentrasi yang sama. Key words: crude oil, scale. PENDAHULUAN Dalam proses pendistribusian minyak mentah atau crude oil, sering dijumpai adanya masalah-masalah yang dapat mengganggu aliran fluida yang melewati pipa. Salah satu problematika yang sering terjadi pada proses pendistribusian crude oil adalah terbentuknya endapan yang disebut kerak (scale). Scale adalah hasil pengendapan mineral yang berasal dari air formasi yang terproduksi bersama minyak dan gas. Kerak didefinisikan sebagai suatu deposit dari senyawasenyawa anorganik yang terendapkan dan membentuk timbunan kristal pada permukaan suatu substansi [1]. Kerak yang terbentuk pada pipa-pipa akan memperkecil diameter dan menghambat aliran fluida pada system pipa tersebut. Terganggunya aliran fluida dapat menyebabkan suhu semakin naik dan tekanan menjadi semakin tinggi, maka kemungkinan pipa akan pecah dan rusak. Penyebab langsung terbentuknya scale adalah penurunan tekanan, perubahan temperatur, dan bercampurnya dua macam mineral yang susunan mineral yang dikandungnya tidak saling cocok. Adanya scale menimbulkan banyak masalah dalam proses produksi minyak dan gas karena dapat mengganggu proses pendistribusian fluida, disamping itu biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan pembersihan dan pencegahannya juga tinggi. Pencegah terbentuknya kerak diladang-ladang minyak khususnya di dalam pipa distribusi crude oil adalah dengan menginjeksikan bahan-bahan kimia yang dapat mencegah kerak (scale inhibitor). Dalam penelitian ini telah dilakukan penambahan berbagai bahan kimia seperi HCl, CuSO4 dan campuran HCl dengan CuSO4 untuk berbagai variasi konsentrasi Pada umumnya scale inhibitor yang digunakan diladang-ladang minyak dibagi atas dua tipe, yaitu scale inhibitor anorganik dan scale inhibitor organik. Senyawa anorganik fosfat yang umum digunakan sebagai inhibitor adalah kondensat fosfat dan dehidrat fosfat. Anorganik fosfat banyak digunakan sebagai scale inhibitor sebelum berkembangnya fosfonat, fosfat ester, dan polimer. Pada dasarnya bahan-bahan kimia ini mengandung group P-O-P dan cenderumg untuk melekat pada permukaan kristal. Ikatan oksigenfosfor ini sangat tidak stabil dalam larutan encer dan akan terhidrolisa (bereaksi dengan air) menghasilkan B-33

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 28 Bidang Teknik Kimia dan Tekstil ortofosfat yang tidak aktif atau tidak berfungsi sebagai scale inhibitor. Reaksi ini biasa disebut sebagai reversi [2]. Scale inhibitor organik yang biasa digunakan adalah organo fosfonat, organo fosfat ester, dan polimer-polimer organik. Organo fosfat efektif untuk kerak C a SO 4, organo fosfonat efektif untuk kerak CaCO 3, dan polimer-polimer organik efektif untuk kerak CaCO 3, CaSO 4, dan BaSO 4. Prinsip kerja dari scale inhibitor yaitu pembentukan senyawa kompleks (chelat) antara scale inhibitor dengan unsur-unsur pembentuk kerak. Senyawa kompleks yang terbentuk larut dalam air sehingga menutup kemungkinan pertumbuhan kristal yang besar. Disamping itu dapat mencegah kristal kerak untuk melekat pada dinding pipa [3]. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan inhibitor adalah : keefektifan, kestabilan, kecocokan dan biaya. Sifat dari scale inhibitor yang sangat diharapkan stabil dalam air pada waktu yang panjang dan temperatur yang tinggi. Organo fosfor lebih stabil bila dibandingkan dengan scale inhibitor anorganik polifosfat. Ikatan langsung antara karbonfosfor menyebabkan organo fosfat lebih stabil melawan reversi terhadap waktu, temperatur, dan ph [3]. Untuk menanggulangi scale yang sudah terbentuk didalam pipa dapat dilakukan dengan injeksi asam. Penginjeksian asam ini berfungsi untuk menghancurkan scale yang sudah terbentuk di dalam pipa. Penggunaan jenis asam tertentu tergantung dari jenis scale yang ingin dihilangkan. Jenis jenis scale dapat ditunjukkan pada table 1 sebagai berikut. Tabel 1. Scale yang Umum Dijumpai Pada Ladang Minyak Name Calcium Carbonat (Calcite) Calcium Sulfat (host common) Gypsum Hemi-hydrate Anhydrite Barium Sulfat Strontium Sulfat Iron Compound Ferrous Carbonat Ferrous Sulfite Ferrous Hydroxide Ferric Hydroxide Ferric Oxide Chemical Formula Primary Variable CaCO 3 Partial pressure of CO 2, temperature total dissolved salts CaSO 4. H 2O Temperatur, total dissolved salt, pressure CaSO 4. ½ H 2O CaSO 4 BaSO 4 SrSO 4 FeCO 3 FeS Fe(OH) 2 Fe(OH) 3 Fe 2O 3 Temperatur, total dissolved salts, pressure Corrosion, dissolved gasses, ph Scale dapat terjadi di formasi, lubang sumur, rangkain pompa dalam sumur, tubing, casing, flow line, manifold, separator, tangki, dan peralatan produksi lainnya. Scale kalsium karbonat merupakan hasil reaksi antara kalsium dengan ion karbonat atau ion bikarbonat dengan persaman reaksi sebagai berikut: Reaksi Pembentukan Asam CO 2 + H 2 O H 2 CO 3 (1) H 2 CO 3 H+ + HCO 3 - (2) HCO 3 - H+ + CO 2 3 - (3) Dari persamaan reaksi di atas, terlihat bahwa semakin bertambahnya CO 2 di dalam air, maka air akan bersifat semakin asam (ph-nya turun). - Bila ion HCO 3 dan Ca 2+ yang ada di dalam air berasosiasi, maka akan terjadi reaksi: Ca 2+ + 2(HCO 3 ) CaCO 3 + C 2 + H 2 O (4) Persamaan reaksi di atas menunjukkan bahwa endapan CaCO 3 cenderung akan terbentuk bila gas C 2 terlepas dari air (ph semakin besar). Scale yang terbentuk akan menempel pada permukaan batuan formasi atau pada peralatan produksi sehingga akan menggangu proses produksi mulai dari permukaan dinding sumur sampai peralatan produksi. PENYEBAB TERBENTUKNYA KERAK CACO3 Penurunan Tekanan Dengan diproduksinya fluida formasi secara terus menerus tentu akan menyebabkan turunnya tekanan formasi. Penurunan tekanan ini terjadi pada formasi ke dasar sumur, dari dasar sumur ke permukaan dan dari well head ke tangki pengumpul. Dengan turunnya tekanan ini akan menyebabkan terlepasnya CO 2 dari ion-ion bikarbonat (HCO 3 ). Adanya gas CO 2 didalam air akan membentuk suatu asam yang disebut asam karbonat. Perubahan tekanan yang terjadi pada reservoir secara langsung akan berpengaruh terhadap tekanan parsial CO 2, sebab tekanan parsial CO 2 merupakan hasil kali komposisi mol CO 2 dengan tekanan total. Jumlah gas CO 2 yang terlarut dalam air sebanding dengan tekanan parsialnya, sehingga bila tekanan naik maka tekanan parsial CO 2 juga naik dan kelarutan gas CO 2 juga meningkat. Sebaliknya jika tekanan CO 2 turun akan menyebabkan berkurangnya kelarutan CaCO 3 sehingga kemungkinan terbentuknya scale CaCO 3 akan meningkat. Gambar 1. Pengaruh Tekanan Terhadap Kelarutan CaCO 3 B-34

ISBN : 978-979-398--7 Yogyakarta, 22 November 28 Perubahan Temperatur Kebalikan dengan karakteristik kebanyakan mineral, kalcium karbonat akan menjadi sedikit larut dengan brtambahnya temperatur. Hal ini disebabkan karena semakin bertambahnya tempertur akan terjadi penguapan, sehingga terjadi perubahan kelarutan menjadi lebih rendah dan ini akan mengakibatkan terjadinya pembentukan scale. Oleh sebab itu, scalling (pengendapan) tidak akan terjadi di permukaan tetapi dapat terjadi di formasi sumur injeksi jika temperatur sumur cukup tinggi. Ini juga merupakan alasan bahwa scale kalcium karbonat sering didapatkan pada pipa pembakar dari alat pemanas. Pada umumnya kelakuan dari daya larut kalcium karbonat merupakan fungsi temperatur, seperti terlihat pada gambar 2. Gambar 2. Pengaruh Temperatur Terhadap Kelarutan CaCO3 Bercampurnya dua jenis air yang berbeda Apabila terjadi pencampuran dua jenis air formasi yang mana susunan kimianya berbeda, maka kemungkina besar akan terjadi reaksi kimia yang membentuk padatan atau kristal yang kemudian akan mengendap. Pengaruh Garam Terlarut Semakin besar konsentrasi NaCl di dalam air, makin besar kelarutan CaCO 3, sehingga kemungkinan besar terjadinya scale CaCO 3 berkurang. Sebagai gambaran dengan menambahkan 2. mg/l garam NaCl ke dalam air destilasi menambah kelarutan CaCO 3 dari 1 mg/l menjadi mg/l. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemungkinan terjadinya scale kalsium karbonat sebagai berikut: Bertambah dengan naiknya temperatur. Bertambah bila tekanan parsial CO2 menurun. Bertambah dengan naiknya ph. Bertambah dengan berkurangnya jumlah garam terlarut. Pengaruh ph Dengan terdapatnya sejumlah CO 2 di dalam air akan memberikan pengaruh ph air dan daya larut dari kalcium karbonat. Dengan rendahnya ph akan semakin kecil kemungkinan terdapatnya scale kalcium karbinat, dan kebalikannya jika semakin tinggi ph maka semakin banyak scale kalcium karbonat yang akan terbentuk. PENANGANAN SCALE DENGAN PENGINJEKSIAN BAHAN KIMIA a. Penanganan scale kalsium sulfat (CaSO 4 ). Scale kalsium sulfat, lebih susah dihilangkan bila di bandingkan dengan scale kalsium karbonat. Scale kalsium sulfat dapat dihilangkan dengan melarutkannya ke dalam larutan alkalin kuat (NaOH). b. Penanganan scale barium sulfat (BaSO 4 ). Scale barium sulfat sulit untuk dilarutkan, terlalu mahal biayanya bila di treatment dengan bahan kimia. c. Penanganan scale Iron sulfid (FeS). Scale ferro sulfit dapat menyala sendiri bila bersentuhan dengan oksigen dan dapat dihilangkan dengan melarutkannya di dalam asam. d. Penanganan scale calsium carbonat (CaCO 3 ) Penanganan scale CaCO 3 dengan penginjeksian bahan kimia,dapat di gunakan HCl, H 2 SO 4, asam asetat, atau campuran antara HCl dan CuSO 4. PROSEDUR PERCOBAAN Percobaan yang telah dilakukan dapat dijelaskan sbb: larutan HCL dengan konsentrasi tertentu dimasukan ke dalam beker glass cc, selanjutnya bongkahan scale dengan berat tertentu di masukan ke dalam beker glass dan kemudian dilakukan pengadukan dengan rpm tertentu. Setelah waktu tertentu pengadukan dihentikan dan bongkahan scale yang masih tersisa ditimbang beratnya. Percobaan seperti di atas diulangi kembali dengan konsentrasi larutan HCL dan kecepatan motor pengadukan (rpm) yang berbeda. Setelah itu dapat dihitung berapa banyak scale terlarut selama periode proses pelarutan. PERALATAN PERCOBAAN Skematik alat percobaan dapat dilihat pada Gambar. 3 terdiri dari Beker glass (1) berisi larutan HCl, alat pengaduk (2), motor pengaduk (3) dan penyangga (4). 3 2 Gambar 3. Skematik Alat Percobaan. 1 4 B-3

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 28 Bidang Teknik Kimia dan Tekstil HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data hasil percobaan dilakukan dengan volume larutan yang digunakan untuk melarutkan scale adalah ml. Waktu yang digunakan untuk setiap percobaan adalah 2 menit dan percobaan dilakukan pada suhu kamar. Hubungan antara kecepatan pengadukan, konsentrasi pelarut dan berat scale terlarut dapat ditunjukan pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Hubungan antara kecepatan pengadukan, konsentrasi pelarut dan berat scale terlarut. Konsentrasi HCl + CuS4 (%) 2 1 rpm NO Kecepatan Pengadukan (rpm) Konsentrasi (%) Berat terlarut (gr), pelarut HCl Berat terlarut (gr), pelarut H 2SO 4 Berat terlarut (gr), pelarut HCl + CuSO 4 1.3873.12.9 2 1.796.13.998 3 1.2788.9 1.4623 4 2 3.7837.11 3.8339.36.192 1.1979 6 1.91.79 1.988 7 1.824.18 2.4726 8 2 3.8711.218 3.976 9 7.378.194 1.241 1 1 1.77.921 2.223 11 2.289.1189 2.32 12 2 4.1638.24 4.2962 Konsentrasi HCl (%) 2 1 rpm 1 2 3 4 Gambar 4. Pengaruh konsentrasi HCl terhadap berat scale terlarut Konsentrasi H2S4 (%) 2 1 rpm,,1,,2, Gambar. Pengaruh konsentrasi H 2 SO 4 terhadap berat scale terlarut 1 2 3 4 Gambar 6. Pengaruh konsentrasi HCl + CuS 4 terhadap berat scale terlarut Dari tabel 2 atau gambar 4 dapat dikatakan bahwa banyaknya scale terlarut (berat terlarut, gr) pada kondisi sistim mengalami turbulensi yang lebih tinggi (pengadukan pada ) dan konsentrali pelarut HCl yang sama (1%) didapati berat scale terlarut adalah 1,6 gr, sedangkan pada sistim dalam keadaan diam atau tanpa pengadukan dan dengan pengadukan pada memberikan berat scale terlarut berturutturut adalah,8 gr dan,9 gr. Berarti pada kondisi sistim dengan turbulensi yang lebih tinggi (pengadukan pada ) memberikan hasil hampir dua kali lipat. Hal ini dapat terjadi disebabkan oleh laju pelarut kepermukaan material scale lebih besar, sehingga perpindahan massa material scale lebih cepat. Dari tabel 2 juga dapat diketahui bahwa kuantitas berat scale terlarut menggunakan pelarut H 2 SO 4 memberikan nilai berat scale terlarut lebih kecil dari pada pelarut HCl dengan konsentrasi 1%. Disamping itu juga penggunaan pelarut HCl + CuS 4 pada konsentrasi yang sama memberikan nilai berat scale terlarut yang lebih besar bila dibandingkan dengan pelarut HCl maupun H 2 SO 4, akan tetapi secara kualitas pelarut HCl dengan konsentrasi 1% memberikan keuntungan lebih banyak iaitu diantaranya lebih mudah dalam pemakaiannya dan lebih murah karena tidak perlu membeli bahan kimia berupa CuS 4. KESIMPULAN Dari data hasil penelitian dan analisa hasil yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kecepatan pelarutan sampel kerak sangat dipengaruhi oleh kecepatan pengadukan. Semakin cepat kecepatan pengadukan maka kecepatan pelarutan sampel juga semakin cepat. 2. Kecepatan pelarutan sampel kerak juga dipengaruhi oleh konsentrasi pelarut yang digunakan. Semakin tinggi konsentrasi pelarut yang digunakan, maka semakin cepat kelarutan sampel. B-36

ISBN : 978-979-398--7 Yogyakarta, 22 November 28 3. Jenis pelarut yang paling efektif pada penelitian ini adalah pelarut HCl + CuSO 4 dengan konsentrasi 2% dan dengan kecepatan pengadukan. DAFTAR PUSTAKA [1] Kemmer F.N., 1979. The Nalco Water Hand Book. Nalco Chemical Co. Mc Graw Hill Book Co. New York. [2] Cowan J.C and D.J Weintritt, 1976. Water Formed Scale Deposit. Houston, Texas, Gulf Publishing Co. [3] Patton C., 1981. Oilfield Water System. 2.ed. Cambeel petroleum series. Oklahoma. [4] Perry J.H, 19. Chemical Engineering Hand Book. 3 ed. McGraw Hill Book Co. New York B-37