BAB 4 PEMBAHASAN. mempertahankan tahta kerajaannya di Inggris pada abad ke-16. Diceritakan Ratu

dokumen-dokumen yang mirip
5.1 Visualisasi Gajah Mada. Gambar 5.1 Visualisasi Gajah Mada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.

Chapter I. Saudaraku,

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

LEGEND OF THE BATTLING PRINCESS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

TRILOGI NOVEL MARITO

BAB I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Wilson) dan Renai (Rose Byrne). Mereka baru saja pindah rumah bersama sang

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 METODE PERANCANGAN

Lesson 10 for June 9, 2018

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang

BAB I PENDAHULUAN. dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan akan busana

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

Cermin. Luklukul Maknun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Fenomena iluminati sebenarnya sudah ada sejak lama, teori

BAB IV PENYAJIAN DATA

Ratu Ester yang Cantik

Kecakapan Antar Personal

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Jadi aku harus minta izin Ayah supaya bisa masuk ke sana? tanya Putri Ahanni pada gurunya.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Will adalah seorang pemuda yang mempunyai keberanian yang sangat luar

BAB II RIWAYAT HIDUP PENGARANG DAN SYNOPSIS NOVEL THE SCARLET LETTER. pertama menjelaskan tentang riwayat hidup Nathaniel Hawthorne.

STORY BOART FILM BELENGGU SCENE Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

BAB II BIOGRAFI PENGARANG DAN SINOPSIS. George Eliot lahir dengan nama Mary Anne Evans pada tanggal 22

BAB I PENDAHULUAN. khalayak. Karena menurut McLuhan (dalam Rakhmat,2008:224), media

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Gambar 5.1 Logo Pertunjukan

1. Bagaimana Mordekhai dan orang-orang Yahudi menerima berita itu?

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Kaum Adam, Jadilah Pria Sejati

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kehidupan dengan sabar. Bagi Musa, hidup itu adalah sebuah pilihan. Musa memiliki semangat

SATU. Plak Srek.. Srek

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sangat pantas dijadikan referensi nomor wahid sepanjang masa. bahkan setan pun tak ingin berpapasan dengannya di jalan.

Gambar 1.1 : Foto Sampul Majalah Laki-Laki Dewasa Sumber:

BAB IV ANALISA. Sumber gambar:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Asal Mula Candi Prambanan

Pelajaran 06: LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (Bagian 1) Allah Berbicara dalam Bahasa kedua-duanya 10 Agustus 2013

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

Yang Mencinta dalam Diam

BAB I PENDAHULUAN. pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi.

Belajar Memahami Drama

2. Gadis yang Dijodohkan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Hal tersebut dapat kita lihat dari bentuk daun telinga menyeeupai daun telinga dari binatang

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita

#### Selamat Mengerjakan ####

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Athena umum Themistocles (Sullivan Stapleton) memimpin pasukannya

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Merah Putih. Tahun Produksi : 2009

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

Laki-laki yang berdasarkan Alkitab. (1 Korintus 16:13) Rasul Paulus menuliskan kata-kata ini kepada jemaat di Korintus:

WA H Y U 1 2. Pdt Gerry CJ Takaria

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

Amabelle BooksABDULLA SECRET MISSION #2 : JIHAD KE NEGARA ISLAM SURIAH ADNAN ABDULLAH

GAMBARAN MASYARAKAT KELAS SOSIAL BAWAH PADA VIDEO KLIP GRUP BAND D BAGINDAS YANG BERJUDUL C.I.N.T.A, EMPAT MATA, DAN APA YANG TERJADI

Perempuan tua itu mengayunkan kakinya pelan.

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

FADE OUT FADE IT SLOWLY

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya.

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Elisa, Manusia Mujizat

Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri

Produksi Media PR AVI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pelajaran 3 PERTENTANGAN BESAR Orang Buta dan Seekor Gajah 18 Januari 2014

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

SCENE 1 EXT. PUNCAK BUKIT CIEL BLEU SIANG HARI

BAB I PENDAHULUAN. Itu lah sepenggal kata yang diucapkan oleh Mike Lucock yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Untuk desain Title, penulis menggunakan font Coffee and Curry Shop_G yang

Transkripsi:

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Sinopsis Film Elizabeth: The Golden Age Film ini menceritakan tentang kehidupan Ratu Elizabeth I dalam mempertahankan tahta kerajaannya di Inggris pada abad ke-16. Diceritakan Ratu Elizabeth I mendapat perlawanan bahkan berusaha dibunuh oleh sepupunya Mary Stuart yang ternyata memiliki niat buruk untuk menggulingkan dan merebut singgasananya. Demi merealisasikan misi busuk ini, Mary Stuart berkonspirasi dengan penguasa Spanyol, Raja Philip II yang dikenal memiliki kekuatan armada laut yang besar dan juga berambisi untuk meng-katolik kan seluruh dunia, termasuk Inggris. Rencana pengalihan dan penyerangan oleh kaum katolik yang dipimpin Raja Philip dilaksanakan dengan rapi, sehingga ratu tidak mengetahuinya. Sementara itu, Ratu Elizabeth yang mendapat julukan The Virgin Queen tengah dipusingkan dengan beberapa raja ataupun pangeran yang berniat melamarnya untuk menjadi Raja di Inggris sekaligus memperluas daerah kekuasaannya. Salah satu dari para pelamar itu adalah Sir Walter Raleigh, seorang bajak laut yang baru pulang dari Amerika dan habis membajak kapal kerajaan Spanyol. Ratu Elizabeth tertarik dengan Raleigh yang berbeda dengan pelamarpelamar lainnya sehingga ia mengutus dayang kepercayaannya, Bess, untuk mengenal dan mencari tahu tentang Raleigh. Ratu Elizabeth dan Raleigh semakin 48

dekat karena pria itu sering diminta untuk menceritakan pengalamannnya sebagai bajak laut. Sayangnya, hubungan Ratu dengannya dipandang tidak cocok karena Raleigh hanya seorang bajak laut, dan tidak setara dengan Ratu Elizabeth. Suatu hari saat Ratu Elizabeth sedang beribadah bersama para dayangnya, ada seorang pemberontak utusan Mary Stuart dan Raja Philip yang mau membunuh Ratu. Ia menerobos pengawal kerajaan dan menembak Ratu. Untungnya, ternyata pistol yang dibawa pemberonak itu kosong. Ia pun dibawa ke penjara dan disiksa untuk memberi kesaksian siapa yang telah mengutusnya. Akhirnya diketahui bahwa Mary Stuart yang mengutus orang itu melalui surat yang dititipkan kepada pelayannya. Surat itu pun menjadi barang bukti untuk menjatuhkan hukuman mati kepada Mary Stuart. Awalnya Ratu Elizabeth tidak tega untuk menghukum sepupunya sendiri, namun desakan dari penasehat dan dewan kerajaan bahwa hukum harus ditegakkan, maka akhirnya Ratu menandatangani keputusan hukuman pancung untuk Mary Stuart. Esoknya, Mary Stuart menemui ajalnya di hukuman pancung. Mengetahui berita kematian Mary Stuart, Raja Philiph marah dan segera memulai perang yang telah lama ia siapkan untuk melawan Inggris. Penasehat kerajaan segera memberitahu Ratu Elizabeth bahwa Spanyol dalam waktu dekat akan datang membawa peperangan. Ditengah kebingungan dan ketidak siapan Ratu untuk mengadakan perlawanan, ia juga diberi kabar bahwa Bess hamil mengandung anak Raleigh. Ratu murka dan segera mencari Bess. Ratu sangat marah karena Bess telah berani menyimpan rahasia darinya. Apalagi seharusnya seorang dayang kerajaan tidak diperbolehkana menikah tanpa persetujuan 49

kerajaan. Ratu yang merasa sangat sakit hatinya karena dikhianati dayang kepercayaannya langsung mengusir Bess, bahkan memerintahkan penasehatnya untuk memenjarakan Bess dan Raleigh. Sementara Ratu Elizabeth harus mengesampingkan rasa sakit hatinya dan mempersiapkan strategi perang melawan Spanyol. Kedatangan armada perang Spanyol yang semakin dekat dan kurangnya orang dari pihak Inggris, akhirnya membuat Ratu memutuskan untuk membebaskan semua tahanan semua tahanan dari penjara termasuk Raleigh. Perang pun tak terelakkan, Ratu Elizabeth memberi keputusan dalam aksi perlawanan bahkan turun langsung ke medan perang menggunakan baju besi untuk mengajak rakyatnya membela negara Inggris hingga akhir. Di laut, Raleigh juga memberi strategi perang yang berhasil membuat armada Spanyol kewalahan. Setelah perang yang berlangsung lama, akhirnya Inggris dibawah pimpinan Ratu Elizabeth berhasil mengalahkan Spanyol. 10 tahun kemudian, Raja Philiph meninggal dunia, meninggalkan Spanyol yang bangkrut akibat perang. Dan Ratu Elizabeth terus mendapatkan kejayaan di kerajaannya. 4.2 Karakter Tokoh Utama 1. Ratu Elizabeth I : Cate Blanchett 2. Sir Walter Raleigh : Clive Owen 3. Bess 4. Mary stuart : Abbie Cornish : Samantha Morton 50

4.3 5. Raja Philiph : Jordi Molla 6. Walsingham : Geoffrey Rush Identitas Film Elizabeth: The Golden Age 1. Title : Elizabeth; The Golden Age 2. Producer : Tim Bevan Eric Fellner Jonathan Cavendish 3. Director : Shekhar Kapur 4. Editor : Jill Bilcock 5. Writer : William Nicholson dan Michael Hirst 6. Music Director : A. R. Rahman dan Craig Armstrong. 7. Cinematography : Remi Adefarasin 8. Release Date : 9 September 2007 (Premier, Kanada) 23 October 2007 (London) 12 Oktober 2007 (Indonesia) 51

4.4 Hasil Penelitian Tabel 4.1 Sign, Objek, dan Interpretant Nilai-Nilai Femeinisme dalam Film Elizabeth: The Golden Age Tabel 1 : Pengenalan Ratu Elizabeth No. Scene: 1 Visual (sign) 00.00.45 00.01.25 Object Interpretant Gambar yang menggunakan teknik medium Adegan pada gambar ini ada pada awal film close up ini mempertegas profil orang yang yaitu ada pada gambar. Dalam gambar perempuan ini terlihat memakai pakaian scene pertama mengenalkan seorang yang tokoh langsung utama seorang perempuan menjadi tanda masuknya film ini yang sebagai film feminis. glamour dengan warna keemasan dan Perempuan dalam gambar tersebut kerah lebar menutupi lehernya. Serta merupakan seorang Ratu, dapat dilihat dari menggunakan aksesoris kalung emas dan pakaian dan atribut yang dikenakannya dan anting berwarna biru yang juga diperjelas dengan tulisan DIPIMPIN OLEH menekankan kemewahan pada wanita ini. SEORANG RATU PROTESTAN. Ratu 52

Juga ada teks DIPIMPIN OLEH adalah sebutan bagi seorang pemimpin suatu SEORANG RATU PROTESTAN yang kerajaan yang berjenis kelamin perempuan, menerangkan siapa gambar ini. perempuan dalam yang dalam gambar ini maksudnya adalah Ratu Elizabeth. Tanda yang dimaknai dalam gambar ini termasuk jenis Ikon, yaitu sosok seorang perempuan memakai gaun adalah tanda yang menyerupai sebuah ikon sosok seorang Ratu. Analisa: Scene pertama ini dimulai dengan membicarakan latar belakang cerita dan mengenalkan sang tokoh protagonist dan antagonisnya, yaitu Ratu Elizabeth dan Raja Philip. Diceritakan bahwa pada masa itu Raja Philip dari kerajaan Spanyol adalah seorang pemeluk Katolik taat dan ingin meng-katolikkan seluruh dunia termasuk Eropa. Ia adalah pemimpin dari kerajaan yang paling berkuasa pada masa itu. Hanya Inggris yang berani melawannya, dan Inggris dipimpin oleh seorang Ratu Protestan, yaitu Ratu Elizabeth. Penggambaran nilai feminisme terlihat dari sosok Ratu Elizabeth sebagai pemimpin perempuan yang berani melawan Raja Philip yang saat itu merupakan pemimpin dari kerajaan paling berkuasa. Hal ini sesuai dan menjadi bagian dari konsep feminisme bahwa ketika perempuan menjadi seorang pemimpin ia memiliki karakter percaya diri, dan bertindak tegas. 53

Tabel 2: Pertemuan Dewan Kerajaan No. Scene: 4 Visual (sign) 00.03.15 00.04.10 Object Interpretant Gambar ini menggunakan teknik grup shot, Adegan yang masih berada pada awal film yang fungsinya untuk memperlihatkan ini yaitu scene keempat, memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam melakukan seorang suatu aktifitas. perempuan beberapa orang Dalam gambar ini terlihat seorang wanita mengadakan sedang mengadakan pertemuan dengan bergaun merah berada diantara laki-laki sedang pertemuan. tersebut Perempuan adalah Ratu beberapa orang laki-laki. Sang perempuan Elizabeth ditandai oleh gaun dan aksesoris menggunakan gaun berwarna merah dan yang dikenakannya. Posisi duduk Ratu yang hiasan dikepala yang terbuat dari bulu, berada di bagian ujung meja diantara para sedang berbicara dan para laki-laki terlihat laki-laki itu menjadi tanda bahwa ia sebagai serius memperhatikan. Serta adanya teks dari pemimpin dalam pertemuan tersebut. perkataan Ratu: Aku yakin rakyat Inggris Ucapan Aku yakin rakyat Inggris 54

menyayangi Ratu mereka. Dalam mencintai Ratu mereka menggambarkan pertemuan ini sang Ratu terlihat sebagai kepercayaan diri yang dimiliki oleh Ratu. satu-satunya perempuan diantara para dewan Hal tersebut juga sesuai dengan pandangan kerajaan dan pengawal yang semuanya laki- feminisme bahwa dalam menjalankan peran laki. sebagai pemimpin, perempuan mempunyai karakteristik percaya diri serta bekerja untuk kepentingan orang lain, dalam hal ini yaitu rakyat yang dipimpinnya. Tanda pada gambar ini termasuk pada jenis Ikon, dimana ada seorang perempuan memakai gaun dan hiasan kepala sebagai sebuah tanda yang dapat dimaknai bahwa ia menyerupai seorang Ratu karena Ratu memiliki ciri-ciri demikian. Analisa: Dalam scene ini, Ratu terlihat sebagai satu-satunya perempuan, bahkan ia yang memimpin para laki-laki dalam pertemuan tersebut. Sebagai perempuan disini Ratu diperlihatkan memiliki derajat yang lebih tinggi dari para laki-laki, hal ini menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki hak yang sama dengan kaum laki-laki yaitu bisa menjadi seorang pemimpin. Selain itu, Ratu meyakini bahwa dirinya disayangi oleh rakyatnya hal ini menunjukkan kepercayaan diri yang 55

tinggi, sesuai dengan pandangan dalam feminisme bahwa dalam menjalankan peran sebagai pemimpin, perempuan mempunyai karakteristik percaya diri serta bekerja untuk kepentingan orang lain, dalam hal ini yaitu rakyat yang dipimpinnya. Tabel 3: Pengawalan terhadap Ratu Elizabeth No. Scene: 9 Visual (sign) 00.05.24 00.06.45 Object Interpretant Gambar yang diambil dengan teknik full Sang perempuan itu adalah Ratu ditandai shot ini memperjelas suatu objek dengan oleh gaun dan atribut yang dikenakannya, lingkungan disekelilingnya. serta laki-laki dibelakangnya adalah dewan Dalam gambar tersebut terlihat beberapa kerajaan yang ditandai oleh pakaiannya dan laki-laki menundukkan kepalanya saat cara berjalannya yang mengikuti Ratu dari seorang perempuan yang memakai gaun belakang. Kemudian para laki-laki yang merah dan seorang laki-laki berjubah hitam menundukkan kepala tersebut adalah rakyat dibelakangnya sedang melewati mereka. biasa dapat dilihat dari pakaian yang 56

Laki-laki yang memakai jubah hitam itu dikenakan, mereka menundukkan kepala terlihat berjalan mengikuti sang perempuan sebagai tanda penghormatan terhadap Ratu dibelakangnya. Dalam gambar ini mereka dan dewan kerajaan. terlihat memasuki sebuah gedung yang Menundukkan sedang direnovasi. kepala saat ada Ratu, menandakan rasa hormat kepada sang Ratu. Ini berarti Ratu begitu dijunjung tinggi oleh rakyatnya, dan dewan kerajaan yang berjalan di belakang berarti memberikan perlindungan kepada Ratu. Hal-hal tersebut menunjukkan Ratu adalah seorang perempuan yang kedudukannya superior dibanding laki-laki. Hal ini juga sesuai dengan konsep feminisme bahwa sebagai pemimpin, perempuan mempunyai karakteristik untuk memimpin orang lain bukan menguasai orang lain serta percaya diri. Tanda pada gambar ini adalah jenis symbol karena saat Ratu sedang berjalan digambarkan ada beberapa orang yang menundukkan kepala dan ada seorang penasehat yang mengikutinya dari belakang. Hal ini adalah symbol penghormatan dan kekuasaan Ratu. 57

Analisa: Dalam scene ini diceritakan Ratu Elizabeth dan Walsingham, penasehatnya, sedang berjalan di luar istana. Walsingham berjalan dibelakang Ratu menunjukkan bahwa ia melindungi sang Ratu. Kemudian saat Ratu Elizabeth dan Walsingham melewati beberapa orang penduduk, mereka langsung menundukkan badan, sebagai tanda penghormatan. Hal ini menggambarkan bahwa Ratu adalah seorang perempuan yang memiliki derajat yang tinggi sebagai seorang pemimpin sehingga ia harus dilindungi dan dihormati tanpa memandang gender. Hal ini juga sesuai dengan konsep feminisme bahwa sebagai pemimpin, perempuan mempunyai karakteristik untuk memimpin orang lain bukan menguasai orang lain serta percaya diri. Tabel 4: Penghormatan terhadap Ratu Elizabeth No. Scene: 11 Visual (sign) 00.08.45 00.09.41 Object Interpretant Gambar yang diambil secara long shot ini Perempuan yang menggunakan gaun putih menunjukkan objek dengan lingkungan di tersebut adalah Ratu Elizabeth yang ditandai sekelilingnya secara lebih luas. oleh gaun mewah yang ia pakai. Para laki- 58

Dalam gambar ini yang menjadi fokus objek laki yang adalah seorang perempuan memakai gaun menunjukkan memegangi tenda tersebut bahwa mereka adalah putih mewah berjubah panjang yang sedang pengawal yang melindungi Ratu dari cuaca berjalan diantara disekelilingnya yang kerumunan orang panas, sekaligus memperlihatkan betapa memakai pakaian istimewanya seorang Ratu hingga ia tidak sederhana. Perempuan bergaun putih itu boleh kepanasan. Kemudian beberapa orang berjalan dengan 4 orang laki-laki yang memakai pakaian yang sederhana memegang semacam tenda kecil untuk ditandai sebagai penduduk atau rakyat biasa. memayungi sang perempuan. Selain itu Tundukkan kepala yang mereka lakukan beberapa orang terlihat menunduk saat ketika Ratu dan rombongannya datang, rombongan tersebut melewati mereka. menandakan suatu penghormatan bagi sang perempuan yang juga menandakan bahwa ia merupakan pemimpin bagi mereka. Tanda yang ada pada gambar ini adalah jenis symbol karena saat Ratu sedang berjalan digambarkan ada beberapa orang yang menundukkan kepala dan Ratu dipayungi oleh beberapa pengawal. Hal ini adalah symbol penghormatan dan kekuasaan Ratu. Analisa: Scene ini menceritakan Ratu Elizabeth dan rombongan kerajaan sedang berjalan menuju gereja untuk sembahyang. Sambil menuju kesana Ratu dipayungi 59

oleh 4 orang pengawalnya menggunakan sebuah tenda kecil. Hal ini menandakan bahwa Ratu harus terlindung dari cuaca panas. Kemudian, saat rombongan kerajaan melintas terlihat beberapa orang rakyat biasa yang menundukkan kepalanya sebagai tanda penghormatan. Ini menandakan bahwa Ratu adalah seorang perempuan yang memiliki derajat tinggi sehingga tidak peduli ataupun perempuan, harus menunjukkan rasa hormat keika ada Ratu Elizabeth. Hal ini merupakan bagian dari konsep feminisme atau perempuan sebagai pemimpin bahwa perempuan dapat memiliki derajat yang lebih tinggi daripada laki-laki ketika ia menjadi seorang pemimpin. Tabel 5: Melindungi Ratu Elizabeth No. Scene: 11 Visual (sign) 00.08.45-00.09.41 Object Interpretant Gambar ini diambil dengan teknik big close Jalanan yang dimaksud dalam gambar ini up yang tujuannya untuk memperjelas suatu adalah jalan yang hendak dilewati oleh Ratu. objek. Jubah yang terhampar di tanah dan teks Pada gambar tersebut terlihat sebuah jubah tersebut menandakan bahwa jubah hitam itu 60

berwarna hitam terhampar ditanah dan secara sengaja dihamparkan untuk menutupi beberapa orang terlihat di sekitarnya. kubangan yang menghalangi jalan, dalam hal Kemudian ada teks: kubangan ini maksudnya adalah jalan yang akan dilalui menghalangi jalan merupakan ucapan Ratu. Hal ini menandakan bahwa seorang seorang laki-laki pemilik jubah tersebut. Ratu haruslah terjaga, bahkan tidak boleh kotor karena kubangan di jalan. Ini menunjukkan keistimewaan sebagai seorang Ratu, sehingga ia bisa begitu diperhatikan dan dijaga agar tidak terkena kotoran. Tanda yang ada pada gambar ini adalah jenis index yaitu adanya kain jubah ditanah sebagai akibat dari adanya kubangan pada jalan yang akan dilewati Ratu Elizabeth agar Ratu tidak kotor. Analisa: Dalam scene ini diceritakan, ketika Ratu Elizabeth sedang berjalan ada seorang laki-laki yang tiba-tiba menghamparkan jubahnya ditanah untuk menutupi kubangan agar tidak menghalangi jalan Ratu Elizabeth. Hal ini menjadi tanda bahwa Ratu begitu diperhatikan dan dijaga bahkan tidak boleh terkena kotoran dari kubangan yang ada di jalan. Bahkan seorang laki-laki pun rela mengotori jubahnya untuk memberikan perlakuan istimewa kepada Ratu, ini dapat dimaknai 61

bahwa derajat perempuan terlihat lebih tinggi dari kaum laki-laki ketika sag perempuan adalah seorang pemimpin. Tabel 6: Penghormatan untuk Ratu Elizabeth No. Scene: 13 Visual (sign) 00.09.56 00.11.27 Object Interpretant Pengambilan gambar long shot pada gambar Rombongan laki-laki dalam adegan ini ini memperjelas beberapa orang keberadaan laki-laki, objek adalah utusan kerajaan Spanyol, namun tetap diantara menundukkan setengah badannya sebagai lingkungan atau orang-orang yang ada penghormatan disekitarnya. ketika menghadap Ratu Elizabeth. Hal ini menjadi tanda bahwa Dalam gambar ini terlihat serombongan sebagai seorang Ratu, perempuan memiliki laki-laki yang menggunakan pakaian hitam derajat yang tinggi dan dominasi diatas kaum khas kerajaan sedang menundukkan laki-laki sehingga ia harus dihormati, tidak badannya dan menekuk sedikit kakinya di memandang gender. Hal ini sesuai juga dalam sebuah ruangan di dalam istana. dengan konsep feminisme bahwa perempuan 62

bisa menjadi subjek, dan menjadi pemimpin tidak lagi menjadi monopoli kaum laki-laki. Bahkan derajat perempuan bisa menjadi lebih dari laki-laki ketika ia menjadi seorang pemimpin. Tanda yang ada pada gambar ini adalah jenis symbol karena saat mengahadap kepada Ratu, para laki-laki membungkuk dan menundukkan kepalanya. Hal ini adalah symbol penghormatan dan kekuasaan Ratu. Analisa: Pada scene ini diceritakan rombongan dari kedutaan Spanyol datang menemui Ratu Elizabeth di istana. Saat memasuki ruangan dan bertemu Ratu, sang duta besar beserta rombongannya menundukkan setengah badannya dan menekuk sedikit kakinya secara bersama-sama sebagai tanda penghormatan ketika bertemu seorang Ratu. Walaupun rombongan duta besar semuanya terdiri dari kaum laki-laki, namun tetap harus hormat kepada Ratu sebagai seorang perempuan. Berdasarkan hal ini dapat dimaknai bahwa gambaran feminisme terlihat jelas ketika derajat perempuan diangkat dan kedudukan kaum perempuan tidak selalu dibawah kaum laki-laki. 63

Tabel 7: Keperawanan Seorang Ratu No. Scene: 13 Visual (sign) 00.09.56 00.11.27 Object Interpretant Gambar ini menggunakan teknik two shot Sang perempuan yang tengah duduk di kursi yang menampilkan dua orang/objek dan singgasana berwarna emas itu ditandai kegiatan yang sedang dilakukan. sebagai seorang Ratu, dan menunjukkan Dalam gambar ini terlihat seorang wanita bahwa kedudukannya lebih tinggi daripada yang memakai gaun berwarna kuning dan si laki-laki yang berdiri mendampinginya. hiasan berbentuk bunga di kepalanya sedang Laki-laki tersebut dapat diartikan sebagai duduk di kursi singgasana mewah dengan orang kepercayaan Ratu. Adanya teks dari ornamen ukiran emas. Disebelahnya berdiri perkataan si laki-laki Keperawanan itu seorang laki-laki memakai jubah hitam keuntungan yang sangat berharga menjadi megah yang sedang menoleh kearah sang tanda bahwa bagi laki-laki keperawanan perempuan. Teks bertuliskan Keperawanan seorang perempuan adalah harta berharga itu keuntungan yang sangat berharga adalah dan perkataan si laki-laki. perempuan yang masih memiliki keperawanan adalah suatu keuntungan. 64

Sikap tersebut menunjukkan bahwa si lakilaki menjunjung kehormatan perempuan dan tidak memandang rendah kaum perempuan. Hal ini juga menjadi bagian dari konsep kesadaran bahwa feminisme akan posisi wanita adalah yang dipandang rendah dalam masyarakat, dan keinginan untuk memperbaiki atau mengubah keadaan tersebut. Tanda dalam gambar ini termasuk jenis Ikon, karena adanya seorang perempuan mamakai gaun megah dan hiasan dikepalanya, kemudian ia duduk diatas singgasana emas dengan seorang yang menjaga disampingnya, merupakan Ikon dari seorang Ratu. Analisa: Scene ini menceritakan bahwa Ratu Elizabeth sedang dilamar oleh beberapa orang Raja dan Kaisar dari kerajaan lain. sehingga kemudian Walsingham, penasehat Ratu, mengatakan bahwa keperawanan adalah keuntungan yang sangat berharga. Maksudnya disini adalah dengan Ratu sebagai seorang perempuan perawan, sehingga ia bisa memilih dari para pelamar tersebut 65

untuk menjadi pendampingnya sekaligus memperluas wilayah kekuasaannya. Selain itu, perkataan sang penasehat Ratu dapat dimaknai bahwa bagi sang lakilaki, keperawanan seorang perempuan merupakan sesuatu keuntungan berharga sehingga pantas dijaga. Ini menunjukkan bahwa derajat perempuan diangkat dan kaum laki-laki tidak memandang rendah kaum perempuan bahkan dapat diartikan sebagai sikap menjunjung kehormatan kaum perempuan. Tabel 8: Kepemimpinan Ratu No. Scene: 35 Visual (sign) 00.36.50 00.38.25 Object Interpretant Gambar ini diambil menggunakan teknik Perempuan tersebut adalah Ratu Elizabeth long shot sehingga memperlihatkan ditandai oleh pakaian yang ia kenakan, dan keseluruhan objek dalam gambar ini dan posisi aktifitas yang mereka lakukan. Pada gambar perempuan ini memakai terlihat gaun berjalannya berada paling depan kemudian diikuti oleh beberapa laki-laki seorang dibelakangnya yang juga menggunakan berwarna pakaian kerajaan. Dalam gambar ini, Ratu 66

kuning yang sedang berjalan didepan para terlihat sebagai satu-satunya perempuan laki-laki yang memakai pakaian mewah ala diantara banyaknya kaum laki-laki namun ia kerajaan dan mengikutinya di dalam justru adalah pemimpin mereka, dan para sebuah lorong juga laki-laki tersebut tengah beberapa pengawal istana tengah berjaga di berjalan sambil mendengarkan sisi-sisi lorong. istana. Terlihat mengikutinya Ratu berbicara. Tanda dalam gambar ini termasuk jenis Ikon, karena adanya seorang perempuan mamakai gaun megah dan hiasan dikepalanya, kemudian ia dijaga beberapa orang pengawal istana dan orang-orang lain berjalan dibelakangnya, merupakan Ikon dari seorang Ratu. Analisa: Scene ini menceritakan tentang Ratu Elizabeth yang menanyakan rencana pengambilalihan tahta kerajaan Inggris oleh kerajaan Spanyol yang dipimpin oleh Raja Philip kepada duta besar kerajaan Spanyol. Saat Ratu menanyakan hal tersebut ia bersama beberapa orang dewan kerajaan yang mengikutinya dibelakang. Kemudian beberapa orang dari kedutaan Spanyol juga berjalan mengikutinya dibelakang sambil mendengarkan perkataan Ratu. Dalam percakapan ini Ratu terlihat sebagai satu-satunya perempuan dan ia adalah 67

pemimpinnya, ditandai dengan posisinya yang berjalan di depan dan para laki-laki tersebut mengikutinya dari belakang. Posisi kaum perempuan disini adalah sebagai kaum yang superior bahkan lebih tinggi dari para laki-laki. Hal ini menunjukkan bagian dari konsep feminisme bahwa ketika perempuan menjadi pemimpin ia akan memiliki karakter tegas dan percaya diri. Tabel 9: Keberanian Ratu Elizabeth No. Scene: 35 Visual (sign) 00.36.50 00.38.25 Object Interpretant Gambar ini menggunakan grup shot untuk Mimik muka Ratu yang tegang dan sorot memperlihatkan beberpa orang sekaligus matanya yang tajam menjadi tanda bahwa dan kegiatan yang sedang dilakukan. Pada gambar ini terlihat Ratu tengah marah. Dua orang laki-laki yang seorang berdiri dibelakang Ratu dengan salah satunya perempuan memakai gaun kuning yang membawa mewah dan segala atributnya sebagai mereka pedang sedang menandakan mengawal dan bahwa siap seorang Ratu, dengan sorot mata tajam dan melindungi sang Ratu. Disini diperlihatkan 68

raut mukanya tegang. Dibelakang keistimewaan Ratu sebagai seorang perempuan tersebut berdiri 3 orang laki- perempuan yang harus dilindungi dan dijaga laki yang memakai pakaian khas kerajaan keselamatannya. Namun kemudian teks dengan jubah, dan salah satu dari mereka Beritahu Philip, aku tidak takut padanya, membawa pedang. Teks Beritahu Philip, pendeta, atau pasukannya menjadi tanda aku tidak takut padanya, pendeta, atau bahwa sang Ratu bukanlah seorang penakut pasukannya, perempuan. adalah ucapan sang terhadap Philip yang maksudnya disini adalah seorang laki-laki. Ini juga dapat dimaknai bahwa sebagai seorang pemimpin perempuan, Ratu secara tegas menunjukkan bahwa ia tidak takut kepada kaum laki-laki. Hal ini mencerminkan bagian dari konsep feminisme bahwa ketika sebagai pemimpin, perempuan mempunyai karakteristik percaya diri dan bersikap tegas. Tanda dalam gambar ini termasuk jenis Ikon, karena adanya seorang perempuan mamakai gaun megah dan hiasan dikepalanya, dengan beberapa orang yang menjaga disampingnya, merupakan Ikon dari seorang Ratu. 69

Analisa: Perbincangan antar Ratu dan duta besar kerajaan Spanyol berakhir dengan perselisihan, kemudian Ratu Elizabeth yang tahtanya akan direbut oleh kerajaan Spanyol dengan lantang menyerukan bahwa ia tidak takut kepada Raja Philip, pendetanya, maupun pasukannya. Hal ini menjadi tanda bahwa Ratu Elizabeth adalah pemimpin perempuan yang berani. Selain itu dapat dimakanai juga bahwa gender tidak menjadi batasan bagi sang Ratu untuk merasa takut kepada kaum laki-laki yaitu Raja Philip dan pasukannya. Tabel 10: Upaya Pembunuhan Ratu Elizabeth No. Scene: 49 Visual (sign) 00.57.00 00.58.37 Object Interpretant Gambar yang diambil dengan cara over the Dari gambar ini dapat dilihat seorang pria shoulder ini menunjukkan reaksi yang yang menodongkan senjata kepada Ratu. lebih dekat antara objek yang satu dengan Dapat dimaknai bahwa Ratu hendak dibunuh yang lainnya, dalam gambar ini yaitu sang oleh pria tersebut. Namun sang Ratu terlihat 70

perempuan dan laki-lai dihadapannya. berdiri menghadap pria itu dan kedua telapak Dalam gambar ini tampak seorang pria dan tangannya terbuka. Sikap Ratu ini menjadi seorang perempuan dalam sebuah ruangan tanda yang dapat dimaknai sebagai bentuk seperti gereja dengan sang perempuan keberanian Ratu berdiri membelakangi altar sembahyang. kemungkinan ketika terbunuh menghadapi namun tangan Dan sang laki-laki sedang menodongkan terbukanya sekaligus menunjukkan bahwa senjata api ke arah seorang perempuan Ratu siap menerima resiko apapun yang akan yang menggunakan gaun putih. Namun terjadi setidaknya ia menghadapinya dan tidak perempuan itu terlihat menghadap laki-laki bersembunyi. Hal ini menunjukkan yang menodongkan senjata dengan kedua keberanian seorang perempuan yang saat tangan terbuka. menjadi seorang pemimpin harus siap menghadapi berbagai kondisi baik maupun buruk dan ia tetap kuat. Tanda dalam gambar ini termasuk jenis symbol yaitu ketika ada seseorang yang menodongkan pistol kearah Ratu, maka kita bias melihat itu sebagai tanda bahwa Ratu hendak dibunuh. Analisa: Scene ini menceritakan Ratu Elizabeth yang ingin dibunuh oleh pria misterius yang memberontak dan masuk ke gereja saat Ratu sedang sembahyang. 71

Dalam gambar ini terlihat Ratu Elizabeth sebagai sosok perempuan yang berani bahkan ketika hampir dibunuh. Wajah Ratu menyiratkan ketegangan, namun ia tetap menghadapi laki-laki yang ingin membunuhnya dengan tangan terbuka. Ratu sebagai pemimpin memperlihatkan bahwa ia harus siap dengan segala kondisi dan resiko yang dapat membahayakan keselamatannya. Hal ini menunjukkan Ratu adalah perempuan yang tangguh, tidak kalah dengan kaum laki-laki dan tetap harus siap menghadapi berbagai resiko ketika ia menjadi seorang pemimpin. Tabel 11: Penyusunan Strategi oleh Ratu Elizabeth No. Scene: 64 Visual (sign) 01.16.20-01.17.40 Object Interpretant Gambar ini diambil dari sisi atas dengan Adegan teknik long shot untuk menunjukkan Elizabeth keberadaan sebuah objek dalam yang scene ini sedang adalah Ratu mengadakan dengan pertemuan dengan beberapa orang dewan lingkungan yang ada disekelilingnya. kerajaan, yang semuanya laki-laki dan Ratu Pada gambar ini terlihat seorang wanita menjadi satu-satunya perempuan. Sang 72

bergaun ungu berada di tengah dan perempuan berdiri ditengah dan berbicara dikelilingi beberapa orang laki-laki menandakan bahwa Ratu yang memimpin berpakaian kerajaan lengkap sedang pertemuan ini. Adanya teks Jadi kita harus mengadakan pertemuan atau rapat di serang mereka dilautan, sebelum mereka ruangan yang memiliki lantai yang bergabung berdasarkan ucapan Ratu dan bergambar peta negara Inggris yang sangat mereka yang berdiri diatas peta negara Inggris besar. Adanya teks Jadi kita harus serang berukuran besar dapat dimaknai bahwa yang mereka dilautan, bergabung adalah perempuan. sebelum ucapan mereka sedang mereka bahas dalam pertemuan ini sang adalah strategi perang di lautan. Dan Ratu sebagai seorang pemimpin menunjukkan sosok perempuan yang harus bisa mengerti dan memimpin memperlihatkan sebuah Ratu peperangan. sebagai Ini seorang perempuan yang tidak kalah dengan kaum laki-laki, serta menunjukkan dirinya sebagai perempuan yang cerdas dan memiliki kompetensi sebagai pemimpin. Analisa: Scene ini menceritakan Ratu sedang membahas strategi perang yang akan digunakan oleh armada kerajaan Inggris saat menghadapi serangan dari kerajaan Spanyol di lautan dengan para dewan kerajaan yang semuanya laki-laki sedangkan Ratu sebagai satu-satunya perempuan sekaligus pemimpin mereka. 73

Adegan ini menandakan bahwa Ratu sebagai pemimpin tidak boleh terbatas oleh gender melainkan ia harus cerdas dan mengerti tentang strategi perang demi menyelamatkan negerinya. Hal ini juga merupakan bagian dari konsep feminisme atau perempuan sebagai pemimpin yaitu ketika perempuan menjalankan peran sebagai pemimpin, perempuan mempunyai karakteristik percaya diri dan berkompetensi diri, serta bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, dalam hal ini maksudnya membela kerajaan dan rakyat yang dipimpinnya. Tabel 12: Ratu Elizabeth Memimpin Perang No. Scene: 75 Visual (sign) 01.26.30-01.28.05 Object Interpretant Gambar ini diambil dengan high angle Pakaian besi berjubah perak dan kuda putih untuk menunjukkan tingkat derajat objek yang telah dihias menjadi tanda bahwa yaitu sang perempuan menjadi lebih perempuan itu tinggi atau agung. perempuan Pada gambar melainkan ini terlihat bukan perempuan yang biasa, memiliki seorang kedudukan tinggi yaitu sebagai pemimpin. 74

perempuan memakai baju besi (pakaian Kemudian para laki-laki yang memakai perang) dengan jubah berwarna perak pakaian perang dan berdiri mengelilinginya sedang menunggang kuda putih yang menandakan kedudukan mereka yang lebih dihias dan berada diantara banyak laki- rendah atau dapat dimaknai sebagai prajurit laki yang memakai pakaian perang dan biasa. Disamping itu, seorang Ratu yang berdiri sambil memegang semacam tombak panjang. senjata menunggang kuda dengan pakaian perang juga dapat dimaknai bahwa ia akan ikut pergi berperang bersama para prajurit. Ini berarti bahwa Ratu sebagai seorang pemimpin tidak hanya tinggal diam di istana namun berani untuk turun ke medan perang. Hal ini sesuai dengan yang ada pada konsep feminisme bahwa dalam menjalankan peran sebagai pemimpin, perempuan mempunyai karakteristik percaya diri, bersikap tegas, bekerja untuk kepentingan orang lain, kerja keras, dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan. Tanda dalam gambar ini termasuk symbol yaitu adanya seorang yang menunggang kuda dengan memakai baju besi dan beberapa orang yang memegang tombak merupakan tanda jelas bahwa mereka sedang hendak berperang. 75

Analisa: Scene ini menceritakan bahwa Ratu Elizabeth sedang menemui para prajurit yang dibentuk dari rakyat biasa untuk memberi semangat dan memberitahu bahwa armada kerajaan Spanyol telah mendekat dan mereka harus bersiap-siap. Berdasarkan hal ini dapat ditandai bahwa seorang wanita sedang memimpin para prajurit, yang digambarkan terdiri dari kaum laki-laki untuk menghadapi perang. Ini menunjukkan bahwa Ratu siap berperang melawan Spanyol bahkan mau turun ke medan peperangan, bukan sebagai perempuan lemah dan hanya bersembunyi dibalik benteng istana. Ini menandakan seorang perempuan yang superior sekaligus pemimpin yang tegas dan berani. Sikap yang dilakukan Ratu mencerminkan bagian dari konsep perempuan sebagai pemimpin bahwa ketika ia memegang peran sebagai pemimpin, perempuan memiliki karakter tegas dan bertanggungjawab terhadap pekerjaannya, dalam hal ini membela dan mempertahankan negerinya. Tabel 13: The Virgin Queen No. Scene: 81 Visual (sign) 01.38.41 01.40.50 76

Object Interpretant Gambar ini menggunakan teknik medium Ratu Elizabeth sedang menggendong anak close up untuk memperlihatkan secara lebih dari seorang dayangnya. Teks..aku tak dekat dan memperjelas profil orang yang bertuan yang berdasarkan ucapan sang ada pada gmabar. Ratu maksudnya adalah karena Ratu Pada gambar ini terlihat seorang perempuan Elizabeth disebut sebagai The Virgin memakai gaun putih dengan kerah besar dan Queen karena tidak menikah, berarti Ratu hiasan dikepalanya sedang menggendong adalah perempuan bebas yang tak ber-tuan. bayi. Teks..aku tak bertuan. adalah Hal itu juga dapat dimaknai bahwa Ratu ucapan sang perempuan. menjadi sosok perempuan mandiri yang tidak dimiliki siapapun sehingga tidak perlu bergantung kepada kaum laki-laki atas dirinya sendiri. Hal ini merupakan bagian dari konsep feminisme bahwa perempuan bukanlah gender nomor dua setelah lakilaki dan bahwa perempuan juga berhak atas kebebasan dan kebahagiannya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Tanda dalam gambar ini termasuk pada jenis Ikon yaitu adanya seseorang yang memakai gaun mewah dengan kerah lebar yang menutupi lehernya dan menggendong seorang bayi merupakan dari Ikon seorang perempuan. 77

Analisa: Pada scene ini diceritakan Ratu Elizabeth mengatakan bahwa dirinya tidak menikah maka tidak bertuan, tidak memiliki anak maka ia menjadi ibu bagi rakyatnya, dan baginya ini adalah kebebasan besar yang diberikan Tuhan padanya. Hal tersebut dapat dimaknai bahwa Ratu menjadi seorang pribadi yang bebas. Ia menunjukkan bahwa kaum perempuan bisa menjadi pribadi bebas yang kuat sehingga tidak perlu bergantung kepada siapa pun termasuk kaum laki-laki. Kepercayaan diri membuatnya tangguh, sosok Ratu Elizabeth mempertegas gambaran bahwa seorang wanita bisa memiliki derajat yang sama dengan lakilaki, bahkan wanita juga bisa menjadi pemimpin suatu negara, yang dicintai rakyatnya. Hal ini juga merupakan bagian dari konsep feminisme atau perempuan sebagai pemimpin bahwa ketika perempuan menjadi pemimpin ia memiliki karakter percaya diri, tegas, dan bertanggungjawab terhadap pekerjaannya. 4.5 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dianalisis sesuai dengan metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce, penelitian penggambaran nilai-nilai feminisme dalam film Elizabeth: The Golden Age mendapatkan beberapa macam hasil keterkaitan nilai-nilai feminisme ada dalam film ini yang dibahas sebagai berikut; Tabel 1, pada gambar ini memperlihatkan seorang perempuan yang merupakan Ratu Elizabeth dan menceritakan bahwa Ratu Elizabeth adalah pemimpin dari negara Inggris, sebagai negara yang berani melawan Raja Philip 78

dari kerajaan Spanyol yang saat itu berkuasa. Menggambarkan seorang Ratu tentu berbeda dengan perempuan biasa. Ia bisa dikenali dari pakaian benuansa mewah yang dipakainya, dan segala atribut yang menunjukkan identitasnya. Feminisme langsung terlihat dari scene ini, yaitu saat memperkenalkan sang Ratu yang menjadi tokoh utama dalam film Elizabeth: The Golden Age ini karena disini sosok perempuan diperlihatkan sebagai tokoh yang superior, bahkan bisa memimpin suatu kerajaan, dalam film ini maksudnya kerajaan negara Inggris. Selain itu, ia diceritakan sebagai seorang pemimpin yang berani. Hal ini menjadi bagian dari konsep feminisme bahwa seorang wanita bisa mendapatkan hak yang sama dan derajat yang tinggi layaknya kaum laki-laki. Serta ketika perempuan menjadi pemimpin, ia memiliki karakter tegas dan percaya diri, yang disini dicerminkan oleh tokoh Ratu Elizabeth. Tabel 2, pada gambar ini, Ratu terlihat sebagai satu-satunya perempuan. Posisinya sebagai pemimpin ditandai dengan adanya laki-laki yang berjalan mengawal dibelakangnya, serta beberapa orang rakyatnya yang menundukkan kepala saat Ratu lewat. Dalam scene ini, rakyat yang menundukkan kepala dan dewan kerajaan yang berjalan mengawalnya semuanya adalah kaum laki-laki. Ini juga menjadi tanda penggambaran feminisme bahwa Ratu adalah seorang perempuan yang superior dan harus dihormati. Hal ini seperti dijelaskan dalam konsep bahwa sebagai pemimpin, perempuan mempunyai karakteristik untuk memimpin orang lain bukan menguasai orang lain serta percaya diri. Tabel 3, Penggambaran feminisme dalam scene ini terlihat dari perlindungan yang diberikan kepada perempuan yang merupakan seorang 79

pemimpin bagi orang-orang yang ada disana. Ratu menjadi seorang pemimpin yang berkharisma, sehingga rakyat menghormatinya, ditandai dengan tundukkan kepala saat Ratu melewati mereka. Hal ini juga menunjukkan bahwa perempuan bisa menjadi pemimpin tanpa dipandang rendah oleh kaum laki-laki ditunjukkan dengan adanya rakyat yang juga terdiri dari beberapa orang laki-laki ikut menghormati Ratu. Ini sesuai dengan konsep dalam feminisme bahwa ketika seorang perempuan menjadi pemimpin, ia memimpin orang lain, bukan menguasai orang lain. Tabel 4, pada gambar ini terlihat Ratu Elizabeth berjalan sambil dipayungi oleh 4 orang pengawal yang semuanya laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa Ratu sebagai pemimpin tidak memandang gender dan Ratu adalah seorang perempuan yang memiliki derajat tinggi sampai harus selalu dilindungi. Film ini membawa feminisme dengan sudut pandang bahwa perempuan bisa mendapatkan hak dan derajat yang sama dengan laki-laki, bukan merupakan second gender yang kerap menjadi korban penindasan atau perlakuan tidak adil. Hal ini juga merupakan bagian dari konsep feminisme atau perempuan sebagai pemimpin bahwa kedudukan kaum perempuan seharusnya sederajat atau bisa menjadi lebih tinggi dari kaum laki-laki ketika ia menjadi seorang pemimpin. Tabel 5, dalam scene ini diperlihatkan bahwa Ratu adalah seorang perempuan yang derajatnya begitu dijunjung tinggi, sehingga ia diperlakukan sangat istimewa. Hingga ia harus dijaga, bahkan tidak boleh terkena kotoran dari kubangan yang ada di jalan. Hal ini menunjukkan derajat perempuan tidak selalu dipandang rendah oleh orang lain, dan ketika ia menjadi pemimpin ia mendapat 80

perlakuan khusus. Kemudian perlakuan khusus ini juga menjadi tanda bahwa sang Ratu adalah pemimpin perempuan yang begitu dicintai. Hal ini merupakan bagian dari konsep bahwa kedudukan atau derajat perempuan bisa melebihi kaum lakilaki ketika ia menjadi pemimpin. Tabel 6, Saat menghadap seorang pemimpin, tidak memandang ia dari kaum perempuan, para laki-laki juga harus menunjukkan sikap penghormatan, yang dalam scene ini diperlihatkan dengan menundukkan setengah badannya. Hal ini menjadi tanda bahwa perempuan juga berhak dihormati sesuai dengan kedudukan yang ia miliki tanpa adanya batas gender ataupun dianggap sebagai second gender dari kaum laki-laki. Sikap hormat yang ditunjukkan oleh para lakilaki dalam scene ini dimaknai sebagai wujud penerimaan untuk sang perempuan menjadi pemimpin bagi mereka. Hal ini menjadi cerminan dari konsep bahwa perempuan bisa mendapat derajat yang lebih tinggi dari laki-laki ketika ia menjadi pemimpin. Tabel 7, Dalam scene tersebut, terlihat sang perempuan yang duduk di singgasana emas adalah seorang Ratu yang sedang berinteraksi dengan seorang laki-laki yang mendampinginya. Teks Keperawanan itu keuntungan yang sangat berharga adalah perkataan sang laki-laki, merupakan tanda bahwa keperawanan seorang perempuan begitu berharga hingga dianggap sebagai suatu keuntungan, dan menunjukkan bahwa kaum laki-laki dalam film ini tidak memandang rendah kaum perempuan bahkan dapat diartikan sebagai sikap menjunjung kehormatan kaum perempuan, yang disini diwakili oleh sang Ratu. Hal ini sesuai dengan konsep pengertian feminisme sebagai kesadaran akan posisi wanita yang 81

dipandang rendah dalam masyarakat, dan keinginan untuk memperbaiki atau mengubah keadaan tersebut. Pandangan tersebut telah terbantah dalam film ini. Tabel 8, Pada adegan ini terlihat Ratu sebagai satu-satunya perempuan diantara beberapa orang pria yang sedang mengikutinya berjalan dan beberapa pengawal kerajaan. Ia sebagai seorang pemimpin, perkataannya harus disimak dengan baik oleh para dewan kerajaan dan para perwakilan kedutaan Spanyol yang sedang diajak bicara oleh Ratu. Dari adegan ini, ketegasan Ratu Elizabeth sebagai seorang pemimpin perempuan terlihat dari posisinya yang berjalan di depan para laki-laki tersebut. Hal ini mencerminkan bagian dari konsep feminisme atau perempuan sebagai pemimpin yaitu ketika perempuan menjadi pemimpin ia akan memiliki karakter tegas dan percaya diri. Tabel 9, Pada gambar ini Ratu yang terlihat marah dapat ditandai dari ketegangan diwajahnya dan matanya yang melihat tajam kepada lawan bicaranya. Ia sebagai seorang pemimpin, dijaga dan dilindungi oleh para laki-laki yang berdiri dibelakangnya. Namun sang Ratu menunjukkan bahwa ia bukanlah perempuan yang lemah, bahkan dengan tegas ia mengatakan bahwa ia tidak takut terhadap Philip, maupuan pasukannya, yang dapat dimaknai sebagai kaum lakilaki. Dalam scene ini feminisme digambarkan oleh sosok perempuan sebagai pemimpin yang berani dan tegas menyerukan keberaniannya. Bahwa feminisme adalah gerakan yang menginginkan perempuan tidak lagi ditindas dan dianggap sebagai gender nomor dua setelah laki-laki, selain itu hal ini juga mencerminkan bahwa sebagai pemimpin, perempuan mempunyai karakteristik percaya diri dan bersikap tegas. 82

Tabel 10, Dalam gambar ini terlihat Ratu Elizabeth hendak ditembak oleh seorang laki-laki. Namun ia tetap berdiri menghadapi laki-laki itu kemudian membuaka kedua telapak tangannya. Hal ini dapat dimaknai bahwa kaum perempuan tidak selalu diperlihatkan sebagai kaum yang lemah. Bahkan kepada kaum laki-laki ataupun dalam menghadapi kondisi pelik seperti hampir dibunuh, disini Ratu digambarkan sebagai perempuan yang siap dengan segala resiko sebagai seorang pemimpin. Hal ini mencerminkan sikap feminisme yang tidak ingin kaum perempuan dipandang sebagai kaum yang lemah. Tabel 11, pada gambar ini, sekali lagi Ratu diperlihatkan sebagai seorang perempuan yang superior ditengah kaum laki-laki yang menjadi bawahan nya. Ratu tengah memimpin strategi perang yang akan digunakan Inggris untuk melawan armada Spanyol. Hal ini menunjukkan Ratu sebagai perempuan yang berwawasan luas dan mengerti apa yang harus ia lakukan untuk kerajaan dan rakyatnya. Sikap yang digambarkan oleh Ratu ini mencerminkan bagian dari konsep feminisme dan perempuan sebagai pemimpin bahwa ketika ia menjalankan peran sebagai pemimpin, perempuan memiliki karakteristik bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan memiliki kompetensi diri. Tabel 12, Dalam scene ini, feminisme digambarkan oleh sikap seorang perempuan yang menjadi pemimpin diantara para laki-laki dan ia bersikap berani untuk ikut berperang bersama para prajuritnya. Sikap Ratu ini menjadi tanda bahwa perempuan bukanlah gender yang lemah, bahkan bisa memimpin kaum laki-laki dan menunggan kudanya sendiri untuk berperang. Hal ini sesuai dengan yang ada pada konsep feminisme bahwa perempuan bisa mendapatkan derajat 83

yang lebih tinggi ketika ia menjadi pemimpin dan dalam menjalankan peran sebagai pemimpin, perempuan mempunyai karakteristik percaya diri, bersikap tegas, bekerja untuk kepentingan orang lain, kerja keras, dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan. Tabel 13, pada scene ini penggambaran nilai feminisme terlihat dari sosok Ratu Elizabeth sebagai perempuan yang menganggap dirinya tidak dimiliki siapa-siapa karena ia tidak menikah sehingga ia menjadi pribadi yang bebas, namun tetap menjadi ibu bagi rakyatnya. Ini memperlihatkan kehebatan perempuan dimana biasanya perempuan dalam film diperlihatkan sebagai kaum yang lemah atau ditindas. Hal ini juga merupakan bagian dari konsep feminisme bahwa perempuan juga bisa menjadi subjek dalam segala bidang dengan menggunakan pengalamannya sebagai perempuan dan menggunakan perspektif perempuan yang lepas dari mainstream kultur patriarki yang selalu beranjak dari sudut pandang laki-laki. 84