TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Tanaman alpukat.

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

TINJAUAN PUSTAKA Persea americana Mill.

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal dan Peranannya dalam Pembentukan Urin

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rataan volume urin (ml) kumulatif tikus percobaan pada setiap jam

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Diuretika adalah Zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih melalui kerja

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

Mahasiswa dapat menjelaskan alat ekskresi dan prosesnya dari hasil percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

EFEK EKSTRAK TANDUK RUSA SAMBAR (CERVUS UNICOLOR) TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada hewan uji yang diinduksi

Struktur bagian dalam ginjal

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

SISTEM EKSKRESI MANUSIA 1: REN. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

Tanaman Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan gulma yang sering dapat ditemukan di sekitar rumah, keberadaannya sebagai gulma 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang benar dan dianjurkan dalam dunia kesehatan. Sebagian besar air seni

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Efek Diuretik Ekstrak..., Asih Arum Sari, Fakultas Farmasi UMP, 2014

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA(Justicia gendarussa Burm. F ) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

FARMAKOLOGI dan TOKSIKOLOGI OBAT DIURETIKA. Oleh : MARIANNE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan senduduk (Melastoma malabathricum L.) tumbuh liar pada

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Pustaka Sirih merah Menurut Sudewo (2010), sirih merah (Piper crocatum) memiliki klasifikasi ilmiah sebagai

AKTIVITAS EKSTRAK DAUN ALPUKAT TERHADAP PERBAIKAN GINJAL TIKUS AKIBAT INDUKSI ETILEN GLIKOL IKRAR TRISNANING HARDI UTAMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengatur homeostatis. Fungsi utama dari ginjal adalah mengatur volume dan

SISTEM EKSKRESI SISTEM EKSKRESI PADA VERTEBRATA

BAB VII SISTEM UROGENITALIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologis, dan radiologis

Jumlah nefron yang terbentuk setelah lahir tidak dapat dibentuk lagi sehingga bila ada yang rusak jumlahnya akan menurun. Setelah usia 40 tahun,

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan irreversibel akibat berbagai penyakit yang merusak nefron

BAB I PENDAHULUAN. suatu industri minuman yang dikemas dalam kantong plastik. Minuman

DIURETIK & ANTI DIURETIK. Dept. Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Ekskresi Manusia

KAJIAN POTENSI DIURETIKA DARI BEBERAPA JENIS TANAMAN DI SEKITAR RUMAH. Trihardjana Jurdik Biologi FMIPA UNY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

Hormon antidiuretik (ADH) dan hipofise bekerja di sini dengan mempengaruhi permeabilitas bagi air dari sel-sel saluran ini (Sunardi, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

VII. EKSKRESI 7.1. KONSEP.

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Protein Hati Itik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN : ERICA PUSPA NINGRUM : J1C111208

a. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (Wasser, 2002). Polisakarida mempunyai kemampuan untuk meningkatkan sistem

Anatomi & Fisiologi Sistem Urinaria II Pertemuan 11 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. positif dan anion bermuatan negatif. Keseimbangan keduanya disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 9. Ciri-Ciri Makhluk Hidup Latihan Soal 9.1

a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN ALGA PURIN (ALAT PERAGA PEMBENTUKAN & PENGUJIAN URIN) MELALUI MANIPULASI CARA KERJA NEFRON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SISTEM EKSKRESI. Sistem Ekskresi Manusia. Zat sisa yang Diproduksi. Pemecahan Hb. H a t i. Respirasa sel. Deaminasi asam amino. Urea. Asam urat.

SISTEM EKSKRESI. - Sistem ekskresi pada uniseluler dan multiseluler. - Pembuangan limbah nitrogen dan CO 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan. Gaya hidup kembali ke

Sistem Osmoregulasi Pada Ikan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia banyak sekali masyarakat yang mengkonsumsi produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian

Bab. Sistem Ekskresi. A. Sistem Ekskresi pada Manusia B. Sistem Ekskresi pada Hewan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RUMAH BIRU (BIOETANOL URIN MANUSIA) Dari Masyarakat Untuk Masyarakat Oleh : Benny Chandra Monacho

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ditandai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Ekskresi pada Manusia. mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Purwanto,

Transkripsi:

3 TINJAUAN PUSTAKA Alpukat Tanaman alpukat berasal dari dataran tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18, namun secara resmi antara tahun 1920-1930 (Anonim 2009). Kata alpukat atau avokado berasal dari bahasa Aztek yaitu ahuacatl, sedangkan kata Persea berasal dari bahasa Yunani yang berarti pohon. Nama alpukat menjadi beragam di berbagai negara atau daerah, antara lain alpokat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan ahuaca-te atau aguacate di Spanyol (Rukmana 1997). Menurut Rukmana (1997) kedudukan tanaman alpukat dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae; Divisi: Spermatophyta; Sub divisi: Angiospermae; Kelas: Dycotyledone; Ordo:Laurales; Famili: Lauraceae; Genus: Persea; Spesies: Persea americana Mill. Gambar 1 Tanaman alpukat. Anonim (2009) menyatakan bahwa manfaat buah alpukat dalam bidang kesehatan, antara lain mengatasi sakit punggung dan untuk sariawan sedangkan daun alpukat dapat digunakan sebagai obat tradisional (obat batu ginjal, rematik). Kandungan Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Alpukat Adha (2009) menyatakan bahwa kandungan fitokimia daun alpukat adalah flavonoid, tanin, dan kuinon. Fungsi kebanyakan flavonoid adalah sebagai antioksidan, melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, kalium yang berfungsi sebagai diuretik sehingga pengeluaran natrium cairan meningkat (Fitriani 2009).

6 Ginjal merupakan organ kompleks dengan fungsi yang banyak, antara lain pengatur keseimbangan air, elektrolit, osmolalitas cairan tubuh, asam basa, ekskresi produk sisa metabolik dan bahan kimia, pengatur tekanan arteri, sekresi hormon, dan glukonoegenesis (Guyton dan Hall 1997). Untuk mempertahankan homeostasis, ginjal diharuskan menentukan kecepatan ekskresinya sesuai dengan asupan berbagai macam zat. Jika asupan melebihi ekskresi, jumlah zat dalam tubuh akan meningkat. Sebaliknya, jika asupan kurang dari ekskresi, jumlah zat dalam tubuh akan berkurang (Guyton dan Hall 1997). Pada kasus gagal ginjal fungsi homeostatik ini terganggu, kemudian terjadi abnormalitas komposisi dan volume cairan tubuh yang berat dan cepat. Pada gagal ginjal lengkap, dalam beberapa hari saja dapat terjadi akumulasi kalium, asam, cairan, dan zat-zat lainnya dalam tubuh sehingga menyebabkan kematian, kecuali jika ada intervensi klinis seperti hemodialisis untuk perbaikan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit (Lu 2006; Guyton dan Hall 1997). Fungsi utama ginjal adalah menyingkirkan buangan metabolisme normal dan mengekskresikan senobiotik dan metabolitnya. Produk sisa metabolisme tersebut meliputi urea, kreatinin, asam urat, produk akhir pemecahan hemoglobin (seperti bilirubin), dan metabolit berbagai hormon (Lu 2006; Guyton dan Hall 1997). Filtrasi ginjal di kapiler glomerulus akan diteruskan ke dalam kapsula Bowman. Kapiler glomerulus relatif impermeable terhadap protein, sehingga cairan hasil filtrasi (disebut sebagai filtrat glomerulus) pada dasarnya bersifat bebas protein dan tidak mengandung elemen selular termasuk sel darah merah. Selanjutnya cairan yang telah difiltrasi akan meninggalkan kapsula Bowman dan mengalir melewati tubulus. Tubulus terdiri dari bagian proksimal dan distal yang letaknya masing-masing dekat dan jauh dari glomerulus. Kedua bagian ini dihubungkan oleh sebuah lengkung (Henle s loop). Di lengkung Henle terjadi penarikan kembali secara aktif air dan komponen yang sangat penting bagi tubuh, diantaranya glukosa dan ion Na + (Guyton dan Hall 1997). Zat-zat ini akan dikembalikan ke darah melalui kapiler yang mengelilingi tubulus. Sisanya berupa hasil metabolisme protein yang tidak berguna seperti ureum, akan dikeluarkan dari tubuh. Akhirnya, filtrat dari semua tubulus ditampung di ductus colligentes,

9 Diuretik Diuretik adalah zat-zat yang dapat mengakibatkan peningkatan ekskresi urin (Schmitz 2001). Diuretik umumnya digunakan pada pengobatan hipertensi dan gangguan lain yang berhubungan dengan pengeluaran cairan dan natrium dari tubuh (Veasilia 2007). Salah satu contoh kerja diuretik lemah (golongan tiazid) adalah meningkatkan reabsorbsi kalsium di nefron dan mencegah pembentukan batu ginjal dengan mengurangi jumlah kalsium di urin. Diuretik juga meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan sejumlah air dengan menghambat reabsorbsinya. Penghambatan reabsorbsi menyebabkan meningkatnya frekuensi pengeluaran urin (poliuria). Umumnya diuretik adalah suatu zat yang meningkatkan laju ekskresi urin oleh ginjal, terutama melalui penurunan reabsorbsi ion natrium dan air dalam tubulus ginjal secara osmotik. Menurut Rahardja dan Tjav (2002), obat diuretik bekerja khusus terhadap tubulus-tubulus tertentu, yaitu: a. Tubulus proksimal. Ultrafiltrat yang mengandung sejumlah besar garam akan direabsorbsi secara aktif sebanyak kurang lebih 70%, antara lain ion Na, air, begitu pula glukosa dan ureum. Karena reabsorbsi berlangsung secara proporsional, maka susunan filtrat tidak berubah dan tetap isotonis terhadap plasma. Diuretik osmotis bekerja di tubulus proksimal dengan merintangi reabsorbsi air dan juga natrium. b. Lengkung Henle. Di bagian ini 25% Ca dari semua ion Cl - yang telah difiltrasi, direabsorbsi secara aktif, disusul dengan reabsorbsi pasif dari Na + dan K +, tetapi tanpa air, hingga filtrat menjadi hipotonis. Diuretik ini bekerja dengan merintangi transpor Cl - dan reabsorbsi Na +. Pengeluaran K + dan air juga diperbanyak. c. Tubulus distal. Di bagian pertama segmen ini, Na + direabsorbsi secara aktif tanpa air hingga filtrat menjadi lebih cair dan lebih hipotonis. Senyawa thiazid dan klor bekerja di tempat ini dengan memperbanyak ekskresi Na + dan Cl - sebesar 5-10%. Di bagian kedua segmen ini, ion Na + ditukar dengan ion K + atau NH 4+. Proses ini dikendalikan oleh hormon aldosteron. Antagonis aldosteron (spironolakton)

10 dan zat-zat penghemat kalium (amilorida, triamteren) bertitik kerja di segmen ke-dua tubulus distal. Akibatnya, terjadi retensi K + dan ekskresi Na + kurang dari 5%. d. Saluran pengumpul. Antidiuretik hormon (vasopresin) dari hipofisis mempunyai titik kerja di saluran pengumpul dengan jalan mempengaruhi permeabilitas air dari sel-sel saluran ini. Etilen Glikol Sebagai Zat Nefrotoksik Menurut Yudono (1987), nefrotoksik adalah bahan yang beracun untuk ginjal. Lu (2006) menyebutkan bahwa kelompok utama nefrotoksik adalah logam berat, antibiotik, analgesik, dan hidrokarbon berhalogen tertentu. Semua bagian nefron secara potensial dapat rusak akibat bahan-bahan toksik tersebut. Merck et al. (2005) menyatakan bahwa semua hewan rentan terhadap etilen glikol tetapi yang paling rentan adalah anjing dan kucing karena mereka adalah hewan peliharaan. Biasanya hewan peliharaan suka bermain dan menjilati benda-benda yang ada di sekitar lingkungan rumah. Etilen glikol merupakan bahan aktif dalam solusi antibeku produk otomotif yang memiliki rasa manis dan biasa disimpan di garasi. Etilen glikol dengan cepat diserap dari saluran pencernaan. Sekitar 50% etilen glikol yang terkonsumsi akan dimetabolisme dan diekskresikan oleh ginjal, namum sisa etilen glikol akan mengalami serangkaian proses metabolisme oksidasi di hati dan ginjal. Metabolisme etilen glikol yang beracun menyebabkan terjadinya metabolik asidosis yang parah sehingga menyebabkan kerusakan tubular ginjal. Tikus Rattus norvegicus jantan yang diinduksi etilen glikol menunjukan jumlah kalsium ginjal yang lebih tinggi dibandingkan kelompok negatif. Efek pengendapan kalsium yang dihasilkan oleh etilen glikol mengakibatkan kerusakan epitel ginjal (Touhami et al. 2007). Hal serupa dinyatakan oleh Tugcu et al. (2008) bahwa deposisi kristal terlihat lebih jelas pada kelompok perlakuan yang diinduksi oleh etilen glikol. Kristalisasi diamati di tubulus proksimal pada hari ke- 10.